BAB III ANALISA DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISA DATA"

Transkripsi

1 BAB III ANALISA DATA Pada bab ini, peneliti akan menganalisa hasil temuan dalam iklan Karya Indonesia adalah Kita, adapun sistemmatika dalam penyajian data akan dianalisis dengan mendeskripsikan data yang didapat, maka dibuat kategori untuk memudahkan penelitian. Data kemudian dimasukan kelembaran koding yang peneliti lampirkan dihalaman lampiran. Pengkodingan data dilakukan oleh tiga orang, pertema peneliti sendiri dan ada dua pengkoder lagi yang membatu peneliti untuk melakukan pengkoderan. Dipilihnya dua pengkoder diharapkan mampu membantu peneliti untuk menghasilkan pengkodingan data. Hasil pengkodingan dimaksudkan untuk menguji data, apakah nilai validitas dan nilai reabilitas tinggi dan menemui kaidah penelitian atau belum. Nantinya tabel analisis data berupa tabel frekuensi yang dianalisis dengan rumus kuantitatif kemudian dideskriptifkan. Temuan yang dilakukan akan berupa interpretasi unsur-unsur nasionalisme yang didapat dari data kuantitatif yaitu data yang dihitungkan dari 31 Shoot pada iklan Karya Indonesia adalah Kita. Kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis isi yang bersifat obyektif. Tujuan analisis ini adalah untuk mengungkapkan makna yang tampak dan nyata dalam iklan Karya Indonesia adalah Kita. Hasil analisis yang diperoleh dengan pengkoderan unsur nasionalisme dalam menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan adalah sebagai berikut: 55

2 A. Cinta Tanah Air B. Cinta Produk dalam Negeri C. Kepribadian D. Kebudayaan E. Kebangsaan Setelah dilakukan analisis diperoleh kesepakatan frekuensi unsur nasionalisme dalam iklan Karya Indonesia adalah Kita berdasarkan kategori yang digunakan sebanyak 5 kategori, dan diperoleh kespakatan pada masing-masing kategori, yaitu Cinta tanah air sebanyak 15 shoot. Cinta produk dalam negeri sebanyak 13 shoot. Kepribadian sebanyak 12 shoot. Kebudayaan sebanyak 15 shoot. dan Kebangsaan sebanyak 17 shoot. Untuk masing-masing rincian pada tiap kategori setelah poses pengkodingan dapat dilihat dari tabel berikut A. Hasil perhitungan antara Peneliti dengan Koder 1 Tabel 3.1 Unsur Nasionalisme Peneliti dan Koder 1 No Kategori Nasionalisme P K1 S X X 2 1 Cinta Tanah Air ,21 0, Cinta Produk Dalam Negeri ,16 0, Kepribadian ,19 0, Kebudayaan ,17 0, Kebangsaan ,25 0,0625 Jumlah ,98 0,1972 *rumus untuk mencari X adalah s dibagi jumlah kesulurah s Sumber : Data Peneliti Keterangan : P = Peneliti 56

3 S = Unit yang disepakati antara peneliti dan koder 1 K1 = Koder 1 X X 2 = Proporsi dari seluruh kategori = Hasil X yang di kuadratkan Hasil penelitian dari seluruh proses pengkodingan ini, reabilitas atau keabsahan data di uji dengan formula holsty sebagaimana yang telah dicantumkan dalam bab 1. Tingkat kesepakatan dihitung dengan menggunakan rumus Holsty : Coefisien Realibility = 2M N1 + N2 2(84) 168 Coefisien Realibility = = = 0,78 (0,8) M = jumlah koding yang sama (disetujui oleh masing masing koder) N1,N2 = jumlah koding yang dibuat oleh peneliti dan koder 1 Dalam formula Holsty, angka realibilitas minimum adalah 0,7 atau 70%. Artinya, jikalau hasil perhitungan menunjukan angka realibilitas diatas 70% atau 0,7 maka alat ukur ini reliabel. Tetapi jika dibawah 0,7 atau 70% maka alat ukur ini dianggap tidak reliabel (Eriyanto, 2013: 292). Dan hasil dari rumus Holsty ini berada diangka 0,8 atau 80 % maka jumlah perhitungan ini dianggap reliabel. Dari hasil uji reliabilitas rumus tersebut harus dimasukan dalam rumus Scott Pi. Dalam formula Scott Pi ini, faktor (Change) terjadinya 57

4 persamaan/agreement di antara pengkoder diperhitungkan. Semakin besar kategori maka semakin kecil peluang terjadinya persamaan/agreement. Rumus untuk menghitung realibilitas antar koder dari Scott Pi adalah sebagai berikut (Eriyanto, 2013:292): Pi = % persetujuan yang diamati - % persetujuan yang diharapkan 1 - % persetujuan yang diharapkan Keterangan : Pi = Nilai keterhandalan Jadi perhitungannya dalam rumus Scott dalam kategori nasionalisme adalah: Pi = 0,98 0, ,1972 0,7828 Pi = 0,8028 Pi = 0,97 Menurut Eriyanto, dalam formula Scott jika angka realibilitas bergerak dari angka 0 hingga 1, di mana semakin besar angka menunjukan semakin tinggi pula realibilitas yang di ukur. Hasil yang didapat dari perhitungan formula scott adalah 1 berarti menunjukan realibilitas antar koder yang didapat cukup tinggi. 58

5 B. Kemunculan Unsur Nasionalisme Per Kategori dalam Sub Kategori antara Peneliti dan Koder 1 B.1 Sub Kategori Cinta Tanah Air Dalam iklan Karya Indonesia adalah Kita, kategori unsur Nasionalisme dengan Indikasi Cinta Tanah Air muncul sebanyak 18 shoot dari 31 shoot. Berikut rincian sub kategori dari kategori cinta tanah air pada iklan Karya Indonesia adalah Kita ini. Tabel 3.2 Kategori Cinta Tanah Air No Sub Kategori 1 Membanggakan pribadi Jumlah Frekuensi Persentase (%) 10 55,55% bangsa pada suatu negara 2 Mengenang sejarah 8 44,44% kepahlawanan pada pendiri bangsa Total 18 99,99% Sumber : Data Peneliti Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan unsur cinta tanah air pada iklan Karya Indonesia adalah Kita". 59

6 Tabel 3.3 Shoot Kategori Cinta Tanah Air Shoot Gambar Shoot

7 B.2 Sub Kategori Cinta Produk dalam Negeri Upaya untuk menggunakan dan selalu menghargai hasil produk dalam negeri daripada produk luar negeri ini memiliki frekuensi kemunculan sebanyak 14 kali dari 31 shoot. Berikut rincian sub kategori Cinta Produk dalam Negeri. Tabel 3.4 Kategori Cinta Produk dalam Negeri No Sub Kategori Jumlah Frekuensi Persentase (%) 1 Senang menggukanan % produk-produk dalam negeri Total % Sumber : Data Peneliti Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan unsur cinta produk dalam negeri pada iklan Karya Indonesia adalah Kita". Shoot Tabel 3.5 Shoot Kategori Cinta Produk dalam Negeri Gambar Shoot 1 61

8 B.3 Sub Kategori Kepribadian Totalitas nilai-nilai yang membentuk pola kelakuan serta gaya hidup bangsa ini memiliki beberapa sub kategori dan frekuensi kemunculan sebanyak 16 kali dari 31 shoot. Tabel 3.6 Kategori Kepribadian No Sub Kategori Jumlah Persentase Frekuensi (%) 1 Membanggakan kepribadian bangsa yang ramah dan santun 9 56,25 % 2 Menjaga toleransi terhadap 1 6,25% umat beragama dan 62

9 menjunjung tinggi sopan santun. 3 Mengagungkan tradisi 6 37,5% masa lalu sebagai jati diri bangsa Total % Sumber : Data Peneliti Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan unsur cinta produk dalam negeri pada iklan Karya Indonesia adalah Kita". Shoot Tabel 3.7 Shoot Kategori Kepribadian Gambar Shoot

10 14 15 B.4 Sub Kategori Kebudayaan Dalam Iklan ini, sub kategori kebudayaan yang disepakati terdapat kemunculan 15 frekuensi dari 31 shoot yang di setujui. berikut hasil rincian persentasenya. Tabel 3.8 Kategori Kebudayaan No Sub Kategori Jumlah Persentase Frekuensi (%) 1 Mencintai kebudayaan % dalam negeri dan melestarikan serta menjaga kebudayaan bangsa Total % Sumber : Data Peneliti Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan unsur kebudayaan pada iklan Karya Indonesia adalah Kita. 64

11 Shoot 1 Tabel 3.9 Shoot Kategori Kebudayaan Gambar shoot B.5 Sub Kategori Kebangsaan Dalam iklan Karya Indonesia adalah Kita, kategori unsur kebangsaan dengan Indikasi Cita-cita yang sama muncul sebanyak 8 shoot dari 31 shoot. Berikut rincian sub kategori dari kategori kebangsaan pada iklan Karya Indonesia adalah Kita ini 65

12 Tabel 3.10 Kategori Kebangsaan Jumlah Persentase No Sub Kategori Frekuensi (%) 1 Cita-cita yang sama 8 38,09% 2 Ideologi yang sama untuk 13 61,90% persatuan bangsa Total % Sumber : Data Peneliti Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan unsur kebangsaan Karya Indonesia adalah Kita". Tabel 3.11 Shoot Kategori Kebangsaan Shoot Gambar Shoot

13 C. Hasil Perhitungan antara Peneliti dan Koder 2 Tabel 3.12 Unsur Nasionalisme Peneliti dan Koder 2 No Kategori Nasionalisme P K2 S X X 2 1 Cinta Tanah Air ,17 0, Cinta Produk Dalam Negeri ,20 0, Kepribadian ,19 0, Kebudayaan ,21 0, Kebangsaan ,21 0,0441 Jumlah ,98 0,1932 *rumus untuk mencari X adalah s dibagi jumlah kesulurah s Sumber : Data Peneliti Keterangan : P = Peneliti S = Unit yang disepakati antara peneliti dan koder 2 K2 X X 2 = Koder2 = Proporsi dari seluruh kategori = Hasil X yang di kuadratkan Hasil penelitian dari seluruh proses pengkodingan ini, reabilitas atau keabsahan data di uji dengan formula holsty sebagaimana yang telah dicantumkan dalam bab 1. Tingkat kesepakatan dihitung dengan menggunakan rumus Holsty : Coefisien Realibility = 2M N1 + N2 2(93) 186 Coefisien Realibility = = = 0,

14 M = jumlah koding yang sama (disetujui oleh masing masing koder) N1,N2 = jumlah koding yang dibuat oleh peneliti dan koder 1 Dalam formula Holsty, angka realibilitas minimum adalah 0,7 atau 70%. Artinya, jikalau hasil perhitungan menunjukan angka realibilitas diatas 70% atau 0,7 maka alat ukur ini reliabel. Tetapi jika dibawah 0,7 atau 70% maka alat ukur ini dianggap tidak reliabel (Eriyanto, 2013: 292). Dan hasil dari rumus Holsty ini berada diangka 0,91 atau 91 % maka jumlah perhitungan ini dianggap reliabel. Dari hasil uji reliabilitas rumus tersebut harus dimasukan dalam rumus Scott Pi. Dalam formula Scott Pi ini, faktor (Change) terjadinya persamaan/agreement di antara pengkoder diperhitungkan. Semakin besar kategori maka semakin kecil peluang terjadinya persamaan/agreement. Rumus untuk menghitung realibilitas antar koder dari Scott Pi adalah sebagai berikut (Eriyanto, 2013:292): Pi = % persetujuan yang diamati - % persetujuan yang diharapkan 1 - % persetujuan yang diharapkan Keterangan : Pi = Nilai keterhandalan Jadi perhitungannya dalam rumus Scott dalam kategori nasionalisme adalah: Pi = 0,98 0, ,

15 0,7868 Pi = Pi = 1 (0,97) 0,8068 Menurut Eriyanto, dalam formula Scott jika angka realibilitas bergerak dari angka 0 hingga 1, dimana semakin besar angka menunjukan semakin tinggi pula realibilitas yang di ukur. Hasil yang didapat dari perhitungan formula scott adalah 1 berarti menunjukan realibilitas antar koder yang didapat cukup tinggi. D. Kemunculan Unsur Nasionalisme Per Kategori dalam Sub Kategori antara Peneliti dan Koder 2 D.1 Sub Kategori Cinta Tanah Air Dalam iklan Karya Indonesia adalah Kita, kategori unsur Nasionalisme dengan Indikasi Cinta Tanah Air muncul sebanyak 16 shoot dari 31 shoot. Berikut rincian sub kategori dari kategori cinta tanah air pada iklan Karya Indonesia adalah Kita ini. Tabel 3.13 Kategori Cinta Tanah Air No Sub Kategori 1 Membanggakan pribadi Jumlah Frekuensi Persentase (%) % bangsa pada suatu negara 2 Mengenang sejarah 7 43,75% kepahlawanan pada 69

16 pendiri bangsa Total % Sumber : Data Peneliti Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan unsur cinta tanah air Karya Indonesia adalah Kita". Shoot Tabel 3.14 Shoot Kategori Cinta Tanah Air Gambar Shoot D.2 Sub Kategori Cinta Produk dalam Negeri Upaya untuk menggunakan dan selalu menghargai hasil produk dalam negeri daripada produk luar negeri ini memiliki frekuensi 70

17 kemunculan sebanyak 19 kali dari 31 shoot. Berikut rincian sub kategori Cinta Produk dalam Negeri. Tabel 3.15 Kategori Cinta Produk dalam Negeri No Sub Kategori Jumlah Frekuensi Persentase (%) 1 Senang menggukanan % produk-produk dalam negeri Total % Sumber : Data Peneliti Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan unsur cinta produk dalam negeri Karya Indonesia adalah Kita". Shoot Tabel 3.16 Shoot Kategori Cinta Produk dalam Negeri Gambar Shoot

18 18 22 D.3 Sub Kategori Kepribadian Totalitas nilai-nilai yang membentuk pola kelakuan serta gaya hidup bangsa ini memiliki beberapa sub kategori dan frekuensi kemunculan sebanyak 18 kali dari 31 shoot. Tabel 3.17 Kategori Kepribadian No Sub Kategori Jumlah Persentase Frekuensi (%) 1 Membanggakan kepribadian bangsa yang ramah dan santun sebagai bangsa Indonesia 7 38,88 % 2 Menjaga toleransi terhadap 5 27,77% umat beragama dan menjunjung tinggi sopan santun sebagai bangsa Indonesia yang ramah 3 Mengagungkan tradisi 6 33,33% 72

19 masa lalu sebagai jati diri bangsa Total 18 99,98% Sumber : Data Peneliti Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan unsur kepribadian Karya Indonesia adalah Kita". Shoot Tabel 3.18 Shoot Kategori Kepribadian Gambar Shoot D.4 Kategori Kebudayaan Dalam Iklan ini, sub kategori kebudayaan yang disepakati terdapat kemunculan 20 frekuensi dari 31 shoot yang di setujui. berikut hasil rincian persentasenya 73

20 Tabel 3.19 Kategori Kebudayaan No Sub Kategori Jumlah Persentase Frekuensi (%) 1 Mencintai kebudayaan % dalam negeri dan melestarikan serta menjaga kebudayaan bangsa Total % Sumber : Data Peneliti Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan unsur kebudayaan Karya Indonesia adalah Kita". Shoot Tabel 3.20 Shoot Kategori Kebudayaan Gambar Shoot

21 D.5 Sub Kategori Kebangsaan Dalam iklan Karya Indonesia adalah Kita, kategori unsur kebangsaan dengan Indikasi Cita-cita yang sama muncul sebanyak 20 shoot dari 31 shoot. Berikut rincian sub kategori dari kategori kebangsaan pada iklan Karya Indonesia adalah Kita ini Tabel 3.21 Kategori Kebangsaan Jumlah Persentase No Sub Kategori Frekuensi (%) 1 Cita-cita yang sama 9 45% 2 Ideologi yang sama untuk 11 55% persatuan bangsa Total % Sumber : Data Peneliti Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan unsur kebangsaan Karya Indonesia adalah Kita". Shoot Tabel 3.22 Shoot Kategori Kebangsaan Gambar Shoot

22 E. Hasil Perhitungan antara Peneliti, Koder 1 dan Koder 2 Tabel 3.23 Unsur Nasionalisme Peneliti, Koder 1 dan Koder 2 No Kategori Nasionalisme P K1 K2 S X X 2 1 Cinta Tanah Air ,20 0, Cinta Produk Dalam Negeri ,18 0, Kepribadian ,16 0, Kebudayaan ,20 0, Kebangsaan ,23 0,0529 Jumlah ,97 0,1909 *rumus untuk mencari X adalah s dibagi jumlah kesulurah s Sumber : Data Peneliti Keterangan : P = Peneliti S = Unit yang disepakati antara peneliti, Koder 1dan koder 2 76

23 K1 = Koder 1 K2 = Koder2 X X 2 = Proporsi dari seluruh kategori = Hasil X yang di kuadratkan Hasil penelitian dari seluruh proses pengkodingan ini, reabilitas atau keabsahan data di uji dengan formula holsty sebagaimana yang telah dicantumkan dalam bab 1. Tingkat kesepakatan dihitung dengan menggunakan rumus Holsty : Coefisien Realibility = 2M N1 + N2 2(72) 144 Coefisien Realibility = = = 0,67 / 0, M = jumlah koding yang sama (disetujui oleh masing masing koder) N1,N2 = jumlah koding yang dibuat oleh Koder 1 dan Koder 2 Dalam formula Holsty, angka realibilitas minimum adalah 0,7 atau 70%. Artinya, jikalau hasil perhitungan menunjukan angka realibilitas diatas 70% atau 0,7 maka alat ukur ini reliabel. Tetapi jika dibawah 0,7 atau 70% maka alat ukur ini dianggap tidak reliabel (Eriyanto, 2013: 292). Dan hasil dari rumus Holsty ini berada diangka 0,8atau 80 % maka jumlah perhitungan ini dianggap reliabel. Dari hasil uji reliabilitas rumus tersebut harus dimasukan dalam rumus Scott Pi. Dalam formula Scott Pi ini, faktor (Change) terjadinya 77

24 persamaan/agreement di antara pengkoder diperhitungkan. Semakin besar kategori maka semakin kecil peluang terjadinya persamaan/agreement. Rumus untuk menghitung realibilitas antar koder dari Scott Pi adalah sebagai berikut (Eriyanto, 2013:292): Pi = % persetujuan yang diamati - % persetujuan yang diharapkan 1 - % persetujuan yang diharapkan Keterangan : Pi = Nilai keterhandalan Jadi perhitungannya dalam rumus Scott dalam kategori nasionalisme adalah: Pi = 0,97 0, ,1909 0,7791 Pi = 0,8091 Pi = 0,96 Menurut Eriyanto, dalam formula Scott jika angka realibilitas bergerak dari angka 0 hingga 1, di mana semakin besar angka menunjukan semakin tinggi pula realibilitas yang di ukur. Hasil yang didapat dari perhitungan formula scott adalah 1 berarti menunjukan realibilitas antar koder yang didapat cukup tinggi. Hasil dari penelitian antara peneliti dengan koder 1, peneliti dengan koder 2 dan koder 1 dengan koder 2 hasil akhir yang didapat semuanya menunjukan angka yang sama dimana nilai Pi atau nilai 78

25 keterhadalan dalam uji rumus Scott berada diangka 1. Sehingga semua penelitian yang dilakukan menunjukan reabilitas anta koder dan peneliti yang didapat cukup tinggi mengenai unsur-unsur nasionalisme pada iklan Karya Indonesia adalah Kita. F. Kemunculan Unsur Nasionalisme Per Kategori dalam Sub Kategori Antara Peneliti, Koder 1 dan Koder 2 F.1 Sub Kategori Cinta Tanah Air Frekuensi kemunculan sub kategori cinta tanah air sebanyak 15 kali dari 31 shoot yang disepakati oleh peneliti, koder 1 dan koder 2. Berikut penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan cinta tanah air. Tabel 3.24 Kategori Cinta Tanah Air No Sub Kategori 1 Membanggakan Jumlah Frekuensi Persentase (%) 9 60% pribadi bangsa pada suatu negara 2 Mengenang sejarah 6 40% kepahlawanan pada pendiri bangsa Total % Sumber : Data Peneliti 79

26 Berikut penggalan shoot yang menunjukkan kemunculan unsur cinta tanah air pada iklan Karya Indonesia adalah Kita. Shoot Tabel 3.25 Shoot Kategori Cinta Tanah Air Gambar Shoot

27

28 Sumber : Hasil Capture Screen Iklan Karya Indonesia adalah Kita oleh Peneliti D.2 Sub Kategori Cinta Produk dalam Negeri Upaya untuk menggunakan dan selalu menghargai hasil produksi dalam negeri daripada produk luar negeri disepakati peneliti, koder 1 dan koder 2, ada 13 shoot dari 31 shoot. Tabel 3.26 Kategori Cinta Produk dalam Negeri No Sub Kategori Jumlah Frekuensi Persentase (%) 1 Senang menggukanan % produk-produk dalam negeri Total % Sumber : Data Peneliti 82

29 Berikut beberapa penggalan shoot yang memiliki kategori cinta produk dalam negeri. Shoot Tabel 3.27 Shoot Kategori Cinta Produk Dalam Negeri Gambar Shoot

30

31 30 Sumber : Hasil Capture Screen Iklan Karya Indonesia adalah Kita oleh Peneliti D.3 Sub Kategori Kepribadian Ada 12 shoot dari 31 shoot yang disepakati oleh peneliti, koder 1 dan koder 2. Berikut beberapa penggalan shoot yang menunjukkan kepribadian yang ada pada iklan Karya Indonesia adalah Kita. Tabel 3.28 Kategori Kepribadian No Sub Kategori 1 Membanggakan Jumlah Persentase Frekuensi (%) 6 50% kepribadian bangsa yang ramah dan santun sebagai bangsa Indonesia 2 Menjaga toleransi terhadap 3 25% umat beragama dan menjunjung tinggi sopan santun sebagai bangsa Indonesia yang ramah 3 Mengagungkan tradisi 3 25% masa lalu sebagai jati diri 85

32 bangsa Total % Sumber : Data Peneliti Berikut penggalan shoot yang terdapat pada kategori kepribadian. Tabel 3.29 Shoot Kategori Kepribadian Shoot Gambar Shoot

33 Sumber : Hasil Capture Screen Iklan Karya Indonesia adalah Kita oleh Peneliti 87

34 D.4 Kategori Kebudayaan Dalam indikasi diatas 100% dari 100% kemunculan shoot, kebudayaan digunakan dalam iklan Karya Indonesia adalah Kita. Berikut cuplikan beberapa shoot yang menampilkan kebudayaan didalamnya. Tabel 3.30 Kategori Kebudayaan No Sub Kategori Jumlah Persentase Frekuensi (%) 1 Mencintai kebudayaan % dalam negeri dan melestarikan serta menjaga kebudayaan bangsa Total % Sumber : Data Peneliti Berikut penggalan shoot yang terdapat pada kategori kebudayaan. Shoot Tabel 3.31 Shoot Kategori Kebudayaan Gambar Shoot

35

36 Sumber : Hasil Capture Screen Iklan Karya Indonesia adalah Kita oleh Peneliti D.5 Sub Kategori Kebangsaan Dalam kategori kebangsaan terdapat 17 jumlah kesepakatan yang telah disepakati oleh peneliti, koder 1 dan koder 2. 90

37 Tabel 3.32 Kategori Kebangsaan Jumlah Persentase No Sub Kategori Frekuensi (%) 1 Cita-cita yang sama 8 47,05% 2 Ideologi yang sama untuk 9 52,94% persatuan bangsa Total 17 99,99% Sumber : Data Peneliti Berikut penggalan shoot yang terdapat pada kategori kebangsaan. Shoot Tabel 3.33 Shoot Kategori kebangsaan Gambar Shoot

38

39 Sumber : Hasil Capture Screen Iklan Karya Indonesia adalah Kita oleh Peneliti G. Deskripsi dan Penjelasan Kategori Hasil Perhitungan Kesepakatan Dalam Iklan Karya Indonesia adalah Kita G.1 Sub Kategori Cinta Tanah Air Rasa, emosi, keinginan, harapan terhadap tanah airnya yang merupakan hasil dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Indikator 93

40 yang paling banyak di gunakan dalam iklan ini adalah membanggakan pribadi bangsa pada suatu negara. Karena hasil karya anak Indonesia tidak kalah bagusnya dengan hasil karya orang lain. Orang dari negara lain bahkan banyak yang mengakui bahwa karya anak Indonesia sangat bagus. Dan selera orang dalam negeri pun tidak kalah dengan selera orang luar negeri. G.2 Sub Kategori Cinta Produk dalam Negeri Saat ini dapat kita lihat banyaknya masyarakat yang menggunakan dan mengkonsumsi produk-produk dalam negeri. Banyak masyarakat yang tak segan menggunakan batik dalam berkegiatan sehari-hari. Contohnya Dian Sastro, yang dalam scene ini dengan bangganya menggunakan baju batik. Dan produk-produk dalam negeri tidak kalah bagusnya dengan produk dari luar negeri. Bahkan beberapa produk dalam negeri juga sudah di ekspor ke luar negeri. G.3 Sub Kategori Kepribadian Totalitas nilai-nilai yang membentuk pola kelakuan serta gaya hidup bangsa. Ada 3 indikator kepribadian, yaitu: a. Membanggakan kepribadian bangsa yang ramah dan santun sebagai bangsa Indonesia. b. Menjaga toleransi terhadap umat beragama dan menjunjung tinggi sopan santun sebagai bangsa Indonesia yang ramah. c. Mengagungkan tradisi masal lalu sebagai Indonesia yang ramah Orang Indonesia memang memiliki kepribadian yang orang lain mengakui keramahannya dalam hal apapun. Karena orang Indonesia 94

41 menjunjung tinggi sopan santun dalah hal beragama, berkeluarga dan bertetangga. G.4 Sub Kategori Kebudayaan Warisan masa lalu bangsa yang menjadi budaya dasarnya, yang merupakan jati diri asli bangsa untuk mampu bertahan terhadap pengaruh budaya luar, dengan menyaring dan mengelola untuk memajukan bangsanya sendiri. Mempunyai indikator mencintai kebudayaan dalam negeri dan melestarikan serta menjaga kebudayaan bangsa. Dan juga ada beberapa adegan dalam iklan memiliki dialog yang memiliki unsur kebudayaan. Contoh : kalau saya pakai batik berarti tandanya saya lagi memakai dan menghargai bagaimana proses batik ini di produksi Dari dialog diatas ada keyakinan pada diri Dian Sastro tentang mencintai kebudayaan dalam negeri dan melestarikan serta menjaga kebudayaan. G.5 Sub Kategori Kebangsaan Kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa dan sejarahnya. Hubungan hukum antara orang dan negara. Kebangsaan memberi yurisdiksi negara atas orang dan memberi orang perlindungan dari negara. Yang menjadi hak-hak dan kewajiban merupakan hal yang beragam dari suatu negara dengan negara lainnya. Orang-orangnya memiliki cita-cita dan ideologi yang sama untuk persatuan bangsanya. 95

42 H. Diskusi Teori Setelah dilakukan penelitian dengan rumus Holsty dan scott dari buku Eriyanto (2013), hasil menunjukkan nilai yang variabel. Dibuktikan dengan rumus holsty dengan hasil 0,7. Dan dengan rumus scott mempunyai hasil 0,96. 96

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran variabel, dengan menggunakan perhitungan (angka-angka) atau uji statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran variabel, dengan menggunakan perhitungan (angka-angka) atau uji statistik. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, menurut Hamidi (2007:4) bahwa penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang mengutamakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Sifat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis isi yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan perangkat statistik sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan tentang langkah-langkah sistematika dan logis tentang pencarian data

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan tentang langkah-langkah sistematika dan logis tentang pencarian data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Tipe Penelitian Dalam suatu penelitian karya ilmiah, terlebih dulu perlu dipahami metode penelitian, metodologi penelitian yang dimaksud merupakan seperangkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis dan Metode penelitian adalah sebagai penuntun peneliti tentang bagaimana langkah langkah penelitian yang dilakukan. Jenis penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada penelitian ini menggunakan metode analisis isi yang secara umum, analisis isi kuantitatif dapat didefinisikan sebagai suatu teknik penelitian ilmiah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan analisis isi deskriptif kuantitatif dipakai untuk mengukur aspek-aspek tertentu dari isi yang dilakukan secara kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Tipe Penelitian Data yang hendak dikumpulkan oleh peneliti dalam hal ini adalah tentang pemberitaan terkait kasus Dahlan Iskan terkait korupsi penjualan aset

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. penelitian berkaitan dengan jenis-jenis pelanggaran iklan jasa periode 1 Agustus 31

BAB III PEMBAHASAN. penelitian berkaitan dengan jenis-jenis pelanggaran iklan jasa periode 1 Agustus 31 BAB III PEMBAHASAN Dalam bab pembahasan memuat penjelasan secara rinci mengenai hasil penelitian berkaitan dengan jenis-jenis pelanggaran iklan jasa periode 1 Agustus 31 Agustus 2016 berdasarkan Etika

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis isi dilakukan secara objektif. Ini berarti tidak boleh ada

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis isi dilakukan secara objektif. Ini berarti tidak boleh ada BAB IV PEMBAHASAN A. HASIL UJI RELIABILITAS Analisis isi dilakukan secara objektif. Ini berarti tidak boleh ada penafsiran antara satu coder dengan coder yang lain. Reliabilitas ini melihat apakah alat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel. Analisis isi semata untuk deskripsi, menggambarkan aspek-aspek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel. Analisis isi semata untuk deskripsi, menggambarkan aspek-aspek 50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis dan pendekatan penelitian ini adalah analisis isi deskriptif. Analisis isi deskriptif adalah analisis isi yang dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 55. Penelitian deskriptif ditujukan untuk :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 55. Penelitian deskriptif ditujukan untuk : 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat penelitian ini adalah deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif. Penelitan deskriptif adalah penelitian yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa

Lebih terperinci

Bab III. Objek Penelitian

Bab III. Objek Penelitian Bab III Objek Penelitian 3.1 Pendekatan penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang merupakan sebuah penyelidikan mengenai masalah sosial atau masalah manusia yang berdasarkan pada

Lebih terperinci

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA) BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA) Karina Pinem 100904046 Abstrak Penelitian ini berjudul Literasi Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga memiliki fungsi yang sangat fundamental. Selain bersifat yuridis formal, yang mengharuskan

Lebih terperinci

Keberimbangan Pemberitaan. Dalam Pemberitaan Kasus Korupsi

Keberimbangan Pemberitaan. Dalam Pemberitaan Kasus Korupsi Keberimbangan Pemberitaan Dalam Pemberitaan Kasus Korupsi Irdiana / Lukas S. Ispandriarno Program Studi Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari No

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil akhir berupa angka. Keseluruhan isi yang ada pada pemberitaan yang. dianalisis dengan menggunakan analisis statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. hasil akhir berupa angka. Keseluruhan isi yang ada pada pemberitaan yang. dianalisis dengan menggunakan analisis statistik. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Tipe Penelitian Untuk mengetahui kecenderungan arah isu pemberitaan pada media massa, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk memperoleh hasil

Lebih terperinci

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu: A. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Rumus deskriptif persentase digunakan untuk menampilkan datadata kualitatif (angka) ke dalam kalimat. Dalam angket penelitian, untuk menggambarkan implementasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. 1 Metode

III. METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. 1 Metode III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan

Lebih terperinci

CONTENT ANALYSIS. Tri Nugroho Adi,M.Si. Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman

CONTENT ANALYSIS. Tri Nugroho Adi,M.Si. Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman CONTENT ANALYSIS Tri Nugroho Adi,M.Si. Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman Definisi Content analysis is research technique for the objective,systematic and quantitative description of

Lebih terperinci

meningkat, terlebih informasi terkini atau up to date, yang dapat diperoleh dengan

meningkat, terlebih informasi terkini atau up to date, yang dapat diperoleh dengan Abstrak Seiring berjalannya waktu, kebutuhan masyarakat akan informasi semakin meningkat, terlebih informasi terkini atau up to date, yang dapat diperoleh dengan cepat dan praktis. Kecil kemungkinan media

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan 116 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis semiotika dengan unsur tanda, objek, dan interpretasi terhadap video iklan pariwisata Wonderful Indonesia episode East Java, serta analisis pada tiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di. dibanding dengan desa lain di Kecamatan Sewon.

BAB III METODE PENELITIAN. Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di. dibanding dengan desa lain di Kecamatan Sewon. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi tempat penelitian yang dipilih peneliti adalah Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di

Lebih terperinci

Diaz Lambri. Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480

Diaz Lambri. Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480 KECENDERUNGAN KATEGORI BERITA YANG DIANGKAT PADA PROGRAM BERITA TV (ANALISIS ISI BERITA PADA SEGMEN 7 PILIHAN BERITA DALAM PROGRAM SUARA ANDA DI METRO TV) Diaz Lambri Binus University, Jakarta, Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang BAB III METODE PENELITIAN Fungsi penelitian adalah untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan yang ada. Oleh karena itu diperlukan metodologi penelitian, yakni seperangkat pengetahuan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau sering disebut kebudayaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan masa depan bangsa, melalui pendidikan ini cita-cita luhur untuk

BAB I PENDAHULUAN. menentukan masa depan bangsa, melalui pendidikan ini cita-cita luhur untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting sebagai ujung tombak dalam menentukan masa depan bangsa, melalui pendidikan ini cita-cita luhur untuk mencapai kesejahteraan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI ABSTRAK. KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i iii iv viii xiii xv xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian..... 1 B. Identifikasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari berbagai keragaman sosial, suku bangsa, kelompok etnis, budaya, adat istiadat, bahasa,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setiap media, didalamnya mengandung sebuah pesan akan makna tertentu. Pesan tersebut digambarkan melalui isi dari media tersebut, bisa berupa lirik (lagu), alur cerita (film),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Adapun variabel yang dianalisi diperoleh dari responden melalui penyebaran angket.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah sekolah SMP Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango,

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah sekolah SMP Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah sekolah SMP Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango, khususnya kelas VII.8 dan waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Jenis penelitian korelasional

Lebih terperinci

BAB V PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP MITOS DAN NORMA

BAB V PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP MITOS DAN NORMA 36 BAB V PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP MITOS DAN NORMA 5.1 Gambaran Sosial-Budaya Masyarakat Lokal Masyarakat Kampung Batusuhunan merupakan masyarakat yang identik dengan agama Islam dikarenakan

Lebih terperinci

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR Disusun oleh : Sani Hizbul Haq 11.11.5585 Kelompok F Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. JURUSAN S1 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai data yang diamati agar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai data yang diamati agar BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Pada Penelitian ini tipe atau sifat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif

Lebih terperinci

OBJEKTIVITAS BERITA LINGKUNGAN HIDUP DI HARIAN KOMPAS

OBJEKTIVITAS BERITA LINGKUNGAN HIDUP DI HARIAN KOMPAS OBJEKTIVITAS BERITA LINGKUNGAN HIDUP DI HARIAN KOMPAS (Analisis Isi pada Berita Lingkungan dalam Pemberitaaan Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut Di Indonesia Di Harian Kompas Periode Februari September

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, subjek, populasi, dan sampel penelitian. Penelitian ini dilakukan di TKIT An-Nur yang beralamat di TKIT AN-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, subjek, populasi, dan sampel penelitian. Penelitian ini dilakukan di TKIT An-Nur yang beralamat di TKIT AN- BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, subjek, populasi, dan sampel penelitian Penelitian ini dilakukan di TKIT An-Nur yang beralamat di TKIT AN- NUR Desa Kertawinangun, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metodologi

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metodologi 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Pendekatan penelitian Metode penelitian merupakan cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian dalam rangka memperoleh fakta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Analisis Isi Status Twitter Artis Pada Masa Kampanye Periode 22 Juni s/d 5 Juli

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Analisis Isi Status Twitter Artis Pada Masa Kampanye Periode 22 Juni s/d 5 Juli BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian mengenai Opini Artis Pada Pasangan Capres & Cawapres 2014 (Analisis Isi Status Twitter Artis Pada Masa Kampanye Periode 22 Juni s/d 5 Juli 2014)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). kelas VII di SMP Negeri 8 Salatiga yakni sebanyak 219 siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). kelas VII di SMP Negeri 8 Salatiga yakni sebanyak 219 siswa. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angkaangka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). 1.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

Keberpihakan Pers dalam Pemberitaan Mengenai Pernyataan Paus Benediktus XVI tentang Islam di Republika dan Kompas

Keberpihakan Pers dalam Pemberitaan Mengenai Pernyataan Paus Benediktus XVI tentang Islam di Republika dan Kompas Keberpihakan Pers dalam Pemberitaan Mengenai Pernyataan Paus Benediktus XVI tentang Islam di Republika dan Kompas Sub Judul : Analisis isi keberpihakan pers pada pemberitaan mengenai pernyataan Paus Benediktus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha mewujudkan sumber daya manusia yang lebih baik. Pendidikan harus mampu dalam perbaikan dan pembaharuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian ini adalah Deskriptif, penelitian deskriptif adalah jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian ini adalah Deskriptif, penelitian deskriptif adalah jenis BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat penelitian ini adalah Deskriptif, penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian suatu keadaan sejelas mungkin

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan BAB VI SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis data, hasil analisis, dan pembahasan dapat disimpulkan dari cerpen Indonesia pengarang perempuan dekade 1970-2000-an beberapa hal berikut. Struktur

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam melakukan sebuah penelitian, diperlukan sebuah pendekatan/desain penelitian. Hal ini dimaksudkan agar penelitian tersebut memiliki landasan yang kokoh dilihat dari sudut metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Cimanggu yang terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari

Lebih terperinci

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELIITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan

BAB III METODE PENELIITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan BAB III METODE PENELIITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian yang berwujud data kuantitatif dianalisis dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Sebagai awal dalam bahasan ini, terlebih dahulu akan diulas tentang

Lebih terperinci

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun mandi cair LUX pada

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun mandi cair LUX pada III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun pada Chandra Departement Store yang beralamat di Jalan Hayam Wuruk No. 1 Tanjungkarang Bandarlampung.

Lebih terperinci

BAB XI MEMAKNAI HIDUP BERNEGARA. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi.

BAB XI MEMAKNAI HIDUP BERNEGARA. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi. BAB XI Modul ke: MEMAKNAI HIDUP BERNEGARA Fakultas MKCU Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. www.mercubuana.ac.id Program Studi Psikologi MEMAKNAI HIDUP BERNEGARA A. PENDAHULUAN MEMAKNAI? -Memberi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 4 Bukit Kemuning Lampung Utara tahun pelajaran 2012/2013 yaitu sebanyak

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013 Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN PESTA KESENIAN BALI KE-35 DI ART CENTRE, ARDHA

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. bantu SPSS. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah pernyataan pada

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. bantu SPSS. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah pernyataan pada IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji itas dan Reabilitas 4.1.1 Uji itas Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan analisis faktor menggunakan alat bantu SPSS. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Penelitian eksperimen adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai

Penelitian eksperimen adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan judul penelitian, maka ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh

Lebih terperinci

BUPATI KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

BUPATI KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS BUPATI KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG HARI JADI KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa Indonesia memang sangat majemuk. Oleh karena itu lahir sumpah pemuda, dan semboyan bhineka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Hubungan antara gaya hidup dengan keputusan pembelian produk merek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Hubungan antara gaya hidup dengan keputusan pembelian produk merek BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Hubungan antara gaya hidup

Lebih terperinci

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI (Studi Kasus Sanggar Seni Sekar Jagad Desa Kotakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif komparatif. Alasan menggunakan pendekatan komparatif

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif. Sugiyono

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif. Sugiyono 26 III. METODELOGI PENELITIAN III.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif. Sugiyono (2003:11), menyatakan bahwa di dalam Penelitian diskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang

BAB III METODE PENELITIAN. dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. I. Nasionalisme TKI dalam Film Minggu Pagi di Victoria Park

BAB IV ANALISA DATA. I. Nasionalisme TKI dalam Film Minggu Pagi di Victoria Park BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Peneliti I. Nasionalisme TKI dalam Film Minggu Pagi di Victoria Park Nasionalisme TKI dalam film Minggu Pagi di Victoria Park ini muncul berdasarkan penggunaan tanda. Sebelum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu berupa akal, cipta, rasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jawa Barat memiliki keragaman adat dan budaya, Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang mempunyai wadah berkumpulnya tokoh-tokoh seniman dan budayawan. Garut adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta buddhayah yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta buddhayah yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti akal atau budi dan dapat diartikan sebagai hal-hal

Lebih terperinci

Wawancara disampaikan dengan bahasa yang baik, sopan dan santun, tidak bernada keras.

Wawancara disampaikan dengan bahasa yang baik, sopan dan santun, tidak bernada keras. SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 10. KETERAMPILAN BERBAHASALatihan Soal 10.6 1. Ada beberapa masukan dari Ibu Sukanto agar kegiatan akademik dan nonakademik berjalan seimbang, yaitu pandaipandailah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang terletak di Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.14 Labuhanratu, Kedaton. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah.

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang makanan lauk pauk dan sayuran tradisional di SMA N 11 Yogyakarta, maka penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandarlampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Dimana terdapat dua kelompok dengan kondisi yang homogen. Kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. 66

BAB III METODE PENELITIAN. dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. 66 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilimiah serta aturan aturan yang berlaku (Natsir,

BAB III METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilimiah serta aturan aturan yang berlaku (Natsir, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilimiah serta aturan aturan yang berlaku

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka pemikiran teoritis Kebudayaan yang semakin maju membuat gaya hidup manusia semakin berkembang. Kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan mulai terlihat disamping

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. a. Iklan ini menggunakan tema budaya sebagai daya tarik konsumen. langsung masyarakat suku asli pedalaman.

BAB IV ANALISIS DATA. a. Iklan ini menggunakan tema budaya sebagai daya tarik konsumen. langsung masyarakat suku asli pedalaman. BAB IV ANALISIS DATA A. Data Hasil Temuan Dari analisis yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya ada beberapa hal yang ditemukan yaitu : a. Iklan ini menggunakan tema budaya sebagai daya tarik konsumen

Lebih terperinci

D. Antropologi Materi Pembelajaran. Alokasi Waktu. Kegiatan Pembelajaran. Sumber Belajar

D. Antropologi Materi Pembelajaran. Alokasi Waktu. Kegiatan Pembelajaran. Sumber Belajar D. Antropologi Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas : X (sepuluh) Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun karakteristik,

Lebih terperinci

PESAN PERSUASIF DALAM KUTIPAN LANGSUNG PADA BUKU "HIKAYAT POHON GANJA" KARYA TIM LGN. Reza Pahlevi Apipudin

PESAN PERSUASIF DALAM KUTIPAN LANGSUNG PADA BUKU HIKAYAT POHON GANJA KARYA TIM LGN. Reza Pahlevi Apipudin ejournal Ilmu Komunikasi, 2015, 3 (4) : 240-252 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id copyright 2015 PESAN PERSUASIF DALAM KUTIPAN LANGSUNG PADA BUKU "HIKAYAT POHON GANJA" KARYA TIM LGN Reza

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN KEPRIBADIAN DAN SOSIAL GURU MATA PELAJARAN/KELAS

INSTRUMEN PENILAIAN KEPRIBADIAN DAN SOSIAL GURU MATA PELAJARAN/KELAS Form: PSKSPB 04 INSTRUMEN PENILAIAN KEPRIBADIAN DAN SOSIAL GURU MATA PELAJARAN/KELAS [Penilaian Kepribadian dan Sosial Guru Pemula] Page 1 Petunjuk pengisian instrumen penilaian Kepribadian dan Sosial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipilih peneliti didasarkan pada tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan locus of control dengan performa atlet pada cabang

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012. Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012. Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa disusun oleh : EVI LISTYANINGRUM 11.02.7998 KELOMPOK A PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain Penelitian yang digunakan dalan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Metode korelasional digunakan untuk mendeteksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini nantinya akan bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sutrisno Hadi yang dikutip oleh Arikunto (2010: 159), mendefinisikan bahwa variabel sebagai gejala yang bervariasi. Kemudian Arikunto (2010:161) menegaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tukang 02 Kabupaten Semarang pada mata pelajaran matematika

Lebih terperinci

A. Pengertian dan Kategori Nasionalisme

A. Pengertian dan Kategori Nasionalisme A. Pengertian dan Kategori Nasionalisme Nasionalisme adalah rasa kesadaran untuk berbangsa dan bernegara sendiri secara berdaulat. Menurut Dr. Hertz, nasionalisme mengandung empat unsur yaitu sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN. masyarakat suku Makassar telah difungsikan oleh pencerita atau pasinrilik sebagai

BAB VII KESIMPULAN. masyarakat suku Makassar telah difungsikan oleh pencerita atau pasinrilik sebagai BAB VII KESIMPULAN A. Kesimpulan Sinrilik Kappalak Tallumbatua (SKT) sebagai hasil tradisi sastra lisan dari masyarakat suku Makassar telah difungsikan oleh pencerita atau pasinrilik sebagai alat untuk

Lebih terperinci

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA TANGGAL 17 AGUSTUS 2012 TINGKAT KABUPATEN KULONPROGO Wates, 17 Agustus 2012

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA TANGGAL 17 AGUSTUS 2012 TINGKAT KABUPATEN KULONPROGO Wates, 17 Agustus 2012 BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA TANGGAL 17 AGUSTUS 2012 TINGKAT KABUPATEN KULONPROGO Wates, 17 Agustus 2012 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Yang saya hormati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberian materi pembelajaran sejarah bangsa sejak belia dapat menumbuhkan semangat nasionalisme sejak dini. Berdasarkan pendapat Nuraeni dikutip Gemari edisi 88 (2008

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. itu wajib bagi generasi muda untuk melestarikan dan menjaganya agar tidak. hilang terkena arus globalisasi dan modernisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. itu wajib bagi generasi muda untuk melestarikan dan menjaganya agar tidak. hilang terkena arus globalisasi dan modernisasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keanekaragaman kebudayaannya dari sabang sampai merauke dan setiap kebudayaannya memiliki ciri khas dan karakter yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Gg. Turi Raya No. 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Sesuai dengan tujuan permasalahan, bahwa penelitian ini membahas Bauran Pemasaran terhadap keputusan konsumen CV. Akhmadmaxi. Data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai desain penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, metode pengumpulan data, alat ukur yang akan digunakan, serta metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Analisis deskriptif ini menyatakan variabel penyebab, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi adalah sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian, yang padanya

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi adalah sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian, yang padanya BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian, yang padanya terkandung informasi yang ingin diketahui. Objek ini disebut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah para eksportir dan importir yang menggunakan jasa

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah para eksportir dan importir yang menggunakan jasa III. METODE PENELITIAN 3. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah para eksportir dan importir yang menggunakan jasa KPPBC TMP B Bandar Lampung untuk mengekspor maupun menginport komoditasnya melalui

Lebih terperinci