PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang ratriagust@yahoo.co.id; kadim.fisum@gmail.com; subani@um.ac.id ABSTRAK: Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar fisika berbasis sains teknologi masyarakat pokok bahasan gelombang elektromagnetik untuk kelas X SMAN 10 Malang. Bahan ajar yang dikembangkan ada 2 produk yaitu bahan ajar siswa dan panduan guru. Metode pengembangan yang digunakan pada penelitian ini mengikuti 5 langkah dari 10 langkah yang dikemukakan oleh Borg dan Gall, yaitu (1) penelitian dan pengumpulan data; (2) perencanaan; (3) pengembangan draft produk; (4) uji coba awal; dan (5) revisi hasil uji coba. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket yang diisi oleh validator. Berdasarkan hasil validasi, bahan ajar siswa memperoleh nilai ratarata 3,76 untuk kelayakan isi dan 3,74 untuk kelayakan bahasa. Sedangkan pedoman penggunaan bahan ajar memperoleh nilai ratarata 3,76 untuk kelayakan isi dan 3,75 untuk kelayakan bahasa. Berdasarkan hasil ujicoba terbatas pada siswa, bahan ajar siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,27. Jadi dapat disimpulkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria layak menurut ahli dan pengguna. Kata Kunci: bahan ajar, sains teknologi masyarakat, gelombang elektromagnetik. Menurut Mulyasa (2007:8), KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan karakteristik peserta didik. KTSP menuntut kreativitas untuk menunjang model pendidikan yang sesuai dengan kondisi lokal. Implementasi KTSP memberikan ruang gerak yang luas kepada guru pada setiap satuan pendidikan dalam mengembangkan rencana pembelajaran. Salah satu komponen rencana pembelajaran yang memegang peranan penting dari keseluruhan isi kurikulum adalah materi ajar. Pendidik harus mampu memilih dan menyiapkan materi ajar sesuai prinsip pengembangannya agar peserta didik dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.

2 Buku yang digunakan siswa kelas X SMAN 10 Malang adalah buku bilingual, halaman sebelah kiri untuk bahasa Inggris dan sebelah kanan untuk bahasa Indonesia. Namun, sekitar 80% siswa hanya membaca buku bagian bahasa Indonesia saja. Di dalam buku tersebut terdapat peta konsep, pendahuluan di awal bab, penjelasan materi, latihan soal dan soal evaluasi. Pendahuluan di awal bab berupa pengetahuan yang dapat menarik minat siswa untuk belajar, seperti foto Nebula Orion yang terlihat dari teleskop bumi, sirkulasi udara di pantai, pengaruh daya listrik terhadap nyala terang lampu, dan hasil foto sinar-x dari matahari. Pada Bab Gelombang Elektromagnetik sudah ditampilkan dampak-dampak positif dari penggunaan gelombang tersebut dan beberapa gambar pelengkap tetapi dampak-dampak negatifnya tidak disampaikan. Selain itu, contoh soal dan latihan soal yang diberikan sedikit, hanya soal subjektif dan tidak terdapat soal objektif. Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada siswa di SMAN 10 Malang tentang bahan ajar yang mereka gunakan, 51% siswa merasa kesulitan dalam menggunakannya, 38% tidak merasa kesulitan, dan 11% terkadang merasa kesulitan dan terkadang merasa mudah dalam menggunakan bahan ajar tersebut. Kesulitan yang siswa rasakan disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu tidak terdapat petunjuk penggunaan buku, bahasa yang digunakan sulit dipahami, hanya beberapa materi yang memberikan lembar kegiatan praktikum, tidak terdapat rangkuman, latihan soal terlalu sulit, dan materi kurang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Sedangkan bahan ajar yang mereka inginkan adalah bahan ajar yang memiliki tampilan menarik, terdapat petunjuk penggunaan buku, terdapat lembar kerja praktikum di setiap materi, terdapat rangkuman, terdapat kunci jawaban, dan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari serta perkembangan IPTEK. KTSP dikembangkan dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kepentingan masyarakat. Beberapa prinsip KTSP yang mendukung hal tersebut yaitu, (1) berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, (2) tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, (3) relevan dengan kebutuhan kehidupan (BSNP, 2006:5-6). KTSP merupakan kurikulum yang dikembangkan dengan prinsip mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan

3 (berisi prinsip-prinsip pokok, bersifat fleksibel sesuai dengan perkembangan jaman) dan pengembangannya melalui proses akreditasi yang memungkinkan mata pelajaran dimodifikasi (Kunandar, 2007:134). Perkembangan sains dan teknologi seringkali membawa dampak kepada lingkungan dan masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran sains di sekolah mengharuskan para guru untuk selalu mengaitkan tema sains dengan teknologi, lingkungan, dan masyarakat. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, maka diperlukan adanya bahan ajar yang sesuai dengan KTSP yang mengaitkan sains dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian yang berjudul Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Sains Teknologi Masyarakat Pokok Bahasan Gelombang Elektromagnetik untuk Kelas X SMAN 10 Malang. METODE Dalam upaya melakukan pengembangan produk di atas, maka menggunakan langkah-langkah untuk proses pengembangan produk tersebut. Langkah-langkah yang sesuai dalam penelitian pengembangan produk bahan ajar dapat memanfaatkan langkah-langkah yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (1983), yaitu (1) penelitian dan pengumpulan data; (2) perencanaan; (3) pengembangan draft produk; (4) uji coba awal; (5) revisi hasil uji coba; (6) uji coba lapangan; (7) penyempurnaan produk hasil uji lapangan; (8) uji pelaksanaan lapangan; (9) penyempurnaan produk akhir; dan (10) diseminasi dan implementasi. Penelitian ini tidak melakukan semua langkah, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, sehingga hanya dilakukan 5 langkah awal saja, yaitu: penelitian dan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan draf produk, uji coba awal, dan revisi hasil uji coba. Jenis data terdiri dari data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa skor penilaian seluruh bagian dan isi bahan ajar berdasar hasil angket uji validitas dengan skala Likert berupa angka 1, 2, 3 dan 4. Data kualitatif merupakan evaluasi dari validator (tanggapan, masukan, saran dan kritik) yang tercantum dalam angket maupun diskusi langsung yang digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan revisi terhadap bahan ajar.

4 Teknis analisis yang digunakan untuk menganalisis data hasil validasi adalah perhitungan nilai rata-rata. Penentuan teknik analisis nilai rata-rata ini berdasarkan pendapat dari Arikunto (2006:242) yang menyatakan bahwa untuk mengetahui peringkat nilai akhir pada setiap butir angket penelitian, jumlah nilai yang diperoleh dibagi dengan banyaknya responden yang menjawab angket penilaian tersebut. Sehingga diperoleh rumus untuk menghitung nilai rata-rata adalah sebagai berikut. x = Keterangan: x = nilai rata-rata dalam tiap butir pertanyaan x = jumlah nilai dari seluruh penilaian dalam tiap butir pertanyaan n = jumlah reviewer x n Kriteria uji kelayakan dengan menggunakan analisis rata-rata dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Kriteria Validasi Analisis Rata-rata No. Rata-rata Kriteria Penilaian 1 3,26-4,00 Layak 2 2,51-3,25 Cukup Layak 3 1,76 2,50 Kurang Layak 4 1,00 1,75 Tidak Layak HASIL DAN PEMBAHASAN Uji kelayakan dilakukan oleh 1 dosen fisika dan 2 guru fisika dari SMAN 10 Malang. Uji kelayakan yang dilakukan antara lain menilai kelayakan isi dan kelayakan bahasa. Hasil penilaian bahan ajar siswa terhadap kelayakan isi dan bahasa dapat dijabarkan pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Hasil Validasi Isi dan Bahasa Bahan Ajar Siswa No Aspek validasi Rata-rata Kategori Isi Bahasa 1 Halaman Muka (Cover) 3,89 3,56 Layak 2 Kata Pengantar 3,83 3,78 Layak 3 Daftar Isi 3,78 - Layak 4 Petunjuk Penggunaan Buku 3,67 3,67 Layak 5 Peta Konsep 3,83 4,00 Layak 6 Materi 3,86 3,67 Layak

5 Lanjutan Tabel 2. hasil validasi isi dan bahasa bahan ajar siswa No Aspek validasi Rata-rata Kategori Isi Bahasa 7 Lembar Kegiatan Siswa 3,67 3,67 Layak 8 Rangkuman 3,67 3,67 Layak 9 Soal Evaluasi 3,83 3,78 Layak 10 Glosarium 3,67 3,78 Layak 11 Daftar Pustaka 3,67 3,78 Layak Nilai Rata-Rata Total 3,76 3,74 Layak Hasil validasi isi secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,76 dan hasil validasi bahasa sebesar 3,74 sehingga keduanya memenuhi kriteria layak. Dari data hasil validasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar berbasis sains teknologi masyarakat pokok bahasan gelombang elektromagnetik untuk kelas X SMA 10 Malang tidak memerlukan perombakan yang signifikan. Hasil uji kelayakan yang berupa saran dan komentar terhadap isi bahan ajar siswa disajikan dalam Tabel 3 berikut. Tabel 3. Saran dan Komentar dari Dosen dan Guru untuk Bahan Ajar Siswa No. Bagian Saran dan Komentar 1 Halaman muka a. Sebaiknya full colour 2 Kata pengantar a. Untuk isi kata pengantar sebaiknya menggunakan jenis font yang sama 3 Daftar Isi a. Perbaiki kesesuaian bagian D halaman 10 dengan daftar isi 4 Materi a. Perhatikan kebenaran konsep halaman 11 dan 12 b. Berikan kepanjangan istilah pada halaman 30 dan 31 c. Warna keterangan gambar kurang jelas d. Perbanyak tugas mandiri sehingga cara/sistem belajar siswa lebih terstruktur dan lebih optimal e. Sebaiknya guru dapat menyediakan waktu untuk siswa yang akan konsultasi seputar gelombang elektromagnetik f. Perhatikan lagi masalah pengetikan dan pemilihan kata 5 Rangkuman a. Kurang bagian radar 6 Soal evaluasi a. Perbaiki rumusan halaman 37 no. 2 dan 4 b. Jika memungkinkan jumlahnya ditambah Data hasil validasi panduan guru untuk kelayakan isi dan kelayakan kebahasaan dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.

6 Tabel 4. Hasil Validasi Isi dan Bahasa Panduan Guru No Aspek validasi Rata-rata Skor Validasi Kategori Isi Bahasa 1 Halaman muka (cover) 3,78 3,78 Layak 2 Kata Pengantar 3,67 3,78 Layak 3 Daftar Isi 3,78 - Layak 4 Silabus 4,00 3,78 Layak 5 RPP 3,87 3,78 Layak 6 Lembar Penilaian 3,67 3,67 Layak 7 LKS 3,67 3,67 Layak 8 Pembahasan Soal 3,67 3,78 Layak Nilai Rata-Rata Total 3,76 3,75 Layak Sedangkan hasil validasi isi secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,76 dan hasil validasi bahasa sebesar 3,75 sehingga keduanya memenuhi kriteria layak. Dari data hasil validasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar berbasis sains teknologi masyarakat pokok bahasan gelombang elektromagnetik untuk kelas X SMA 10 Malang tidak memerlukan perombakan yang signifikan. Hasil uji kelayakan yang berupa saran dan komentar terhadap isi bahan ajar siswa disajikan dalam Tabel 5 berikut. Tabel 5. Saran dan Komentar dari Dosen dan Guru untuk Panduan Guru No. Bagian Saran dan Komentar 1 Halaman muka Perhatikan masalah design dan kemenarikannya 2 Kata pengantar Perhatikan lagi masalah pengetikan 3 Silabus Perhatikan lagi masalah pengetikan dan pemilihan kata 4 RPP Untuk karakter apabila tidak memungkinkan disampaikan/dilatihkan/ditumbuhkan tidak perlu ditulis Uji coba telah dilakukan pada 29 siswa dari kelas X-2 SMAN 10 Malang. Uji coba dilakukan setelah tahap validasi revisi dari ahli (validator). Data hasil uji coba terbatas secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 6 dan 7 berikut. Tabel 6. Hasil Uji Coba Terbatas pada Siswa No Pernyataan Rata-rata Keterangan 1 Bahasa dan gambar pada halaman judul bahan ajar sudah 3,28 Layak cukup jelas dan membantu siswa menarik minat untuk mempelajari isi di dalamnya. 2 Kata pengantar dalam bahan ajar mudah dipahami dan 3,31 Layak memberikan gambaran sedikit tentang isi buku. 3 Petunjuk penggunaan buku jelas dan memberi tahu cara 3,34 Layak mempelajari buku sehingga membantu siswa memahami cara menggunakan bahan ajar. 4 Daftar isi dalam bahan ajar berisi susunan bab-bab yang ada di dalam buku secara keseluruhan dan membantu siswa mempermudah menemukan materi yang dicari. 3,31 Layak

7 Lanjutan Tabel 6. hasil uji coba terbatas pada siswa No Pernyataan Rata-rata Keterangan 5 Peta konsep dalam bahan ajar membantu siswa memahami 3,17 Cukup Layak materi yang akan disampaikan. 6 Pendahuluan pada awal bab sesuai dengan perkembangan 3,00 Cukup Layak masyarakat sehingga membantu siswa meningkatkan minat untuk mempelajari materi yang disampaikan. 7 Materi yang diberikan pada bahan ajar dikaitkan dengan 3,24 Layak teknologi dan kehidupan sehari-hari sehingga membantu siswa mempermudah dalam memahaminya. 8 Bahasa yang digunakan dalam materi dalam bahan ajar 3,45 Layak mudah dipahami sehingga membantu siswa mempermudah untuk mengerti isinya. 9 Kegiatan siswa sesuai dengan materi yang diajarkan 3,24 Layak sehingga membantu siswa dalam mempelajari materi yang disampaikan. 10 Contoh soal sesuai dengan materi yang dibahas dan 3,41 Layak membantu siswa memahami materi yang disampaikan. 11 Latihan soal dalam bahan ajar membantu siswa memberi 3,45 Layak kesempatan untuk berlatih/mengukur penguasaan materi. 12 Rangkuman sesuai dengan ide pokok pada materi, bahasa 3,28 Layak yang digunakan cukup jelas dan membantu siswa mengukur kemampuan. 13 Soal evaluasi membantu siswa mengukur penguasaan 3,24 Layak materi. 14 Glosarium atau daftar istilah sesuai dengan materi dan 3,10 Cukup Layak memperjelas istilah yang digunakan. 15 Indeks membantu siswa menemukan halaman dari istilah 3,17 Cukup Layak yang mereka cari. 16 Daftar pustaka memberi informasi tentang buku sumber 3,07 Cukup Layak yang digunakan penulis dan membantu siswa untuk menambah pengetahuan. 17 Penempatan gambar pada bahan ajar sesuai dengan materi 3,48 Layak yang dibahas dan menarik, sehingga membantu siswa meningkatkan minat untuk belajar. 18 Keterangan pada gambar membantu siswa memperjelas 3,34 Layak pemahaman materi yang disampaikan. Nilai Rata-rata Total 3,27 Layak Tabel 7. Saran dan Komentar dari Uji Coba Terbatas pada Siswa Siswa ke- Saran dan Pendapat 1 a. Terlalu banyak teori 2 a. - 3 a. Indeks dan daftar isi sangat membantu 4 a. - 5 a. Sudah bagus, sebaiknya lebih banyak gambar 6 a. - 7 a. Contoh soal diperbanyak lagi 8 a. - 9 a a a a. Menarik b. Judulya lebih baik kalau lebih besar c. Gambar kurang besar

8 Lanjutan Tabel 7. saran dan komentar dari uji coba terbatas pada siswa Siswa ke- Saran dan Pendapat 13 a. Sampul kurang menarik 14 a. Sudah bagus, tetapi sebaiknya lebih banyak gambar 15 a. Sudah bagus, tetapi sebaiknya lebih banyak gambar 16 a a a. Lebih banyak contoh soal dan latihan soal 19 a. Rangkuman dan indeks kurang mencakup keseluruhan isi 20 a. Warna yang digunakan dalam rumus kurang jelas dan kurang menarik 21 a. Bagus, bergambar 22 a. Ditambah gambar alat elektronik lain, selain HP b. Cukup bagus karena diberi gambar tokoh fisika sehingga siswa mengetahui siapa yang membuat hukum/teori yang sedang dipelajari 23 a. Bagian Tahukah Kamu cukup menarik 24 a. Bagus, banyak gambar 25 a. Rumus kurang terlihat jelas 26 a a. Cukup menarik, dilengkapi gambar-gambar dan warna yang menarik minat siswa untuk belajar b. Sebaiknya rumus dicetak tebal dan lebih besar lagi c. Pada kata-kata yang penting sebaiknya dicetak miring/tebal/warna berbeda 28 a a. - Berdasarkan Tabel 6 secara keseluruhan, didapat bahwa persentase pada masing-masing bagian mendapatkan nilai rata-rata 3,27. Bahan ajar dinilai layak untuk ditindak lanjuti pada tahap uji empirik. Uji empirik merupakan uji lebih mendalam terhadap bahan ajar, sehingga bahan ajar dinyatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Adapun data kualitatif yang berupa saran dan pendapat pada Tabel 7 akan dijadikan acuan dalam revisi bahan ajar. PENUTUP Kesimpulan Bahan ajar fisika berbasis sains teknologi masyarakat pokok bahasan gelombang elektromagnetik untuk kelas X SMAN 10 Malang yang dikembangkan mengaitkan materi dengan teknologi dan kehidupan sehari-hari. Bahan ajar yang dikembangkan ada 2 produk yaitu bahan ajar yang digunakan siswa dan pedoman penggunaannya yang berisi perangkat pembelajaran sehingga memudahkan guru dalam mengajar menggunakan bahan ajar tersebut. Bahan ajar fisika yang dikembangkan terdiri dari (1) bagian pendahuluan, (2) bagian isi, dan (3) bagian akhir. Bagian pendahuluan terdiri dari: halaman

9 muka (cover), kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi, dan peta konsep. Bagian isi terdiri dari: judul bab, tujuan pembelajaran, gambar pembuka bab, kata kunci, masalah, tes kemampuan awal, materi pembelajaran, gambar dan ilustrasi, kolom diskusi, contoh soal, latihan soal (ayo kerjakan), tugas (mari mencari tahu), catatan (ingat), tokoh fisika, informasi teknologi (tahukah kamu), rangkuman, dan soal evaluasi. Bagian akhir terdiri dari: glosarium, indeks, dan daftar pustaka. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan sebelum revisi, bahan ajar siswa memperoleh nilai rata-rata 3,76 untuk kelayakan isi dan 3,74 untuk kelayakan bahasa. Bagian yang perlu direvisi adalah kata pengantar, daftar isi, materi, rangkuman, dan soal evaluasi. Sedangkan panduan guru memperoleh nilai ratarata 3,76 untuk kelayakan isi dan 3,75 untuk kelayakan bahasa. Bagian yang perlu direvisi adalah halaman muka, kata pengantar, silabus, dan RPP. Berdasarkan hasil uji coba terbatas pada siswa, bahan ajar siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,27. Revisi juga dilakukan berdasar angket yang diberikan pada siswa. Bagian yang perlu direvisi adalah halaman muka, materi, rangkuman, dan indeks. Setelah dilakukan revisi tersebut, diharapkan bahan ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria layak menurut ahli dan pengguna. Bahan ajar yang telah dikembangkan memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dalam bahan ajar yang dikembangkan adalah: (1) disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; (2) siswa dapat melihat hubungan antara sains, lingkungan, dan teknologi; (3) memudahkan guru dalam menyampaikan materi gelombang elektromagnetik dalam kehidupan; (4) terdapat bahan ajar guru sehingga mempermudah guru menerapkan bahan ajar siswa di kelas; (5) pembahasan materi dilengkapi dengan gambar-gambar sehingga dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar. Sedangkan kekurangan pada bahan ajar ini adalah: (1) bahan ajar yang dikembangkan hanya pada materi gelombang elektromagnetik, tidak keseluruhan materi dalam satu semester atau satu tahun; (2) hanya diajarkan satu pertemuan pada satu kelas sehingga efisiensi waktu seluruhnya tidak dapat diketahui; (3) guru harus berwawasan luas dan memiliki kreativitas tinggi.

10 Saran Saran untuk penelitian lebih lanjut yaitu melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut terhadap bahan ajar hasil pengembangan ini dengan melakukan kajian eksperimen dan uji coba yang lebih luas, sehingga diperoleh bahan ajar yang teruji validitas secara empiris dan mengetahui hasil belajar siswa atau penguasaan materi secara keseluruhan. Selain itu, perlu adanya pengembangan bahan ajar dengan tema lain yang berbasis sains teknologi masyarakat, sehingga dapat memperkaya sumber belajar siswa dan dapat digunakan sebagai penunjang dalam penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Borg, W.R. & Gall, M.D Education Research An Introduction. New York: Von Hoffman Press, Inc. BSNP Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Depdiknas Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Kanginan, M Physics 1B for Senior High School Grade X 2 nd Semester. Jakarta: Erlangga. Kunandar Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Mulyasa, E Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Suatu Panduan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurohman, S. Tanpa Tahun. Penerapan Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) dalam Pembelajaran IPA Sebagai Upaya Peningkatan Life Skills Peserta Didik. (Online), ( diakses 12 April 2013). Poedjiadi, A Sains Teknologi Masyarakat: Model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang

Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DENGAN PENDEKATAN SAINS, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT (STM) DALAM POKOK BAHASAN ENERGI DAN MOMENTUM Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK SMA KELAS XI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK SMA KELAS XI Vety Alvionita Saputri, Lia Yuliati, Chusnana I. Y. Universitas Negeri Malang E-mail: vetyalvionita@gmail.com

Lebih terperinci

Hari AnggitCahyoWibowo, EndangPurwaningsih, Yudyanto Universitas Negeri Malang

Hari AnggitCahyoWibowo, EndangPurwaningsih, Yudyanto Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring) PADA POKOK BAHASAN FLUIDA UNTUK SISWA SMA KELAS XI Hari AnggitCahyoWibowo, EndangPurwaningsih,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Penelitian pengembangan modul pembelajaran Fisika berbasis scientific approach yang dilakukan meliputi tahapan:

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERMUATAN SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY (SETS) POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERMUATAN SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY (SETS) POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERMUATAN SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY (SETS) POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X Zul Farida Arini, Sutarman, dan Kadim Masjkur Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X F. B. Bayon Sukma, Lia Yuliati, Sentot Kusairi Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Emi Lestari. 1, Endang. 2, Yudyanto. 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang e-mail : emy_lee1605@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg, W.R & Gall, M.D.

Lebih terperinci

Kata kunci: bahan ajar berbasis masalah, PCK, kemampuan pemecahan masalah

Kata kunci: bahan ajar berbasis masalah, PCK, kemampuan pemecahan masalah PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH DAN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BAGI PESERTA DIDIK SMA Shan Duta Sukma Pradana, Endang Purwaningsih,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X Cahya Prasetya, Widjianto, Mudjihartono Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR Wahyu Pramudita Sari (1), Drs. H. Winarto, M.Pd, Drs. Dwi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali III. METODE PENELITIAN A. Rencana Pelaksanaan Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN Anisah, Mustika Wati, dan Andi Ichsan Mahardika Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar Lampung

Lebih terperinci

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 7 Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII Intan Pratiwi Wardani 1,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan Al-Qur an materi himpunan. Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Endang Mulyatiningsih (2012: 145) produk penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DILENGKAPI PROYEK PADA POKOK BAHASAN OPTIKA GEOMETRI UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS X

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DILENGKAPI PROYEK PADA POKOK BAHASAN OPTIKA GEOMETRI UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS X PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DILENGKAPI PROYEK PADA POKOK BAHASAN OPTIKA GEOMETRI UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS X Siti Asmaul Khusna, Lia Yuliati, Agus Suyudi Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI Ida Kurnia Wati Program Studi S1 Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG Sholehatul Novia 1, Widjianto 2, Sutarman 3 1 Mahasiswa Fisika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

III. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development

III. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development III. METODE PENGEMBANGAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan media

Lebih terperinci

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017 PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS MAHASISWA DALAM MENYUSUN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SD Linda Rachmawati, Bagus Amirul Mukmin Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

Lebih terperinci

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan.

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN SWISHMAX-4 PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA KELAS X Bery Fredy Universitas Negeri Malang Email:beryfredy@gmail.com

Lebih terperinci

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian 50 III.METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Lebih terperinci

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Maria Silalahi 1), Hidayat ), Wawan Kurniawan 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) UNTUK SISWA SMP/MTs KELAS VIII

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) UNTUK SISWA SMP/MTs KELAS VIII PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) UNTUK SISWA SMP/MTs KELAS VIII Nunik Hidayatun, Ika Kartika. Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. sertateknik analisis. Prosedur penelitian terdiri pengumpulan data, perencanaan

BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. sertateknik analisis. Prosedur penelitian terdiri pengumpulan data, perencanaan BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN Pada bab III ini dibahas model, prosedur, tempat & waktu, intrumen penelitian, sertateknik analisis. Prosedur penelitian terdiri pengumpulan data, perencanaan produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Subyek Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah lima SMA yaitu SMA Negeri 2 Karanganyar, SMA Negeri I Kartasura, SMA Islam 1 Surakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan Metode yang digunakan dalam pengembangan ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM TELESKOP REFLEKTOR BERBASIS MODEL PDEODE

PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM TELESKOP REFLEKTOR BERBASIS MODEL PDEODE p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM TELESKOP REFLEKTOR BERBASIS MODEL PDEODE Eli Yustika Unggul Wahyono Sahrul Saehana Email: eliyustika10@gmail.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS Elvas Sugianto Efendhi Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. Menurut Borg and Gall (1983) dalam Setyosari (2010), pengertian dari penelitan

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. Menurut Borg and Gall (1983) dalam Setyosari (2010), pengertian dari penelitan BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan Model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian ini mengacu pada model Research and Development (R & D) dari Borg

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas X

Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas X Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas X Ruliana Patmasari 1, Sutarman 2, Winarto 3 Jurusan Fisika Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT Sri Mulyani, Cece Rakhmat, Asep Saepulrohman Program S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Berciri Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Fisika pada Materi Tekanan

Pengembangan Modul Berciri Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Fisika pada Materi Tekanan Pengembangan Modul Berciri Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Fisika pada Materi Tekanan Atira, Unggul Wahyono, dan Sahrul Saehana Atirasudirman066@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan menggunakan metode pengembangan model ADDIE (Assume, Design, Development,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian pengembangan Subject Spesific Pedagogy (SSP) ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono (2016:30) mengartikan metode penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Puput Ambaryuni

Lebih terperinci

Keywords: scientific approach, constructivist, Environmental Education, module.

Keywords: scientific approach, constructivist, Environmental Education, module. PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERORIENTASI KONSTRUKTIVISME UNTUK SISWA SMAN 1 KEPANJEN KELAS XI Oleh Mohammad Charisun 1, Mimien Henie Irawati

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK UNTUK GURU DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PROYEK BERBASIS ONLINE PADA MATERI OPTIK GEOMETRI

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK UNTUK GURU DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PROYEK BERBASIS ONLINE PADA MATERI OPTIK GEOMETRI PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK UNTUK GURU DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PROYEK BERBASIS ONLINE PADA MATERI OPTIK GEOMETRI Mohammad Ryan Mahsun Ali 1, Endang Purwaningsih 2, dan Sutarman 3 Jurusan Fisika FMIPA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek penelitian studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. juga menggunakan metode Research and Development yaitu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. juga menggunakan metode Research and Development yaitu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model pengembangan yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural adalah model yang

Lebih terperinci

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di program studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Iwan Arisanto 1, Agus Suyudi 2, Lia Yuliati 3

Iwan Arisanto 1, Agus Suyudi 2, Lia Yuliati 3 1 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTEGRATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X SMA MATERI OPTIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG Iwan Arisanto 1, Agus Suyudi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Teknik dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam pengembangan ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA MATERI BENZENA DAN TURUNANNYA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5-E

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA MATERI BENZENA DAN TURUNANNYA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5-E PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA MATERI BENZENA DAN TURUNANNYA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5-E Vanny Mayangsari M.N.S, Aman Santoso, Siti Marfu ah Universitas Negeri Malang E-mail: cheverlyvanny@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA Annisa Rahim 1), Jufrida 2), dan Nova Susanti 3) 1) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) pada penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi hukum-hukum dasar kimia untuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS BIOLOGI BERBASIS KONTEKSTUAL DILENGKAPI DENGAN MIND MAP PADA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN LKS BIOLOGI BERBASIS KONTEKSTUAL DILENGKAPI DENGAN MIND MAP PADA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA UNTUK SISWA SMA PENGEMBANGAN LKS BIOLOGI BERBASIS KONTEKSTUAL DILENGKAPI DENGAN MIND MAP PADA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA UNTUK SISWA SMA Fetro Dola Syamsu STKIP Bina Bangsa Meulaboh, Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E MATERI ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 MALANG Peni Handayani 1), Masjhudi 2), Triastono Imam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development/r&d). Adapun yang dikembangkan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk. dalam Setyosari

Lebih terperinci

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS XII SEMESTER 1 BERBASIS LEARNING CYCLE 5 FASE

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS XII SEMESTER 1 BERBASIS LEARNING CYCLE 5 FASE PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS XII SEMESTER 1 BERBASIS LEARNING CYCLE 5 FASE Suriya Wulan Sari, Endang Budiasih, Dedek Sukarianingsih Universitas Negeri Malang Email: wulansari30@gmail.com

Lebih terperinci

Kata Kunci: instrumen penilaian, benar-salah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dinamika rotasi, kesetimbangan tegar

Kata Kunci: instrumen penilaian, benar-salah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dinamika rotasi, kesetimbangan tegar PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES BENAR-SALAH UNTUK MENILAI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATERI DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Aliyyatus Sa adah, Sugiyanto, S.Pd, M.Si, dan Drs.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian berjudul Pengembangan Petunjuk Praktikum Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP termasuk kedalam desain penelitian pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN SWISH MAX 4 PADA POKOK BAHASAN ELASTISITAS UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN SWISH MAX 4 PADA POKOK BAHASAN ELASTISITAS UNTUK SISWA SMA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN SWISH MAX 4 PADA POKOK BAHASAN ELASTISITAS UNTUK SISWA SMA Christina Natalia Puspita Universitas Negeri Malang E-mail: cnpuspita@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PAKET PEMBELAJARAN MEKANIKA FLUIDA BERBASIS INQUIRY TRAINING UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN KERJA ILMIAH

PENGEMBANGAN PAKET PEMBELAJARAN MEKANIKA FLUIDA BERBASIS INQUIRY TRAINING UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN KERJA ILMIAH PENGEMBANGAN PAKET PEMBELAJARAN MEKANIKA FLUIDA BERBASIS INQUIRY TRAINING UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN KERJA ILMIAH Lidia Amalia, Supriyono Koes H., dan Yudyanto Universitas Negeri Malang E-mail: lidiaamalia91@yahoo.com

Lebih terperinci

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian Research & Development (R&D). Research & Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini berfokus pada pengembangan produk berupa bahan ajar fisika yang bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca terutama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini

BAB III METODE PENELITIAN. Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Pengembangan Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini mengadopsi dari model pengembang merujuk pada langkah-langkah yang digambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 67 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian pengembangan. Atau yang dikenal dengan istilah Reseach and Development ( R & D ) Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran. Perangkat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATA PELAJARAN PERPAJAKAN KELAS X SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATA PELAJARAN PERPAJAKAN KELAS X SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATA PELAJARAN PERPAJAKAN KELAS X SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Ira Hasti Priyadi Alumni FE Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development /R&D). Menurut Sugiyono (2011) metode

Lebih terperinci

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau III. METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Desain (model) pengembangan yang digunakan mengacu pada research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini, akan dipaparkan beberapa subjudul yang meliputi jenis dan model penelitian, prosedur pengembangan, prosedur uji coba produk, dan jadwal penelitian. Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pengembangan Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) Penelitian ini menghasilkan produk permainan pembelajaran dalam bentuk Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) pada materi Tekanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development / R&D).

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG

PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG Dwi Retno Pintarti, Hadi Suwono, dan Noviar Darkuni

Lebih terperinci

Kata kunci : Modu Fislika, Model POE, Motivasi Belajar.

Kata kunci : Modu Fislika, Model POE, Motivasi Belajar. PENGEMBANGAN MODUL FISIKA MATERI FLUIDA STATIS DENGAN MODEL POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) BERBANTUAN DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA KELAS X Krista Yohana (1), Kadim Masjkur (2),

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL FASILITASI KEGIATAN SISWA MENANYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

PENGEMBANGAN MODEL FASILITASI KEGIATAN SISWA MENANYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PENGEMBANGAN MODEL FASILITASI KEGIATAN SISWA MENANYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH Nur Hasan Pradana Dirja 1, Sugiyanto 2 dan Purbo Suwasono 3 Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis praktikum pada pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Cara Pengembangan Penelitian pengembangan modul Hidrosfer sebagai Sumber Kehidupan dengan pendekatan saintifik untuk pembelajaran geografi

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional pada Materi Konsep Dasar Fisika Inti dan Struktur Inti Mata Kuliah Fisika Atom dan Inti Wulan Sari 1), Jufrida ), dan Haerul Pathoni 3) 1)

Lebih terperinci

Pengembangan modul IPA fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa

Pengembangan modul IPA fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERISTAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 94 Makalah Pendamping

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI OLEH: 1. Dhika Riyana NIM. A1C310004 2. Dra. Jufrida, M.Si. NIP. 196608091993032002

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan LKS berbasis representasi kimia yang meliputi representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik. Pengembangan

Lebih terperinci

Ramona Safitri, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

Ramona Safitri, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SMP BERORIENTASI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Ramona Safitri, M. Arifuddin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Peserta Didik (LKPD) IPA pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15

BAB III METODE PENELITIAN. Peserta Didik (LKPD) IPA pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) IPA pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan materi Tata Surya.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau 24 III. METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg, Gall, &

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subyek penelitian, desain pengembangan, sumber data, teknik dan instrument pengumpulan data, serta analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan 39 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian Pengembangan Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dan pengembangan, model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X Tarini Mawantia, Fauziatul Fajaroh, Dermawan Afandy Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDERA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDERA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO BIOEDUKASI Volume 6, Nomor 2 Halaman 58-75 ISSN:1693-2654 Agustus 2013 PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDERA KELAS XI SMA

Lebih terperinci