Agung Widodo, Muhammad Thariq Azis Universitas Muhammadiyah Sukabumi Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keterampilan olah raga tetapi pada perkembangan si anak seutuhnya.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Mohamad Rafik mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas Negeri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH METODE PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SDN PELEM II TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

ZANUAR BUDIANTO K

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

MODEL PENGENALAN AKTIVITAS JASMANI BAGI SISWA TAMAN KANAK-KANAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia untuk meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam. mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mencakup pengajaran dan pelaksanaan nilai-nilai, isi pendidikan ialah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

BAB I PENDAHULUAN. individu secara menyeluruh. Namun, perolehan keterampilan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. integral dari pendidikan secara keseluruhan. Tujuan pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Purnama Sidiq Nugraha, 2013

PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

GALIH PERMANA, 2015 PENGARUH PENGGUNAAN ALAT BANTU MODIFIED SMARTER SPOTTER TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SIKAP KAYANG

Dijelaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 dalam (Haryanto 2012) disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. moral, spiritual, dan lain-lain. Apabila manusia mengalami pendidikan yang baik

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE NUMERIK BERBASIS PEMECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang A Wahid Hasyim, 2014 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Motivasi Siswa Dalam Aktivitas Pembelajaran Renang

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, maka mereka memiliki fondasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran agar siswa tertarik dalam proses belajar mengajar. Pendidikan dapat

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DANMODEL INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SENAM PADA SISWI DI SMP NEGERI 5 BANDUNG

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP

BAB I PENDAHULUAN. gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Undang-undang Sistem. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

I. PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dijelaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 dalam (Haryanto 2012) disebutkan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini merupakan proses yang

BAB III METODE PENELITIAN

Prima Hendri Cahyono ( /PJKR A o8)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN PENJASKES PADA TINGKAT SMP. Apririsa Universitas Negeri Malang

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada

PENGEMBANGAN PERMAINAN LIBERATE HOSTAGES UNTUK PEMBELAJARAN SERVIS BOLAVOLI KELAS X DI SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Model Permainan Futsal Siswa SMA Se-Kota Metro Lampung Tahun Riyan Jaya Sumantri. Universitas Negeri Semarang.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI UNTUK SISWA KELAS IV SD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MENGGUNAKAN MEDIA INTERAKTIF DI SMP NEGERI 6 KABUPATEN SITUBONDO

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau yang biasa lebih dikenal sebagai penelitian R&D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang

Transkripsi:

Volum DOI: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN (PJOK) TERINTEGRASI DENGAN AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN BAHASA ARAB (ISMUBA) DI SD/MI MUHAMMADIYAH Agung Widodo, Muhammad Thariq Azis Universitas Muhammadiyah Sukabumi agungwidodo@ummi.ac.id, thariq@ummi.ac.id Abstrak SD/MI Muhammadiyah sebagai lembaga pendidikan Islam memiliki salahsatu ciri khusus yang menjadi keunggulan yaitu Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (ISMUBA). Idealnya, nilai-nilai ISMUBA tersebut diimplementasikan ke dalam segala aspek kegiatan di sekolah muhammadiyah termasuk di dalam pembelajaran. Salahsatu implementasi dalam pembelajaran idealnya diwujudkan salahsatunya dalam bentuk bahan ajar. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) merumuskan kebutuhan bahan ajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) menurut guru di lingkungan pendidikan Muhammadiyah; dan (2) mengembangkan prototype menjadi bahan ajar PJOK yang terintegrasi dengan Al Islam, Kemuhammadiyah, dan Bahasa Arab (ISMUBA) di SD/MI Muhammadiyah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D) untuk menghasilkan bahan ajar. Tahapan dalam metode ini terdiri atas tiga tahapan yaitu (1) tahap studi pendahuluan, yaitu studi literatur dan studi lapangan; (2) tahap pengembangan, meliputi: analisis bahan ajar, desain produk awal (prototype); dan (3) tahap evaluasi, yang terdiri dari validasi ahli dan uji lapangan untuk menguji kelayakan dan keefektifan bahan ajar PJOK terintegrasi ISMUBA di SD/MI Muhammadiyah. Penelitian ini sudah sampai pada tahap yang ketiga yaitu tahap evaluasi dengan dilakukannya uji kelayakan bahan ajar pada uji skala kecil. Akan tetapi, dikarenakan keterbatasan waktu uji keefektifan bahan ajar belum dilakukan. Hasil validasi ahli materi yang diperoleh dari penilaian yang dilakukan oleh ahli ISMUBA dan ahli pendidikan jasmani sekolah dasar terhadap draf bahan ajar yang dikembangkan secara keseluruhan diperoleh skor 81.5 dari skor maksimal 110. Setelah dihitung persentasenya penilaian dari ahli (validator) menunjuk pada angka 74,09%. Selanjutnya, berdasarkan hasi penilaian praktisi pada uji skala kecil diperoleh skor 80 dari skor maksimal 110. Setelah dihitung persentasenya, menunjuk pada angka 74,09%. Hal ini menunjukkan bahan ajar tematik integratif PJOK dengan ISMUBA di SD/MI Muhammadiyah dikategorikan sebagai bahan ajar yang baik/layak digunakan dalam pembelajaran. Kata kunci: Bahan ajar, PJOK, ISMUBA, SD/MI Muhammadiyah PENDAHULUAN Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) Muhammadiyah sebagai amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan merupakan sekolah swasta yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Sekolah Muhammadiyah memiliki ciri khusus yang menjadi keunggulan dalam pendidikan Muhammadiyah yaitu dengan adanya mata pelajaran Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (ISMUBA). Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No 55 tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan bahasa Arab (ISMUBA), mengatur pelaksanaan dan pengembangan pendidikan al-islam, Kemuhammadiyahan dan bahasa Arab pada 48

setiap sekolah yang berada di bawah naungannya, sehingga ISMUBA menjadi ruh di setiap kegiatan di sekolah. Implementasi ISMUBA menjadi ruh dalam setiap kegiatan dapat melalui integrasi antara matapelajaran umum dengan nilai-nilai keislaman. Salah satu mata pelajaran yang dapat diintegrasikan dengan ISMUBA adalah mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK). PJOK merupakan salah satu mata pelajaran yang tidak bisa dipisahkan dari pendidikan di sekolah karena merupakan bagian integral dari pendidikan. PJOK atau yang dulu awalnya disebut pendidikan jasmani (penjas) pada hakekatnya adalah pendidikan untuk jasmani dan juga pendidikan melalui aktivitas jasmani. Dikatakan demikian dikarenakan PJOK selain bertujuan untuk mengembangkan aspek jasmani seperti kebugaran jasmani dan keterampilan gerak, tetapi juga mengembangkan aspek lain seperti keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Tite Juliantine (2006: 11) bahwa PJOK adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani untuk mencapai tujuan pendidikan. Lebih lanjut, Andun Sdijandoko (2010: 2) menyatakan bahwa PJOK merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional, spiritual, dan sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang. PJOK yang diajarkan di sekolah memiliki peranan yang sangat penting di antaranya: memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar yang diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik dan sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Berdasarkan pada pembahasan di atas, dapat dipahami bahwa tujuan PJOK sejatinya adalah untuk menghasilkan manusia yang sehat dan kuat jiwa dan raganya. Dengan kondisi tubuh yang sehat dan kuat, seseorang akan dapat menjalani berbagai aktivitas dalam kehidupannya dengan baik. Berbagai aktivitas seperti beribadah, bekerja, dan bersosialisasi dengan masyarakat luas tentu akan lebih berkualitas apabila tubuh dalam keadaan yang sehat dan kuat. Permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran PJOK saat ini di sekolah-sekolah Muhammadiyah adalah belum dilakukannya integrasi PJOK dengan ISMUBA. Proses pembelajaran PJOK yang berlangsung selama ini masih terjadi dikotomi antara ilmu pendidikan jasmani kesehatan secara umum dengan ilmu nilai-nilai ajaran Islam. Belum 49

adanya bahan ajar PJOK yang terintegrasi dengan nilai-nilai ajaran Islam dalam hal ini ISMUBA merupakan salahsatu penyebab masih terjadinya dikotomi ilmu di sekolahsekolah Muhammadiyah. Saat ini, bahan ajar mata pelajaran umum termasuk PJOK yang digunakan di sekolah-sekolah Muhammadiyah adalah bahan ajar buatan penerbit-penerbit nasional, hal ini dikarenakan belum adanya bahan ajar mata pelajaran umum yang diintegrasikan dengan ISMUBA. Guna mengatasi permasalahan dikotomi ilmu agama dengan ilmu umum di sekolah Muhammadiyah, maka perlu dikembangkannya bahan ajar PJOK yang terintegrasi dengan ISMUBA. Hal ini penting, karena dengan dilakukannya pengembangan bahan ajar akan diperoleh berbagai manfaat sebagaimana dikemukakan Eni Dewi Kurniawati (2009: 29) yaitu: (1) diperoleh bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, sekolah, dan daerah; (2) tidak perlu tergantung pada buku teks; (3) bahan ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan berbagai referensi; (4) menambah khasanah guru dalam menulis; (5) membangun komunikasi pembelajaran efektif antara guru dan siswa; dan (6) siswa lebih percaya pada gurunya serta kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik. Dengan pengintegrasian mata pelajaran PJOK dengan ISMUBA diharapkan nantinya akan tertanam kuat dalam diri siswa-siswi di sekolah Muhammadiyah bahwa kesehatan dan kekuatan jasmani yang diperoleh merupakan karunia Allah SWT yang wajib disyukuri. Sehingga nantinya sekolah Muhammadiyah merupakan sekolah dakwah yang mampu menghasilkan manusia Indonesia yang kuat, taat beragama dan ber-akhlakul karimah yang ber-akhlakul karimah. METODE PENELITIAN Berdasarkan maksud dan tujuan dari penelitian ini, penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development), karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, yaitu pengembangan bahan ajar PJOK terintegrasi ISMUBA di SD/MI Muhammadiyah yang dikemas dalam buku pelajaran. Penelitian pengembangan adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan, baik produk yang berupa objek material seperti buku teks, film pengajaran, dan sebagainya maupun produk yang berupa proses dan prosedur yang ditemukan seperti metode mengajar atau metode mengorganisir pengajaran (Borg & Gall, 1983: 772). Adapun dalam penelitian dan pengembangan ini, produk yang dihasilkan atau divalidasi berupa buku pelajaran PJOK terintegrasi ISMUBA. Prosedur penelitian ini, mengacu dari 10 langkah penelitian dan pengembangan Borg and Gall yang diadaptasi ke dalam tiga tahap yaitu: (1) Tahap studi pendahuluan meliputi studi literatur dan studi lapangan untuk mengidentifikasi kebutuhan bahan ajar; (2) 50

Tahap pengembangan meliputi penyusunan desain atau draft produk awal; dan (3) Tahap evaluasi terhadap produk bahan ajar yang dikembangkan meliputi validasi ahli, revisi draf awal, uji skala kecil, revisi produk pertama, uji skala besar, dan revisi produk akhir. Teknik analisis data kuantitatif hasil penilaian ahli dan praktisi terhadap bahan ajar yang dikembangkan menggunakan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan presentase. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan pengembangan bahan ajar tematik PJOK yang terintegrasi dengan ISMUBA di SD/MI Muhammadiyah dijabarkan sebagai berikut: 1. Tahap Penelitian Pendahuluan a. Studi Literatur Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan bahan-bahan pendukung dalam penelitian khususnya yang berkaitan dengan konsep pengembangan pengembangan bahan ajar tematik PJOK yang terintegrasi dengan ISMUBA di SD/MI Muhammadiyah. Tujuan dilakukan studi pustaka untuk menemukan bahan ajar yang tepat untuk siswa siswa sekolah dasar kelas 1. Hasil kajian studi pustaka yang berkaitan dengan konsep bahan ajar terintegrasi bahwa konsep dasar bahan ajar yaitu: (1) disusun berdasarkan kurikulum nasional; pengembangan silabus dengan menganalisis dan mengelompokkan KI, KD, indikator, dan materi pokok yang erat kaitannya ke dalam satu unit pelajaran; (3) pendekatan yang dikembangkan adalah pendekatan integratif; (4) dikembangkan secara berkesinambungan dengan pemberian informasi yang memadai, penyajian materi ajar, dan tugas/latihan; dan (5) implementasi tugas/latihan bersifat otentik, dilaksanakan secara mandiri dan kelompok agar pembelajaran lebih bermakna. Hasil kajian studi pustaka yang berkaitan dengan pendidikan sekolah dasar kelas 1 ditemukan bahwa pembelajaran untuk jenjang sekolah dasar kelas 1 dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan tematik integratif. Pembelajaran tematik integratif merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan dengan mempersatukan isi pembelajaran. b. Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi dan kesiapan guru penjasorkes dalam penerapan pembelajaran PJOK yang menggunakan pendekatan tematik integratif dengan ISMUBA. Peneliti melakukan penelitian pendahuluan dengan wawancara kepada Demi Damayanti, S.Pd. selaku guru PJOK SD Muhammadiyah di Kecamatan Sukaraja. Kabupaten Sukabumi terkait kebutuhan bahan ajar tematik integratif PJOK dengan ISMUBA di SD/MI Muhammadiyah. Hasil penelitian pendahuluan dijabarkan sebagai berikut: (1) Guru PJOK belum melaksanakan pembelajaran yang terintegrasi dengan ISMUBA; (2) Belum adanya bahan ajar PJOK yang terintegrasi dengan ISMUBA, 51

selama ini guru menggunakan bahan ajar dari buku terbitan nasional yang belum mengintegrasikan nilai-nilai ISMUBA; (3) Guru belum bisa mengembangkan bahan ajar PJOK yang terintegrasi dengan ISMUBA; (4) Guru membutuhkan bahan ajar PJOK yang terintegrasi dengan ISMUBA. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan dan studi pustaka, maka kesimpulan peneliti adalah guru membutuhkan pengembangan bahan ajar tematik integratif PJOK dengan ISMUBA. Berdasarkan temuan tersebut di atas, maka peneliti mengembangkan bahan ajar PJOK yang terintegrasi dengan ISMUBA di SD/MI Muhammadiyah. 2. Tahap Pengembangan Berdasarkan studi lapangan dan kajian pustaka selanjutnya dikembangkan bahan ajar tematik integratif dengan langkah sebagai berikut: a. Desain Produk Awal Kegiatan dalam tahap desain produk awal adalah menyusun silabus dengan melakukan langkah-langkah: (1) Menentukan tema; (2) Menentukan jenis mata pelajaran dan jenis keterampilan yang diintegrasikan; (3) Memilih kompetensi inti, kompetensi dasar, dan mengembangkan indikator; serta (4) Membuat langkah-langkah pembelajaran. b. Validasi Ahli Pada tahap dilakukan validasi draf bahan ajar tematik integratif PJOK dengan ISMUBA dengan cara memberikan draf bahan ajar beserta dengan lembar penilaiannya kepada ahli materi. Ahli materi terdiri dari dua orang ahli yaitu: (1) Leonita Siwiyanti, S.Ag., M.M. selaku ahli/pakar Al Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai validator 1, dan (2) Wening Nugraheni, S.Pd., M.Pd., dosen ahli/pakar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan untuk sekolah dasar sebagai validator 2. Penilaian untuk ahli (validator) dengan menggunakan angket dengan format penilaian menggunakan skala likerts: sangat baik skor 5, baik skor 4, cukup skor 3, kurang skor 2, dan sangat kurang skor 1 dengan jumlah pertanyaan 22 item. Berdasarkan pedoman pengembangan bahan ajar Depdiknas (2008: 29) bahwa komponen evaluasi bahan ajar mencakup: kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafikan. Adapun dalam instrumen evaluasi bahan ajar dalam penelitian ini, dilakukan modifikasi pada aspek sajian dan kegrafikan dijadikan satu ke dalam aspek penyajian. Sehingga, pada tahap ini ahli materi menilai tiga aspek kelayakan isi materi, aspek bahasa, dan aspek penyajian. Data hasil penilaian dari ahli materi (validator) materi disajikan dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Data Kuantitatif Hasil Validasi Dosen Ahli Materi Validator Jumlah Nilai Persentase (%) Kategori Validator 1 86 78.18 Baik/Layak Validator 2 77 70.00 Baik/Layak 52

Rata-Rata 81.5 74.09 Baik/Layak Berdasarkan tabel 1, validasi kelayakan dari para ahli materi (validator) secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata 81,5 dari nilai maksimum 110. Setelah dihitung persentasenya penilaian dari ahli (validator) ISMUBA menunjuk pada angka 74,09%. Hal ini menunjukkan tingkat kelayakan bahan ajar tematik integratif PJOK dengan ISMUBA di SD/MI Muhammadiyah tergolong dalam kategori baik/layak. Selain itu, kritik, saran perbaikan, dan komentar dari ahli (validator) juga dibutuhkan untuk perbaikan rancangan draft bahan ajar tematik integratif PJOK dengan ISMUBA di SD/MI Muhammadiyah yang dikembangkan. Adapun komentar dan saran dari ahli (validator) sebagai berikut: Tabel 2. Data Kualitatif Saran Perbaikan Ahli Materi No. Validator Bagian yang Direvisi Alasan Direvisi Saran Perbaikan (1) (2) (3) (4) 1. Validator 1 a. Untuk gambar a. Perlu adanya a. Mohon dicantumkan diambil dari mana? Membuat kejelasan, ditakutkan sumbernya bila ada. b. Coba dituliskan angka sendiri/ada sumbernya? plagiat. b. Mohon digambar dengan b. Untuk gambar kejelasan garis bagian tubuh kita. c. Ejaan dalam Guru penghubungnya. berkata baris c. Ada yang salah kedua. tulis. d. Tidak ada halaman pada setiap lembar. e. Belum ada ayat/hadits yang dicantumkan. f. Harusnya disetiap tugas diberi perintah untuk mengucap basmallah dan hamdallah. 2. Validator 2 a. Tiap bagian materi yang diajarkan per pertemuan. b. Perbanyak bentuk permainan/ bermain aktif dalam tiap pokok bahasan sehingga tujuan dari d. Agar mudah anak untuk mencari halaman kerjanya. e. Perlu kejelasan dalam integrasi AIK nya. f. Tidak hanya di lembar bermain menggunakan kaki. a. Belum terbaca jelas dari bahan ajar untuk materi yang diajarkan sehingga terintegrasi PJOK dengan tulisannya atau warna garis merah sehingga beda dengan garis gambar. c. Penganglah, dibetulkan. d. Mohon dicantumkan nomor per halaman. e. Mohon dicantumkan ayat/hadits pada setiap tema yang sesuai. f. Kalau bisa diawal dan diakhir lembar kerja dituliskan basmallah dan hamdallah. a. Beri petunjuk di setiap pokok bahasan materi ajar, missal cara menyanyikan dan dengan lagu apa yang diganti syairnya sehingga pembaca lebih jelas. 53

pembelajaran PJOK dapat tercapai maksimal. Bentuk bermain aktif yang sesuai dengan perkembangan fisik, motorik dan kognitif siswa kelas 1. ISMUBA. b. Bentuk PJOK belum begitu Nampak di dalam buku ajar. b. Karena ini adalah bahan ajar PJOK yang terintegrasi dengan ISMUBA maka materi PJOK (gerak secara motorik, kognitif, dan afektifnya) lebih ditekankan di dalam buku ajar dengan ditambah unsur ISMUBA sebagai integrasinya. Masukan yang berupa kritik, saran perbaikan, dan komentar pada bahan ajar PJOK terintegrasi dengan ISMUBA tersebut digunakan sebagai acuan untuk perbaikan draft bahan ajar sebelum dilakukan uji lapangan. c. Revisi Draft Awal Produk Komentar, saran perbaikan dan masukan dari ahli (validator) terhadap draft awal bahan ajar yang dikembangkan dijadikan sebagai acuan dalam melakukan revisi perbaikan sebelum dilaksanakan uji lapangan melalui uji skala kecil. d. Uji Skala Kecil Uji skala kecil dilakukan pada siswa kelas 1 SD Muhammadiyah Sukaraja dengan jumlah 10 anak. Tujuan uji skala kecil ini adalah untuk mengetahui tingkat implementasi bahan ajar PJOK terintegrasi dengan ISMUBA pada kegiatan pembelajaran. Data yang diambil pada uji skala kecil adalah data penilaian praktisi (guru PJOK) terhadap bahan ajar serta terdapat pula komentar, kritik, saran perbaikan, dan masukan terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Adapun data kuantitatif dari penilaian yang dilakukan oleh guru PJOK, adalah sebagai berikut: Tabel 3. Data Kuantitatif Hasil Uji Skala Kecil Praktisi Penjas Praktisi Jumlah Nilai Persentase (%) Kategori Guru PJOK 80 72.72 Baik/Layak Berdasarkan tabel 3, penilaian terhadap tingkat implementasi kelayakan bahan ajar yang dilakukan oleh praktisi diperoleh nilai 80 dari nilai maksimum 110. Setelah dihitung persentasenya, menunjuk pada angka 72.72%. Hal ini menunjukkan tingkat kelayakan implementasi bahan ajar tematik integratif PJOK dengan ISMUBA di SD/MI Muhammadiyah ke dalam pembelajaran pada uji skala kecil tergolong dalam kategori baik/layak. Selain itu, kritik, saran perbaikan, dan komentar dari ahli (validator) juga dibutuhkan untuk perbaikan rancangan bahan ajar. Adapun komentar dan saran dari praktisi sebagai berikut: 54

Tabel 4. Data Kualitatif Saran Perbaikan Praktisi No. Praktisi Bagian yang Direvisi Alasan Direvisi Saran Perbaikan (1) (2) (3) (4) Guru PJOK Aktivitas pembelajaran Agar dapat Diperbanyak lagi akivitas teori hendaknya memenuhi jasmani dalam dikemas dalam bentuk kebutuhan gerak pembelajaran, akan lebih 1. aktivitas jasmani. anak sehingga bagus apabila aktivitas keterampilan tersebut berbentuk gerak dasar anak permainan. berkembang dengan optimal. Masukan yang berupa kritik, saran perbaikan, dan komentar pada bahan ajar PJOK terintegrasi dengan ISMUBA tersebut digunakan sebagai acuan untuk perbaikan bahan ajar. SIMPULAN Berdasarkan paparan pada hasil penelitian, simpulan dari penelitian ini bahan ajar PJOK yang terintegrasi dengan ISMUBA yang dikembangkan dinyatakan layak. Hal ini berdasarkan pada hasil validasi ahli yang secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata 81,5 dari nilai maksimum 110. Setelah dihitung persentasenya penilaian dari ahli (validator) ISMUBA menunjuk pada angka 74,09%. Hal ini menunjukkan tingkat validitas bahan ajar tematik integratif PJOK dengan ISMUBA bagi siswa SD/MI Muhammadiyah tergolong dalam kategori baik/layak. Berdasarkan pada hasil uji skala kecil diperoleh hasil penilaian praktisi diperoleh nilai 80 dari nilai maksimum 110. Setelah dihitung persentasenya, menunjuk pada angka 72.72%. Hal ini menunjukkan tingkat kelayakan implementasi bahan ajar tematik integratif PJOK dengan ISMUBA di SD/MI Muhammadiyah ke dalam pembelajaran pada uji skala kecil tergolong dalam kategori baik/layak. Akan tetapi, karena keterbatasan waktu penelitian ini hanya sampai pada tahap uji skala kecil sehingga baru diketahui tingkat kelayakan bahan ajarnya saja. Tingkat kebermanfaatan atau efektivitas bahan ajar belum dapat diketahui dikarenakan belum dilaksanakannya uji skala besar dalam pembelajaran yang sesungguhnya. Hal ini, menjadi catatan tentang keterbatasan dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Andun Sudijandoko. (2010). Pembelajaran Pendidikan jasmani yang Efektif dan Berkualitas. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 7, Nomor 1, hal. 1-6 Borg W.R., & Gall M.D. (1983). Education Research. New York: Longman Inc. Depdiknas. (2006). Garis-Garis Besar Program Pengajaran. Jakarta: Depdiknas. Eni Dewi Kurniawati. (2009). Pengembangan Bahan Ajar Bahasa dan Sastra 55

Indonesia dengan Pendekatan Tematis. Tesis Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tidak diterbitkan. Tite Juliantine. 2006. Studi tentang Perbandingan Pendidikan Jasmani antara Indonesia dengan Jepang. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 3, Nomor 3, hal. 10-20. 56