BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian data tentang hasil belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Langkah awal yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian di SD Negeri Tlogo dan SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa SMP kelas VIII melalui metode Personalized System of Instruction (PSI).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. didapatkan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui dua tahap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Solok tahun ajaran 2016/2017, maka diperoleh data motivasi belajar dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

AlokasiWaktu : 2 x 40 menit

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan satuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian. yaitu kelas VIII E sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII C sebagai kelas

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Salatiga. Pada penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas VIII A dan kelas VIII B SMP pangudi Luhur Salatiga. Kelas VIII B adalah sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 29 siswa dan Kelas VIII A adalah sebagai kelas kontrol yang berjumlah 29 siswa. B. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian di SMP Pangudi Luhur Salatiga kelas VIII A sebagai kelas kontrol dan kelas VIII B sebagai kelas eksperimen masing-masing dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Jadwal kegiatan penelitian tercantum pada Tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Jadwal kegiatan penelitian No Hari/Tanggal Uarian Kegiatan 1. Selasa 14 mei 2013 a. Perkenalan dengan siswa (kelas eksperimen dan kelas kontrol. b. Memberikan pretest kepada siswa (kelas eksperimen dan kelas kontrol). 2. Rabu 15 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol VIII A. 3. Kamis 16 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 4. Jumat 17 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen. 5. Selasa 21 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontol. 6 Rabu 22 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol VIII A. 7. Kamis 23 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 8. Selasa 28 mei 2013 Memberikan posttest kepda kelas kontrol dan kels eksperimen. 25

26 C. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran 1. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen Pelaksanaan kegiatan pembelajaranpada kelas eksperimen ini terdiri dari tiga kali pertemuan yaitu pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III. Masing-masing pertemuan berlangsung selama 90 menit (2 X 45 menit). a. Pertemuan I Pertemuan pertama pada kelas eksperimen dilaksanakan pada hari kamis tanggal 16 mei 2013. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran dimulai guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lembar kerja siswa, alat peraga, buku-buku pelajaran mengenai materi yang akan dipelajari. Pada awal pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi kemudian kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu yang pertama pendahuluan yang meliputi guru memberi motivasi siswa tentang pentingnya mempelajari materi. Pembelajaran dilajutkan pada kegiatan inti yang terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru membagi siswa dalam beberapa kelompok berdasarkan model pembelajaran tutor sebaya yaitu guru membagi kelompok dengan salah satu anggotanya mempunyai peringkat tinggi untuk menjadi tutor pada kelompok tersebut. Kemudian guru memberikan materi beserta contoh soal kepada masing-masing kelompok tentang jaring-jaring dan komponenkomponen pada kubus, balok, prisma, dan limas. Pada kegiatan elaborasi masing-masing kelompok berdiskusi terkait materi yang telah dibagi kepada setiap kelompok dibantu oleh tutor sebayanya tentang jaring-jaring dan komponen-komponen pada kubus, balok, prisma, dan limas. Guru dalam pembelajaran ini hanya sebagai fasilitator dimana siswa sebagai tutor tidak mampu menjawab pertanyaan dari teman sebayanya. Setelah proses diskusi kelompok selesai dilanjutkan dengan masing-masing kelompok melalui wakilnya menyampaikan hasil diskusi secara berurutan sesuai dengan tugas

yang telah diberikan. Setelah kegiatan elaborasi dilakukan maka selanjutnya konfirmasi yang meliputi pemberian kuis kepada siswa untuk melihat kemampua siswa setelah meakukan proses pembelajaran. Kemudian guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan dan memberi penegasan atas materi yang telah dipelajari. Kegiatan terakhir pada pertemuan pertama adalah penutup yang meliputi guru memberi motifasi siswa agar lebih memahami materi yang telah dipelajari. Kemudian guru menyampaikan materi apa yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, supaya siswa bisa mempersiapkan. Berdasarkan pertemuan pertama ada beberapa kendala dintaranya yaitu : pengalokasian waktu belum sesuai, siswa masih canggung dengan model pembelajaran yang baru terutama peran tutor dalam kelompok belum terlalu terlihat. Dalam melakukan presentasi belum terlalu maksimal. b. Pertemuan Kedua Pertemuan kedua pada kelas eksperimen dilaksanakan pada hari jumat 17 mei 2013. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran dimulai, guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lebar kerja siswa, alat peraga, buku-buku pelajaran mengenai materi yang akan dipelajari. Pada awal pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi kemudian kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu yang pertama pendahuluan yang meliputi guru memberi pertanyaan tentang materi pada pertemuan pertama, sebagai pengantar materi yang akan dipelajari pada pertemuan hari ini. Pembelajaran dilajutkan pada kegiatan inti yang terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru kembali membagi siswa dalam beberapa kelompok sesuai pada pertemuan yang lalu, dengan salah satu siswa menjadi tutor sebayanya. Salanjutnya guru memberikan materi beserta contoh soal kepada masing-masing kelompok mencari luas permukaan dan volume dari kubus dan balok. Pada kegiatan elaborasi masing-masing kelompok berdiskusi materi yang telah dibagi kepada setiap kelompok dibantu oleh tutor sebayanya tentang kelompok mencari luas permukaan dan volume 27

28 dari kubus dan balok. Guru bertindak sebagai fasilitator dimana siswa sebagai tutor tidak mampu menjawab pertanyaan dari teman sebayanya. Setelah proses diskusi dalam kelompok selesai maka dilanjutkan dengan masing-masing kelompok melalui wakilnya menyampaikan hasil diskusi secara berurutan sesuai dengan tugas yang telah diberikan. Setelah kegiatan elaborasi dilakukan maka selanjutnya konfirmasi yang meliputi pemberian kuis kepada siswa untuk melihat kemampua siswa setelah meakukan proses pembelajaran. Kemudian guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan dan memberi penegasan atas materi yang telah dipelajari. Kegiatan terakhir pada pertemuan pertama adalah penutup yang meliputi guru memberi motifasi siswa agar lebih memahami materi yang telah dipelajari. Kemudian guru menyampaikan materi apa yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, supaya siswa bisa mempersiapkan. Berdasarkan pertemuan kedua ada beberapa kemajuan dibandingkan pertemuan pertama yaitu pengalokasian waktu sudah tepat, diskusi dalam kelompok terlihat sangat kompak. Peran tutor dalam kelompok terllihat jelas. Tetapi siswa terlalu cepat dalam menyampaikan materi saat presentasi. c. Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga pada kelas eksperimen dilakukan pada hari selasa tanggal 21 mei. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran dimulai, guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lebar kerja siswa, alat peraga, buku-buku pelajaran mengenai materi yang akan dipelajari. Pada awal pembelajaran guru memersiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi kemudian kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu yang pertama pendahuluan yang meliputi guru memberi pertanyaan tentang materi pada pertemuan kedua, sebagai pengantar materi yang akan dipelajari pada pertemuan hari ini. Pembelajaran dilajutkan pada kegiatan inti yang terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru kembali membagi siswa dalam beberapa kelompok sesuai pada pertemuan yang lalu, dengan salah satu siswa menjadi tutor sebayanya. Salanjutnya guru memberikan materi

29 beserta contoh soal kepada masing-masing kelompok mencari luas permukaan dan volume prisma dan limas. Pada kegiatan elaborasi masing-masing kelompok berdiskusi lembar materi yang telah dibagi kepada setiap kelompok dibantu oleh tutor sebayanya tentang kelompok mencari luas permukaan dan volume prisma dan limas. Guru bertindak sebagai fasilitator dimana siswa sebagai tutor tidak mampu menjawab pertanyaan dari teman sebayanya. Setelah proses diskusi dalam kelompok selesai maka dilanjutkan dengan masing-masing kelompok melalui wakilnya menyampaikan hasil diskusi secara berurutan sesuai dengan tugas yang telah diberikan. Setelah kegiatan elaborasi dilakukan maka selanjutnya konfirmasi yang meliputi pemberian kuis kepada siswa untuk melihat kemampua siswa setelah meakukan proses pembelajaran. Kemudian guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan dan memberi penegasan atas materi yang telah dipelajari. Kegiatan terakhir pada pertemuan pertama adalah penutup yang meliputi guru memberi motifasi siswa agar lebih memahami materi yang telah dipelajari. Selanjutnya guru memberi tau kepada siswa, bahwa pada pertemuan berikutnya akan ada tes materi kubus dan balok, prisma dan limas. Pada pertemuan ketiga kegiatan pembelajaran secara keseluruhan sudah sesuai dengan model pembelajaran tutor sebaya, dimana kekompakan dalam kelompok sangat terlihat. 2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Pada Kelas Kontrol Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol ini terdiri dari tiga kali pertemuan yaitu pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III. Masing-masing pertemuan berlangsung selama 90 menit (2 X 45 menit). a. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada kelas kontrol dilaksanaan pada hari rabu 15 mei 2013. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran dimulai guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lebar kerja siswa, dan media pembelajaran, contohnya alat peraga, buku-buku pelajaran mengenai materi yang akan dipelajari. Pada awal pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan menggucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi kemudian kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

30 Pembelajaran yaitu yang pertama pendahuluan yang meliputi guru memberi motivasi siswa tentang pentingnya mempelajari materi ini. Pembelajaran dilajutkan pada kegiatan inti yang terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru beranya mengenai materi apa yang dipelajari sebelumnya kepada siswa. Pada kegiatan elaborasi guru menjelaskan materi tentang komponen-komponen pada kubus, balok, prisma, dan limas. Dilanjutkanenan guru menjelaskan materi tentang membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas. Setelah kegiatan elaborasi dilakukan aka dilanjutkan denan konfirmasi yang meliputi pemberian latiha soal kepada siswa, selanjutnya guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan dan memberi penegasan atas materi yang telah dipelajari hari ini. Kegiatan yang terakhir adalah penutup yang meliputi guru memberi motifasi siswa agar lebih memahami materi yang telah dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan materi apa yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, supaya siswa bisa mempersiapkan. Berdasarkan pertemuan pertama siswa kelihatan kurang antusias dalam mengikuti jalannya pembelajaran. Ada beberapa siswa yang berbicara dengan teman sendiri, dan juga banyak yang melamun. Ada juga sebagian kecil siswa yang serius mendengarkan. b. Pertemuan Kedua Pertemuan kedua pada kelas kontrol dilaksanakan pada hari kamis tanggal 16 mei 2013. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran dimulai guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lebar kerja siswa, dan media pembelajaran, contohnya alat peraga, buku-buku pelajaran mengenai materi yang akan dipelajari. Pada awal pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan menggucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi kemudian kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu yang pertama pendahuluan yang meliputi guru memberi pertanyaan tentang materi pada pertemuan pertama, sebagai pengantar materi yang akan dipelajari pada pertemuan hari ini. Dilanjutkan dengan guru memberi motifasi siswa akan pentingnya mempelajari materi ini.

31 Pembelajaran dilajutkan pada kegiatan inti yang terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru mengawali materi dengan melakukan tanya jawab dengan siswa (siapa yang tau rumus volume dari kubus dan balok?). Pada kegiatan elaborasi guru menjelaskan materi tentang mencari luas permukaan dan volume dari kubus dan balok. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan konfirmasi yang meliputi guru memberi latihan soal kepada siswa untuk mengkonfirmasi materi yang telah dipelajari. Kemudian guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan dan memberi penegasan atas materi yang telah dipelajari hari ini. Kegiatan terakhir pada pertemuan kedua adalah penutup. Pada kegiatan ini guru motifasi siswa agar lebih memahami materi yang telah dipelajari dan guru juga memberi tau kepada siswa, bahwa pada pertemuan berikutnya akan mempelajari materi tentang luas permukaan dan volume prisma dan limas. Pada pertemuan kedua tidaklah jauh berbeda dengan pertemuan pertama, aktifitas siswa cenderung kurang aktif dalam proses pembelajaran. Disini terlihat guru yang lebih aktif dalam menyampaikan materi pelajaran, sedangkan siswa hanya duduk diam, terkadang banyak dari mereka yang tidak mendengarkan penjelasan guru. c. Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga pada kelas kontrol dilaksanakan pada hari rabu tanggal 22 mei 2013. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran dimulai guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lebar kerja siswa, dan media pembelajaran, contohnya alat peraga, buku-buku pelajaran mengenai materi yang akan dipelajari. Pada awal pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan menggucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi kemudian kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu yang pertama adalah pendahuluan yang meliiputi guru memberi pertanyaan tentang materi pada pertemuan kedua, sebagai pengantar materi yang akan dipelajari pada pertemuan hari ini dilanjutkan dengan memberi motifasi siswa akan pentingnya mempelajari materi ini.

32 Pembelajaran dilajutkan pada kegiatan inti yang terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan ekplorasi guru mengawali dengan tanya jawab dengan siswa (siapa yang tau rumus volume dari prisma dan limas?). Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan elaborasi yang meliputi guru menjelaskan materi tentang mencari luas permukaan dan volume dari prisma dan limas. Setalah itu dilanjutkan dengan konfirmasi yakni guru memberi latihan soal kepada siswa untuk mengkonfirmasi materi yang telah dipelajari. Setelah siswa selesai mengerjakan soal kemudian guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan dan memberi penegasan atas materi yang telah dipelajari hari ini. Kegiatan terakhir pada pertemuan kedua adalah penutup. Pada kegiatan ini guru motifasi siswa agar lebih memahami materi yang telah dipelajari dan guru memberi tau kepada siswa, bahwa pada pertemuan berikutnya akan ada tes materi kubus, balok, prisma dan limas. Pertemuan ketiga, guru lebih tegas kepada siswa yang kurang mendengarkan. Siswa terlihat sedikit lebih tenang dalam proses pembelajaran. Tetapi mereka asih belum antusias kepada materi pelajaran yang diajarkan. Pembelajaran mekanistik jika dilihat memangkurang banyak melibatkan siswa dalam untuk lebih menggali meteri dan aktif dalam belajarar dikelas. D. Analisis Data 1. Analisis Data Pretest Pretest dilakukan pada kedua kelompok, baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Bentuk soal dan jumlah soal yang diberikan kepada kedua kelompok sama. Pemberian pretest ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal kedua kelompok sebelum dikenakan perlakuan. a. Uji Deskriptif Pretest Uji deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai minimum dan minimum kelas, nilai rata-rata kelas. Uji deskriptif dilakukan dengan mengggunakan program SPSS 16.00. Hasil uji deskriptif pretest ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut ini.

33 Tabel 4.2 Uji Deskriptif Statistik Pretest N Minimum Maximum Mean Std. Deviation kelas 8a 29 5.88 94.12 56.7948 29.00200 kelas 8b 29 5.88 88.24 53.9555 23.74232 Valid N (listwise) 29 Hasil uji deskriptif menunjukkan dari 29 siswa kelas 8A rata-rata nilai kelas adalah 56,7948, dan nilai terendahnya adalah 5,88 sedangkan nilai tertingginya adalah 94,12. Untuk kelas 8B nilai ata-rata kelas adalah 53,9555, dan nilai terendahnya adalah 5,88 sedangkan nilai tertinggi adalah 88,24. b. Uji Normalitas Pretest Uji normalitas merupakan uji prasarat sebelum melakukan uji banding dua sampel yang berguna untuk mengetahui apakah data pada variabel kontrol dan eksperimen berdistribusi normal. Uji Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji normalitas data menggunakan SPSS 16.0 for windows. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov > 0,05. Hasil uji normalitas untuk pretest ditunjukkan pada Tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 nilai kelas 8A 8B Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig..183 29.014.904 29.012.144 29.126.924 29.038 Sesuai hasil pada Tabel 4.3, taraf signifikan kelas 8A 0,014 < 0,05, dan untuk kelas 8B 0,126 > 0,05. Jadi bisa disimpulkan bahwa sebaran data tidak dalam kondisi normal. c. Uji Homogenitas Pretest Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang dijadikan penelitian memilik tingkat varian data yang atau tidak. Hal ini sangat penting dilakukan karena pada penelitian kedua kelas

34 harus seimbang (homogen). Analisis homogenitas bisa diuji dengan menggunakan uji Levene dengan menggunakan program SPSS 16.0. Hasil uji homogenitas untuk soal pretest dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini. Tabel 4.4 Uji Homogenitas Soal Pretest Pretest Base on Mean Levene Statistic Df1 Df2 Sig..996 1 56.323 Dari Tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa taraf signifikan 0,05 < 0,323. Jadi bisa disimpulkan untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki kondisi yang sama atau bisa dikatakan homogen. d. Uji Beda Rata-Rata Pretest Analisis uji beda rata-rata (uji t) digunakan untuk mengamati perbedaan antara rata-rata dua kelompok sampel yang tidak berhubungan satu sama lain. Uji t digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan rata-rata kedua kelas yang diamati. Adapun perhitungannya menggunakan bantuan program SPSS 16.0 (Statistic Product Service Solution). Data dari kedua kelompok sampel dikatakan memiliki rataan sama jika nilai signifikan > 0,05, sedangkan data dari kedua kelompok sampel dikatakan memiliki rataan yang berbeda jika nilai signifikan < 0,05. Hasil uji beda rata-rata pretest dapa dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini. Tabel 4.5 Hasil Uji Beda Rata-Rata Pretest Mann-Whithey U Wilcoxon W Z Asymp Sig. (2-tailed) 382.000 817.000 -.601.548 Dari Tabel 4.5 dapat dilihat pada Asymp Sig (2-tailed) yaitu sebesar 0,548 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tidak memiliki perbedaan. Jadi kedua kelompok bisa diberi perlakuan sesuai dengan kelompok ekspermen dan kelompok kontrol.

35 2. Anallisis Data Posttest Posttest dilakukan pada kedua kelompok, baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Bentuk soal dan jumlah soal yang diberikan kepaada kedua kelompok sama. Posttest dilkukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan. a. Uji Deskriptif Posttest Uji deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai minimum dan minimum kelas, nilai rata-rata kelas. Uji deskriptif dilakukan dengan mengggunakan program SPSS 16.00. Hasil uji deskiptif posttest diunjukkan pada tabel 4.6 berikut ini. Tabel 4.6 Hasil Uji Deskriptif Posttest N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kelas 2A 29 23.53 100.00 70.9945 22.77883 Kelas 2B 29 52.94 100.00 83.3683 16.26735 Valid N (listwise) 29 Hasil uji deskriptif menunjukkan dari 29 siswa kelas 8A rata-rata nilai kelas adalah 70,9945, dan nilai terendahnya adalah 23,53 sedangkan nilai tertingginya adalah 100,00. Untuk kelas 8B nilai atarata kelas adalah 83,3683, dan nilai terendahnya adalah 52,94 sedangkan nilai tertinggi adalah 100,00. b. Uji Normalitas Posttest Uji normalitas merupakan uji prasarat sebelum melakukan uji banding dua sampel yang berguna untuk mengetahui apakah data pada variabel kontrol dan eksperimen berdistribusi normal. Uji Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji normalitas data menggunakan SPSS 16.0 for windows. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov > 0,05. Hasil uji normalitas untuk posttest ditunjukkan pada Tabel 4.7 berikut ini. Tabel 4.7 Kelas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Nilai 8A.208 29.002.884 29.004 8B.297 29.000.826 29.000

36 Sesuai hasil pada Tabel 4.7, taraf signifikan keduakelas baik 8A maupun 8B dibawah 0,05. Jadi bisa disimpulkan bahwa sebaran data tidak dalam kondisi normal. c. Uji Homogenintas Posttest Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang dijadikan penelitian memilik tingkat varian data yang atau tidak. Hal ini sangat penting dilakukan karena pada penelitian kedua kelas harus seimbang (homogen). Analisis homogenitas bisa diuji dengan menggunakan uji Levene dengan menggunakan program SPSS 16.0. Hasil uji homogenitas untuk soal pretest dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini. Tabel 4.8 Uji Homogenitas Soal Posttest Pretest Base on Mean Levene Statistic Df1 Df2 Sig. 3.235 1 56.077 Dari Tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa taraf signifikan 0,05 < 0,077. Jadi bisa disimpulkan untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki kondisi yang sama atau bisa dikatakan homogen. d. Uji Beda Rata-Rata posttest Perhitungan beda rata-rata hasil belajar matematika menggunakan bantuan SPSS 16.00. Perhitungan beda rata-rata ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dalam maa pelajara matematika dengan mengggunakan model pembelajaran tutor sebaya dan mekanistik. Karena data posttest yang didapat menunjukkan bahwa sesuai Tabel 4.10, taraf signifikan 0,05 > 0,000. Jadi bisa disimpulkan bahwa sebaran data tidak dalam kondisi normal. Kemudian perhitungan mengguanakan uji beda rata-rata non parametrik. Hasil perhitungan uji t mengggunakan analisis non peramerik dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut.

37 Tabel 4.9 Uji Beda Rata-Rata Hasil Belajar Posttest Menggunakan Analisis Non Parametrik Mann-Whithey U Wilcoxon W Z Asymp Sig. (2-tailed) 272.000 707.000-2.338.019 Bisa dilihat pada Tabel 4.12 yaitu pada Asymp Sig. (2-tailed) sebesar 0,019 < 0,050, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kelas dengan model pembelajaran tutor sebaya dan kelas dengan model pembelajaran mekanistik. E. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran tutor sebaya dan mekanistik pada materi bangun ruang sisi datar di SMP Pangudi Luhur Salatiga kelas VII tahun ajaran 2012/2013. Analisis yang digunakan adalah uji beda rata-rata dua sampel, sehingga kedua kelompok harus diuji prasarat berupa uji normalitas dan homogenitas. Hasil pretest yang sudah diakukan pada kelas dengan model pembelajaran tutor sebaya menunjukkan nilai rata-rata kelas 53,9 dengan standar deviasi 23,7. Sedangkan untuk kelas dengan model pembelajaran mekanistik menunjukkan nilai rata-rata kelas 56,7 dengan standar deviasi 29,0. Populasi memiliki varian yang hampir sama atau bisa disimpulkan kedua kelas homogen, terlihat f hitung Levene test sebesar 0,323 > 0,05. Hasil penelitian diperoleh bahwa hasil belajar matematika pada posttest menunjukkan nilai Asymp Sig. (2-tailed) sebesar 0,019 < 0,050, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara kelas dengan model pembelajaran tutor sebaya dan kelas dengan model pembelajaran mekanistik. Pembelajaran dengan menggunakan model tutor sebaya memungkinkan siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, dikarenakan siswa berada dalam kelompok-kelompok kecil untuk berdiskusi. Jadi siswa tidak hanya mendegarkan ceramah dari guru saja, tapi mereka dapat lebih aktif dalam berdiskusi dalam kelompoknya sendiri. Berbeda dengan pembelajaran mekanistik yang hanya mendengarkan ceramah

38 dan menyebabkan siawa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini didukung oleh hasil posttest untuk kelas dengan model pembelajaran tutor sebaya mempunyai rata-rata kelas 83,36 dengan standar deviasi 16,26. Untuk kelas dengan model pembelajaran mekanistik mempunyai rata-rata 70,99 dengan standar deviasi 2,77. Dari hasil posttet terlihat bahwa untuk pembelajaran model tutor sebaya lebih unggul bukan hanya dalam hal teknis tapi juga dalam hal hasil belajar siswa. Hasil pengamatan terhadap siswa yang diajar dengan model pembelajaran tutor sebaya siswa terlihat lebih aktif, lebih memahami materi pembelajaran yang dipelajari. Sedangkan untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran mekanistik siswa cenderung melamun, kurang antusias dalam proses pemebelajaran, hal ini menimbulkan siswa kurang memahami materi pembelajaran yang dipelajari.