SEMINAR TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : NAMA :HENRIK FRANSISKUS AMBARITA NIM : : BUDIDAYA PERKEBUNAN PEMBIMBING : Ir. P.

dokumen-dokumen yang mirip
Teknis Penanaman Baru dan Replanting. PT. Bumitama Gunajaya Agro, Februari 2017 Suroso Rahutomo

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. SOCIATE FINANCIARE DES CHACILUS MEDANSA oleh bangsa belgia. Pada tahun 1996-

I. PENDAHULUAN. dorong oleh meningkatnya kebutuhan CPO dan turunannya untuk bahan makanan, industri dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

TEKNIK TANAM MIRING KELAPA SAWIT di LAHAN GAMBUT Pengalaman Replanting di PT. Perkebunan Nusantara IV

MAGANG PROGRAM UNGGULAN INSTIPER

KERAGAMANTANAMAN DANPRODUKSI KELAPASAWIT PTPERKEBUNANNUSANTARAV

TEKNIS PEREMAJAAN TANAMAN KELAPA SAWIT

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

KAJIAN KESENJANGAN GAP PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT PADA KELAS KESESUAIAN LAHAN S2 DI AFDELING I KEBUN PAYA PINANG PT. PAYA PINANG GROUP.

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau badan usaha termasuk di dalamnya BUMN perkebunan

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas Lahan Komoditi Perkebunan di Indonesia (Ribu Ha)

MAGANG PROGRAM UNGGULAN INSTIPER

PERSIAPAN LAHAN Pundu Learning Centre

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Kelapa Sawit

III. BAHAN DAN METODE

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

PEMBAHASAN Jenis dan Waktu Pemangkasan

Gambar 8. Citra ALOS AVNIR-2 dengan Citra Komposit RGB 321

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Tata Ruang Lahan Daerah Penelitian. Menurut penataan ruang Kaupaten Lebak lokasi penambangn ini

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

BAB 3 METODE PENELITIAN

BUDIDAYA KELAPA SAWIT

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor ekonomi yang tangguh dalam menghadapi

III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Bahan dan Alat

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN

TINJAUAN PUSTAKA. sangat diperlukan untuk memprediksi produktivitas kelapa sawit tersebut dalam

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN SENSUS TANAMAN

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

PEMBAHASAN Prosedur Gudang

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Konsep Pemupukan (4T) BPE Jenis Pupuk

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

I. PENDAHULUAN. dapat tumbuh di luar daerah asalnya, termasuk Indonesia. Kelapa sawit

II. TINJAUAN PUSTAKA. keserasian tanah dengan faktor-faktor curah hujan, penyebaran hujan, dan deficit

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN

Pengembangan Wilayah Sentra Produksi tanaman, menyebabkan pemadatan lahan, serta menimbulkan serangan hama dan penyakit. Di beberapa lokasi perkebunan

percobaan pemupukan, berdasarkan jumlah dan macam unsur hara yang diangkut hasil panen, berdasarkan ketersediaan unsur hara dalam tanah (analisis

VI PEREMAJAAN OPTIMUM KARET RAKYAT

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

LEAF SAMPLING UNIT ( L S U )

BISNIS BUDIDAYA KARET

HASIL DAN PEMBAHASAN Metode Pewarnaan Blok

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang Sebagai Pekerja Harian Lepas (PHL) di PT Inti Indosawit Subur. 3 titik. 1 ha

HASIL DAN PEMBAHASAN Kualitas Lahan

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

PENGELOLAAN PEMUPUKAN TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI PERKEBUNAN RUMPUN SARI ANTAN I PT SUMBER ABADI TIRTASENTOSA, CILACAP, JAWA TENGAH

KATA PENGANTAR. 9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Lembar Isian Kerja ini baik langsung maupun tidak langsung.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

PEMBAHASAN Manajemen Panen Teluk Siak Estate

KATA PENGANTAR. Samarinda, September 2015 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

(PERSYARATAN LINGKUNGAN TUMBUH) IKLIM IKLIM TANAH

KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan devisa. PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) adalah satu Badan

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

PKPM - 2. Program Studi Manajemen Perkebunan I. PENDAHULUAN Latar Belakang

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian Lepas

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

OLEH : ALEXANDER MAHA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA - III

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

TUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 6. Hasil Pendugaaan Faktor Penentu Produktivitas Kelapa Sawit

PENGELOLAAN PEMUPUKAN PADA TANAMAN KELAPA SAWIT

Seminar Nasional BKS PTN Barat Manurung et al.: Implementasi Pemupukan Kelapa Sawit 643 Bandar Lampung, Agustus 2014

Karya Ilmiah tentang Penanaman Pohon Karet

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan manajemen dalam kaitannya dengan penggunaan input

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan PKPM di PT. Minang Agro yang berlokasi di kenegarian Tiku

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Ketiga tujuan tersebut antara lain: laba perusahaan yang maksimal,

KATA PENGANTAR. Samarinda, Juli 2016 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. 1 Bagian Pucuk Daun Teh (Ghani, 2002)

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Way Kanan merupakan salah satu wilayah pemekaran dari wilayah

Pengen SUKSES?? Budidaya Buah naga!!

SIMULASI HUBUNGAN ANTARA FRAKSI KEMATANGAN BUAH DAN TINGGI POHON TERHADAP JUMLAH BUAH MEMBRONDOL TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq)

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Letak Wilayah Administratif

= pemanen. Sistem Penunasan

KAJIAN KEMAMPUAN EKONOMI PETANI DALAM PELAKSANAAN PEREMAJAAN KEBUN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN SUNGAI BAHAR KABUPATEN MUARO JAMBI

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

Lampiran 1 Curahan Tenaga Kerja (HK) Tanaman Tebu Per Ha Per Musim

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kriteria Kesesuaian Lahan Perkebunan Karet. optimalnya.menyangkut hubungan tanah tanaman, terdapat hubungan erat antara

Berdasarkan tehnik penanaman tebu tersebut dicoba diterapkan pada pola penanaman rumput raja (king grass) dengan harapan dapat ditingkatkan produksiny

LAPORAN MONITORING INTERNAL PROGRAM INSENTIF PKPP TAHUN 2012 TAHAP I. 1. Lokus : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PTPN III MEDAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN3 (Persero) beralamat di Jl.

Transkripsi:

SEMINAR TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : NAMA :HENRIK FRANSISKUS AMBARITA NIM : 0901618 JURUSAN : BUDIDAYA PERKEBUNAN PEMBIMBING : Ir. P. Sembiring STIP-AP Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebuan

Latarbelakang Perkembangan Industri kelapa sawit Indonesia meningkat secara besar besaran baik perusahaan negara, swasta dan petani. Banyak faktor mempengaruhi produksi kelapa sawit yakni bahan tanaman, tanah, pemupukan, hama dan penyakit.

Produksi tanaman kelapa sawit akan meningkat hingga umur tertentu, produksi mencapai puncak, dan akhirnya pada saat tanaman sudah tua maka produksi yang dihasilkan akan menurun. Umur tanaman kelapa sawit yang saat ini digunakan dalam perhitungan teknis maupun ekonomis adalah 25 tahun. Ini berarti bahwa setelah berumur 25 tahun, tanaman kelapa sawit tidak lagi menguntungkan untuk dikelola sehingga perlu diremajakan.

GRAFIK JUMLAH PRODUKSI MENURUT UMUR 35 30 Replanting 25 20 15 Kelas I Kelas II Kelas III 10 5 0 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 17 18 19 20 21 22 23 24 25

RUMUSAN MASALAH Umur Tanaman, Karyawan Sulit memanen Jumlah SPH Produksi

Tujuan Penelitian Penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui biaya peremajaan tanaman kelapa sawit dengan sistem replanting. Manfaat Penelitian Sebagai bahan pengetahuan bagi para pembaca dan pelaku perkebunan mengenai biaya untuk melakukan peremajaan kebun kelapa sawit dengan sistem replanting

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Afdeling III di kebun Tanah Raja PTPN III, Sumatera Utara. Kegiatan ini telah dilaksanakan bulan Juni sampai dengan Juli 2013. ANALISA DESKRIPTIF

PENGAMATAN 1. Informasi tentang kebun Tanah Raja, PTPN III 2. Ketentuan/ kebijakan perusahaan melakukan replanting 3. Teknik kultur sistem replanting di kebun Tanah raja 4. Data kajian Biaya Replanting di Kebun Tanah Raja PTP. Nusantara III, Sumatera Utara.

Informasi Kebun Kebun Tanah Raja, PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) terletak di Provinsi Sumatera Utara, ± 60 Km dari Kota Medan berlokasi di kabupaten Serdang, Bedagai, ± 8 Km dari pantai dengan ketinggian tempat ±14 m dari permukaan laut.

Luas Areal Kebun Tanah Raja Uraian Tahun Tanaman LUAS AREAL / AFDELING ( HA ) I II III IV V Jumlah Ha Jumlah TM. Karet 442.20 218.71 660.91 Jumlah TBM. Karet 73.42 194.84 - - - 268.26 Ex TM. KARET 1998 TU. KARET 2011-113.05 - - - 113.05 Jumlah Areal Karet 515.62 526.60 - - - 1042.22 TM. K. SAWIT 1993 - - 48.90 736.60-785.50 1994 - - 199.20 - - 199.20 1995 - - 13.20 - - 13.20 2001 - - - - 50.72 50.72 2002 - - 170.65-90.10 260.75 2003 - - - - 476.87 476.87 2004 - - 39.00-54.60 93.60 2005 - - 66.85 - - 66.85 2006 - - - 47.25 35.80 83.05 Jumlah TM. K. Sawit - - 537.80 783.85 708.09 2,029.74 TU. K. SAWIT 2011 62.72-90.60 153.32 OPT. LAHAN 2011 - - - - 8.20 8.20 Jumlah TBM K. Sawit - - 62.72-98.80 161.52 Luas Tanaman Kelapa Sawit - - 600.52 783.85 806.89 2,191.26 Luas Tanaman Karet + K. Sawit 515.62 526.60 600.52 783.85 806.89 3,233.48

Total Luas Arel Kebun Tanah Raja PTPN III Uraian Jumlah (Ha) Luas tanaman Karet 1,042.22 Luas tanaman Kelapa sawit 2,191.26 Areal lain - lain 126.59 Total 3,360.07

Jenis tanah yang ada di kebun Tanah Raja adalah Typic Hapludults (podsolik merah kekuningan) dan Typic Paleudults (podsolik kuning) dan Typic Ochraqults (hidromorfik kelabu). Kelas Kesesuaian Lahan (KKL) secara potensial pada sebagian besar areal adalah berkisar S2.

Bulan Hari Hujan Tahun 2009 2010 2011 2012 Curah Hari Curah Hari Curah Hari Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Curah Hujan Rata rata (mm) Hari Hujan Januari 5 88 5 63 7 84 5 47 5 58 Februari 6 40 4 65 5 68 5 26 4 40 Maret 18 160 7 148 14 195 11 105 13 155 April 14 151 4 74 6 63 11 254 9 123 Mei 9 122 9 143 10 147 10 176 9 134 Juni 3 61 8 170 9 87 1 2 5 78 Juli 8 139 10 117 11 150 8 121 9 128 Agustus 12 227 10 75 14 261 10 117 12 201 September 11 249 9 218 14 237 14 165 12 219 Oktober 12 174 8 244 18 305 10 115 13 245 November 13 237 14 250 17 254 12 265 16 242 Desember 9 95 10 94 20 390 13 109 14 184 Cura h hujan Jumlah 120 1,743 98 1,661 145 2,241 110 1,502 122 1,807

GRAFIK RATA RATA HARI HUJAN

GRAFIK CURAH HUJAN

Dasar Kebijakan Perusahaan melakukan Replanting JUMLAH TEGAKAN POHON/Ha PRODUKSI Kg TBS/Ha

SPH ( Tegakan )TM Kelapa Sawit sebelum Replanting Tahun Tanam Blok Klon Luas Inventarisasi Pokok Normal Ganoderma Jumlah Pohon/Ha 1997 185 D X P 1.38 111 30 150 109 186 D X P 0.86 55 8 63 73 206 D X P 21.10 1269 594 1863 88 226 D X P 24.66 1280 425 1705 69 2715.00 1057.00 3781.00 79 Jumlah 48.00 1998 1 D X P 14.72 1009 64 1073 73 Jumlah 1009 64 1073 73

Grafik SPH Sebelum Replanting

Tahun Tanam Luas (Ha) Kg TBS/Tahun Kg TBS/Ha/Tahun Areal Produktif 2007 2008 2009 2010 2007 2008 2009 2010 1997 48.00 488,340 527,190 532,990 590,830 10,174 10,983 11,104 12,309 Areal Produktif 1998 14.72 196,500 226,130 229,100 226,470 13,349 15,362 15,564 15,385

Produksi TBS/Tahun dan TBS/Ha/Tahun

Tahapan Replanting Tanaman Kelapa Sawit di Kebun Tanah Raja 1. Pembukaan Lahan a. Memancang rumpukan Dilakukan oleh tenaga Juru Ukur Arah pancang rumpukan sejajar dengan barisan tanaman dan diletakkan pada gawangan mati Pada tiap dua barisan tanaman yang ditumbang dirumpuk menjadi satu barisan rumpukan.

PANCANG RUMPUKAN RUMPUKAN

b. Luku 1 Pekerjaan Meluku I dilaksanakan dengan cara mencangkul dan membalikkan tanah dengan kedalaman 30 cm dengan arah diagonal barisan tanaman. Jenis alat pertanian yang digunakan adalah disc plow berdiameter 25 cm.

c. Menumbang dan merumpuk pohon Pekerjaan menumbang dan merumpuk pohon dilaksanakan setelah dilaksanakannya pekerjaan memancang rumpukan. Pohon ditumbang dengan menggunakan alat excavator Arah penumbangan pohon sejajar dengan arah barisan tanaman. Batang tanaman dirumpuk dan ditempatkan pada titik pancang rumpukan yang telah tersedia.

Penumbangan Pohon Kelapa sawit dengan alat excavator dan Rumpukan

Pekerjaan meluku II dilaksanakan setelah selesai menumbang pohon sampai dengan merencek dan merumpuk pelepah. Arah luku II sejajar dengan arah barisan tanaman Realisasi pekerjaan meluku 88 % dengan luas 55.19 Ha. Hal ini disebabkan karena 12 % terdiri dari parit dan rumpukan pohon yang telah ditumbang.

Kegiatan pembajakan ( luku II ) Hasil pekerjaan Luku II

E. HARROW Pekerjaan Merajang dilaksanakan 14 hari setelah Luku II Harrow yang ditarik Traktor Ban kedalaman Rajang minimal 15 cm dan arah rajang searah dengan Luku II.

Kegiatan Rajang yang menggunakan alat Harrow

f. Mendalamkan Parit Mendalamkan parit mekanis menggunakan excavator. Ukuran parit 1x1x1 meter, 2x1x1 meter dan ukuran 3x2x1 meter.

Mendalamkan parit dengan menggunakan alat excavator

a. Menanaman Kacangan Penanaman Kegiatan menanam dan membangun kacangan dilakukan setelah pekerjaan pengolahan lahan selesai Kacangan ditanam 4 baris setiap gawangan dengan jarak titik tanam dalm barisan 5 meter.

Penanaman M. brachteata

b. Pemancangan Jarak Tanam Untuk mendapatkan letak dan barisan tanaman yang teratur perlu terlebih dahulu dilakukan pemancangan atau kegiatan mengatur letak tanaman dengan jarak tertentu sehingga jarak antar barisan kelihatan jelas. Pola pemancangan menggunakan sistem stum mata lima. Umumnya arah barisan tanaman kelapa sawit adalah utara-selatan karena cahaya yang diserap dapat masuk lebih banyak.

U 9,09 m S 7,14 m

c. Membuat Lubang Tanam Ukuran lubang mekanis diameter 50 dan dalam 50 cm Menggunakan alat holedigger yang ditarik oleh traktor ban. Tanah galian harus dipisah antara lapisan atas (35 40 cm) dengan lapisan bawah masing-masing di sebelah kiri dan kanan barisan lubang tanaman.

Pembuatan lubang tanam dengan alat holedigger

c. Menabur Pupuk Lubang dan Biofungsida 2 minggu sebelum penanaman Pupuk RP (Rock Phospate) dosis 500 gram/lubang Pemberian biofungisida sebanyak 100 gram per lubang

Lubang yang ditabur Pupuk dan Biofungisida

Penanaman Bibit Kelapa sawit Penanaman dilakukan apabila persiapan lahan sudah selesai dan penanaman dilakukan pada awal musim penghujan (September) dan berakhir diupayakan bulan November

Bibit yang sudah ditanam

Biaya Replanting Tanaman Kelapa Sawit dengan Luas 62.72 Ha No Uraian Pekerjaan Jumlah (Rp ) A Pembukaan Areal (Mekanis) dengan luas 62.72 Ha 420.482.812 B Persiapan Penanaman bibit (62.72 Ha) 38.010.254 C Penanaman bibit kelapa sawit dan kacangan ( 62.72 Ha ) 205.150.112 D Bahan dan Alat 340.015.175 Jumlah 1.003.658.353 PPN (10 % ) 100.365.835 Total Biaya 1.104.024.188

Dari data diatas, maka dapat dilihat bahwa biaya terbesar adalah pada pembukaan areal yaitu 42 % dengan biaya Rp. 420.482.812 sedangkan biaya terkecil pada persiapan penanaman bibit 4 % dengan biaya Rp. 38.010.254.

KESIMPULAN 1. Biaya peremajaan tanaman kelapa sawit dengan sistem replanting di Afd III Kebun Tanah Raja PTP. Nusantara III adalah Rp. 17.602.426/Ha. 2.Proporsi biaya Replanting yang terbesar adalah pada pembukaan areal dengan proporsi 42%.

SARAN Dengan mengetahui jumlah yang dikeluarkan dalam kegiatan peremajaan kelapa sawit dengan sistem replanting, diharapkan pihak perusahaan perkebunan BUMN maupun swasta agar menyusun rencana anggaran dengan persiapan yang matang dan pengawasan yang baik dilapangan sehingga realisasi pekerjaan tercapai sesuai yang diinginkan.

THANK YOU. STIP-AP Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebuan