BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia dan perilaku organisasi (Colquitt et al., 2001). Keadilan sangat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dukungan dan keterlibatan karyawan.perhatian terhadap perbedaan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. efisien dalam menunjang tercapainya tujuan organisasi (Rusmayanti, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. terkait dalam perbaikan kinerja perusahaan. Pada dasarnya setiap perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Teori yang menghubungkan konsep kepuasan kerja dengan keadilan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber daya manusia dalam suatu organisasi memiliki peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang layak. Seiring dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa pada masa pembangunan.

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keadilan organisasi menurut Bakhshi et al, (2009) bisa didefinisikan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. hanya pada sektor usaha yang berorientasi pada laba, sektor pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN. (Rachmawati, 2008). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kepuasan kerja merupakan salah satu studi yang secara luas dipelajari

BAB I PENDAHULUAN. membantu organisasi dalam mencapai tujuannya. Perusahaan tidak ada artinya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ketidakpuasannya akan pekerjaannya saat ini. Keinginanan keluar atau turnover

BAB I PENDAHULUAN. dan Kuncoro, 2013). Tingkat turnover yang tinggi dapat menimbulkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat di dalam diri mereka. Sumber daya manusia juga harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. karyawan dan organisasi yang berimplikasi terhadap keputusan untuk bertahan

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam. cerah di kemudian hari merupakan salah satu dasar untuk mengambil

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kompetitif dengan mendorong sebuah lingkungan kerja yang positif (Robbins dan

BAB I PENDAHULUAN. memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Definisi Employee Engagement Definisi mengenai engagement saat ini masih belum jelas, istilah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempatnya bekerja. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diperhatikan, dijaga, dan dikembangkan. Organizational Citizenship Behaviour

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang kompleks yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu. tanggung jawab dan fungsi manajemen perusahaan. Baik tidaknya kinerja

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat mencapai visi dan misinya tanpa karyawan. Memiliki karyawan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya menghasilkan SDM yang bermutu tinggi, salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi bisnis bisa sukses dan tetap eksis serta bertahan hidup (survive)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian yang terdiri dari

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan pilihan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen (tools of management) yang terdiri dari man, money, methods,

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia sangat berperan dalam usaha organisasi dalam mencapai

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperlakukan dengan baik oleh organisasi, mereka akan cenderung bersikap dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komitmen Organisasi. Komitmen organisasi menurut Allen dan Meyer (1990), adalah keadaan

Judul : Pengaruh Keadilan Organisasional, Komitmen Organisasional, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dalam pemerintahan sangat menentukan berhasil tidaknya tercapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. mampu berperilaku secara bertujuan. Bagi perusahaan atau organisasi yang

PENGARUH KEADILAN ORGANISASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KOMITMEN DAN INTENSI KELUAR DI PT INDONESIA POWER UBP BALI

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya dunia industri saat ini banyak perusahaan yang muncul

BAB I PENDAHULUAN. menjual suatu barang atau komoditas dari negara satu kenegara lain. Proses

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan keluarga sering dianggap memiliki gaya manajemen kelas dua

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior

BAB I PENDAHULUAN. mereka, mengingat kinerja karyawan yang tinggi dan disiplin kerjalah yang

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja

baik, maka diharapkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan mencapai tujuan yang di inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. tantangan-tantangan yang berkaitan dengan down-sizing, restrukturisasi,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang kompetitif akan terlahir dari dunia

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi dibentuk sebagai wadah bagi sekumpulan individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kepuasaan pelanggan sangatlah sengit. Terbukti dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Abstrak. Kata Kunci: kepemimpinan etis, komitmen organisasional, kepuasan kerja.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kemudahan dan pelayanan yang diberikan. Mulai dari kemudahan

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN MENGENAI PERILAKU KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada CV. Lazatex Pekalongan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komitmen Organisasional dapat didefinisikan sebagai tingkat sampai

terjadinya kegagalan dalam pelayanan. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori pertukaran sosial menurut Staley dan Magner (2003) menyatakan

Pendefinisian & Perumusan Masalah. Materi Metode Riset ke 3 Kelas S1 Manajemen PTA Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN. metode atau pendekatan ( Felisia, 2011). Ukuran yang digunakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk yang cukup banyak, hal tersebut juga akan. Kondisi tersebut mendatangkan peluang-peluang bisnis yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maupun lokal (Asdhiana, 2013). Jenis kegiatan wisata tersebut dikenal dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi organiasi dalam mengelola,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak perusahaan yang berdiri dan semakin memperluas

BAB 1 PENDAHULUAN. karyawan ini merupakan kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi telah membawa manusia pada era yang ditandai oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Robbins dan Judge (2008), Kepercayaan adalah suatu harapan positif

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang cukup besar bagi perusahaan. Kelangsungan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beban operasional perusahaan sehingga mengakibatkan jumlah jabatan struktural

BAB I PENDAHULUAN. terutama informasi keuangan suatu organisasi (Nabizadeh, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. menarik, karena memberikan beberapa manfaat baik bagi organisasi, karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kinerja. karyawannya. Karyawan yang merasakan kepuasan dalam bekerja akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penjuru dunia. Berdasarkan data yang didapatkan dari Internet Live Stats (2014),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Suatu organisasi dapat berjalan efektif apabila fungsi fungsi

BAB I PENDAHULUAN. menemukan kebutuhan dan harapan karyawan. Dengan demikian, ada permintaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menarik para wisatawan agar mau berkunjung. Hal ini penting dilakukan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Studi tentang persepsi keadilan organisasi telah mendapat perhatian besar dari para peneliti dan telah menjadi topik yang sering diteliti di bidang manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi (Colquitt et al., 2001). Keadilan sangat di perlukan di tempat kerja (Ambrose, 2002 ). Keadilan organisasi adalah perlakuan yang adil di tempat kerja memungkinkan secara efektif meningkatkan kerja sama antara anggota kelompok (Cropanzano et al., 2007). Persoalan ketidakadilan dapat menyebabkan ketidakpuasan yang apabila tidak segera diselesaikan dapat menimbulkan perilaku menyimpang di tempat kerja. Berbagai perilaku menyimpang seperti datang terlambat, mengabaikan perintah atasan, atau menggunakan barang perusahaan di luar kewenangannya merupakan bentuk penyimpangan yang dilakukan secara sadar untuk mengganggu perusahaan (Aquino et al., 1999). Menurut Cropanzano et al. (2007) ada tiga alasan mengapa karyawan peduli terhadap masalah keadilan ini. Pertama, manfaat jangka panjang, karyawan lebih memilih keadilan yang konsisten daripada keputusan seseorang, karena dengan keadilan tersebut karyawan dapat memprediksi hasil di masa yang akan datang. Karyawan juga mau menerima imbalan yang tidak menguntungkan sepanjang proses pembayarannya adil dan mendapat perlakuan yang bermartabat. Kedua, pertimbangan 1

sosial, setiap orang mengharapkan diterima dan dihargai oleh pengusaha tidak dengan cara kasar dan tidak dieksploitasi. Ketiga, pertimbangan etis, orang percaya bahwa keadilan merupakan cara yang secara moral tepat dalam memperlakukan seseorang. Menilai keadilan organisasional setidaknya terdapat tiga bidang yang harus dievaluasi, yaitu: imbalan, proses, dan hubungan interpersonal (Cropanzano et al., 2001).Keadilan organisasi dapat di bedakan ke dalam tiga komponen yaitu: keadilan distributif, keadilan prosedural, dan keadilan interaksional (Inoue et al., 2010). Keadilan distributif merupakan keadilan yang lebih menggambarkan mengenai alokasi sumber daya dan kesempatan, seperti misalnya upah karyawan (Lewis, 2013). Keadilan prosedural adalah persepsi keadilan terhadap prosedur yang digunakan untuk membuat keputusan sehingga setiap aggota organisasi merasa terlibat di dalamnya (Budiarto dan Wardani, 2005). Keadilan interaksional didefinisikan sebagai persepsi individu tentang tingkat sampai dimana seorang karyawan diperlakukan dengan penuh martabat, perhatian, dan rasa hormat (Robbins dan Judge, 2008). Kepuasan kerja menjadi salah satu sikap karyawan yang banyak menjadi bahan penelitian yang dihubungkan dengan keadilan organisasional. Tantangan terbesar yang dihadapi oleh perusahaan adalah bagaimana mempertahankan karyawan yang kompeten. Kepuasan kerja diperlukan untuk menghasilkan perilaku karyawan yang fungsional di perusahaan. Bagi perusahaan, kepuasan kerja karyawannya berarti mereka termotivasi dan berkomitmen untuk mencapai kinerja 2

yang tinggi. Kepuasan kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja ( Rivai dan Jauvani, 2009 ). Efektivitas dan produktivitas organisasi sangat di pengaruhi oleh kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja akan menimbulkan penurunan semangat dan gairah kerja ( Nitisemito, 1992) Cropanzo et.al. (2002) menyebutkan bahwa keadilan organisasi merupakan faktor kunci dalam memahami sikap dan perilaku karyawan dalam organisasi. Kepuasan kerja adalah salah satu variabel yang paling sering digunakan dalam perilaku organisasi (Arti et al., 2009). Beberapa penelitian menemukan hasil bahwa keadilan organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Al zubi (2010) melakukan riset dengan obyek pada para karyawan dari Electrical Industrial Companies dan hasilnya adalah keadilan distibutif, keadilan prosedural, dan keadilan interaksional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Sejalan dengan penelitian tersebut, Elamin dan Alomaim (2011) juga memperoleh hasil yang sama ketika melakukan penelitian terhadap karyawan lokal dan karyawan luar yang bekerja di organisasi yang berbeda di Saudi Arabia, bahwa keadilan organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Sejalan dengan penelitian tersebut, Bakhshi et al. (2009), Memarzadeh dan Mahmoudi (2010), dan Al-Zu bi (2010) juga memperoleh hasil yang sama ketika melakukan penelitian dengan variabel-variabel tersebut. 3

Penelitian ini dilakukan di Restoran Batan Waru Lippo Mall yang berlokasi di Jl. Kartika Plaza, Kuta. Tempat yang strategis membuat restoran ini selalu ramai setiap harinya. Restoran Batan Waru harus mampu memberikan pelayanan terbaik untuk tetap menjaga kepercayaan pelanggannya agar tetap bisa bersaing dengan restoran lainnya. Hasil obervasi dan wawancara awal terhadap pihak terkait diperoleh informasi bahwa beberapa karyawan merasa kurang dilibatkan pada saat perusahaan membuat keputusan dan juga kurangnya interaksi antara atasan dengan para karyawan. Masih kurangnya perhatian perusahaan terhadap keadilan organisasi dapat berdampak pada rendahnya kepuasan kerja yang di rasakan karyawan dimana karyawan cenderung melirik adanya peluang pekerjaan yang lain di luar. Maka dari itu peran keadilan organisasi perlu menjadi pertimbangan perusahaan dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang telah dipaparkan pada latar belakang, maka peneliti ingin menjawab permasalahan yang terjadi dengan melakukan penelitian mengenai Pengaruh Keadilan Distributif, Keadilan Prosedural, dan Keadilan Interaksional Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Restoran Batan Waru Lippo Mall Kuta Bali. 1.2 Rumusan Masalah 1) Apakah keadilan distributif berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan pada Restoran Batan Waru Lippo Mall? 4

2) Apakah keadilan prosedural berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan pada Restoran Batan Waru Lippo Mall? 3) Apakah keadilan interaksional berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan pada Restoran Batan Waru Lippo Mall? 1.3 Tujuan Penelitian 1) Untuk menguji pengaruh keadilan distributif terhadap kepuasan kerja 2) karyawan Restoran Batan Waru Lippo Mall. 3) Untuk menguji pengaruh keadilan prosedural terhadap kepuasan kerja karyawan Restoran Batan Waru Lippo Mall. 4) Untuk menguji pengaruh keadilan interaksional terhadap kepuasaan kerja karyawan Restoran Batan Waru Lippo Mall. 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis dan teoritis, yaitu: 1. Manfaat Teoritis Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi atau menjadi bahan referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian mengenai objek yang sama. Penelitian ini juga di harapkan dapat menjadi sumber informasi 5

pada bidang ilmu manajemen SDM, lebih khususnya terhadap aspek keadilan organisasi dan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja. 2. Kegunaan Praktis Menjadi refrensi bagi organisasi maupun perusahaan dalam mengidentifikasi variable yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja. Di harapkan juga menjadi refrensi bagi organisasi maupun perusahaan dalam menentukan kebijakan mana yang harus di ambil yang berkaitan dengan keadilan organisasi dan pengaruhnya terhadap kepuasaan kerja. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab yang telah disusun secara sistematis dan terperinci sehingga mempermudah pembahasannya. Sistematika penulisan skripsi adalah : BAB I : Pendahuluan Menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Memuat tentang tinjauan teoritis yang relevan dengan permasalahan yang dibahas. Teori-teori tersebut meliputi Teori Keadilan, Keadilan Disributif, Keadilan Prosedural, Keadilan Interaksional, dan Kepuasan Kerja. BAB III : Metode Penelitian 6

Menguraikan tentang desain penelitian, lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis data, sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, pengujian instrumen penelitian, uji asumsi klasik dan teknik analisis data. BAB IV : Data dan Pembahasan Hasil Penelitian Memaparkan gambaran umum perusahaan yang diteliti dan hasil penelitian yang diperoleh setelah dianalisis dengan menggunakan metode analisis yang sesuai dengan tujuan penelitian. BAB V : Simpulan dan Saran Bagian akhir dari laporan penelitian yang memberikan simpulan dari hasil pembahasan dan saran-saran yang sesuai dengan topik penelitian. 7