CARPAL TUNNEL SYNDROME
ILUSTRASI KASUS
Identitas Nama: Ny. D Umur: 63 tahun Alamat: kebocoran 07/01 Kedung Banteng Pekerjaan: IRT Agama: islam Jenis kelamin: perempuan
Anamnesis Keluhan Utama: nyeri telapak tangan kanan RPS: nyeri udah dirasakan sejak 1 bulan yang lalu pada tahun 2010 pasien merasakan nyeri pada telapak tangan kanan. Kemudian pasien ke dokter dan disuntik dibagian tengah pergelangan tangannya, dikatakan bahwa sarafnya kejepit. Kemudian keluhan sembuh, hingga terasa lagi sejak 1 bulan yang lalu. Pasien merasa lebih nyeri pada saat bangun pagi.
Keluhan semakin memberat sejak satu bulan yang lalu. Nyeri dirasakan seperti ditusuktusuk dan cekot-cekot. Baal dan kesemutan di telapak tangan dan lengan kanan. Semakin siang rasa nyeri berkurang seiring dengan aktivitas, serta minum obat (renalginac dan diazepam) mengurangi keluhan. Keluhan akan bertambah sakit saat bangun pagi dan saat tidak minum obat.
RPD: sakit serupa 6 tahun yang lalu, Hipertensi + RPK: disangkal Sosial ekonomi: pasien adalah IRT kegiatan sehari-hari berupa memasak dan mencuci yang dilakukan secara manual menggunakan tangan. Hubungan antar keluarga: baik Riwayat gizi: baik Psikologis: baik Riwayat spiritual: islam, taat beribadah.
Pemeriksaan Fisik KU/Kes: ringan, CM Tanda Vital: TD: 140/90mmHg N: 80x/menit T: 36,3C RR: 20x/menit BB: 69kg TB: 160cm Status Neurologis: dbn Sensibilitas: dbn Motorik: dbn
Assesment Diagnosis Klinis: neuropati carpal dextra, Diagnosis Topik: carpal Diagnosis Etiologi: CTS dextra
Planning Terapi: Po mecobalamin 2x500mg Po Natrium diklofenak 2x50mg Po diazepam 1x2mg Po ranitidin 2x150mg Po alphentin 2x100mg Monitoring: status neurologi, sensibilitas, motorik. Usulan pemeriksaan penunjang: DL, GDS
Edukasi: Berikan jeda istirahat saat bekerja dengan tangan Kurangi gerakan repetitif Kurangi penekanan pada carpal Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan 2-3 minggu. Prognosis: Ad vitam: ad bonam Ad fungsionam: ad bonam Ad sanasionam: ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Carpal Tunnel Syndrome Definisi Kumpulan gejala khas dan tanda-tanda yang terjadi termasuk kompresi saraf medianus dalam terowongan karpal. Epidemiologi USA 1-3 kasus dari 100 populasi per tahun. wanita dan laki-laki 10:1. usia 45-60 tahun Etiologi kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada saraf medianus Herediter, trauma, pekerjaan, infeksi, metabolik, endokrin, neoplasma, degeneratif, iatrogenik, stress, inflamasi Nigel L Ashworth. Carpal Tunnel Syndrome. Benjamin M Socher. Access on Medscape. 2013. De krom NC, Krips child PG, Kesler AD, et al. Carpal Tunnel Syndrome: prevalence in the general population. J.clin. 2002: 373-6. Salter RB. Textbook of Disorder and Injuries of the Musculoskeletal system. 2nd ed. Baltimore: Williams & Wilkins Co; 1993.p 274-5
Patofisiologi Proses kronis penebalan fleksor retinakulum tekanansaraf medianus beruang- lama peningkatan tekanan intravaskuler aliran darah vena intravaskular melambat Kongesti mengganggu nutrisi intravaskular anoksia merusak endotel kebocoran protein edema epineural nyeri dan bengkak. Berlanjut fibrosis epineural merusak serabut saraf atrofi dan digantikan jaringan ikat fungsi saraf medianus terganggu menyeluruh. Weimer LH. Nerve and Muscle disease. In: Marshall RS, Mayer SA, ed. On call neurology. Philadelphia.
CTS akut penekanan tekanan perfusi kapiler gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf diperberat dengan peninggian tekanan intravaskular gangguan aliran darah vasodilatasi edema aliran darah ke saraf terganggu kerusakan pada saraf Tekanan langsung pada saraf perifer dapat pula menimbulkan invaginasi nodus ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu.
Carpal Tunnel Syndrome Faktor RIsiko Perempuan> laki-laki, DM dan peny. metabolik Pekerjaan yang rentan membuat kompresi Gejala Gangguan sensorik menonjol Gangguan motorik berat Diagnosis Lebih banyak ditegakkan melalui anamnesis yaitu riwayat penyakit.
Gejala Klinis Parestesia Hilangnya sensasi atau rasa seperti terkena aliran listrik pada jari dan setengah sisi radial jari malam hari. Nyeri Malam hari, ganggu tidur. Berkurang: memijat atau menggerak-gerakan tangannya, meletakan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Bengkak dan Kaku Pada jari-jari, tangan, dan pergelangan tangan terutama di pagi hari.
Pemeriksaan Flick s sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakan jari-jarinya. Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa. Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi terdapat atrofi otot-otot thenar. Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi secara maksimal, sebaiknya dilakukan secara serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan. Bila dalam 60 detik timbul gejalagejala seperti carpal tunnel syndrome, maka tes ini menyokong. Dejong RN. The Neurological Examination Revised by AF. Haerer, 5th ed, JB Lippincott, Philadelphia, 1992; 557-9.
Phalen s test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal. Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti carpal tunnel syndrome, tes ini menyokong diagnosis. Torniquet test Dilakukan pemasangan tourniquet dengan menggunakan tensimeter diatas siku dengan tekanan sedikit diatas sistolik. Bila dalam 1 menit timbul gejala CTS maka tes ini menyokong. Tinel s sign Tes ini mendukung diagnosis bila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi.
Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari. Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti CTS, tes ini menyokong Luthy s sign Penderita diminta melingkari bu jari dan jari telunjuk pada botol atau gelas. Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat maka tes ini menyokong diagnosa. Dejong RN. The Neurological Examination Revised by AF. Haerer, 5th ed, JB Lippincott, Philadelphia, 1992; 557-9.
Pemeriksaan fungsi otonom Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus, tes dianggap positif.
Pemerksaan radilogis Apakah penyebab lain CTS fraktur atau artritis. Pemeriksaan laboratorium Etiologi belum jelas, muda, tanpa faktor risiko, cek GD, hormon tiroid, darah lengkap. Dejong RN. The Neurological Examination Revised by AF. Haerer, 5th ed, JB Lippincott, Philadelphia, 1992; 557-9.
Diagnosis Banding Cervical radiculopathy. Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan bertambah hila leher bergerak. Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya. Thoracic outlet syndrome. Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot thenar. Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah.
Pronator teres syndrome. Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak tangan daripada Carpal Tunnel Syndrome karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak melalui terowongan karpal. de Quervain's syndrome. Tenosinovitis dari tendon muskulus abduktor pollicis longus dan ekstensor pollicis brevis, biasanya akibat gerakan tangan yang repetitif. Gejalanya adalah rasa nyeri dan nyeri tekan pada pergelangan tangan di dekat ibu jari. KHS normal. Finkelstein's test : palpasi otot abduktor ibu jari pada saat abduksi pasif ibu jari, positif bila nyeri bertambah.
Tatalaksana 1. Terapi konservatif Istirahatkan pergelangan tangan NSAID Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan 2-3 minggu. Injeksi steroid. Deksametason 1-4 mg atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg Kontrol cairan, misalnya dengan pemberian diuretik Vitamin B6. Beberapa hipotesis pemberian piridoksin 100-300 mg/hari selama 3 bulan. Fisioterapi perbaikan vaskularisasi tangan. Walshe III. Manual of neurology therapeutics. 5th ed. Boston: little Brown and co; 1995.p 381-2.
Terapi operatif Disebut neurolisis nervus medianus. gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar. Indikasi relatif tindakan operasi hilangnya sensibilitas persisten.
Preventif Pergerakan pada pergelangan tangan dianjurkan untuk berhenti sejenak setiap 15-20 menit stretching Menjaga tangan tetap hangat karena tangan lebih mudah terasa sakit bila dalam suhu dingin. Perbaiki postur tubuh karena potur tubuh yang salah dapat menyebabkan posisi bahu sedikit kedepan sehingga pada posisi ini otot leher dan bahu akan memendek dan menekan saraf-saraf leher yang dapat mempengaruhi pergelangan tangan, jari dan tangan. Walshe III. Manual of neurology therapeutics. 5th ed. Boston: little Brown and co; 1995.p 381-2.
Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda. Batasi gerakan tangan yang repetitif Istirahatkan tangan secara periodik Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan Latih otot-otot tangan peregangan secara teratur
Komplikasi Kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus. Berat : reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat, hiperalgesia, disestesia, dan gangguan trofik.
TERIMA KASIH