LAPORAN KINERJA INSTANSI Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa

dokumen-dokumen yang mirip
LKIP LKIP DPMD 2016/subagpenyusunanprogram IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Soreang, Pebruari 2014 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Kepala, ERNAWAN MUSTIKA Pembina Utama Muda NIP

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada uraian di bawah ini :

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

AHMAD GUSTIAN, S.Sos. Jabatan : Kasubbag Program BPMPD Kabupaten Pelalawan Selanjutnya disebut pihak pertama. HERMITA, SP, M.Si

RENCANA KERJA (RENJA)

AHMAD GUSTIAN, S.Sos. Jabatan : Kasubbag Program BPMPD Kabupaten Pelalawan Selanjutnya disebut pihak pertama. HERMITA, SP, M.Si

RENCANA PROGRAM KEGIATAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI GORONTALO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A )

PENGANTAR. Soreang, Januari 2015 KEPALA BAGIAN UMUM. DIAN WARDIANA, S.IP, M.Si, MP Pembina NIP

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2017

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013

BAB I. PENDAHULUAN. Halaman 1

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN)

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

BAB V RENCANA PROGRAM, RENCANA INDIKATOR KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2011

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. penentu arah dan pedoman kegiatan organisasi. 2 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah, Satuan Kerja

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN

RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

PEMERINTAH KOTA BANDUNG RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2016

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

KABUPATEN BULELENG LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR TAHUN 2017 DINAS STATISTIK KABUPATEN BULELENG

: PERENCANAAN PEMBANGUNAN ORGANISASI : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Halaman. 78. sebelum perubahan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014

Sari Mulya, 13 Desember 2016 Camat Sungai Loban, Kursani, S. Sos Pembina Tk. I NIP

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

KABUPATEN POLEWALI MANDAR

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB II PROGRAM KERJA

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi WaÇa / Tuhan Yang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

PROGRAM, DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Dalam pasal 3 Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Martapura, Januari 2017 KEPALA SKPD. Drs. H. ASPIHANI, M.AP NIP

Soreang, Pebruari 2013 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Kepala, ERNAWAN MUSTIKA Pembina Utama Muda NIP

RENCANA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA TAHUN 2014

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang No. 1 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, sebagaimana telah diubah keempat kalinya dengan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2017

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG TAHUN 2014

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Transkripsi:

LAPORAN KINERJA INSTANSI Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA JL. RAYA SOREANG KM. 17 SOREANG TELP. (022) 5897432-2021

IKHTISAR EKSEKUTIF DPMD Kabupaten Bandung sebagai lembaga teknis daerah Pemerintah Kabupaten Bandung, dalam pencapaian tujuan dan sasarannya sangat dipengaruhi oleh tingkat partisipasi dari seluruh pelaku pembangunan (stakeholders), sehingga DPMD dituntut untuk mampu memecahkan berbagai permasalahan dan tantangan di Kabupaten Bandung dalam melayani/ memenuhi kebutuhan serta memajukan daerah melalui peningkatan kinerja. LAKIP Tahun yang merupakan bagian dari informasi pengukuran kinerja dalam melaksanakan Rencana Strategis DPMD Kabupaten Bandung Tahun -2021 sebagai dokumen evaluasi dalam mendapatkan umpan balik peningkatan kinerja pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh DPMD Kabupaten Bandung, dengan berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai melalui Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis. Dalam upaya pencapaian tujuan dan sasarannya, DPMD menetapkan beberapa kegiatan yang terhimpun menjadi sebuah program. Program dan kegiatan ini diharapkan dapat menuntun DPMD kepada hasil-hasil yang diinginkan sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran DPMD Kabupaten Bandung. Pada Tahun Anggaran Program dan kegiatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa meliputi 4 (empat) Program Belanja Langsung Urusan SKPD dan 4 (empat) Program untuk Belanja Langsung Urusan Wajib. Program tersebut mengacu kepada Peraturan Pengelolaan Menteri Dalam negeri Nomor : 13 Tahun 2006 dan Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Perubahannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007. Capaian kinerja DPMD di tahun dapat melebihi target yang telah ditetapkan di awal tahun dalam perjanjian kinerja dimana untuk sasaran pertama yakni meningkatnya pemberdayaan masyarakat perdesaan dengan indikator kinerja jumlah desa swasembada/cepat berkembang dengan target 1 (satu) desa terealisasi dengan jumlah 2 (dua) desa, dan indikator kinerja jumlah desa swakarya/desa berkembang dengan target 1 (satu) desa terealisasi dengan ii

jumlah 4 (empat) desa sedangkan untuk sasaran kedua yaitu meningkatnya partisipasi amsyarakat dalam pembangunan desa dengan indikator jumlah prosentase swadaya dalam pembangunan desa dengan target 10 % terealisasi sebesar 30 % sehingga untuk capaian kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) tahun dapat terealisasi sesuai target. Untuk permasalahan yang ada di DPMD selama tahun antara lain presentase Masyarakat yang berpartisipasi dalam pembangunan perdesaan dinilai belum optimal, tingkat kesesuaian kualifikasi/kapasitas sumber daya aparatur pemerintahan desa, Bumdes yang dinilai sudah mandiri dan maju relatif sedikit dimasna Bumdes ini seharusnya mendukung dalam kemandirian desa itu sendiri dan pengelolaan keuangan desa dinilai belum efektif dan efisien sehingga berpengaruh terhadap pelaporan keuangan desa. Sedangkan untuk solusinya antara lain pelaksanaan pembinaan baik di tingkat desa, kecamatan dan kabupaten kepada kelompok masyarakat sehingga masyarakat lebih memahami tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan perdesaan, pelaksanaan pelatihan/bimbingan Teknis/sosialisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan sumber daya aparatur pemerintaha desa, pelaksanaan pembinaan secara berkesinambungan oleh pihak kabupaten serta dianggarkannya penambahan modal Bumdes, serta pelaksanaan bimbingan teknis dan pembinaan secara stimultan bagi pengelola keuangan desa sehingga pengelola keuangan desa dapat memahami cara pembuatan dan penyajian pelaporan keuangan desa dengan baik dan benar. iii

DAFTAR ISI Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi Halaman i ii iv Bab I Pendahuluan 1 1.1 Gambaran Umum 1.2 Maksud dan Tujuan 1 4 Bab II Perencanaan Kinerja 5 Bab III Akuntabilitas Kinerja 21 A. Capaian Kinerja Organisasi 21 B. Realisasi Anggaran 27 Bab IV Penutup 30 Lampiran lampiran - iv

LKIP DPMD Hasil Reviu /subagpenyusunanprogram KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena atas izinnya penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LKIP) hasil Reviu ini dapat diselesaikan. LKIP hasil Reviu ini merupakan upaya perbaikan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang mengarah pada layanan profesional dan kompeten. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan gambaran hasil kinerja program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) selama tahun Anggaran. Berdasarkan hasil kajian internal di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung bahwa untuk dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini mengalami perubahan baik dalam Renstra, Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja. Dalam penyusunan LKIP hasil Reviu ini kami sadari masih memiliki banyak kekurangan baik dalam sistematika maupun data yang disampaikan, untuk itu saran dan kritik membangun untuk penyempurnaan penyusunan LKIP hasil Reviu ini kami harapkan. Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) hasil Reviu ini kami susun, semoga bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Soreang, Mei 2017 KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BANDUNG ttd Dra. Hj. EROS ROSWITA, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19650415 198503 2 002 i

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. LKIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka LKIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Semua itu memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh lembaga pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat. Dalam Penyusunannya, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung tahun, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaksanaan penyusunan LKIP DPMD Kabupaten Bandung Tahun 2015 memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan yang melandasi pelaksanaan LKIP, yaitu : 1. TAP MPR No.XI/MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme; 2. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme; 3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5887) 1

5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi Dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 10. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2007 Tentang Pokok- Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 13. Peraturan daerah Nomor 12 tahun tentang Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah 14. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 01 Tahun Tentang Penetapan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 15. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 10 Tahun Tentang Perubahan APBD Kabupaten Bandung Tahun ; 16. Peraturan Bupati no 6 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung 2

17. Peraturan Bupati Nomor 07 Tahun tentang Penjabaran APBD ; 18. Peraturan Bupati Nomor 45 Tahun tentang Perubahan Penjabaran APBD ; 19. Peraturan Bupati Bandung Nomor 47 Tahun tentang Kebijakan Transisi Dalam Rangka Penataan Perangkat Daerah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah; 20. Peraturan Bupati Nomor 60 tahun tentang kedudukan dan susunan organisasi Dinas Daerah 21. Peraturan Bupati no 85 tahun tentang Tugas, fungsi dan tatakerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa LKIP Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun hasil reviu ini berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran Renstra, realisasi pencapaian indikator Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan perbandingan capaian indikator kinerja, dengan demikian Laporan Kinerja Instansi DPMD Kabupaten Bandung menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan instansi pemerintah oleh Kepala DPMD kepada Bupati Bandung yang disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku selanjutnya realisasi yang dilaporkan dalam LKIP ini merupakan hasil pencapaian sasaran pada tahun. Kedudukan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bandung dibentuk melalui Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati no 85 tahun tentang Tugas, Fungsi dan tatakerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dimana Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa berubah nama, nomenlaktur dan tupoksi menjadi Dinas Pemberdayaan masyarakat dan Desa (DPMD). 3

1.2. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan LKIP DPMD Kabupaten Bandung Tahun adalah sebagai informasi laporan akuntabilitas kinerja DPMD yang terwujud dalam tingkat keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatannya sesuai dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan. Tujuan penyusunan LKIP DPMD Kabupaten Bandung Tahun adalah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan kegiatan yang dilaksanakan DPMD dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada tahun. 4

BAB II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis yang akan dilaksanakan oleh Instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Penyusunan Rencana kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun terntentu. Dokumen Rencana kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, Indikator kinerja sasaran, dan rencana capaiannya; program, kegiatan, serta kelompok indikator kinerja dan rencana capaiannya. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Penetapan indikator kinerja harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung. Untuk mengukur sejauhmana DPMD telah mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan, maka pada masing-masing tujuan strategis dimaksud telah ditetapkan indikator kinerja dan target kinerja yang harus dicapai pada tahun yang terdiri dari : 5

Perjanjian Kinerja Dinas Pmberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun setelah perubahan : No Tujuan Strategis Indikator Kinerja Target 1 Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan 2 Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa 3 Meningkatnya tata kelola pemerintahan DPMD 1. Jumlah Desa 2 desa Swasembada/cepat berkembang 2. Jumlah Desa 5 desa Swakarya/Desa berkembang Presentase swadaya 10 persen dalam Pembangunan Desa 1. Nilai Akuntabilitas CC kinerja internal 2. Rata-rata nilai SKP.81 3. Presentase BMD dalam 90 kondisi baik 20

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja atau tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif organisasi secara transparan berkaitan dengan tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan sebagai penjabaran visi, misi, strategi organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang berwenang menerima pelaporan. Sebagai instansi pemerintah yang merupakan bagian dari organisasi pemerintah kabupaten Bandung, DPMD diwajibkan untuk membuat laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang berpedoman pada Peraturan yang berlaku. LKIP DPMD hasil Reviu tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian Kinerja DPMD yang telah dicapai maupun kegagalan pada periode/tahun tertentu. A. Capaian Kinerja Organisasi Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bandung Tahun dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian masing-masing indikator tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut : Tabel 3.1 Target dan Realisasi Kinerja Tahun NO SASARAN INDIKATOR KINERJA URAIAN TARGET REALISASI % 1 Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan - Jumlah Desa Swasembada/cepat berkembang - Jumlah Desa Swakarya/Desa 1 desa 1 desa 2 desa 4 desa 200 400 berkembang 2 Meningkatnya - Presentase swadaya 10 persen 30 persen 300 21

Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa dalam Pembangunan Desa Dalam tabel diatas realisasi capaian kinerja untuk tahun melebihi target yang telah ditetapkan sebelumnya, hal ini didukung berbagai faktor antara lain semakin besarnya bantuan yang diterima desa yang diperuntukkan bagi pembangunan desa baik infrastruktur maupun pemberdayaan perekonomian desa. Selain itu melalui sosialisasi dan Bimtek yang dilaksanakan DPMD sedikit banyak meningkatkan sumber daya aparatur desa, sehingga perkembangan pembangunan di wilayah desa cukup dapat dirasakan. Sehubungan dengan penggantian nama Badan Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) menjadi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) tidak merubah sasaran dan indikator serta target yang akan dicapai dan telah ditetapkan sebelumnya, karena masih dalam bidang dan urusan sejenis. Tabel 3.2 Realisasi Capaian Kinerja tahun ini dan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir 22

23

Dari tabel 3.2 diperoleh hasil untuk presentasi realisasi capaian kinerja untuk Tahun melebihi target yang telah ditetapkan sebelumnya. Keberhasilan pencapaian ini didukung oleh berbagai faktor pendukung, selain sumber daya aparatur desa yang semakin membaik melalui sosialisasi dan bimbingan teknis juga didukung dengan semakin besarnya bantuan keuangan yang diterima desa baik yang bersumber dari APBN maupun APBD. Pelaksanaan program bantuan khusus keuangan juga cukup memberikan dorongan yang cukup signifikan dalam program pembangunan dan pengembangan desa. Penyusunan LKIP tahun merupakan bentuk pertanggungjawaban RPJM tahap kesatu sehingga untuk tahun pembanding masih digunakan tahun sebelumnya (2015) karena RPJMD dan Renstra Kabupaten Bandung Tahun -2021 masih merupakan kelanjutan dari periode sebelumnya, dan untuk program dan kegiatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) juga merupakan kelanjutan Program dan Kegiatan Badan Pemberdayaan masyarakat dan Desa (BPMPD). Tabel 3.3 Capaian realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah Renstra No Sasaran Indikator Kinerja Target Jangka Menengah Realisasi Capaian tahun 1 Meningkatnya Pemberdayaan Masayarakat Perdesaan 2 Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam pembangunan Desa Jumlah Desa Swasembada/cepat berkembang Jumlah Desa Swakarya/desa berkembang Jumlah swadaya dalam Pembangunan Desa 10 desa 20 % 25 desa 16 % 70 % 43 % 24

Tabel 3.4 Perbadingan capaian realisasi kinerja dengan tahun sebelumnya No Sasaran Indikator Kinerja Realisasi Capaian Tahun 2015 Realisasi Capaian tahun 1 Meningkatnya Pemberdayaan Masayarakat Perdesaan 2 Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam pembangunan Desa Jumlah Desa Swasembada/cepat berkembang Jumlah Desa Swakarya/desa berkembang Jumlah swadaya dalam Pembangunan Desa 2 desa 2 Desa 4 desa 4 Desa 20 % 30 % Analisis pencapaian kinerja sasaran merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator yang telah ditetapkan dalam dokumen rencana kerja. Pengukuran pencapaian tingkat sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan. Tabel 3.3 menggambarkan tingkat pencapaian target yang di tetapkan Dinas Pemberdayaan masyarakat dan Desa (DPMD) sebelumnya. 25

Tabel 3.5 Analisa capaian kinerja sasaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) No Sasaran Indikator 1 Meningkatnya Pemberdayaa n Masayarakat Perdesaan 2 Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam pembangunan Desa Kinerja Jumlah Desa Swasembada/ cepat berkembang Jumlah Desa Swakarya/des a berkembang Jumlah swadaya dalam Pembangunan Desa Analisa Penyebab keberhasilan/k egagalan capaian kinerja Peningkatan koordinasi dan komitmen yang jelas di lingkungan internal DPMD dan eksternal (Desa dan kecamatan se Kabupaten Bandung) menjadi salah satu pendorong pencapaian target capaian kinerja selain adanya dukungan dan partsipasi masyarakat juga adanya dukungan anggaran. Dengan adanya Peningkatan Bantuan Keuangan kepada Desa dan komitmen yang Analisa efisiensi penggunaan Sumber Daya Meski kuantitas personil belum mencukupi, dukungan sumber daya berupa kemampuan personil yang ada cukup memberi dorongan keberhasilan pencapaian target kinerja. Peningkatan sumberdaya aparatur desa melalui beberapa sosialisasi dan Bimtek yang dilaksanakan DPMD juga sedikit banyak memberikan pengaruh yang cukup dalam keberhasilan pencapaian target kinerja. Meski Sumberdaya dinilai belum mencukupi namun dengan penggunaan Analisa program /kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja Keberhasilan Pencapaian Indikator Kinerja Jumlah Desa Seasembada/Cepa t Berkembang dan Jumlah Desa Swakarya/Desa Berkembang ditunjang oleh pelaksanaan Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan, Program Pengembangan lembaga Ekonomi Pedesaan, dan Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Keberhasilan Pencapaian Indikator Kinerja Jumlah swadaya dalam Pembangunan Desa ditunjang oleh 26

tinggi dari semua stackhollder menjadi salah satu stimulus terhadap meningkatnya swadaya masyarakat dalam pembangunan Desa sumberdaya secara maksimal dapat mendorong keberhasilan pencapaian target kinerja secara optimal. Dengan adanya sosialisasi kepada masyarakat baik melalui musrembang Tk. Desa. Tk. Kecamatan dan Tk. Kabupaten maka masyarakat akan lebih memahami pelaksanaan pembangunan yang dilkasanakan di Desa, sehingga dapat mendorong masyarakat ikut serta berpartisipasi dalam pembanguan Desa. pelaksanaan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa. 27

Berdasarkan hasil kajian internal di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Bandung bahwa untuk dokumen perencanaan di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mengalami perubahan baik di dalam Tujuan, Sasaran dan Indikator sebagai berikut : Sebelum Perubahan Setelah Perubahan TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET Meningkatnya Jumlah Desa 1 pemberdayaan Swasembada / masyarakat Cepat perdesaan Berkembang Meningkatknya partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan wilayah Meningkatnya partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan wilayah Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa Jumlah Desa Swakarya / Desa Berkembang Presentase swadaya dalam pembangunan desa 1 10% TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET Meningkatnya Jumlah Desa 2 pemberdayaan Swasembada / masyarakat Cepat perdesaan Berkembang Meningkatnya Kapasitas dan Kapabilitas Internal Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa Meningkatnya tata kelola pemerintahan Dinas PMD Jumlah Desa Swakarya / Desa Berkembang Presentase swadaya dalam pembangunan desa Nilai Akuntabilitas kinerja Internal Rata-rata nilai SKP 5 10% B 81 Presentase BMD dalam kondisi baik 85 28

B. Realisasi Anggaran Secara umum realisasi keuangan pada tahun Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) adalah sebagai berikut : 3. Belanja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa a. Pagu : Rp. 9.235.798.700 b. Realisasi : Rp. 8.618.782.636 (93.32 %) Untuk total realisasi anggaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD ) pada tahun diperoleh prosentase sebesar 93.32 %. Hal ini berarti pencapaian tingkat keberhasilan realisasi Dinas Pemberdayaan masyarakat dan Desa (DPMD) ada di level sangat baik. 4. Belanja Penunjang Capaian Kinerja DPMD Sedangkan Program dan kegiatan yang menunjang capaian kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun adalah sebagai berikut: No No Urusan/Program/`Kegiatan /Sub Kegiatan BELANJA LANGSUNG Alokasi Biaya (Rp) Anggaran setelah perubahan Realisasi I Program Peningkatan 4.049.913.400 3.794.536.900 93.69 Keberdayaan Masyarakat Perdesaan Penyelenggaraan Diseminasi 1.029.548.000 962.710.000 93.53 Informasi bagi Masyarakat Desa Peningkatan Pemberdayaan 132.322.300 79.930.000 60.41 Masyarakat melalui Penanggulangan Kemiskinan Evaluasi Kinerja Pelaksanaan 304.734.000 293.363.950 96.27 Pemerintahan Desa Penyelenggaraan Pembangunan 487.000.000 480.584.675 98.68 dan Demokrasi Masyarakat Perdesaan Penunjang Bantuan Dana Desa 602.119.500 515.812.000 85.67 II Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan Pelatihan keterampilan manajemen badan usaha milik desa % 205.693.900 199.518.500 97.00 205.693.900 199.518.500 97.00 29

IV III Program Peningkatan Partisipasi 2.583.770.400 2.528.547.725 97.86 Masyarakat dalam Membangun Pembinaan kelompok masyarakat 859.886.000 835.059.900 97.11 pembangunan desa Peningkatan Pembangunan Desa 485.610.400 472.782.250 97.36 melalui TMMD dan BSMSS Bantuan untuk Fasilitasi BBGRM XII (Bantuan Gubernur) 100.000.000 99.999.925 100.00 Peningkatan Peran Masyarakat 100.000.000 99.119.700 99.12 melalui Bhakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa (BSMSS) (Bantuan Gubernur) Program peningkatan kapasitas 1.011.371.000 901.964.825 89.18 aparatur pemerintah desa Pelatihan aparatur pemerintah 315.000.000 289.047.350 91.76 desa dalam bidang pengelolaan keuangan daerah Pelatihan aparatur pemerintah 521.371.000 466.942.800 89.56 desa dalam bidang manajemen pemerintahan desa Pengelolaan Kekayaan Desa 175.000.000 145.974.675 83.41 Jumlah 7.850.748.700 7.424.567.95 0 94.57 Untuk prosentasi realisasi anggaran yang menjadi penunjang capaian kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) pada tahun sebesar 94.57 % yang berarti berada pada level sangat baik pula. 30

BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Sepanjang tahun ini, beberapa keberhasilan maupun ketidakberhasilan telah dicapai oleh DPMD Kabupaten Bandung. Beberapa keberhasilan yang dapat dicatat antara lain adalah semakin meningkatnya tingkat kemandirian desa melalui peningkatan penyelenggaraan pemerintahan desa, peningkatan kualitas sumber daya aparatur pemerintahan desa, peningkatan penguatan kelembagaan partisipasi masyarakat, peningkatan pemberdayaan dan pengembangan sosial budaya masyarakat, pengembangan adat istiadat/ sosial budaya masyarakat, terbentuknya komitmen dan kepedulian masyarakat desa yang menjunjung tinggi nilai-nilai sosial budaya, mengembangnya penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat dan meningkatnya pengembangan masyarakat dan kader pemberdayaan dalam pengelolaan SDA dan TTG. Namun demikian, beberapa ketidak berhasilan memang masih mewarnai kinerja dari DPMD Kabupaten Bandung. Faktor utama penentu berbagai keberhasilan yang sudah dicapai sepanjang tahun ini adalah adanya komitmen dan dukungan pimpinan, peran serta masyarakat desa, LSM, Lembaga Organisasi Masyarakat Perdesaan se-kabupaten Bandung dan keseluruhan personil DPMD Kabupaten Bandung. Selain itu, walaupun secara kuantitas sangat terbatas, dukungan kemampuan personil yang memadai juga menjadi salah satu penentu keberhasilan pencapaian kinerja di tahun ini. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam usaha meningkatkan keberdayaan masyarakat perdesaan, mengembangkan lembaga ekonomi desa, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun desa dan meningkatkan kapasitas aparatur pemerintahan desa antara lain sebagai berikut : 31

a. Presentase Masyarakat yang berpartisipasi dalam pembangunan perdesaan dinilai belum optimal b. Tingkat kesesuaian kualifikasi/kapasitas sumber daya aparatur pemerintahan desa c. Badan Usaha Milik Desa yang dinilai sudah maju dan mandiri relatif baru sedikit dimana badan usaha milik desa ini seharusnya mendukung dalam kemandirian desa itu sendiri. d. Pengelolaan keuanganan desa dinilai belum efektif dan efisien sehiungga berpengaruh terhadap pelaporan keuangan desa. e. Masih terbatasnya SDM yang ada di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa baik jumlah personil maupun spesifikasi keahlian yang diperlukan dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa f. Kurangnya sarana dan prasarana pada Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta sarana penunjang lainnya seperti Komputer, Notebook, Lemari Arsip/Data untuk menunjang pelaksanaan kegiatan dan tertib administrasi. 2. Langkah Kedepan Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja DPMD Kabupaten Bandung pada tahun mendatang, beberapa langkah strategis yang rencananya akan dilakukan antara lain : a. Pelaksanaan pembinaan baik oleh tingkat desa, kecamatan dan kabupaten kepada kelompok masyarakat sehingga masyarakat lebih memahami tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan perdesaan; b. Pelaksanaan pelatihan/bimbingan teknis/sosialisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan sumber daya aparatur pemerintahan desa; c. Pelaksanaan pembinaan secara berkesinambungan oleh pihak Kabupaten serta dianggarkannyapenambahan modal Badan Usaha Milik Desa; 32

d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan pembinaan secara simultan bagi pengelola keuangan desa sehingga pengelola keuangan desa dapat memahami cara pembuatan dan penyajian pelaporan keuangan daerah e. Melakukan kordinasi dan pengajuan penambahan personil yang kompeten ke badan Kepegawaian untuk penempatan pegawai di DPMD f. Menyusun rencana penambahan sarana dan prasarana pada rencana kegiatan anggaran tahun 2017. Untuk perencanaan hasil reviu tidak di ukur Tahun, baru akan di ukur di target pada Perjanjian Kinerja Tahun 2017 dan perencanaan tersebut menjadi bahan penganggaran Tahun 2018. Demikian, penyusunan LKIP hasil reviu tahun ini kami buat dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan serta dapat mendorong aparatur pemerintah untuk selalu meningkatkan kinerjanya sehingga pencapaian tujuan dapat terlaksana secara efektif dan efisien. 33

Sebelum Perubahan No. Tujuan/Sasaran Program dan Kegiatan Anggaran Kegiatan 1 Meningkatnya Program Peningkatan 4.049.913.400,- Pemberdayaan Keberdayaan Masyarakat Masyarakat Pedesaan Perdesaan ( Program Peningkatan - Penyelenggaraan Keberdayaan Masy. Diseminasi informasi Pedesaan, Program bagi masyarakat Desa Pengem bangan - Peningkatan lembaga ekonomi Pemberdayaan Desa, Prog. Masyarakat melalui Peningkatan kapasitas Penanggulangan aparatur pemerintahan Kemiskinan desa) - Sosialisasi, Pembinaan. dan Monitoring Kegiatan Bantuan Keuangan Khusus Perdesaan - Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Pemerintahan Desa - Penyelenggaraan Pembangunan dan Demokrasi Masyarakat Perdesaan - Penunjang Bantuan Dana Desa Program Pengembangan 205.693.900,- lembaga Ekonomi Pedesaan - Pelatihan Keterampilan Manajemen Badan Usaha Milik Desa Realisasi Anggaran 3.794.536.900,- 199.518.500,- Indikator Kinerja Utama (IKU) - Peningkatan Kemandirian Desa Indikator Kinerja Jumlah Desa Swasembada/cepat berkembang Jumlah Desa Swakarya/Desa berkembang Target

Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa - Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam Bidang Pembangunan Kawasan Perdesaan - Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam Bidang Pembangunan Pengelolaan Keuangan Daerah - Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam Bidang Manajemen Pemerintah Desa - Pengelolaan kekayaan Desa - Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa (Character Building) - Penataan Adminstrasi dan Supervisi Perencanaan 2.583.770.400,- 2.528.547.725,- 2 Meningkatkan Perkembangan Kemandirian Desa (Program Peningkatan partisipasi masy. Dlm membangun Desa) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa - Pembinaan Kelompok Masyarakat pembangunan Desa - Peningkatan Pembangunan Desa melalui TMMD dan BSMSS 1.011.371.000,- 901.964.825,- - Peningkatan Swadaya dan Partisipasi Masyarakat Jumlah swadaya dalam pembangunan Desa

Setelah perubahan No. Tujuan/Sasaran Program dan Kegiatan Anggaran Kegiatan Realisasi Anggaran Indikator Kinerja Utama (IKU) Indikator Kinerja Target 1 Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan ( Program Peningkatan Keberdayaan Masy. Pedesaan, Program Pengem bangan lembaga ekonomi Desa, Prog. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa). Program Keberdayaan Perdesaan Peningkatan Masyarakat - Penyelenggaraan Diseminasi informasi bagi masyarakat Desa - Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat melalui Penanggulangan Kemiskinan - Sosialisasi, Pembinaan dan Monitoring Kegiatan Bantuan Keuangan Khusus Perdesaan - Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Pemerintahan Desa - Penyelenggaraan Pembangunan dan Demokrasi Masyarakat Perdesaan - Penunjang Bantuan Dana Desa Program Pengembangan lembaga Ekonomi Pedesaan - Pelatihan Keterampilan Manajemen Badan Usaha Milik Desa 4.049.913.400,- 205.693.900,- 3.794.536.900,- 199.518.500,- - Peningkatan Kemandirian Desa Jumlah Desa Swasembada/cepat berkembang Jumlah Desa Swakarya/Desa berkembang

Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa - Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam Bidang Pembangunan Kawasan Perdesaan - Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam Bidang Pembangunan Pengelolaan Keuangan Daerah - Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam Bidang Manajemen Pemerintah Desa - Pengelolaan kekayaan Desa - Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa (Character Building) - Penataan Adminstrasi dan Supervisi Perencanaan 2.583.770.400,- 2.528.547.725,- 2 Meningkatkan Perkembangan Kemandirian Desa (Program Peningkatan partisipasi masy. Dlm membangun Desa) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa - Pembinaan Kelompok Masyarakat pembangunan Desa - Peningkatan Pembangunan Desa melalui TMMD dan BSMSS 1.011.371.000,- 901.964.825,- - Peningkatan Swadaya dan Partisipasi Masyarakat Jumlah swadaya dalam pembangunan Desa

3 Meningkatnya tata kelola pemerintahan DPMD (Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Program Peningkatan Disiplin Aparatur, Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan - Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar realisasi kinerja SKPD - Penyusunan laporan keuangan semesteran - Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur - Pendidikan dan Pelatihan Formal Program Peningkatan Disiplin Aparatur - Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya - Pengadaan pakaian KORPRI - Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu Program Pelayanan Administrasi Perkantoran - Penyediaan jasa surat menyurat - Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik - Penyediaan jasa kebersihan kantor - Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 190.000.000,- 129.000.000,- 695.250.000,- 155.354.650,- 117.923.500,- 587.469.508,- - Peningkatan Tata Kelola pemerintahan Nilai akuntabilitas kinerja internal Rata-rata nilai SKP Presentase BMD dalam kondisi baik

- Penyediaan alat tulis kantor - Penyediaan barang cetakan dan penggandaan - Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor - Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor - Penyediaan peralatan rumah tangga - Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan - Penyediaan makanan dan minuman - Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah - Penyediaan tenaga pendukung administrasi teknis dan perkantoran - Rapat-rapat konsultasi dan konsultasi dalam daerah - Penunjang peringatan hari-hari besar bersejarah Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur - Pengadaan kendaraan dinas/operasional - Pengadaan mebeleuir - Pemeliharaan 370.800.000,- 333.467.028,-

rutin/berkala gedung kantor - Pemeliharaan/berkala kendaraan dinas operasional