SISTEM PERNAPASAN MANUSIA Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biologi Umum Di Susun oleh : Rukayah NPM : 3061424062 Dosen Pengasuh : Taufik Rahman, S.Pd., M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAAN NASIONAL SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA BANJARMASIN 2015
Kata Pengantar Alhamdulillah, segala puja dan puji saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan karunia-nya.shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya dan umatnya. Makalah ini berjudul Sistem Pernapasan Manusia yang penulisannya bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Biologi Umum Bapak Taufik Rahman S.Pd., M.Pd. Makalah ini disusun dari sumber referensi buku-buku serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan materi tersebut. Saya menyadari bahwa makalah saya ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Pagatan, 13 Januari 2015 Penulis
i Daftar Isi Kata Pengantar......................................................... i Daftar isi...............................................................ii BAB I 1. Penduhuluan 1.1 Latar Belakang.................................................... 1 1.2 Rumusan masalah.................................................. 1 1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan........................................ 1 BAB II 2. Pembahasan 2.1 Pengertian Sistem Pernapasan........................................ 2 2.2 Jenis Jenis Pernapasan Manusia..................................... 2-3 2.3 Organ Organ Sistem Pernapasan Manusia............................. 3-5 2.4 Mekanisme Sistem Pernapasan Manusia................................ 6 2.5 Fungsi Sistem Pernapasan Manusia.................................... 6 2.6 Penyakit yang Sering Timbul pada Sistem Pernapasan Manusia.............. 7-8 BAB III 3. Penutup 3.1 Kesimpulan....................................................... 9 3.2 Saran............................................................. 9 Daftar Pustaka........................................................... 10
ii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah pernapasan (respirasi) berarti pertukaran gas antara sel tubuh dan lingkungan. Sel tubuh memerlukan energi untuk semua aktivitas metaboliknya. Oksigen tersebut digunakan dalam perombakan zat-zat makanan sehingga menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan akan digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Produk sisa reaksi ini adalah karbon dioksida (CO2). Sistem pernapasan memungkinkan oksigen (O2) yang ada di atmosfer masuk ke dalam tubuh dan memungkinkan ekskresi karbon dioksida (CO2) dari tubuh. Pertukaran gas antara darah dan paru disebut respirasi eksternal. Sedangkan pertukaran gas antara darah dan sel disebut respirasi internal. Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar. 1.2 Rumusan Masalah Dalam mempelajari sistem pernapasan ada beberapa hal yang perlu dipahami dan dimengerti. Beberapa hal tersebut yakni 1.2.1 Jelaskan pengertian sistem pernapasan? 1.2.2 Jenis jenis sistem pernapasan manusia? 1.2.3 Jelaskan organ-organ sistem pernapasan manusia beserta fungsinya? 1.2.4 Bagaimanakah mekanisme sistem pernapasan manusia? 1.2.5 Jelaskan fungsi sistem pernapasan manusia? 1.2.6 Penyakit apa saja yang dapat menyerang sistem pernapasan manusia beserta gejalanya? 1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Untuk memahami pengertian sistem pernapasan manusia. 1.3.2 Mengetahui jenis jenis pernapasan manusia. 1.3.3 Memahami organ-organ sistem pernapasan manusia beserta fungsinya 1.3.4 Memahami mekanisme sistem pernapasan manusia 1.3.5 mengetahui fungsi sistem pernapasan manusia 1.3.6 Mengetahui penyakit pada sistem pernapasan manusia beserta gejalanya 1.3.7 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi umum. 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sistem Pernapasan Sistem pernapasan adalah sistem pada manusia yang berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara luar dan mengeluarkan karbon dioksida melalui paru-paru. Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karena sistem penapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Sistem pernapasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paruparu beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma. Dengan bernafas setiap sel dalam tubuh menerima persediaan oksigennya dan pada saat yang sama melepaskan produk oksidasinya. Oksigen yang bersenyawa dengan karbon dan hidrogen dari jaringan, memungkinkan setiap sel sendiri-sendiri melangsungkan proses metabolismenya, yang berarti pekerjaan selesai dan hasil buangan dalam bentuk karbondioksida ( CO2 ) dan air ( H2O ) dihilangkan.
2.2 Jenis - Jenis Pernapasan Manusia 2.2.1 Pernapasan Dada Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut : a. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk. b. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar. 2 2.2.2 Pernapasan Perut Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut: a. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk. b. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada
tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar. 2.3 Organ Organ Sistem Pernapasan Manusia Alat pernapasan adalah alat atau bagian tubuh tempat O2 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya CO2 dapat berdifusi keluar pada respirasi aerob.organ pernapasan pada manusia terdiri atas rongga hidung, faring ( tekak), laring (pangkal tenggorokan), bronkus (cabang batang tenggorokan), bronkiolus(cabang dari bronkus), alveolus, dan paru-paru(pulmo). 2.3.1 Rongga hidung Hidung merupakan alat indera manusia yang menanggapi rangsang berupa bau atau zat kimia yang berupa gas. Di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau. Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori) di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung. Ujung hidung ditunjang oleh tulang rawan dan pangkal hidung ditunjang oleh tulang nasalis. Kedua tulang hidung menghubungkan rongga hidung dengan atmosfer untuk mengambil udara. Rongga hidung tersusun atas sel-sel epitel berlapis pipih dengan rambut-rambut kasar. Rambut-rambut kasar tersebut berfungsi menyaring debu-debu kasar. Rongga hidung tersusun atas sel-sel epitel berlapis semu bersilia yang memiliki sel goblet. Sel goblet merupakan sel penghasil lendir yang berfungsi menyaring debu, melekatkan kotoran pada rambut hidung.dan mengatur suhu udara pernapasan. Sebagai indera pembau, pada atap atau rongga hidung terdapat lobus olfaktorius yang mengandung sel-sel pembau. Perjalanan udara memasuki paru-paru dimulai ketika udara melewati lubang hidung. Di rongga hidung bagian dalam, terdapat juga ujung-ujung saraf yang dapat menangkap zat-zat kimia yang terkandung dalam udara sehingga kita mengenal berbagai macam bau. Ujung-ujung saraf penciuman tersebut kemudian akan mengirimkan impuls ke otak. 3 2.3.2 Faring ( Tekak) Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring berbentuk seperti tabung corong, terletak di belakang rongga hidung dan mulut, dan tersusun dari otot rangka. Faring berfungsi sebagai jalannya udara dan makanan. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofaring) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofaring) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (pangkal tenggorokan) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). 2.3.3 Laring (pangkal tenggorokan)
Laring terletak antara faring dan trakea. Laring tersusun atas Sembilan buah tulang rawan. Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk menutup serta membuka glotis. Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan trakea dengan faring. Laring memiliki katup yang disebut epiglotis. Pada saat menelan makanan, epiglotis tertutup sehingga makanan tidak masuk ke tenggorokan tetapi menuju kerongkongan. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan. 2.3.4 Trakea (Batang tenggorok) Trakea adalah tabung terbuka berdiameter 2,5 cm dan panjang 10 sampai 12 cm. Trakea terletak di daerah leher depan esophagus dan merupakan pipa yang terdiri dari gelang-gelang tulang rawan. Di daerah dada, trakea meluas dari larings sampai ke puncak paru, tempat ia bercabang menjadi bronkus kiri dan kanan. Jalan napas yang lebih besar ini mempunyai lempeng-lempeng kartilago di dindingnya, untuk mencegah dari kempes selama perubahan tekanan udara dalam paru-paru. 2.3.5 Bronkus (cabang tenggorokan) Bronkus merupakan cabang batang tenggorok. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju ke paru-paru kanan dan yang satu lagu menuju paru-paru kiri.kedudukan bronkus yang ke kanan dan ke kiri berbeda.yang kiri lebih mendatar dari pada yang kanan.hal ini merupakan salah satu penyebab paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus. 4
2.3.6 Bronkiolus (cabang bronkus) Bronkiolus adalah anak cabang dari batang tenggorokan yang terdapat dalam rongga tenggorokan dan akan memanjang sampai ke paru-paru. Jumlah cabang bronkiolus yang menuju paru-paru kanan dan kiri tidak sama. Bronkiolus yang menuju paru-paru kanan mempunyai 3 cabang, sedangkan bronkiolus yang menuju paru-paru sebelah kiri hanya bercabang 2. Bronkiolus adalah cabang dari bronkus dan memiliki dinding yang lebih tipis, pada ujung bronkiolus terdapat banyak sekali gelembung-gelembung kecil yang dinamakan alveolus. Ciri khas bronkiolus adalah tidak adanya tulang rawan dan kelenjar pada mukosanya, pada bagian awal dari cabang bronkiolus hanya memiliki sebaran sel globet dan epitel. fungsi dari bronkiolus adalah sebagai media yang menghubungkan oksigen yang dihirup agar mencapai paru-paru.setiap bronkiolus bermuara ke alveolus. 2.3.7 Alveolus Alveolus adalah saluran akhir dari alat pernapasan yang berbentuk bolabola mungil atau gelembung-gelembung udara yang sangat tipis. Dindingnya tipis, lembab, dan diselimuti oleh pembuluh kapiler darah. Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir langsung bersentuhan dengan udara. Pada alveolus ini terjadi pertukaran gas oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2). Pada saat udara yang kita hirup sampai di alveolus, oksigen melewati dinding kapiler darah. Oksigen diikat oleh hemoglobin (Hb) darah. Setelah itu darah akan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Dalam tubuh, oksigen digunakan untuk pembentukan energi. Pada proses tersebut dihasilkan energi dan gas karbondioksida (CO2). Karbondioksida tersebut diikat kembali oleh hemoglobin darah. Setelah itu darah akan membawa Karbondioksida ke paru-paru. 2.3.8 Paru-paru (Pulmo) Paru-paru merupakan alat pernafasan utama. Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus (superior, madius, inferior) dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus (superior, inferior). Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas. 5 2.4 Mekanisme Sistem Pernapasan Manusia Jalannya udara pernapasan adalah Udara dari lingkungan(oksigen) -> Lubang hidung -> Rongga hidung(faring) -> Pangkal Tenggorokan(laring) -> Batang Tenggorokan(trakea) -> Bronkus -> Bronkiolus -> Alveolus.Sedangkan jalan udara saat mengeluarkan napas adalah udara sisa pernapasan dari alveolus(karbondioksida) -> Bronkiolus -> Bronkus -> Batang Tenggorokan -> Pangkal Tenggorokan -> Hidung -> Lingkungan. Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung kiri dan kanan selain melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung.pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada. Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung.setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (laring).setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trakea, dari sana diteruskan ke saluran yang bernama bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru. Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan
dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati saluran pernapasan. 2.5 Fungsi Sistem Pernapasan Manusia 1. Sistem pernapasan digunakan untuk mengambil oksigen (O2) dari atmosfer ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. 2. Berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis (Respirasi). 6 2.6 Penyakit yang sering timbul pada Sistem Pernapasan Manusia Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami gangguan. Gangguan ini biasanya berupa kelainan, penyakit, atau karena ulah manusia itu sendiri (seperti merokok). Penyakit atau gangguan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya proses pernapasan. 2.6.1 Asma Asma adalah gangguan pada organ pernapasan berupa penyempitan saluran pernapasan akibat reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu. Hal-hal yang dapat memicu timbulnya serangan asma diantaranya seperti debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga. Pengobatan yang tepat dan teratur dapat membantu penderita. Serangan asma juga dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. 2.6.2 Bronkhitis Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun. 2.6.3 Influenza Influenza atau flu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini ditularkan melalui udara melalui bersin dari si penderita.
Penyakit ini tidak hanya menyerang manusia, burung, dan binatang mamalia seperti babi dan orang utan juga dapat terserang flu. Pada manusia, gejala umum yang terjadi adalah demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak enak badan. 2.6.4 Pneumonia Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru (parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya disebabkan oleh bakteri Streptococcus dan bakteri Mycoplasma pneumoniae. Gejalanya antara lain batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai demam tinggi. 2.6.5 Faringitis Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorokan atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, pada saat daya tahan tubuh lemah. 7 2.6.6 Flu burung Flu burung adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia. Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin) perut. Perkembangan virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan pengobatan. 2.6.7 TBC Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. 2.6.8 Emfisema Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema,
volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya.gejala emfisema yaitu Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun. 2.6.9 Kanker Paru-Paru Kanker paru-paru merupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker lainnya. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar ke bagian lain. Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan menyebabkan terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan. Gejala: Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk berdarah, mudah lelah dan berat badan menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila kanker ini sudah tumbuh besar atau telah menyebar. 8 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Sistem pernapasan adalah sistem pada manusia yang berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara luar dan mengeluarkan karbon dioksida melalui paruparu. Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karena sistem penapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. perut. Jenis - Jenis Pernapasan Manusia ada 2 yaitu pernapasan dada dan pernapasan Organ Organ Sistem Pernapasan Manusia yaitu rongga hidung, faring, laring, bronkus, bronkiolus, alveolus, paru-paru(pulmo).
3.2 Saran Jalannya udara pernapasan adalah Udara dari lingkungan(oksigen) -> Lubang hidung -> Rongga hidung(faring) -> Pangkal Tenggorokan(laring) -> Batang Tenggorokan(trakea) -> Bronkus -> Bronkiolus -> Alveolus.Sedangkan jalan udara saat mengeluarkan napas adalah udara sisa pernapasan dari alveolus(karbondioksida) -> Bronkiolus -> Bronkus -> Batang Tenggorokan -> Pangkal Tenggorokan -> Hidung -> Lingkungan. Fungsi Sistem Pernapasan Manusia 1. Sistem pernapasan digunakan untuk mengambil oksigen (O2) dari atmosfer ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. 2. Berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis (Respirasi). Penyakit yang sering timbul pada Sistem Pernapasan Manusia 1. Asma 2. Bronkhitis 3. Influenza 4. Flu burung 5. Faringitis 6. Pneumonia 7. Emfisema 8. Kanker Paru-Paru Sistem-sistem dalam tubuh manusia sangatlah penting, khususnya sistem pernapasan.maka dari itu jagalah dan lindungilah kesehatan organ pernapasan terutama pada paru-paru. Agar tidak terjadi gangguan pada sistem pernapasan kita, hindarilah polusi udara dan gas-gas beracun, dan terutama hindarilah sikap merokok. Serta rawatlah paru-paru (pulmo) agar tetap bersih, karena Paru-paru mudah sekali terserang penyakit infeksi sehingga menimbulkan kerusakan jaringannya. 9 DAFTAR PUSTAKA Saktiyono.2005.Seribu Pena Biologi SMA untuk Kelas XI.Jakarta: Erlangga Suwarno.2009.Panduan Pembelajaran Biologi.Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional (BSE) Firmansyah.2009.Mudah dan Aktif Belajar Biologi 2.Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional (BSE)
10