ABSTRACT. Keywords: Queue System, Public Service, Queue Model ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRACT. Keywords: Queue System, Public Service, Queue Model ABSTRAK"

Transkripsi

1 ANALISIS SISTEM ANTRIAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG (STUDI PADA LOKET PELAYANAN PENCATATAN DAN PENERBITAN AKTA KELAHIRAN BAYI BERUMUR 0-60 HARI) ABSTRACT A long queue is one cause of service dissatisfaction. This problem also faced by the Population and Registry Office of Bandung City, specificaly in the listing and publishing of birth certificates infants aged 0-60 days old. In this study, researchers tried to analyze the current queue system of this service and some proposed queue system to increase the service rate. This study shows that the service provided by Population and Registry Office is not optimal. It can be seen from the average number in the queue ( and average number in the system (, where each values are and people respectively. Other evidences are average time in queue and average time in system, which are 95.4 minutes and 99.6 minutes for each. The long waiting time and number of population are the trouble of used queung system. So, writer compare used queuing system with another queuing system which consideration there two human resources, location and others resource. Another queuing system are multi channel single phase and single channel multi phase. The specal quality of single channel multi phase compare used queuing system is more effective if refer to waiting time and totally population who waiting in waiting line. But, the weakness of this queuing system is lower service ability of employee. The benefit of single channel multi phase compare used queuing system are decrease total population who waiting in waiting line and decrease waiting time. Keywords: Queue System, Public Service, Queue Model ABSTRAK Antrian yang cukup lama menjadi salah satu penyebab ketidakpuasaan terhadap pelayanan. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kota Bandung juga tidak luput dari masalah antrian. Salah satu jenis kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi oleh DISDUKCAPIL Kota Bandung adalah pelayanan pada pencatatan dan penerbitan akta kelahiran bayi berumur 0-60 hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem antrian pada pelayanan tersebut dan beberapa sistem lain yang dipertimbangkan untuk dapat memperbaiki waktu pelayanan. Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa pelayanan yang diberikan oleh DISDUKCAPIL kurang optimal. Kurang optimalnya pelayanan dapat dilihat dari jumlah rata-rata yang mengantri dalam antrian ( dan dalam sistem ( masing-masing berjumlah dan orang. Selain itu, bukti lainnya dapat dilihat berdasarkan waktu rata-rata dalam antrian ( dan waktu rata-rata dalam sistem ( masing-masing selama 95.4 menit dan 99.6 menit. Panjangnya waktu tunggu dan banyaknya jumlah masyarakat yang mengantri menjadi masalah dari penggunaan antrian saat ini. Maka dari itu, penulis membandingkan sistem saat ini dengan sistem lainnya dengan pertimbangan jumlah sumber daya manusia terdiri dari 2 orang pada loket pelayanan verifikasi, lokasi, dan sumber daya lainnya. Sistem antrian pembanding tersebut adalah sistem antrian multi channel single phase dan single channel multi phase. Keunggulan sistem antrian single channel multi phase dibandingkan sistem antrian yang digunakan saat ini adalah lebih efektif bila ditinjau dari waktu tunggu dan jumlah masyarakat yang menunggu dalam baris antrian. Namun, kelemahan sistem ini adalah tingkat pelayanan aparatur DISDUKCAPIL menjadi rendah. Kelebihan penggunaan sistem antrian single channel multi phase dibandingkan sistem antrian yang digunakan saat ini adalah penurunan jumlah masyarakat yang mengantri dalam antrian dan penurunan waktu tunggu yang dialami masyarakat. Kata Kunci : Sistem Antrian, Pelayanan Umum, Model Antrian

2 1. Pendahuluan Penelitian ini didasarkan oleh banyaknya keluhan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh kantor pelayanan umum/public (Hermansyah, 2013). Salah satu kantor pelayanan umum yang memberikan pelayanan umum adalah Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung. Jenis pelayanan yang ditawarkan salah satunya adalah pelayanan pencatatan dan penerbitan akta kelahiran bayi berumur 0-60 hari. Kebutuhan akan pelayanan ini lebih tinggi dibandingkan dengan kebutuhan akan pelayanan lain yang tersedia di DISDUKCAPIL Kota Bandung. Tingginya kebutuhan berbanding lurus dengan tingginya kedatangan masyarakat. Tingginya tingkat kedatangan mengakibatkan panjangnya garis tunggu. Panjangnya garis tunggu menjadi penyebab waktu tunggu yang dialami oleh masyarakat juga cukup lama. Antrian yang cukup lama menjadi salah satu penyebab ketidakpuasaan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan. Pada gambar 1.1 berikut dapat kita lihat sistem antrian yang digunakan oleh DISDUKCAPIL Kota Bandung. Kedatangan Pengambilan nomor antrian Loket Pelayanan C Exit Gambar 1.1 Sistem Antrian Single Channel-Single Phase Sumber : Hasil Observasi, 2015 Pada gambar 1.1 dapat kita lihat bahwa sistem antrian yang digunakan oleh DISDUKCAPIL Kota Bandung pada loket pelayanan pencatatan dan penerbitan akta kelahiran adalah sistem antrian Single Channel-Single Phase. Lamanya waktu tunggu sebelum menerima pelayanan yang dialami oleh masyarakat menjadi salah satu indikator tidak optimal sistem antrian ini. Lamanya waktu tunggu yang dialami oleh masyarakat disebabkan oleh tingginya tingkat kedatangan dan lamanya waktu pelayanan yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis sistem antrian yang digunakan saat ini apakah kinerja sistem antrian sudah optimal. Selain itu, penelitian ini bertujuan membandingkan kinerja sistem saat ini dengan kinerja sistem antrian lainnya. Perbandingan tersebut bertujuan untuk mengetahui sistem antrian mana yang lebih optimal digunakan oleh DISDUKCAPIL pada loket pelayanan verifikasi pencatatan dan penerbitan akta kelahiran bayi berumur 0-60 hari atau pelayanan loket C dengan mempertimbangkan beberapa hal termasuk lokasi DISDUKCAPIL, kelebihan satu sumber daya manusia, dan sumberdaya lainnya. Sistem yang digunakan penulis sebagai pembanding adalah sistem antrian Multi Channel Single Phase (M/M/2) dan Single Channel Multi Phase (M/Ek/1) dengan pertimbangan lokasi, sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Indikator penentu tingkat keoptimalan sistem yang digunakan adalah jumlah rata-rata orang dalam antrian ( ), jumlah rata-rata orang dalam sistem ( ), waktu rata-rata orang dalam antrian ( ), waktu rata-rata orang dalam sistem ( dan tingkat utilitas fasilitas pelayanan (ρ). 2. Dasar Teori dan Metodologi 2.1. Dasar Teori Pelopor dari teori antrian adalah A.K Erlang (1913), seorang insinyur berkebangsaan Denmark yang bekerja pada industri telepon. seorang insinyur berkebangsaan Denmark yang bekerja pada industri telepon. Erlang melakukan percobaan yang menyangkut masalah fluktuasi permintaan terhadap fasilitas telepon dan pengaruhnya terhadap peralatan telepon yang otomatis. Siagian (1987) mengatakan antrian ialah suatu garis tunggu dari nasabah (satuan) yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas layanan). Sedangkan menurut Heizer dan Render (2008) Antrian adalah orangorang atau barang dalam sebuah barisan yang sedang menunggu untuk dilayani. Menurut Bronson (dikutip dari Petrus, 2013) proses antrian (queueing process) adalah suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan seorang pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu baris (antrian) jika semua pelayannya sibuk, dan akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut. Chase, dkk (2006) menyebutkan dalam bukunya bahwa memahami tentang antrian dan mempelajari bagaimana untuk me-manage nya adalah salah satu hal yang paling penting dalam manajemen operasi untuk mengatur beberapa jadwal, job design, persediaan, dan sebagainya. Serta membahas masalah dasar pada antrian dan mengaplikasikan rumus standar untuk

3 memecahkan masalah antrian tersebut. Rumus tersebut memudahkan manager untuk menganalisis kebutuhan layanan kemudian menetapkan fasilitas layanan yang sesuai untuk kondisi tertentu. Menurut Heizer dan Render (2008), terapat tiga komponen dalam sebuah antrian, yaitu : a. Kedatangan atau masukan sistem. Kedatangan memiliki karakteristik seperti ukuran populasi, perilaku, dan sebuah distribusi statistik. Ukuran populasi dilihat sebagai tidak terbatas atau terbatas. Jika jumlah kedatangan atau pelanggan pada sebuah waktu tertentu hanyalah sebagian kecil dari semua kedatangan yang potensial, maka potensial kedatangan disebut sebagai populasi yang tidak terbatas (unlimited). Perilaku kedatangan dapat berupa masyarakat yang sabar dan masyarakat yang membelot. Pola kedatangan dapat bersifat acak dan waktu tertentu. Acak bila kedatangan tidak terikat satu sama lain. Dalam permasalahan antrian banyaknya kedatangan pada setiap unit waktu dapat diperkirakan oleh sebuah distribusi probabilitas yang dikenal sebagai distribusi poison. b. Disiplin antrian, atau antrian itu sendiri. Karakteristik antrian mencakup apakah jumlah antrian terbatas atau tidak terbatas panjangnya dan materi atau orang-orang yang ada didalamnya. Antrian dapat bersifat terbatas maupun tidak terbatas. Sebuah antrian disebut terbatas jika antrian tersebut tidak bisa, baik oleh adanya peraturan maupun keterbatasan fisik, tidak dapat meningkat lagi tanpa batas. Sebuah antrian disebut tidak terbatas ketika ukuran antrian tersebut tidak dibatasi. Menurut Taha (2006), terdapat 4 disiplin pelayanan dalam antrian yang digunakan yaitu, First Come First Serve (FCFS), Last Come First Serve (LCFS), Service in Random Order (SIRO) dan Priority. c. Fasilitas Pelayanan. Karakteristik meliputi desain dan distribusi statistik waktu pelayanan. Terdapat 4 desain sistem antrian, yaitu Sistem Antrian Jalur Tungal (Single-Channel Queuing System), Sistem Antrian Jalur Berganda (Multiple- Channel Queuing System), Sistem Satu Tahap (Single Phase System) dan Sistem Tahapan Berganda (Multiphase System). Sistem Antrial Jalur Tunggal adalah sebuah sistem pelayanan yang memiliki satu jalur dan satu titik pelayanan. Sistem antrian jalur berganda adalah sistem pelayanan yang memiliki lebih dari satu titik pelayanan. Sedangkan sistem antrian satu tahap adalah suatu sistem antrian dimana pelanggan hanya menerima satu fasilitas pelayanan dan kemudan meninggalkan sistem. Terakhir sistem tahapan berganda adalah suatu sistem dimana pelanggan menerima pelayanan dari beberapa fasilitas pelayanan sebelum meninggalkan sistem Metodologi Penelitian Populasi Populasi yang digunakan adalah semua kedatangan pengguna layanan di loket pelayanan pencatatan dan penerbitan akta kelahiran bayi berumur 0-60 hari pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Pengumpulan sampel penelitian dilakukan selama satu bulan, yaitu pada tanggal 16 Februari hingga 13 Maret 2015 dimulai pada pukul 08: Jumlah kedatangan pengguna layanan loket pencatatan dan penerbitan akta kelahiran bayi berumur 0-60 hari (populasi) pada tanggal 16 Februari hingga 13 Maret adalah berjumlah 1445 orang. Berdasarkan data kedatangan pada tahun 2014 DISDUKCAPIL diperoleh jumlah kedatangan adalah orang per tahun maka rata-rata kedatangan per bulan adalah 2242 orang. Jumlah orang merupakan hasil penggabungan jumlah kedatangan per orangan pada loket C dan jumlah kedatangan badan (rumah sakit) pada pelayanan keliling Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui observasi, wawancara, dan tinjauan pustaka. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengadakan pengamatan atau peninjauan secara langsung pada obyek penelitian untuk mendapatkan data jenis sistem antrian yang digunakan, waktu kedatangan dan waktu pelayanan pada pelayanan ini. Sementara itu, wawancara dilakukan penulis untuk mengetahui permasalahan yang dialami oleh masyarakat pada layanan ini dan maupun permasalahan dari DISDUKCAPIL Kota Bandung pada loket pelayanan pencatatan dan penerbitan akta kelahiran itu sendiri. Terakhir pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka. Studi pustaka merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, jurnal, internet, majalah, penelitian terdahulu dan data-data yang diperoleh dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

4 Teknik Analisis Waktu Kedatangan dan Waktu Pelayanan 1. Analisis Waktu Kedatangan Tingkat kedatangan adalah jumlah pengguna layanan yang datang untuk mendapatkan pelayanan administrasi yang berhubungan dengan pencatatan dan penerbitan akta kelahiran. Tingkat kedatangan masyarakat menggambarkan rata-rata masyarakat yang datang untuk mendapatkan pelayanan administrasi yang berhubungan dengan pencatatan dan penerbitan akta kelahiran setiap satuan waktu dan pola distribusi yang terjadi dimana untuk menentukan jenis model antrian yang akan digunakan. Tingkat kedatangan masyarakat dilakukan uji distribusi karena untuk melihat pola apa yang terjadi dan dapat menentukan jenis model antrian yang digunakan. Distribusi kedatangan masyarakat yang umum terjadi adalah distribusi poisson, maka distribusi kedatangan masyarakat diuji pertama kali dengan menggunakan distribusi poisson. Uji kesesuaian poisson dilakukan dengan uji Chi Square yang didefinisikan sebagai berikut : H 0 = data yang diuji mengikuti distribusi poisson H 1 = data yang diuji tidak mengikuti distribusi poisson Statistik test didefinisikan sebagai berikut : Dimana : 0 i = frekuensi observasi ke-i E i = frekueensi harapan ke-i Dalam uji Chi Square, data observasi mengikuti distribusi saat X 2 hitung X 2 tabel 2. Analisis Waktu Pelayanan Distribusi waktu pelayanan yang umum terjadi adalah distribusi eksponensial, maka distribusi waktu pelayanan diuji pertama kali dengan menggunakan pola distribusi eksponensial. Sama halnya dengan pengujian distribusi poisson pengujian distribusi eksponensial dilakukan dengan uji chi square yang didefinisikan sebagai berikut : H 0 = data yang diuji mengikuti distribusi eksponensial H 1 = data yang diuji tidak mengikuti distribusi eksponensial Statistik test didefinisikan sebagai berikut : Dimana : µ i = frekuensi observasi ke-i µ iharapan = frekuensi harapan ke-i Dalam uji Chi Square, data observasi mengikuti distribusi saat X 2 hitung X 2 tabel Teknik Analisis Data 1. Analisis Sistem Antrian Jalur Tunggal (M/M/1) Analisis ini digunakan untuk mengetahui konsidi sistem antrian saat ini. Dengan menganalisis antrian akan dapat diperoleh ukuran kinerja sebuah sistem antrian, meliputi hal berikut : 1. Jumlah rata-rata dalam sistem ( ) 2. Waktu rata-rata yang dihabiskan dalam system ( ) 3. Jumlah unit rata-rata yang menunggu dalam antrian ( ) 4. Waktu rata-rata yang dihabiskan untuk menunggu dalam antrian ( )

5 5. Faktor utilisasi system ( ) 6. Probabilitas tidak terdapat antrian dalam sistem ( ) Dimana : λ : Jumlah kedatangan rata-rata per satuan waktu µ : Jumlah rata-rata yang dilayani per satuan waktu pada setiap jalur 2. Analisis Sistem Antrian Jalur Berganda (M/M/2) Sistem antrian ini digunakan sebagai pembanding dari sistem antrian yang digunakan saat ini. 1) Probabilitas terdapat 0 orang dalam sistem (tidak adanya pelanggan dalam sistem) [ ( ) ] 2) Jumlah permintaan rata-rata dalam sistem 3) Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh seorang pelanggan dalam antrian atau sedang dilayani dalam sistem 4) Jumlah orang atau unit rata-rata yang menunggu dalam antrian 5) Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh seorang pelanggan atau unit untuk menunggu dalam antrian Dimana : λ : Jumlah kedatangan rata-rata per satuan waktu µ : Jumlah rata-rata yang dilayani per satuan waktu pada setiap jalur M : jumlah channel (dalam penelitian ini M=2) 3. Analisis Sistem Antrian Single Channel-Multi Phase (M/Ek/1) Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil berencana mengubah sistem antrian dari Single Channel Single Phase menjadi Single Channel Multi Phase. Sistem antrian Single Channel Multi Phase adalah sistem dimana pelanggan harus melewati lebih dari satu subsistem sebelum meninggalkan pelayanan. Sistem antrian ini terdiri dari dua loket pelayanan verifikasi. Pada gambar 2.1 dapat kita lihat rancangan sistem antrian Single Channel Multi Phase. Kedatangan Gambar 2.1 Rancangan Sistem Antrian Single Channel Multi Phase Sumber : Heizer dan Render, 2015 Perhitungan dilakukan secara manual dengan rumus berikut ini : 1. Jumlah rata-rata dalam antrian ( Loket Pelayanan Verifikasi I Loket Pelayanan Verifikasi II Keluar

6 2. Waktu rata-rata dalam antrian ( 3. Waktu rata-rata dalam sistem (Ws) 4. Jumlah rata-rata dalam antrian 3. Hasil dan Pembahasan Pada tabel 3.1 dapat dilihat data kedatangan masyarakat yang diperoleh dari hasil observasi pada tanggal 16 Februari 2015 hingga 13 Maret 2015 atau 19 hari kerja. Tabel 3.1 Data Kedatangan Masyarakat No Tanggal Jumlah Kedatangan No Tanggal Jumlah Kedatangan 1 16 Februari Maret Februari Maret Februari Maret Februari Maret Februari Maret Februari Maret Februari Maret Februari Maret Februari Maret Maret Total 1445 Sumber : Data diolah penulis, 2015 Jam operasional dimulai pukul hingga pukul 15.00, hal ini menunjukkan waktu operasional selama 5.5 jam. Sehingga perhitungan rata-rata tingkat kedatangan dapat dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut. Rata-rata tingkat kedatangan per hari (λ) = Rata-rata tingkat kedatangan per jam (λ) = = orang per hari = orang Berikut data waktu lama pelayanan pada loket pelayanan pencatatan dan penerbitan akta kelahiran di DISDUKCAPIL pada tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2 Rata-rata lama pelayanan No Tanggal Rata-rata Lama Pelayanan (Menit) 1 16 Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari Maret Maret

7 Rata-rata jumlah yang dilayani per jam = = No Tanggal Rata-rata Lama Pelayanan (Menit) Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Rata-rata Lama Pelayanan per orang (menit) Sumber : Data diolah penulis, 2015 Uji kesesuaian distribusi menunjukkan bahwa waktu kedatangan di DISDUKCAPIL Kota Bandung pada pelayanan loket C berdistribusi poisson, dimana bernilai dan Serta, uji kesesuaian distribusi pelayanan di DISDUKCAPIL pada pelayanan loket C menunjukkan bahwa distribusi pelayanan adalah distribusi eksponensial dengan dan Asumsi pada masing-masing distribusi pelayanan diterima apabila nilai Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh λ = dan µ = padaloket verifikasi. Semua elemen yang diperlukan dalam melakukan perhitungan telah diketahui sehingga perhitungan dapat dilakukan. Hasil peritungan masing-masing sistem antrian dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Perbandingan Hasil Perhitungan Analisis Sistem Antrian Indikator Pengukur M/M/1 M/M/2 M/M/1 : FCFS/ / Sumber : Data diolah penulis, 2015 Antrian terjadi karena jumlah kedatangan masyarakat yang membutuhkan pelayanan dalam sistem pelayanan dan jumlah fasilitas pelayanan yang tersedia kurang seimbang. Hal ini dapat merugikan masyarakat yang harus menghabiskan waktu lama untuk menunggu dalam sistem antrian. Masalah ini juga dialami oleh masyarakat yang sedang mengurus akta kelahiran bayi pada pelayanan loket C di Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung. Oleh karena itu, analisis sistem antrian dilakukan untuk menawarkan pilihan sistem antrian yang akan digunakan serta membantu dalam menetapkan standar operasional prosedur (SOP) waktu pelayanan pada loket verifikasi akta kelahiran (loket C). Model antrian yang digunakan oleh Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil saat ini adalah Single Channel-Single Phase (M/M/1) dengan distribusi kedatangan poisson dan distribusi pelayanan eksponensial. Berdasarkan hasil perhitungan sistem antrian Single Channel-Single Phase (M/M/1) kurang optimal bila ditinjau dari waktu rata-rata unit dalam sistem yaitu selama 99,6 menit artinya bahwa waktu yang dihabiskan oleh masyarakat mulai dari menunggu hingga dilayani dan keluar dari fasilitas pelayanan membutuhkan 99.6 menit. Waktu rata-rata unit dalam antrian adalah selama 95.4 menit artinya masyarakat menunggu selama 95.4 menit sebelum mereka mendapatkan pelayanan. Waktu tunggu tersebut merupakan waktu tunggu yang sangat lama

8 dibandingkan dengan rata-rata lama pelayanan yang dialami oleh masyarakat yaitu dalam waktu 4.2 menit. Artinya masyarakat menunggu 22x lebih lama dari lama waktu pelayanan rata-rata. Selain itu, Ketidakefektifan sistem ini dilihat dari jumlah masyarakat dalam antrian dan dalam sistem, Jumlah rata-rata masyarakat dalam antrian adalah orang dan jumlah rata-rata unit dalam sistem yaitu berjumlah orang. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 1 orang yang sedang menerima pelayanan dari fasilitas pelayanan serta terdapat 22 orang yang sedang menunggu untuk dilayani. Bila ditinjau dari utilitas fasilitas pelayanan diperoleh utilitas pelayanan adalah 95%. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyedia fasilitas pelayanan bekerja dalam waktu 5.22 jam per hari. Sedangkan untuk probabilitas 0 orang dalam sistem antrian adalah 5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemungkinan fasilitas pelayanan menganggur adalah 0.27 jam (16 menit). Pada waktu tersebut digunakan oleh penyedia pelayanan untuk minum dan menggunakan kamar kecil. Selain itu, terdapat masalah lain dalam sistem antrian ini. Masalah tersebut disebabkan oleh tersedianya 2 orang aparatur dalam memberikan pelayanan pada loket C. Namun, sistem antrian yang digunakan adalah Single Channel-Single Phase dimana terdapat satu fasilitas dan satu tahapan pelayanan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat satu aparatur penyedia pelayanan yang kosong atau menganggur meskipun faktanya kerja penyedia pelayanan ini adalah sebagai back up. Back Up diartikan bahwa aparatur tersebut membantu menangani masyarakat yang sudah dilayani sebelumnya namun terjadi kekurangan pada kelengkapan data permohonan penerbitan akta kelahiran yang mengharuskan masyarakat kembali kerumah dan kemudian kembali lagi ke Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk melengkapi kekurangan data tersebut. Adanya aparatur yang menganggur tersebut menjadi salah satu masalah sistem antrian ini karena secara teori aparatur tersebut tidak memberikan pelayanan Ketidakefektifan sistem antrian yang diterapkan oleh Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil saat ini membuat penulis melakukan uji coba dengan sistem antrian lain yang memungkinkan dengan adanya keterbatasan lokasi, kelebihan satu orang sumber daya manusia dan sumber daya lainnya, yaitu sistem antrian Multi Channel Single Phase (M/M/2) dan sistem antrian Single Channel-Multi Phase. Perbandingan hasil perhitungan sistem antrian tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3. Sistem antrian pembanding pertama yang digunakan oleh penulis pada loket verifikasi adalah sistem antrian Multi Channel-Single Phase (M/M/2). Faktor utilitas fasilitas pelayanan dengan sistem antrian ini turun menjadi 48% dari 95%. Hal tersebut menunjukkan waktu kerja penyedia pelayanan juga turun menjadi 2.64 jam dimana sistem antrian sebelumnya waktu kerja penyedia pelayanan adalah 5.22 jam per harinya. Namun, terjadi peningkatan persentase pada probabilitas 0 orang dalam antrian. Dengan sistem antrian M/M/1 probabilitas 0 orang dalam antrian adalah 5%. Sedangkan dengan sistem antrian M/M/2 probabilitas 0 orang dalam antrian meningkat menjadi 35%. Hal tersebut menujukkan bahwa kemungkinan penyedia pelayanan menganggur juga meningkat menjadi 1.92 jam dari 5.5 jam per harinya. Salah satu kelebihan sistem antrian ini dapat ditinjau dari jumlah rata-rata masyarakat dalam antrian dan jumlah rata-rata masyarakat dalam sistem. Jumlah rata-rata masyarakat dalam antrian berjumlah 0.29 orang. Hal tersebut menunjukkan bahwa cenderung tidak ada masyarakat yang mengantri sebelum mendapatkan antrian. Jumlah rata-rata masyarakat dalam sistem adalah berjumlah 1.24 orang. Hal tersebut menunjukkan terdapat satu orang masyarakat sedang menerima pelayanan dari sistem pelayanan. Hal ini efektif bila ditinjau dari sudut pandang masyarakat karena cenderung tidak menunggu untuk mendapatkan pelayanan loket C. Namun, bila ditinjau dari sudut pandang Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil sistem ini tidak efektif karena jumlah dalam sistem atau jumlah masyarakat yang menerima pelayanan adalah satu orang yang artinya loket pelayanan lainnya menjadi kosong dan menganggur. Agar fasilitas pelayanan tidak menganggur setidaknya harus terdapat 2 orang dalam sistem antrian karena adanya 2 fasilitas pelayanan. Kelebihan lain dari penggunaan sistem antrian ini dapat dilihat dari waktu rata-rata dalam antrian dan waktu rata-rata dalam sistem. Waktu rata-rata yang dihabiskan masyarakat dalam antrian adalah 1.24 menit. Dengan sistem antrian M/M/1 waktu tunggu yang dialami masyarakat sebelum mendapatkan pelayanan adalah 95.4 menit. Namun, dengan sistem antrian M/M/2 waktu tunggu tersebut menjadi lebih sedikit yaitu hanya 1.24 menit. Penurunan juga terjadi pada waktu rata-rata masyarakat dalam sistem. Penurunan waktu rata-rata masyarakat dalam sistem terjadi secara drastis dimana dengan sistem antrian sebelumnya waktu rata-rata dalam sistem yang dihabiskan oleh masyarakat adalah 99.6 menit. Namun, dengan sistem antrian ini waktu rata-rata dalam sistem menjadi 5.4 menit. Waktu 5.4 menit merupakan penggabungan waktu tunggu masyarakat dan waktu yang dihabiskan masyarakat pada pelayanan loket C hingga meninggalkan fasilitas. Kelebihan lain sistem antrian ini adalah pemanfaatan kelebihan satu sumber daya manusia. Sistem antrian pembanding berikutnya adalah Single Channel-Multi Phase (M/. Pada tabel 4.6 dapat kita lihat terjadi penurunan pada indikator pengukuran (,,, ) dengan penggunaan sistem ini. Jumlah ratarata dalam antrian dengan sistem antrian ini menurun menjadi orang yang sebelumnya berjumlah orang. Penurunan juga terjadi pada jumlah rata-rata dalam sistem, semula berjumlah orang menurun menjadi orang. Terdapat 1 orang yang sedang menerima pelayanan dari loket C dan 16 orang sedang menunggu untuk menerima pelayanan dari loket yang sama. Selain pada jumlah rata-rata dalam antrian dan jumlah rata-rata dalam

9 sistem penurunan juga terjadi pada indikator pengukuran waktu rata-rata dalam antrian dan waktu rata-rata dalam sistem. Waktu rata-rata dalam antrian dengan sistem antrian ini adalah selama 71.4 menit. Sedangkan waktu rata-rata dalam sistem adalah selama 75 menit. Hal ini menunjukkan bahwa waktu tunggu yang dihabiskan masyarakat sebelum mendapatkan pelayanan adalah selama 71.4 menit. Waktu yang dialami masyarakat mulai dari menunggu, kemudian menerima pelayanan dari loket C, dan meninggalkan fasilitas pelayanan adalah selama 75 menit. Hal tersebut menunjukkan bahwa lama pelayanan yang diberikan oleh aparatur loket C adalah selama 3.6 menit dengan penggunaan sistem antrian ini Kesimpulan 1. Jenis sistem antrian Model yang digunakan oleh Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah Single Channel Single Phase dimana terdapat satu fasilitas dan satu tahapan pelayanan. Berdasarkan perhitungan diperoleh tingkat tingkat kesibukan fasilitas pelayanan 95% dan kemungkinan fasilitas pelayanan menganggur 5%, Jumlah rata-rata masyarakat menunggu dalam antrian berjumlah orang. Sedangkan Jumlah rata-rata masyarakat dalam sistem ( berjumlah orang. Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh masyarakat dalam antrian ( adalah 95.4 menit. Sedangkan waktu rata-rata yang dihabiskan masyarakat mulai dari mengantri, mendapatkan pelayanan hingga keluar dari fasilitas pelayanan adalah ( 99.6 menit. Disiplin antrian yang diterapkan oleh Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah First Come First Serve dimana masyarakat yang lebih datang lebih dahulu dilayani. 2. Berdasarkan hasil perhitungan apabila Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil menggunakan sistem antrian Multi Channel-Single Phase dimana terdapat 2 fasilitas pelayanan dan satu tahapan pelayanan akan mengakibatkan perubahan (baik penurunan maupun peningkatan) pada indikator pengukuran. Diperoleh tingkat kesibukan fasilitas pelayanan menurun menjadi (ρ) 48%. Namun, terjadi peningkatan pada probabilitas fasilitas pelayanan menganggur menjadi 35%. Selain itu, terjadi juga perubahan pada jumlah rata-rata masyarakat dalam antrian dimana pada indikator ini terjadi penurunan jumlah masyarakat yang mengantri menjadi 0.29 orang atau cenderung tidak ada antrian. Jumlah rata-rata masyarakat dalam sistem ( 1.24 orang. Waktu ratarata masyarakat mulai mengantri hingga meninggalkan fasilitas pelayanan ( adalah selama 5.4 menit. Sedangkan waktu rata-rata masyarakat menunggu sebelum mendapatkan pelayanan ( adalah selama 1.24 menit. 3. Apabila Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil menggunakan sistem antrian Single Channel-Multi Phase pada pelayanan loket C dimana terdapat 1 fasilitas pelayanan dengan 2 tahapan pelayanan (loket verifikasi I dan loket verifikasi II). Penggunaan sistem antrian ini akan menyebabkan perubahan yang efektif pada indikatorindikator pengukuran yaitu jumlah masyarakat dalam antrian, jumlah masyarakat dalam sistem, waktu tunggu masyarakat dalam antrian dan waktu tunggu masyarakat dalam sistem. Jumlah masyarakat yang menunggu dalam antrian ( juga terjadi penurunan menjadi orang. Jumlah masyarakat yang menunggu dalam sistem ( juga terjadi penurunan menjadi orang. Penurunan juga terjadi pada waktu tunggu yang dialami masyarakat sebelum mendapatkan antrian yaitu menjadi 71.4 menit dan waktu yang dialami masyarakat mulai dari menunggu, mendapatkan pelayanan pada loket verifikasi I, mendapatkan pelayanan pada loket verifikasi II dan kemudian keluar dari fasilitas pelayanan ( menjadi 75 menit. DAFTAR PUSTAKA Angga, A., Effendi, U., & Dewi, I. A. (2014). The Evaluation of Queue System Performance Milk Collection at KUD Argo Niaga (KAN) Jabung Malang. Jurnal Teknologi Industri Pertanian FTB-UB. Ginting, P. L. (2013). Analisis Sistem Antrian dan Optimalisasi Layanan Teller (Studi Pada Bank X di Kota Semarang). Semarang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro. Hermansyah. (2013). Kualitas Pelayanan Pegawai Dalam Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) Siak di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang. Tanjungpinang,: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Maritim Raja Haji. Jay Heizer, B. R. (2008). Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat.

10 John, Emmanuel & Nse Sunday. (2011). Analysis of Multi-Server Single Queue System with Multiple Phases. Richard B Chase, F. R. (2006). Operation Management for Competitive Advantage with Global Cases. New York: McGraw-Hill International Edition. Siagian, P. (1987). Penelitian Operasional: Teknik dan Praktek. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Soeratno, L. A. (2008). Metodologi Penelitian untuk ekonomi dan bisnis. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Riana Sinaga 1 Alumni Program Studi S1 Administrasi Bisnis Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom

Riana Sinaga 1 Alumni Program Studi S1 Administrasi Bisnis Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Volume 19 Nomor 2, 2015 133 ANALISIS SISTEM ANTRIAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG: STUDI PADA LOKET PELAYANAN PENCATATAN DAN PENERBITAN AKTA KELAHIRAN BAYI BERUMUR 0-60 HARI Riana

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN Evi Shofiyatin 1), Ika Nur Oktaviani 1), Khusnul Khanifah Kalana

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Antrian 2.1.1 Definisi Antrian Antrian adalah suatu garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayanan. Kejadian garis tunggu timbul disebabkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Manajemen Operasi 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan kegiatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Metode Pengambilan Sampling 2.1.1. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi sistematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Formasi baris-baris penungguan ini tentu saja merupakan suatu

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 2 (2015), hal 111 118. ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONTIANAK

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan BAB 3 PEMBAHASAN 3.1. Uji Kesesuaian Distribusi Dalam penelitian ini kedatangan pasien diasumsikan berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan diasumsikan berdistribusi Eksponensial. Untuk menguji kebenarannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Manajemen Operasional Krajewski dan Ritzman (2002:6) mengemukakan bahwa manajemen operasional adalah the term operation management refers to the direction

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Antrian 2.1.1. Sejarah Teori Antrian. Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi matematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Teori antrian berkenaan dengan

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu membandingkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian pertama kali disusun oleh Agner Krarup Erlang yang hidup pada periode 1878-1929. Dia merupakan seorang insinyur Demark yang bekerja di industri telepon.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor Penjualan Senayan City PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang berlokasi di Senayan City, Jakarta. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di PT Plaza Toyota Green Garden yang berlokasi di Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

Lebih terperinci

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM Model Antrian Teori antrian pertama kali diciptakan oleh A.K. Erlang seorang ahli matematik Denmark pada tahun 1909. Sejak itu penggunaan model antrian mengalami perkembangan

Lebih terperinci

DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM

DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM Deiby T. Salaki 1) 1) Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Jl. Kampus Unsrat Manado, 95115 e-mail: deibytineke@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Fenomena menunggu untuk kemudian mendapatkan pelayanan, seperti halnya nasabah yang menunggu pada loket bank, kendaraan yang menunggu pada lampu merah, produk yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Operasi 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Manajemen operasi merupakan salah satu fungsi utama dari sebuah organisasi dan secara utuh berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. PENGERTIAN TEORI ANTRIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. PENGERTIAN TEORI ANTRIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEORI ANTRIAN 1. PENGERTIAN TEORI ANTRIAN Semua jenis bisnis terutama bisnis jasa menginginkan pelanggan untuk menunggu di beberapa titik proses layanan (Dickson et al., 2005).

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU JIMT Vol. 12 No. 2 Desember 2016 (Hal 125-138) ISSN : 2450 766X ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU 1

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Ilmu pengetahuan tentang bentuk antrian yang sering disebut dengan teori antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang sangat berharga

Lebih terperinci

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi Teori Antrian Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi Contoh Kendaraan berhenti berderet-deret menunggu di traffic light. Pesawat menunggu lepas landas di bandara. Surat antri untuk diketik oleh sekretaris.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan Danau Agung 1 Blok A4, Sunter Agung Jakarta Utara. Penelitian dilakukan selama

Lebih terperinci

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009 Metode Kuantitatif Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 3 April 009. Pendahuluan. Struktur Model Antrian (The Structure of Queuing Model) 3. Single-Channel Model 4. Multiple-Channel

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 1827

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 1827 ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 1827 ANALISIS SISTEM ANTRIAN KANTOR IMIGRASI KELAS I BANDUNG MENGGUNAKAN MODEL M/M/S (Studi Pada Pemohon Walk-in dan Online Kantor

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2 MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2 Versi 3.1 Tahun Penyusunan 2012 1. Muhammad Yunanto, SE., MM. 2. Iman Murtono Soenhadji, Ph.D. Tim Penyusun 3. Darmadi, SE.,MM. 4. Ririn Yuliyanti, SE. 5. Padyan Khatimi,

Lebih terperinci

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method) Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pendahuluan Teori

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Pendahuluan Analisis antrian pertama kali diperkenalkan oleh A.K Erlang (1913) yang mempelajari fluktuasi permintaan fasilitas

Lebih terperinci

Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan

Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan Firdaus Tarigan 1, Susiana 2 1 Mahasiswa Jurusan Matematika, UNIMED E-mail: f_trg@ymail.com

Lebih terperinci

OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL)

OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL) OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL) Diyan Mumpuni 1, Bambang Irawanto 2, Dr. Sunarsih 3 1,2,3 Jurusan Matematika

Lebih terperinci

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya Zarah Ayu Annisa 1308030058 Dosen Pembimbing : Dra. Sri Mumpuni R., MT PENDAHULUAN Antrian Meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang tahapan penelitian serta penentuan variabel. Diharapkan bab ini dapat memberikan gambaran bagaimana penelitian ini dilakukan dalam upaya untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang sering terjadi adalah fenomena penungguan. Fenomena ini biasa terjadi apabila kebutuhan akan suatu pelayanan melebihi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Jasa Menurut Saladin (2007:71) pengertian jasa yaitu Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU 65 Jurnal Scientific Pinisi, Volume 3, Nomor 1, April 2017, hlm. 65-71 ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam pelayanan ada beberapa faktor penting pada sistem antrian yaitu pelanggan dan pelayan, dimana ada periode waktu sibuk maupun periode dimana pelayan menganggur. Dan waktu dimana

Lebih terperinci

3.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Produk yang dilayani oleh teller PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Unit Magelang

3.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Produk yang dilayani oleh teller PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Unit Magelang DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i HALAMAN PERSEMBAHAN... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR RUMUS... x DAFTAR LAMPIRAN... xi ABSTRACT... xii INTISARI... xiii BAB 1 PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Antrian dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui, misalnya antrian di

BAB I PENDAHULUAN. Antrian dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui, misalnya antrian di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Antrian dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui, misalnya antrian di kasir supermarket, antrian di pom bensin, antrian saat bayar parkir, antrian pasien

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam sebuah sistem pelayanan tertentu. Dalam pelaksanaan pelayanan pelaku utama dalam

Lebih terperinci

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang Pendahuluan Antrian Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang membutuhkan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas pelayanan). Masalah yang timbul dalam antrian adalah bagaimana mengusahakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Siloam Hospitals Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG. Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1. Abstract

PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG. Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1. Abstract PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1 1 Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA UNDIP Abstract In daily activities, we often face in a situation of queueing.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang penulis lakukan di PT Plaza Toyota Green Garden dapat disimpulkan kebijakan pengelolaan antrian pelanggan secara kualitatif

Lebih terperinci

BAB II. Landasan Teori

BAB II. Landasan Teori BAB II Landasan Teori Antrian merupakan waktu tunggu yang dialami pelanggan untuk mencapai tujuan, dikarenakan jumlah pelanggan melebihi kapasitas layanan yang tersedia. Waktu tunggu yang terlalu lama

Lebih terperinci

Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado. A Model Queue at The Payment System at Golden Supermarket Manado

Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado. A Model Queue at The Payment System at Golden Supermarket Manado Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado Marni Sumarno 1, Yohanes Langi 2, Luther Latumakulita 3 1 Program Studi Matematika, FMIPA, UNSRAT Manado, marnisumarno93@gmail.com 2

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN CALON PENUMPANG LION AIR DI BANDAR UDARA MUTIARA SIS AL-JUFRI PALU

ANALISIS SISTEM ANTRIAN CALON PENUMPANG LION AIR DI BANDAR UDARA MUTIARA SIS AL-JUFRI PALU JIMT Vol. 12 No. 2 Desember 201 (Hal 139-148) ISSN : 2450 7X ANALISIS SISTEM ANTRIAN CALON PENUMPANG LION AIR DI BANDAR UDARA MUTIARA SIS AL-JUFRI PALU V. R. Vitasari 1, Rais 2, A. Sahari 3 1,3 Program

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 24 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Ilmu pengetahuan tentang bentuk antrian, yang sering disebut sebagai teori antrian (queueing theory) merupakan sebuah bagian penting operasi dan juga alat yang sangat

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: sistem antrian, multi-channel single phase, M/M/s. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: sistem antrian, multi-channel single phase, M/M/s. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Masalah antrian adalah masalah yang sering dijumpai di semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia terutama ketika menunggu untuk mendapatkan pelayanan jasa kesehatan. Antrian timbul karena tingkat

Lebih terperinci

Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1

Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1 Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1 M Munawar Yusro, Nurul Hidayat, Maharani 2 Abstrak Sistem antrian merupakan faktor yang penting

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Kinerja Sistem Antrian Pada supermarket saga swalayan Padang Pariaman Sumatera Barat terdapat 7 kasir yang bertugas melayani para konsumen

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG Jurnal Matematika UNAND Vol. 1 No. 2 Hal. 44 51 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG ZUL AHMAD ERSYAD, DODI DEVIANTO

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU KELUAR YANG OPTIMAL PADA GERBANG TOL TANJUNG MULIA

ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU KELUAR YANG OPTIMAL PADA GERBANG TOL TANJUNG MULIA Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017] Lhokseumawe-Aceh, 13-14 Agustus 2017 ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU KELUAR YANG OPTIMAL PADA GERBANG TOL TANJUNG MULIA Anwar 1, Mukhlis

Lebih terperinci

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA SKRIPSI Disusun Oleh: NIA PUSPITA SARI 24010212130064 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Queue Process, Multiple Channel Model Query System, Performance of the Queuing System. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Queue Process, Multiple Channel Model Query System, Performance of the Queuing System. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Queue process is a process related with the arrival of a customer at a service facility, they wait in a line (queue) when the service is busy, and finally left the facility after getting service.

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA BAGIAN PENDAFTARAN INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

ANALISIS MODEL WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA BAGIAN PENDAFTARAN INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG ANALISIS MODEL WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA BAGIAN PENDAFTARAN INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG Vita Dwi Rachmawati 1, Sugito 2, Hasbi Yasin 3 1 Alumni Jurusan Statistika

Lebih terperinci

Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1

Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1 Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1 M Munawar Yusro, Nurul Hidayat, Maharani 2 Abstrak Sistem antrian merupakan faktor yang penting

Lebih terperinci

Unnes Journal of Mathematics

Unnes Journal of Mathematics UJM 3 (1) (2014) Unnes Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm ANALISIS PROSES ANTRIAN MULTIPLE CHANNEL SINGLE PHASE DI LOKET ADMINISTRASI DAN RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat penelitian, perumusan masalah yang teridentifikasi,

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN PENGUNJUNG DAN KINERJA SISTEM DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SEMARANG

ANALISIS ANTRIAN PENGUNJUNG DAN KINERJA SISTEM DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SEMARANG ANALISIS ANTRIAN PENGUNJUNG DAN KINERJA SISTEM DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SEMARANG SKRIPSI Disusun Oleh: FAHRA PRACENDI ASTRELITA 24010211140080 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi, Karakteristik, dan Kualitas Jasa

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi, Karakteristik, dan Kualitas Jasa II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi, Karakteristik, dan Kualitas Jasa Menurut Kotler (1993), jasa adalah kegiatan atau manfaat yang bisa ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Di dunia modern sekarang ini semua dituntut serba cepat yang mengharuskan setiap sektor usaha baik itu jasa atau manufaktur harus bisa memberikan nilai tambah untuk setiap produk dan pelayanan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BENGKEL PT. GLOBAL JAYA PERKASA PEKANBARU

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BENGKEL PT. GLOBAL JAYA PERKASA PEKANBARU ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BENGKEL PT. GLOBAL JAYA PERKASA PEKANBARU Oleh : Fatimah Maharani Siregar Pembimbing : Samsir dan Iwan Nauli Daulay Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia

Lebih terperinci

Adrian et al., Antrian Teori Antrian Pada Loket Pembayaran Pusat Perbelanjaan Carrefour...

Adrian et al., Antrian Teori Antrian Pada Loket Pembayaran Pusat Perbelanjaan Carrefour... 1 ANALISIS TEORI ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PUSAT PERBELANJAAN (KASIR) CARREFOUR JEMBER, JL. HAYAM WURUK JEMBER (Analysis Theory Application on the Payment System at Carrefour Supermarket Hayam Wuruk

Lebih terperinci

Teori Antrian. Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi

Teori Antrian. Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi Teori Antrian Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi Bentuk Umum Teori Antrian Pelayanan Tunggal Pelayanan Multipel Pendahuluan Banyak waktu dihabiskan untuk menunggu oleh manusia, produk, dll Penyediaan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK MANDIRI CABANG AMBON Analysis of Queue System on the Bank Mandiri Branch Ambon

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK MANDIRI CABANG AMBON Analysis of Queue System on the Bank Mandiri Branch Ambon Jurnal Barekeng Vol. 8 No. 1 Hal. 45 49 (2014) ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK MANDIRI CABANG AMBON Analysis of Queue System on the Bank Mandiri Branch Ambon SALMON NOTJE AULELE Staf Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien yang ingin periksa ke dokter, orang yang mengantri beli bensin di SPBU, orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan pula dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan pula dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, membawa perubahan pula dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu membawa akibat yaitu

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research) 2013 ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research) Disusun oleh: Dian Fitriana Arthati (09.5934), Dede Firmansyah (09.5918), Eka Fauziah Rahmawati

Lebih terperinci

UNNES Journal of Mathematics

UNNES Journal of Mathematics UJM 1 (1) (2012) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm ANALISIS ANTRIAN SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE PADA LOKET PENJUALAN TIKET KERETA API KALIGUNG DI STASIUN PONCOL

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN

ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN SKRIPSI Oleh: NURSIHAN 24010210110001 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 ANALISIS

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN PADA KANTOR PENCATATAN SIPIL DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT. Klaudius Andi 1

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN PADA KANTOR PENCATATAN SIPIL DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT. Klaudius Andi 1 ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN PADA KANTOR PENCATATAN SIPIL DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT Klaudius Andi 1 1 Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen Operasional Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Kalimantan

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Proses Antrian Suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, menunggu dalam baris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu yang penting dipelajari karena menyangkut pengembangan berpikir dan erat dengan kehidupan sehari-hari serta bidang lain. Hal ini diperkuat

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Siapapun yang pergi

Lebih terperinci

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog Model Antrian Tito Adi Dewanto S.TP tito math s blog titodewanto@yahoo.com LOGO Intro Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Intro Siapapun yang

Lebih terperinci

Peningkatan Kinerja Pelayanan Pasien Untuk Meminimalkan Antrian dengan Waiting Line Method

Peningkatan Kinerja Pelayanan Pasien Untuk Meminimalkan Antrian dengan Waiting Line Method INFORMATION SYSTEM FOR EDUCATORS AND PROFESSIONALS Vol.1, No. 2, Juni 2017, 167 174 E-ISSN: 2548-3587 167 Peningkatan Kinerja Pelayanan Pasien Untuk Meminimalkan Antrian dengan Waiting Line Method Ridwansyah

Lebih terperinci

CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN

CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN ABSTRAKSI Teori Antrian merupakan teori yang menyangkut studi matematis dari antrian-antrian dan barisbaris penengguan, yang formasinya merupakn suatu fenomena biasa yang terjadi

Lebih terperinci

D.D.Prayoga., J.J.Pondaag.,F.Tumewu. Analisis Sistem Antrian. ANALISIS SISTEM ANTRIAN DAN OPTIMALISAI PELAYANAN TELLER PADA PT.

D.D.Prayoga., J.J.Pondaag.,F.Tumewu. Analisis Sistem Antrian. ANALISIS SISTEM ANTRIAN DAN OPTIMALISAI PELAYANAN TELLER PADA PT. ANALISIS SISTEM ANTRIAN DAN OPTIMALISAI PELAYANAN TELLER PADA PT. BANK SULUTGO ANALYSIS OF QUEUE SYSTEM AND OPTIMIZATION Of TELLER SERVICE AT PT. BANK SULUTGO Oleh : Dimas Dwi Prayogo 1 Jessy J Pondaag

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikasikan pada tahun 1909 oleh Agner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini yang dipilih dalam penelitian ini adalah Bank Permata cabang Citra Raya. Berlokasi di Ruko Taman Raya Jl. Raya Boulevard Blok K 01

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PENELITIAN BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PENELITIAN 2.1 Manajemen Operasi/ Produksi 2.1.1 Pengertian Manajemen Secara etimologis kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu management, yang berarti

Lebih terperinci

Analisis Penerapan Teori Antrian Pada Supermarket Roxy Square-Mandiri Land Di Jalan Hayam Wuruk Jember

Analisis Penerapan Teori Antrian Pada Supermarket Roxy Square-Mandiri Land Di Jalan Hayam Wuruk Jember Analisis Penerapan Teori Antrian Pada Supermarket Roxy Square-Mandiri Land Di Jalan Hayam Wuruk Jember The Analysis Queuing Theory Application In Roxy Square- Supermarket-Mandiri Land In Hayam Wuruk Jember

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN

IMPLEMENTASI MODEL ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN IMPLEMENTASI MODEL ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN (Hasil Riset pada Perusahaan Jasa X ) (tulisan ini dipersembahkan untuk mahasiswa FE yang akan menulis tugas akhir) Servive adalah modal yang utama bagi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. harus menunggu dalam sebuah proses manufaktur untuk diproses ke tahap

BAB 2 LANDASAN TEORI. harus menunggu dalam sebuah proses manufaktur untuk diproses ke tahap BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Antrian Siapapun yang pernah pergi berbelanja ke supermarket atau ke bioskop mengalami ketidaknyamanan dalam mengantri. Dalam hal mengantri, tidak hanya manusia saja

Lebih terperinci

ABSTRACT. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Recently, in the world of bussines competition insists valuable additional good point for the consumers in every product or services both manufactures or services bussines. In order to win the

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( ) Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 2 (2015), hal 127-134 ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):(

Lebih terperinci

Pendahuluan. Teori Antrian. Pertemuan I. Nikenasih Binatari. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. September 6, 2016

Pendahuluan. Teori Antrian. Pertemuan I. Nikenasih Binatari. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. September 6, 2016 Pendahuluan Pertemuan I Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY September 6, 2016 Diskusi Pendahuluan Pertemuan Pertama : Metode Pembelajaran : Small Group Discussion, Discovery learning. Diskusikan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang penulis pilih dalam penelitian ini adalah Bank Mega cabang Puri Indah. Berlokasi di Rukan Sentra Niaga Puri Indah Blok T-6 No.22 Kembangan,

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO-2014 ISSN:

Seminar Nasional IENACO-2014 ISSN: Seminar Nasional IENACO-0 ISSN: - SIMULASI MODEL ANTRIAN MULTIPLE CHANNEL SINGLE PHASE PADA SISTEM PELAYANAN KASIR FIRST COME FIRST SERVE (STUDI KASUS: GIANT HYPERMARKET PANAM PEKANBARU) Wresni Anggraini

Lebih terperinci

Analisis Sistem Antrian Pada Proses Pelayanan Konsumen di Rumah Makan

Analisis Sistem Antrian Pada Proses Pelayanan Konsumen di Rumah Makan Analisis Sistem Antrian Pada Proses Pelayanan Konsumen di Rumah Makan Hendra Nurjaya Al-Kholis 1, Ellysa Nursanti 2, Thomas Priyasmanu 3 1,3 Program Studi Teknik Industri S1, Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT KHUSUS MATA MEDAN BARU SKRIPSI MHD. YOGI NUGRAHA

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT KHUSUS MATA MEDAN BARU SKRIPSI MHD. YOGI NUGRAHA PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT KHUSUS MATA MEDAN BARU SKRIPSI MHD. YOGI NUGRAHA 150823023 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

Lecture 2 : Teori Antrian

Lecture 2 : Teori Antrian Lecture 2 : Teori Antrian hanna.udinus@gmail.com Teknik industri 2015 If you leave the queue for any reason, of course you can rejoin the queue. At the back. Three miles away the great british pastime

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG ABSTRACT

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 741-749 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT.

Lebih terperinci

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 7: Teori Antrian Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Pendahuluan Teori Antrian Pendahuluan Beberapa contoh antrian: 1 Nasabah bank menunggu pelayanan di teller atau customer service 2 Pelanggan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI KUALITAS LAYANAN MELALUI ANALISIS ANTRIAN PADA PUSAT PELAYANAN MAHASISWA DI FAKULTAS TARBIYAH IAIN MATARAM

OPTIMALISASI KUALITAS LAYANAN MELALUI ANALISIS ANTRIAN PADA PUSAT PELAYANAN MAHASISWA DI FAKULTAS TARBIYAH IAIN MATARAM βeta p-issn: 2085-5893 / e-issn: 2541-0458 http://jurnalbeta.ac.id Vol. 5 No. 2 (Nopember) 2012, Hal. 124-148 βeta 2012 OPTIMALISASI KUALITAS LAYANAN MELALUI ANALISIS ANTRIAN PADA PUSAT PELAYANAN MAHASISWA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS. personal (personal service) sampai jasa sebagai produk. Menurut Kotler

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS. personal (personal service) sampai jasa sebagai produk. Menurut Kotler BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Jasa Jasa itu sendiri mempunyai banyak arti, mulai dari pelayanan personal (personal service) sampai jasa sebagai

Lebih terperinci

SIMULASI ANTRIAN : SUATU TINJAUAN KONSEP PUSTAKA

SIMULASI ANTRIAN : SUATU TINJAUAN KONSEP PUSTAKA Simulasi Antrian: Suatu Tinjauan Konsep... SIMULASI ANTRIAN : SUATU TINJAUAN KONSEP PUSTAKA Hendy Tannady, ST., MT E-mail: htannady@bundamulia.ac.id Penulis Hendy Tannady adalah dosen tetap program studi

Lebih terperinci

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB 10 Teori Antrian PENDAHULUAN ntrian yang panjang sering kali kita lihat di bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, airport saat para calon penumpang melakukan checkin,

Lebih terperinci

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

Teori Antrian. Prihantoosa  Pendahuluan.  Teori Antrian : Intro p : 1 Pendahuluan Teori Antrian Prihantoosa pht854@yahoo.com toosa@staff.gunadarma.ac.id Last update : 14 November 2009 version 1.0 http://openstat.wordpress.com Teori Antrian : Intro p : 1 Tujuan Tujuan : Meneliti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perbankan Bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk asset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit dan juga

Lebih terperinci