CARPAL TUNNEL SYNDROME

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II CARPAL TUNNEL SYNDROME

BAHAN AJAR III CARPAL TUNNEL SYNDROME

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP Kerangka Teori

Carpal tunnel syndrome

BAB II PEMBAHASAN. dalam praktek sehari-hari. Istilah terowongan kapal digunakan karena daerah yang

CARPAL TUNNEL SYNDROME

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN NEUROLOGI

CARPAL TUNNEL SYNDROME ( C T S )

EMG digunakan untuk memastikan diagnosis dan untuk menduga beratnya sindroma kubital. Juga berguna menilai (8,12) :

BAB II LANDASAN TEORI. a. Pengertian Gerakan Berulang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh ligamen-ligamen kuat yang mempersatukan tulang-tulang ini. Ulna distal

KOMPETENSI Tilikan Nilai Tertinggi bila 1. Anamnesis Peserta memfasilitasi pasien untuk menceritakan penyakitnya dengan pertanyaanpertanyaan

SINDROM TEROWONGAN KARPAL (CARPAL TUNNEL SYNDROME) ALDY S. RAMBE. Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran USU/RSUP. H. Adam Malik ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. saraf yang terjadi ketika saraf medianus pada pergelangan tangan terjepit

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009,

I. PENDAHULUAN. nervus medianus tertekan di dalam Carpal Tunnel (terowongan karpal) di

BAB I PENDAHULUAN. yang berulang-ulang. Salah satunya adalah mengetik atau menekan dan

LATIHAN PEREGANGAN OTOT PERGELANGAN TANGAN, TANGAN DAN LENGAN SEBAGAI BENTUK USAHA PENCEGAHAN DAN REHABILITASCARPAL TUNNEL SYNDROME

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terowongan carpal dan penurunan fungsi saraf di tingkat tersebut. 1

II. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Carpal Tunnel Syndrome merupakan neuropati terhadap nervus

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya di kantor, tetapi juga di rumah, sekolah, bahkan kafe-kafe. Dari

CARPAL TUNNEL SYNDROME

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME SINISTRA DI RSUD SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan fungsi yang tiada batasnya. subjek dalam populasi umum. Insiden dan prevalensi dari negara

LAPORAN KASUS POLIKLINIK Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Oleh : Pandu Respati. : Ngelembu Rt 007/ Rw 001 Jawa Tengah. No MasalahAktif Tanggal No

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas tersebut antara lain memasak, mencuci, menulis, mengetik, dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL. Pasien atas nama Ny.IA berumur 65 tahun yang mengeluh pergelangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan suatu sistem kerja tetap bagi para pekerjanya, yaitu sistem

SINDROM CARPAL TUNNEL. Jeffrey N. Katz, M.D., dan Barry P. Simmons, M.D.

Bab 10 NYERI. A. Tujuan pembelajaran

Factors Affecting The Occurrence of Carpal Tunnel Syndrome (CTS) in Cleaning Workers of Onion Bark at Trade Unit Bawang Lanang Iringmulyo Metro City

BAB I PENDAHULUAN. optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan upaya pengelolaan berbagai

KELUHAN SUBJEKTIF CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEMERAH SUSU SAPI DI BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar belakang

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME BILATERAL DI RSO. PROF. DR. R SOEHARSO SURAKARTA

MANAJEMEN FISIOTERAPI PADA KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME. Laporan Kasus

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang dilakukan setiap hari dapat menimbulkan berbagai macam. penyakit. Salah satunya adalah Carpal Tunnel Syndrome (CTS).

CARPAL TUNNEL SYNDROME

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fascia telapak tangan adalah sinambung dengan fascia punggung

BAB I PENDAHULUAN. berat. Apabila terjadi gangguan pada tangan maka kita akan kesulitan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sering di gunakan. Masalah pada pergelangan tangan sering dialami karena

Kata kunci : Carpal Tunnel Syndrome (CTS), pengrajin, batu tatakan.

CARPAL TUNEL SYNDROME

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup sehat bagi setiap penduduk akan mewujudkan kesehatan yang

BAB III PELAKSANAAN STUDI KASUS. A. Pengkajian Fisioterapi. fisioterapi pada kasus carpal tunnel syndrome perlu dilakukan beberapa tahapan

Presentasi Kasus Spinal Cord Injury

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) teknologi. Seolah-olah hidup manusia sudah sangat tergantung pada

BAB III PELAKSANAAN STUDI KASUS. De Quervain Syndrome Dextra, meliputi: (1) pengkajian data, (2) pelaksanaan

BAB III PROSES FISIOTERAPI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya

CARPAL TUNNEL SYNDROME

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL SYNDROME DEXTRA DI RS AL Dr. RAMELAN SURABAYA

ABSTRAK. Deteksi Dini Sindrom Terowongan Karpal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh

Diabetes Mellitus Type II

BAB I PENDAHULUAN. umum dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI ULTRA SOUND DAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME SINISTRA DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

REHABILITASI PADA NYERI PUNGGUNG BAWAH. Oleh: dr. Hamidah Fadhil SpKFR RSU Kab. Tangerang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penurunan kapasitas fungsi dapat menyebabkan penurunan. patologi morfologis maupun patologi fungsional.

CASE REPORT SESSION LOW BACK PAIN OLEH : Dani Ferdian Nur Hamizah Nasaruddin PRESEPTOR: Tri Damiati Pandji,dr.,Sp.

CASE REPORT SESSION OSTEOARTHRITIS. Disusun oleh: Gisela Karina Setiawan Abednego Panggabean

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun dengan diagnosa medis CTS dextra diperoleh permasalahan berupa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sindrom Terowongan Karpal atau Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL SYNDROME DEXTRA. DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. batasan World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari

BAB I PENDAHULUAN. Pergelangan tangan dan jari-jari tangan merupakan kesatuan yang

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan masyarakat dan bangsa bertujuan untuk memajukan

BAB I PENDAHULUAN. barang, mencuci, ataupun aktivitas pertukangan dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas kehidupan yang lebih baik.

Journal Reading ULFA ELSANATA ( )

trauma pada flexsus brachialis, fraktur klavikula, dan fraktur humerus

BAB V PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian pada 44 pasien dengan polineuropati diabetika DM

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

BAB 1 : PENDAHULUAN. efektif dalam arti perlunya kecermatan penggunaan daya, usaha, pikiran, dana dan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Upaya perlindungan terhadap bahaya yang timbul serta pencapaiaan

BAB I PENDAHULUAN. kreativitas manusia sehingga kreativitas manusia adalah sumber ekonomi. pada produksi kreativitas dan inovasi manusia.

Gangguan Pada Bagian Sendi

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR INDIVIDU DENGAN CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA PEKERJA KONVEKSI

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) DEXTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL TUNNEL SYNDROM DENGAN MODALITAS ULTRASOUND DAN TERAPI LATIHAN. DI RS.AL.dr.RAMELAN. SURABAYA.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

NASKAH PUBLIKASI. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME BILATERAL DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB 2 NYERI KEPALA. B. Pertanyaan dan persiapan dokter muda

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya pusat rehabilitasi di Surakarta menuntut pengetahuan lebih

LAPORAN PENDAHULUAN (KONTRAKTUR)

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME SINISTRA DI RSUD SALATIGA. Naskah Publikasi

Transkripsi:

CARPAL TUNNEL SYNDROME

ILUSTRASI KASUS

Identitas Nama: Ny. D Umur: 63 tahun Alamat: kebocoran 07/01 Kedung Banteng Pekerjaan: IRT Agama: islam Jenis kelamin: perempuan

Anamnesis Keluhan Utama: nyeri telapak tangan kanan RPS: nyeri udah dirasakan sejak 1 bulan yang lalu pada tahun 2010 pasien merasakan nyeri pada telapak tangan kanan. Kemudian pasien ke dokter dan disuntik dibagian tengah pergelangan tangannya, dikatakan bahwa sarafnya kejepit. Kemudian keluhan sembuh, hingga terasa lagi sejak 1 bulan yang lalu. Pasien merasa lebih nyeri pada saat bangun pagi.

Keluhan semakin memberat sejak satu bulan yang lalu. Nyeri dirasakan seperti ditusuktusuk dan cekot-cekot. Baal dan kesemutan di telapak tangan dan lengan kanan. Semakin siang rasa nyeri berkurang seiring dengan aktivitas, serta minum obat (renalginac dan diazepam) mengurangi keluhan. Keluhan akan bertambah sakit saat bangun pagi dan saat tidak minum obat.

RPD: sakit serupa 6 tahun yang lalu, Hipertensi + RPK: disangkal Sosial ekonomi: pasien adalah IRT kegiatan sehari-hari berupa memasak dan mencuci yang dilakukan secara manual menggunakan tangan. Hubungan antar keluarga: baik Riwayat gizi: baik Psikologis: baik Riwayat spiritual: islam, taat beribadah.

Pemeriksaan Fisik KU/Kes: ringan, CM Tanda Vital: TD: 140/90mmHg N: 80x/menit T: 36,3C RR: 20x/menit BB: 69kg TB: 160cm Status Neurologis: dbn Sensibilitas: dbn Motorik: dbn

Assesment Diagnosis Klinis: neuropati carpal dextra, Diagnosis Topik: carpal Diagnosis Etiologi: CTS dextra

Planning Terapi: Po mecobalamin 2x500mg Po Natrium diklofenak 2x50mg Po diazepam 1x2mg Po ranitidin 2x150mg Po alphentin 2x100mg Monitoring: status neurologi, sensibilitas, motorik. Usulan pemeriksaan penunjang: DL, GDS

Edukasi: Berikan jeda istirahat saat bekerja dengan tangan Kurangi gerakan repetitif Kurangi penekanan pada carpal Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan 2-3 minggu. Prognosis: Ad vitam: ad bonam Ad fungsionam: ad bonam Ad sanasionam: ad bonam

TINJAUAN PUSTAKA

Carpal Tunnel Syndrome Definisi Kumpulan gejala khas dan tanda-tanda yang terjadi termasuk kompresi saraf medianus dalam terowongan karpal. Epidemiologi USA 1-3 kasus dari 100 populasi per tahun. wanita dan laki-laki 10:1. usia 45-60 tahun Etiologi kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada saraf medianus Herediter, trauma, pekerjaan, infeksi, metabolik, endokrin, neoplasma, degeneratif, iatrogenik, stress, inflamasi Nigel L Ashworth. Carpal Tunnel Syndrome. Benjamin M Socher. Access on Medscape. 2013. De krom NC, Krips child PG, Kesler AD, et al. Carpal Tunnel Syndrome: prevalence in the general population. J.clin. 2002: 373-6. Salter RB. Textbook of Disorder and Injuries of the Musculoskeletal system. 2nd ed. Baltimore: Williams & Wilkins Co; 1993.p 274-5

Patofisiologi Proses kronis penebalan fleksor retinakulum tekanansaraf medianus beruang- lama peningkatan tekanan intravaskuler aliran darah vena intravaskular melambat Kongesti mengganggu nutrisi intravaskular anoksia merusak endotel kebocoran protein edema epineural nyeri dan bengkak. Berlanjut fibrosis epineural merusak serabut saraf atrofi dan digantikan jaringan ikat fungsi saraf medianus terganggu menyeluruh. Weimer LH. Nerve and Muscle disease. In: Marshall RS, Mayer SA, ed. On call neurology. Philadelphia.

CTS akut penekanan tekanan perfusi kapiler gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf diperberat dengan peninggian tekanan intravaskular gangguan aliran darah vasodilatasi edema aliran darah ke saraf terganggu kerusakan pada saraf Tekanan langsung pada saraf perifer dapat pula menimbulkan invaginasi nodus ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu.

Carpal Tunnel Syndrome Faktor RIsiko Perempuan> laki-laki, DM dan peny. metabolik Pekerjaan yang rentan membuat kompresi Gejala Gangguan sensorik menonjol Gangguan motorik berat Diagnosis Lebih banyak ditegakkan melalui anamnesis yaitu riwayat penyakit.

Gejala Klinis Parestesia Hilangnya sensasi atau rasa seperti terkena aliran listrik pada jari dan setengah sisi radial jari malam hari. Nyeri Malam hari, ganggu tidur. Berkurang: memijat atau menggerak-gerakan tangannya, meletakan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Bengkak dan Kaku Pada jari-jari, tangan, dan pergelangan tangan terutama di pagi hari.

Pemeriksaan Flick s sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakan jari-jarinya. Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa. Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi terdapat atrofi otot-otot thenar. Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi secara maksimal, sebaiknya dilakukan secara serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan. Bila dalam 60 detik timbul gejalagejala seperti carpal tunnel syndrome, maka tes ini menyokong. Dejong RN. The Neurological Examination Revised by AF. Haerer, 5th ed, JB Lippincott, Philadelphia, 1992; 557-9.

Phalen s test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal. Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti carpal tunnel syndrome, tes ini menyokong diagnosis. Torniquet test Dilakukan pemasangan tourniquet dengan menggunakan tensimeter diatas siku dengan tekanan sedikit diatas sistolik. Bila dalam 1 menit timbul gejala CTS maka tes ini menyokong. Tinel s sign Tes ini mendukung diagnosis bila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi.

Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari. Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti CTS, tes ini menyokong Luthy s sign Penderita diminta melingkari bu jari dan jari telunjuk pada botol atau gelas. Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat maka tes ini menyokong diagnosa. Dejong RN. The Neurological Examination Revised by AF. Haerer, 5th ed, JB Lippincott, Philadelphia, 1992; 557-9.

Pemeriksaan fungsi otonom Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus, tes dianggap positif.

Pemerksaan radilogis Apakah penyebab lain CTS fraktur atau artritis. Pemeriksaan laboratorium Etiologi belum jelas, muda, tanpa faktor risiko, cek GD, hormon tiroid, darah lengkap. Dejong RN. The Neurological Examination Revised by AF. Haerer, 5th ed, JB Lippincott, Philadelphia, 1992; 557-9.

Diagnosis Banding Cervical radiculopathy. Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan bertambah hila leher bergerak. Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya. Thoracic outlet syndrome. Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot thenar. Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah.

Pronator teres syndrome. Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak tangan daripada Carpal Tunnel Syndrome karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak melalui terowongan karpal. de Quervain's syndrome. Tenosinovitis dari tendon muskulus abduktor pollicis longus dan ekstensor pollicis brevis, biasanya akibat gerakan tangan yang repetitif. Gejalanya adalah rasa nyeri dan nyeri tekan pada pergelangan tangan di dekat ibu jari. KHS normal. Finkelstein's test : palpasi otot abduktor ibu jari pada saat abduksi pasif ibu jari, positif bila nyeri bertambah.

Tatalaksana 1. Terapi konservatif Istirahatkan pergelangan tangan NSAID Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan 2-3 minggu. Injeksi steroid. Deksametason 1-4 mg atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg Kontrol cairan, misalnya dengan pemberian diuretik Vitamin B6. Beberapa hipotesis pemberian piridoksin 100-300 mg/hari selama 3 bulan. Fisioterapi perbaikan vaskularisasi tangan. Walshe III. Manual of neurology therapeutics. 5th ed. Boston: little Brown and co; 1995.p 381-2.

Terapi operatif Disebut neurolisis nervus medianus. gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar. Indikasi relatif tindakan operasi hilangnya sensibilitas persisten.

Preventif Pergerakan pada pergelangan tangan dianjurkan untuk berhenti sejenak setiap 15-20 menit stretching Menjaga tangan tetap hangat karena tangan lebih mudah terasa sakit bila dalam suhu dingin. Perbaiki postur tubuh karena potur tubuh yang salah dapat menyebabkan posisi bahu sedikit kedepan sehingga pada posisi ini otot leher dan bahu akan memendek dan menekan saraf-saraf leher yang dapat mempengaruhi pergelangan tangan, jari dan tangan. Walshe III. Manual of neurology therapeutics. 5th ed. Boston: little Brown and co; 1995.p 381-2.

Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda. Batasi gerakan tangan yang repetitif Istirahatkan tangan secara periodik Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan Latih otot-otot tangan peregangan secara teratur

Komplikasi Kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus. Berat : reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat, hiperalgesia, disestesia, dan gangguan trofik.

TERIMA KASIH