BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

BAB 2 LANDASAN TEORI

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

PETA KENDALI VARIABEL

Peta Kendali (Control Chart)

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

BAB II LANDASAN TEORI

PETA KENDALI VARIABEL

BAB III BAHAN DAN METODE

Peta Kendali (Control Chart)

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES

GRAFIKPENGENDALI VARIABEL

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah

STATISTICAL PROCESS CONTROL

Pengendalian Kualitas TIN-212

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Proses Bisnis TA NTRI HIDAYAT I S I NAG A, M.KO M

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL

BAB II LANDASAN TEORI

Pengendalian dan Evaluasi Kualitas Beton Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Ir. Helmy Darjanto, MT ABSTRAK

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

IV. METODOLOGI PE ELITIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas telah menjadi karkteristik utama dalam organisasi atau perusahaan agar

SOAL DETECT UTS GENAP 2014/2015. Quality Control

Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method

BAB III. PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI. Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. statistik, secara singkat akan diuraikan asal mula perangkat-perangkat tersebut.

BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kualitas Statistik

Bab I. Pendahuluan. menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya untuk

V. HASIL DA PEMBAHASA

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

PENGKONSTRUKSIAN GRAFIK PENGENDALI BERDASAR BOXPLOT

Statistical Process Control

Pengendalian Kualitas Statistik untuk Data Atribut

Materi ke-8 Rabu, 1 Desember 2010

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V ANALISA HASIL. PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Bab 2. Teori Dasar. 2.1 Pendahuluan

PETA PENGENDALI UNTUK UNIT INDIVIDU PRESENTASI PENGENDALIAN KUALITAS

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK

Analisis Tingkat ph Air Produksi Menggunakan Grafik Kendali pada PDAM Tirta Keumuning Kota Langsa

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212

STATISTIC QUALITY CONTROL (SQC)

Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur. SPC,I/Rev.03 Copyright Sentral Sistem Mei 08

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Prosedur untuk Memonitor Proses dengan Proporsi Kecacatan yang Rendah

ANALISIS PERBAIKAN POWER QUALITY UNTUK PENCAPAIAN EFISIENSI ENERGI DI RS. X

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses. Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN

STATISTIC QUALITY CONTROL (SQC)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memproduksi suatu produk, baik berupa barang atau jasa yang

Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 240 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN MUTU BERAT PRODUKSI PT. SEMEN PADANG MENGGUNAKAN BAGAN KENDALI MEDIAN ABSOLUTE DEVIATION (MAD) PADA DATA TIDAK NORMAL

Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CARA MELAKUKAN PERHITUNGAN STATISTIK TAPI

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

PEMBUATAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT T 2 -HOTELLING UNTUK PROSES PERKULIAHAN Studi Kasus : IPK dan Lama Studi Lulusan Matematika Universitas Andalas

Kata kunci: Daya Saing, Peningkatan Kualitas yang Berkesinambungan, Kualitas Produk, Kapabilitas Proses (Cp), Indeks Kinerja Kane (Cpk)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian Kualitas Statistik (Statistical Quality Control) secara garis besar digolongkan menjadi dua, yakni pengendalian proses statistik (statistical process control) dan rencana penerimaan sampel produk (acception sampling). Pengendalian kualitas proses dan produk juga dapat dibagi dua golongan menurut jenis datanya, yaitu data variabel dan data atribut. Data variabel memberikan lebih banyak informasi dari pada atribut. Namun demikian data variabel tidak dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik kualitas seperti banyaknya kesalahan atau presentase kesalahan suatu proses. Data variabel dapat menunjukkan seberapa jauh penyimpangan dari standar proses, sementara data atribut tidak dapat menunjukkan informasi tersebut. Kenapa diperlukan peningkatan kualitas produk atau jasa? Banyak alasan yang dapat menjelaskan hal ini, diantaranya adalah dapat meningkatkan daya saing, menarik konsumen kembali dan memberikan konsumen informasi dan keyakinan terhadap produk dan jasa serta mengurangi biaya yang terjadi karena konsumen pindah ke merek lainnya. Disini peran statistika sangat penting, statistika proses kontrol(spc) sebagai ilmu yang mempelajari tentang teknik/metode pengendalian kualitas berdasarkan prinsip-prinsip dan konsep statistik. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel. C. Tujuan Untuk mengetahui cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengendalian Kualitas Statistik SPC dicetuskan pertama kali oleh Walter Andrew Shewhart ketika bekerja di Bell Telephone Laboratories, Inc. (divisi R&D untuk perusahaan AT&T dan Western Electric) pada tahun 1920-an. Dalam dokumen sejarah Western Electric diceritakan pada tahun

1918, tahun di mana Shewhart bergabung di Departemen Inspection Engineering, Western Electric di Hawthorne, manajamen kualitas industri masih terbatas pada kegiatan inspeksi produk jadi dan memperbaiki atau membuang barang-barang cacat. Pengendalian kualitas statistik (Statistical Quality Control) memiliki pengertian sama dengan Pengendalian Proses Statistik (Statistical Process Control). Pengendalian proses statistik adalah suatu terminologi yang digunakan untuk menjabarkan penggunaan teknikteknik dalam memantau dan meningkatkan performansi untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Pengendalian kualitas statistik adalah suatu sistem yang dikembangkan untuk menjaga standar yang uniform dari kualitas hasil produksi, pada tingkat biaya yang minimum dan merupakan bantuan untuk mencapai efisiensi perusahaan pabrik. Pada dasarnya pengendalian kualitas statistic merupakan penggunaan metode statistic untuk mengumpulkan dan menganalisa data dalam menentukan dan mengawasi kualitas hasil produk. Tujuan utama pengendalian kualitas statistik adalah pengurangan variabilitas secara sistemik dalam karakteristik kunci produk itu. Manfaat dari penerapan pengendalian kualitas statistik, antara lain: 1. kualitas produk yang lebih beragam; 2. memberikan informasi kesalahan lebih awal; 3. mengurangi besarnya bahan yang terbuang sehingga menghemat biaya bahan; 4. meningkatkan kesadaran perlunya pengendalian kualitas; dan 5. menunjukkan tempat terjadinya permasalahan dan kesulitan. Pengendalian proses statistik (statistical process control) merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan sebagai pemonitor, pengendali, penganalisis, pengelola, dan memperbaiki proses menggunakan metode-metode statistik. Pengendalian proses statistik merupakan penerapan metode-metode statistik untuk pengukuran dan analis variasi proses. Dengan pengendalian proses statistik maka dapat dilakukan analisis dan meminimalkan penyimpangan dan kesalahan, mengkuantifikasikan kemampuan proses dan memuat hubungan antara konsep dan teknik yang ada untuk mengadakan perbaikan proses. Keberhasilan dalam pengendalian proses statistik dapat dipengaruhi oleh tiga faktor, yakni sistem pengukuran, sistem pelatihan yang tepat, dan komitmen manajemen. Alasan utama menggunakan pengendalian proses statistik adalah untuk dapat mencapai kepuasan pelanggan.

2.2 Data Ukuran Kualitas yang Bersifat Variabel Karakteristik data ukuran kualitas dikelompokkan menjadi dua jenis yakni data ukuran kualitas yang bersifat variabel dan data ukuran kualitas yang bersifat atribut. Ukuran kualitas variabel adalah karakteristik kualitas suatu produk yang dinyatakan dengan besaran yang dapat diukur (besaran kontinue). Seperti : panjang, berat, temperatur, dll. Ukuran kualitas yang bersifat variable memiliki distibrusi yang kontinyu Distribusi kontinyu (Continuous Distribution) menggambarkan data yang memiliki distribusi rapat sekali karena data tersebut bisa terjadi dalam digit dibelakang koma hingga n digit. Pengendalian kualitas proses statistik untuk data variabel seringkali disebut sebagai metode peta pengendali (control chart) untuk data variabel. Metode ini digunakan untuk menggambarkan variasi atau penyimpangan yang terjadi pada kecenderungan memusat dan penyebaran observasi. Metode ini juga dapat menunjukkan apakah proses dalam kondisi stabil atau tidak. Dalam peta kendali (control chart) seringkali terjadi kekacauan antara batas pengendali dengan batas spesifikasi. Sementara itu, dalam proses pengendalian, peta pengendali statistik mendeteksi adanya sebab khusus dalam ketidaksesuaian yang terjadi. Apabila data sampel berada diuar batas pengendali, maka data sampel tersebut disebut berada diluar batas pengendali statistik (out of statistical control). Sebaliknya apabila data sampel berada di dalam batas pengendali data sampel tersebut disebut berada di dalam batas pengendali statistik (in statistical control). Proses yang disebut berada di dalam batas pengendali statistik tersebut dikatakan berada dalam kondisi stabil dengan kemungkinan adanya variasi yang disebabkan oleh sebab umum. Namun demikian, kondisi in statistical control tersebut tidak selalu identik dengan kepuasan pelanggan. Demikianlah, batas-batas pada peta pengendali statistik berbeda dengan batas-batas spesifikasi. Pada beberapa situasi, proses tidak berada pada pengendali statistik tetapi tidak membutuhkan tindakan karena telah memenuhi spesifikasi. Pada kondisi lain, proses in statistical control justru membutuhkan tindakan karena spesifikasi produk tidak tercapai. Menurut besterfield (1998) manfaat pengendalian kualitas data variabel memberikan informasi : 1. perbaikan kualitas 2. menentukan kemapuan proses setelah perbaikan kualitas tercapai 3. membuat keputusan yg terkait spesifikasi produk. 4. membuat keputusan yang terkait dgn proses produksi 5. membuat keputusan baru terkait dgn produk yg dihasilkan

2.3 Peta Kendali Dalam proses pengendalian digunakan peta pengendali. Peta kendali variabel digunakan untuk mengendalikan kualitas produk selama proses prouksi yang bersifat variabel dan dapat diukur. Seperti :berat, ketebalan, panjang, volum, diameter. Peta kendali variabel biasanya digunakan untuk pengendalian proses yang didominasi oleh mesin. Peta kendali adalah peta yang menunjukkan batas-batas yang dihasilkan oleh suatu proses dengan tingkat kepercayaan tertentu. Peta kendali digunakan untuk membantu mendeteksi adanya penyimpangan dengan cara menetapkan batas-batas kendali: a. Batas kendali atas (Upper Control Limit) Merupakan garis batas kendali atas untuk suatu penyimpangan yang masih dapat ditolerans.; b. Garis pusat atau garis tengah (Central Line) Merupakan garis yang melambangkan tidak adanya penyimpangan dari karakteristik sampel; dan c. Batas kendali bawah (Lower Control Limit) Merupakan garis batas kendali bawah untuk suatu penyimpangan dari karakteristik suatu sampel. Peta kendali variabel dibagi menjadi 2 : 1. Peta kendali rata-rata ( x chart) Digunakan untuk mengetahui rata- rata pengukuran antar sub grup yangdiperiksa. 2. Peta kendali rentang (R chart) Digunakan untuk mengetahui besarnya rentang atau selisih antara nilai pengukuran antara nilai pengukuran ya ng terbesar dengan nilai pengukuran terkecil di dalam sub grup yang diperiksa. Bagan pengendalian mutu digunakan untuk pengendalian kualitas melalui penelitian atau pengujian terhadap variabel proses, seperti waktu yang digunakan untuk memproses pengerjaan produk dan ukuran produk (diameter, panjang, berat atau isi). Kesesuaian dengan standar mutu dinilai dari 2 sudut penilaian, yaitu ukuran rata-rata sampel serta daya jangkau (range) dari ukuran sampel yang diteliti. Keakuratan proses dipelihara dengan mempergunakan bagan X. Sedangkan presisi ukuran produk (precise) ditelusuri melalui bagan R.

Langkah-langkah control chart data variabel (besterfield, 1998) 1. Pemilihan karakteristik kualitas (berat, panjang, waktu, dst) 2. Pemilihan sub kelompok Ukuran sampel menurut ANSI/ASQC Z1.9 1993, Inspeksi Normal, level 3 Banyaknya produk yang dihasilkan (unit) Ukuran sampel 91 150 10 151 280 15 282 400 20 401 500 25 501 1200 35 1201 3200 50 3201 10000 75 10001 35000 100 35001 150000 150 Sumber: besterfield, 1998 3. Pengumpulan data 4. Penentuan garis pusat (center line) dan control limits 5. Penyusunan revisi terhadap garis pusat dan batas-batas pengendalian 6. Interpretasi terhadap pencapaian tujuan Langkah-langkah Membuat Peta R ( Ŕ Chart 1. Hitung selisih antara data terbesar dengan data terkecil ( R) pada pengamatantiap sub grup. R 2. Hitung total R ( dari seluruh subgrup 3. Hitung rata-rata R dengan rumus: Ŕ= R n

4. Hitung Batas Pengendali Atas (UCL R )=D 4. Ŕ...(Lihat Tabel nilai konstanta) 5. Hitung Batas Pengendali Bawah ( LCL R )=D 3. Ŕ...(Lihat Tabel nilai konstanta) 6. Lakukan plot data seluruh pengukuran dengan menggunakan UCL R, Ŕ, dan LCL R. Langkah-langkah Membuat Peta X ( xchart 1. Hitung rata-rata data pada tiap subgrup ( X ) 2. Hitung rata-rata dari X ( X) dengan rumus: X = X n 3. Hitung Batas Pengendali Atas (UCL X )= X+ A2. Ŕ...(Lihat Tabel nilai konstanta) 4. Hitung Batas Pengendali Atas (UCL X )= X A2.Ŕ...(Lihat Tabel nilai konstanta) 5. Lakukan plot data seluruh pengukuran dengan menggunakan UCL X, X, dan LCL X. 2.4 Analisis Kemampuan Proses Analisis kemampuan proses dilakukan untuk mengetahui sejauh mana proses dapat menjaga kestabilan variabilitasnya. Hal ini berarti perusahaan harus memiliki indeks kemampuan proses yang dinyatakan dalam Cp (process capability index) minimum. Taksiran kemampuan proses mungkin dalam bentuk distribusi probabilitas yang memunyai bentuk,ukuran pemusatan,dan ukuran penyebaran tertentu.dalam suatu persoalan sudah ditentukannya hasil proses yang berdistribusi normal dengan mean dan standar deviasi, analisa kemampuan proses dapatt dilakukan tanpa melihat dan mengingat spesifikasi tetentu pada karakteristik mutu. Sebagai alternatif kita dapat menyatakan kemampuan proses sebagai persentase diluar spesifikasi. Akan tetapi spesifikasi tidak

diperlukan dalam menganalisa kemampuan proses. Sehingga apabila menginginkan menggunakan batas spesifikasi, maka dimungkinkan akan memberikan hasil analisis yang berbeda. Batas spesifikasi berbeda dengan batas kendali pada bagan pengendali. Batas spesifikasi muncul berdasarkan karakteristik mutu atau standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dikenal dua macam batas spesifikasi yakni batas spesifikasi atas (Upper Specification Limit) dan batas spesifikasi bawah (Lower Specification Limit). Kemampuan proses untuk bagan pengendali dapat dicari dengan rumus : Cp= USL LSL 6 σ dengan: Cp= process capability index, USL = Upper Specification Limit, LSL = Lower Specification Limit,dan σ = standar deviasi. dengan ketentuan: Cp<1 = proses diidentifikasi tidak mencapai target atau spesifikasi, dan Cp 1 = proses memiliki kapabilitas yang memadai untuk mencapai spesifikasi yang sudah ditentukan. STUDI KASUS CV XYZ adalah perusahaan pembuat produk industri berupa barang. Ditetapkan spesifikasi adalah : 2.40 ± 0,05 mm. Untuk mengetahui kemampuan proses dan mengendalikan proses itu bagian pengendalian PT XYZ telah melakukan pengukuran terhadap 20 sampel subgroup. Masing-masing berukuran 5 unit (n=5). P i h a k m a n a j e m e n i n g i n m e m b a n g u n p e t a k o n t r o l terkendali dari X-bar dan R untuk mengendalikan proses pembuatan kayu lapis itu.

Peta kontrol X-bar CL = X = 2,39 UCL = X + A2.R-bar = 2,39 + (0,577)(0,06) = 2,42 LCL = X - A2. R-bar = 2,39 - (0,577)(0,06) = 2,36

Peta kontrol R CL= Ŕ =0,06 UCL= D 4. Ŕ = (2,114)(0,06) = 0,12 LCL= D3. Ŕ = (0)(0,06) = 0 Dari hasil Plotting diketahui bahwa ada data yang out of control yaitu data sampel 15, maka data pada sampel tersebut dibuang dan dilakukan Revisi dengan menghitung ulang Cl, UCL dan LCL tanpa menggunakan data-data yang out of control Berikut perhitungan X bar dan Range setelah data dengan nilai X bar yang out of control dihilangkan:

Selanjutnya dihitung ulang nilai X bar rata-rata dan R rata-rata

X = X n = 45,33 19 =2,386 Ŕ= R n = 1,15 19 =0.0605 Peta kontrol X-bar CL = X = 2.386 UCL = LCL = X + A2.R-bar = 2.386 + (0.577*0.0605) = 2.4209 X - A2. R-bar = 2.386 (0.577*0.0605) = 2.3511 Peta kontrol R CL= Ŕ =0,06 UCL= D 4. Ŕ = =2.114 * 0.0605 = 0.1280 LCL= D3. Ŕ = 0 * 0.06 = 0

Tabel Nilai Konstanta Sample Zise (n) LAMPIRAN x dan Ŕ Chart A 2 D 3 D 4 2 1.880 0 3.267 3 1.023 0 2.574 4 0.729 0 2.282 5 0.577 0 2.114 6 0.483 0 2.004 7 0.419 0.076 1.924 8 0.373 0.136 1.864 9 0.337 0.184 1.816 10 0.308 0.223 1.777

DAFTAR PUSTAKA Adityo, Sutrisno. 2013.Studi Kasus Pada Pt. Rapico Busana Permata Indah. Bekasi: UG Beatrix, Meike E. 2013. Pengendalian dan Penjaminan Kualitas. Universitas Mercu Buana Nisak, Fitrotun. 2013. Skripsi: ANALISIS PENGENDALIAN MUTU PRODUK MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC). Jember: Universitas Jember Anonim, 2015: http://jam-statistic.blogspot.co.id/2014/09/statistika-pengendalianmutu.html