Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD)

dokumen-dokumen yang mirip
Industrial Management Analisis Kepuasan Pelanggan Pemakaian Produk Gypsum dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah 3

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA

fundamental management journal eissn: (online) Volume:1(S) No.1 Part 2 (E-MKT 2016) Special Issues of Marketing Management

BAB 2 LANDASAN TEORI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

Sejarah Quality Function Deployment

BAB II LANDASAN TEORI

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

Ratna Kencana Ekasari LOGO.

Industrial Management Analisis Faktor Utama Dalam Memilih Kartu GSM Prabayar dengan Menggunakan Analytical Hierarchy Process

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

Peningkatan Pelayanan Service Advisor dengan Menerapkan Metode Quality Function Deployment di Auto 2000 Hr. Muhammad Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dan persaingan dalam era globalisasi pasar

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI. operasi merupakan proses transformasi input (manusia, mesin, modal, dan

2.1 Pengertian Produk

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan model..., Deni Juharsyah, FT UI, 2009.

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada pelanggannya. Sebaliknya jika produsen tidak dapat memberikan kepuasan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DISAIN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis di sektor jasa telah memasuki era globalisasi,

DAFTAR ISI. I ii Iii iv V vi vii viii x xi xvi xvii

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PENILAIAN KUALITAS JASA PELAYANAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA BERDASARKAN PREFERENSI KONSUMEN

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB II LANDASAN TEORI

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

EVALUASI KUALITAS KINERJA PROSES BELAJAR MENGAJAR DENGAN METODE FOCUSED QUALITY

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Adi Sopian pada tahun 2004 yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan

III KERANGKA PEMIKIRAN

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

Universitas Kristen Maranatha

Quality Engineering & management ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BATAKO DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI

BAB III METODE PENELITIAN

T R I Y O N O D

METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND VICTORIA DI SAMARINDA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Analisa Kompetensi Sumber Daya Manusia Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) (Studi Kasus di Biro Personalia PT. XYZ)

Karakteristik dan Proses Perancangan Karakteristik Perancangan Model Perancangan Produk

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan dengan Metode Servqual dan QFD pada Bank Aceh Cabang Krueng Geukueh

BAB I PENDAHULUAN. pasar semakin kompetitif dan tidak mungkin terhindarkan lagi. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 KUALITAS PELAYANAN USAHA BONGKAR MUAT KONTAINER PADA PT POTENSI KARUNIA BAHARI DI PONTIANAK

Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG. Oleh: ANDIKA BUCHORI H

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat perencanaan yang digunakan untuk mekondisi desain karawo

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan suatu perwujudan dari hasil perancangan desainer dalam

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QFD (STUDY KASUS : HOTEL ELMI SURABAYA)

Bab II Landasan Teori. atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.

Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk. Yhana Kusuma Respati 3EB

ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. bisnis perusahaan juga telah mengalami perkembangan. Di tahun 1970-an dan

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Dalam

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment)

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI

Operation Management Analisis Produktivitas Perusahaan Pada UD. Karya Jaya

Optimalisasi Tata Letak Mesin Produksi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. ABC Aceh Besar

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antara perusahaan spring bed memaksa perusahaan harus melakukan inovasi

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501)

IV. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

Transkripsi:

Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.2 No.2 (2013) 26-31 ISSN 2302 934X Quality Engineering & Management Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD) Bakhtiar *, Syarifuddin, dan Martunis Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh-Indonesia * Corresponding Author : bakti66@yahoo.com, +6281360018220 Abstrak Hotel Lido Graha merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri jasa. Pihak perusahaan belum mengetahui dengan pasti bagaimana cara menyenangkan konsumen senyaman mungkin saat berkunjung ke hotel. Berdasarkan penelitian terhadap beberapa pengunjung yang sudah pernah menginap di Hotel menyatakan bahwa kualitas pelayanan pada hotel masih sangat kurang memuaskan karena karyawan-karyawan hotel sikap ramah tamah dan penyampaian informasinya masih sangat kurang.pendekatan yang dilakukan untuk memperlihatkan kepada perusahaan yakni Hotel Lido Graha memprioritaskan kebutuhan konsumen, menemukan tanggapan yang inovatif dan kreatif terhadap kebutuhan tersebut dan memperbaiki proses hingga tercapai efektivitas maksimal dengan metode QFD (Quality Functions Deployment). Dari hasil pengolahan data dan diperoleh hasil matriks House of Quality (HOQ) maka bahwa tingkat kepentingan yang dibutuhkan untuk mencapai kepuasan Pengunjung adalah penampilan gedung dengan tingkat kepentingan 6,104% yang artinya bahwa nilai atribut penampilan gedung merupakan kebutuhan Pengunjung yang masih belum memenuhi kepuasan, bobot relatif tertinggi merupakan bobot yang paling diutamakan untuk dapat memenuhi dan memperbaiki kualitas pelayanan, dan tingkat kepentingan kedua yang dibutuhkan Pengunjung dengan nilai 6,07% adalah Pemberian informasi secara jelas dan dimengerti mengenai fasilitas yang disediakan hotel. Bobot terendah yang sudah memenuhi kepuasan Pengunjung dengan nilai 4,759% adalah pelayanan yang dilakukan dengan cepat dan tepat. Copyright 2013 Department of industrial engineering. All rights reserved. Kata kunci : Hotel Lido Graha, QFD (Quality Functions Deployment), Kepuasan pelanggan 1 Pedahuluan Hotel Lido Graha merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri jasa. Pihak perusahaan belum mengetahui dengan pasti bagaimana cara menyenangkan konsumen senyaman mungkin saat berkunjung ke hotel. Selain itu berdasarkan penelitian terhadap beberapa pengunjung yang sudah pernah menginap di Hotel menyatakan bahwa kualitas pelayanan pada hotel masih sangat kurang memuaskan karena karyawan-karyawan hotel sikap ramah tamah dan penyampaian informasinya masih sangat kurang. Fasilitas pada Hotel Lido Graha kurang baik seperti jalan pada area parkir berlubang-lubang, lift sering rusak, menu makan yang kurang disukai para pengunjung, sehingga para pelanggan kurang nyaman menginap di hotel ini karena fasilitas-fasilitas yang ada pada Hotel Lido Graha masih terdapat kekurangan sehingga penelitian ini perlu untuk dilakukan. 2 Tinjauan Pustaka Perkembangan pemasaran berawal dari tukarmenukar barang secara sederhana tanpa menggunakan alat tukar berupa uang ataupun logam mulia. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, maka semakin dibutuhkannya suatu alat tukar yang berlaku umum Manuscript received September 3, 2013; revised October 1, 2013 Copyright 2013 Department of Industrial Engineering. All rights reserved.

27 Analisis kepuasan pelanggan terhadap pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD) dan untuk itulah diciptakan uang. Disamping itu, manusia juga memerlukan jasa yang mengurus hal-hal tertentu, sehingga jasa menjadi bagian utama dalam pemasaran [1]. Jasa/pelayanan merupakan suau kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan dari pada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Dalam strategi pemasaran, definisi jasa harus diamati dengan baik, karena pengertiannya sangat berbeda dengan produk berupa barang. Kondisi dan cepat lambatnya pertumbuhan jasa akan sangat bergantung pada penilaian pelanggan terhadap kinerja yang ditawarkan oleh pihak produsen [2]. Jasa adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan perpindahan kepemilikan [3]. Kepuasan pelanggan adalah hasil yang dirasakan atas penggunaan produk dan jasa, sama atau melebihi harapan yang diinginkan. Terdapat tiga jenis pelanggan yaitu [4]: 1. Pelanggan internal (internal customer) Adalah setiap orang yang ikut menangani proses pembuatan maupun penyediaan produk didalam perusahaan atau organisasi. 2. Pelanggan perantara (intermediate customer) Adalah mereka yang bertindak atau berperan sebagai perantara untuk mendistribusikan produk kepada pihak konsumen atau pelanggan eksternal. Pelanggan perantara ini bukan sebagai pamaki akhir. 3. Pelanggan eksternal (external customer) Adalah pembeli atau pemakai akhir, yang sering disebut sebagai pelanggan yang nyata. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan, metode tersebut antara lain [2]: a. Sistem Pengaduan Sistem ini memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk memberikan saran, keluhan, dan bentuk ketidakpuasan lainnya dengan cara menyediakan kotak saran. Setiap saran dan keluhan yang masuk harus menjadi perhatian bagi perusahaan, sebab saran dan keluhan itu pada umumnya dilandasi oleh pengalaman mereka dan hal ini sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap produk maupun terhadap perusahaan. b. Survey pelanggan Survey pelanggan merupakan cara yang umum digunakan dalam mengukur kepuasan pelanggan misalnya, melalui surat pos, telepon, atau wawancara secara langsung. c. Panel pelanggan Perusahaan mengundang pelanggan yang setia terhadap produk dan mengundang pelanggan yang telah berhenti atau telah pindah menjadi pelanggan perusahaan lain. Dari pelanggan setia akan diperoleh informasi tingkat kepuasan yang mereka rasakan dan dari pelanggan yang telah berhenti membeli, perusahaan akan memperoleh informasi mengapa hal itu dapat terjadi. Apabila pelanggan yang berheti membeli (customer loss rate) ini meningkat, hal ini menunjukan kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggan. Quality Funtion Deployment (QFD) adalah metode yang digunakan untuk merancang suatu proses produk atau jasa yang disesuaikan dengan keinginan konsumen atau pelanggan (Voice of Customer atau VoC). Metode Quality Funtion Deployment (QFD) Pada prinsipnya adalah usaha yang dilakukan untuk menterjemahkan apa yang menjadi keinginan konsumen menjadi apa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan melibatkan konsumen dimungkinkan memperoleh tanggapan inovatif terhadap keinginan tersebut, memperbaiki proses produksi dan memprioritaskan keinginan konsumen berdasarkan tingkat kepentingan yang disesuaikan dengan karakteristik teknis yang dimiliki perusahaan [4]. Gambar 1. The House of Quality Penggunaan metodologi Quality Funtion Deployment (QFD) dalam proses perancangan dan pengembangan produk merupakan suatu nilai tambah Copyright 2013 Department of Industrial Engineering. All rights reserved. Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.2 No.2 (2013) 26-31

Bakhtiar, Syarifuddin, dan Martunis 28 bagi perusahaan. Sebab perusahaan akan mempunyai keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu produk atau jasa yang mampu memuaskan konsumen [1]. Manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan Quality Funtion Deployment (QFD) dalam proses perancangan produk adalah [1]: 1. Meningkatkan keandalan produk/jasa 2. Meningkatkan kualitas produk/jasa 3. Meningkatkan kepuasan konsumen 4. Memperpendek time to market 5. Mereduksi biaya perancangan 6. Meningkatkan komunikasi 7. Meningkatkan produktivitas 8. Meningkatkan keuntungan perusahaan Manfaat Quality Funtion Deployment (QFD) bagi perusahaan yang berusaha meningkatkan daya saingnya melalui perbaikan kualitas dan produktifitasnya secara berkesinambungan adalah sebagai berikut [3]: 1. Fokus pada pelanggan. Organisasi TQM merupakan organisasi yang berfokus pada pelanggan. QFD memerlukan pengumpulan masukkan dan umpan balik dari pelanggan. 2. Efisiensi waktu. QFD dapat mengurangi waktu pengembangan produk karena memfokuskan pada persyaratan pelanggan yang spesifik dan telah diidentifikasikan dengan jelas. 3. Orientasi kerja sama tim (Teamwork Oriented). QFD merupakan pendekatan kerjasama tim. Semua keputusan dalam proses didasarkan konsensus dan dicapai melalui diskusi mendalam dan brainstorming. 4. Orientasi pada dokumentasi. Salah satu produk yang dihasilkan dari proses QFD adalah dokumen komprehensif mengenai semua data yang berhubungan dengan segala proses yang ada dan perbandingannya dengan persyaratan pelanggan. QFD mempunyai beberapa keuntungan, antara lain [4]: 1. Memperbaiki kualitas. 2. Memperbaiki performansi perusahaan. 3. Biaya lebih rendah dalam desain dan manufaktur. 4. Menaikkan reliabilitas produk. 5. Menurunkan waktu perencanaan. 6. Menaikkan produktivitas teknikal dan staf lain. 7. Menurunkan jaminan klaim. 8. Menaikkan oportunitas marketing. 9. Menaikkan pembuatan keputusan. 3 Metode Penelitian Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Metode Wawancara Metode ini dilakukan dengan cara mewawancarai langsung dengan pimpinan dan para pegawai atau bagian yang terkait dengan masalah penelitian di Hotel Lido Graha b. Penyebaran Angket (Kuesioner) Metode ini dilakukan dengan menyebarkan angket atau kuesioner kepada responden yang menginap di Hotel Lido Graha dan diharapkan akan menjawab seperti yang diinginkan serta merespon keluhan ataupun masukan dari responden. Sedangkan dalam pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data primer merupakan data yang didapat dari hasil pengamatan secara langsung kelapangan. Adapun data primer yang dibutuhkan dalam penelitian pada Hotel Lido Graha adalah sebagai berikut : a) Observasi Data ini diperoleh dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap kejadian atau keadaan yang berhubungan dengan penelitian pada Hotel Lido Graha b) Wawancara Data ini diperoleh dengan cara mewawancarai langsung dengan pimpinan dan para pegawai atau bagian yang terkait dengan masalah penelitian di Hotel Lido Graha 2. Data Sekunder Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data ini dapat diperoleh dengan meminta data langsung dari perusahaan. Adapun data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian pada Hotel Lido Graha adalah sebagai berikut: a. Jumlah karyawan b. Data Jumlah Hari Kerja Karyawan c. Data Jam Kerja/Hari d. Data Gaji Karyawan e. Data Jumlah Shift 3. 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Klarifikasi tujuan dengan metode Quality Function Development (QFD) yang merupakan perbaikan perencanaan pengembangan karakteristik-karakteristik pelayanan jasa dimana tujuan ini akan tercapai dengan memenuhi tujuan, untuk menentukan tujuan tersebut terlebih dahulu dilakukan dengan membuat metode pohon tujuan. Dalam mengklarifikasikan tujuan dari perancangan produk, harus dipisahkan tujuan dan sub- Copyright 2013 Department of Industrial Engineering. All rights reserved. Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.2 No.2 (2013) 26-31

29 Analisis kepuasan pelanggan terhadap pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD) sub tujuan dari perancangan produk tersebut. Dimana hubungan antara keduanya dihubungkan oleh pertanyaan bagaimana (How) dan pertanyaan mengapa (Why). Penyusunan kebutuhan terhadap kualitas jasa pelayanan Hotel Lido Graha dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan pengunjung sesuai yang diinginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajukan kuisioner kepada pengunjung. Metode analisa 5 W (What, Who, Why, Where, When) dan H (How) untuk perancangan pelayanan adalah sebagai berikut : a. What (apa), pelayanan yang perlu diperbaiki oleh Hotel Lido Graha. b. Who (siapa), pelayanan yang ditujukan adalah pengunjung. c. Why (mengapa), pelayanan perlu diperbaiki karena pengunjung merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan selama ini. d. Where (di mana), pelayanan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung dalam tempat istirahat. e. When (kapan), pelayanan dipakai untuk istirahat pengunjung. f. How (bagaimana), pelayanan dilakukan dengan proses pengunjung menginap di hotel tersebut. Tahapan selanjutnya dalam langkah-langkah QFD (Quality Functions Development) adalah penetapan karakteristik dalam perancangan pengembangan pelayanan untuk membentuk HOQ (Houseof Quality).. Untuk itu dalam penetapan karakteristik ini akan dilihat berdasarkan apa yang paling dibutuhkan, maka dari hasil yang didapat dari kuisioner tertutup kebutuhan Pengunjung yang paling dibutuhkan adalah pelayanan terhadap semua konsumen tanpa pilih- pilih, yang kedua adalah Kejujuran Karyawan Hotel. Dalam membentuk HOQ (House of Quality) diperlukan beberapa tahapan dalam membangun pengembangan karakteristik pelayanan di Hotel. 1. Identifikasi Kebutuhan Identifikasi kebutuhan merupakan variabel dari pertanyaan kuisioner tertutup yang berfungsi untuk menentukan karakteristik Pengunjung. Adapun variabel kebutuhan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Identifikasi Kebutuhan Pengunjung Identifikasi No Kebutuhan 1 Penampilan/ keadaan gedung hotel 2 Lokasi yang strategis 3 Penampilan karyawan hotel 4 Kelengkapan fasilitas restoran 5 Tempat parkir yang tersedia 6 Fasilitas kamar hotel 7 Kebersihan hotel 8 Tarif hotel 9 Kemudahan cara pembayaran 10 Kemudahan pemesanan kamar 11 Pelayanan yang cepat dan tepat Penanganan keluhan nasabah dilakukan dengan 12 cepat dan tepat guna Kesigapan karyawan hotel dalam melayani 13 konsumen Pemberian informasi secara jelas dan dimengerti 14 mengenai fasilitas yang disediakan hotel 15 Keamanan dan kenyamanan hotel 16 Kejujuran karyawan hotel 17 Pelayanan yang sopan dan ramah 18 Citra hotel di mata konsumen Kepekaan karyawan hotel terhadap keinginan 19 dan kebutuhan tamu Pemberian pelayanan terhadap semua konsumen 20 tanpa pilih-pilih Dalam penyusunan matriks HOQ, perencanaan HOQ dilakukan agar mendapat kebutuhan Pengunjung mana yang paling dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap kepuasan Pengunjung untuk dipenuhi oleh Hotel Lido Graha. Matriks ini didapat dari kalkulasi data-data sebagai berikut : a. Menghitung nilai rasio perbaikan (improvement ratio) untuk setiap kebutuhan Nilai rasio perbaikan variabel-1 = 5 Nilai rasio perbaikan variabel-1= 4,07 = 1,23 target tingkat kualitas pelayanan mendatang tingkat kualitas pelayanan sekarang Maka hasil perhitungan variabel berikutnya dapat dilihat pada Tabel 2. Penetapan sales point ini bertujuan untuk mendatangkan kepuasan pelanggan dimasa yang akan datang. Penetapan yang paling berpengaruh adalah dari pihak manajemen dimana nantinya akan menjadi faktor keunggulan dari persaingan perhotelan. Manajemen memberikan penilaian dari sales point yang sangat Copyright 2013 Department of Industrial Engineering. All rights reserved. Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.2 No.2 (2013) 26-31

Bakhtiar, Syarifuddin, dan Martunis 30 berpengaruh bagi peningkatan keuntungannya dan yang Tabel 2 Nilai Rasio Perbaikan No Varibel Kebutuhan Pengunjung Rasio 1 Penampilan/ keadaan gedung hotel 1,23 2 Lokasi yang strategis 1,17 3 Penampilan karyawan hotel 1,15 4 Kelengkapan fasilitas restoran 1,24 5 Tempat parkir yang tersedia 1,19 6 Fasilitas kamar hotel 1,21 7 Kebersihan hotel 1,25 8 Tarif hotel 1,22 9 Kemudahan cara pembayaran 1,18 10 Kemudahan pemesanan kamar 1,19 11 Pelayanan yang cepat dan tepat 1,18 12 Penanganan keluhan nasabah dilakukan dengan cepat dan tepat guna 1,18 13 Kesigapan karyawan hotel dalam melayani konsumen 1,19 Pemberian informasi secara jelas dan dimengerti mengenai fasilitas yang 14 disediakan hotel 1,19 15 Keamanan dan kenyamanan hotel 1,16 16 Kejujuran karyawan hotel 1,15 17 Pelayanan yang sopan dan ramah 1,15 18 Citra hotel di mata konsumen 1,16 19 Kepekaan karyawan hotel terhadap keinginan dan kebutuhan tamu 1,20 20 Pemberian pelayanan terhadap semua konsumen tanpa pilih-pilih 1,16 tidak berpengaruh. Untuk itu penilaian tersebut akan diberikan nilai skala prioritas dengan 3 nilai skala yakni : a. Nilai 0,1 = diberikan pada variabel kebutuhan jika variabel tersebut dianggap tidak terlalu berpengaruh bagi peningkatan keuntungan Perusahaan sehingga kurang mendapat perhatian pihak manajemen. b. Nilai 1,2 = diberikan pada variabel kebutuhan apabila pihak manajemen beranggapan bahwa variabel bisa dipenuhi maka akan berpengaruh bagi peningkatan keuntungan Perusahaan c. Nilai 1,5 = diberikan pada variabel kebutuhan apabila pihak manajemen beranggapan bahwa variabel tersebut dipenuhi maka akan sangat berpengaruh bagi peningkatan Perusahaan. Besar kecil dari nilai sales point iniharus Berdasarkan pertimbangan berikut : a. Rencana strategis Hotel Lido Graha b. Situasi persaingan perhotelan jasa pelayanan di masa mendatang c. Kemampuan yang dimiliki Hotel Lido Graha Dari hasil perhitungan nilai bobot untuk tiap variabel dapat dilihat pada Tabel 3. nilai bobot tiap variabel. No Tabel 3 Nilai Bobot Tiap Variabel Tingkat kepentingan Nilai rasio Sales point Bobot Absolut 1 3,99 1,23 1,5 7,35 2 4,13 1,17 1,2 5,82 3 4,14 1,15 1,2 5,74 4 4,16 1,24 1,5 6,21 5 4,16 1,19 1,2 5,93 6 4,16 1,21 1,2 6,04 7 4,02 1,25 1,2 6,05 8 3,95 1,22 1,2 5,78 9 4,14 1,18 1,2 5,86 10 4,07 1,19 1,2 5,83 11 4,06 1,18 1,2 5,73 12 4,24 1,18 1,2 6,00 13 4,06 1,19 1,2 5,79 14 4,13 1,19 1,5 7,34 15 4,18 1,16 1,2 5,81 16 4,17 1,15 1,2 5,76 17 4,19 1,15 1,2 5,81 18 4,22 1,16 1,2 5,89 19 4,12 1,20 1,2 5,94 20 4,15 1,16 1,2 5,76 TOTAL 122,00 Copyright 2013 Department of Industrial Engineering. All rights reserved. Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.2 No.2 (2013) 26-31

31 Analisis kepuasan pelanggan terhadap pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD) b. Menghitung Bobot Relatif untuk setiap variabel Kebutuhan Menghitung bobot relatif digunakan rumus sebagai berikut : bobot absolut kebutuhan Bobot relatif variabel -1= total bobot absolut kebutuhan 7,35 Bobot relatif variabel -1= = 0,06 122 No Tabel 4 Nilai Bobot Relatif Untuk Setiap Variabel Kebutuhan Varibel Kebutuhan Pengunjung Bobot Relatif % Prioritas 1 Penampilan/ keadaan gedung hotel 6,104 1 2 Lokasi yang strategis 4,829 12 3 Penampilan karyawan hotel 4,763 19 4 Kelengkapan fasilitas restoran 5,155 3 5 Tempat parkir yang tersedia 4,922 8 6 Fasilitas kamar hotel 5,018 5 7 Kebersihan hotel 5,019 4 8 Tarif hotel 4,799 16 9 Kemudahan cara pembayaran 4,864 10 10 Kemudahan pemesanan kamar 4,839 11 11 Pelayanan yang cepat dan tepat 4,759 20 12 Penanganan keluhan nasabah dilakukan dengan cepat dan tepat guna 4,981 6 Kesigapan karyawan hotel 13 dalam melayani konsumen 4,804 15 Pemberian informasi secara 14 jelas dan dimengerti mengenai 6,07 2 fasilitas yang disediakan hotel 15 Keamanan dan kenyamanan hotel 4,820 13 16 Kejujuran karyawan hotel 4,786 17 17 Pelayanan yang sopan dan ramah 4,820 14 18 Citra hotel di mata konsumen 4,889 9 Kepekaan karyawan hotel 19 terhadap keinginan dan 4,934 7 kebutuhan tamu 20 Pemberian pelayanan terhadap semua konsumen tanpa pilih-pilih 4,785 18 Dari bobot relatif diatas maka dapat dilihat bahwa nilai bobot yang harus diutamakan dalam meningkatkan kebutuhan pelayanan terhadap Pengunjung adalah pada variabel-1 yakni penampilan/ keadaan gedung Hotel sebesar 6,104 %, yang berarti prioritas utama bagi Perusahaan untuk perbaikan kualitas pelayanan. 5 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis pemecahan masalah peneliti diperoleh kesimpulan dari hasil matriks House of Quality (HOQ) yang telah dibuat, maka bahwa tingkat kepentingan yang dibutuhkan untuk mencapai kepuasan Pengunjung adalah penampilan gedung dengan tingkat kepentingan 6,104% yang artinya bahwa nilai atribut penampilan gedung merupakan kebutuhan Pengunjung yang masih belum memenuhi kepuasan, bobot relatif tertinggi merupakan bobot yang paling diutamakan untuk dapat memenuhi dan memperbaiki kualitas pelayanan, dan tingkat kepentingan kedua yang dibutuhkan Pengunjung dengan nilai 6,07% adalah Pemberian informasi secara jelas dan dimengerti mengenai fasilitas yang disediakan hotel. Bobot terendah yang sudah memenuhi kepuasan Pengunjung dengan nilai 4,759% adalah pelayanan yang dilakukan dengan cepat dan tepat. Daftar Pustaka [1] Supranto, Prof, J. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, Edisi Ketiga, Rineka Cipta, Jakarta, 2004. [2] Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Prenhalindo, Jakarta, 2006. [3] Ginting, Rosnani, Perancangan Produk. Medan: Departemen Teknik Industri USU, 2008. [4] Syafaruddin, Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan: Konsep, Strategi, dan Aplikasi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002. Copyright 2013 Department of Industrial Engineering. All rights reserved. Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.2 No.2 (2013) 26-31