Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, Januari 2015 ISSN 2442-9775 TEKNIK BERMAIN PERAN UNTUK MENGURANGI PERILAKU OFF- TASK DALAM LAYANAN INFORMASI Slamet Riyadi SMA Negeri 1 Subah Batang, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini memperbaiki mutu layanan bimbingan dan konseling serta menurunkan perilaku off-task siswa. Subyek penelitian berjumlah 36 siswa kelas XI.S.3 dengan metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, angket, dan observasi yang selanjutnya akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus prosentase. Hasil pelaksanaan layanan informasi dengan teknik bermain peran dapat mengurangi perilaku offteks siswa dengan skor rata-rata 81%. Kata Kunci: Layanan Informasi; Perilaku Off-Task; Teknik Bermain Peran PENDAHULUAN Pelayanan konseling di sekolah/madrasah merupakan usaha membantu siswa dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan konseling memfasilitasi pengembangan siswa, secara individual, kelompok dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi siswa di sekolah (Depdiknas, 2005). Guru BK mempunyai peranan sangat penting membantu siswa dalam pengembangan kehidupan pribadi, belajar, sosial dan karir. Peran membantu siswa dalam kehidupan belajar menjadi sasaran pada penelitian ini terutama siswa yang belum mempunyai kesadaran akan pentingnya belajar untuk masa depannya. Dari hasil catatan peneliti pada pelaksanaan layanan informasi sebelumnya dapat disimpulkan dari 36 siswa terdapat 8% gaduh dan suka mengobrol sesama teman, 22% bercanda dengan teman, 53% tidak fokus memperhatikan penjelasan guru, 28% suka bernyanyi-nyanyi di kelas, 22% layanan informasi tidak efektif. Fakta tersebut menunjukkan bahwa munculnya hambatan dalam proses penyelenggaraan layanan klasikal (layanan informasi) bersumber kepada kurang berhasilnya konselor dalam melaksanakan pelayanan, sehingga mutunya kurang baik dan hasilnya tidak efektif bagi sebagian besar siswa. Tingkah laku belajar dalam situasi belajar di kelas ada yang tidak dikehendaki kemunculannya yaitu tingkah laku yang disebut off-task behafior (Sukiman, 2005). Sedangkan contoh perilaku off-task menurut Baker (2007) adalah bercakap-cakap dengan siswa lain tentang masalahmasalah yang tidak berhubungan dengan pelajaran, mengganggu siswa lain, membuat masalah dan lain-lain sebagainya. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa munculnya perilaku off-task itu diperoleh dari hasil belajar dengan teman sebayanya, keluarga, gurunya, buku bacaan, TV dan internet. 37
Tingkah laku off-task siswa merupakan tingkah laku dalam suasana belajar di kelas yang tidak dikehendaki kemunculannya, yaitu bercakap-cakap dengan siswa lain tentang masalah-masalah yang tidak berhubungan dengan pelajaran, mengganggu siswa lain, membuat masalah dalam proses pembelajaran di kelas. Layanan informasi merupakan penyampaian berbagai informasi yang sebenarnya ada sebagai acuan untuk bersikap dan bertingkah laku sehari-hari, sebagai pertimbangan bagi arah pengembangan diri, dan sebagai dasar pengambilan keputusan (Prayitno, 2012). Tujuan layanan informasi adalah dikuasainya informasi dengan berbagai seluk beluknya sebagai isi layanan, untuk mencegah timbulnya masalah, pemecahan masalah, mengembangkan dan memelihara potensi yang ada serta untuk memungkinkan peserta yang bersangkutan membuka diri dalam mengaktualisasikan hak-haknya. Untuk pengembangan kemandirian, pemahaman dan penguasaan peserta terhadap informasi yang diperlukannya akan memungkinkan peserta mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya secara obyektif positif dan dinamis; mengambil keputusan; mengarahkan diri; untuk kegiatan kegiatan yang berguna sesuai dengan keputusan yang diambil; dan akhirnya mengaktualisasikan diri secara terintegrasi. Peran guru bimbingan dan konseling dalam memberikan layanan informasi dalam bidang belajar terutama terkait bidang belajar sudah dilaksanakan, tetapi masih belum efektif hasilnya. Untuk itu perlu adanya inovasi guru bimbingan dan konseling agar siswa dapat mengurangi perilaku off-task. Dalam hal ini, peneliti menggunakan teknik bimbingan dan konseling berupa bermain peran. Rusmana N. (2009) menjelaskan bahwa manfaat bermain juga merupakan suatu kekuatan pendorong dalam perkembangan manusia dan memiliki peran kunci untuk ekspolarasi, melatih otot dan pikiran, dan berhubungan dengan orang lain. Bermain peran merupakan permainan yang dimaksudkan untuk mencerminkan situasi yang terdapat dalam kehidupan yang sebenarnya. Bermain peran dimaksudkan memadukan karakter permainan (pemain, aturan kompetisi/kerjasama) dengan karakter karakter simulasi (representasi realitas). Jika kehidupan nyata disimulasikan/diperankan dalam permainan secara kompetitif atau kooperatif, maka permainan bermain peran cenderung berkembang secara alamiah. Demikian pula permainan bermain peran merupakan pengalaman buatan yang mewakili pengalaman yang terjadi alamiah dalam kerja guru. Rumusan penelitian ini yaitu Apakah teknik bermain peran dapat mengurangi perilaku off-task siswa dalam pelaksanaan layanan informasi? Sedangkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan layanan informasi dengan teknik bermain peran dapat mengurangi perilaku off-task. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Prosedur penelitian tindakan kelas menurut Arikunto (2009) model bagan penelitian tindakan secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 bertempat di SMA Negeri 1 Subah Batang dengan subjek penelitian yaitu 36 siswa kelas XI.S.3. Metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, angket, dan observasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deksriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus prosentase yaitu dengan cara menjumlahkan skor nilai siswa kemudian dicari 38
rata-rata skor. Untuk menganalisis datanya menggunakan rumus prosentase, dimana skor yang diperoleh dibagi dengan skor total kemudian dikalikan dengan 100%. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil observasi pada kondisi awal tentang pelaksanaan layanan informasi untuk mengurangi perilaku off-task siswa. Hasilnya dapat dilihat lebih jelas pada tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Hasil Perilaku Off-Task Siswa (Kondisi Awal) No Aspek Perilaku Off-Task Skor (%) 1. Mengobrol dengan sesama teman 72% 2. Bercanda dengan sesama teman 72% 3. Membicarakan teman dengan sesama teman 39% 4. Bernyanyi-nyanyi 72% 5. Mengeluh dengan sesama teman 56% 6. Bercerita dengan sesama teman 53% 7. Menanggapi pembicaraan teman 25% 8. Bercelotehan dengan teman 69% 9. Bersiul dengan sesama teman 50% 10. Berbisik-bisik membicarakan selain materi layanan 67% Rata-rata Skor (%) 58% Data diatas menunjukkan bahwa secara komulatif dengan jelas pada siklus 1 dan 2 ada penurunan perilaku off-task. Dari kondisi awal setelah diberi tindakan bimbingan konseling di siklus ke 1 serta dilanjutkan pada siklus ke 2 menunjukkan adanya penurunan. Terutama pada siklus 2 yaitu untuk rata-rata kriteria sering perilaku off-task menurun dari 9 % menjadi 0 %, penurunanya dapat dikatakan belum tuntas seratus persen, hal ini mestinya diperlukan upaya penurunan kembali. Selanjutnya untuk rata-rata kriteria kadang-kadang berperilaku off-task juga mengalami penurunan dari 28 % menjadi 19 %, artinya benar terjadi penurun tetapi belum tuntas, masih diperlukan upaya penurunan kembali tentu jika ada waktu dan kesempatan yang tersedia. Siklus I 1. Perencanaan Pada tahap perencanaan penelitian siklus I ini dilaksanakan 2 kali pertemuan, yaitu menentukan jadwal pelaksanaan layanan informasi dengan teknik bermain peran untuk mengurangi perilaku off-task, menentukan tempat pelaksanaan layanan informasi, peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan layanan, peneliti menyiapkan bahan untuk mendukung penelitian. 2. Tindakan Pada tahap tindakan penelitian ini yang dilakukan yaitu mengkondisikan peserta penelitian kelas XI.S.3, peneliti menjelaskan tujuan dari pelaksanaan penelitian untuk mengurangi perilaku offtask, peneliti melaksanakan layanan informasi dengan teknik bermain peran, peserta diminta mengungkapkan kesan dan pesan setelah kegiatan layanan, dan peneliti menutup kegiatan. 3. Observasi Observer melakukan pengamatan siklus I dalam pelaksanaan layanan informasi dengan teknik bermain peran untuk mengurangi perilaku off-teks. 4. Refleksi Kegiatan layanan informasi dengan teknik bermainan peran pada siklus I, baik ditinjau dari proses maupun dari segi hasil, berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Pada awal kegiatan 39
bermain peran, siswa masih terasa malu-malu, namun dengan timbulnya saling kepercayaan dan keterbukaan antar peserta, maka bermainan peran pada pertemuan berikutnya berlangsung lebih efektif. Bermain peran secara langsung dan tidak langsung mempunyai pengaruh pada peserta layanan informasi dalam mengurangi perilaku off-task dengan perolehan rata-rata skor 63%. Siklus II 1. Perencanaan Pada dasarnya pada siklus II untuk perencanaan sama dengan pada perencanaan siklus I, yaitu menentukan jadwal pelaksanaan layanan informasi dengan teknik bermain peran untuk mengurangi perilaku off-task, menentukan tempat pelaksanaan layanan informasi, peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan layanan, peneliti menyiapkan bahan untuk mendukung penelitian. 2. Tindakan Pada tahap tindakan penelitian ini yang dilakukan yaitu mengkondisikan peserta penelitian kelas XI.S.3, peneliti menjelaskan tujuan dari pelaksanaan penelitian untuk mengurangi perilaku offtask, peneliti melaksanakan layanan informasi dengan teknik bermain peran, peserta diminta mengungkapkan kesan dan pesan setelah kegiatan layanan, dan peneliti menutup kegiatan. 3. Observasi Observer melakukan pengamatan siklus II dalam pelaksanaan layanan informasi dengan teknik bermain peran untuk mengurangi perilaku off-teks. 4. Refleksi Pelaksanaan kegiatan penerapan teknik bermain peran dalam layanan informasi untuk mengurangi perilaku off-task pada siklus 2 cenderung lebih lancar dan berlangsung seperti yang direncanakan. Setelah pada siklus ke 2 diterapkan teknik bermain peran dengan strategi BMB3, dan pada akhir siklus ke 2 dilakukan penilaian dengan diberi skala perilaku off-task. Penerapan teknik bermain peran dalam layanan informasi dengan setrategi BMB3 ternyata sangat efektif dalam menurunkan perilaku off-task dengan memperoleh rata-rata skor 81%. Adapun perbandingan hasil pelaksanaan layanan informasi untuk mengurangi perilaku off-teks siswa pada kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Perilaku Off-Teks Siswa (Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II) Tahapan Skor (%) Kondisi Awal 58% Siklus I 63% Siklus II 81% 40
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 1 berikut: Hasil Perilaku Off-Teks Siswa 100 50 58 63 81 0 Kondisi Awal Siklus I Siklus II Grafik 1. Hasil Perilaku Off-Teks Siswa (Kond.Awal, Siklus I dan Siklus II) SIMPULAN Pelaksanaan layanan informasi dengan teknik bermain peran dapat mengurangi perilaku offteks siswa, pada kondisi awal sebelum pelaksanaan layanan informasi dengan teknik bermain peran memperoleh rata-rata skor perilaku off-teks sebesar 58%, pelaksanaan siklus I layanan informasi dengan teknik bermain peran memperoleh skor rata-rata sebesar 63% sedangkan pada pelaksanaan siklus II layanan informasi dengan teknik bermain peran memperoleh rata-rata skor sebesar 81%. Ucapan Terimakasih 1. Kepala SMA Negeri 1 Subah Batang 2. Guru dan Karyawan SMA Negeri 1 Subah Batang 3. Siswa kelas XI.S.3 SMA Negeri 1 Subah Batang DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2009. Peneitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Baker LS,,2007, Modeling ad Understanding Students off-task Behafior in inteligent Tutoing Systems:Univerity of Nattingham Depdiknas. 2005. Panduan Pengembangan Diri. Jakarta: Depdiknas Prayitno. 2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: Universitas Negeri Padang Sukiman,,2005, Online at http : // jurnal. lipi. go. Id / admin / jurnal / 83072280 / off-task.pdf.(accesed: 11 Juli 2011,19.36) Rusman N.2009. Permainan (Game &Play). Bandung:Rizki Press 41