SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

dokumen-dokumen yang mirip
UNIVERSITAS NUSA CENDANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL MANUAL SPMI M.SPMI.LPMPT-UNDANA.01

I. PENDAHULUAN 1.1. Tujuan

BAB I. Pendahuluan. Kebijakan SPMI IAIN Walisongo 1

K E B I J A K A N M U T U A K ADEMIK FAKULTAS AGAMA ISLAM

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA

Mutu Internal (SPMI) ditetapkan, dipenuhi, dievaluasi dan ditingkatkan mutunya dalam berbagai Standar SPMI secara berkelanjutan oleh seluruh

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BATOH BANDA ACEH

PANDUAN PELAKSANAAN KERJA

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Kristen Indoneisa

PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu )

BAB I. Pendahuluan. Manual Sistem Penjaminan Mutu Internal 1

BUKU KEBIJAKAN MUTU

UNIVERSITAS PERJUANGAN BUKU I KEBIJAKAN SPMI

STMIK MUSIRAWAS Jl. Jendral Besar H.M Soeharto RT.08 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau DOKUMEN STANDAR

UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP KEBIJAKAN MUTU KEBIJAKAN SPMI

Universitas Riau. Universitas Riau. KEBIJAKAN Sistem Penjaminan Mutu Internal. KEBIJAKAN Sistem Penjaminan Mutu Internal

SPMI Politeknik Negeri Jakarta

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN KOMPONEN A VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIANNYA

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MAGELANG KEBIJAKAN SPMI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA Jl. Palembang-Prabumulih, km 32 Ogan Ilir Indralaya

DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

Manual Mutu Akademik

Manual Mutu Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BUKU MANUAL MUTU

KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

STANDAR MUTU. Program Studi S1 Teknik Elektro. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI. Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi

MANUAL MUTU AKADEMIK

K E B I J A K A N S I S T E M P E N J A M I N M U T U I N T E R N A L S T I K E S H A R A P A N I B U J A M B I

KERANGKA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 SATUAN PENJAMINAN MUTU SATUAN PENJAMINAN MUTU UNPAD.

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH

BAB I MANUAL MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS ISLAM MALANG

MANUAL MUTU SPMI (MANUAL MUTU = QUALITY MANUAL) Disampaikan oleh: Dr. Eming Sudiana, M.Si.

Manual Mutu FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO

MANUAL MUTU AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMIN MUTU INTERNAL

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG PENYUSUN: TIM BPMI UNP UNIVERSITAS NEGERI PADANG

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

PANDUAN PELAKSANAAN KERJA

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun

Kampus & Sekretariat Pendaftaran. Website :

MANUAL MUTU INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL. Hal : 1/ 30. No. Dok: LPM.02. No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018

BUKU PROSEDUR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SALINAN KEBIJAKAN MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

MANUAL MUTU AKADEMIK MM.GJM-FE-UB.01 GJM

Manual Mutu Pengabdian

MANUAL MUTU AKADEMIK UB MANUAL MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Manual Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG. Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18. Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

PENERAPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

Manual Mutu Akademik Universitas Pembangunan Panca Budi

STMIK MUSIRAWAS Jl. Jendral Besar H.M Soeharto RT.08 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Manual Mutu Akademik Perguruan Tinggi Alma Ata AA-PJM-MM.09.1

MANUAL MUTU AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Sistim Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

DOKUMEN/BUKU SPMI UNIVERSITAS NAROTAMA

BAB I SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

MANUAL MUTU STMIK Royal Kisaran

LAPORAN AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL (AMAI) TAHUN AKADEMIK

KEBIJAKAN MUTU. PENGESAHAN Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disahkan Oleh : Ka. UPT. SPMI Pembantu Ketua I Ketua STIKES

BAB 1 VISI MISI, MOTTO DAN SLOGAN SPI UNDANA

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI 2016

RANCANGAN PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SYEKH MUHAMMAD NAFIS TABALONG

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi (Pengalaman Praktis di Universitas Warmadewa Denpasar)

KENDALA DALAM IMPEMENTASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

BAB I SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan industri yang bergantung pada kepuasan pelanggan atau konsumen,

KATA PENGANTAR. menengah.

MANUAL MUTU AKADEMIK

Instrumen Evaluasi Diri Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi D1 : D2 : D3 : D4 : Sp1 : Sp2 : Sp3 : S1 : S2 : S3 :

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014

PEDOMAN Peninjauan dan Penyusunan Visi Misi di Lingkungan UIB FOR/SPMI-UIB/PED.01-00

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

PENJAMINAN MUTU DALAM MEMBANGUN UPI SEBAGAI A LEADING AND OUTSTANDING UNIVERSITY. Oleh Sunaryo Kartadinata

SPMI dan ISO 9001:2008

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA

Transkripsi:

UNIVERSITAS NUSA CENDANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL KEBIJAKAN SPMI K.SPMI.LPMPT-UNDANA.01

KEBIJAKAN SPMI UNIVERSITAS NUSA CENDANA Nomor : K.SPMI.LPMPT-UNDANA.01 Revisi : - Tanggal : - Proses Penanggungjawab Tanggal 1. Perumusan 2. Pemeriksaan Nama Jabatan Tandatangan Ir. Heru Sutedjo, M.Agr.Sc, PhD Ketua LPMPT 20/10/2011. Dr. David B.W. Pandie, MS Purek I 01/11/2011 3. Persetujuan 4. Penetapan Prof. Ir. Frans Umbu Datta, M.App.Sc, PhD Prof. Ir. Frans Umbu Datta, M.App.Sc, PhD Rektor 05/11/2011 Rektor 11/11/2011 5. Pengendalian Ir. Heru Sutedjo, M.Agr.Sc, PhD Ketua LPMPT 11/11/2011 s/d 11/11/2015 ii

KATA PENGANTAR Universitas Nusa Cendana (UNDANA) sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri, wajib memiliki sistem penjaminan mutu, seperti yang di amanatkan oleh PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pedidikan (SNP). Penjaminan mutu dimaksud untuk pertanggungjawaban UNDANA terhadap pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal. Penjaminan mutu adalah suatu proses penetapan, pemenuhan, pengendalian, dan pengembangan mutu secara konsisten dan berkelanjutan berdasarkan kondisi dan keunikan internal perguruan tinggi. Seluruh proses tersebut harus terdokumentasi dengan baik untuk menjadi rujukan pelaksanaan dan evaluasi penjaminan mutu. Dalam menjalankan SPMI, diperlukan kebijakan, manual, standar dan borang mutu yang digunakan sebagai dasar bagi seluruh unsur di UNDANA dalam menjalankan penjaminan mutunya. Kebijakan mutu ini merupakan bukti komitmen UNDANA dalam mendukung dan melaksanakan mutu secara terarah diseluruh aspek baik akademik maupun non akademik dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran universitas. iii

Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan UNDANA untuk secara konsisten bersama-sama mengimplementasikan penjaminan mutu sesuai dengan kebijakan ini. Akhirnya, Saya mengucapkan terimakasih atas dukungan, peran serta, dan kerjasamanya sehingga kebijakan mutu ini bisa diselesaikan dan menjadi dokumen penting dalam pengembangan mutu di UNDANA. Kupang, Nopember 2011 Rektor Universitas Nusa Cendana Prof. Ir. Frans Umbu Datta, M.App.Sc, PhD iv

DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGENDALIAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vi BAB I PENDAHULUAN...1 BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN... 4 BAB III LUAS LINGKUP KEBIJAKAN MUTU... 6 A. Rincian Kebijakan... 6 B. Pihak Yang Terkena kebijakan... 9 C. Model Manajemen Pelaksanaan SPMI... 9 D. Siklus Manajemen Pelaksanaan SPMI... 15 BAB IV STRUTUR ORGANISASI PENJAMINAN MUTU... 19 BAB V STANDAR MUTU... 26 A. Standar: Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi... 26 B. Standar Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan Dan Penjaminan Mutu... 27 C. Standar Mahasiswa dan Lulusan... 27 D. Standar Sumber Daya Manusia... 27 v

E. Standar Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik... 28 F. Standar Pembiayaan, Prasarana, Sarana, dan Sistem Informasi... 29 G. Standar Penelitian, Pengabdian Pada Masyarakat, dan Kerjasama... 29 BAB VI PENUTUP... 32 DAFTAR PUSTAKA...33 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar III.1. Model Manajemen PDCA... 10 Gambar III.2. Siklus manajemen SPMI Universitas NusaCendana... 16 Gambar IV.1. Struktur Organisasi Unit SPMI Universitas Nusa Cendana... 24 vi

BAB I PENDAHULUAN Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) merupakan kewajiban bagi seluruh Perguruan Tinggi sesuai dengan amanat PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu bahwa Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan (BNP). Pelaksanaan penjaminan mutu di UNDANA dimaksudkan untuk mencapai visi, misi dan tujuan Universitas Nusa Cendana dan memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) harus berdasarkan karakteristik dan kekhasan UNDANA sendiri dan berlaku bagi segenap unsur yang terlibat dalam penyelengaraan Pendidiakan UNDANA Syarat utama berjalannya penjaminan mutu adalah komitmen pimpinan dan seluruh pemangku kepentingan untuk membuat 1

dan menjalankan kebijakan SPMI. Komitmen ini ditujukan dengan adanya kebijakan mutu dan digunakan sebagai dasar bagi seluruh kegiatan di UNDANA dalam rangka mencapai visi yaitu Sebagai Perguruan Tinggi Berwawasan Global Kebijakan Mutu Universitas Nusa Cendana mencakup : 1. Kebijakan mutu inputan (dosen, mahasiswa, tenaga penunjang akademik, sarana prasarana dan sumber daya pendukung lainnya). 2. Kebijakan mutu proses pembelajaran dan kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi lain. 3. Kebijakan mutu output lulusan dan hasil kegiatan Tri Darma Perguruan. 4. Kebijakan mutu outcome yang bisa memberikan manfaat bagi pembangunan masyarakat dan industri di daerah NTT khususnya dan di Indonesia umumnya. Bertitik tolak pada hal tersebut, pimpinan Universitas Nusa Cendana menetapkan kebijakan mutu yang bertujuan : 1. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan sekaligus pengendalian bagi setiap unit kerja dalam 2

merencanakan program kerja dan anggaran, monitoring dan evaluasi, serta perbaikan secara terus menerus. 2. Sebagai rujukan bagi seluruh karyawan akademik dan non akademik Universitas Nusa Cendana yang merupakan pemangku kepentingan di lingkungan Universitas Nusa Cendana, dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan peran masing-masing. 3. Sebagai landasan dan arah dalam menentukan standar mutu, standar operational prosedur, pelaksanaan, pengendalian, dan peningkatan penjaminan mutu Universitas Nusa Cendana 3

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi : Menjadi Global Oriented University Misi : 1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi bermutu yang berpusat pada mahasiswa (student-centered learning) dan berorientasi global 2. Menghasilkan inovasi yang berorientasi pengembangan Ipteks berbasis keunggulan lokal melalui kerjasama nasional dan internasional yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat 3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis Ipteks melalui kerjasama dengan pemerintah, industri dan masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pelestarian lingkungan. 4. Mengembangkan organisasi yang sehat melalui peningkatan kapasitas (capacity building) dan penerapan prinsip Good University Governance berbasis teknologi komunikasi dan informasi (ICT). 4

Tujuan: 1. Menghasilkan lulusan berkualitas: trampil, ahli dan profesional yang mampu bersaing secara internasional; berbudi pekerti luhur, berwawasan kebangsaan, disiplin 2. Mengembangkan sistem pendidikan yang profesional 3. Meningkatkan jaringan kerjasama 4. Mengembangkan sistem manajemen yang dinamis dan profesional, efektif, efisien, dan akuntabel SASARAN 1. Sivitas Akademika yang menguasai bidang keahliannya, mampu mengaktualisassikan diri, berkomunikasi dan bekerjasama, baik di tingkat nasional maupun internasional. 2. Lulusan yang mampu bersaing dan cepat terserap pasar tenaga kerja. 5

BAB III LUAS LINGKUP KEBIJAKAN MUTU Kebijakan Mutu Universitas Nusa Cendana meliputi seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan, baik akademik maupun non akademik. Kebijakan mutu diterapkan mulai dari masukan, proses sampai keluaran/outcome. A. RINCIAN KEBIJAKAN MUTU 1. Kebijakan mutu diarahkan pada penyelenggaraan pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, sesuai dengan dinamika nasional dan kemajuan IPTEKS 2. Kebijakan mutu mensyaratkan pengelolaan pendidikan yang senantiasa melakukan peningkatan mutu secara berkesinambungan dan berkelanjutan dengan menjaga terpeliharanya siklus pengelolaan pendidikan tinggi. 3. Pelaksanaan kebijakan mutu bidang akademik dirancang berbasis kompetensi dan riset laboratorium dengan difokuskan pembelajaran berpusat pada mahasiswa (student centered learning). 6

4. Pelaksanaan kebijakan mutu bidang non akademik dirancang berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang meliputi pengelolaan sarana dan prasarana, sumberdaya manusia, administrasi dan keuangan. 5. Pengendalian atau evaluasi mutu terhadap penyelenggaraan pendidikan yang melibatkan bidang akademik dan non akademik dilakukan secara periodik dan berkesinambungan dalam rangka percepatan pencapaian visi Universitas Nusa Cendana menjadi Universitas berwawasan Global. 6. Pengembangan atau peningkatan mutu pendidikan didasarkan pada empat aspek kebijakan pengembangan, yang mengacu pada Rencana Strategis Universitas Nusa Cendana, yaitu : a. Pengembangan mutu pendidikan disertai dengan inovasi yang sesuai dengan metode dan substansi proses pembelajaran, serta peningkatan infrastruktur (perangkat lunak dan keras), dan sumber daya manusia. 7

b. Pengembangan mutu pendidikan disertai dengan ketersediaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi untuk dapat dimanfaatkan sebagai pangkalan data seluruh aktifitas di Universitas Nusa Cendana baik akademik maupun non akademik. c. Pengembangan mutu diarahkan pada peningkatan pelayanan administrasi baik akademik maupun non akademik dari seluruh tingkatan unit kerja yang meliputi tingkat Universitas, Fakultas, Jurusan, Prodi,Laboratorium, Program Pasca Sarjana, Lembaga, Unit Pelaksana Teknis,Pusat dan Biro. d. Pengembangan mutu diarahkan pada partisipasi/peran aktif civitas akademika dan seluruh unit kerja di lingkungan Universitas Nusa Cendana terhadap kebijakan mutu, standar mutu, standar operational prosedur dan formulir (borang/proforma) yang telah ditetapkan. 8

B. PIHAK YANG TERKENA KEBIJAKAN Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal ini dilaksanakan oleh seluruh pengelola di seluruh tingkatan unit kerja yaitu tingkat universitas, fakultas, prodi, jurusan, laboratorium, pasca sarjana, lembaga, unit pelaksana teknis, pusat dan biro. C. MODEL MANAJEMEN PELAKSANAAN SPMI Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan akademik dan non akademik dapat berjalan efektif dan bermanfaat untuk menjamin terlaksanakannya penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran Universitas Nusa Cendana, maka dalam aktivitas manajemen atau pengelolaan Sistim Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Universitas Nusa Cendana dirancang, dilaksanakan, dikendalikan dan ditingkatkan mutunya secara berkelanjutan dengan menggunakan model menajemen kendali mutu PDCA (Plan, Do, Check, Action). Model PDCA memuat 4 (empat) langkah proses kendali mutu meliputi: (1) perencanaan (plan) (2) pelaksanaan (do), (3) 9

evaluasi (check), dan (4) tindakan penyempurnaan (action) yang akan menghasilkan kaizen atau peningkatan mutu berkelanjutan (continuous improvement) Model manajemen kendali mutu PDCA dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar III.1 Model Manajemen PDCA 10

Implementasi model PDCA dalam pengelolaan penjaminan mutu di Universitas Nusa Cendana tersebut diatur dalam empat tahap sebagai berikut : 1. Perencanaan. Dalam tahap ini Pimpinan Universitas menetapkan perencanaan (plan) berupa tujuan yang akan dicapai melalui strategi yang dituangkan dalam kebijakan mutu dengan berbagai standar mutu serta serangkaian aktivitas dalam rangka penyusunan sistem penjaminan mutu internal Universitas Nusa Cendana 2. Pelaksanaan. Dalam tahap ini seluruh tingkatan unit kerja baik akademik maupun non akademik yang meliputi tingkat universitas, fakultas, jurusan, prodi, laboratorium, pasca sarjana, lembaga, unit pelaksana teknis, pusat dan biro harus melaksanakan (do) aktivitas sesuai dengan standar mutu, standar operational prosedur (SOP) dan formulir (Borang/proforma) yang ditetapkan. 11

3. Pengendalian. Dalam tahap ini seluruh unit kerja harus melakukan evaluasi (check) untuk menilai kinerja unitnya setiap akhir semester dengan menggunakan prosedur yang telah ditetapkan. Selajutnya dilakukan audit internal. Pada tahap ini seluruh unit kerja harus bersikap terbuka, kooperatif dan siap diperiksa oleh tim auditor internal Undana. Audit internal dilakukan minimal satu kali setahun, direkam, kemudian berdasarkan hasil temuan dan rekomendasi tim auditor dilaporkan kepada pimpinan unit terkait dan Rektor. 4. Pengembangan. Dalam tahap ini, terhadap hasil evaluasi dan audit serta hasil temuan dan rekomendasi dari tim auditor, pimpinan unit terkait dan Rektor membuat keputusan tentang langkah atau tindakan yang harus dilakukan. Bila hasil audit menunjukkan bahwa ternyata standar mutu yang ditetapkan belum atau tidak tercapai, maka harus segera dilakukan tindakan atau Action dengan melakukan kaji ulang untuk diintegrasikan pada standar mutu berikutnya. Bila hasil audit telah 12

mencapai standar, maka proses perencanaan pada siklus berikutnya harus ditingkatkan sehingga menghasilkan kaizen atau peningkatan mutu berkelanjutan (continuous improvement) Keempat tahapan tersebut dimaksudkan untuk menjamin bahwa setiap aktivitas penyelenggaraan pendidikan di Universitas Nusa Cendana terjamin mutunya dan setiap unit kerja selalu melaksanakan evaluasi untuk menemukan kekuatan dan kelemahannya sehingga dapat dilakukan perubahan ke arah peningkatan mutu secara berkelanjutan. Dalam proses penjaminan mutu, model PDCA digunakan sebagai pengendalian kualitas penjaminan mutu yang pada prinsipnya seluruh unit kerja di lingkungan Universitas Nusa Cendana harus melandasi pola pikir dan pola tindak dengan memprioritaskan mutu yang bertujuan memberikan kepuasan pada stakeholder serta digunakan pula dalam kesiapan seluruh program studi di Universitas Nusa Cendana untuk mengikuti proses akreditasi oleh BAN-PT. 13

Sedangkan Strategi yang diterapkan Universitas Nusa Cendana dalam pelaksanaan SPMI di seluruh tingkatan Universitas Nusa Cendana adalah sebagai berikut : 1. Melibatkan secara aktif seluruh unit kerja di tingkatan universitas, fakultas, jurusan, prodi, laboratorium, pasca sarjana, lembaga, unit pelaksana teknis, pusat dan biro dalam seluruh tahapan implementasi SPMI mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, sampai dengan tahap pengembangan. 2. Melibatkan organisasi profesi, alumni, dunia usaha dan pemerintah sebagai pengguna lulusan, khususnya pada tahap perencanaan SPMI. 3. Melakukan studi banding ke berbagai Perguruan Tinggi yang telah dengan baik mengimplementasikan SPMI dan menjalankan audit internal dan eksternal di perguruan tingginya. 4. Melakukan pelatihan, lokakarya, seminar secara terstruktur dan terencana untuk bidang akademik dan non akademik bagi seluruh pejabat struktural dan staf administrasi dan secara khusus melakukan pelatihan auditor internal. 14

5. Melakukan sosialisasi tentang fungsi dan tujuan SPMI, standar-standar mutu, standar operational prosedur, dan formulir (borang/proforma) kepada para pemangku kepentingan baik pejabat struktural akademik maupun non akademik, staf administrasi dan mahasiswa secara periodik D. SIKLUS MANAJEMEN PELAKSANAAN SPMI Pelaksanaan SPMI dengan model PDCA di Universitas Nusa Cendana diawali dengan satu siklus kegiatan penjaminan mutu dalam waktu satu tahun atau satu kalender akademik dan diikuti oleh siklus yang sama pada tahun-tahun berikutnya dengan model manajemen kendali mutu PDCA. Implementasi Satu Siklus Penjaminan Mutu dikendalikan dan dikoordinasikan secara konsisten dan terus menerus di seluruh tingkat universitas, fakultas, jurusan, prodi, laboratorium, pasca sarjana, lembaga, unit pelaksana teknis, pusat dan biro. 15

Satu Siklus kegiatan penjaminan mutu terdiri atas 7 (tujuh) komponen sebagai berikut : Gambar III.2. Siklus Manajemen SPMI Universitas Nusa Cendana Standar Mutu, Standar mutu digunakan sebagai pedoman pencapaian sasaran mutu di tingkat universitas, fakultas, jurusan, prodi, laboratorium, pasca sarjana, lembaga, unit pelaksana teknis, pusat dan biro yang dilengkapi dengan standar operational prosedur dan formulir (borang/proforma) SPMI. 16

Pelaksanaan Merupakan implementasi sistem pejaminan mutu (SPMI) di seluruh tingkat universitas, fakultas, jurusan, prodi, laboratorium, pasca sarjana, lembaga, unit pelaksana teknis, pusat dan biro dengan mengacu pada standar mutu, SOP dan formulir (borang/proforma) yang telah ditetapkan. Monitoring, Merupakan pengawasan dan pemantauan pelaksanaan SPMI, yang dilakukan oleh unit kerja setingkat di atasnya, dengan tujuan agar pelaksanaan SPMI tidak menyimpang dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Monitoring dilakukan secara paralel atau bersamaan dengan pelaksanaan standar mutu. Evaluasi Merupakan kegiatan penilaian hasil pelaksanaan yang dilaksanakan oleh masing-masing unit kerja sendiri, untuk mengukur ketercapaian dan kesesuaian hasil pelaksanaan dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Selanjutnya dilaporkan pimpinan unit terkait kepada Rektor. 17

Audit Internal, Merupakan kegiatan pemeriksaan di seluruh tingkatan unit kerja untuk verifikasi kesesuaian hasil evaluasi dengan pelaksanaan SPMI, yang dilakukan setiap akhir tahun akademik oleh auditor internal. Hasil temuan dan rekomendasi Tim Audit Internal dilaporkan kepada pimpinan unit terkait dan Rektor untuk kemudian dikaji ulang. Kaji ulang, Merupakan kegiatan analisis temuan audit internal, yang hasilnya merupakan dasar tindakan koreksi untuk perbaikan siklus berikutnya, dalam upaya peningkatan mutu berkelanjutan (Continuous Quality Improvement). Bila dalam satu siklus, standar yang ditentukan sebelumnya belum tercapai, maka siklus selanjutnya tetap mengacu pada standar sebelumnya. Bila standar yang ditetapkan telah tercapai, maka dirumuskan kembali standar mutu baru yang lebih tinggi, melalui benchmarking. 18

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI PEJAMINAN MUTU Pada awal berdirinya, September 1962, Undana hanya memiliki Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Seiring perjalanan waktu dan perkembangan daerah, jumlah fakultas di lingkungan Undana terus bertambah, dimana sampai tahun 2011 telah mencapai delapan fakultas: FKIP, FISIP, FAPET, FAPERTA, HUKUM, FKM, FK dan FST; dengan jumlah program studi (Prodi) S1 sebanyak 41, termasuk Prodi Kedokteran hewan yang masih berada di bawah naungan rektorat; dan Program Pasca Sarjana yang membawahi enam prodi, yaitu: Manajemen Pembangunan Peternakan, Ilmu Pengelolaan Sumbedaya dan Lingkungan, Ilmu Administrasi Publik, Ilmu Hukum, Linguistik, dan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Di samping fakultas dan prodi, Undana juga memiliki beberapa lembaga, yaitu Lembaga Penelitian, Lembaga Pengabdian Masyarakat, Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pembelajaran, dan Lembaga Penjaminan Mutu Perguruan 19

Tinggi. Masing-masing lembaga memiliki sejumlah pusat studi (PS) dengan total 46 PS. Demikian juga untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif terdapat laboratorium dan unit pelaksana teknis (UPT): Perpustakaan, Pusat Komputer, Pengelola Mata Kuliah Umum (MKU), dan Pusat Bahasa. Saat ini, seluruh aktifitas akademik dan manajamen, bagi mahasiswa (S1 dan S2) yang mendekati 20.000 orang, tersebar di tiga kampus dalam wilayah Kota Kupang. Proses belajar mengajar didukung oleh kurang lebih 930 dosen tetap dengan kualifikasi S3 sebanyak 96 orang, S2 sebanyak 506 orang, dan selebihnya masih S1 atau sementara masa studi studi S2. Di antaranya terdapat 20 orang profesor. Salah satu tugas besar Undana ke depan adalah bagaimana mengembangkan pendidikan tinggi berkualitas sebagaimana disyaratkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan sejumlah aturan yang merupakan turunan undang-undang tersebut seperti PP 19/2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Bertolak dari kondisi ini, maka Undana menetapkan bahwa seluruh unit kerja baik 20

akademik maupun non akademik pada setiap tingkatan harus melaksanakan sistem penjaminan mutu internal (SPMI) dalam setiap aktivitasnya. Agar pelaksanaan penjaminan mutu terlaksana dengan baik maka dibentuk Unit Penjaminan Mutu Undana (LPM-PT Undana) yang bertanggung jawab langsung kepada Rektor dengan tugas utama mengelola Sistem Penjaminan Mutu Internal. Disamping itu, terdapat pula Satuan Pengawasan Intern (SPI), mulanya sebagai perpanjangan tangan Irjen Kemendiknas namun kemudian menjadi bagian integral dari Undana. SPI pada ghalibnya merupakan pool of auditors. Kedua lembaga ini bertanggung jawab terhadap berjalannya dengan baik sistem mutu di Undana. Secara spesifik kedua lembaga menjalankan peran sebagai berikut: LPM-PT UNDANA Fungsi Lembaga Penjaminan Mutu Undana adalah: 1. Menyelenggarakan penjaminan mutu akademik dan non akademik secara komprehensif untuk mencapai indikatorindikator kinerja sesuai target yang ditetapkan. 21

2. Mengembangkan sistem dan perangkat penjaminan mutu akademik dan non akademik yang konsisten dan berkelanjutan di Undana. Tugas Pokok Unit Penjaminan Mutu Undana adalah sebagai berikut: 1. Merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan sistem penjaminan mutu secara komprehensif; 2. Mengkoordinasikan penyusunan dokumen-dokumen mutu dan perangkat yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan penjaminan mutu akademik dan non akademik; 3. Mengkoordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu akademik dan non akademik dengan seluruh unit kerja yang terkait di Undana. 4. Menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten melaksanakan penjaminan mutu maupun penilaian penjaminan mutu di Undana. 5. Melakukan kajian terhadap pelaksanaan penjaminan mutu akademik maupun non akademik bersama dengan SPI 6. Berkoordinasi dengan pihak universitas dan fakultasfakultas dalam mempersiapkan akreditasi institusi dan 22

program studi baik oleh BAN-PT atau badan penyelenggara ISO SPI UNDANA Fungsi SPI Undana adalah: 1. Menjamin seluruh proses akademik di kelas, laboratorium dan lapangan berjalan sesuai dengan standard dan prosedur yang telah ditetapkan; 2. Menjamin bahwa seluruh proses manajemen universitas (kepegawaian, keuangan, aset, akademik) berjalan sesuai ketentuan dan standar kerja yang berlaku. Tugas Pokok SPI Undana adalah sebagai berikut: 1. Melakukan audit terhadap semua unit akademik dan non akademik; 2. Melakukan kajian terhadap hasil audit; 3. Memberikan rekomendasi untuk perbaikan dokumen/standar mutu dan implementasinya. 23

Posisi unit SPMI dalam struktur organisasi Undana adalah sebagai berikut: Gambar IV-1: Kedudukan SPMI Dalam Struktur Undana Dalam implementasinya, SPMI di Undana dimanajemeni oleh Ketua LPM-PT dan Ketua SPI. Keduanya berkoordinasi dalam implementasi SPMI. Secara struktural LPM-PT memiliki unit pelaksana sampai pada level manajemen paling bawah. Di Tingkat Fakultas, dibentuk Gugus Penjaminan Mutu (GPM) yang tugas dan fungsinya melekat (embedded) dengan tugas 24

dan fungsinya di unit kerja masing-masing. Penjaminan mutu ditingkat jurusan dikendalikan oleh Gugus Kendali Mutu (GKM) yang bergerak pada struktur organisasi di jurusan masing-masing. 25

BAB V STANDAR MUTU Standar mutu Undana mencakup aspek-aspek kegiatan adakemik dan non akademik. Dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal, Undana menetapkan tujuh (7) standar mutu seperti yang ditetapkan oleh BAN-PT dengan mengintegrasikannya dengan seluruh Standar Nasional Pendidikan seperti yang diamanatkan oleh PP No. 19 Tahun 2005 yang mencakup: A. Standar: Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi Bersisi kerangka dasar yang memberi arahan pada program studi dalam perumusan dan pelaksanaan tugas pokoknya di bidang akademik. Kerangka dasar dimaksud meliputi visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi pencapaiannya. Semua ini harus dijabarkan dari apa yang telah di rumuskan pada tingkat universitas dan fakultasnya masing-masing, sehingga standar dimaksud berkontribusi pada pencapaian visi institusi secara keseluruhan. 26

B. Standar Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu Standar ini berisi kaidah-kaidah pokok yang mengatur bagaimana sebuah unit/program studi dikelola berdasarkan pada prinsip-prinsip Good University Governance (GUG) yang mengedepankan efektifitas, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas. C. Standar Mahasiswa dan Lulusan Meliputi sejumlah ukuran pokok yang dapat menjadi indikator berjalannya suatu proses pembelajaan secara efektif dan sekaligus juga menjadi cerminan dari kualitas mahasiswa atau lulusan Undana. Standar ini harus dirumuskan pada semua level pengelolaan akademik; dengan prinsip yang berada pada level tertinggi menjadi ukuran minimal. D. Standar Sumberdaya Manusia Sumberdaya manusia yang mendukung proses akademik dan administrasi harus memenuhi syarat kualifikasi minimal. Bagi para dosen pemenuhan kualifikasi 27

pendidikan minimal, jabatan fungsional dan profesi (sertifikasi) harus menjadi yang utama. Disamping itu, rasionya terhadap mahasiswa dan sebaran perbidang ilmu juga menjadi standar yang harus diperhatikan. Demikian juga, tenaga kependidikan harus memiliki kompetensi yang mendukung berjalannya seluruh proses administrasi secara efektif dan efisien. E. Standar Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik Input, proses dan atmosfir proses pembelajaran harus mendukung terbentuknya output (lulusan) yang berkompetensi sebagai problem solver. Kurikulum, harus dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata (real) pasar kerja; proses akademik dilakukan dengan memperhatikan kaidah-kaidah pedagogik dengan dukungan suasana akademik yang kondusif bagi tercapainya hasil maksimal. 28

F. Standar Pembiayaan, Prasarana, Sarana, dan Sistem Informasi Standar pembiayaan harus didasarkan pada kebutuhan unit yang dicerminkan lewat dokumen perencanaan yang memuat target kinerja. Prasarana dan sarana belajar harus memenuhi standar belajar berdasarkan paradigma Competence Based Learning (CBL). Sistem informasi berbasis Information and Communication Technology (ICT) harus dikembangkan menjadi tulang punggung (back bone) baik dalam proses akademik, manajemen, dan proses komunikasi pada umumnya. G. Standar Penelitian, Pengabdian Pada Masyarakat, dan Kerjasama Penelitian dan pengabdian pada masyarakat dilakukan dengan memperhatikan pola ilmiah pokok universitas, kebutuhan masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha serta pengembangan ilmu. Penelitian dan pengabdian pada masyarakat dilakukan dengan berasaskan keadilan keterlibatan dosen melalui mekanisme kompetisi. 29

Kerjasama dibangun atas dasar kesepahaman untuk mencapai manfaat bagi kedua belah pihak. Setiap standar mutu yang ditetapkan tersebut dilengkapi dengan standard operating procedure (SOP). SOP merupakan suatu mekanisme yang harus dilalui untuk melakukan suatu aktivitas atau proses dari seluruh isi standar mutu yang telah ditetapkan. SOP Universitas Nusa Cendana disusun untuk meningkatkan efektifitas kinerja seluruh unit dalam melaksanakan aktivitas sesuai dengan kebijakan mutu dan standar mutu yang ditetapkan dan sebagai sarana mengkomunikasikan pelaksanaan aktivitas sesuai dengan kebijakan dan standar mutu yang telah ditetapkan, serta untuk melakukan penilaian terhadap proses dan mengendalikan aktivitas. SOP disusun dalam bentuk modul yang disesuaikan dengan peruntukannya untuk keperluan pelaksanaan standar mutu agar seluruh unit kerja di tingkat Universitas, Fakultas, Jurusan, Prodi, Lembaga, UPT dan Biro paham tentang apa yang harus dilakukan untuk mengendalikan standar mutu yang telah ditetapkan agar isi standar dapat dipenuhi. 30

Dalam tahapan SOP diperlukan suatu formulir (borang/proforma). Formulir (borang/proforma) merupakan berbagai dokumen tertulis untuk melaksanakan standar mutu dan standar operational prosedur yan telah ditetapkan. Formulir (borang/proforma) Universitas Nusa Cendana disusun dengan tujuan sebagai alat mencatat atau merekam seluruh pelaksanaan aktivitas baik bidang akademik maupun non akademik di seluruh unit kerja Universitas Nusa Cendana dan alat mencatat atau merekam temuan dari ketidakseuaian pelaksanaan standar mutu dengan isi standar yang ditetapkan serta sebagai alat untuk mencatat dan merekam seluruh tindakan pejabat yang berwenang dalam melakukan monitoring, evaluasi, audit internal dan kaji ulang.. 31

BAB VI PENUTUP Kebijakan mutu ini hendaknya dijadikan acuan oleh seluruh unit kerja di tingkat Universitas, Fakutas, Jurusan, Prodi, Program Pasca Sarjana, Lembaga, Unit Pelaksana Teknis dan Biro dalam merancang, menyusun, melaksanakan, memonitoring, mengevaluasi atau mengendalikan serta mengaudit secara internal berbagai standar mutu yang telah ditetapkan dengan berbagai perangkat standar operational prosedur (SOP) dan formulir (borang/proforma). Untuk itu pimpinan Undana mengajak peran serta seluruh pihak di Undana baik akademik maupun non akademik untuk berkomitmen melaksanakan penjaminan mutu sesuai dengan tugas, fungsi, peran dan tanggungjawabnya masing-masing, dalam rangka percepatan mencapai visi, misi dan tujuan universitas. Kebijakan ini adalah suatu komitmen Undana untuk melaksanakan SPMI secara terarah dalam rangka mencapai visi, namun perubahan kebijakan bisa dilakukan sesuai dengan perubahan visi, kebutuhan pemangku kepentingan atau adanya perubahan perundang-undangan yang berlaku. 32

DAFTAR PUSTAKA Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi 2008. Buku 2. Standar dan Prosedur Akreditasi Sarjana. BAN-PT, Depdiknas Directorat General of Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003-1010 Pedoman Pengelolaan Standar Mutu Perguruan Tinggi, 2006, Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi-Departemen Pendidikan Nasional. Penjaminan Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Pendidikan Tinggi, 2003. Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi- Departemen Pendidikan Nasional. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Sistem Penjaminan Mutu Internal, 2010, Bahan Pelatihan, Tim Pengembang SMI-PT-Direkorat Jenderal Pendidikan Tinggi-Departemen Pendidikan Nasional. Rencana Strategis Universitas Nusa Cendana 2011-2015 Roadmap Universitas Nusa Cendana 2011 2025 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 33