BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sebuah penelitian diperlukan penggunaan metode yang tepat agar hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zainal Arifin Nugraha, 2013

SERAT MUMULEN (SUNTINGAN TEKS DAN KAJIAN SEMIOTIK)

2015 KRITIK TEKS DAN TINJAUAN KANDUNGAN ISI NASKAH WAWACAN PANDITA SAWANG

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (Ratna, 2004:34). Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tulis terdiri dari dua bentuk, yaitu karya sastra tulis yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. bangunan besar, benda-benda budaya, dan karya-karya sastra. Karya sastra tulis

BAB 1 PENDAHULUAN. dulu sampai saat ini. Warisan budaya berupa naskah tersebut bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan

2016 TEKS NASKAH SAWER PANGANTEN: KRITIK, EDISI, DAN TINJAUAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. seperti kebudayaan Minang, Sumba, Timor, Alor dan lain-lain). Dalam Ilmu

ANALISIS SEMIOTIK TEKSKIDUNG RUMEKSA ING WENGI

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai cipta sastra karena teks yang terdapat dalam teks mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan terbentuk sebagai hasil sintesis dari pengalaman-pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mampu menentramkan kehidupan manusia terlebih dalam hal kerohanian.

2014 SAJARAH CIJULANG

BAB I PENDAHULUAN. perpustakaan umum. Perpustakaan umum merupakan tempat atau lokasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teks yang ditulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf Arab-Melayu. Naskah

PATHISARI. Wosing těmbung: Sěrat Pangracutan, suntingan lan jarwanipun teks, kalěpasan.

NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA. (Kajian Filologis) Proposal Skripsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang sangat kaya. Salah satu kekayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. rakyat, sejarah, budi pekerti, piwulang, dll. (Nindya 2010:1). Manfaat dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibaca dalam peningglan-peninggalan yang berupa tulisan.

TINJAUAN BUKU. * Peneliti Islamic Manuscripts Unit (ILMU) PPIM UIN Syarif Hidayatullah

BAB I PENDAHULUAN. yang luas yang mencakup bidang kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MERANCANG PENELITIAN NASKAH

ASRĀRU `SH-SHALĀT: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN RESEPSI

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa benda (tangible culture) atau budaya-budaya non-benda (intangible

WASIAT NABI MUHAMMAD SAW : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Fungsi

Kawruh warnining udheng-udhengan (suatu tinjauan filologis) Budi Kristiono C UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Akan tetapi, hingga saat ini masih sedikit peneliti yang memberikan 1 Universitas Indonesia

KAJIAN SEMIOTIK SYAIR SINDHEN BEDHAYA KETAWANG PADA NASKAH SERAT SINDHEN BEDHAYA

BAB I PENDAHULUAN. tentang kehidupan, berbagai buah pikiran, gagasan, ajaran, cerita, paham dan

BAB I PENDAHULUAN. hasil pemikiran orang-orang terdahulu yang dituangkan ke dalam sastra dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1

BAB I PENDAHULUAN. pikir manusia demi menunjang keberlangsungan hidupnya. Dalam Kamus Besar

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia mempunyai dokumentasi sastra lama yang. berkualitas setara dengan hasil sastra peradaban lain. Semua sastra daerah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada kertas, lontar, kulit kayu atau rotan (Djamaris, 1977:20). Naskah

Berdasarkan etimologinya, dua kata tersebut kemudian membentuk arti senang berbicara atau senang ilmu (Baried, 1996). Arti ini kemudian berkembang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara atau kerajaan tentu mempunyai sistem hirarki dalam

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

SYAIR NEGERI PATANI : Suntingan Teks dan Analisis Semiotik

BAB I PENDAHULUAN. dipegang yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SYAIR IBADAT : Suntingan Teks, Analisis Ajaran Tauhid dan Konsep Ekskatologi

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu aliran teologi dalam Islam adalah aliran Asy ariyah. Aliran ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang

BUKU RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P K P S ) DAN BAHAN FILOLOGI NUSANTARA

MANFAAT STUDI FILOLOGI

RATIBU 'L-HADDAD: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Resepsi Pembaca

MANHAJU L-ATAMMI FĪ TABWĪBI L-CHIKAM: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN TINJAUAN TASAWUF

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak hanya berupa arca atau prasasti, tetapi juga dapat berasal dari naskahnaskah

METODE EDISI: STEMMA

Kumpulan Artikel Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat

ABSTRAK. Kata Kunci: kritik sosial, bentuk, masalah, syair.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, dan sastra (Baried, 1983: 4). Cipta sastra yang termuat dalam naskah,

MENGAPA KITA MEMPELAJARI FILOLOGI???

THARĪQATU S-SHĀLICHĪN FĪ BAYĀNI AURĀDI S-SĀLIKĪN: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR DAN ISI

BAB II KAJIAN TEORI. Filologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu philos yang

Daftar Pustaka (1992). Sastra Perang: Sebuah Pembicaraan mengenai Hikayat Perang Sabil. Jakarta: Balai Pustaka.

BAB I PENDAHULUAN Sebuah manuskrip dalam aksara Latin yang berjudul Tjajar Sapi berisi tentang

TINJAUAN FILOLOGI DAN AJARAN MORAL DALAM SÊRAT DRIYABRATA

Etimologi Istilah Filologi

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, terdiri dari berbagai suku, bahasa,

BAB IV PENUTUP. ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut : A. Simpulan. 1. Sêrat Srutjar merupakan naskah jamak. Ditemukan tiga buah naskah yang

BAB I PENDAHULUAN. Tutur merupakan salah satu jenis teks sastra tradisional yang mengandung

BAB V PENUTUP. ditemukan dua varian naskah, yaitu naskah Sêrat Driyabrata dengan nomor

BAB I PENDAHULUAN. seluruh tanah air hingga kini masih tersimpan karya-karya sastra lama. Penggalian

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

KESASTRAAN MELAYU KLASIK oleh Halimah FPBS UPI Bandung

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra Indonesia bisa diketahui dengan banyaknya karya sastra

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu

Sri Susilalwati 1, Hasanudddin WS 2, Nurizzati 3 Program Studi Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN NASKAH KUNO

Pokok Bahasan Rincian Pokok Bahasan Waktu

BAB I PENDAHULUAN. kearifan nenek moyang yang menciptakan folklor (cerita rakyat, puisi rakyat, dll.)

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa-bangsa asing yang datang ke Indonesia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. yang dari waktu ke waktu mengalami perubahan. Di antara warisan peninggalan

Oleh : Dra. Lilik Soelistyowati,MM Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka & Jasa Informasi Perpustakaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan suatu bangsa pada masa sekarang ini merupakan suatu rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin memahami lebih dalam mengenai kebudayaan saat ini, kita meninjau kembali tentang kebudayaan-kebudayaan masa lampau. Peninjauan tersebut didasarkan karena adanya keterkaitan tentang pandangan, pemikiran dan nilai-nilai yang hidup pada masa lampau dengan masa sekarang. Sebagai media pemahaman kebudayaan masa lalu, perlu diperhatikan tentang berbagai informasi yang berkaitan dengan pandangan, pemikiran, dan nilai-nilai yang hidup di masa lalu. Naskah merupakan salah satu jenis peninggalan karya tulis klasik masa lampau. Naskah atau karya tulis klasik tersebut merupakan dokumen yang berisi pandangan, pemikiran dan nilai-nilai yang hidup pada masa lampau baik itu meliputi masalah ekonomi, politik, sosial, hukum, ataupun budaya. Penyelamatan hasil budaya pada masa lampau contohnya naskah sangatlah kurang, antara lain masyarakat dan peneliti yang kurang tertarik kepada jenis-jenis sastra lama. Hal itu disebabkan karena sulitnya memahami naskas-naskah tersebut. Selain pembacaan naskah kuno yang mengalami kendala, penyelamatan naskah kuno juga disebabkan oleh keadaan fisik dari naskah itu sendiri. Banyak naskah kuno yang dapat diselamatkan, tetapi tidak semuanya dapat dibaca karena dalam perawatannya kurang baik. 1

2 Sebuah naskah klasik di dalamnya memuat teks dalam berbagai bahasa. Salah satunya adalah naskah yang berisi teks dalam bahasa Melayu atau disebut dengan naskah Melayu. Naskah Melayu yang ada hingga saat ini berasal dari berbagai daerah, seperti Aceh, Minangkabau, Riau, Palembang, Bengkulu, Pontianak, Makasar, Jambi, Bima, Ternate, Ambon, Banjarmasin, Sambas, dan lain-lain. Naskah-naskah tersebut tersimpan di berbagai tempat seperti museum, perpustakaan, maupun rumah-rumah penduduk yang merupakan koleksi pribadi. Saat ini tempat yang paling banyak menyimpan naskah Melayu di Indonesia adalah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) yang terletak di Jalan Salemba Raya, Jakarta. Selain itu Museum Aceh juga menyimpan cukup banyak naskah kuno, terutama naskah Melayu kuno. Naskah yang disimpan dalam museum ini kebanyakan sudah didigitalisasi dan diunggah ke internet sehingga dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Adapun yang dimaksud dengan naskah klasik atau naskah kuna khususnya naskah Melayu klasik yang tertulis, dibatasi pada korpus karya sastra yang tertulis dengan huruf Arab-Melayu atau Jawi yang dihasilkan pada abad ke-16 sampai pada abad ke-19 Masehi (Sudjiman, 1995:13). Naskah klasik hasil peninggalan nenek moyang ini merupakan warisan yang sangat berharga dan diperlukan upaya untuk melestarikannya. Ada dua upaya untuk melestarikannya, yaitu upaya pelestarian fisik dan upaya pelestarian kandungan teksnya. Upaya pelestarian fisik naskah dilakukan dengan perawatan dan alih media dari kertas ke media digital. Upaya pelestarian kandungan teks dilakukan dengan cara transliterasi teks agar lebih mudah dibaca oleh khalayak

3 dan penelitian serta pengkajian teks yang masih relevan dengan keadaan yang terjadi sekarang. Filologi merupakan satu disiplin ilmu yang diperlukan untuk satu upaya yang dilakukan terhadap peninggalan tulisan masa lampau dalam rangka kerja menggali nilai-nilai masa lampau (Baried, et. al, 1994:2). Peninggalan tulisan tersebut merupakan naskah-naskah klasik yang menjadi objek kajian utama pada ilmu filologi. Namun sekarang ini, sudah semakin jarang orang yang tertarik meneliti naskah. Faktor mahalnya biaya, sulitnya akses, perlunya ketelitian dan kecermatan, serta lamanya waktu penelitian menyebabkan naskah jarang dilirik peneliti. Akan tetapi, usaha yang sulit tersebut tidak akan sia-sia untuk jangka waktu yang panjang karena naskah merupakan dokumen budaya yang harus segera diselamatkan. Naskah Nusantara banyak yang mengandung teks keagamaan. Naskahnaskah Jawa Kuno banyak diwarnai agama Hindu dan Budha, sedangkan naskahnaskah Melayu banyak dipengaruhi agama Islam (Chamamah-Soeratno, 1982:23). Jenis dan corak sastra Islam tersebut dapat diringkas dan dirumuskan sebagai berikut. Sastra rekaan, sastra kesejahteraan, dan sastra kitab (Bared, et al, 1983: 149). Teks Kaifiah Sembahyang Hajat termasuk dalam sastra kitab, karena teks tersebut berisi tentang ajaran agama (Islam), yaitu fikih. Sastra kitab mencakup satu bidang yang luas sekali, termasuk di dalamnya ilmu kalam, ilmu fikih, dan ilmu tasawuf (Fang, 1991: 286). Penelitian ini akan membahas tentang Kaifiyat Sembahyang Hajat. Teks yang akan diteliti ini merupakan salah satu teks Melayu lama berbentuk teks keagamaan yang tergolong jenis sastra kitab dan terdapat di dalam naskah dengan

4 kode 07_00295. Naskah dengan kode 07_00295 merupakan naskah bunga rampai yang tidak berjudul. Naskah tersebut tersimpan di Museum Negeri Banda Aceh yang beralamat di Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah Nomor 12 Kecamatan Baiturahman Banda Aceh 23241. Naskah dengan kode 07_00295 lengkap. Naskah dengan kode 07_00295 di dalamnya terdapat enam teks. Teks pertama berjudul Syarḥ Asmā u `l-ḥusnā, teks kedua berjudul Kaifiyat Sembahyang Hajat, dan teks ketiga hingga keenam tidak berjudul. Teks pertama Syarḥ Asmā u `l-ḥusnā. Teks tersebut membahas Syarah Asmaul Husna, menjelaskan nama-nama Allah yang berjumlah 99. Teks kedua berjudul Kaifiyat Sembahyang Hajat. Teks Kaifiyat Sembahyang Hajat menguraikan masalah ibadah sunah salat hajat (permohonan) dan doa-doa yang dibaca. Teks ini lengkap karena bagian awal dan akhir ada. Judul teks ini ditemukan diawal teks. Berikut kutipan judul yang berada di awal teks Bab ini kaifiah sembahyang hajat apabila dapat seorang suatu kesukaran yang tiada dapat dihilangkan akan dia. Seperti papa atau hutang kelu kesah sebab di sakit manusia akan dia atau ada hajat yang lain daripadanya. (Kaifiyat Sembahyang Hajat: 21). Teks Kaifiyat Sembahyang Hajat sebagai objek penelitian secara garis besar membahas masalah fikih Islam. Fikih Islam mencangkum seluruh perbuatan manusia yang meliputi segala aspek. Fikih Islam adalah ungkapan tentang hukumhukum yang Allah Syariatkan kepada para hamba-nya, demi menjaga kehidupan mereka dan mencegah munculnya kerusakan ditengah-tengah mereka. Fikih Islam mengatur seluruh kebutuhan manusia beserta hukum-hukumnya.

5 Berdasarkan inventarisasi naskah yang telah dilakukan melalui studi katalog online dan terbitan, naskah tersebut dinyatakan naskah tunggal. Katalog online yang digunakan yaitu katalog online Manuskrip-manuskrip Peninggalan Aceh yang beralamat http://nusantara.dl.unileipzig.de/content/below/indexxml?x. Katalog-katalog terbitan yang diteliti berjumlah sebelas. Penelitian terhadap teks Kaifiyat Sembahyang Hajat didasarkan pada beberapa alasan, yaitu sebagai berikut. Pertama, perlu adanya upaya penyelamatan dan pelestarian naskah sebagai peninggalan masa lampau yang kondisi fisiknya tidak bertahan lama. Naskah yang sudah berumur ratusan tahun dengan kondisi fisik yang tidak bertahan lama harus diselamatkan karena mengandung informasi kehidupan masa lampau. Kedua, bentuk tulisan yang tidak mudah dipahami oleh masyarakat sekarang karena menggunakan huruf Arab Melayu dan bahasa Melayu. Penelitian ini dapat membantu memberikan informasi isi teks kepada orang yang awam terhadap aksara Arab Melayu. Ketiga, teks Kaifiyat Sembahyang Hajat belum dikaji dari aspek suntingan dan analisis isi. Hal ini didasarkan atas pembacaan Direktori Edisi Naskah Nusantara, tidak ditemukan penelitian naskah yang berjudul Kaifiyat Sembahyang Hajat ataupun yang sejenisnya. Selain itu, studi juga dilakukan di perpustakaan perguruan tinggi Universitas Sebelas Maret, Universitas Gadjah Mada, IAIN Surakarta yang dimungkinkan adanya penelitian terhadap teks Kaifiyat Sembahyang Hajat tersebut, baik secara manual maupun online. Meskipun begitu teks yang sejenis dengan teks Kaifiyat Sembahyang Hajat

6 ditemukan dalam satu bendel naskah tersebut dan naskah yang lain itu juga tidak berjudul. Keempat, naskah ini diunduh dalam bentuk digital dalam keadaan tulisan yang masih jelas. Teks ini merupakan satu kesatuan utuh, diawali dengan bacaan basmalah dan diakhiri dengan kata tamat atau tamma yang merupakan salah satu ciri struktur sastra kitab. Kelima, teks Kaifiyat Sembahyang Hajat ini memiliki tiga variasi teks yang memiliki beberapa perbedaan dalam suntingannya. Selain itu dalam tiga teks ini terdapat dalam satu bendel naskah dan ditulis secara berurutan dan terdapat sisipan teks lain diantara ketiga teks ini. Akan tetapi, struktur ketiganya sama, tema yang dibahas juga sama yaitu mengenai salat hajat. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang ajaran agama, khususnya mengenai ilmu fikih maka penelitian ini berjudul Kaifiyat Sembahyang Hajat: Suntingan Teks dan Analisis Isi Berdasarkan Ilmu Fikih. A. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini bertujuan agar penelitian lebih terarah dan mempermudah penulis dalam menentukan data yang diperlukan. Penelitian ini dibatasi pada suntingan teks dan analisis isi berdasarkan ajaran fikih Islam. Suntingan teks mencakup inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar isi teks, kritik teks, suntingan teks, dan daftar kata sukar. Penyuntingan teks dalam penelitian ini menyajikan suntingan teks yang baik dan benar. Analisis isi

7 berdasarkan ajaran fikih Islam yang sesuai dengan isi teks Kaifiyat Sembahyang Hajat. B. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang dan pembatasan masalah yang telah diuraikan tersebut, maka rumusan masalah dapat dinyatakan sebagai berikut. 1. Bagaimana suntingan teks Kaifiyat Sembahyang Hajat? 2. Bagaimana kandungan isi teks Kaifiyat Sembahyang Hajat ditinjau dari ilmu fikih? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Menyediakan suntingan teks naskah Kaifiyat Sembahyang Hajat yang baik dan benar. Baik dalam arti mudah dibaca karena telah ditransliterasikan dari huruf Arab-Melayu (Jawi) ke huruf Latin dan benar dalam arti kebenaran isi teks dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 2. Mengungkapkan kandungan isi teks Kaifiyat Sembahyang Hajat ditinjau dari segi ilmu fikih. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memeberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.

8 1. Manfaat Teoretis a. Menyediakan suntingan teks Kaifiyat Sembahyang Hajat agar dapat menjadi acuan bagi bidang ilmu lain. b. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memperkaya khazanan penelitian dalam bidang sastra khususnya dalam bidang filologi. c. Sebagai pembuka jalan dan bahan pertimbangan bagi peneliti lain, baik di bidang filologi, ilmu agama Islam khususnya dalam hal ilmu fikih maupun ilmu yang lain. d. Mengetahui kandungan isi dan fungsi yang terdapat dalam teks Kaifiyat Sembahyang Hajat. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai wujud pelestarian dan penyelamatan warisan budaya leluhur yang berupa naskah klasik. b. Memperkenalkan keberadaan teks Kaifiyat Sembahyang Hajat sebagai salah satu hasil karya sastra klasik yang sarat dengan nilai agama. c. Memberikan kemudahan dalam pembacaan teks klasik yang memiliki aksara yang sukar dipahami masyarakat saat ini, terutama teks Kaifiyat Sembahyang Hajat. d. Mengungkapkan nilai-nilai yang terkandung dalam naskah Kaifiyat Sembahyang Hajat dari berbagai sisi, khususnya dalam bidang keagamaan.

9 E. Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari enam bab, yaitu pendahuluan, kajian pustaka dan kerangka pikir, metode penelitian, suntingan teks, analisis, dan penutup. Masing-masing bab diuraikan yaitu sebagai berikut. Bab pertama adalah pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab kedua adalah landasan teori. Bab ini teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini. Bab ini meliputi penyuntingan teks, ilmu fikih dan analisi isi teks Kaifiyat Sembahyang Hajat. Bab ketiga adalah metode penelitian. Bab ini berisi penjelasan mengenai sumber data penelitian; metode penelitian; teknik pengumpulan data; teknik analisis data; serta teknik penarikan simpulan. Bab keempat adalah suntingan teks. Bab ini menjelaskan mengenai seluk beluk teks yang diteliti. Meliputi inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar isi teks, kritik teks, pedoman penyuntingan, suntingan teks, dan daftar kata-kata sukar. Bab kelima adalah analisis. Bab ini menguraikan analisis isi yang membahas mengenai ajaran fikih khususnya mengenai ibadah sunah salat hajat. Bab keenam adalah penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari keseluruhan hasil penelitian.