RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GENAP 2016/2017 PELAKSANA AKADEMIK MATAKULIAH HUKUM PENGANGKUTAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GENAP 2016/2017 PELAKSANA AKADEMIK MATAKULIAH HUKUM SURAT BERHARGA UNIVERSITAS ESA UNGGUL

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PELAKSANA AKADEMIK MATAKULIAH UMUM (PAMU) UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Eko Suryani, Pendidikan Kesehatan bagian dari

Eko Suryani, Pendidikan Kesehatan bagian dari

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2017/2018 PRODI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

8RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2017/2017 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL

RPS Nama Mata Kuliah Hal 1

BENTUK PEMBELAJARAN 1. Metoda contextual instruction 2. Media : kelas, komputer, LCD, whiteboard, web.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GENAP 2016/2017 PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PELAKSANA AKADEMIK MATAKULIAH PRODI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GENAP 2016/2017 PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

PENGERTIAN KAPAL SEBAGAI BARANG DALAM PENEGAKAN HUKUM OLEH PEJABAT DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GENAP 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Jakarta, 01 November Kepada Yth. Bapak/Ibu. Di tempat. Dengan hormat,

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GENAP 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

I. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

3. Mahasiswa mampu menginisiasi, merencanakan, menjalankan, dan menutup proyek sistem informasi dengan metode yang sesuai

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2017/2018 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUT, PENUMPANG DAN KECELAKAAN. menyelenggarakan pengangkutan barang semua atau sebagian secara time charter

RPS CIM123 Metode Perancangan Program halaman 1 dari 10

BENTUK PEMBELAJARAN 1. Metoda contextual instruction 2. Media : kelas, komputer, LCD, whiteboard, web. 1. Metode Kontektual intruction, tatap

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2017/2018 PELAKSANA PRODI FARMASI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GENAP 2016/2017 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL

2. Mahasiswa mampu memahami metabolisme zat gizi mikro

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 45 TAHUN 2015 TENTANG PERSYARATAN KEPEMILIKAN MODAL BADAN USAHA DI BIDANG TRANSPORTASI

Management instruction

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BENTUK PEMBELAJARAN 4. Metoda contextual instruction 5. Media : kelas, komputer, LCD, whiteboard, web

2013, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negar

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI PEREKAM MEDIS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tanggung Jawab Pengangkut di Beberapa Moda Transportasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

contextual instruction 2. Media : kelas, komputer, LCD, whiteboard, web 1. Media : contextual instruction

BAB I PENDAHULUAN. dan memperlancar perdagangan dalam maupun luar negeri karena adanya

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GENAP 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

RPS CIS 511 Software Process halaman 1 dari 9

2015, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 211 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5739); Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN M

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya pengguna jasa. yang percaya untuk menggunakan jasa pengangkutan.

G. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PERHUBUNGAN

2017, No c. bahwa untuk mempercepat penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut, darat, dan udara diperlukan progr

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Badan Litbang Perhubungan telah menyusun kegiatan penelitian yang dibiayai dari anggaran pembangunan tahun 2010 sebagai berikut.

BIDANG PERHUBUNGAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN KABUPATEN 1. Perhubungan Darat. 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GENAP 2016/ 2017 PROGRAM STUDI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL

2015, No Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 193/PMK.03/2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUTAN. A. Pengertian Pengangkutan Dan Hukum Pengangkutan

BAB II PENGANGKUTAN PENUMPANG MELALUI PENGANGKUTAN UDARA

I. PENDAHULUAN. Pengangkutan terbagi dalam dua hal, yaitu pengangkutan orang dan/atau barang

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PELAKSANA AKADEMIK MATAKULIAH UMUM (PAMU) UNIVERSITAS ESA UNGGUL

UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 1992 TENTANG PELAYARAN [LN 1992/98, TLN 3493]

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam memenuhi kebutuhan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2017/2018 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL

2015, No Tidak Sesuai Dengan Tujuan Semula atau Dipindahtangankan kepada Pihak Lain Baik Sebagian atau Seluruhnya Serta Pengenaan Sanksi Atas

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUTAN MULTIMODA. pengangkutan barang dari tempat asal ke tempat tujuan dengan lebih efektif dan

2018, No Negara Republik Indonesia Nomor 4849); 3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara R

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

PENGENALAN ANALISIS OPERASI & EVALUASI SISTEM TRANSPORTASI SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2006

BAB I PENDAHULUAN. dengan lainnya yang menjadikan manusia sebagai makhluk sosial atau zoon

HUKUM PENGANGKUTAN LAUT DI INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PENGANGKUTAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 15/PJ/2011 TENTANG

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GENAP

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran N

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

RANCANGAN KRITERIA DI BIDANG TRANSPORTASI LAU RANCANGAN KRITERIA TRAYEK TETAP DAN TERATUR, SERTA TIDAK TETAP DAN TIDAK TERATUR

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUT DAN PENUMPANG ANGKUTAN UMUM. yang mengangkut, (2) alat (kapal, mobil, dsb) untuk mengangkut.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan meningkatnya transaksi perdagangan luar negeri. Transaksi

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146/PMK.011/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SEMINAR PUSTRAL UGM YOGYAKARTA, 20 DESEMBER Dr. NOOR MAHMUDAH, S.T., M.Eng. Dr. Noor Mahmudah 1

UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PELAYARAN [LN 2008/64, TLN 4846]

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 996 TAHUN 2017 TENTANG SATUAN TUGAS PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan pada khususnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pengangkutan terbagi dalam dua hal, yaitu pengangkutan orang dan/ atau barang

TUGAS MATA KULIAH HUKUM PENGANGKUTAN PERANAN PENTING PENGANKUTAN LAUT. Disusun oleh : YASIR ADI PRATAMA (E1A012096) KELAS B

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI PESISIR SELATAN NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor 1 Tahun 2006 Tentang ADENDUM PERATURAN AKADEMIK

80/PMK.03/2012 JASA ANGKUTAN UMUM DI DARAT DAN JASA ANGKUTAN UMUM DI AIR YANG TIDAK DIKENAI PAJAK PE

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

Transkripsi:

RENCANA SEMESTER GENAP 2016/2017 PELAKSANA AKADEMIK MATAKULIAH HUKUM PENGANGKUTAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata Kuliah : Hukum Kode MK : HBI622 Mata Kuliah Prasyarat : - Bobot MK : 2 sks Dosen Pengampu : Ade Hari Siswanto, SH., MH Kode Dosen : 5749 Alokasi Waktu : Tatap muka 14 x 100 menit, tidak ada praktik, tidak ada online Capaian Pembelajaran : 1. Mahasiswa mampu memahami 2. Mahasiswa mampu memahami aplikasi dan praktek Hukum serta dapat mengembangkan cara berpikir dan menganalisa aspek serta permasalahan di bidang SESI KEMAMPUAN AKHIR 1 Mahasiswa mampu mengenai Dasar dan ruang lingkup Hukum Laut Perdata. 2 Mahasiswa mampu Hukum Perkapalan MATERI Pengantar : Pengertian Hukum Laut Perdata Definisi Hukum tentang Kapal, Ijin Berlayar, Bendera Kapal, Nakhoda dan Pengawakan Kapal BENTUK 1. Metoda 1. Media : SUMBER 1. HMN Purwosujtipto, Hukum Dagang V, Tentang Pelayaran 2. Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) 3. UU No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran UU No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran INDIKATOR PENILAIAN pengertian dan aspek Hukum Laut Perdata menurut KUHD dan UU Pelayaran aspek tentang kapal dan perkapalan (perijinan, pengawakan, dokumen kapal, kelaiklautan kapal, bukti kebangsaan kapal dan, fungsi nakhoda.

SESI KEMAMPUAN AKHIR 3 Mahasiswa mampu subjek dan objek laut MATERI Subjek dan objek laut. BENTUK SUMBER INDIKATOR PENILAIAN siapa dan apa subjek dan objek laut serta bagaimana aspek 4 Mahasiswa mampu tentang, hak, kewajiban dan tanggung jawab pengangkut dan pengirim 5 Mahasiswa mampu dokumen-dokumen pengakutan laut, terutama dokumen Konosemen yang sekaligus berfungsi sebagai surat berharga memahami laut serta hak, kewajiban dan tanggung jawab pengangkut dan pengirim Mate receipt, manifest, delivery order, konosemen sebagai dokumen laut yang berfungsi sebagai surat berharga Mampu aspek serta hak, kewajiban dan tanggung jawab pihak-pihak dalam Mampu dokumen-dokumen pengakutan laut, terutama dokumen Konosemen yang sekaligus berfungsi sebagai surat berharga

SESI KEMAMPUAN AKHIR 6 Mahasiswa mampu transaksi perdagangan eksporimpor melalui dengan fasilitas letter of kredit (Kredit Berdokumen), hingga terlihat fungsi Konosemen sebagai surat berharga dalam laut 7 Mahasiswa mampu perbandingan antara pengangkut (dalam ) dengan Jasa Pengiriman/Freight forwarder (dalam pengiriman) 8 Mahasiswa mampu kerugian laut MATERI Perjanjian ekspor/impor, tata cara pembayaran fasilitas L/C huingga pengirimannya kapal laut perbandingan antara pengangkut (dalam ) dengan Jasa Pengiriman/Freig ht forwarder (dalam pengiriman) Pengertian kerugian laut dan aspek nya dari sisi BENTUK SUMBER INDIKATOR PENILAIAN transaksi perdagangan ekspor-impor melalui dengan fasilitas letter of kredit (Kredit Berdokumen), hingga terlihat fungsi Konosemen sebagai surat berharga dalam laut Mampu perbandingan antara pengangkut (dalam ) dengan Jasa Pengiriman/Freight forwarder (dalam pengiriman) kerugian laut dan aspek nya dari sisi

SESI KEMAMPUAN AKHIR 9 Mahasiswa mampu mengenai Hukum asuransi laut 10 Mahasiswa mampu dan aspek Hukum Udara khususnya mengenai pesawat udara, perijinan dan kelaikudaraan pesawat 11 Mahasiswa mampu dan aspek Hukum Udara khususnya terkait udara MATERI Hukum asuransi laut dibagi menjadi 3, yaitu Asuransi Barang Dalam dan Asuransi Rangka Kapal serta Asuransi jiwa dan/atau kecelakaan penumpang Hukum Udara khususnya mengenai pesawat udara, perijinan dan kelaikudaraan pesawat Hukum udara BENTUK SUMBER Undang-undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan 1. Undang-undang No. 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan 2. Peraturan Pemerintah No Tahun Tentang Angkutan Udara INDIKATOR PENILAIAN Hukum asuransi laut dibagi menjadi 3, yaitu Asuransi Barang Dalam dan Asuransi Rangka Kapal serta Asuransi jiwa dan/atau kecelakaan penumpang Hukum Udara khususnya mengenai pesawat udara, perijinan dan kelaikudaraan pesawat Hukum udara

SESI KEMAMPUAN AKHIR 12 Mahasiswa mampu dan aspek Hukum Kereta Api MATERI Hukum Kereta Api BENTUK SUMBER Undang-undang No. 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian INDIKATOR PENILAIAN Hukum Kereta Api dari aspek, baik barang ataupun orang 13 Mahasiswa mampu dan aspek Hukum dengan kendaraan bermotor terkait darat 14 Mahasiswa mampu kendaraan bermotor melalui aplikasi online dikaitkan dengan ketentuan darat Perjanjian darat baik berjadwal/tidak berjadwal maupun bertrayek/tidak bertrayek kendaraan bermotor berbasis online dikaitkan dengan ketentuan darat 1. Undang-undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan Raya 2. Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2014 Tentang angkutan Jalan 1. Undang-undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan Raya 2. Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2014 Tentang angkutan Jalan Perjanjian darat baik berjadwal/tidak berjadwal maupun bertrayek/tidak bertrayek kendaraan bermotor berbasis online dikaitkan dengan ketentuan darat

EVALUASI SESI PROSE- DUR BEN-TUK SEKOR > 77 ( A / A-) 1 Pre test Tes tulisan secara (UTS) lengkap berikut dasar ya 2 (dua) syarat kapal laut dapat berlayar di Indonesia, yaitu bagaimana proses dan syarat kapal laut memperoleh surat ijin berlayar serta bagaimana proses dan syarat kapal laut memperoleh bukti kebangsaan kapal indonesia (berhak mengibarkan bendera indonesia) 2 Pre test Tes tulisan (UTS) secara lengkap fungsi bendera kapal dalam pelayaran internasional dan fungsi nakhoda selain sebagai pemimpin kapal menurut UU No. Tahun 2008 SEKOR > 65 (B- / B / B+ ) kurang lengkap berikut dasar ya 2 (dua) syarat kapal laut dapat berlayar di Indonesia, yaitu bagaimana proses dan syarat kapal laut memperoleh surat ijin berlayar dan Tanda bukti kebangsaan kapal indonesia (berhak mengibarkan bendera indonesia) kurang lengkap fungsi bendera kapal dalam pelayaran internasional dan fungsi nakhoda selain sebagai pemimpin kapal menurut UU No. Tahun 2008 SEKOR > 60 (C / C+ ) satu syarat kapal dapat berlayar di indonesia (dari dua syarat yang ada) kurang lengkap fungsi bendera kapal dalam pelayaran internasional saja SEKOR > 45 ( D ) dua ijin kapal dapat berlayar, tanpa dan proses dan syaratsyaratnya saja tanpa dan SEKOR < 45 ( E ) atau jawaban atau jawaban BOBO T 6,25% 6,25%

SESI PROSE- DUR BEN-TUK SEKOR > 77 ( A / A-) 3 Pre test, Tes tulisan secara (UTS) lengkap konosemen/bill of lading sebagai: 1) bukti, 2)sebagai surat berharga, 3)sebagai tanda terima barang dan 4)sebagai dokumen hak milik. 4 Pre test Tes tulisan secara (UTS) lengkap proses impor barang antar negara dengan fasilitas L/C dan laut 5 Pre & Post test Tugas Paper dikumpulk an pada saat UAS Membuat paper 20 halaman tentang dan permasalahannya dengan menganalisa secara baik disertai standar penulisan yang benar SEKOR > 65 (B- / B / B+ ) hanya dua sampai tiga fungsi konosemen dari 4 yang diminta kurang lengkap proses impor barang antar negara dengan fasilitas L/C dan laut Membuat paper 20 halaman tentang dan permasalahannya dengan menganalisa secara baik SEKOR > 60 (C / C+ ) hanya satu fungsi konosemen dari 4 yang diminta tidak lengkap proses impor barang antar negara dengan fasilitas L/C dan laut Membuat paper kurang 20 halaman tentang dan permasalahan nya SEKOR > 45 ( D ) hanya saja fungsi konosemen tanpa menyebut saja tanpa sebagaimana yang diminta Membuat paper asalasalan. SEKOR < 45 ( E ) atau jawaban. atau jawaban membuat Paper BOBO T 6,25% 6,25% 20%

SESI PROSE- DUR BEN-TUK SEKOR > 77 ( A / A-) 6 Post test Tes tulisan Mendefinisikan dan (UAS) membandingkan disertai contohnya barang oleh pengangkut dan pengiriman oleh jasa pengiriman (forwarder) 7 Post test Tes tulisan (UAS) 8 Post test Test tulisan (UAS) Mendefinisikan dan secara lengkap pengertian Avarai dalam kerugian laut Menjelaskan dan beberapa pengecualian prinsip asuransi dalam asuransi laut SEKOR > 65 (B- / B / B+ ) Kurang Mendefinisikan dan membandingkan disertai contohnya barang oleh pengangkut dan pengiriman oleh jasa pengiriman (forwarder) Kurang lengkap Mendefinisikan dan pengertian Avarai dalam kerugian laut Kurang lengkap Menjelaskan dan pengecualian prinsip asuransi dalam asuransi laut SEKOR > 60 (C / C+ ) Mendefinisikan barang oleh pengangkut dan pengiriman oleh jasa pengiriman (forwarder) Mendefinisikan pengertian Avarai dalam kerugian laut Menjelaskan saja pengecualian prinsip asuransi dalam asuransi laut SEKOR > 45 ( D ) saja barang oleh pengangkut dan pengiriman oleh jasa pengiriman (forwarder) Avarai dalam kerugian laut menyebut beberapa pengecualian prinsip asuransi dalam laut SEKOR < 45 ( E ) atau atau atau BOBO T 10% 10% 10%

SESI PROSE- DUR BEN-TUK SEKOR > 77 ( A / A-) 9 Post Test Test dan tulisan membandingkan (UAS) secara lengkap pengertian intermoda dan multimoda dalam udara 10 Post Test Test tulisan (UAS) Menganalisa mengapa ojek online bertentangan dengan UU Lalulintas dan Angkutan Jalan Raya SEKOR > 65 (B- / B / B+ ) dan membandingkan kurang lengkap pengertian intermoda dan multimoda dalam udara Kurang Menganalisa mengapa ojek online bertentangan dengan UU Lalulintas dan Angkutan Jalan Raya SEKOR > 60 (C / C+ ) saja definisi intermoda dan multimoda dalam udara saja definisi jalan raya dalam udara SEKOR > 45 ( D ) pasal undangundangnya saja tanpa pasal undangundangnya saja tanpa SEKOR < 45 ( E ) atau atau BOBO T 10% 10% Komponen penilaian : 1. Kehadiran = 5 % 2. Tugas = 20 % 3. UTS = 25 % 4. UAS = 50 %

Mengetahui, Ketua Program Studi, Jakarta, 30 Maret 2016 Dosen Pengampu, Nurhayani, SH., MH Ade Hari Siswanto, SH., MH