BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Sifat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis isi yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan perangkat statistik sebagai alat analisis, diamana pesan diberikan nilai numerik berdasarkan pengukuran yang valid, tujuan menggunakan metode statistik untuk menggambarkan isi komunikasi, menarik kesimpulan dan memberikan konteks 1. Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai perencana dan pengumpul data, instrumen yang aktif dalam pengumpulan data pada objek penelitian, dan menganalisis data sebagai bentuk laporan pada hasil penelitian. Oleh sebab itu peneliti berupaya mengungkap perubahan penggambaran maskulinitas pada film indonesia. Pola penyajian termasuk ke dalam setiap aspek penampilan pada film, baik dari segi sikap, dan juga gaya hidup. Penelitian ini bermaksud untuk mengungkap bagaimana penggambaran maskulinitas pada tokoh pria di film-film film Catatan Si Boy, Ada Apa Dengan Cinta dan Axelerate The Series Episode The Finale. 3.2 Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif yang merupakan metode yang meneliti status kelompok manusia atau suatu objek, kondisi, sistem, pemikiran atau kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan mencari 1 Ibid. Hal 15 27
deskripsi gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta fakta, sifat dan hubungan antar fenomena yang diselidiki 2. 3.3 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah beberapa scene dari film-film yang diambil dari salah satu film yang mewakili masing-masing era, yaitu Catatan si Boy, Ada Apa Dengan Cinta dan Axelerate The Series. Sedangkan dokumen yang digunakan berupa softfile yang didapatkan peneliti dari situs di internet. 3.4 Unit Analisis Data Unit analisis adalah bagian apa dari isi yang kita teliti dan kita pakai untuk menyimpulkan suatu teks. Bagian dari isi dapat berupa kata, kalimat, foto, scene (adegan), paragraf (Eriyanto, 2011:59). Dalam penelitian ini unit analisis adalah beberapa scene yang muncul pada film Catatan si Boy, Ada Apa Dengan Cinta dan Axelerate The Series. 3.5 Kategorisasi Penyusunan kategorisasi merupakan tahapan penting dalam analisis ini. Kategorisasi berhubungan dengan bagaimana isi dikategorikan. Penyusun kategorisasi yang ditentukan merupakan campuran dari beberapa indikator yang sudah peneliti tentukan sendiri. Berikut kategorisasi yang sesuia dengan penelitian ini.: 2 Ibid, Hal 47 28
a. Penampilan, dalam hal ini penampilan adalah salah satu indeks seorang laki-laki bisa dikatakan maskulin 1. Berpenampilan kasual 2. Berpenampilan sporty b. Gaya hidup, aktivitas sehari-hari yang dijalani juga membentuk citra seorang pria. 1. Suka bersenang senang (Hedonisme) 2. Bekerja keras 3. Sederhana c. Sikap, sikap disini mengacu pada tingkah laku. 1. Sikap kasar (keras) 2. Sikap lembut (emosional) 3. Humoris 3.6 Sumber Data Dalam penelitian ini, sumber data primer diperoleh lansgung dari beberapa scene dari film Catatan si Boy, Ada Apa Dengan Cinta dan Axelerate The Series. Data sekunder atau data pendukung lainnya diperoleh dari sumber-sumber lain seperti buku, jurnal, internet, dan sebagainya. 29
Kategorisasi yang dipakai dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk lembar coding (coding sheet). Coding sheet digunakan sebagai alat untuk mengukur atau mengecek aspek-aspek pada penggambaran maskulinitas dalam film Catatan si Boy, Ada Apa Dengan Cinta dan Axelerate The Series yang dikehendaki dalam penelitian ini. Setelah itu dilakukan proses mengisi lembar coding yang dinamakan coding. Coding dilakukan oleh orang yang disebut coder. Dalam penelitian ini coder adalah individu yang memiliki kesamaan dalam hal latar belakang pendidikan yakni dalam bidang ilmu komunikasi dan melakukan penelitian serupa dengan peneliti. Hal tersebut membuktikan bahwa coder berkompeten sebagai pembanding penelitian dari peneliti. 3.7 Teknik Pengolahan Data Dalam mengelolah data yang diperoleh peneliti, maka peneliti menggunakan metode analisis isi milik Harold D Laswell terhadap penelitian yaitu memuat satu atau lebih unsur. Analisis yang bersifat deskriptif yaitu berisi deskripsi isi komunikasi. Dalam praktiknya, analisis isi secara deskriptif dilakukan dengan cara melakukan perbandingan. Berikut lembar kerja coding yang peneliti siapkan: 30
Kategorisasi Scene visual Penampilan Gaya Hidup Sikap A1 A2 B1 B2 B3 C1 C2 C3 Dengan melakukan penilaian terhadap tabel pengkodean tersebut, peneliti dapat menarik kesimpulan mengenai perubahan penggambaran pada film Catatan Si Boy, Ada Apa Dengan Cinta? dan Axelerate The Series. Teknik analisis kuantitatif yang digunakan merupakan tujuan untuk menguji hipotesis mengenai adanya perubahan diantara variabel yang diteliti. Cara yang dilakukan adalah mentabulasi data berupa scene film yang dijumlahkan dan diporsentasikan menurut kategori yang sudah ada. Setelah itu dilakukan analisa dan interpretasi dalam bentuk uraian verbal yang sesuai dengan tujuan penelitian. Langkah dalam analisa data yaitu: 1. Data yang sudah ada pada lembar koding dikumpulkan kemudian dicocokkan dan perhitungan terhadap struktur kategori yang ada hingga memperoleh hasil. 2. Data dianalisa dan diinterpretasikan dengan kemampuan bahasa peneliti. 31
3.8 Teknik Analisis Data Dalam penyajian data, peneliti menggunakan tabel distribusi frekuensi. Kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif mean dengan rumus: = Frekuensi Kategori Frekuensi Total Kemudian dilakukan pengukuran dengan skala interval dengan 3 skala yaitu: 1 33,33 = Rendah 34 66,66 = Sedang 67 100 = Tinggi Berikut adalah tabel distribusi frekuensi yang akan digunakan sebagai penyajian data: Tabel Distribusi Frekuensi Kategori Frekuensi Kemunculan Total Persentase Sub- Kategori Sub- Kategori Persentase Kategori Kasual Penampilan Sporty Hedonisme Gaya Pekerja Hidup Keras Sederhana Sikap Kasar Lembut 32
Humoris Total Selanjutnya dilakukan analisis deskriptif yang bertujuan untuk menginterpretasikan data setiap Scene. tabel ini memuat frekuensi dari masingmasing kategori, sub-kategori dan persentase. 3.9 Uji Reliabilitas Dalam penelitian kuantitatif untuk memperoleh data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan data harus bersifat objektif, sistematis, valid menggambarkan isi pesan dan reliabel oleh karena itu peneliti perlu melakukan pengujian reliabelitas terhadap katagorisasi yang telah ditetapkan dengan cara peneliti harus meminta bantuan beberapa orang koder dalam melakukan uji reliabelitas. Uji reliabelitas ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesepakatan antara peneliti dan koder dalam bentuk prosentase angka 3, untuk mengetahui tingkat kesepakatan peneliti dan koder maka dilakukan perhitungan menggunakan rumus formula reliabilitas yang dibuat oleh Holsty yaitu : CR = 2M N1+ N2 Keterangan M : Jumlah coding yang sama (disetujui oleh masing masing koder) 3 Ibid, hal 290 33
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh koder 1 N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh koder 2 Namun model ini memiliki kelemahan yaitu tidak dimasukkannya sejumlah persetujuan yang mungkin terjadi antar pengkode. Kelemahan tersebut dapat di atasi dengan cara rumus Scott yaitu : Pi = % Observed Agreement % Expected Agreement 1 % Expected Agreement Keterangan Pi : Nilai keterhandalan Observed Agreement : Nilai yang disetujui antar pengkode yaitu nilai C.R Expected Agreement : Persetujuan yang diharapkan dalam suatu kategori yang sama nilai sistematisnya. 34