OLAHAN PANGAN BERBASIS GANYONG

dokumen-dokumen yang mirip
Teknologi Pengolahan Hasil Ubi Jalar dan Ubi Kayu

RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

UBI JALAR. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa

Resep kue lapis lengkap

Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mie merupakan jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah. dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Mie juga merupakan

TANAMAN PENGHASIL PATI

JAGUNG. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA

PENGOLAHAN UMBI GANYONG

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR

MENU MAKAN PAGI. Talas dan ubi yang sudah digiling halus. Di aduk kemudian ditambahkan santan dan garam

Gambar : 14. Pie Ubi Jalar

: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013

POTENSI GANYONG SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT DALAM UPAYA MENUNJANG KETAHANAN PANGAN

I PENDAHULUAN. diantaranya adalah umbi-umbian. Pemanfaatan umbi-umbian di Indonesia belum

Resep Kue. Resep kue nastar

PANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran

I PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Konsumsi beras di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya

Resep Kastengel Bawang Merah

TIM MI AYAM TIM MAKARONI. Bahan: Bahan:

Oatmeal Cheese Cookies

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

PENGEMBANGAN PENGOLAHAN TEPUNG CASSAVA UNTUK WIRAUSAHA

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras.

BAB 1 PENDAHULUAN. Jajanan pasar Indonesia yang ada di tanah air kita merupakan ciri khas budaya

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

7 Manfaat Daun Singkong

DEMO MASAK DIES NATALIS KE-35 UNIKA SOEGIJAPRANATA 2017

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK KENTANG

INOVASI PRODUK OLAHAN BERBASIS UBI JALAR

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

Pengolahan Sagu (Metroxylon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim

HeHeader

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang terbentang di sepanjang garis

Cara membuat steak tenderloin mudah dan sederhana.hasilnya pun sangat mantap dan gurih

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

PENGOLAHAN UBI KAYU. Kue Pohong Keju

PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BIKA SINGKONG Mata Kuliah : Lingkungan Bisnis Kelompok G

TUGAS CHARACTER BUILDING RESEP MAKANAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa Indonesia adalah beras, karena beras merupakan. makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia.

CARA MEMBUAT: -Potong ayam menjadi 2 bagian atau belah membujur dadanya dan tekan hingga terbuka lebar. -Lumuri bumbu halus hingga rata

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

mi. Sekitar 40% konsumsi gandum di Asia adalah mi (Hoseney, 1994).

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH BIMBINGAN PENYUSUNAN MENU

Tepung Pisang dan Had Olahannya. Sayur Asin. Pengawetan Telur Segar, Selai dan Jelly, Brem Cair

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan lokal umbi-umbian, namun sampai saat ini pemanfaatan. Tanaman talas merupakan tumbuhan asli daerah tropis.

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata.

BAB I PENDAHULUAN. masih bertumpu pada beras. Meskipun di beberapa daerah sebagian kecil penduduk

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dimakan sehari-hari untuk memenuhi

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Upaya mengurangi ketergantungan konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI

BAB I PENDAHULUAN. indikator yang tertuang di dalam Millenium Development Goals (MDGs).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil umbi-umbian, antara lain

BAB 2 LANDASAN TEORI

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Talas (Colocasia esculenta (L) Schot), termasuk genus Colocasia monokotiledon

Ditulis oleh Rina Ariyani Minggu, 23 September :53 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 26 September :09

I. PENDAHULUAN. ketergantungan terhadap tepung terigu, maka dilakukan subtitusi tepung terigu

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan beras ditempatkan sebagai makanan pokok yang strategis.

BAB I PENDAHULUAN. maka perlu untuk segera dilakukan diversifikasi pangan. Upaya ini dilakukan

I. PENDAHULUAN. disebabkan oleh berbagai macam masalah. Menurut McCarl et al., (2001),

LOMBA CIPTA MENU NON BERAS NON TERIGU

I PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. ubi jalar merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

Bab I. Pendahuluan I-10 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

PENGOLAHAN HASIL JAGUNG (MEMBUAT SUSU JAGUNG DAN MIE JAGUNG) Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si.

Analisis Usaha Diversifikasi Produk Olahan Tempe. Oleh Siti Marwati Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

Transkripsi:

Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama OLAHAN PANGAN BERBASIS GANYONG I. PENDAHULUAN Kebutuhan dunia akan pangan terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan ini selain disebabkan meningkatnya jumlah penduduk. Pada saat ini diversifikasi pangan didorong oleh pemerintah untuk berkembang dimasyarakat. Bahan lokal yang merupakan pangan lokal sejak dulu seperti sagu di Maluku, Jagung di Madura, Ubi di Papua. Program penganekaragaman konsumsi pangan yang telah diprogramkan oleh pemerintah tentang ketahanan pangan, peraturan Presiden No. 22 Tahun 2009 Tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis sumberdaya lokal. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan pangan sumbersumber pangan alternatif terus ditingkatkan, salah satunya bahan pangan yang cukup penting adalah karbohidrat. Banyak karbohidrat yang telah dimanfaatkan antaranya adalah beras, gandum, jagung, singkong, ubi jalar, sagu, sorgum dan sebagainya. Beberapa tanaman sumber karbohidrat sebenarnya juga banyak terdapat di masyarakat namun belum banyak diperhatikan, salah satu diantaranya adalah ganyong. Ganyong (C.edulis) merupakan tanaman yang efisien, kelebihan ganyong dengan umbi-umbian yang lain yaitu umbi yang dapat dimakan mencapai 68 % dari berat rimpang segar, mengandung banyak serat dan zat besi lebih tinggi dibandingkan kentang serta menghasilkan tepung amilum 4-10 ton per hektar. Amilum ganyong mudah dicerna dan sebagian besar berbentuk butiran. Butiran ganyong 100 kali lebih besar dibandingkan butiran amilum pada tumbuhan golongan talas-talasan (Araceae). Umbi ganyong selain digemari masyarakat sebagai kudapan, juga sangat potensial untuk dijadikan sebagai bahan baku industri. Ganyong merupakan bahan makanan sehat dan dapat diolah beraneka jenis bahan makanan kecil/snack dan pati, tepung dan lain-lain. Pati dan tepung ganyong dapat digunakan sebagai penganti tepung terigu dan mengandung karbohidrat tinggi. Kandungan gizi ganyong mempunyai kelebihan dibandingan dengan ubi kayu dan ubi jalar. Kadar amilosa ganyong hampir sama dengan ubi kayu dan ubi jalar tetapi tidak mengandung mengandung senyawa anti nutrisi seperti HCN dalam ubi kayu fenol dan oligosakarida dalam ubi jalar. Tanaman ganyong ini mempunyai kandungan kimia yang terletak di dalam rimpangnya, yaitu zat pati yang berguna sebagai sumber karbohidrat. Guna meningkatkan pemanfaatan ganyong sebagai

sumber pangan maka perlu dilakukan pengolahan agar masyarakat lebih mudah mengkonsumsi sehingga memacu petani untuk memanfaatkan lahan untuk menanam ganyong tentu saja akan menambah penghasilan. Ganyong dapat diolah menjadi tepung, sohun, kue, ganyong dan sebagainya. Permasalahan yang mendasar dalam pengolahan umbi ganyong menjadi tepung ganyong adalah ketersediaan bahan baku yang masih kurang. Pada saat ini jumlah produksi ganyong pun belum diketahui secara pasti karena penanamanya belum dibudidayakan dengan baik. Padahal bila diperhatikan umbi ganyong termasuk bahan pangan non beras yang cukup tinggi, khususnya kandungan fasfor, kalsium, dan karbohidrat. Ganyong memiliki komponen kimia berupa serat pangan dengan kadar yang cukup tinggi sehingga sangat baik dicerna oleh usus bayi atau orang sakit. Dengan mengolahanya menjadi tepung, maka dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk berbagai produk olahan pangan. II. MENGENAL GANYONG Ganyong berasal dari Amerika Selatan Masyarakat daerah ini telah mengenal tanaman ganyong sejak 2500 tahun sebelum Masehi dan telah memanfaatkan sebagai makanan sebelum mengenal padi dan singkong. Tanaman ini dapat tumbuh di segala jenis tanah dan suhu udara serta tahan terhadap naungan. Namun demikian ganyong tidak tahan tumbuh di tempat yang terbuka dengan angin yang kuat karena tidak termasuk tanaman herba atau terna hingga mempunyai batang yang rapuh dan tidak tahan terhadap hembusan angin. Pada daerah yang mempunyai angin kencang, tanaman ini memerlukan lajur-lajur pelindung. Ganyong dapat dimanfaatkan sebagai sayur atau digunakan untuk diambil patinya yang merupakan pati berkualitas tinggi. Pucuk daun dan tangkai daunnya dapat pula digunakan sebagai pakan ternak. Tepungnya yang baik dan mudah dicerna sangat dianjurkan untuk konsumsi bayi atau orang sakit. Ganyong juga dikenal di banyak daerah salah satunya buah tasbih, ubi pikul. Ganyol atau sinetra. Selain itu dikenal juga nama quessland arrowroot atau edible canna. Di Indonesia pusat produksi ganyong terdapat di Jawa Tengah (Klaten, Wonosobo dan Purworejo) dan Jawa Barat (Majalengka, Sumedang, Ciamis, Cianjur, Garut, Subang dan Karawang). Daerah yang telah membudidayakan ganyong secara intensif adalah daerah pengunungan Andes (Amerika Selatan). Didaerah ini dikenal dua varietas ganyong yaitu verdes dan morados. Verdes mempunyai umbi berwarna putih dengan daun hijau terang, sedangkan umbi morados tertutup sisik yang berwarna ungu. Tanaman ini dibudidayakan secara teratur di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur Pembudidayaaan tidak teratur meliputi daerah D.I. Yogyakarta, Jambi dan Jawa Barat. Pada umumnya para petani yang telah membudidayakan tanaman ganyong

tersebut melakukan penyiangan, pembumbunan tetapi memang belum dilaksanakan pemberantasan hama/penyakit. Di Indonesia di kenal dua kultivar dan varietas ganyong, yaitu ganyong merah dan ganyong putih. Ganyong merah ditandai dengan warna batang, daun dan pelepahnya yang berwarna merah dan ungu, sedangkan yang warna batang,daun dan pelepahnya hijau dan sisik umbinya kecokletan disebut ganyong putih. Dari kedua tersebut mempunyai beberapa sifat sebagai berikut: a. Ganyong merah Memiliki batang lebih besar, agak tahan kena sinar dan tahan kekeringan, sulit menghasilkan biji, hasil umbi basah lebih besar tapi kadar patinya rendah dan umbi lazim dimakan segar (direbus) b. Ganyong Putih Memiliki batang lebih kecil dan pendek, kurang tahan kena sinar tetapi tahan kekeringan, selalu menghasilkan biji dan bisa diperbanyak menjadi anakan tanaman, hasil umbi basah lebih kecil, tapi kadar patinya tinggi dan hanya lazim diambil patinya. Umbi ganyong memiliki kandungan yang relatif tinggi (+23%) bila dibandingkan dengan umbi-umbian yang lain. Sehingga umbi ganyong dan produk olahannya sangat tepat dikonsumsi bagi balita, anak-anak, usia lanjut, dan penderita kekurangan zat besi. Kandungan karbohidrat umbi ganyong cukup tinggi, setara dengan umbi-umbian yang lain sehingga cocok dijadikan sumber energi Serat kasar bagian dari pangan yang tidak dapat dihidrolisis oleh bahan-bahan kimia yang digunakan untuk menentukan kadar serat kasar, yaitu asam sulfat (H 2 S0 4 1,25%) dan natrium hidroksida (NaOH 1,25%), sedangkan serat pangan adalah bagian dari bahan pangan yang tidak dapat dihidrolisis oleh enzim-enzim pencernaan. Oleh karena itu, kadar serat kasar nilainya lebih rendah dibandingkan dengan kadar serat pangan, karena asam sulfat dan natrium hidroksida mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk menghidrolisis komponen-komponen pangan dibandingkan dengan enzim-enzim pencernaan. Serat makanan dapat mengurangi resiko kanker yang disebabkan saluran pencernaan tidak sempurna, dan menurunkan kadar kolesterol. Serat makanan juga dapat membantu mengikat zatzat karsinogenik. Umbi ganyong yang digunakan memiliki serat yang cukup tinggi, dan produk yang akan diolah ini adalah kulit dari umbi ganyong tersebut. Bagian dari umbi tersebut juga akan ikut sedikit terpotong sehingga menghasilkan serat kasar yang tinggi dan bahan yang digunakan adalah kulit ganyong yang akan menghasilkan serat lebih tinggi.

Komposisi Kimia Umbi Ganyong (tiap 100 g bahan) Air : 75 Kalori(kal) : 95 Protein (g) : 1 Lemak (g) :0,1 Karbohidrat (g) : 22,6 Kalsium (mg) : 21 Fasfor (mg) : 70 Besi (mg) : 20 Vitamin B1 (mg) : 0,1 Vitamin C (mg) : 10 Rendemen (%) :65 (Susanto dan Saneto, 1994) Umbi ganyong kita konsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi. Kandungan karbohidrat ganyong memang tinggi, setara dengan umbi-umbi yang lain, namun lebih rendah daripada singkong, tetapi karbohidrat umbi dan tepung ganyong lebih tinggi bila dibandingkan dengan kentang, begitu juga dengan kandungan mineral kalsium, fasfor dan besi. Dengan demikian ganyong sangat tepat bila digunakan untuk keragaman makanan sebagai pengganti beras. Kegunaan tanaman ganyong bagi kehidupan memang banyak sekali, tidak hanya untuk melengkapi pangan manusia tapi juga untuk pakan hewan. Bahkan hasil sisa atau bunganya dapat dimanfaatkan manusia untuk bahan bakar atau kompos, kegunaan ganyong ada dua yaitu kegunaan utamanya untuk diambil umbinya. Umbi yang masih muda bisa dimakan dengan cara membakar atau merebusnya lebih dulu bahkan kadangkadang disayur, sedangkan yang tua untuk diambil tepungnya. Kegunaan yang lain merupakan kegunaan sampingan, misalnya daun dan batang untuk makanan ternak. III. TEPUNG GANYONG Berbeda dengan tepung-tepung lainnya, tepung ganyong berwarna kekuningan. Pembuatan tepung di Indonesia umumnya masih dikerjakan secara tradisional. Sedang di Negara yang telah maju telah diusahakan secara besar-besaran. Tepung ganyong sering digunakan untuk makanan bayi. Keistimewaan lainnya granul dari tepung ganyong sangat besar dengan bentuk oval dan panjangnya bisa mencapai 145 mikron lain lagi halnya dengan di Afrika, maka tepung ini umumnya digunakan untuk makanan ternak. Pemanfaatan ganyong dapat dibuat gaplek seperti halnya singkong, dan bahan makanan sejenisnya. Dari gaplek ganyong tersebut dapat pula dibuat tepung.

Permasalahan yang mendasar dalam pengolahan umbi ganyong menjadi tepung ganyong adalah ketersediaan bahan baku yang masih kurang. Pada saat ini jumlah produksi ganyong pun belum dibudidayakan dengan baik. Padahal bila diperhatikan umbi ganyong termasuk bahan pangan non beras yang cukup tinggi. Manfaat lain dari tepung ganyong adalah campuran untuk nasi jagung dan bahan campuran pembuatan bihun yang bahan utamanya biasanya dari tepung beras. Tepung ganyong memiliki komponen kimia berupa serat pangan dengan kadar yang cukup tinggi sehingga sangat baik dicerna oleh usus bayi atau orang sakit. Berikut cara pembuatan tepung ganyong: 1. Kupas kulit ganyong, dibersihkan dan dicuci 2. Diiris tipis seperti keripik. Irisan dilakukan menurut arah serat umbi 3. Dijemur di bawah sinar matahari sampai irisan ganyong mudah dipatahkan 4. Ditumbuk, lalu tampi tepung yang dihasilkan 5. Ditumbuk lagi sampai halus sisa yang masih ada 6. Dilakukan pengayakan 7. Jadilah tepung ganyong yang diinginkan 8. Dikemas Komposisi KimiaTepung Ganyong (tiap 100 g bahan) Air : 14 Protein (g) : 0,7 Lemak (g) : 0,2 Karbohidrat (g) : 85,2 Kalsium (mg) : 8 Fasfor (mg) : 22 Besi (mg) : 1,5 Vitamin A (UI) : 0 Vitamin B (mg) : 0,4 Vitamin C (mg) : 0 (Susanto dan Saneto, 1994)

IV. Aneka Olahan Tepung Ganyong Sesudah menjadi tepung ganyong, pengolahan menjadi lebih mudah dan beragam. Mau dibuat kue kering, brownies dan beragam pangan lainnya. a. Kue Kering Ganyong Bahan: 200 gram tepung ganyong 125 gram mentega 100 gram gula halus 1 butir kuning telur 15 gram susu bubuk 1 butir kuning telur olesan Selai nanas secukupnya sebagai hiasan Keju parut secukupnya untuk taburan cake case Cara Membuat: Terlebih dahulu mentega, telur, gula halus dicampurkan, kemudian diaduk hingga rata Masukkan Tepung Ganyong hingga adonan kalis Cetak adonan sebesar kelereng, isi dengan selai nenas Olesi dengan kuning telur permukaannya kemudian taburi dengan keju parut Di oven hingga matang b. Kue Kacang ganyong Bahan: 200 gram margarin 200 gram gula halus 400 gram pati ganyong 50 g kacang sangrai 1 butir telur Cara Membuat: Kocok gula dan margarine sampai halus Masukkan telur kocok sampai putih Tuang pati ganyong sedikit demi sedikit, aduk rata Cetak sesuai keinginan Masukkan ke Loyang yang telah diolesi margarin Oven sampai matang

c. Brownies kukus ganyong Bahan: 100 gram tepung ganyong 125 ml minyak goreng 4 butir telur 50 gram cokelat bubuk 50 ml susu kental manis 100 ml air Cara Membuat: Terlebih dahulu telur dan gula pasir dikocok selama 6 menit Tepung ganyong dan cokelat bubuk dimasukkkan dan dikocok selama 3 Menit, sisihkan Diwadah lain campurkan minyak goreng dengan air, dan susu Adonan tepung ganyong dan telur dimasukkan kemudian aduk rata dengan sendok Masukkan adonan ke dalam cetakan, kemudian kukus selama 20 menit Sampai matang d. Ongol-ongol ganyong Bahan: 250 gram tepung ganyong 750 cc air (kurang lebih 3 gelas) 250 gram gula jawa, disisir halus 1 lembar daun pandan ½ butir kelapa parut Garam halus Cara Membuat: Campurkan tepung ganyong bersama 250 cc air. Aduk-aduk sampai tepung larut, sisihkan Masak sisa air bersama gula jawa, gula pasir dan pandan. Sesudah gula gula larut angkat dan saring. Taruh kembali di atas api dan didihkan Tuang adonan ke dalamnya sambil diaduk-aduk sampai kental Dan matang, angkat, kemudian tuang ke dalam Loyang Sisihkan sampai dingin, setelah itu dipotong-potong sesuai selera. Gulingkan ke dalam kelapa parut yang sudah dengan garam.

V. PENUTUP Ganyong merupakan bahan makanan sehat dan dapat diolah beraneka jenis bahan makanan kecil/snack dan pati, tepung dan lain-lain. Tepung ganyong dapat digunakan sebagai penganti tepung terigu dan mengandung karbohidrat tinggi dan sudah mulai dikembangkan sekarang ini dan tentu saja mempunyai potensi sebagai bahan pangan alternatif penganti beras.

DAFTAR PUSTAKA Anonim. http: //kamiitp08.blogspot.com/2010/10/tepung-ganyong.html Anonim.http://bkpd.jabarprov.go.id/kue-kering-ganyong/ Anonim.http://bkpd.jabarprov.go.id/membuat-brownies-ganyong-kukus/ Anonim.http://biogen.litbang.pertanian.go.id/index.php/2014/07/diversifikasi-olahanbahan-pangan-lokal-berbasis-ubi-kelapa-ganyong-dan-sukun/ Anonim. 2009. Pengolahan Umbi Non Konvensial (Ganyong, Garut, Gadung, Gembili Dan Uwi).eBookPangan.com Slamet, D. S. Dan I Tarwotjo.1980.Komposisi Zat Gizi Makanan Indonesia. Balitan Bogor. Susanto dan Saneto, 1994. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Bina Ilmu, Surabaya. Syarief, R. dan A. Irawati, 1998. Pengetahuan Bahan Pangan Untuk Industri Pertanian Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.

[b]i.pendahuluan [/b] Kebutuhan dunia akan pangan terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan ini selain disebabkan meningkatnya jumlah penduduk. Pada saat ini diversifikasi pangan didorong oleh pemerintah untuk berkembang dimasyarakat. Bahan lokal yang merupakan pangan lokal sejak dulu seperti sagu di Maluku, Jagung di Madura, Ubi di Papua. Program penganekaragaman konsumsi pangan yang telah diprogramkan oleh pemerintah tentang ketahanan pangan, peraturan Presiden No. 22 Tahun 2009 Tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis sumberdaya lokal. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan pangan sumber-sumber pangan alternatif terus ditingkatkan, salah satunya bahan pangan yang cukup penting adalah karbohidrat. Banyak karbohidrat yang telah dimanfaatkan antaranya adalah beras, gandum, jagung, singkong, ubi jalar, sagu, sorgum dan sebagainya. Beberapa tanaman sumber karbohidrat sebenarnya juga banyak terdapat di masyarakat namun belum banyak diperhatikan, salah satu diantaranya adalah ganyong. Ganyong [i](c.edulis)[/i] merupakan tanaman yang efisien, kelebihan ganyong dengan umbiumbian yang lain yaitu umbi yang dapat dimakan mencapai 68 % dari berat rimpang segar, mengandung banyak serat dan zat besi lebih tinggi dibandingkan kentang serta menghasilkan tepung amilum 4-10 ton per hektar. Amilum ganyong mudah dicerna dan sebagian besar berbentuk butiran. Butiran ganyong 100 kali lebih besar dibandingkan butiran amilum pada tumbuhan golongan talas-talasan [i](araceae)[/i]. Umbi ganyong selain digemari masyarakat sebagai kudapan, juga sangat potensial untuk dijadikan sebagai bahan baku industri. Ganyong merupakan bahan makanan sehat dan dapat diolah beraneka jenis bahan makanan kecil/snack dan pati, tepung dan lain-lain. Pati dan tepung ganyong dapat digunakan sebagai penganti tepung terigu dan mengandung karbohidrat tinggi. Kandungan gizi ganyong mempunyai kelebihan dibandingan dengan ubi kayu dan ubi jalar. Kadar amilosa ganyong hampir sama dengan ubi kayu dan ubi jalar tetapi tidak mengandung mengandung senyawa anti nutrisi seperti HCN dalam ubi kayu fenol dan oligosakarida dalam ubi jalar. Tanaman ganyong ini mempunyai kandungan kimia yang terletak di dalam rimpangnya, yaitu zat pati yang berguna sebagai sumber karbohidrat. Guna meningkatkan pemanfaatan ganyong sebagai sumber pangan maka perlu dilakukan pengolahan agar masyarakat lebih mudah mengkonsumsi sehingga memacu petani untuk memanfaatkan lahan untuk menanam ganyong tentu saja akan menambah penghasilan. Ganyong dapat diolah menjadi tepung, sohun, kue, ganyong dan sebagainya. Permasalahan yang mendasar dalam pengolahan umbi ganyong menjadi tepung ganyong adalah ketersediaan bahan baku yang masih kurang. Pada saat ini jumlah produksi ganyong pun belum diketahui secara pasti karena penanamanya belum dibudidayakan dengan baik. Padahal bila diperhatikan umbi ganyong termasuk bahan pangan non beras yang cukup tinggi, khususnya kandungan fasfor, kalsium, dan karbohidrat. Ganyong memiliki komponen kimia berupa serat pangan dengan kadar yang cukup tinggi sehingga sangat baik dicerna oleh usus bayi atau orang sakit. Dengan mengolahanya menjadi tepung, maka dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk berbagai produk olahan pangan.

[b]ii.mengenal GANYONG [/b] Ganyong berasal dari Amerika Selatan Masyarakat daerah ini telah mengenal tanaman ganyong sejak 2500 tahun sebelum Masehi dan telah memanfaatkan sebagai makanan sebelum mengenal padi dan singkong. Tanaman ini dapat tumbuh di segala jenis tanah dan suhu udara serta tahan terhadap naungan. Namun demikian ganyong tidak tahan tumbuh di tempat yang terbuka dengan angin yang kuat karena tidak termasuk tanaman herba atau terna hingga mempunyai batang yang rapuh dan tidak tahan terhadap hembusan angin. Pada daerah yang mempunyai angin kencang, tanaman ini memerlukan lajur-lajur pelindung. Ganyong dapat dimanfaatkan sebagai sayur atau digunakan untuk diambil patinya yang merupakan pati berkualitas tinggi. Pucuk daun dan tangkai daunnya dapat pula digunakan sebagai pakan ternak. Tepungnya yang baik dan mudah dicerna sangat dianjurkan untuk konsumsi bayi atau orang sakit. Ganyong juga dikenal di banyak daerah salah satunya buah tasbih, ubi pikul. Ganyol atau sinetra. Selain itu dikenal juga nama *i+quessland arrowroot*/i+ atau [i]edible canna[/i]. Di Indonesia pusat produksi ganyong terdapat di Jawa Tengah (Klaten, Wonosobo dan Purworejo) dan Jawa Barat (Majalengka, Sumedang, Ciamis, Cianjur, Garut, Subang dan Karawang). Daerah yang telah membudidayakan ganyong secara intensif adalah daerah pengunungan Andes (Amerika Selatan). Didaerah ini dikenal dua varietas ganyong yaitu verdes dan morados. Verdes mempunyai umbi berwarna putih dengan daun hijau terang, sedangkan umbi morados tertutup sisik yang berwarna ungu. Tanaman ini dibudidayakan secara teratur di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur Pembudidayaaan tidak teratur meliputi daerah D.I. Yogyakarta, Jambi dan Jawa Barat. Pada umumnya para petani yang telah membudidayakan tanaman ganyong tersebut melakukan penyiangan, pembumbunan tetapi memang belum dilaksanakan pemberantasan hama/penyakit. Di Indonesia di kenal dua kultivar dan varietas ganyong, yaitu ganyong merah dan ganyong putih. Ganyong merah ditandai dengan warna batang, daun dan pelepahnya yang berwarna merah dan ungu, sedangkan yang warna batang,daun dan pelepahnya hijau dan sisik umbinya kecokletan disebut ganyong putih. Dari kedua tersebut mempunyai beberapa sifat sebagai berikut: [b]a.ganyong merah[/b] Memiliki batang lebih besar, agak tahan kena sinar dan tahan kekeringan, sulit menghasilkan biji, hasil umbi basah lebih besar tapi kadar patinya rendah dan umbi lazim dimakan segar (direbus) [b]b.ganyong Putih[/b] Memiliki batang lebih kecil dan pendek, kurang tahan kena sinar tetapi tahan kekeringan, selalu menghasilkan biji dan bisa diperbanyak menjadi anakan tanaman, hasil umbi basah lebih kecil, tapi kadar patinya tinggi dan hanya lazim diambil patinya. Umbi ganyong memiliki kandungan yang relatif tinggi (23%) bila dibandingkan dengan umbiumbian yang lain. Sehingga umbi ganyong dan produk olahannya sangat tepat dikonsumsi bagi

balita, anak-anak, usia lanjut, dan penderita kekurangan zat besi. Kandungan karbohidrat umbi ganyong cukup tinggi, setara dengan umbi-umbian yang lain sehingga cocok dijadikan sumber energi Serat kasar bagian dari pangan yang tidak dapat dihidrolisis oleh bahan-bahan kimia yang digunakan untuk menentukan kadar serat kasar, yaitu asam sulfat (H2S04 1,25%) dan natrium hidroksida (NaOH 1,25%), sedangkan serat pangan adalah bagian dari bahan pangan yang tidak dapat dihidrolisis oleh enzim-enzim pencernaan. Oleh karena itu, kadar serat kasar nilainya lebih rendah dibandingkan dengan kadar serat pangan, karena asam sulfat dan natrium hidroksida mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk menghidrolisis komponen-komponen pangan dibandingkan dengan enzim-enzim pencernaan. Serat makanan dapat mengurangi resiko kanker yang disebabkan saluran pencernaan tidak sempurna, dan menurunkan kadar kolesterol. Serat makanan juga dapat membantu mengikat zat-zat karsinogenik. Umbi ganyong yang digunakan memiliki serat yang cukup tinggi, dan produk yang akan diolah ini adalah kulit dari umbi ganyong tersebut. Bagian dari umbi tersebut juga akan ikut sedikit terpotong sehingga menghasilkan serat kasar yang tinggi dan bahan yang digunakan adalah kulit ganyong yang akan menghasilkan serat lebih tinggi. [b]komposisi Kimia Umbi Ganyong (tiap 100 g bahan)[/b] Air : 75 Kalori(kal) : 95 Protein (g) : 1 Lemak (g) :0,1 Karbohidrat (g) : 22,6 Kalsium (mg) : 21 Fasfor (mg) : 70 Besi (mg) : 20 Vitamin B1 (mg) : 0,1 Vitamin C (mg) : 10 Rendemen (%) :65 [b](susanto dan Saneto, 1994)[/b] Umbi ganyong kita konsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi. Kandungan karbohidrat ganyong memang tinggi, setara dengan umbi-umbi yang lain, namun lebih rendah daripada singkong, tetapi karbohidrat umbi dan tepung ganyong lebih tinggi bila dibandingkan dengan kentang, begitu juga dengan kandungan mineral kalsium, fasfor dan besi. Dengan demikian ganyong sangat tepat bila digunakan untuk keragaman makanan sebagai pengganti beras. Kegunaan tanaman ganyong bagi kehidupan memang banyak sekali, tidak hanya untuk melengkapi pangan manusia tapi juga untuk pakan hewan. Bahkan hasil sisa atau bunganya dapat dimanfaatkan manusia untuk bahan bakar atau kompos, kegunaan ganyong ada dua yaitu kegunaan utamanya untuk diambil umbinya. Umbi yang masih muda bisa dimakan dengan cara membakar atau merebusnya lebih dulu bahkan kadang-kadang disayur, sedangkan yang tua

untuk diambil tepungnya. Kegunaan yang lain merupakan kegunaan sampingan, misalnya daun dan batang untuk makanan ternak. [b]iii.tepung GANYONG [/b] Berbeda dengan tepung-tepung lainnya, tepung ganyong berwarna kekuningan. Pembuatan tepung di Indonesia umumnya masih dikerjakan secara tradisional. Sedang di Negara yang telah maju telah diusahakan secara besar-besaran. Tepung ganyong sering digunakan untuk makanan bayi. Keistimewaan lainnya granul dari tepung ganyong sangat besar dengan bentuk oval dan panjangnya bisa mencapai 145 mikron lain lagi halnya dengan di Afrika, maka tepung ini umumnya digunakan untuk makanan ternak. Pemanfaatan ganyong dapat dibuat gaplek seperti halnya singkong, dan bahan makanan sejenisnya. Dari gaplek ganyong tersebut dapat pula dibuat tepung. Permasalahan yang mendasar dalam pengolahan umbi ganyong menjadi tepung ganyong adalah ketersediaan bahan baku yang masih kurang. Pada saat ini jumlah produksi ganyong pun belum dibudidayakan dengan baik. Padahal bila diperhatikan umbi ganyong termasuk bahan pangan non beras yang cukup tinggi. Manfaat lain dari tepung ganyong adalah campuran untuk nasi jagung dan bahan campuran pembuatan bihun yang bahan utamanya biasanya dari tepung beras. Tepung ganyong memiliki komponen kimia berupa serat pangan dengan kadar yang cukup tinggi sehingga sangat baik dicerna oleh usus bayi atau orang sakit. Berikut cara pembuatan tepung ganyong: 1. Kupas kulit ganyong, dibersihkan dan dicuci 2. Diiris tipis seperti keripik. Irisan dilakukan menurut arah serat umbi 3.Dijemur di bawah sinar matahari sampai irisan ganyong mudah dipatahkan 4. Ditumbuk, lalu tampi tepung yang dihasilkan 5. Ditumbuk lagi sampai halus sisa yang masih ada 6. Dilakukan pengayakan 7. Jadilah tepung ganyong yang diinginkan 8. Dikemas [b]komposisi KimiaTepung Ganyong (tiap 100 g bahan)[/b] Air : 14 Protein (g) : 0,7 Lemak (g) : 0,2 Karbohidrat (g) : 85,2 Kalsium (mg) : 8 Fasfor (mg) : 22 Besi (mg) : 1,5 Vitamin A (UI) : 0 Vitamin B (mg) : 0,4 Vitamin C (mg) : 0 [b](susanto dan Saneto, 1994)[b]

[b]iv.aneka Olahan Tepung Ganyong[/b] Sesudah menjadi tepung ganyong, pengolahan menjadi lebih mudah dan beragam. Mau dibuat kue kering, brownies dan beragam pangan lainnya. [b]a.kue Kering Ganyong[/b] Bahan: 200 gram tepung ganyong 125 gram mentega 100 gram gula halus 1 butir kuning telur 15 gram susu bubuk 1 butir kuning telur olesan Selai nanas secukupnya sebagai hiasan Keju parut secukupnya untuk taburan cake case Cara Membuat: Terlebih dahulu mentega, telur, gula halus dicampurkan, kemudian diaduk hingga rata Masukkan Tepung Ganyong hingga adonan kalis Cetak adonan sebesar kelereng, isi dengan selai nenas Olesi dengan kuning telur permukaannya kemudian taburi dengan keju parut Di oven hingga matang [b]b.kue Kacang ganyong[/b] Bahan: 200 gram margarin 200 gram gula halus 400 gram pati ganyong 50 g kacang sangrai 1 butir telur Cara Membuat: Kocok gula dan margarine sampai halus Masukkan telur kocok sampai putih Tuang pati ganyong sedikit demi sedikit, aduk rata Cetak sesuai keinginan Masukkan ke Loyang yang telah diolesi margarin Oven sampai matang [b]c.brownies kukus ganyong[b] Bahan: 100 gram tepung ganyong 125 ml minyak goreng 4 butir telur

50 gram cokelat bubuk 50 ml susu kental manis 100 ml air Cara Membuat: Terlebih dahulu telur dan gula pasir dikocok selama 6 menit Tepung ganyong dan cokelat bubuk dimasukkkan dan dikocok selama 3 Menit, sisihkan Diwadah lain campurkan minyak goreng dengan air, dan susu Adonan tepung ganyong dan telur dimasukkan kemudian aduk rata dengan sendok Masukkan adonan ke dalam cetakan, kemudian kukus selama 20 menit Sampai matang [b]d.ongol-ongol ganyong[/b] Bahan: 250 gram tepung ganyong 750 cc air (kurang lebih 3 gelas) 250 gram gula jawa, disisir halus 1 lembar daun pandan ½ butir kelapa parut Garam halus Cara Membuat: Campurkan tepung ganyong bersama 250 cc air. Aduk-aduk sampai tepung larut, sisihkan Masak sisa air bersama gula jawa, gula pasir dan pandan. Sesudah gula larut angkat dan saring. Taruh kembali di atas api dan didihkan Tuang adonan ke dalamnya sambil diaduk-aduk sampai kental Dan matang, angkat, kemudian tuang ke dalam Loyang Sisihkan sampai dingin, setelah itu dipotong-potong sesuai selera. Gulingkan ke dalam kelapa parut yang sudah dengan garam. [b]v.penutup[/b] Ganyong merupakan bahan makanan sehat dan dapat diolah beraneka jenis bahan makanan kecil/snack dan pati, tepung dan lain-lain. Tepung ganyong dapat digunakan sebagai penganti tepung terigu dan mengandung karbohidrat tinggi dan sudah mulai dikembangkan sekarang ini dan tentu saja mempunyai potensi sebagai bahan pangan alternatif penganti beras. [b]daftar PUSTAKA[/b] Anonim. http: //kamiitp08.blogspot.com/2010/10/tepung-ganyong.html Anonim.http://bkpd.jabarprov.go.id/kue-kering-ganyong/

Anonim.http://bkpd.jabarprov.go.id/membuat-brownies-ganyong-kukus/ Anonim.http://biogen.litbang.pertanian.go.id/index.php/2014/07/diversifikasi-olahan-bahanpangan-lokal-berbasis-ubi-kelapa-ganyong-dan-sukun/ Anonim. 2009. Pengolahan Umbi Non Konvensial (Ganyong, Garut, Gadung, Gembili Dan Uwi).eBookPangan.com Slamet, D. S. Dan I Tarwotjo.1980.Komposisi Zat Gizi Makanan Indonesia. Balitan Bogor. Susanto dan Saneto, 1994. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Bina Ilmu, Surabaya. Syarief, R. dan A. Irawati, 1998. Pengetahuan Bahan Pangan Untuk Industri Pertanian Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.