BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

BAB 2 LANDASAN TEORI


BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Teller 1. Teller 2. Teller 7. Gambar 3.1 Proses antrian pada sistem antrian teller BRI Cik Ditiro

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta

NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI

BAB 3 PEMBAHASAN DAN HASIL

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BAGIAN TELLER DI PT. BPD ACEH CABANG MEDAN. Oleh WANA SANTINI

ANALISIS. 4.4 Analisis Tingkat Kedatangan Nasabah

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB II. Landasan Teori

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN REKENING LISTRIK DI KUD BEKASI JAYA. FITRIANA SETYA K

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan

BAB II LANDASAN TEORI

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

ANALISIS SISTEM ANTREAN MULTIPLE PHASE DI PELAYANAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI. Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal

BAB III PEMBAHASAN. Dalam skripsi ini akan dibahas tentang model antrean satu server dengan

Operations Management

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK MANDIRI CABANG AMBON Analysis of Queue System on the Bank Mandiri Branch Ambon

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT KHUSUS MATA MEDAN BARU SKRIPSI MHD. YOGI NUGRAHA

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi

Operations Management

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien

Adrian et al., Antrian Teori Antrian Pada Loket Pembayaran Pusat Perbelanjaan Carrefour...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)

Unnes Journal of Mathematics

Riana Sinaga 1 Alumni Program Studi S1 Administrasi Bisnis Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK (STUDI KASUS: KANTOR LAYANAN CERENTI) TUGAS AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model Sistem Antrian Bank Mega Cabang Puri Indah

BAB 2 LANDASAN TEORI

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

ANALISIS ANTRIAN PELAYANAN PADA PANGKAS RAMBUT MEGA

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN

D.D.Prayoga., J.J.Pondaag.,F.Tumewu. Analisis Sistem Antrian. ANALISIS SISTEM ANTRIAN DAN OPTIMALISAI PELAYANAN TELLER PADA PT.

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PT. PLN (PERSERO) AREA BALI SELATAN RAYON KUTA

ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU KELUAR YANG OPTIMAL PADA GERBANG TOL TANJUNG MULIA

BAB II LANDASAN TEORI

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog

CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN

Riska Sismetha, Marisi Aritonang, Mariatul Kiftiah INTISARI

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANTRIAN. pelayanan. Gambar 1 : sebuah sistem antrian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK X KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA

BAB 2 LANDASAN TEORI

11/1/2016 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 1 TEORI ANTRIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek

Penelpon menunggu dilayani. A.K. Erlang tahun Teori Antrian

ANALISIS ANTRIAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO. Fajar Etri Lianti ABSTRACT

BAB 2 LANDASAN TEORI. harus menunggu dalam sebuah proses manufaktur untuk diproses ke tahap

BAB 2 LANDASAN TEORI

DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

mulai Identifikasi masalah dan tujuan dan Pengambilan data (pengamatan) Statistika deskriptif Uji asumsi tingkat kedatangan dan tingkat pelayanan

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PADA TOKO OBAT KHARISMA, JAKARTA TIMUR

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

Pengantar Proses Stokastik

Metoda Analisa Antrian Loket Parkir Mercu Buana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Operations Management

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG ABSTRACT

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 2 No.6 Tahun 2017 ISSN

Solusi, Vol. 10, No. 22 Maret 2012 Mei 2012 Perancangan Dan Implementasi Model Sistem Antrian Pelayanan di Puskesmas Mulya Mekar

ABSTRACT. Keywords: Queue System, Public Service, Queue Model ABSTRAK

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

Transkripsi:

BAB 3 PEMBAHASAN 3.1. Uji Kesesuaian Distribusi Dalam penelitian ini kedatangan pasien diasumsikan berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan diasumsikan berdistribusi Eksponensial. Untuk menguji kebenarannya dilakukan uji Chi Square. Hipotesis tentang kedatangan pasien Rumah Sakit Khusus Mata Medan Baru dalam penelitian ini sebagai berikut : H 0 : Kedatangan pasien Rumah Sakit Khusus Mata Medan Baru berdistribusi Poisson H 1 : Kedatangan pasien Rumah Sakit Khusus Mata Medan Baru tidak berdistribusi Poisson Hipotesis tentang waktu pelayanan pasien Rumah Sakit Khusus Mata Medan Baru dalam penelitian ini sebagai berikut : H 0 : Waktu pelayanan pasien Rumah Sakit Khusus Mata Medan Baru berdistribusi Eksponensial H 1 : Waktu pelayanan pasien Rumah Sakit Khusus Mata Medan Baru tidak berdistribusi Eksponensial Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Hari Waktu Pengamatan Jumlah 09.00-10.00 10.00-11.00 Jumlah Rata-rata Rata-rata Rata-rata Jumlah Jumlah Pasien waktu Waktu Waktu Pasien Pasien pelayanan Pelayanan Pelayanan Senin 18 5,42 10 6,56 28 11,980 Selasa 13 5,31 12 6,02 25 11,330 Rabu 10 5,29 16 5,06 26 10,350

Kamis 11 5,20 9 5,03 20 10,230 Jum at 11 6,02 12 5,83 23 11,850 Senin 17 5,70 13 7,23 30 12,930 Selasa 18 5,24 9 5,91 27 11,150 Rabu 13 5,91 12 6,03 25 11,940 Kamis 16 6,00 9 5,23 25 11,230 Jum at 11 5,03 7 4,99 18 10,020 Total 138 55,12 109 57,89 247 113,010 3.1.1. Uji Chi Square Terhadap Kedatangan Pasien Kedatangan pasien diasumsikan berdistribusi Poisson. Untuk meyakinkan bahwa kedatangan pasien berdistribusi Poisson, maka dilakukan uji Chi Square. Dari data hasil penelitian, kedatangan pasien per interval waktu satu jam (lampiran 2) selanjutnya data digunakan untuk melakukan uji kedatangan pasien. Untuk menghitung banyaknya pasien Rumah Sakit Khusus Mata Medan Baru yang diharapkan pada waktu 09.00-10.00 WIB maka digunakan rumus (2.2), sehingga:

dihitung juga banyaknya pasien Rumah Sakit Khusus Mata Medan Baru yang diharapkan pada waktu 10.00-11.00 WIB, sebagai berikut : Setelah diperoleh nilai-nilai harapan diatas, maka nilai χ² pada masingmasing waktu untuk pasien Rumah Sakit Khusus Mata Medan Baru dapat dihitung dengan menggunakan rumus (2.1), sehingga:

Nilai χ² pada waktu 09.00-10.00 WIB adalah: Nilai χ² pada waktu 10.00-11.00 WIB adalah : Sehingga total nilai χ² adalah 3,119 + 3,949 = 7,069. Dari tabel Chi Square pada lampiran 6 diperoleh χ 2 (0,05;9) adalah 16,92. Dengan demikian χ 2 hitung χ 2 tabel maka Ho diterima artinya kedatangan pasien berdistribusi Poisson atau kedatangan pasien per jam bersifat acak. 3.1.2. Uji Chi Square Terhadap Waktu Pelayanan Pasien Pelayanan pasien biasanya mengikuti distribusi Eksponensial. Untuk meyakinkan bahwa kedatangan pasien berdistribusi Eksponensial, maka dilakukan uji Chi Square. Dari data hasil penelitian, rata-rata waktu pelayanan pasien per interval

waktu satu jam (lampiran 2) selanjutnya data digunakan untuk melakukan uji pelayanan pasien. Untuk menghitung banyaknya pasien Rumah Sakit Khusus Mata Medan Baru yang diharapkan pada waktu 09.00-10.00 WIB maka digunakan rumus (2.2), sehingga: dihitung juga banyaknya pasien Rumah Sakit Khusus Mata Medan Baru yang diharapkan pada waktu 10.00-11.00 WIB, sebagai berikut :

Setelah diperoleh nilai-nilai harapan diatas, maka nilai χ² pada masingmasing waktu untuk pasien Rumah Sakit Khusus Mata Medan Baru dapat dihitung dengan menggunakan rumus (2.1) : Nilai χ² pada waktu 09.00-10.00 WIB adalah:

Nilai χ² pada waktu 10.00-11.00 WIB adalah : sehingga total nilai χ² adalah 0,190 +0,181 = 0,372. Dari tabel Chi Square pada lampiran 6 diperoleh χ 2 (0,05;9) adalah 16,92. Dengan demikian χ 2 hitung χ 2 tabel maka H 0 diterima artinya kedatangan pasien berdistribusi Eksponensial, atau lama pelayanan pasien bersifat acak. 3.2. Desain Antrian dan Disiplin Antrian 3.2.1. Desain Antrian Desain antrian yang diterapkan pada sistem antrian di Rumah Sakit Khusus Mata Medan Baru adalah jenis sistem antrian model Multiple Channel Single Phase atau M/M/S. Artinya, terdapat satu antrian yang dapat dilayani oleh dua atau lebih fasilitas pelayanan. Dalam hal ini, pada sistem antrian Rumah Sakit Khusus Mata Medan Baru terdapat 2 fasilitas pelayanan untuk melayani pasien yang melakukan pemeriksaan mata. 3.2.2. Disiplin Antrian Disiplin antrian yang diterapkan pada sistem antrian di Rumah Sakit Khusus Mata Medan Baru adalah First Come First Serve (FCFS). Artinya, pelanggan yang datang terlebih dahulu adalah yang mendapatkan pelayanan pertama oleh petugas.

3.3. Notasi Kendall Model antrian yang terjadi di Rumah Sakit Khusus Mata Medan Baru berdasarkan Notasi Kendall adalah (M/M/2):(FCFS/ / ). Artinya, waktu kedatangan berdistribusi poisson, waktu pelayanan berdistribusi eksponensial, dengan jumlah pelayanan 2, disiplin antrian yang diterapkan adalah First Come First Serve (FCFS), serta dengan jumlah pasien yang datang dan dilayani tidak terhingga. 3.4. Hasil Perhitungan Berdasarkan Analisis dengan Menggunakan Teori Antrian Berdasarkan hasil analisis terhadap tingkat kedatangan dan waktu pelayanan, model antrian di rumah sakit khusus mata Medan Baru adalah model antrian dengan pola kedatangan Poisson dan waktu pelayanan Eksponensial. a. Rata-rata kedatangan pasien: Artinya, dalam 1 menit ada 0,206 pasien yang datang atau 1 pasien datang setiap 4,854 menit. b. Rata-rata waktu lama pelayanan pasien: Artinya, 1 pasien dilayani selama 5,659 menit. Karena, nilai rata-rata waktu lama pelayanan pasien ( ) sebesar 5,659 menit per pasien maka dapat diperoleh nilai rata-rata tingkat kecepatan pelayanan (µ) sebesar 0,177 pasien setiap menit.

Dengan diperolehnya nilai λ dan µ, dimana λ > µ maka untuk menghitung kinerja sistem antrian dapat dicari sebagai berikut: 1. Probabilitas masa sibuk 2. Probabilitas semua petugas menganggur Artinya, probabilitas terjadinya semua petugas menganggur atau tidak adanya pasien yang dilayani adalah 2,64%. 3. Rata-rata jumlah pasien dalam sistem pasien setiap menit Artinya, dalam 1 menit rata-rata ada 1,759 pasien dalam sistem atau ada 1 pasien dalam sistem setiap 0,568 menit. 4. Rata-rata jumlah pasien dalam antrian

pasien setiap menit Artinya, dalam 1 menit rata-rata ada 0,595 pasien dalam antrian atau ada 1 pasien dalam antrian setiap 1,680 menit. 5. Rata-rata waktu menunggu dalam sistem Artinya, rata-rata 1 pasien menunggu dalam sistem selama 8,539 menit. 6. Rata-rata waktu menunggu dalam antrian Artinya, rata-rata 1 pasien menunggu dalam antrian selama 2,888 menit.

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem antrian pada Rumah Sakit Khusus Mata Medan Baru adalah (M/M/2):(FCFS/ / ), yaitu; waktu kedatangan pasien berdistribusi poisson, waktu pelayanan pasien berdistribusi eksponensial dengan jumlah petugas pelayanan 2 petugas, disiplin antrian adalah yang pertama datang yang pertama dilayani serta kapasitas kedatangan dan pelayanan tidak terbatas. 2. Dari hasil analisis data pada waktu kedatangan psien dan waktu pelayanan pasien diperoleh rata-rata kedatangan (λ)= 0,206 pasien setiap menit, ratarata pelayanan (µ)= 0,177 pasien setiap menit, probabilitas masa sibuk (ρ)= 0,582 atau 58,2%, probabilitas semua petugas pelayan menganggur (P 0 )= 0,264 atau 26,4%, rata-rata jumlah pasien dalam sistem (L s )= 1,759 pasien setiap menit, rata-rata jumlah pasien dalam antrian (L q )= 0,595 pasien setiap menit, rata-rata waktu menunggu dalam sistem (W s )= 8,539 menit setiap pasien, dan rata-rata waktu menunggu dalam antrian (W q )= 2,888 menit setiap pasien. 3. Berdasarkan nilai, kinerja sistem antrian sudah optimal, karena menurut pihak rumah sakit waktu optimal lama pelayanan sekitar 5-10 menit per pasien. 4.2 Saran 1. Tingkat kedatangan pasien dan kecepatan pelayanan untuk selalu di analisa, sehingga dapat ditentukan kebijakan untuk mengantisipasi antrian yang terjadi demi memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien. 2. Jika rumah sakit tetap mempertahankan jumlah petugas yang ada, tingkat pelayanan akan lebih efektif dan efisien jika sumber daya manusia ditingkatkan lagi.

3. Dapat mempertimbangkan biaya jika dilakukan penambahan maupun pengurangan petugas sehingga dapat diperoleh waktu tunggu yang paling minimum dan biaya yang minimum pula.