Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

dokumen-dokumen yang mirip
MENGIDENTIFIKASI dan MENGENDALIAN HAMA WERENG PADA PADI. Oleh : M Mundir BP3KK Nglegok

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

PENDAHULUAN. Latar Belakang. pembangunan pertanian dan sebagai makanan utama sebagian besar masyarakat

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. (Rismunandar, 1993). Indonesia memiliki beragam jenis beras dengan warna nya

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

Mengenal Hama Wereng Batang Coklat Nilaparvata lugens Stal. Oleh : Budi Budiman

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

FENOMENA RESURJENSI PADA PENGGUNAAN INSEKTISIDA IMIDOKLOPRID 350SC PADA HAMA WERENG COKLAT. M. Sudjak Saenong Balai Penelitian Tanaman Serealia

b) Kepik Mirid (Cyrtorhinus lividipennis ) c) Kumbang Stacfilinea (Paederus fuscipes)/tomcat d) Kumbang Carabid (Ophionea nigrofasciata)

PENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI

SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN OMISSION PLOT Kajian Efektifitas Pengelolaan Lahan Sawah Irigasi Pada Kawasan Penambangan Nikel Di Wasile - Maluku Utara

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA

DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT

HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

Waspada Serangan Hama Tanaman Padi Di Musim Hujan Oleh : Bambang Nuryanto/Suharna (BB Padi-Balitbangtan)

KAJIAN APLIKASI PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANIK DAN AN- ORGANIK TERHADAP PRODUKSI PADI SAWAH

PENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1) Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Selatan 2) Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor ABSTRAK

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

BAHAN DAN METODE. Bahan yang digunakan adalah benih padi Varietas Ciherang, Urea, SP-36,

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan

APLIKASI MODEL PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN TANAMAN PADI

1) Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon 2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan

1 Menerapkan pola tanam yang teratur dan waktu tanam yang serempak (tidak lebih dari 2 minggu)

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil. Kondisi Umum

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

Keragaan Beberapa VUB Padi Sawah di Lahan Pasang Surut Mendukung Swasembada Pangan

Wereng coklat, (Nilaparvata lugens Stal) ordo Homoptera famili Delphacidae. Tubuh berwarna coklat kekuningan - coklat tua, berbintik coklat gelap pd

III. BAHAN DAN METODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Padi Hibrida

KK : 2.4% Ket: ** ( sangat nyata) tn (tidak nyata) Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. Padi sawah (Oryza sativa L.) merupakan salah satu komoditas andalan Provinsi

PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK

TINGKAT PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH MELALUI SISTEM TANAM LEGOWO DAN TEGEL DI KECAMATAN KRAMATWATU KABUPATEN SERANG.

PENAMPILAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU PADI RAWA PADA LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MERAUKE PAPUA

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MODUL PTT FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI PENANGKARAN SEBAGAI BENIH SUMBER DI LAMPUNG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR

PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR PADI TAHAN TUNGRO DI KABUPATEN BANJAR

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

Varietas Unggul Mendukung Usahatani Padi di Lahan Lebak. Morphological Characterization and Content of Sugar Some Sweet Potato Germplasm Local Lampung

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

Keragaan Varietas Inpari Pada Lahan Lebak Tengahan di Desa Epil Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan

PERTUMBUHAN DAN HASIL KENTANG MERAH DI DATARAN MEDIUM KABUPATEN REJANG LEBONG BENGKULU PENDAHULUAN

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah di Jakarta

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family

PENGARUH PERBAIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO MELALUI PEMANFAATAN LAHAN SELA DI ANTARA KARET MUDA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

DINAMIKA WERENG COKLAT TANAMAN PADI DI WILAYAH INDONESIA

1. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS PADI GOGO DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BATANGHARI. Mildaerizanti, Desi Hernita, Salwati dan B.Murdolelono BPTP JAMBI BPTP NTT

SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO 2 1 MENINGKATKAN HASIL GABAH. Oleh : Drh. Saiful Helmy

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

TEKNOLOGI PRODUKSI PADI MENDUKUNG SWASEMBADA BERKELANJUTAN DI SULAWESI SELATAN

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

sosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.

Hama Penyakit Tanaman Padi Gogo. Tim : BPTP Jawa Tengah

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Padi merupakan komoditas yang sangat penting, karena saat ini beras

Kata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan

MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tanaman akan tumbuh subur dengan seizin Allah SWT. Jika Allah tidak

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

PAKET TEKNOLOGI USAHATANI Padi Penyusun : Wigati Istuti dan Endah R

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI VARIETAS MEKONGGA TERHADAP KOMBINASI DOSIS PUPUK ANORGANIK NITROGEN DAN PUPUK ORGANIK CAIR

UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH

Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

Pengelolaan Tanaman Terpadu. Samijan, Ekaningtyas Kushartanti, Tri Reni Prastuti, Syamsul Bahri

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN SELUMA Studi Kasus: Lahan Sawah Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan ABSTRAK PENDAHULUAN

Lampiran 1. Deskripsi padi varietas Ciherang (Supriatno et al., 2007)

KERAGAAN HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL PADI DAN KONTRIBUSI TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI

PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA

Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jl. Irian Km.6,5 Bengkulu 38119

Transkripsi:

Juni, 2013 Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan EFIKASI PESTISIDA ANJURAN TERHADAP PERKEMBANGAN POPULASI HAMA WERENG BATANG COKLAT DI KABUPATEN KUDUS Hairil Anwar dan S. Jauhari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Alamat: Bukit Tegalepek, Sidomulyo, Kotak Pos 101, Ungaran Telp. (024) 6924965-6924967, Fax. (024) 6924966 ABSTRAK Kehilangan hasil akibat serangan hama wereng batang coklat (WBC) pada tanaman padi relatif tinggi bisa mencapai lebih dari 20 % bahkan bisa puso. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan insektisida yang efektif menekan serangan serangga hama WBC. Penelitian dilakukan pada lahan milik petani di Undaan Lor, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, menggunakan rancangan acak kelompok dengan empat ulangan dan empat perlakuan insektisida yaitu fipronil, BPMC, karbosulfan, dan buprofezin. Benih padi varietas unggul baru (VUB) yang ditanam pada petak berukuran 5m x 8m adalah Mekongga, dengan jarak tanam 20 x 20 cm x 40 cm (legowo 2:1). Intensitas serangan hama WBC diamati pada saat tanaman berumur 15 hari setelah tanam (hst) hingga seminggu menjelang panen dengan interval seminggu sekali. Untuk mengetahui keragaan komponen hasil dilakukan penghitungan dan penimbangan hasil panen berupa panjang malai, jumlah malai/rumpun, jumlah gabah isi dan hampa, persentase gabah isi, kadar air, dan berat 1000 butir, dan pruduksi (t/ha). Hasil penelitian menujukkan bahwa insektisida buprofezin merupakan insektisida yang efektif terhadap serangan hama wereng batang coklat karena dapat menekan intensitas serangan sampai 12 %, Penyemprotan insektisida dilakukan pada saat perkembangan populasi lebih dari 15 ekor/rumpun. Kata Kunci: Padi VUB, serangga hama WBC, insektisida PENDAHULUAN Dalam mempertahankan stabilitas dan ketahanan pangan, padi berperan penting sebagai bahan makanan pokok hampir seluruh masyarakat Indonesia. Padi telah menyumbangkan lebih dari 55 persen terhadap konsumsi energi dan protein. Ketersediaan beras yang cukup bagi kebutuhan konsumsi masyarakat sangat berpengaruh terhadap tingkat asupan gizi masyarakat dan merupakan hak azasi manusia yang paling mendasar untuk memperolehnya secara cukup dan berkesimanbungan. Disisi lain, mandat sektor pertanian sebagai penyedia pangan yang cukup bagi penduduknya dan pendukung perkembangan sektor-sektor lainnya menghadapi tantangan yang semakin kompleks, diantaranya adalah dampak fenomena iklim, semakin berkurangnya ketersediaan lahan produksi untuk tanaman pangan akibat alih fungsi lahan, berkurangnya ketersediaan air irigasi karena sumber-sumber air yang semakin berkurang serta laju pertumbuhan penduduk Keadaan tersebut akan lebih 538

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Juni, 2013 diperburuk lagi dengan adanya penduduk miskin atau kantong kemiskinan di suatu wilayah (Suryana, 2003). Namun demikian, pemerintah bertekad untuk mewujudkan swasembada beras berkelanjutan. Menurut Harahap, dkk., 1992. bahwa di Indonesia serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) dapat menimbulkan kerusakan dari ringan sampai puso, mulai dari stadia bibit di persemaian sampai menjelang panen. Sehingga akan mengakibatkan kerugian yang cukup besar baik berupa kehilangan hasil, penurunan mutu, terganggunya kontinuitas produksi, serta penurunan pendapatan petani bila tidak dilakukan tindakan pengendalian. Kepadatan populasi serangga sebagian besar dipengaruhi secara mudah oleh faktor lingkungan/habitat, selain faktor-faktor simpang lainnya (Sunjaya, 1970, dan Hairil, dkk 2011). Salah satu upaya antisipasi pengendalian perkembangan populasi wereng batang coklat (WBC) adalah dengan penerapan pengelolaan hama tanaman secara tepadu. Dalam implemintasinya lebih memprioritaskan pemecahan masalah setempat (petani dan lahan), optimalisasi pemanfaatan sumber daya lokal, pemanfaatan sinergisme dan efek berantai dari komponen produksi, efisiesi penggunaan input, pemeliharaan dan peningkatan kesuburan tanah, serta partisipasi petani dan kerjasama antar institusi/ kelembagaan. Pengelolaan tanaman untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik dan hasil yang tinggi (Kartaatmadja dan Fagi, 2000), sehingga diperlukan teknologi yang sesuai dan aplicable. Hal tersebut menurut Marheni( 2004) bahwa upaya pengendalian wereng batang coklat telah banyak dilakukan seperti penggunaan varietas tahan, pemakaian insektisida anjuran dan pengaturan cara bercocok tanam. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan pada lahan petani kooperator di desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, pada musim kemarau 2009. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan empat ulangan,. Perlakuan terdiri dari beberapa jenis insektisida yang dianjurkan, (Ditlintan, 1997 dan Anonim, 1988) adalah sebagai berikut: (1) fipronil, (2). BPMC, (3). karbosulfan, dan (4). buprofezin. Varietas padi VUB yang digunakan untuk menguji insektisida tersebut adalah varietas Mekongga dengan kelas benih foundation seed (FS), ditanam pada plot atau petakan yang berukuran 5 m x 8 m, dengan jarak tanam 20 x 20 cm x 40 cm (legowo 2:1). Perlakuan insektisida cair dapat dilihat pada Tabel 1. Insektisida diaplikasikan dengan larutan sebanyak 500 liter/ha. Awal aplikasi dilakukan setelah ditemukan adanya populasi hama WBC pada pertanaman padi, apabila populasinya cukup rendah (di bawah ambang kendali), maka aplikasi awal dilakukan saat umur tanaman dua minggu setelah tanam (MST). Interval aplikasinya dua minggu sekali sampai dengan 3 minggu sebelum panen (MSP). 539

Juni, 2013 Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Tabel 1. Perlakuan Insektisida terhadap wereng batang coklat di Desa Undaan Lor, No. Insektisida Dosis Bahan aktif Keterangan 1. Regent 50 SC 1,0 liter/ha Fipronil Banyaknya larutan per 2. Mipcin 50 WP 1,0 liter/ha BPMC plot 0,5 liter 3. Marshal 200 SC 1,0 liter/ha Karbosulfan 4. Aplaud 10 WP 1,0 liter/ha buprofezin Pengamatan gejala serangan untuk menentukan aplikasi pertama dilakukan sejak satu minggu setelah tanam. Pengamatan dilakukan pada contoh 10 tanaman yang diambil secara acak. Pengamatan gejala serangan dilakukan dua minggu setelah setiap aplikasi insektisida. Untuk menilai efektifitas beberapa jenis insektisida yang diuji, maka dilakukan pengamatan intensitas serangan hama WBC pada saat tanaman berumur 15 hst hingga seminggu menjelang panen, dengan interval seminggu sekali menggunakan rumus sebagai berikut: P = x 100 % Dimana : P : Tingkat serangan dan atau tanaman (%) a : jumlah daun atau tanaman yang terserang N : jumlah daun atau tanaman total yang diamati Untuk keragaan komponen produksi dilakukan penghitungan dan penimbangan hasil panen berupa panjang malai, jumlah malai/rumpun, jumlah gabah isi dan hampa, persentase gabah isi, kadar air, dan berat 1000 butir, dan pruduksi (t/ha). HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum aplikasi perkembangan populasi WBC di bawah ambang kendali (ratarata 1 ekor per rumpun) yang terjadi pada dua minggu setelah tanam. Selanjutnya tingkat serangan pada semua perlakuan menurun dan baru meningkat lagi pada tiga minggu setelah aplikasi (MSA) ke 3 (Tabel 2). Semua perlakuan insektisida dapat mengurangi populasi WBC baik pada saat tingkat serangan rendah maupun pada saat serangan ringan (3 MSA3) dan sebelum panen. Aplikasi insektisida cair menyebabkan hasil panen lebih banyak anatara 18 sampai 30 % dibandingkan tanpa pengendalian (Tabel 3). Tabel 2. Pengeruh insektisida terhadap wereng batang coklat di Desa Undaan Lor, Serangan hama WBC (%) Bahan aktif SA 2 MSA1 2 MSA2 2 MSA3 SBP Fipronil 5,98 b 0,99 a 0,17 b 1,76 a 1,72 b BPMC 5,94 b 1,21 a 1,31 a 1,86 a 1,93 a Karbosulfan 4,73 b 0,45 a 0,01 b 0,57 a 0,81 b Buprofezin 5,18 b 0,75 a 0,05 b 1,25 a 1,18 b 540

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Juni, 2013 Keterangan : SA = Sebelum aplikasi; MSA = Minggu setelah aplikasi; SBP = Sebelum panen Angka yang diikuti hruf sama pada satu kolom menunjukkan perbedaan tidak Nyata dengan LSD 5% Tabel 3. Pengaruh Insektisida terhadap hasil panen padi, di Desa Undaan Lor, Bahan aktif Hasil Panen Ubinan (t/ha) Ratio : petani Fipronil 8,14 a 122 : 100 BPMC 8,39 a 130 : 100 Karbosulfan 8,01 a 119 : 100 Buprofezin 8,31 a 127 : 100 Keterangan : Angka yang diikuti huruf sama pada satu kolom menunjukkan perbedaan tidak nyata dengan LSD 5% Insektisida bahan aktif fipronil dan buprofezin pada dosis anjuran cukup efektif didalam menekan laju serangan hama WBC. Bahan aktif fipronil dan buprofezin merupakan insektisida cair dan tepung yang terdaftar untuk mengendalikan hama WBC pada tanaman padi. Semua perlakuan insektisida tidak dapat menekan laju perkembangan musuh alami Paederus sp. Bahan aktif BPMC dan karbosulfan dapat menekan laju perkembangan polulasi WBC, namun agak mengurangi populasi predator Opionea sp. Predator tersebut diatas merupakan prodator yang tidak spesifik dan efektif dalam menekan populasi semua hama tanaman secara alami, oleh karena itu insektisida yang akan dipakai untuk mengendalikan semua jenis hama tanaman padi harus aman atau tidak ada efek negatif terhadap predator tersebut. Predator Opionea sp sebelum aplikasi pola sebaran populasinya termasuk rendah dan terus meningkat pada 2 minggu setelah aplikasi kedua. Pada dua minggu setelah aplikasi kesatu, aplikasi insektisida menekan populasi predator Opionea sp dan yang paling nyata tekanannya dari aplikasi insektisida berbahan aktif BPMC dosis 1 liter/ha (Tabel 4). Tabel 4. Pengeruh insektisida terhadap predator Laba-laba, di Desa Undaan Lor Serangan WBC pada tanaman padi (%) Bahan aktif SA 2 MSA1 2 MSA2 2 MSA3 Fipronil 18,25a 33,00 b 81,75ab 67,75 a BPMC 19,25a 45,20a 82,25 b 70,00 a Karbosulfan 16,75a 36,50ab 72,00 a 66,00 a Buprofezin 17,00a 38,75ab 73,10 a 72,00 a Keterangan : SA = Sebelum aplikasi; MSA = Minggu setelah aplikasi Angka yang diikuti hruf sama pada satu kolom menunjukkan perbedaan tidak Nyata dengan LSD 5% Pada 2 minggu setelah aplikasi kedua, bahan aktif fipronil dan BPMC dapat mengurangi populasi laba-laba, sedangkan pada dua minggu aplikasi ketiga populasinya turun dan tidak bebeda nyata antar perlakuan. 541

Juni, 2013 Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Untuk populasi predator Paederus sp sangat rendah sampai dua minggu setelah aplikasi kesatu dan meningkat pada dua minggu setelah aplikasi kedua da aplikasi ketiga. Dari semua pengamatan pengaruh aplikasi insektisida terhadap predator Paederus sp tidak nyata seperti pada tabel 5. Tabel 5. Pengaruh insektisida terhadap predator Paederus sp, di Desa Undaan Lor, Serangan WBC pada tanaman padi (%) Bahan aktif SA 2 MSA1 2 MSA2 2 MSA3 Fipronil 0,00a 1,25a 15,50a 18,75b BPMC 0,25a 3,50a 16,75a 21,00b Karbosulfan 0,25a 4,00a 15,35a 14,25a Buprofezin 0,25a 4,00a 15,75a 15,00a Keterangan: SA = Sebelum aplikasi; MSA = Minggu setelah aplikasi Angka yang diikuti hruf sama pada satu kolom menunjukkan perbedaan tidak Nyata dengan LSD 5% KESIMPULAN DAN SARAN 1. Insektisida berbahan aktif fipronil, BPMC, karbosulfan, dan buprofezin dengan dosis 1,0 liter per hektar cukup efektif menekan tingkat serangan hama wereng batang coklat (WBC). 2. Insektisida berbahan fipronil, BPMC, karbosulfan, dan buprofezin dengan dosis 1,0 liter per hektar tidak berpengaruh buruk terhadap predator Paederus sp, tetapi insektisida berbahan aktif karbosulfan dapat menekan populasi predator laba-laba. 3. Penggunaan insektisida berbahan aktif fipronil, BPMC, karbosulfan, dan buprofezin tergolong lebih efektif menekan populasi WBC, juga dapat menyebabkan hasil panen yang lebih banyak dibanding jenis lainnya sekitar 30%. 4. Aplikasi insektisida hendaknya lebih baik dipadukan dengan pemberian zat perekat, agar daya kerjanya (mode action) lebih efisien. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1988. Pestisida untuk Pertanian dan kehutanan. Komisi pestisida. Departemen Pertanian. Jakarta Direktorat Perlindungan Tanaman. 1997. Pertisida Untuk Pertanian dan Kehutanan. Komisi Pestisida, Depatemen Pertanian. Marheni. 2004. Kemampuan beberapa prodator pada pengendalian wereng batang coklat (Nilaparvata lugens Stal.) Jurnal Natur Indonesia 6 (2). Hairil Anwar, A.Rifai, dan S. Basuki, 2011. Dinamika Populasi Wereng batang coklat pada beberapa varietas unggul baru padi selama MK 2009 di Kabupaten Kudus. Hasil Pengkajian (Prosiding), BPTP Jawa Tengah 542

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Juni, 2013 Harahap, I.Sahi., dan Suwartini Harnoto. 1992. Perbaikan varietas padi tahan wereng coklat. Dalam Penelitian Padi. Puslitbangtan Bogor. Suryana, 2003. Kapita selekta evolusi pemikiran kebijakan ketahanan pangan. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta Sunjaya, 1970. Ekologi Serangga di Indonesia. Penerbit Fakultas Pertanian, Universitas Gajah Mada. Jogyakarta Kartaatmadja dan Fagi, 2000. Pengelolaan tanaman terpadu: Konsep dan penerapan., Badan Litbang Pertanian., Puslitbang Tanaman Pangan. Bogor 543