ANALISIS PERKEMBANGAN EKSPOR DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

Analisis impor Indonesia dari Cina

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

PENGARUH KUALITAS LAYANAN INTERNET BANKING KLIKBCA TERHADAP KEPUASAN NASABAH

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PT. ASURANSI SINAR MAS (ASM)

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa

Nama : Setiyanti Rianta P. NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Lana Sularto

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) BAGUS ANANTO

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

PENGARUH UTANG LUAR NEGERI DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI (Studi pada Produk Domestik Bruto Indonesia Periode )

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Lampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), **. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR (RUPIAH/USD) DAN TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (Periode Januari 2010-Desember 2012)

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN LQ45 MUHAMAD YASIN MARASABESSY

BAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro

Ekonomi moneter ( PROFIT, CAR, NPR dan CREDIT MACET)

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA

RIZKI AFRIANSYAH

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO

Perhitungan ROA perusahaan Telekomunikasi di BEI No Kode

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM

Lampiran 1. Jumlah Ekspor Kentang, Harga Lokal, Harga Ekspor, Nilai Tukar, PDB Singapura dan Jumlah Produksi

Kata kunci : Utang Luar Negeri, Produk Domestik Bruto, Pengeluaran Pemerintah, Defisit Anggaran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Strategi Promosi Penjualan dengan Sistem Cara Bayar yang dilakukan

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI KOMPAS 100 PERIODE

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERUBAHAN NILAI TUKAR TERHADAP KINERJA EKSPOR INDONESIA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PDRB PROVINSI PAPUA. Mursalam Salim, SE., M.Si Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Yapis Papua.

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE )

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

:Anggun Kartika Wati Npm :

Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN No. 34 / Th. XX / April 201

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KECANTIKAN ORIFLAME

Nama : Bayu Aprian NPM : Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

ABSTRAK PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA OPERASIONAL

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

Muhammad Syukri Hamdi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap. 1. Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia

Nama : Risa Yulia Putri NPM : Jurusan : Manajemen

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA DI WILAYAH KOTA BOGOR

Nama : Puti Rahmadhani Ambun Suri NPM : Dosen : Sriyanto

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM)

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

: Tanti Tri Setianingsih NPM : Dosen Pembimbing : Riyanti, SE, MM

PENGARUH PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskriptif Statistik Sampel Data Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berlaku. Menurut ahli ekonomi klasik maupun neo klasik. Tabel 4.1. Perkembangan Ekspor di Indonesia Tahun

Budhi Darmakusuma. Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus

Regresi Linear Sederhana (Tunggal)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA RIIL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAYLOR RULE

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA & PEMBAHASAN. Dari analisis deskriptif menggunakan program SPSS 12.0 For Windows didapatkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

ANALISA VARIABEL DUMMY INDEPENDEN NON LINEAR DENGAN REGRESI BERGANDA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

Bab IV Analisis Penelitian. Analisis penelitian dilakukan terhadap data, proses pengolahannya, hasil penelitian dan metode yang dipakai.

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

Transkripsi:

ANALISIS PERKEMBANGAN EKSPOR DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA Irham Lihan 1) dan Yogi 2) 1 Fakultas Ekonomi Universitas Lampung 2 Fakultas Ekonomi Universitas Winaya Mukti ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pertumbuhan ekspor pada pertumbuhan GDP Indonesia. Data sekunder disusun dalam data urut waktu (time series) dari tahun 1983 sampai dengan tahun 2001. Data dianalisis dengan menggunakan regresi berganda dengan pendekatan ordinary least square (OLS). Hasil analisis menunjukkan bahwa, peranan sektor ekspor di Indonesia tidak berpengaruh nyata terhadap perkembangan PDRB di Indonesia. Hal itu sejalan dengan pendapat Jung dan Marshall (1985) yang mengemukakan sebagian besar negara-negara berkembang tidak menunjukkan dukungan empiris bahwa pertumbuhan ekspor akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Temuan ini, juga sejalan dengan pendapat Sritua Arief (1993) yang menyatakan jika sektor ekspor ini masih tergantung pada input impor maka pengaruhnya terhadap PDRB tidaklah nyata. Faktor yang berpengaruh nyata dalam penelitian ini adalah ekspor dikurangi dengan impor tahun sebelumnya. Kata kunci : Devisa, Devaluasi, Hutang PENDAHULUAN Upaya peningkatan volume ekspor kembali digalakkan pemerintah Indonesia akhir-akhir ini melalui strategi promosi ekspor, setelah keadaan debt service ratio mencapai angka di atas 30%. Sehubungan dengan kondisi tersebut di atas Bank Dunia menganjurkan tiga perangkat kebijaksanaan antara lain : (a) kebijaksanaan mengurangi hutang luar negeri, (b) kebijaksanaan memperbesar arus investasi asing, (c) kebijaksanaan mengurangi pengeluaran pemerintah dan menaikkan tariff public utilities. Pilihan kebijaksanaan mengurangi hutang luar negeri, dengan kebijaksanaan memperbesar investasi asing akan tampak bagai buah simalakama jika tanpa didahului dengan analisis data empirik bagaimana dampak ekspornya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kebijaksanaan mengurangi hutang luar negeri akan berdampak memperburuk defisit transaksi berjalan. Di lain pihak memperbesar investasi asing belum tentu dapat membantu mengatasi defisit tersebut (mengingat banyaknya bankbank asing yang telah beroperasi di Indonesia) namun hasil ekspor investasi asing ini juga belum tentu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi domestik mengingat besarnya nilai repatriasi keuntungan investasi yang akan dilarikan ke luar negeri. Tegasnya, dengan banyaknya bank-bank asing yang beroperasi di dalam negeri, meningkatnya investasi asing tidak serta merta (sebagaimana hutang luar negeri) akan memasukkan devisa, demikian pula karena besarnya nilai repatriasi ke luar negeri besarnya ekspor akibat investasi ini belum LIHAN, ANALISIS PERKEMBANGA 15

tentu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sejalan dengan uraian di atas, tampak analisis perkembangan ekspor Indonesia dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi sangat penting. Tujuan Analisis Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan pokok analisis ini adalah untuk mengetahui pengaruh perkembangan ekspor Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, setelah dikontrol dengan variabel besarnya hutang, baik hutang dalam negeri maupun hutang luar negeri. Kerangka Teoritis Menurut Jung dan Marshall (1985) berdasarkan hasil analisisnya pada 37 negara berkembang yang mereka teliti menyimpulkan bahwa, pada sebagian besar negara-negara berkembang yang menjadi obyek kajiannya tidak menunjukkan dukungan empiris bahwa pertumbuhan ekspor akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Lebih lanjut Jung dan Marshall (1985) mengemukakan bahwa, kondisi tersebut diakibatkan oleh kondisi sektor ekspor pada sebagian besar negara-negara tersebut yang tidak efisien atau menurun efisiensinya diukur dengan konsep domestic resource cost. Menurutnya hal yang paling bertanggung jawab terjadinya kondisi ini adalah banyaknya produk-produk baru di sektor ekspor yang sangat tergantung pada input dari hasil impor. Sehubungan dengan temuan Jung dan Marshall (1985) di atas Sritua Arief (1993) memperkirakan bahwa dengan semakin tergantungnya produk-produk manufaktur yang diekspor suatu negara berkembang pada input impor, dan semakin berkuasanya investor-investor asing dalam permodalan memproduksi produk tersebut, akan mengakibatkan semakin rendahnya porsi nilai tambah yang tertinggal di dalam negeri Mengutip hasil studi Wood (1991) lebih lanjut Sritua Arief (1993) berpendapat kecenderungan semacam ini telah mulai dialami Indonesia, terbukti dengan tidak berhasilnya ekspor non migas menimbulkan penerimaan devisa netto yang positif untuk ekonomi Indonesia. Secara umum komoditas ekspor Indonesia dapat dikelompokkan dalam empat kelompok komoditas. (a) komoditas ekspor Indonesia dengan kandungan komponen dari hasil impor yang rendah, dengan kekuatan modal untuk memproduksinya dikuasai sepenuhnya oleh pemodal nasional. (b) komoditas ekspor Indonesia dengan kandungan komponen dari hasil impor rendah, tetapi modal untuk atau sebagian oleh pemodal asing. (c) komoditas ekspor nasional dengan kandungan komponen hasil impor tinggi, dengan modal untuk memproduksinya dikuasai sepenuhnya oleh pemodal nasional, dan (d) komoditas ekspor nasional dengan kandungan komponen dari hasil impor yang tinggi, tetapi modal untuk atau sebagian oleh pemodal asing. Dalam hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi domestik (PDB) menurut Sritua Arief (1993) di samping penguasaan devisa yang terendah, komoditas yang keempat tersebut juga menimbulkan retrained value yang dapat dinikmati ekonomi domestik yang terendah pula. Dari uraian di atas dikaitkan dengan permasalahan dalam analisis ini dapat disimpulkan bahwa, perkembangan ekspor Indonesia akan berpengaruh atau tidak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sangat tergantung pada struktur komoditas andalan ekspor Indonesia. Semakin tinggi struktur ekspor Indonesia didominasi oleh komoditas ekspor pertama, kedua, atau yang ketiga, dengan meningkatnya perkembangan 16 JURNAL EKONOMI & BISNIS NO. 1, Jilid 8, Tahun 2003

ekspor akan semakin tinggi pertumbuhan ekonomi domestik. Dengan kata lain jika ekspor Indonesia hanya didominasi oleh komoditas ekspor yang keempat, maka perkembangan ekspor Indonesia tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi domestik. METODOLOGI PENELITIAN Model yang digunakan dalam analisis ini adalah model regresi berganda dengan pendekatan Ordinary Least Square (OLS). Formulasi model adalah sebagai berikut : Dengan : PDB i PDB i = a 0 + a 1X 1i + a 2X 1I-1 + a 3X 2i + a 4X 3i + a 5X 4i + a 6Dummy + + Et adalah Produk Domestik Bruto nasional tahun 1984 sampai dengan tahun 2001, diukur dalam milyar rupiah X 1i adalah nilai ekspor Indonesia, tahun 1984 sampai dengan tahun 2001, diukur dalam milyar rupiah X 1i-1 adalah nilai ekspor Indonesia, tahun 1983 sampai dengan tahun 2000, diukur dalam milyar rupiah X 2i X 3i Dummy adalah selisih nilai ekspor dan impor Indonesia, tahun 1983 sampai dengan tahun 2000, diukur dalam satuan milyar rupiah. adalah nilai hutang luar negeri Indonesia, tahun 1983 sampai dengan tahun 2000, diukur dalam milyar rupiah adalah variabel boneka (dummy variable) untuk tahun-tahun diadakannya kebijakan devaluasi nilai rupiah, dengan pengukuran sebagai berikut : Dummy = 1, jika pada tahun tersebut diberlakukan kebijakan devaluasi nilai rupiah terhadap US$. a 1 adalah intercept dan koefisien regresi fungsi PDB Indonesia tahun 1984 2001 Et adalah galat baku (error term) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil perhitungan koefisien regresi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan PDB Indonesia dan hasil pengujiannya diperlihatkan pada Tabel 4.1. Dari tabel tersebut tampak bahwa kecuali variabel selisih nilai ekspor dan impor tahun lalu, semua variable yang diregresikan mempunyai pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan PDB Indonesia tahun 1984 2001. Tabel 4.1. Pengujian Koefisien Regresi Berganda Pengaruh Pertumbuhan Ekspor Terhadap PDB Indonesia, tahun 1984 2001. No Nama Variabel Koefisien T Hitung 1. Ekspor tahun berjalan -0,772814935-0,741788988 0 2. Ekspor tahun lalu 1,039371213 1,304996578 0 3. (ekspor impor) tahun lalu 2,821590783 2,756953231* 4. Hutang LN, Tahun lalu -0,005340571-0,005779485 0 5. Devaluasi 7656,519076 0,168378724 0 R 2 = 0,9903 F Hitung : 245,4337817 ** **, sangat berpengaruh nyata, pengujian pada α : 0,01 *, berpengaruh nyata, pengujian pada α: 0,05 0, tidak berpengaruh nyata, pengujian pada α: 0,05 LIHAN, ANALISIS PERKEMBANGA 17

Hasil pengujian terhadap variabel ekspor seperti terlihat pada Tabel 4,1 menunjukkan bahwa setelah dikontrol variable jumlah hutang, baik nilai volume ekspor tahun berjalan, maupun nilai volume ekspor tahun sebelumnya, hutang luar negeri tidak berpengaruh pertumbuhan PDB Indonesia tahun 1984 sampai dengan tahun 2001. Variabel yang berpengaruh hanyalah selisih nilai ekspor tahun lalu (tahun 1983 sampai dengan 2000). Dari hasil analisis tersebut maka hal ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Jung dan Marshall (1985) yang mengemukakan sebagian besar negara-negara berkembang tidak menunjukkan dukungan empiris bahwa pertumbuhan ekspor akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal itu terbukti pada kasus di Indonesia, dimana dari hasil penelitian empiris besarnya nilai ekspor tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan PDRB. Sesuai dengan pendapatnya lagi bahwa kondisi tersebut diakibatkan oleh kondisi sektor ekspor pada sebagian besar negara-negara tersebut yang tidak efisien atau menurun efisiensinya diukur dengan konsep domestic resource cost. Menurutnya hal yang paling bertanggung jawab terjadinya kondisi ini adalah banyaknya produk baru di sektor ekspor yang sangat tergantung pada input dari hasil impor. Dari hasil analisis empiris terlihat bahwa ekspor dikurangi dengan impor tahun sebelumnya berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan PDRB di Indonesia. Dengan demikian temuan empiris ini memperkuat pendapat yang dikemukakan oleh Jung dan Marshall (1985). Dari temuan empiris lain dalam penelitian ini adalah hutang luar negeri dan devaluasi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan PDRB di Indonesia. Dengan demikian saran Bank Dunia yang menganjurkan tiga perangkat kebijaksanaan antara lain: (a) kebijaksanaan mengurangi hutang luar negeri, (b) kebijaksanaan memperbesar arus investasi asing, (c) kebijaksanaan mengurangi pengeluaran pemerintah dan menaikkan tarif public utilities, perlu dipertimbangkan dengan matang. Hal itu disebabkan dari bukti empiris, hutang luar negeri tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan PDRB. Pendapat yang sesuai dengan temuan empiris ini adalah pendapat Sritua Arief (1993) yang menyatakan jika ekspor ini masih tergantung pada input impor maka pengaruhnya terhadap PDRB tidaklah nyata. Ekspor dapat berpengaruh terhadap PDRB jika kandungan impornya kecil. Sesuai dengan pendapatnya yang mengemukakan secara umum komoditas ekspor Indonesia dapat dikelompokkan dalam empat kelompok komoditas. (a) komoditas ekspor Indonesia dengan kandungan komponen dari hasil impor yang rendah, dengan kekuatan modal untuk oleh pemodal nasional. (b) komoditas ekspor Indonesia dengan kandungan komponen dari hasil impor rendah, tetapi modal untuk memproduksinya dikuasai sepenuhnya atau sebagian oleh pemodal asing. (c) komoditas ekspor nasional dengan kandungan komponen hasil impor tinggi, dengan modal untuk memproduksinya dikuasai sepenuhnya oleh pemodal nasional dan (d) komoditas ekspor nasional dengan kandungan komponen dari hasil impor yang tinggi, tetapi modal untuk atau sebagian oleh pemodal asing. Dari pengelompokan tersebut dan sesuai dengan temuan empiris ini maka Indonesia harus meningkatkan ekspor kelompok komoditas (a) yaitu komoditas ekspor Indonesia dengan kandungan komponen dari hasil impor yang rendah, 18 JURNAL EKONOMI & BISNIS NO. 1, Jilid 8, Tahun 2003

dengan kekuatan modal untuk memproduksinya dikuasai sepenuhnya oleh pemodal nasional. Tetapi kenyataannya pangsa pasar sektor manufaktur paling tinggi komponen impornya yang termasuk kelompok (c) dan (d) semakin lama semakin meningkat, sedangkan pangsa pasar sektor pertanian yang termasuk kelompok (a) semakin lama semakin menurun. Hal itu ditunjukkan Tabel4.2. yang menggambarkan pangsa pasar sektor pertanian dan industri. Tabel 4.2. Pangsa Pasar Manufaktur dan Pertanian Dalam Ekspor Total di Indonesia (dalam persen) Tahun Pertanian Industri 1970 54,4 1,2 1980 21,7 2,3 1990 16,2 35,5 Sumber: UNCTAD dalam Hasibuan (2001) Dari tabel terlihat pangsa pasar sektor pertanian yang kandungan impor nya rendah semakin lama semakin menyusut dari 54,4 persen tahun 1970 menjadi 16,2 persen tahun 1990. Sedangkan sektor industri yang kandungan impornya tinggi semakin lama semakin meningkat dari 1,2 persen tahun 1970 menjadi 35,5 persen tahun 1990. Dengan perkembangan demikian maka hal ini mengakibatkan perkembangan ekspor tidak berpengaruh nyata terhadap PDRB Indonesia. Selain itu jika diteliti lebih mendalam terlihat koefisien nya adalah negatif. Dengan demikian jika tidak melihat uji signifikansi, maka kesimpulannya adalah semakin tinggi ekspor maka semakin rendah PDRB Indonesia. Sritua Arief (1993) berpendapat bahwa dengan semakin tergantungnya produk manufaktur yang diekspor suatu negara berkembang pada input impor, dan semakin berkuasanya investor-investor asing dalam permodalan memproduksi produk-produk tersebut, akan mengakibatkan semakin rendahnya porsi nilai tambah yang tertinggal di dalam negeri. Dengan demikian pendapat tersebut mendapat pembenaran empiris dari penelitian ini. Selain itu pendapat tersebut jika dikaitkan dengan nilai tambah sektor agribisnis atau pertanian adalah lebih besar dari sektor industri dan kecenderungannya semakin lama semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.3. Nilai Tambah Sektor Agribisnis terhadap Pangsa Pasar Ekspor Uraian 1971 1975 1980 1990 1995 Pangsa pasar terhadap nilai tambah Industri Non-Migas (%) 62,7 64,3 65,5 62,1 68,7 Sumber: 1971-1985: Dasril (1993) dalam Saragih (2001) 1990-1995 : Hasil Perhitungan PSB IPB, 1995 dalam Saragih (2001) Dari tabel terlihat nilai tambah sektor agribisnis adalah 62,7 persen tahun 1971 dan meningkat menjadi 68,7 persen tahun 1995. Hal ini menunjukkan bahwa jika sektor agribisnis dikembangkan untuk ekspor maka ada kemungkinan bahwa ekspor akan berpengaruh terhadap PDRB, tetapi karena yang dikembangkan adalah sektor manufaktur maka perkembangan ekspor tidak berpengaruh terhadap peningkatan PDRB. LIHAN, ANALISIS PERKEMBANGA 19

Hasil Output Statistik ANOVA b Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares df Mean Square F Sig. 3.27E+12 5 6.545E+11 245.434.000 a 3.20E+10 12 2666645413 3.30E+12 17 a. Predictors: (Constant), D, X2, X3, X4, X1 b. Dependent Variable: Y Model 1 (Constant) X1 X2 X3 X4 D a. Dependent Variable: Y Unstandardized Coefficients Coefficients a Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 57245.049 25040.528 2.286.041 -.773 1.042 -.347 -.742.472 1.039.796.393 1.305.216 2.822 1.023.975 2.757.017-5.34E-03.924 -.002 -.006.995 7656.543 45472.017.008.168.869 PENUTUP Kesimpulan Dari hasil penelitian peranan sektor ekspor di Indonesia tidak berpengaruh nyata terhadap perkembangan PDRB di Indonesia. Hal itu sejalan dengan pendapat Jung dan Marshall (1985) yang mengemukakan sebagian besar negaranegara berkembang tidak menunjukkan dukungan empiris bahwa pertumbuhan ekspor akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Faktor yang berpengaruh nyata dalam penelitian ini adalah ekspor dikurangi dengan impor tahun sebelumnya. Temuan ini sesuai dengan pendapat Sritua Arief (1993) yang menyatakan jika ekspor ini masih tergantung pada input impor maka pengaruhnya terhadap PDRB tidaklah nyata. SARAN Perkembangan ekspor Indonesia yang berasal dari produk-produk yang produksinya menggunakan input sepenuhnya atau sebagian besar bersumber dari dalam negeri perlu terus dipacu dan dikembangkan, melalui investasi modal asing yang sedang digalakkan dewasa ini DAFTAR PUSTAKA Bungaran Saragih. 2001. Suara Dari Bogor, Membangun Sistem Agribisnis. PT Loji Grafika Griya Sarana. Bogor. Jung and Marshall. 1985. The Process of Industrial Development and Alternative Development Strategies. Princeton, N,J. : Princeton University Press. 20 JURNAL EKONOMI & BISNIS NO. 1, Jilid 8, Tahun 2003

Sritua Arief. 1993. Pemikiran Pembangunan dan Kebijaksanaan Ekonomi. Penerbit Lembaga Riset Pembangunan. Jakarta Tulus Tambunan. 2001. Perekonomian Indonesia, Teori dan Temuan Empiris. Ghalia Indonesia. Jakarta. Wood, Adrian. 1991. What Do Developing Country Manufactured Exports Consist Of?. Development Policy Review. Vol. 9. LIHAN, ANALISIS PERKEMBANGA 21