BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Studi Terdahulu Masalah tertentu biasanya telah diteliti atau dibahas dengan dimensi tertentu. Peneliti wajib menyebutkan penelitian yang sejenis tersebut sebagai bahan untuk mengetahui keunggulan dan kekurangan penelitian terdahulu. Secara etis, hal ini juga digunakan untuk menghargai penelitian terdahulu (Subroto, 2007:96). Tinjauan studi terdahulu dapat menunjukkan perbedaan penelitian Risālatu `t-tauhīd dengan penelitian yang sejenis, baik dari segi fokus penelitiannya, metodologinya, ancangan teoretiknya, dan sebagainya. Teks pertama berisi tentang ajaran tauhid, yaitu fungsi dan kegunaan kalimat basmallah, pengertian jirim dan jisim, sifat-sifat wajib Allah dan Rasulullah, mengenal Malaikat dan kitab-kitab-nya, dan makna dua kalimat syahadat. Penelitian terdahulu yang sejenis dengan naskah Risālatu `t-tauhīd adalah sebagai berikut. Pertama, penelitian Dhimas Muhammad Yasin mahasiswa Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Penelitiaannya, kitab Al-Mutawassimīn dikupas dengan Suntingan Teks, Analisis Struktur dan Tinjauan Ajaran Tauhid.. Dan aku namai akan dia // Al- Mutawassimīn, artinya orang-orang yang mengenal akan tanda-tanda kebesaran Allah. (Al-Mutawassimīn:14 15). Istilah Al-Mutawassimīn juga terdapat dalam QS Al-Hijr (15): 75. Mutawassimīn, artinya orang-orang yang memperhatikan (tanda-tanda kekuasaan Allah) (Ahsin W. Al-Hafidz, 2008:210). 12

2 13 Al- Mutawassimīn berisi ajaran tauhid dalam Islam berupa sifat-sifat wajib Allah yang berjumlah 20 sifat, sifat-sifat mustahil Allah yang berjumlah 20 sifat, dan penggolongan sifat-sifat wajib Allah menjadi 4 bagian, meliputi: 1) sifat Nafsiyah; 2) sifat Salbiyah; 3) sifat Ma ānī; dan 4) sifat Ma nawiyah. Teks pertama dalam naskah Risālatu `t-tauhīd menguraikan tentang ajaran tauhid yang berupa makna basmallah dan hukum syara membacanya, penjelasan tentang jirim dan jism, uraian tentang sifat-sifat Allah, dan mengenal malaikat dan kitab-kitab Allah. Dijabarkan pula makna Syahadat dalam akhir teks sebagai pondasi agama Islam. Penelitian naskah Al-Mutawassimīn tidak menjabarkan hal-hal yang telah disebutkan di atas. Titik fokus penelitian tauhid adalah sifat dua puluh Allah yang dijabarkan secara rinci. Penelitian Al- Mutawassimīn hanya menganalisis tentang isi tauhid saja dan belum ada penjabaran tentang fungsi dari ajaran tauhid itu sendiri. Perbedaan penelitian naskah Risālatu `t-tauhīd dengan penelitian terdahulu yaitu terletak pada analisis ajaran tauhidnya. Ajaran tauhid yang terkandung dalam naskah Risālatu `t- Tauhīd diteliti dengan menggunakan analisis fungsi ajaran tauhid. Kedua, dalam skripsi Farida Rohmawati yang berjudul Syair Ibadat: Suntingan Teks, Analisis Ajaran Tauhid dan Konsep Ekskatologi. Salah satu analisis dalam skripsi ini adalah analisis ajaran tauhid. Ajaran tauhid yang dijelaskan dalam skripsi ini meliputi sifat wajib Allah dan sifat wajib Rasul Allah. Skripsi ini juga menganalisis ekskatologi, yaitu ilmu tentang hari akhir. Pembahasan SI, ekskatologi yang dibahas meliputi alam kubur (Barzakh), hari kiamat (Yaumu l-qiyamah), hari kebangkitan (Yaumu l-ba ats), hari berkumpul (Yaumu l-hasyr), hari pengadilan (Yaumu l-hisãb), serta surga dan neraka.

3 14 Penelitian ini juga berisi tentang ajaran tauhid yang sama dengan isi dalam naskah Risālatu `t-tauhīd. Namun, dari kedua naskah tersebut memiliki perbedaan dalam segi isi. Teks Syair Ibadat berisi tentang ajaran tauhid dan ekskatologi Islam. Analisis fungsi ajaran tauhid juga belum tercantum dalam penelitian tersebut. Tarekat Syattariyah: Suntingan Teks dan Analisis Fungsi karya Istadiyantha merupakan salah satu penelitian yang menggunakan analisis fungsi. Penelitian ini berjudul Suntingan Teks dan Analisis Fungsi Tarekat Syattariyah. Isi dalam penelitian ini yaitu tentang Syatarriyah, yang dapat dilihat dari dua sisi. Pertama, starriyah sebagai nama suatu aliran tarekat. Kedua, sebagai judul dari suatu naskah. Syatarriyah yang dianggap sebagai sebuah aliran banyak yang membicarakan, sedangkan yang menjadi sebuah naskah tidak banyak pembicaraan. Hal ini dikarenakan tidak banyak orang yang memahami naskah. Selain itu syatarriyah dianggap ajaran menyimpang dari ajaran Islam (Istadiyantha, 2007:2-3). Analisis fungsi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu fungsi berdasarkan hubungan struktur, fungsi umum, dan fungsi khusus. Fungsi umum berkaitan dengan fungsi sosial dalam masyarakat dan fungsi khusus berkaitan dengan fungsi tauhid sebagai ibadah kepada Allah. Penelitian Istadiyantha digunakan sebagai bahan untuk meninjau kembali kajian analisis fungsi dengan menggunakan objek kajian yang berbeda.

4 15 B. Landasan Teori Naskah klasik termasuk ke dalam karya sastra, tetapi perlu adanya perlakuan khusus yang tidak sama dengan karya sastra modern. Karya-karya tulisan masa lampau dianggap karya-karya sastra adiluhung yang mempunyai nilai tinggi dalam masyarakat ( Baroroh Baried, et.al., 1994:4). Naskah klasik, khususnya naskah Melayu menggunakan bahasa Melayu Jawi dengan huruf Arab Melayu. Perlu adanya metode khusus untuk dapat menganalisisnya karena tidak semua masyarakat dapat membaca dan memahami naskah klasik. Risālatu `t-tauhīd merupakan salah satu naskah Melayu yang perlu diteliti dan dilestarikan agar keberadaannya diakui masyarakat. Pelestarian naskah Risālatu `t-tauhīd perlu dilakukan karena naskah ini tergolong ke dalam naskah tunggal. Sebuah naskah dapat dipahami pembaca, jika naskah tersebut disertai dengan suntingan teks. Penggunaan metode penyuntingan naskah perlu dilakukan dalam penelitian ini. Suntingan secara umum dibedakan menjadi dua bagian, yaitu suntingan naskah tunggal dan naskah jamak. Naskah tunggal menggunakan dua metode, yaitu metode diplomatik dan standar. Naskah jamak menggunakan metode gabungan dan metode landasan (Djamaris, 2002:24). Setelah melakukan inventarisasi naskah, maka diketahui bahwa naskah Risālatu `t-tauhīd merupakan naskah tunggal sehingga dalam penyuntingan teks dalam penelitian ini menggunakan metode standar. Metode penyuntingan teks memerlukan inventarisasi naskah, deksripsi naskah, suntingan teks, dan kritik teks.

5 16 1. Teori Struktur Sastra Kitab a. Sastra Kitab Zaman Islam melahirkan kesusastraan Islam. Sastra Islam tidak harus sastra yang didalamnya terkandung nilai-nilai Islam berdasarkan kaidah Alquran dan hadis yang merupakan hasil tulisan berdasarkan ketauhidan. Namun, sastra Islam merupakan semua hasil karya yang dibawa masuk oleh Islam. Ciri-ciri sastra Islam adalah sastra yang mewujud setelah Islam masuk dan huruf Jawi diciptakan, sebagian besar adalah terjemahan atau saduran dari bahasa Arab dan Parsi yang hampir semua karya tidak diketahui nama pengarang atau tarikh penulisannya (Yock Fang, 2011: ). Sastra kitab merupakan khazanah kesusastraan Indonesia lama (baca: Melayu) yang mengemukakan ajaran Islam, yang bersumber dari ilmu Alquran, ilmu fikih, ilmu tasawuf, ilmu tauhid, dan kitab- kitab lain dalam agama Islam. Kelompok karya sastra yang termasuk sastra kitab berisi tentang ajaran agama, terutama ilmu tasawuf, ilmu fikih, dan ilmu tauhid (Taufiq, 2007:13). Sastra kitab merupakan salah satu peninggalan dari sastra Indonesia lama pengaruh Islam. Hasil sastra Indonesia lama pengaruh Islam ini digolongkan ke dalam beberapa golongan, yaitu (1) kisah tentang para nabi; (2) hikayat tentang nabi Muhammad saw; (3) hikayat para pahlawan Islam; (4) cerita tentang ajaran dan kepercaayaan Islam; (5) cerita fiktif; dan (6) cerita mistik atau tasawuf (Edwar Djamaris, 1990:109). Sastra kitab tergolong ke dalam cerita tentang ajaran dan kepercayaan Islam.

6 17 b. Struktur Sastra Kitab Umumnya, sastra kitab memiliki struktur yang khusus yang meliputi struktur narasi, gaya pengisahan, pusat pengisahan, dan gaya bahasa. 1) Struktur Narasi Teks Struktur yang akan dibahas dalam kajian ini adalah struktur narasi. Struktur narasi sastra kitab adalah struktur penyajian teks. Struktur penyajian teks terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup (Taufiq, 2007:64). Rangkaian pendahuluan dalam sastra kitab berupa basmallah, hamdallah, serta selawat untuk Nabi Muhammad saw, keluarga dan para sahabatnya, yang dipakai secara berturut-turut. Berikutnya, kata wa ba du yang merupakan ungkapan tetap untuk mengakhiri pembukaan. Nama pengarang dan motivasi penngarang kitab tersebut dan judul atau nama kitab, umumnya tercantum setelah pembukaan. Bahasa Arab yang terkandung dalam naskah diikuti terjemahan yang dilakukan kalimat per-kalimat secara interlinier. Isi menguraikan pokok permasalahan yang dibahas dan sebagai penutup digunakan kata tammat (Taufiq, 2007:64-65). 2) Gaya Pengisahan Teks Gaya pengisahan teks adalah gaya pengarang dalam menulis teks. Sastra kitab umumnya memiliki gaya pengisahan berbentuk interlinier. Pendahuluan dimulai dengan doa dan bahasa Arab yang terdapat dalam teks diikuti terjemahannya dalam bahasa Melayu. Isi menguraikan tentang hal yang akan dibahas. Karya diakhiri dengan doa dan penutup serta terdapat kata tammat. (Taufiq, 2007:66).

7 18 3) Pusat Pengisahan Teks Pusat pengisahan adalah posisi pengarang dalam teks untuk menyampaikan cerita atau ajarannya. Pusat pengisahan sastra kitab dibedakan menjadi dua tipe. Tipe pertama adalah pusat pengisahan orang pertama, yaitu semua pendapat dituturkan oleh pengarang sendiri yang ditandai dengan ciri-ciri penggunaan kata ganti aku, saya, kami, atau kita. Tipe kedua adalah pusat pengisahan orang ketiga yang dicirikan dengan penggunaan kata ganti mereka, dan pengarang bersifat mahatahu, sebab pengarang tahu segalagalanya (Taufiq, 2007:67). Pusat pengisahan sastra kitab cenderung pada pusat pengisahan orang ketiga. Metode orang ketiga yang digunakan adalah metode romantik-ironik. Cara pengarang untuk memperbesar peranannya, yaitu melakukan dialog langsung dengan pembaca. Pembaca dipandang sebagai orang kedua dengan menggunakan kata kau. (Taufiq, 2007:67). 4) Gaya Bahasa Siti Chamamah Soeratno mengatakan bahwa gaya bahasa digunakan peneliti untuk meninjau kosakata, ungkapan, sintaksis, sarana-sarana retorika dan bahasa kiasan dalam penelitian teks (Taufiq, 2007:68). Semua karya yang berhasil ditulis pada zaman dahulu dianggap sebuah karya sastra. Naskah klasik tergolong ke dalam karya sastra. Gaya penulisan sastra kitab tentu berbeda karena telah terpengaruh oleh ajaran Islam. Kosakata yang digunakan dalam naskah banyak menggunakan kosakata Arab. Pola sintaksis yang digunakan menggunakan struktur tata kalimat yang terpengaruh dengan ajaran Islam. Begitu pula dengan sarana retorika dan kiasannya juga menggunakan istilah Islam.

8 19 2. Teori Pengkajian Teks a. Ajaran Tauhid Tauhid merupakan pegangan pokok dan sangat menentukan bagi kehidupan karena tauhid menjadi landasan bagi setiap amalan yang dikerjakan manusia. Amal yang dilandasi dengan ketauhidan menurut tuntunan Islam yang mampu mengantar manusia kekehidupan yang baik dan kebahagiaan yang hakiki (At-Tamimi, 2013:1). Tauhid merupakan salah satu ajaran akidah. Monitor dan pemandu langkah gerak manusia adalah akidah. Apabila akidah seseorang baik kehidupannya akan menjadi baik dan sebaliknya. Apabila terjadi kesenjangan terhadap akidah seseorang, maka akan menimbulkan kerusakan dalam diri seseorang tersebut. Tauhid bukan hanya sekedar mengenal keesaan Allah, mengenal sifatsifat Allah, dan percaya bahwa yang menciptakan alam semesta adalah Allah. Tauhid merupakan pemurnian ibadah kepada Allah dengan percaya sepenuh hati bahwa Allah itu Esa, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan lewat perbuatan. Para ulama membagi tauhid ke dalam tiga bagian, yaitu sebagai berikut. 1) Tauhid Rubbubiyah. Kata rubbubiyah berarti Menciptakan, Mengatur, Menguasai, Memperbaiki, dan Mendidik. Allah adalah Rabb yang hak bagi alam semesta, maka hanya Allah yang khusus dengan keesaan-nya tidak ada yang menyamai sifat ketuhanan-nya. Tauhid Rubbubiyah berarti kepercayaan bahwa Allah yang menciptakan alam semesta beserta isinya.

9 20 Rubbubiyah tercantum dalam dua kalimat syahadat. Lāillāha illa l-lāhu, Muhammaddu r-rasūlu l-lāhi merupakan bentuk akidah yang menjadi asas utama bangunan Islam (Azzam, 1992:18). Ole h karena itu, tauhid mengajarkan untuk mengesakan Allah dengan sepenuh hati yang merupakan pondasi awal dalam Islam. 2) Tauhid Asma wa Shifat Tauhid Asma wa Shifat ialah suatu keyakinan yang menetapkan asmaasma Allah dan sifat-sifat Allah, tidak mengingkari dan tidak menyerupai asma dan sifat Allah tersebut dengan makhluk-nya. Nama-nama Allah yang wajib diketahui ada 99 nama dan sifat yang wajib diketahui ada 20 sifat beserta sifat mustahil Allah. Sifat-sifat Allah juga dikelompokkan menjadi empat, yaitu sifat nafsiyah, salbiyah, ma ani, dan ma nawiyah. a) Sifat Nafsiyah yaitu sifat diri dzat dan tiada bertambah ia atas dzat. Sifat Nafsiyah berasal dari kata nafs yang artinya diri yang menunjukkan bahwa Allah itu ada dan hanya pada diri Allah sifat tersebut ada. Sifat yang termasuk ke dalam jenis ini adalah Wujud. b) Sifat Salbiyah yaitu sifat yang hak yang dimiliki Allah Swt.. Sifat Salbiyah berasal dari kata salab yang artinya menolak, yaitu menolak dari sifatsifat yang tidak layak bagi Allah. Sifat yang termasuk ke dalam jenis ini adalah Qidam, Baqā, Mukhālafatuhu lil Hawadiśi, Qiyamuhu taala Binafsihi, Wahdaniyah. c) Sifat Ma ani artinya setiap sifat yang mewujud diri dengan dzat Allah yang mengakibatkan lahirnya hukum. Sifat yang berwujud diri dengan dzat Allah taala, yaitu ada tujuh sifat Qodrat, Iradat, Ilmu, Hayyat, Sama, Bashar, dan

10 21 Kalam. d) Sifat Ma nawiyah itu hal yang tetap-tetap bagi dzat selama-lama dzat. Sifat Ma nawiyah adalah sifat yang ada pada dzat Allah yang berhubungan dengan sifat Ma ani. Ada tujuh sifat Ma nawiyah yaitu Qadiran, Muridan, Aliman, Hayyan, Sami an, Bashiran, Mutakalliman. 3) Tauhid Uluhiyah Tauhid uluhiyah adalah tauhid yang berkeyakinan teguh bahwa Allah yang berhak disembah disertai dengan pelaksanaan ibadah kepada-nya. Tauhid inilah inti dakwah Rasulullah dan menjadi tujuan Allah untuk menciptakan jin dan manusia. Tauhid merupakan sentral dari kehidupan. Kebaikan di muka bumi karena ketauhidan, sebaliknya keburukan dimuka bumi karena tidak mentauhidkan Allah 1. b. Analisis Fungsi Ajaran Tauhid Mempelajari sifat-sifat sastra secara sistematis dapat membantu memahami teks dari sebuah karya sastra. Sifat sastra tersebut merupakan ciri khusus yang terkandung dalam setiap jenis sastra yang berkaitan dengan fungsinya dalam masyarakat (Istadiyantha, 2007:5). Braginsky menyebutkan dalam penelitiannya terhadap karya sastra Melayu menggariskan adanya tiga lingkaran fungsi, yaitu lingkaran fungsi keindahan, kemanfaatan, dan kesempurnaan jiwa (Istadiyantha, 2007:5). Fungsi keindahan dalam karya sastra berkaitan dengan keaktifan psikologi dan kemampuannya mentransformasi keadaan jiwa seseorang 1 Tauhid dalam Perspektif Islam (Suatu Kajian Filosofis pada Surat Al-Ikhlas), Filsafah wordpress-oneblog.blogspot.co.id/2010/07/kandungan-tauhid-dalam-surat-al-ikhlas.html.

11 22 (Braginsky, 1998:198). Karangan yang indah akan mampu menghasilkan pengaruh yang menenangkan bagi pembaca sehingga karya sastra mampu menjadi alat penglipur/penghibur hati. Fungsi penghibur (penenang dan penyembuh) dipahami sebagai salah satu fungsi yang terpenting dalam karya sastra (Braginsky, 1998:200). Selain fungsi menghibur atau fungsi keindahan, karya sastra juga memiliki fungsi faedah atau manfaat. Fungsi faedah/manfaat dipahami sebagai aspek didaktis dari isi karangan yang tersembunyi pada struktur dalam ( tersirat) karya sastra yang harus menjadi pusat perhatian pembaca. Kemampuan memahami struktur dalam sebuah karya sastra inilah yang mampu memberi manfaat yang bersifat intelektual dan tingkah laku termasuk kesempurnaan bertutur kata (Braginsky, 1998:206). Fungsi Faedah berhubungan dengan akal (aspek praktis dan teoritis, khususnya praktis) dan hati nurani (pengetahuan tentang ilmu Allah yang membawa kepada kesempurnaan rohani). Kesempurnaan rohani/kesempurnaan jiwa merupakan salah satu lingkaran fungsi karya sastra menurut Braginsky. Fungsi kesempurnaan rohani banyak tersimpan pada karangan-karangan yang bersifat keagamaan dan mistik. Lingkup fungsional kesempurnaan rohani dalam sebuah karya sastra bersifat tersirat atau tidak langsung. Kesempurnaan jiwa berfungsi untuk meneguhkan iman untuk menangkap realitas tertinggi (Braginsky, 1998:274). Umumnya, fungsi karya sastra adalah utile et dulce (menghibur dan mendidik). Secara umum, aspek moral lebih didahulukan daripada aspek estetik sehingga dalam kedua fungsi tersebut, secara implisit aspek pendidikanlah yang

12 23 lebih diutamakan. Rene Wellek dan Austin Warren mengatakan bahwa fungsi suatu karya sastra yang dikutip pula dari konsep Horace bersifat dulce dan utile artinya indah dan berguna. Istilah pragmatik juga menunjukkan bahwa dalam fungsinya, sastra harus memiliki fungsi bermanfaat dan indah yang mampu menggerakkan dan mempengaruhi pembaca (Teeuw, 1988:51). Setiap karya sastra memiliki perbedaan struktur, karena jenis sastra bukanlah suatu sistem yang kaku, tetapi mampu berubah secara terus menerus. Peneliti-peneliti sastra harus mengikuti perkembangan itu. Begitu pula fungsi sastra juga sangat dipengaruhi oleh jenis sastra tersebut (Istadiyantha, 2007:6). Struktur sastra kitab memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan dengan struktur sastra modern. Struktur yang dimaksud adalah struktur narasi sastra kitab sebagai struktur penyajian sastra kitab (Istadiyantha, 2007:7). Tentu saja untuk mengetahui fungsi teks secara umum dan khusus perlu adanya pengkajian isi naskah. Pengkajian isi naskah dilakukan dengan menggunakan tiga lingkaran fungsi yang dikemukakan oleh Braginsky dengan menyesuaikan struktur sastra kitab.

13 24 C. Kerangka Pikir Kerangka pikir merupakan garis besar gambaran langkah kerja yang akan ditempuh untuk mengkaji dan memahami permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian. Handboek Over den Islam Latar Belakang, Rumusan masalah Teori (dasra yang digunakan untuk meneliti) dan Metode (cara meneliti) Analisis naskah Risālatu `t-tauhīd Suntingan Teks Struktur Sastra Kitab Analisis fungsi a. Inventarisasi naskah b. Deskripsi naskah c. Ikhtisar isi d. Kritik teks e. Suntingan teks a. Struktur teks b. Gaya pengisahan teks c. Pusta pengisahan teks d. Gaya bahasa a. Isi ajaran tauhid b. Analisis fungsi Menyediakan suntingan teks yang baik dan benar dan mengungkapkan isi dan fungsi dari teks Kitab Handboek over den Islam

14 25 Kerangka pikir berfungsi sebagai gambaran langkah atau garis besar yang akan ditempuh untuk mengkaji dan memahami permasalahan yang akan diteliti. Penjabaran bagan di atas adalah sebagai berikut. Data objek kajian penelitian ini adalah naskah Risālatu `t-tauhīd. Langkah pertama penelitian ini adalah latar belakang yang menjabarkan alasan teks Risālatu `t-tauhīd diteliti yang berkaitan dengan hubungan teks dan naskah. Teks merupakan wujud pemikiran, gagasan, ide pengarang yang diwujudkan dalam bentuk tulisan yang abstrak, sedangkan naskah adalah wujud fisik dari teks berbentuk konkret. Maka dalam penelitian Risālatu `t-tauhīd yang diteliti adalah isinya yang berkaitan dengan teks dan seluk-beluk naskah. Setelah menjabarkan latar belakang, maka dilakukan perumusan masalah untuk membatasi masalah yang akan diteliti. Langkah kedua dalam penelitian ini adalah menentukan teori dan metode yang akan digunakan dalam penelitian Risālatu `t-tauhīd. Teori yang digunakan yaitu dengan menggunakan teori filologi dan teori pengkajian teks. Metode yang digunakan yaitu dengan metode deskriptif kualitatif yang berupa metode penyuntingan teks dan metode pengkajian teks. Langkah ketiga dalam penelitian ini adalah analisis atau pembahasan yang menjelaskan tahapan pemecahan masalah sebagai penjabaran dari rumusan masalah. Analisis yang dilakukan dalam Risālatu `t-tauhīd, yaitu (1 ) Suntingan teks dengan menggunakan metode penyuntingan teks yang berupa inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar isi teks, kritik teks, dan daftar kata sukar; (2) metode pengkajian teks berupa teori analisis

15 26 struktur teks berdasarkan kaidah sastra kitab. Teori analisis struktur berupa struktur pengisahan teks, gaya pengisahan teks, pusat pengisahan teks, dan gaya bahasa; (3) metode pengkajian teks berupa analisis isi. Teori analisis isi yang digunakan adalah teori fungsi yang dikemukakan oleh Braginsky berdasarkan tinjauan ajaran tauhid. Langkah keempat dalam penelitian ini adalah simpulan yang menjelaskan hasil dari temuan penelitian Risālatu `t-tauhīd yang berupa suntingan teks Risālatu `t-tauhīd yang baik dan benar, deskripsi struktur teks Risālatu `t- Tauhīd, dan uraian analisis berdasarkan analisis fungsi ajaran tauhid teks Risālatu `t-tauhīd.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koentjaraningrat mengatakan bahwa kata budaya berasal dari bahasa Sanksekerta budhayah yang berasal dari bentuk jamak kata budhi yang berarti budi dan akal. Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka Kajian pustaka adalah mempelajari kembali temuan penelitian terdahulu atau yang sudah ada dengan menyebutkan dan membahas seperlunya hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka Kajian pustaka sangat penting dalam sebuah penelitian karena untuk mengetahui kajian tersebut sudah di lakukan penelitian atau belum. Pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya-karya peninggalan masa lampau merupakan peninggalan yang menginformasikan buah pikiran, buah perasaan, dan informasi mengenai berbagai segi kehidupan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan dinilai sebagai identitas kepribadian dan penentu kemajuan suatu bangsa yang tidak bisa di ukur dan kehadirannya hanya dapat diketahui

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI. Iman Kepada Allah SWt

RANGKUMAN MATERI. Iman Kepada Allah SWt 1. Menjelaskan pengertian iman kepada Allah. 2. Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui fenomena alam semesta. 3. Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui ciptaan-ciptaan-nya. 4. Menyebutkan tanda-tanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai warisan kebudayaan para leluhur antara lain terdapat di dalam berbagai cerita lisan, benda-benda,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai dua ruang lingkup. Pertama, penelitian terdahulu berdasarkan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sebuah penelitian diperlukan penggunaan metode yang tepat agar hasil penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sebuah penelitian diperlukan penggunaan metode yang tepat agar hasil penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiono, 2010:3). Dalam sebuah penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan gugusan pulau dan kepulauan yang memiliki beragam warisan budaya dari masa lampau. Kekayaan-kekayaan yang merupakan wujud dari aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka Teks Risalah Ilmu Hakikat dan Zikir merupakan naskah yang di dalamnya mengandung banyak ajaran tasawuf, yaitu akidah, ibadah, akhlaki. Penelitian

Lebih terperinci

SYAIR IBADAT : Suntingan Teks, Analisis Ajaran Tauhid dan Konsep Ekskatologi

SYAIR IBADAT : Suntingan Teks, Analisis Ajaran Tauhid dan Konsep Ekskatologi SYAIR IBADAT : Suntingan Teks, Analisis Ajaran Tauhid dan Konsep Ekskatologi SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas

Lebih terperinci

Pilihlah Jawaban yang paling tepat

Pilihlah Jawaban yang paling tepat TEST FORMATIF 2 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VII SEMESTER I Kompetensi (Aqidah) Kompetensi Dasar : 2. Meningkatkan keimanan kepada Allah Swt. melalui pemahaman sifat-sifat-nya. : 2.2 Menyebutkan arti ayat-ayat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan suatu bangsa pada masa sekarang ini merupakan suatu rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin memahami lebih dalam mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mampu menentramkan kehidupan manusia terlebih dalam hal kerohanian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mampu menentramkan kehidupan manusia terlebih dalam hal kerohanian. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama dan kebudayaan mempunyai dua persamaan yaitu (1) keduanya adalah sistem nilai dan sistem simbol dan (2) keduanya mudah merasa terancam setiap kali ada

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI AJARAN TAUHID. A. Struktur Sastra Kitab

BAB V ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI AJARAN TAUHID. A. Struktur Sastra Kitab BAB V ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI AJARAN TAUHID A. Struktur Sastra Kitab Sastra kitab memiliki ciri-ciri khusus, baik dari segi isi maupun dari segi gaya ekspresi. Di lihat dari segi isi, sastra kitab

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuno merupakan salah satu warisan nenek moyang yang masih tersimpan dengan baik di beberapa perpustakaan daerah, seperti Perpustakaan Pura Pakualaman dan Museum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut

BAB I PENDAHULUAN. Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut dilestarikan. Kita juga perlu mempelajarinya karena di dalamnya terkandung nilainilai luhur

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (Ratna, 2004:34). Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (Ratna, 2004:34). Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN Metode dapat diartikan sebagai cara, strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat berikutnya (Ratna, 2004:34).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepulauan Nusantara yang terletak di kawasan Asia Tenggara sejak kurun waktu yang cukup lama memiliki peradaban dan kebudayaan tinggi yang

Lebih terperinci

RATIBU 'L-HADDAD: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Resepsi Pembaca

RATIBU 'L-HADDAD: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Resepsi Pembaca RATIBU 'L-HADDAD: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Resepsi Pembaca SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Studi Terdahulu Pembahasan mengenai taharah dan salat merupakan hal yang harus dipelajari oleh seorang muslim. Topik tersebut sangat penting dan relevan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana berkomunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Peranan bahasa sangat membantu manusia dalam menyampaikan gagasan, ide, bahkan pendapatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Khasanah budaya bangsa Indonesia yang berupa naskah klasik, merupakan peninggalan nenek moyang yang masih dapat dijumpai hingga sekarang. Naskah-naskah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sastra mengambil isi sastra tersebut dari kehidupan sehari-hari yang terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN. sastra mengambil isi sastra tersebut dari kehidupan sehari-hari yang terdapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan bagian dari kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat. Isi yang ditampilkan dalam sebuah karya sastra adalah proses karya budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan gaya bahasa. Gaya bahasa atau Stile (style) adalah cara pengucapan

BAB I PENDAHULUAN. dengan gaya bahasa. Gaya bahasa atau Stile (style) adalah cara pengucapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah karya dan kegiatan seni yang berhubungan dengan ekspresi, seni dan penciptaan. Bahasa yang digunakan dalam sastra mengemban fungsi utama sebagai fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi. Kita dapat menyatakan pendapat, perasaan, gagasan yang ada di dalam pikiran terhadap orang lain melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari bidang sastra tidak terlepas dengan kajian-kajian serta peroses terbentuknya suatu karya sastra. Karya sastra yang dikaji biasanya berkaitan

Lebih terperinci

RISĀLATU `T-TAUHĪDI FIL- IBĀDAH: SUNTINGAN TEKS DAN ANALISIS FUNGSI AJARAN TAUHID

RISĀLATU `T-TAUHĪDI FIL- IBĀDAH: SUNTINGAN TEKS DAN ANALISIS FUNGSI AJARAN TAUHID RISĀLATU `T-TAUHĪDI FIL- IBĀDAH: SUNTINGAN TEKS DAN ANALISIS FUNGSI AJARAN TAUHID SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang fenomena kesusastraan tentu tidak lepas dari kemunculannya. Hal ini disebabkan makna yang tersembunyi dalam karya sastra, tidak lepas dari maksud pengarang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu berupa akal, cipta, rasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara dengan penduduk pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat pesat, hal ini tak luput

Lebih terperinci

NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA. (Kajian Filologis) Proposal Skripsi

NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA. (Kajian Filologis) Proposal Skripsi 1 NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA (Kajian Filologis) Proposal Skripsi Oleh : Reza Sukma Nugraha 206500034 Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini di kalangan para pelajar marak terjadinya peristiwa tawuran, kekerasan antar pelajar, penggunaan narkoba, dan seks bebas. Hal ini sangatlah memprihatinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra anak masih terpinggirkan dalam khazanah kesusastraan di Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang sastra anak. Hal

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL TAKBIR RINDU DI ISTANBUL KARYA PUJIA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMK

NILAI PENDIDIKAN AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL TAKBIR RINDU DI ISTANBUL KARYA PUJIA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMK NILAI PENDIDIKAN AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL TAKBIR RINDU DI ISTANBUL KARYA PUJIA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMK Oleh: Anisa Mayasaroh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Sumber Data Sumber data penelitian ini adalah naskah Masaaila Aqiidatu `l-islam ( MAI ) hasil pemikiran Abu Laits As-Samarqandi. Data atau objek penelitian ini adalah teks

Lebih terperinci

Tanbīhātun li l-ghāfilīn suntingan teks, analisis struktur, dan resepsi

Tanbīhātun li l-ghāfilīn suntingan teks, analisis struktur, dan resepsi Tanbīhātun li l-ghāfilīn suntingan teks, analisis struktur, dan resepsi SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra

Lebih terperinci

Bagian 1 Petunjuk Umum

Bagian 1 Petunjuk Umum Bagian 1 Petunjuk Umum A. Struktur Kurikulum Akidah Akhlak Mata pelajaran Akidah Akhlak untuk Kelas VII madrasah tsanawiyah memiliki 4 (empat) (KI) yang dijabarkan dalam 39 (KD). Berikut kami tampilkan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Sifat dua..., Atiatul Mu'min, FIB UI, 2008

BAB 5 PENUTUP. Sifat dua..., Atiatul Mu'min, FIB UI, 2008 161 BAB 5 PENUTUP 162 5.1 Kesimpulan Asy ariyah merupakan salah satu aliran teologi di dalam agama Islam. Salah satu ajaran mereka, yaitu Allah swt memiliki sifat. Menurut mereka, dengan sifat-nya itu,

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. A. Simpulan

BAB VI PENUTUP. A. Simpulan BAB VI PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan penelitian terhadap teks ADK yang telah dipaparkan dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan beberapa hal sebagai berikut. 1. Naskah ADK adalah naskah

Lebih terperinci

ASRĀRU `SH-SHALĀT: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN RESEPSI

ASRĀRU `SH-SHALĀT: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN RESEPSI ASRĀRU `SH-SHALĀT: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN RESEPSI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan

Lebih terperinci

Urgensi (Pentingnya) Tauhid dan Pembagiannya. Urgensi (Pentingnya) Tauhid dan Pembagiannya

Urgensi (Pentingnya) Tauhid dan Pembagiannya. Urgensi (Pentingnya) Tauhid dan Pembagiannya Urgensi (Pentingnya) Tauhid dan Pembagiannya Ketika manusia lalai dari tujuan ini dan mengalihkan ibadah mereka kepada selain Allah, maka Allah Subhanahu wa Ta ala mengutus para rasul dan menurunkan kitab-kitab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di sekitarnya.

Lebih terperinci

TAUHID. Aku ciptakan jin dan manusia tiada lain hanyalah untuk beribadah kepadaku (QS. Adz-Dzariyat : 56)

TAUHID. Aku ciptakan jin dan manusia tiada lain hanyalah untuk beribadah kepadaku (QS. Adz-Dzariyat : 56) www.ariefprawiro.co.nr TAUHID HAKEKAT DAN KEDUDUKANNYA Allah berfirman: Aku ciptakan jin dan manusia tiada lain hanyalah untuk beribadah kepadaku (QS. Adz-Dzariyat : 56) Dan sesungguhnya Kami ntelah mengutus

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS. A. Struktur Sastra Kitab

BAB V ANALISIS. A. Struktur Sastra Kitab BAB V ANALISIS A. Struktur Sastra Kitab Struktur sastra kitab yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi: struktur penyajian teks Miftāhu -l-aqā id, gaya penyajian teks Miftāhu -l-aqā id, pusat penyajian

Lebih terperinci

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL JURNAL untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Lebih terperinci

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi) Muhammad SAW adalah seorang nabi terakhir yang diutus ke bumi oleh Allah SWT. Sebagai seorang nabi dan rasul, nabi Muhamad SAW membawakan sebuah risalah kebenaran yaitu sebuah agama tauhid yang mengesakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu aliran teologi dalam Islam adalah aliran Asy ariyah. Aliran ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu aliran teologi dalam Islam adalah aliran Asy ariyah. Aliran ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu aliran teologi dalam Islam adalah aliran Asy ariyah. Aliran ini muncul pada awal abad ke-9 M. 1 Aliran Asy ariyah disebut juga aliran Ahl as-sunah

Lebih terperinci

2014 SAJARAH CIJULANG

2014 SAJARAH CIJULANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naskah kuno merupakan salah satu warisan budaya Indonesia dalam bidang keberaksaraan yang telah dilindungi oleh UU RI No. 11 tahun 2010. Ungkapan warisan

Lebih terperinci

WASIAT NABI MUHAMMAD SAW : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Fungsi

WASIAT NABI MUHAMMAD SAW : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Fungsi WASIAT NABI MUHAMMAD SAW : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Fungsi SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Prodi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Wirjosoedarmono dalam Husain Junus dan Arifin Banasuru, 1996: 14).

BAB I PENDAHULUAN. (Wirjosoedarmono dalam Husain Junus dan Arifin Banasuru, 1996: 14). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Wirjosoedarmono dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat yang berkembang sesuai dengan lingkungannya. Karya

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat yang berkembang sesuai dengan lingkungannya. Karya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan peradaban manusia tidak pernah terlepas dari apa yang disebut karya sastra. Karya sastra merupakan hasil ide atau pemikiran dari anggota masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipahami, sehingga terjadi integrasi antarsesama. manusia, bahasa juga digunakan oleh Allah Swt. untuk menyampaikan ajaran-

BAB I PENDAHULUAN. dipahami, sehingga terjadi integrasi antarsesama. manusia, bahasa juga digunakan oleh Allah Swt. untuk menyampaikan ajaran- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia sebagai makhluk sosial, berarti manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Artinya, manusia sangat membutuhkan orang lain dalam menjalani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai cipta sastra karena teks yang terdapat dalam teks mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai cipta sastra karena teks yang terdapat dalam teks mengungkapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah-naskah Nusantara sangat beraneka ragam, yang isinya mengemukakan tentang kehidupan manusia misalnya, masalah politik, sosial, ekonomi, agama, kebudayaan, bahasa,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian. Selanjutnya dalam Bab 1 ini, penulis juga menjelaskan tentang identifikasi masalah, pembatasan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Sebagai sebuah cerita yang diciptakan pada awal abad ke sebelas, Risalah al-

BAB VI KESIMPULAN. Sebagai sebuah cerita yang diciptakan pada awal abad ke sebelas, Risalah al- 253 BAB VI KESIMPULAN Sebagai sebuah cerita yang diciptakan pada awal abad ke sebelas, Risalah al- Gufrān memiliki kekayaan, baik struktur maupun gagasannya. Struktur naratifnya memperlihatkan banyaknya

Lebih terperinci

STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM

STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun

Lebih terperinci

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

ANALISIS SEMIOTIK TEKSKIDUNG RUMEKSA ING WENGI

ANALISIS SEMIOTIK TEKSKIDUNG RUMEKSA ING WENGI ANALISIS SEMIOTIK TEKSKIDUNG RUMEKSA ING WENGI A. PENDAHULUAN Indonesia mempunyai khasanah sastra klasik yang beraneka ragam, yang terdiri dari sastra-sastra daerah. Sastra klasik adalah sastra dalam bahasa

Lebih terperinci

Iman kepada Allah. Saya ingin mengetahui dan memahami tentang bagaimana beriman kepada Allah serta apa saja sifat wajib dan mustahil bagi-nya.

Iman kepada Allah. Saya ingin mengetahui dan memahami tentang bagaimana beriman kepada Allah serta apa saja sifat wajib dan mustahil bagi-nya. Iman kepada Allah Saya ingin mengetahui dan memahami tentang bagaimana beriman kepada Allah serta apa saja sifat wajib dan mustahil bagi-nya. Melakukan studi pustaka untuk menelusuri informasi tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di 11 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di Nusantara. Pada masa itu, proses reproduksi naskah dilakukan dengan cara disalin. Naskah-naskah

Lebih terperinci

Pembaharuan.

Pembaharuan. Pembaharuan a.s. Disajikan di bawah ini adalah khutbah Hazrat Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian, Masih Maud dan Imam Mahdi, pada tanggal 26 Desember 1903. Terjemahan ini diambil dari naskah berbahasa Urdu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lisan, misalnya bahasa dalam khotbah, bahasa dalam pidato, dan bahasa. dalam karangan siswa, bahasa terjemahan Al Qur an.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lisan, misalnya bahasa dalam khotbah, bahasa dalam pidato, dan bahasa. dalam karangan siswa, bahasa terjemahan Al Qur an. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia diberikan akal dan pikiran yang sempurna oleh Allah, sehingga mampu melahirkan ide-ide yang kreatif. Salah satu kelebihan manusia di antaranya, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, yang wajib kita mensyukuri rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan yang tidak ternilai

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Kajian ini telah membincangkan mengenai topik-topik yang berkaitan dengan konsep

BAB 5 PENUTUP. Kajian ini telah membincangkan mengenai topik-topik yang berkaitan dengan konsep BAB 5 PENUTUP 5.1 Pendahuluan Kajian ini telah membincangkan mengenai topik-topik yang berkaitan dengan konsep qada dan qadar serta beberapa isu yang berkaitan menurut pandangan Ibn al-qayyim dalam kitabnya

Lebih terperinci

Sifat Jaiz Allah. Kata Kunci. Tujuan Pembelajaran

Sifat Jaiz Allah. Kata Kunci. Tujuan Pembelajaran Sifat Jaiz Allah Tujuan Pembelajaran Setelah memelajari bab ini, siswa diharapkan mampu: 1) mengenal sifat jaiz Allah Swt.; 2) menyebutkan sifat jaiz Allah Swt.; 3) mengartikan sifat jaiz Allah Swt.. Hai,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia yang ada dalam dunia ini di bekali kelebihan berupa akal beserta pikiran yang sempurna oleh Allah swt. Dari bekal tersebut manusia mampu melahirkan

Lebih terperinci

Durratu l-baidā tanbihan li n-nisā : suntingan teks, analisis struktur, dan tinjauan ajaran tauhid

Durratu l-baidā tanbihan li n-nisā : suntingan teks, analisis struktur, dan tinjauan ajaran tauhid Durratu l-baidā tanbihan li n-nisā : suntingan teks, analisis struktur, dan tinjauan ajaran tauhid SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Akan tetapi, hingga saat ini masih sedikit peneliti yang memberikan 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Akan tetapi, hingga saat ini masih sedikit peneliti yang memberikan 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Karya sastra menurut ragamnya dibedakan atas prosa, puisi, dan drama. Banyak pokok permasalahan yang dapat dijumpai dalam ketiga jenis karya sastra tersebut, misalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut tersebar di daerah-daerah sehingga setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER Modul ke: SUMBER AJARAN ISLAM Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK Fakultas ILMU KOMPUTER H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Program Studi SISTEM INFORMASI www.mercubuana.ac.id Umat Islam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka pada penelitian ini sebagai media pembanding dengan penelitian yang dilakukan peneliti, agar dapat diketahui perbedaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam komunikasi, baik dia berperan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia. Secara luas dapat diartikan bahwa komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1 BAB I PENDAHULUAN Jika kita melihat perkembangan agama agama di dunia maka berbagai pandangan tentang jumlah Tuhan ini sangat beragam, mulai dari yang monoteis (satu Tuhan), diteis atau dualisme (dua Tuhan),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan,

Lebih terperinci

Ayo Belajar. Pelajaran 6. A. Semangat Belajar Nabi Idris a.s. Sikapku. Al-Qur an menyuruh kita selalu belajar.

Ayo Belajar. Pelajaran 6. A. Semangat Belajar Nabi Idris a.s. Sikapku. Al-Qur an menyuruh kita selalu belajar. Pelajaran 6 Ayo Belajar A. Semangat Belajar Nabi Idris a.s. Nabi Idris a.s. utusan Allah Swt. Ia nabi yang pandai. Sejak kecil Nabi Idris a.s. rajin belajar. Rajinlah belajar Belajar pangkal pandai Al-Qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan kalimat tersebut juga harus memperhatikan susunan kata

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan kalimat tersebut juga harus memperhatikan susunan kata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia membutuhkan alat untuk berkomunikasi dalam masyarakat. Kalimat berperan penting sebagai wujud tuturan dalam berkomunikasi dan berinteraksi sesama manusia. Penutur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Secara teoretis kita dapat melakukan berbagai macam bandingan, di antaranya (a) bandingan intratekstual, seperti studi filologi, yang menitikberatkan pada

Lebih terperinci

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa 89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Mata pelajaran Sastra Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Sebuah manuskrip dalam aksara Latin yang berjudul Tjajar Sapi berisi tentang

BAB I PENDAHULUAN Sebuah manuskrip dalam aksara Latin yang berjudul Tjajar Sapi berisi tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya aksara Latin pada awal abad ke-20 secara perlahan-lahan menggeser penggunaan aksara Arab-Melayu di Nusantara. Campur tangan bangsa Eropa (Belanda) dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tulis terdiri dari dua bentuk, yaitu karya sastra tulis yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tulis terdiri dari dua bentuk, yaitu karya sastra tulis yang berbentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karya sastra Indonesia terdiri dari karya sastra lisan dan karya sastra tulis. Karya sastra tulis terdiri dari dua bentuk, yaitu karya sastra tulis yang

Lebih terperinci

2015 KRITIK TEKS DAN TINJAUAN KANDUNGAN ISI NASKAH WAWACAN PANDITA SAWANG

2015 KRITIK TEKS DAN TINJAUAN KANDUNGAN ISI NASKAH WAWACAN PANDITA SAWANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi pernasakahan di Indonesia bisa dikatakan sangat kurang peminat, dalam hal ini penelitian yang dilakukan terhadap naskah. Sedikitnya penelitian terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tulisan ditemukan sekalipun, berbicara tetap lebih banyak digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. tulisan ditemukan sekalipun, berbicara tetap lebih banyak digunakan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di antara karunia Tuhan yang paling besar bagi manusia ialah kemampuan berbicara. Kemampuan untuk mengungkapkan isi hatinya dengan bunyi yang dikeluarkan dari

Lebih terperinci

MATERI PERTEMUAN II. Kerangka Dasar Agama Islam Dan Ajaran Hukum Islam (Bagian Pertama)

MATERI PERTEMUAN II. Kerangka Dasar Agama Islam Dan Ajaran Hukum Islam (Bagian Pertama) MATERI PERTEMUAN II Kerangka Dasar Agama Islam Dan Ajaran Hukum Islam (Bagian Pertama) Tujuan Instruksional Umum: Agar mahasiswa memahami Kerangka dasar Agama Islam dan Hukum Islam serta keterkaitan keduanya

Lebih terperinci

KITAB HIFZHU `L-ĪMĀN: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Analisis Isi Berdasarkan Ajaran Teologi Islam

KITAB HIFZHU `L-ĪMĀN: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Analisis Isi Berdasarkan Ajaran Teologi Islam KITAB HIFZHU `L-ĪMĀN: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Analisis Isi Berdasarkan Ajaran Teologi Islam SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Jurusan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zainal Arifin Nugraha, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zainal Arifin Nugraha, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Naskah kuno merupakan hasil kebudayaan suatu bangsa yang tak ternilai harganya. Di dalamnya terdapat nilai-nilai luhur yang ingin disampaikan oleh nenek moyang

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan. Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Oleh SITI JULAEHA NIM A.

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan. Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Oleh SITI JULAEHA NIM A. MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI KELAS VI SD NEGERI 1 JIMBUNG KECAMATAN KALIKOTES KABUPATEN KLATEN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Penelitian Terdahulu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Penelitian Terdahulu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Penelitian Terdahulu Pembahasan masalah nilai etika dalam kaitannya dengan naskah ADK menjadi topik penting yang selalu dibicarakan, karena masalah ini menyangkut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia untuk menyampaikan gagasan atau pikiran, dan ide- idenya dengan maksud ingin mengutarakannya kepada

Lebih terperinci

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN 0 RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: kritik sosial, bentuk, masalah, syair.

ABSTRAK. Kata Kunci: kritik sosial, bentuk, masalah, syair. ABSTRAK Lucyana. 2018. Kritik Sosial dalam Syair Nasib Melayu Karya Tenas Effendy. Skripsi, Program Studi Sastra Indonesia, FIB Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Dr. Drs. Maizar Karim, M.Hum (II) Dwi

Lebih terperinci

Memahami Akidah Islam

Memahami Akidah Islam bab 1 Memahami Akidah Islam AKHLAK Islam terdiri dari akidah, ibadah dan akhlak. Akidah adalah pondasi Akidah adalah pokok (us l) dan dasar dalam agama. Ajaran Islam meliputi tiga hal, yaitu akidah, syari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.

Lebih terperinci

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH Standar Kompetensi (Aqidah) BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH : 2. Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah. Kompetensi Dasar : 2.1. Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah. 2.2.

Lebih terperinci