UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM STANDAR INTERNASIONAL Kode/No. : STD/SPMI-UIB/04.07 Tanggal : 1 September Revisi : 2 Halaman : 1 dari 7 STANDAR INTERNASIONAL UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM Proses Penanggung jawab Tanggal Nama Jabatan Tanda Tangan 1. Perumusan Dr. Teddy Jurnali Tim Penyusun 1 September 2. Pemeriksaan Dr. Hepy H. Ariyanto Kepala QAC 1 September 3. Persetujuan Dr. Meiliana Wakil Rektor I 1 September 4. Penetapan Prof. Dr. Handoko Karjantoro, CPA. Rektor 1 September 5. Pengendalian Dame A. Sihombing, SE. QAC 1 September
Hal. 2 dari 7 1. Visi dan Misi Universitas Batam Visi Universitas Batam Menjadi Universitas dengan standar kualitas yang menghasilkan lulusan yang dapat mengikuti perubahan global yang dinamis. Misi Universitas Batam 1. Menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan standar internasional untuk pengembangan ilmu, profesionalisme dan kepemimpinan. 2. Melakukan penelitian sesuai dengan standar nasional dan internasional. 3. Memberikan pelayanan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam konteks global melalui penerapan ilmu, teknologi dan seni. 4. Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak di tingkat nasional maupun internasional. 5. Memberikan pelayanan akademik dan non akademik yang bermutu dan profesional dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. 2. Rasional disusun dan ditetapkan sebagai acuan utama dalam pelaksanaan dan pengembangan kegiatan internasional di UIB yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, produktivitas, kreativitas, inovasi, mutu, dan relevansi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi untuk meningkatkan daya saing bangsa di lingkungan global. 3. Pihak yang Bertanggung Jawab untuk Mencapai 1. Rektor 2. Wakil Rektor I 3. Wakil Rektor II 4. Wakil Rektor III 5. Dekan 6. Pengelola Program Studi 7. International Relation Office (IRO) 8. UIB Culture and Language Center (UCLC) 4. Definisi Istilah 1. Kerjasama adalah persetujuan akan kolaborasi antara UIB dengan perguruan tinggi, dunia usaha, atau pihak lain di luar negeri 2. Perguruan tinggi adalah atuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berbentuk universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, akademi, atau akademi komunitas. 3. Dunia usaha adalah orang perseorangan dan/atau badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang melakukan kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai tujuan mencari laba. 4. Pihak lain adalah orang perseorangan, perkumpulan, yayasan, dan/atau institusi, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang melakukan kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai tujuan kemanusiaan, sosial, dan keagamaan yang bersifat nirlaba. 5. Pernyataan Isi 1. Rektor menetapkan bahwa program internasionalisasi di UIB mencakup bidang pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 2. Rektor menetapkan bahwa lulusan UIB mempunyai kemampuan menggunakan bahasa internasional, yaitu Bahasa Inggris yang diukur dengan skor TOEIC minimal 500 atau yang setara.
Hal. 3 dari 7 3. Rektor menetapkan bahwa Program Studi wajib untuk membekali lulusan dengan minimal 1 (satu) sertifikasi kompetensi tingkat internasional dengan syarat tersedianya sertifikasi kompetensi internasional dengan harga terjangkau. 4. Rektor menetapkan bahwa setiap dosen mempunyai minimal 1 (satu) sertifikasi kompetensi tingkat internasional. 5. Rektor menetapkan bahwa lulusan mempunyai pengalaman internasional minimal 1 (satu) kali selama masa studi. 6. Rektor menetapkan bahwa pengalaman internasional yang dimaksud pada poin 4 dapat berbentuk keikutsertaan dalam: a. kuliah umum internasional; b. seminar internasional; c. menjadi buddy dalam program internasional; d. menjadi relawan internasional; e. language/culture/technology camp di institusi mitra luar negeri UIB; f. lomba/kompetisi di tingkat internasional; g. training/workshop internasional; h. anggota asosiasi internasional; i. penelitian kerja sama internasional; atau j. pertukaran /mahasiswa untuk alih kredit, gelar bersama, gelar ganda, dan/atau kegiatan lainnya. 7. Rektor menetapkan bahwa kelas harus diselenggarakan dengan menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris jika terdapat mahasiwa asing sebagai peserta didik dalam kelas tersebut. 8. Rektor menetapkan bahwa Program Studi menyelenggarakan kelas internasional dengan Bahasa pengantar Bahasa Inggris minimal 1 (satu) mata kuliah per semester untuk setiap angkatan. 9. Rektor menetapkan bahwa IRO dibentuk untuk menjalankan fungsi administrasi dari program internasionalisasi yang diselenggarakan UIB dan untuk meningkatkan jumlah mahasiswa asing di UIB (inbound students). 10. Rektor menetapkan bahwa Program Studi bersama IRO didorong untuk merekrut mahasiswa asing. 11. Rektor menetapkan bahwa mahasiswa asing dapat mengikuti program bergelar (gelar tunggal, gelar bersama atau gelar ganda) maupun program tidak bergelar (alih kredit, program jangka pendek seperti camp, pelatihan, collaborative learning, volunteer, belajar Bahasa dan budaya). 12. Rektor menetapkan bahwa Program Studi atau Biro/Unit didorong untuk menyelenggarakan program internasional untuk mahasiswa asing program bergelar (gelar tunggal, gelar bersama atau gelar ganda) maupun program tidak bergelar (alih kredit, program jangka pendek seperti camp, pelatihan, collaborative learning, volunteer, belajar Bahasa dan budaya) untuk meningkatkan jumlah mahasiswa asing di UIB. 13. Rektor menetapkan bahwa dosen didorong untuk melaksanakan program internasional seperti: a. memberikan kuliah umum kepada mahasiswa mitra luar negeri; b. menjadi visiting professor di institusi mitra luar negeri; c. melakukan penelitian kerja sama luar negeri; d. menjadi pemakalah dalam seminar/conference internasional; e. memberikan training di di institusi mitra/tingkat internasional; f. menjadi relawan/panitia untuk program internasional;
Hal. 4 dari 7 g. mengikuti kompetisi/grant di tingkat internasional; h. anggota asosiasi internasional; atau i. pertukaran dosen untuk kegiatan lainnya. 14. Rektor menetapkan bahwa Fakultas, Program Studi, Biro atau Unit didorong untuk mempunyai kerja sama internasional dalam bidang dalam bidang akademik dan/atau bidang non-akademik dengan perguruan tinggi, dunia usaha, atau pihak lain di luar negeri yang pelaksanaanya mengacu kepada Kerja Sama. 15. Rektor menetapkan bahwa kerja sama internasional dalam bidang akademik dapat dilakukan dalam bentuk: a. penyelenggaraan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum, pembelajaran, dan/atau evaluasi pendidikan b. penyelenggaraan penelitian mengenai penelitian dasar, penelitian terapan, penelitian pengembangan, dan/atau penelitian evaluatif. c. penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat mengenai pemanfaatan hasil penelitian bagi kemaslahatan masyarakat; d. penjaminan mutu internal; e. penyelenggaraan program kembaran; f. pemeberian gelar bersama; g. pemeberian gelar ganda; h. pengalihan dan/atau pemerolehan angka kredit dan/atau satuan lain yang sejenis; i. penugasan dosen senior sebagai pembina pada perguruan tinggi yang membutuhkan pembinaan; j. pertukaran dosen/mahasiswa; k. pemanfaatan bersama berbagai sumber daya; l. pengembangan pusat kajian Indonesia dan budaya lokal; m. penerbitan berkala ilmiah; n. penyelenggaraan temu ilmiah seperti seminar/conference; o. pemagangan industri; p. penyelenggaraan seminar bersama; dan/atau q. hal lain yang dianggap perlu. 16. Rektor menetapkan bahwa kerja sama bidang akademik antara UIB dengan dunia usaha dan/atau pihak lain dapat dilakukan melalui: a. pengembangan sumber daya manusia; b. penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat; c. pemerolehan angka kredit dan/atau satuan lain yang sejenis; d. pemanfaatan bersama berbagai sumber daya; e. penerbitan terbitan/jurnal berkala ilmiah; f. penyelenggaraan seminar bersama; g. layanan keahlian praktis oleh dosen tamu yang berasal dari dunia usaha; h. pemberian beasiswa atau bantuan biaya pendidikan; dan/atau i. bentuk lain yang dianggap perlu. 17. Rektor menetapkan bahwa International Student Group (ISG) dibentuk sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas kerja sama internasional di bidang akademik untuk memastikan mahasiswa yang dikirim ke luar negeri untuk mengikuti program internasional mempunyai persiapan dan keterampilan yang cukup. Mahasiswa yang tergabung dalam ISG diberikan program persiapan yang terdiri atas peningkatan kemampuan Bahasa asing, budaya, hidup mandiri, dan profesionalisme. 18. Rektor menetapkan bahwa kriteria mahasiswa yang terdaftar dalam ISG adalah sebagai berikut:
Hal. 5 dari 7 a. Diutamakan mahasiswa semester pertama; b. mahasiswa penerima beasiswa P1 bersifat wajib; c. mahasiswa yang mempunyai minat dan motivasi tinggi untuk mengikuti program internasional; d. mahasiswa yang memiliki prestasi akademik dalam bentuk beasiswa penerimaan beasiswa UIB, atau prestasi bentuk lain saat di sekolah. 19. Rektor menetapkan bahwa kerja sama internasional bidang non-akademik antara UIB dengan dunia usaha dan/atau pihak lain dapat dilakukanmelalui: a. pendayagunaan aset; b. penggalangan dana; c. jasa dan royalti penggunaan hak kekayaan intelektual; d. pengembangan sumberdaya manusia; e. pengurangan tarif; f. koordinator kegiatan; g. pemberdayaan masyarakat; dan/ atau h. bentuk lain yang dianggap perlu. 6. Strategi Pelaksanaan 1. Menetapkan SK Rektor untuk kemampuan bahasa Inggris lulusan. 2. UCLC memetakan data kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa dan menyelenggarakan English Preparation Class. 3. UCLC mengembangkan materi dan sistem pengujian kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa serta menyelenggarakan pengecekan kemampuan bahasa Inggris mahasiswa secara berkala untuk meyakinkan bahwa mahasiswa siap mengikuti sertifikasi internasional saat satu semester sebelum periode kelulusan. 4. UCLC bekerjasama dengan pihak penyelenggara sertifikasi kemampuan Bahasa Inggris untuk sertifikasi calon lulusan. 5. Fakultas dan Program Studi memetakan capaian pembelajaran lulusan dan kebutuhan sertifikasi kompetensi bagi lulusan serta mencari mitra penyelenggara sertifikasi. 6. IRO membuat pemetaan program internasionalisasi yang telah berjalan dan yang akan dikembangkan untuk disosialisasikan kepada Fakultas, Program Studi, Biro, atau Unit, dosen dan mahasiswa. 7. Fakultas, Program Studi, Biro atau Unit mengikuti kegiatan sosialisasi program internasionalisasi yang diselenggarakan oleh IRO untuk mengetahui arah dan perkembangan kerja sama internasional di UIB. 8. Fakultas, Program Studi, Biro, atau Unit memasukkan agenda program internasionalisasi dalam program kerja dan anggaran tahunannya masingmasing untuk menjamin terselenggaranya program internasionalisasi di bidang akademik dan non-akademik. 9. IRO menyusun dan mengkoordinir pelaksanaan program kerja untuk mengelola Student Group (IGS) sebagai upaya untuk mempersiapkan mahasiswa yang akan ke luar negeri mengikuti program internasional di institusi mitra. 10. IRO bertugas untuk melaksanakan program rutin yang terkait pengelolaan mahasiswa UIB di luar negeri dalam bentuk kegiatan berikut ini: a. menyelenggarakan monitoring dan evaluasi mahasiswa secara langsung minimal 2 bulan sekali untuk mengetahui perkembangan mahasiswa; b. menyelenggarakan monitoring dan evaluasi minimal 2 kali per semester dengan para Dekan dan Pengelola Program Studi untuk mengetahui capaian dan kendala program internasionalisasi masing-masing;
Hal. 6 dari 7 c. melakukan komunikasi tidak terstruktur melalui aplikasi komunikasi atau sosial minimal 2 minggu sekali; d. memastikan pengisian KRS semua mahasiswa UIB di luar negeri dilaporkan dengan baik dalam sistem informasi akademik UIB dan PD DIKTI, mencakup mata kuliah yang di UIB maupun di luar negeri; e. memastikan kegiatan belajar mengajar untuk seluruh mata kuliah yang diambil di UIB oleh mahasiswa di luar negeri berjalan dengan baik; f. memastikan kegiatan UTS dan UAS UIB bagi mahasiswa di luar negeri berjalan dengan baik; dan g. memastikan KHS yang didapatkan mahasiswa dari mitra luar negeri diterima, direkam dan disampaikan ke Program Studi untuk dibuatkan penyetaraan nilainya agar dapat dilaporkan dalam sistem informasi akademik UIB dan PD DIKTI. 11. IRO membuat Kalender Program untuk memasukkan semua kegiatan yang relevan untuk penyelenggaraan dan peningkatan program. 7. Indikator Ketercapaian 1. Seluruh Program Studi bekerjasama dengan lembaga sertifikasi dan menyelenggarakan sertifikasi kompetensi internasional dengan syarat sertifikasi tersedia dengan harga terjangkau. 2. Lulusan mempunyai minimal 1 (satu) sertifikat dari program internasional yang diselenggarakan UIB/institusi mitra melalui kegiatan kuliah umum dari dosen luar negeri, seminar internasional, menjadi buddy program internasional, international volunteer, language/culture/ technology camp, lomba/kompetisi di level internasional, training/workshop internasional, anggota asosiasi internasional, joint research, student/staff exchange, dan joint degree. 3. Program Studi menyelenggarakan kuliah umum dan/atau seminar lokal/ nasional minimal 4 (empat) kali per semester dan kuliah umum dan/atau seminar internasional minimal 2 (dua) kali dalam satu semester 4. Program Studi menyelenggarakan kelas internasional dengan Bahasa pengantar Bahasa Inggris minimal 1 (satu) mata kuliah per semester untuk setiap angkatan. 5. Jumlah mahasiswa UIB yang mengikuti program internasional minimal 1.000 orang per tahun. 6. Jumah mahasiswa asing 50 orang per tahun 7. Tingkat kepuasan mahasiswa asing (inbound students) adalah minimal 3,50 (tiga koma lima nol) dari skala 5 (lima). 8. Tingkat kepuasan mahasiswa UIB di luar negeri (outbound students) adalah minimal 3,50 (tiga koma lima nol) dari skala 5 (lima). 9. Memperoleh minimal 2 (dua) mitra baru untuk kerja sama internasional bidang akademik atau non-akademik setiap tahun. 10. Jumlah penelitian kerja sama luar negeri minimal 1 kali per tahun. 11. Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat kerja sama luar negeri minimal 1 kali per tahun. 8. Dokumen terkait Pelaksanaan 1. Kerja Sama UIB. 2. Rencana Strategis UIB, Fakultas dan Program Studi. 3. Spesidikasi Program Studi. 4. Program Kerja dan Anggaran Tahunan UIB, Fakultas, Program Studi, Biro, dan Unit.
Hal. 7 dari 7 5. Pedoman penyusunan Perjanjian Kerja Sama. 6. Pedoman Pelaksanaan Kerja Sama. 7. SK Rektor tentang Pengelolaan Student Group (ISG). 9. Referensi 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. 3. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). 4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 5. Permendikbud Nomor 14 Tahun 2014 tentang Kerja Sama Perguruan Tinggi. 6. Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Nasional Pendidikan Tinggi. 7. Permenristekdikti Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal. 8. Permenristekdikti Nomor 100 Tahun 2016 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta. 9. Statuta Universitas Batam. 10. Rencana Strategis Universitas Batam.