NOVIYANTI 15210087 MANAJEMEN EKONOMI 2013 Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Konsep Sisitem Multi Level Marketing Pada PT IFARIA GEMILANG
Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan selalu berusaha agar produknya laku dipasaran. Perkembangan dunia usaha dalam era global saat ini menuntut setiap perusahaan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada baik dalam bidang produksi, sumber daya manusia, keuangan dan pemasaran agar mampu bersaing dalam pasaran domestik maupun manca negara. Pemasaran merupakan fungsi atau kegiatan yang langsung berhubungan dengan lingkungan eksternal. Karena pemasaran memiliki peran penting dalam kelangsungan hidup perusahaan, maka pemasar perlu mengembangkan strategi. Salah satu strategi pemasaran yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan adalah strategi multi level marketing (MLM). Banyak produk sekarang ini dipasarkan dengan strategi MLM, dalam kondisi krisis ekonomi, strategi ini menjadi semakin populer. IFA yaitu akronim dari Indonesian Footwear Agencies. Berdiri tahun 1990. Seiring lonjakan permintaan pasar dalam negeri tahun 1992 IFA memutuskan untuk memenuhi kebutuhan domestik dengan sistem penjualan langsung (direct selling). Tujuh tahun berikutnya, IFA mulai memakai semi multilevel (MLM) marketing dengan jenjang karir dan sistem bonus dihitung hanya sampai jaringan tertentu. Menggunakan sistem MLM murni baru pada 2001 dengan sistem bonus jaringan yang dihitung tanpa batas.
Rumusan dan Batasan Masalah Rumusan Masalah o o Bagaimana penerapan strategi pemasaran pada PT IFARIA GEMILANG? Bagaimana posisi perusahaan dalam anlisa SWOT? Batasan Masalah Untuk membatasi lingkup masalah yang penulis teliti, penulis menggunakan data wawancara yang di peroleh dan di olah pada bulan Juni 2013. Metode dalam penelitian ini menggunakan tinjauan strategi pemasaran berdasarkan aspek bauran pemasaran secara deskriptif dan metode analisa SWOT.
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui strategi pemasaran yang telah diterapkan oleh PT IFARIA GEMILANG dalam konsep sistem multi level marketing.
Pembahasan
Pembahasan Tabel Faktor-faktor Strategi Internal (IFAS) Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor Kekuatan (S) 1. Setiap perkembangan perusahaan produk yang dijual semakin bervariasi. 2. Merupakan salah satu penjualan sepatu tersukses di Indonesia. 3. Pemberian potongan penjualan dan bonus kepada konsumen. 4. Pelayanan yang ramah dan terjamin. 0.4 0.1 0.2 0.3 4 2.3 3.5 4 1.6 0.23 0.7 1.2 Rata-rata 0.93 Kelemahan (W) 1. Harga produk yang relatif mahal bagi kalangan menengah kebawah. 2. Produk tidak bisa dijual satuan dipasar bebas. 3. Nama merk produk yang dijual masih asing ditelinga masyarakat. 4. Kurangnya kegiatan promosi dalam memperkenalkan produk ke masyarakat. 0.2 0.3 0.1 0.4 1.6 1.4 1 1.6 0.32 0.42 0.1 0.64 Rata-rata 0.37
Pembahasan Tabel Faktor-faktor Startegi Eksternal (EFAS) Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor Peluang (O) 1. Kesempatan untuk masuk kepasar Internasional cukup besar. 2. Tingkat pertumbuhan pasar produk MLM yang semakin meningkat. 3. Perkembangan teknologi selalu meningkat. 4. Hubungan yang baik dengan para upline maupun downline. 0.3 0.4 0.1 0.2 1.8 4 3.4 3.4 0.54 1.6 0.34 0.68 Rata-rata 0.79 Ancaman (T) 1. Adanya produk lain yang fungsinya sama tetapi harganya relatif lebih murah. 2. Banyak pesaing perusahaan MLM lainnya. 3. Lokasi pesaing lebih strategis dan lebih dikenal masyrakat. 4. Karena teknologinya berkembang akibatnya produk rawan untuk ditiru. 0.3 0.2 0.4 0.1 2.8 3.5 2 1.9 0.84 0.7 0.8 0.19 Rata-rata 0.63
EFES IFES Peluang (O) 1. Kesempatan untuk masuk kepasar Internasional cukup besar. 2. Tingkat pertumbuhan pasar produk MLM yang semakin meningkat. 3. Perkembangan teknologi selalu meningkat. 4. Hubungan yang baik dengan para upline maupun downline. Pembahasan Tabel Matriks IE atau Matriks Analisa SWOT Kekuatan (S) 1. Setiap perkembangan perusahaan produk yang dijual semakin bervariasi. 2. Merupakan salah satu penjualan sepatu tersukses di Indonesia. 3. Pemberian potongan penjualan dan bonus kepada konsumen. 4. Pelayanan yang ramah dan terjamin. Strategi (SO) 1. (1.6, 0.54) 2. (0.23, 1.6) 3. (0.7, 0.34) 4. (1.2, 0.68) Rata-rata (0.93, 0.79) Kelemahan (W) 1. Harga produk yang relatif mahal bagi kalangan menengah kebawah. 2. Produk tidak bisa dijual satuan dipasar bebas. 3. Nama merk produk yang dijual masih asing ditelinga masyarakat. 4. Kurangnya kegiatan promosi dalam memperkenalkan produk ke masyarakat Strategi (WO) 1. (0.32, 0.54) 2. (0.42, 1.6) 3. (0.1, 0.34) 4. (0.64, 0.68) Rata-rata (0.37, 0.79) Ancaman (T) 1. Adanya produk lain yang fungsinya sama tetapi harganya relatif lebih murah. 2. Banyak pesaing perusahaan MLM lainnya. 3. Lokasi pesaing lebih strategis dan lebih dikenal masyrakat. 4. Karena teknologinya berkembang akibatnya produk rawan untuk ditiru. Strategi (ST) 1. (1.6, 0.84) 2. (0.23, 0.7) 3. (0.7, 0.8) 4. (1.2, 0.19) Rata-rata (0.93, 0.63) Strategi (WT) 1. (0.32, 0.84) 2. (0.42, 0.7) 3. (0.1, 0.8) 4. (0.64, 0.19) Rata-rata (0.37, 0.63)
Kesimpulan Strategi multi level marketing (MLM) atau network marketing adalah suatu cara atau metode yang dirancang oleh perusahaan untuk menawarkan suatu produk dan menciptakan hubungan yang saling menguntungkan, dengan jalan melaksanakan penjualan secara langsung kepada konsumen melalui suatu jaringan yang dikembangkan oleh para distributor lepas. Perusahaan yang ingin menggunakan strategi MLM perlu memperhatikan syaratsyarat dan cara kerja strategi MLM ini. Strategi ini dapat dijadikan sebagai alternatif bagi perusahaan dalam memasarkan produk-produknya kepada pasar sasaran atau konsumen. Cara kerja strategi MLM ini relatif sederhana dan efisien dari pada dengan pola distribusi konvensional. Dalam metode analisa SWOT posisi perusahaan tiap masing-masing strategi secara umum, dilihat dari posisi kuadrannya maka rata-rata tertinggi berada di kuadran I dengan rata-rata SO (0.93, 0.79) yaitu mendukung strategi yang agresif. Maksud dari kuadran I yaitu merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Bila dilihat dari semua strategi yang ada tampak bahwa nilai rata-rata tertinggi berada pada strategi SO (0.93, 0.79) yaitu terhadap situasi yang dimiliki berada diposisi sedang (tidak terlalu lemah maupun kuat), sehingga segala kelemahan dan ancaman masih bisa diperbaiki dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan dan peluangnya.
Saran Agar konsep sistem multi level marketing dapat dijalankan dengan baik maka perusahaan IFA harus memperhatikan faktor-faktok sebagai berikut : Agar perusahaan mencapai posisi tumbuh dan kembangkan, maka perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan terus kekuatan yang dimiliki dan memanfaatkan peluang yang ada untuk melakukan pengembangan usaha sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada, dan mengatasi serta menghadapi ancaman-ancaman eksternal. Peluang untuk masuk kepasar Internasional tidak terlalu tinggi namun cukup untuk dikembangkan lagi untuk menggunakan kesempatan yang ada.informasi ini mengindikasikan bahwa pihak perusahaan haruslah lebih intensif meyakinkan para calon pembeli baik dari luar maupun dalam negeri akan kualitas barang dan layanan yang baik dan terjamin dengan cara kerja sama dengan perusahaan sejenis sebagai supplier, atau memanfaatkan saluran distribusi yang sudah mapan, baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang dari luar negeri.