BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan sistem manajamen yang dapat mendorong organisasi agar dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Konsep tentang Locus of control pertama kali dikemukakan oleh Rotter

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini tidak sekedar berjalan sangat cepat tetapi bersifat tidak pasti. Tipe-tipe

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terpenting di dalamnya. Tanpa adanya manusia, organisasi tidak mungkin dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, sebagai wadah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

I. PENDAHULUAN Otonomi daerah di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998 telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang memiliki prospek yang baik dan terus berkembang. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pengelola dan pembuat gagasan. Menurut Hasibuan (200:9), manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. efektifitas pengelolaan sumber daya manusia. Organisasi yang berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUASAN KERJA. Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi. DISUSUN OLEH : 1. Ulfa Qorrirotun Nafis ( ) 2. Dede Hidayat ( )

BAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mental yang baik, profesional dan komitmen yang tinggi, sebab pada era

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ulrich dalam Novliadin (2007) mengungkapkan bahwa, Kunci sukses

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat bekerja, baik dari atasan, bawahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Setiap organisasi berlomba-lomba dalam mencapai target yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan pemerintahan, hal ini terlihat dari kenyataan bahwa walaupun

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Strategi Implementasi..., Baragina Widyaningrum, Program Pascasarjana, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini, membawa dampak timbulnya persaingan di dunia usaha yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kinerja seseorang

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut memiliki sumber daya manusia yang menunjukkan komitmen yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya

BAB I PENDAHULUAN. elektronik menjadi lebih pendek. Digitalisasi mempercepat perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya persaingan di kalangan auditor dan berkembangnya profesi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan tujuan dan keinginannya

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dapat menimbulkan menurunnya motivasi kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. memberikan pengaruh dan dorongan yang besar terhadap bidang pendidikan

BAB I. kehidupan manusia, tidak terkecuali sektor ekonomi. Semakin tinggi ilmu. dihadapi setiap perusahaan. Hal ini memaksa setiap perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ini, oleh karena itu perusahaan membutuhkan manusia-manusia yang berkualitas tinggi, memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini adalah masa era Globalisasi, MEA dan kemajuan teknologi yang

BAB II LANDASAN TEORI. berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan Steers, 1982;

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kinerja terbaik pada perusahaan sesuai dengan kompetensi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempunyai komitmen pada organisasi biasanya mereka menunjukan sikap kerja

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Organisasi modern meyakini bahwa manusia merupakan faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang memiliki kinerja yang optimal. Tugas dari manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perilaku organisasi merupakan suatu bidang ilmu mengenai bagaimana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VI SIMPULAN DAN IMPLIKASI. Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: akan semakin tinggi pula komitmen organisasional pegawai.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

BAB I PENDAHULUAN. manusia memegang peran bagi oraganisasi dalam mencapai tujuanya.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam sebuah organisasi, khususnya organisasi perbankan, semestinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, seorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan menempatkan diri sebagai melting pot bagi semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. tersebutlah yang membuat para pengusaha sadar akan nilai investasi karyawan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya mewujudkan organisasi yang profesional, efektif, efisien,

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Jenderal Gatot Subroto Jakarta Pusat. Sekretariat Jenderal DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. ketat di segala bidang, Hal ini merupakan suatu tantangan bagi pelaksanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini yang sedang tumbuh dan berkembang di Indonesia sangat dibutuhkan sistem manajamen yang dapat mendorong organisasi agar dapat berjalan efektif dan efisien. Sistem manajemen yang efektif dan efisien artinya dapat dengan mudah berubah atau menyesuaikan diri dan dapat mengakomodasikan setiap perubahan baik yang sedang dan telah terjadi dengan cepat, tepat, dan terarah serta dengan biaya yang tidak berlebihan. Banyak sekali perubahan yang terjadi dalam suatu organisasi beberapa tahun terakhir, baik dari internal maupun eksternal. Perubahan tersebut harus dapat direspon dengan cepat oleh suatu organisasi baik organisasi swasta maupun organisasasi pemerintahan. Oleh sebab itu agar suatu organisasi dapat berjalan dengan baik diperlukan suatu sumber daya manusia yang berkualitas. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, kompetisi global dan perdagangan bebas menuntut sumber daya manusia yang handal yang mampu beradaptasi dengan berbagai situasi perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik organisasi dalam skala besar maupun kecil. Pada organisasi berskala besar, sumber daya manusia dipandang sebagai unsur yang sangat menentukan dalam proses pengembangan usaha, peran sumber daya manusia menjadi semakin penting 1

2 dikarenakan perkembangan sebuah organisasi akan terealisasi apabila ditunjang oleh pegawai yang memiliki pencapaian kerja yang tinggi. Tenaga kerja memberi sumbangan berupa tenaga, pikiran, pengalaman, dan keahlian. Hal ini berarti dalam suatu organisasi faktor tenaga kerja merupakan masalah yang kompleks, sehingga dibutuhkan usaha untuk memelihara dan mengembangkannya agar dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan organisasi. Oleh karena itu perusahaan harus mampu memilih sumber daya yang berkualitas dan mempertahankan sumber daya manusia yang sudah ada dalam mencapai tujuan organisasi. Untuk dapat mempertahankan sumber daya yang ada, perusahaan dituntut untuk meningkatkan kepuasan pegawai dan meningkatkan komitmen organisasi pegawai. Organisasi mengharapkan para pegawainya untuk berkomitmen terhadap organisasinya. Komitmen organisasi berhubungan dengan sikap pegawai terhadap organisasi. Keterlibatan kerja pegawai yang tinggi berarti memihak kepada pegawai yang berkomitmen pada organisasi yang mempekerjakannya menurut Robbins (2003:92). Seorang pegawai yang dikatakan memiliki komitmen yang tinggi jika seorang pegawai tersebut loyal dan memiliki keyakinan serta memihak terhadap organisasi sehingga tujuan dan misi serta visi organisasi tersebut dapat tercapai. Menurut Mahis dan Jackson (2000) dalam Sopiah (2008:155) Komitmen organisasional adalah derajat yang mana karyawan percaya dan menerima tujuantujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasi. Komitmen organisasi menurut Stephen P. Robins, Timothy A. Judge (2008:100), keterlibatan seorang pekerja sangat tinggi berarti memihak pada pekerjaan tertentu seorang individu, sementara organisasi yang tinggi berarti

3 memihak organisasi yang merekrut individu sehingga salah satunya dapat dilihat dari tingkat turnover karyawan perusahaan tersebut. Tingkat turnover di dalam perusahaan yang diteliti oleh penulis terus meningkat setiap tahunnya berdasarkan dari data yang diperoleh dari perusahaan, maka perusahaan tersebut memiliki tingkat turnover yang tinggi dan data tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.1. Tabel 1.1 Data Turnover Rate Tahun 2010 2011 2012 Turnover Rate (%) 7,5 % 10% 12,5 % Sumber: Data Turnover Perusahaan Menurut hasil wawancara penulis dengan Ibu Tanti Wijayani, SH, MSI sebagai kepala bagian hukum dan kepegawaian mengatakan bahwa meningkatnya turnover karyawan setiap tahunnya di dalam perusahaan diakibatkan pegawai yang mengundurkan diri, pemutusan hak kerja (PHK), dan habis masa kerja terutama pegawai yang tidak tetap. Namun bagi pegawai tetap lebih berkomitmen dengan organisasi karena status mereka sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan turnover terjadi hanya pegawai yang sudah melebihi batas umur (pensiun). Komitmen organisasi juga didasarkan oleh keinginan kuat seorang pegawai untuk tetap bertahan dalam suatu organisasi serta adanya keinginan suatu organisasi untuk mempertahankan suatu pegawai tersebut. Respon loyalitas pegawai yang sudah berkomitmen dengan organisasinya dilihat dari kepuasan kerja di organisasi tersebut. Meskipun kepuasan kerja dan komitmen organisasi terkait tetapi tidak berarti hal yang sama. Menurut Mowday, Steers, dan Porter (1979) dalam Bruno I. Igbeneghu dan S.O. Popoola (2011) menyoroti perbedaan antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Mereka menyatakan bahwa kepuasan kerja mencerminkan

4 respon karyawan terhadap pekerjaan atau aspek-aspek tertentu dari itu, sedangkan komitmen organisasi yang lebih global dan mencerminkan respon terhadap organisasi secara keseluruhan, termasuk nilai-nilai dan tujuan. Menurut William dan Hazer (1986) dalam Bruno I. Igbeneghu dan S.O. Popoola (2011) menyampaikan bahwa hubungan antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi yang timbal balik. Tetapi menurut Al-Aameri (2000) dan Cetin (2006) dalam Bruno I. Igbeneghu dan S.O. Popoola (2011) menunjukan bahwa adanya hubungan positif yang kuat antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi dalam hasil penelitian mereka. Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Menurut Hasibuan, M (2007:202) Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya serta Robbins and Judge (2009:113) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai perasaan positif tentang pekerjaan sebagai hasil evaluasi karakter-karakter pekerjaan tersebut. Adapun faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pegawai, menurut Hasibuan, M (2007:203) kepuasan kerja karyawan banyak dipengaruhi oleh sikap pimpinan dalam kepemimpinan. Kepemimpinan partisipasi memberikan kepuasan kerja bagi karyawan, karena karyawan ikut aktif dalam memberikan pendapatnya untuk menentukan kebijaksanan perusahaan. Kepemimpinan otoriter mengakibatkan ketidakpuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja karyawan merupakan kunci pendorong moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja karyawan dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan. Pengelolaan pegawai yang baik harus didasarkan aturan atau norma yang berlaku di dalam organisasi atau kembali kepada sifat karakteristik seorang pegawai tersebut dalam merespon kerjanya sendiri.

5 Para pegawai dalam organisasi dituntut untuk dapat bekerja secara profesional dan menunjukan kemampuan terbaiknya dalam kondisi apapun. Pegawai memiliki kewajiban untuk membantu suatu organisasi mencapai tujuannya sehingga mereka harus yakin akan kemampuannya dan kepercayaan mereka terhadap keberhasilan diri sendiri. Konsep tentang Locus of control (pusat kendali) pertama kali dikemukakan oleh Rotter (1954) dalam Bruno I. Igbeneghu dan S.O. Popoola (2011), seorang ahli teori pembelajaran sosial. Menurut Robbins (2007:139) Locus of control adalah tingkat di mana individu yakin bahwa mereka adalah penentu nasib mereka sendiri. Demikian juga locus of control pada peserta pelatihan dianggap mempengaruhi besarnya kemampuan mentransfer keterampilan yang baru mereka pelajari. Teori ini menyatakan bahwa pilihan-pilihan yang dijatuhkan individu berasal dari berbagai potensi perilaku yang mungkin atau tersedia baginya. Locus of Control dibagi dua tipe yaitu Internal dan Eksternal dalam Robbins (2007:138). Sebelumnya penulis telah melakukan survei dengan menyebar kuesioner untuk menentukan tipe Locus of Control internal atau eksternal di Bagian Biro Umum Setjen Dewan Energi Nasional. Hasil dari kuesioner tersebut telah menentukan bahwa pegawai di bagian biro umum Setjen DEN lebih banyak Locus Of Control Internal dengan berjumlah 52 responden pada populasi pegawai tetap maupun pegawai tidak tetap. Maka penulis memilih Locus of Control Internal sebagai variabel pertama untuk penelitian. Menurut Hyatt dan Prawitt (2001) dalam Alvaro Amaral Menezes (2008) menyatakan bahwa pegawai yang memiliki kecenderungan locus of control internal (keyakinan bahwa hasil lebih didasari oleh perilaku atau input mereka) berkinerja lebih baik dari pegawai dengan locus of control eksternal.

6 Menurut Spector (1988) dalam Bruno I. Igbeneghu dan S.O. Popoola (2011) menggambarkan locus of control bekerja sebagai variabel kepribadian dan mendefinisikan sebagai harapan umum yang memberikan penghargaan, bantuan atau hasil dalam kehidupan yang dikendalikan baik oleh tindakan sendiri (internalisasi) atau kekuatan lain (eksternalitas). Ia juga menjelaskan bahwa dalam pengaturan organisasi, imbalan atau hasil meliputi promosi, keadaan yang menguntungkan, kenaikan gaji dan kemajuan jenjang karir. Penelitian yang berkaitan kerja locus of control terhadap komitmen organisasi masih sedikit. Menurut T. Coleman, Irving, dan Cooper (1999) dalam Bruno I. Igbeneghu dan S.O. Popoola (2011) melakukan penelitian tentang hubungan antara lokus kontrol kerja dan komitmen organisasi.. hasil penelitian menunjukkan bahwa kerja internal locus of control adalah terkait dengan komitmen afektif, sementara pekerjaan locus of control eksternal dikaitkan dengan komitmen keberlanjutan. Pegawai yang memiliki Internal Locus of Control yang tinggi yakin akan dengan keberhasilannya diri sendiri di dalam organisasi sehingga membuat pegawai tersebut akan loyal dan dapat berkomitmen dengan organisasi. Organisasi harus dapat memenuhi hak-haknya sesuai dengan jabatan di dalam organisasi untuk dapat mempertahankan sumber daya yang ada, selain itu kepuasan kerja karyawan juga menjadi faktor pendukung agar pegawai dapat berkomitmen dengan organisasi. Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional (Setjen DEN) merupakan suatu organisasi pemerintahan yang secara fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Dewan Energi Nasional (DEN) dan secara administratif bertanggung jawab kepada menteri yang membidangi energi. Setjen DEN bertugas memberikan dukungan teknis dan administratif kepada Dewan Energi Nasional serta memfasilitasi kegiatan kelompok kerja yang dilakukan Dewan Energi Nasional.

7 Setjen DEN memiliki 113 pegawai yang merupakan pegawai pemerintahan dan terbagi menjadi 3 bagian, salah satu bagiannya adalah Bagian Biro Umum yang bertugas untuk menunjang para pegawai setjen DEN yang memiliki tanggung jawab yang sangat penting untuk pekerjaan yang dilakukan oleh Dewan Energi Nasional dimana Bagian Biro Umum sendiri memiliki 65 pegawai yang terdiri dari 25 pegawai tetap dan 40 pegawai tidak tetap. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah adanya tanggung jawab para pegawai pada dirinya sendiri (internal locus of control) dan kepuasan kerja para pegawai sehingga para pegawai tidak tetap dapat berkomitmen kepada bagian Biro Umum Setjen DEN. Dikarenakan yang terjadi saat ini adanya pegawai yang tidak memiliki tanggung jawab atau hanya menginginkan insentif semata. Dengan demikian dari latar belakang pemikiran di atas, penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang Analisis Pengaruh Locus of Control Internal dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan Bagian Biro Umum Di Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional. 1.2 Ruang Lingkup Masalah Dalam melakukan penelitian, penulis harus membatasi ruang lingkup penelitian karena keterbatasan waktu dan tenaga. Penulis melakukan penelitian di Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional (Jl. Jenderal Gatot Subroto kav.49, Jakarta Selatan) yang hanya melibatkan seluruh pegawai di bagian Biro Umum.

8 1.3 Perumusan Masalah Menciptakan pegawai untuk dapat berkomitmen terhadap organisasi tidak mudah apabila tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti variabelvariabel locus of control internal dan kepuasan kerja yang dilakukan oleh sebuah organisasi untuk mempertahankan para pegawainya agar komitmen dengan organisasi dengan perumusan masalah sebagai berikut: 1) Apakah ada pengaruh antara locus of control internal terhadap komitmen organisasi pada bagian Biro Umum di Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional? 2) Apakah ada pengaruh antara kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi pada bagian Biro Umum di Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional? 3) Apakah ada pengaruh antara locus of control internal dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi pada bagian Biro Umum di Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang adanya locus of control internal, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi pada bagian biro umum di Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional. Ada juga tujuan khusus dari penelitian ini, sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui pengaruh antara locus of control internal terhadap komitmen organisasi pada bagian Biro Umum di Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional.

9 2) Untuk mengetahui pengaruh antara kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi pada bagian Biro Umum di Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional. 3) Untuk mengetahui pengaruh antara locus of control internal dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi pada bagian Biro Umum di Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional. 1.5 Manfaat Penelitian Dengan mengetahui variabel-variabel apa saja yang dapat mempengaruhi komitmen pegawai terhadap organisasi dan faktor-faktor yang dapat mendorong setiap aspek tersebut menjadi semaksimal mungkin. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1) Bagi Organisasi: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukkan yang bermanfaat bagi organisasi untuk mengetahui keyakinan keberhasilan pada setiap pegawai dalam dirinya sendiri (locus of control internal) dan kepuasan kerja yang dirasakan oleh para pegawai agar dapat memaksimalkan komitmen pegawai kepada organisasi untuk mencapai misi dan visi organisasi. 2) Bagi Peneliti: Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan pembelajaran tentang pengaruh locus of control Internal dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi. Bisa dijadikan pengetahuan pada saat berada di dunia kerja nanti.

10 3) Bagi Pembaca: Penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai pembelajaran dan referensi terutama pada topik-topik tentang sumber daya manusia, internal locus of control, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi.