BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian"

Transkripsi

1 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan model pengembangan soft skills yang dapat meningkatkan kesiapan kerja peserta didik SMK dalam pembelajaran praktik Paket Keahlian Administrasi Perkantoran. Untuk menemukan model pengembangan soft skills yang dapat meningkatkan kesiapan kerja peserta didik SMK perlu dipelajari model-model pembelajaran yang selama ini dilakukan termasuk konsep-konsep pembelajaran, khususnya yang berkaitan erat dengan pembelajaran dalam bidang kejuruan. Hasil pengkajian terhadap model-model dan konsep pembelajaran tersebut, menjadi landasan untuk mencari model pengembangan soft skills yang dipandang lebih baik sehingga memungkinkan dengan model pengembangan soft skills tersebut dapat meningkatkan kompetensi soft skills peserta didik dan dapat meningkatkan kesiapan kerja peserta didik. Dalam upaya mendapatkan model tersebut perlu ditempuh langkah-langkah dan prosedur penelitian sehingga dapat menghasilkan model yang tepat dan dapat dilaksanakan secara efektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode research and development (R&D), yakni suatu penelitian proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi data produk-produk pendidikan. Menurut Sugiyono (014 :407) metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut, supaya dapat berfungsi di masyarakat luas. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Borg and Gall (007), yaitu a process used to develop and validate educational products, yaitu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Selanjutnya Sukmadinata (005:164) menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan.

2 49 Penelitian dan pengembangan dalam hal ini digunakan sebagai pendekatan untuk mengembangkan suatu model pengembangan soft skills peserta didik SMK Paket Keahlian Administrasi Perkantoran sebagai upaya untuk mengatasi masalah kesenjangan soft skills lulusannya agar menjadi tenaga profesional di dunia kerja sesuai dengan keahliannya. Model ini dikembangkan dalam pembelajaran praktik sebagai wadah untuk meningkatkan soft skills peserta didik agar memiliki kepercayaan diri, kejujuran, kedisiplinan, kerjasama tim, komunikasi, tanggung jawab, daya juang, daya saing, kepemimpinan dan dapat beradaptasi dengan lingkungan sehingga siap kerja di dunia kerja. Dari beberapa uraian di atas dapat disintesiskan, jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development) yang digunakan untuk menghasilkan model pengembangan soft skills dalam pembelajaran praktik untuk kesiapan kerja peserta didik pada kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Purwodadi serta menguji kevalidan dan keefektifan model tersebut. B. Prosedur Penelitian/Pengembangan Prosedur pengembangan soft skills dalam pembelajaran praktik untuk kesiapan kerja peserta didik menggunakan model Borg and Gall dengan pengurangan tahapan terakhir. Mengacu pada model pengembangan oleh Borg dan Gall dalam Sukmadinata (013: ) maka dalam penelitian dan pengembangan ini mengambil dan menggunakan 8 langkah. Pengambilan 8 langkah-langkah pengembangan tersebut disesuaikan dengan pendapat Ardhana (00:09) yang mengemukakan bahwa prosedur pelaksanaan penelitian dan pengembangan bukan merupakan langkah yang kaku, setiap langkah pengembangan tentunya dapat memilih serta menentukan langkah-langkah yang tepat dalam pengembangan produk berdasarkan kondisi khusus yang dihadapi oleh peneliti dalam proses pengembangan. Model pengembangan dilakukan hanya sebatas pada uji prototype produk, mengingat pertimbangan waktu yang lama dan sederhana. Langkah-langkah pengembangan yang digunakan peneliti dalam mengembangkan model penelitian yaitu: (1) potensi dan masalah; () pengumpulan data; (3) desain produk (4) validasi desain; (5) revisi desain; (6) uji

3 coba produk ; (7) revisi produk; (8) uji coba pemakaian, sehingga tersaji seperti di bawah ini: 50 Potensi dan Masalah Pengumpul an data Desain Produk Validasi desain Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Uji Coba Produk Revisi Desain Sumber : (Sugiyono, 014) Gambar 3.1 Langkah-langkah Pengembangan Model Mengacu pada model di atas, penelitian ini terdiri dari beberapa tahap antara lain: 1. Tahap Studi Pendahuluan Tahap studi pendahuluan meliputi: a. Potensi dan Masalah Penelitian diawali dengan mengidentifikasi potensi dan masalah yang ada di SMK Negeri 1 Purwodadi sebagai tempat penelitian. Aktivitas pembelajaran praktik yang terjadi hanya berorientasi pada hard skills belum memperhatikan soft skills. Kurangnya pengembangan soft skills oleh pendidik kepada peserta didik juga bisa berdampak pada kesiapan kerja peserta didik. Suasana pembelajaran praktik tidak dibuat seperti di dunia kerja, jadi peserta didik hanya cenderung untuk memenuhi tugas saja tanpa memperhatikan kualitas hasil, peserta didik belum dapat mengatur waktu dalam pengerjaan tugas, dalam mengerjakan tugas peserta didik belum mandiri masih tergantung dengan teman. Pelaksanaan pengembangan soft skills dalam pembelajaran praktik bentuknya inklusif sehingga hasilnya masih sebatas sebagai efek pengiring (nurturant effect) yang secara otomatis terbentuk seiring dikuasainya substansi mata pelajaran praktik.

4 51 Hasil observasi terkait model pengembangan soft skills yang ada di SMK Negeri 1 Purwodadi model belum secara skematik dipolakan, tetapi pada visi dan misi nuansa soft skills sudah tersurat, kemudian pengembangan dan pemberian kepada peserta didik melalui pembelajaran secara integrative sudah diberikan, selain itu juga dengan melalui aspek budaya sekolah. Pengembangan kurikulum dan RPP masih samar-samar dalam memasukkan kompetensi soft skills. Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik kelas XII Paket Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Purwodadi ditemukan bahwa kualitas lulusan SMK Paket Administrasi Perkantoran kurang mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja, kurang bisa berkomunikasi dengan baik, kurang memiliki rasa percaya diri dan kurang bisa bekerjasama dalam suatu tim. Di samping itu, berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Purwodadi belum mengembangkan soft skills dalam pembelajaran praktik. Mengacu pada uraian di atas, diperlukan suatu pembaharuan dalam proses pembelajaran praktik Paket Keahlian Administrasi Perkantoran yaitu diperlukannya model pengembangan soft skills peserta didik untuk kesiapan kerja dalam pembelajaran praktik. b. Mengumpulkan data Tahap mengumpulkan informasi digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Data dikumpulkan melalui observasi terhadap proses pembelajaran praktik yang digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar, menyebarkan angket kepada guru dan peserta didik, serta melakukan wawancara kepada guru dan peserta didik, data yang dikumpulkan antara lain data tentang proses pengajaran soft skills dalam pembelajaran praktik, kebutuhan soft skills. Tahap berikutnya yang dilakukan adalah mengumpulkan bahan-bahan serta informasi terkait penyusunan model pengembangan soft skills berdasarkan permasalahan yang telah dianalisis pada tahap penelitian dan

5 5 pengumpulan data. Tahap perencanaan meliputi: a) Menentukan tujuan pengembangan soft skills dengan menganalisis Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) berdasarkan Kurikulum 013 dengan memperhatikan skenario pembelajaran yang dirancang sebagai panduan pelaksanaan pengembangan soft skills dalam pembelajaran praktik; b) Menentukan pembelajaran praktik yang dipergunakan untuk pengembangan soft skills; c) Membuat desain model pengembangan soft skills dalam pembelajaran praktik yang mengacu pada desain model pengembangan soft skills SMK Negeri 1 Purwodadi sesuai dengan kebutuhan; d) Menentukan format perangkat pembelajaran yang digunakan pada model pengembangan soft skills dalam pembelajaran praktik untuk peserta didik Paket Keahlian Administrasi Perkantoran; e) Menentukan prosedur penelitian mulai dari prosedur model pengembangan soft skills, validasi ahli, uji coba produk. Rancangan model yang akan dikembangkan dilakukan dengan cara membuat desain model yang digunakan sebagai acuan atau dasar dalam pengembangan model pengembangan soft skills, di mana ada kaitan antara model pengembangan soft skills dalam pembelajaran praktik dengan skenario pembelajaran untuk meningkatkan kesiapan kerja peserta didik, sehingga dapat terlihat ciri khas model pengembangan soft skills dalam pembelajaran praktik yang dikembangkan.. Tahap Studi Pengembangan Model Tahap studi pengembangan meliputi 5 tahap menurut Sugiyono (014): a. Desain Model Produk yang dihasilkan dalam penelitian R&D ini akan menghasilkan produk yang berupa model pengembangan soft skills dalam pembelajaran praktik yang dapat meningkatkan kesiapan kerja peserta didik Pengembangan draft produk awal model pengembangan soft skills dalam pembelajaran praktik dilakukan apabila semua perencanaan yang dibutuhkan telah terkumpul dan siap digunakan dalam pengembangan. Model pengembangan soft skills dalam pembelajaran praktik ini dilakukan sesuai

6 53 skenario pembelajaran praktik sebagai panduan pengembangan soft skills, sehingga peserta didik yang akan mengembangkan soft skills akan melalui serangkaian kegiatan atau tahap-tahap pembelajaran praktik, dengan tujuan agar melatih peserta didik mengembangkan soft skills. Merancang draf desain model pengembangan soft skills untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK agar sesuai dengan kualifikasi kerja yang dibutuhkan dunia kerja meliputi: 1) menetapkan atribut soft skills yang dibutuhkan di dunia kerja, dan ) menyusun instrumen-instrumen pembelajaran yakni menyusun worksheet, RPP, skenario pembelajaran, format penilaian diri siswa (PDS), dan materi ajar. Sebelum desain model pengembangan soft skills diintegrasikan dalam pembelajaran praktik, draf desain model dan instrumen-instrumen penelitian terlebih dahulu dikonsultasikan kepada para pakar/ahli materi soft skills dan materi pembelajaran praktik Paket Keahlian Administrasi Perkantoran, ahli media dalam hal ini bahan ajar berupa worksheet pengembangan soft skills, RPP dan skenario pembelajaran praktik serta praktisi pendidikan kejuruan khususnya Paket Keahlian Administrasi Perkantoran. Dengan demikian, pada tahap ini dihasilkan suatu rancangan model pengembangan soft skills dan rancangan instrumen pembelajaran. b. Validasi desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan model dan instrumen-instrumen akan lebih efektif atau tidak dan apakah masih terdapat kekurangan atau tidak dalam model yang dikembangkan. Validasi di sini masih bersifat penilaian validasi berdasarkan rasional belum fakta lapangan. Validasi model dilakukan oleh para ahli/pakar yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut dan memberikan penilaian, saran serta perbaikan pada model yang peneliti susun, antara lain:

7 54 1) Validasi ahli materi (content) Validasi ahli materi bertujuan untuk mendapatkan penilaian yang mencerminkan ketepatan dan kesesuaian materi soft skills dan materi pembelajaran praktik dengan model yang dikembangkan. Validasi ahli materi soft skills dan materi pembelajaran praktik Paket Keahlian Administrasi Perkantoran dilakukan oleh dosen dengan kualifikasi minimal S3. ) Validasi ahli pengembangan model (construct) Validasi ahli pengembangan model bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang penilaian terhadap model yang dikembangkan terkait dengan perangkat model pengembangan soft skills. Validasi model dilakukan oleh dosen dengan kualifikasi minimal S3 yang ahli dalam bidang pengembangan model. 3) Validasi praktisi Validasi praktisi bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang penilaian dan saran keefektifan model, keterlaksanaan, dan kesesuaian model pengembangan soft skills yang meliputi validasi RPP dan silabus. Validasi praktisi dilakukan oleh guru Paket Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Purwodadi. c. Revisi desain Draf desain model direvisi berdasarkan masukan yang didapat dari hasil validasi yang dilakukan oleh para ahli. Perbaikan draf desain model dilakukan untuk mengurangi kelemahan pada model. Setelah revisi selesai dilakukan maka model bisa diuji cobakan pada peserta didik yang ditunjuk sebagai subjek uji coba. d. Uji Coba Model Uji model merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian pengembangan, yang dilakukan setelah rancangan model selesai. Uji coba model bertujuan untuk mengetahui apakah model yang dibuat layak digunakan atau tidak. Uji coba model juga melihat sejauh mana model yang dibuat dapat

8 55 mencapai sasaran dan tujuan. Model yang baik memenuhi dua kriteria yaitu: kriteria pembelajaran (instructional criteria) dan kriteria penampilan (presentation criteria). Uji coba dilakukan kali: (1) uji coba terbatas/uji perorangan dilakukan terhadap kelompok kecil sebagai pengguna model; () uji coba dalam skala luas (field testing). Dengan uji coba, diharapkan model yang dikembangkan betul-betul teruji secara empiris. 1) Desain Uji Coba Ada tahapan dalam uji coba model: a) Uji coba perorangan Uji perorangan terhadap model pengembangan soft skills dilakukan pada peserta didik Paket Keahlian Administrasi Perkantoran tahun ajaran 014/015 pada SMK N 1 Purwodadi yang dilakukan secara purposive dengan mempertimbangkan minat peserta didik untuk bekerja di instansi pemerintah, swasta maupun perusahaanperusahaan setelah lulus dari SMK. Uji coba perorangan ini adalah pelaksanaan skenario pengembangan soft skills yang terintegrasi dalam pembelajaran praktik, penggunaan worksheet dan keterbacaan instrumen penelitian. Subyek coba terdiri dari 6 orang peserta didik SMK Paket Keahlian Administrasi Perkantoran dan Guru praktik yang sekaligus merupakan bagian dari proses validasi ahli (expert judgment). Tahapan ini dimaksudkan untuk memperoleh tingkat kesesuaian, keterpakaian dan ketepatan model yang dirancang. b) Main Product Revision Pada tahap ini dilakukan evaluasi tahap pertama yaitu perbaikan terhadap model untuk mengkaji setiap kekurangan berdasarkan hasil pengamatan selama pembelajaran praktik. Dari hasil evaluasi, kemudian dilakukan penyempurnaan untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Hasil revisi pada tahap ini menghasilkan model pengembangan soft skills dalam pembelajaran praktik Paket Keahlian Administrasi Perkantoran yang siap masuk uji coba skala luas.

9 56 c) Uji coba skala luas Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di SMK N 1 Purwodadi sebagai uji coba skala luas pada situasi pembelajaran praktik yang sesungguhnya yakni 3 orang peserta didik SMK Paket Keahlian Administrasi Perkantoran yang dipilih secara purposive, yaitu dengan pertimbangan dipilih satu kelas XII yang memiliki kemampuan beragam. Uji coba skala luas ini melibatkan 4 guru pembelajaran praktik, di mana orang mengajar praktikum sesuai dengan skenario pengembangan soft skills dan orang lainnya sebagai pengamat keterlaksanaan model. Data hasil uji coba skala luas akan digunakan untuk penyempurnaan dan revisi model yang sedang dikembangkan sehingga menghasilkan prototype model pengembangan soft skills yang lebih baik. ) Subjek Uji Coba Pada tahap pengembangan model, subjek uji coba yang dilibatkan dalam penelitian ini terdiri atas: (1) ahli materi, ahli model pembelajaran, ahli media, () peserta didik SMK Paket Keahlian Administrasi Perkantoran tahun 015/016 kelas XII; () guru mata diklat produktif Administrasi Perkantoran selaku praktisi. a) Tempat Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di SMK Negeri 1 Purwodadi, khusus peserta didik kelas XII SMK Paket Keahlian Administrasi Perkantoran. Peneliti mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan proses pengambilan data dilakukan dengan mudah karena peneliti bekerja di SMK Negeri 1 Purwodadi, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian yang sangat sesuai dengan peneliti yang mengajar Paket Keahlian Administrasi Perkantoran.

10 b) Waktu Penelitian Tahap persiapan hingga selesainya tahap pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan April 015 sampai de 57 Tabel 3.1 Jadwal Pen No. 1. Pengajuan Judul Jenis Kegiatan 015 April Mei Juni Juli Agustus Pengajuan proposal a. Seminar Proposal b. Revisi Proposal 3. Perijinan 4. Pengumpulan data 5. Analisis Data 6. Seminar Hasil 7. Revisi hasil 8. Penyusunan Laporan a. Ujian Tesis b. Revisi Tesis

11 58 c) Populasi, Sampel dan Teknik Sampling (1) Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 011:117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik Paket Keahlian Administrasi Perkantoran kelas XII SMK N 1 Purwodadi. Untuk memperjelas populasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.: Tabel 3. Daftar peserta didik Paket Keahlian Administrasi Perkantoran Tahun Pelajaran 015/016. No. Nama Kelas Jumlah Peserta Didik Paket Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas XII 1 XII AP 1 38 peserta didik XII AP 37 peserta didik 3 XII AP 3 39 peserta didik Jumlah 114 peserta didik Sumber data statistik SMK N 1 Purwodadi (015) () Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah populasi dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 011:118). Sampel penelitian ini diambil dari populasi sebanyak tiga kelas XII Administrasi Perkantoran SMK N 1 Purwodadi. Sesuai pendapat Borg dan Gall dalam Arifin (01:131) bahwa pada tahap uji

12 59 pelaksanaan lapangan terhadap produk subjek sebanyak subjek. Subjek dalam uji pelaksanaan lapangan dalam penelitian ini berjumlah 76 subjek. Subjek tersebut terdiri dari kelas yaitu kelas XII AP sebagai kelas eksperimen berjumlah 37 peserta didik sedangkan kelas XII AP3 sebagai kelas kontrol berjumlah 39 peserta didik. Asumsi peneliti mengambil subjek kelas XII AP sebagai kelas eksperimen yaitu bahwa kelas tersebut merupakan kelas dimana soft skills yang dimiliki oleh para peserta didik sangat rendah dari hasil observasi. Kelas XII AP3 sebagai kelas kontrol di mana kelas tersebut peserta didiknya sudah memiliki soft skills yang tinggi dari hasil observasi. d) Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh jenis data yang diperlukan, dalam penelitian digunakan beberapa teknik, yaitu: (1) Data Kualitatif, data yang berupa pendeskripsian dalam bentuk informasi kalimat yang diperoleh pada tahap pendahuluan. Data kualitatif ini berupa: (a) Tanggapan dan saran yang diberikan oleh validator (b) Deskripsi keterlaksanaan uji coba perangkat desain model pengembangan soft skills Data kualitatif diperoleh dengan menggunakan teknik survei, checklist, observasi dan wawancara. () Data Kuantitatif, yaitu data yang diolah dengan menggunakan perumusan angka pada tahap pengembangan. Data kuantitatif ini berupa: (a) Keterbacaan instrumen pembelajaran (b) Keterlaksanaan model pengembangan soft skills dalam pembelajaran

13 60 (c) Keefektifan model pengembangan soft skills dalam pembelajaran praktik Data kuantitatif diperoleh dengan menggunakan teknik kuesioner, inventori, wawancara dan pengamatan. e) Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data terdiri atas: 1) Lembar validasi Lembar yang digunakan para ahli dalam mengamati dan menilai kualitas soft skills yang dikembangkan dalam model, serta rancangan model pengembangan soft skills. Instrumen lembar validasi diperuntukkan bagi ahli materi, praktisi dan peserta didik yang akan menilai kelayakan model. Lembar validasi ahli mencakup (1) Validasi instrumen pengembangan soft skills; () Validasi Worksheet pengembangan soft skills; (3) Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); (4) Validasi Skenario Pembelajaran Soft Skills; (5) Validasi lembar pengamatan keterlaksanaan model pengembangan soft skills; (6) Validasi instrumen respon guru terhadap penerapan model pengembangan soft skills; (7) Validasi keefektifan model pengembangan soft skills. Kriteria keefektifan model pengembangan soft skills mencakup aspek: (1) intensitas, model dibuat sesuai dengan kemampuan peserta didik, lingkup kompetensi dan menekankan pada keterampilan proses dengan indikator tertentu; () objektif, model dapat membangun soft skills peserta didik; (3) praktis, yaitu model mudah digunakan untuk mengembangkan soft skills peserta didik sesuai dengan jam pembelajaran praktik yang biasa diselenggarakan; (4) sistematis, model dibuat secara sistematis dan dapat digunakan secara terus menerus dalam pembelajaran praktik; dan (5) efisien, model tidak membutuhkan dana yang besar.

14 61 ) Penilaian Berbasis Proses Penilaian berbasis proses ini digunakan untuk mengetahui soft skills peserta didik dalam melaksanakan praktik administrasi perkantoran pada laboratorium administrasi perkantoran. Penilaian ini dikembangkan dalam bentuk lembar pengamatan soft skills dengan indikator-indikator yang sesuai dengan atribut soft skills yang akan dikembangkan. 3) Lembar observasi Lembar observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaannya proses pembelajaran dengan menggunakan model pengembangan soft skills dalam pembelajaran praktik dengan menggunakan lembar pengamatan. Pada lembar pengamatan menggunakan skala penilaian (reating scale) yang memiliki skala Terlaksana dan Tidak terlaksana. f) Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas: 1) analisis statistik deskriptif, yaitu memaparkan hasil penelitian berdasarkan data yang telah diperoleh untuk mengetahui kelayakan model pengembangan soft skills yang dikembangkan; ) analisis statistik inferensial. (1) Analisis data deskriptif yang digunakan untuk mendeskripsikan tahapan pengembangan soft skills dan untuk menyajikan gambaran hasil pengamatan keterlaksanaan soft skills, efektivitas model pengembangan soft skills. (a) Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan, bertujuan untuk mengetahui kelayakan model yang dikembangkan. Data analisis kebutuhan dilakukan saat pengumpulan data atau informasi kemudian dianalisis dengan mendeskripsikan hasilnya. Hasil analisis kebutuhan ini

15 6 selanjutnya digunakan untuk pertimbangan model pengembangan soft skills. (b) Penilaian Ahli Analisis data dari penilaian ahli dan praktisi mengenai model pengembangan soft skill dilaksanakan dengan teknik analisa kuantitatif dan analisa kualitatif. Penilaian ahli digunakan untuk mengetahui tingkat kualitas model yang dilihat dari empat aspek yakni: 1) petunjuk; ) isi; 3) aspek bahasa; 4) format worksheet model yang dikembangkan. Data yang berupa skor kemudian diukur dengan menggunakan rumus: x i P = x100% x Keterangan: P : persentase penilaian x i : jumlah jawaban dari validator x : jumlah jawaban tertinggi Hasil perhitungan persentase keseluruhan aspek agar dapat memberikan makna dan pengambilan keputusan digunakan ketetapan sebagai berikut. Tabel 3.3 Pengambilan Keputusan Revisi Tingkat Pencapaian (%) Kualifikasi Keterangan Sangat baik Tidak perlu direvisi Baik Tidak perlu direvisi Cukup Direvisi 1-40 Kurang Baik Direvisi 0-0 Kurang Cukup Direvisi Sumber : (Sugiyono, 014)

16 63 (c) Uji coba awal Analisis uji coba awal bertujuan untuk memperoleh evaluasi dari pengguna lapangan atas produk model pengembangan soft skills yang telah direvisi berdasarkan hasil uji validasi ahli. Uji coba awal ini dilakukan oleh uji kelompok kecil (peserta didik). Hasil penilaian uji coba awal ini didapat dari pengamatan dan hasil penilaian angket oleh peserta didik. Penganalisaan angket terlebih dahulu diadakan terhadap setiap pernyataan angket. Penentuan kriteria penelitian terhadap model yang dikembangkan dilakukan berdasarkan kriteria skala likert (Sugiono, 013). Rumus yang dipakai untuk menganalisis skor yang diperoleh adalah : P = x 100% (d) Hasil perhitungan persentase akan digunakan untuk pengambilan keputusan apakah model pengembangan soft skills direvisi atau tidak seperti yang tertera pada tabel 3.3. Implementasi Model Pengembangan Soft Skills Tahap terakhir adalah menerapkan model pengembangan soft skills yang telah dikembangkan, kemudian menganalisis hasil implementasinya. Analisis implementasi model dilakukan untuk mengetahui apakah model pengembangan soft skills yang dikembangkan valid dan efektif. Analisis dilakukan dengan melakukan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dan hasilnya dideskripsikan secara kualitatif dan kuantitatif.

17 64 () Analisis Statistik Inferensial Analisis statistik inferensial digunakan untuk mengetahui keefektifan model pengembangan soft skills dalam pembelajaran praktik untuk kesiapan kerja peserta didik. Keefektifan pengunaan model ini dilihat berdasarkan analisis statistik inferensial dengan uji t menggunakan bantuan program analisis SPSS 0 yang didahului dengan uji prasyarat yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan keseimbangan rata-rata. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sampel yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak (Budiyono,009) uji normalitas data dilakukan menggunakan uji Kolmogorov-smirnov dengan α = dan dibantu program SPSS 0. Hipotesis untuk uji normalitas ini adalah : Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Dasar pengambilan keputusan uji normalitas ini adalah : 1. Jika Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal. Jika Sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal Rumus uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut: Z = x x s Keterangan: Z = Transpormasi dari angka ke notasi pada distribusi normal x = angka pada data s = simpangan baku

18 65 Statistik uji untuk metode ini : L : maks F(z) S (z) b. Uji Homogenitas Uji Homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak. Dengan kata lain, homogenitas berarti bahwa himpunan data yang diteliti memiliki karakteristik yang sama. Dalam Uji homogenitas ini dilakukan dengan metode uji levene dengan bantuan program SPSS. Hipotesis untuk uji homogenitas ini adalah : Ho = Sampel berasal dari varians yang sama (homogen) H 1 = Sampel tidak berasal dari varians yang sama Dasar pengambilan keputusan untuk uji homogenitas ini adalah : 1. Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima. Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak Rumus uji Levene yaitu sebagai berikut: W ( N k) ( k 1) k i i1 k n i i1 j1 N ( Zi. Z.. ) ( Z ij Z.) i. Keterangan : Zi = median data pada kelompok ke-i, dan Z. = median untuk keseluruhan data.

19 66 c. Uji t (Uji Hipotesis) Uji Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Independent Sampel Test, yaitu uji t untuk dua sampel yang tidak berpasangan. Uji Independent Sampel Test digunakan untuk menentukan ada tidaknya perbedaan rata-rata dua sampel bebas. Dua sampel yang dimaksud adalah sampel yang sama namun mempunyai dua data (Sujarweni, 014). Dalam uji t ini dibantu dengan menggunakan SPSS. Hipotesis untuk Uji t (uji hipotesis) ini adalah : Ho = rata-rata soft skills kesiapan kerja peserta didik sebelum dan sesudah diberikan model pengembangan soft skills adalah sama. H 1 = rata-rata soft skills kesiapan kerja peserta didik sebelum dan sesudah diberikan model pengembangan soft skills adalah berbeda Dasar pengambilan keputusan untuk uji t (uji hipotesis) ini adalah : 1. Jika sig. > 0,05 maka Ho diterima. Jika sig. < 0,05 maka Ho ditolak Rumus uji t adalah sebagai berikut t 1 s n 1 s n X 1 X r s 1 n 1 s n Keterangan: X 1 1 = Rata-rata sampel 1, X = Rata-rata sampel,

20 67 S 1 = simpangan baku sampel 1, S = simpangan baku sampel, S 1 S r = varians sampel 1, = varians sampel, dan = korelasi antara dua sampel. e. Revisi produk Data hasil uji coba model, kemudian dianalisis untuk mengetahui tanggapan, efektivitas peserta didik terhadap model pengembangan soft skills. Kekurangan-kekurangan model yang telah diuji cobakan pada peserta didik, kemudian direvisi kembali menjadi model yang efektif. (e)tahap Evaluasi a. Uji coba pemakaian Uji coba pemakaian dilaksanakan di kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Purwodadi Tahun Pelajaran 015/016. Uji coba pemakaian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah model yang dibuat efektif digunakan sebagai model pengembangan soft skills. Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan dua kelas sebagai kelompok kontrol dan kelompok eksperimen (Sugiyono, 014). Subyek penelitian diberikan model pengembangan soft skills dengan diberikan instrumen worksheet yang bermuatan soft skills dan lembar penilaian diri (PDS) untuk mengetahui seberapa pengaruh perlakuan terhadap soft skills kesiapan kerja peserta didik. Subyek penelitian kelas lain tidak diberikan model pengembangan soft skills dengan instrumen worksheet bermuatan soft skills. dan lembar penilaian diri (PDS). Setelah diberikan model pengembangan soft skills, maka dapat dibandingkan hasilnya dengan kelas yang tidak diberi model pengembangan soft skills sehingga dapat mengetahui efektivitas dari penggunaan model pengembangan soft skills. Model dikatakan efektif dan praktis jika reliabilitas instrumen pengamatan soft skills kesiapan kerja 4,00,

21 68 pada uji validitas instrumen berada pada posisi valid, dan pada uji beda nilai t hitung lebih besar dari t tabel. Dugaan terjadinya peningkatan soft skills adalah : Ho : Tidak terjadi peningkatan soft skills H1 : Terjadi peningkatan soft skills Adapun kriteria penilaian ditetapkan sebagai berikut: Ho ditolak jika t hitung > t tabel H1 diterima jika t hitung < t tabel Uji coba pemakaian model menggunakan desain Pretest-Postest Control Group Design menurut Sugiyono (010), yang dapat dilihat pada Gambar 3.. R O 1 X O 3 R O O 4 Gambar 3. Desain Pretest-Postest Control Group Design Keterangan: R : pengambilan sampel secara random, O 1 O O 3 O 4 : pretest kelompok eksperimen, : post test kelompok eksperimen, : pretest kelompok kontrol, dan : post test kelompok kontrol.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di (dua) SMK Kabupaten Madiun yaitu SMKN 1 Geger dan SMKN Jiwan. Subjek penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R and D). Sugiyono (2013:297) mendefinisikan bahwa penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pengembangan (Research and Development). Penelitian Pengembangan sebagai suatu proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pembuatan (Research and Development). Penelitian pembuatan sebagai suatu proses untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan. antar variabel yang akan diteliti (Gambar 3.1).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan. antar variabel yang akan diteliti (Gambar 3.1). BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti (Gambar 3.1). Kemampuan generik sains yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan (research and development) yang bertujuan untuk mengembangkan modul biologi berbasis model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah metode penelitian dan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu media, metode penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) mengatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian Semu. Jenis penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis tentang efektif atau tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah lokasi dan subyek penelitian, metode penelitian, diagram alir penelitian, instrumen penelitian, teknik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan 73 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian Pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanaan di SMP Negeri 1 Sragen yang beralamat Jalan Raya Sukowati No. 162 Sragen, Kabupaten Sragen. 2. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel 69 III. METODE PENELITIAN 3. Pendekatan Penelitian Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel representasi ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dan metode deskriptif. Metode quasi experiment digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan mengembangkan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan mengajar model pembelajaran terpadu pada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan 39 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian Pengembangan Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dan pengembangan, model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Modul pembelajaran fisika ini dikembangkan di Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi experiment mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. 77 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. Pendekatan Research and Development yang merujuk pada teori Borg and Gall

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tahap pengembangan dan tahap validasi produk awal dilakukan di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Uji coba terbatas dan uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian pengembangan. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka peneltian ini menggunakan pendekatan metode penelitian dan pengembangan (Research and Develompment), yaitu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri Karangpandan kelas X tahun pelajaran 2012/2013 yang beralamat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) pada penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O

Kelas Eksperimen : O X O 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Tempat penelitian merupakan suatu sumber untuk mendapatkan data yang dibutuhkan mengenai masalah yang akan diteliti. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall (Sukmadinata,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dikatakan kuasi eksperimen karena subjek penelitian tidak diacak sepenuhnya.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dikatakan kuasi eksperimen karena subjek penelitian tidak diacak sepenuhnya. BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuasi eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen adalah penelitian yang mendekati eksperimen

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek penelitian studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat penelitian yang digunakan untuk judul Pengembangan Permainan Simulasi Untuk Meningkatkan Perencanaan Karier Peserta Didik Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Permasalahan yang dikaji yaitu tentang pemanfaatan modul mnemonic

BAB III METODE PENELITIAN. Permasalahan yang dikaji yaitu tentang pemanfaatan modul mnemonic 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Permasalahan yang dikaji yaitu tentang pemanfaatan modul mnemonic dalam pembelajaran program paket C untuk meningkatkan hasil belajar, maka berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data sebagai bahan dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). 67 III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Desain penelitian pengembangan berdasarkan langkah-langkah penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan disain matching pretest-posttest control group design yaitu menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuasi eksperimen. Pada kuasi eksperimen, subjek

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT Sri Mulyani, Cece Rakhmat, Asep Saepulrohman Program S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan atau biasa disebut dengan research and development, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek studi lapangan adalah 6 guru kimia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK se-gugus IV Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cihampelas Jln. Raya Sayuran Desa Mekarmukti Kec. Cihampelas, Kab. Bandung Barat 40562. Dipilihnya lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini mengungkap hubungan antara dua variabel maupun lebih atau mencari pengaruh suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui/menilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), BAB III METODE PENELITIAN Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), anak selalu bertanya tentang hal hal yang dilihat, didengar, diraba, dicecap bahkan dirasakan (Sukmadinata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu ini digunakan untuk meneliti keefektifan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: 77),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan pendidikan atau Research and Development. Metode penelitian pengembangan pendidikan adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development), yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development), yang dimaksud dengan 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pengembangan (Research and Development), yang dimaksud dengan model penelitian dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 12 Yogyakarta dan pengambilan data telah dilakukan pada tanggal 19 26 November 2016 di kelas VII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif. Menurut Hamid Darmadi (011: 17) eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Materi Persegi, Persegi Panjang dan Jajargenjang

Lebih terperinci

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS), 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen. Dikarenakan subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi menerima keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi Eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen yang bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini dikembangkan bahan ajar dalam bentuk komik. Komik ini divalidasi oleh dua dosen ahli materi dan dua orang guru seni rupa sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen (eksperimen semu), dimana sampel penelitian diambil secara cluster random sampling (Fraenkel & Wallen, 2009). Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Eksperimen semu dilakukan untuk memperoleh informasi dari eksperimen yang tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting dimiliki oleh setiap calon guru agar dapat berhasil melaksanakan pembelajaran di laboratorium.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall (1983:772), Educational

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian yang berjudul Keefektifan Layanan Informasi tentang Bahaya Bullying untuk Meningkatkan Empati pada Peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/ Sampel Lokasi dilakukannya penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 25 yang beralamat di Jl. Baturaden VIII no.21 kota Bandung. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) meliputi tahapan define,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) meliputi tahapan define, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational research and development) meliputi tahapan define, design and develop

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi experiment. Metode ini digunakan karena situasi kelas sebagai tempat mengkondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design. 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS MODEL CONNECTED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs N YOGYAKARTA II

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS MODEL CONNECTED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs N YOGYAKARTA II EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS MODEL CONNECTED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs N YOGYAKARTA II Sulistiyawati dan Erwin Fertina Jurusan Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan termasuk ke dalam penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan termasuk ke dalam penelitian kuantitatif adalah 0 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan termasuk ke dalam penelitian kuantitatif adalah jenis quasi eksperimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian eksperimen semu). Eksperimen semu dilakukan untuk memperoleh informasi, di mana eksperimen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang 53 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang pendidikan kesehatan reproduksi bagi siswa pada jenjang sekolah menengah. Metode dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan Data. Produk. Massal. Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan Metode R & D

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan Data. Produk. Massal. Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan Metode R & D BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development). Metode ini digunakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Laboratorium UPI Bandung di Jl. Senjaya Guru kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi

Lebih terperinci

HALAMAN SAMPUL BAB III METODE PENELITIAN

HALAMAN SAMPUL BAB III METODE PENELITIAN HALAMAN SAMPUL BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang digilib.uns.ac.id 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974). Pemilihan model Four-D ini karena dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, desain pengembangan yang dilakukan, teknik dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Penelitian dan Pengembangan 1. Model Penelitian dan pengembangan Menurut Sugiyono dalam bukunya, metode penelitian dan pengembangan (dalam bahasa Inggris Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di salah satu SMK Negeri di Kota Bandung pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian dan pengembangan (research and development). R&D merupakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian, BAB III METODOLOGI Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian, alat pengumpul data, dan analisis data. A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan model pelayanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan model pelayanan 83 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan model pelayanan bimbingan dan konseling karir berbasis internet di sekolah menengah kejuruan (SMK). Kerangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1. Desain Penelitian Kuantitatif (Sugiyono, 2014, hlm. 112 )

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1. Desain Penelitian Kuantitatif (Sugiyono, 2014, hlm. 112 ) 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kombinasi (Mixed Methods). Penelitian kombinasi menggabungkan antara penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan peneliti, mulai dari perumusan masalah sampai dengan penarikan kesimpulan. Pendekatan

Lebih terperinci