Bab I. Pendahuluan. Tingkat perputaran karyawan (turnover) memang biasa. terjadi dalam sebuah organisasi, namun jika perputaran pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. gigi. Setiap roda gigi mempenyuai tugas masing masing, tetapi harus saling

BAB I PENDAHULUAN. yang dikehendaki, serta mempertahankan guru yang berkualitas.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maupun keunggulan lebih dari para pesaing, sehingga perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perusahaan, karena turnover akan menyebabkan kerugian yang lebih besar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri bahan bangunan di Indonesia terus berkembang pesat seiring meningkatnya kondisi perekonomian nasional,

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-20 sampai awal abad ke-21 ini, sudah tidak asing lagi kita

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat di dalam diri mereka. Sumber daya manusia juga harus

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Hidup di tempat kerja, pekerjaan dan keluarga, pekerjaan dan pemenuhan

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Daftar Pustaka. As ad, Mohamad (2002), Psikologi Industri Edisi 4. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kondisi ekonomi nasional cenderung mengalami pertumbuhan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan, salah satunya ditekankan pada faktor-faktor paling penting atas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI. kuliner skala UKM. Setelah dilakukan analisis pada bab empat, dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek penting yang menentukan keefektifan suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aset penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan yang sudah ada. Disinilah dituntut adanya peranan. stratejik dan koheren untuk mengelola aset paling berharga milik

BAB II TINJAUAN TEORI. karyawan yang handal. Proses ini tidak hanya membutuhkan biaya dari sisi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sampai saat ini, kepemimpinan masih menjadi topik yang menarik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH KERJA PADA RUMAH SAKIT DI SURAKARTA

BABI PENDAHULUAN. Turnover adalah tingkat pekerja yang meninggalkan pekerjaannya atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik mempunyai peran penting dalam penyediaan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. organisasi secara efektif dan efisien. Namun, untuk mencapai tujuan itu tentu

BAB I PENDAHULUAN. karyawan ataupun pekerjaan yang dapat mempengaruhi kehidupan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia semakin penting artinya di dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin (disamping misi lainnya) harus siap untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) Sutanto dan Gunawan (2013) mengemukakan bahwa turnover intention

BAB 1 PENDAHULUAN. Abad 21 saat ini merupakan suatu masa yang diwarnai oleh munculnya era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan faktor dominan dalam penentuan jalannya

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami perubahan yang sangat cepat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan kompetensi antar individu menyebabkan banyak

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman Hubungan Antara Faktor-Faktor Keinginan Berpindah Karyawan Di Rumah Sakit Baliméd Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. perilaku karyawan yang dimaksud adalah keinginan untuk keluar (intention to quit) yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Disamping itu pula, pekerjaan semakin sulit untuk didapatkan.

BAB l PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang ada di Indonesia baik negeri maupun

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, perusahaan harus memperhatikan setiap karyawan yang terlibat. didalamnya agar dapat berkontribusi secara maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Industri perbankan di Indonesia merupakan salah satu faktor pendukung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam berbagai bidang pekerjaan, diperlukan sumber daya manusia sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aktivitas penting dalam sebuah organisasi. Organisasi perlu me-manage sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dengan tujuan utama untuk mencari keuntungan semaksimal. keuntungan yang lebih besar. Akan tetapi permasalahan-permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Arthur, 1994). Menurut Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ataupun di dalam organisasi. Dibalik kemajuan jaman yang pesat saat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengoptimalkan fungsi manajemennya melalui sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki sebuah

BAB 2 KAJIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu upaya untuk menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman,

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran industri dan perubahan perilaku karyawan. Sumber daya manusia (SDM)

Kata kunci: role conflict, role ambiguity, role overload, role stress, turnover intentions, komitmen afektif

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan biaya ketenagakerjaan. Demikian juga yang dikemukakan oleh

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan kinerja karyawan menurun. Penurunan kinerja karyawan akan

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan itu sendiri. Manajemen sumber daya manusia lebih

PERANAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASIONAL UNTUK PENCAPAIAN KEUNGGULAN KOMPETITIF

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian mengenai perpindahan kerja sampai saat ini masih tetap

BAB I PENDAHULUAN. tersebutlah yang membuat para pengusaha sadar akan nilai investasi karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi yang berorientasi pada keuntungan finansial maupun organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perusahaan atau organisasi. Sumber Daya Manusia merupakan

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH KERJA (Survey pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta)

Transkripsi:

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tingkat perputaran karyawan (turnover) memang biasa terjadi dalam sebuah organisasi, namun jika perputaran pada karyawan terlalu tinggi akan menjadi masalah bagi kelangsungan sebuah organisasi. Karena sumber daya manusia adalah aset penting bagi setiap keberhasilan organisasi dan manusia merupakan motor penggerak sumber daya yang ada dalam rangka aktifitas dan rutinitas dari sebuah organisasi. Penelitian pada turnover perlu dikembangkan indikator-indikator berbasis data sekunder dalam mengukur variabel-variabel penelitian yang berporos pada turnover intention, dapat menguji ulang model penelitian ini dengan menambah variabel-variabel baru seperti jenis motivasi, budaya organisasi, kepemimpinan dan lingkungan kerja (Andini, 2006). Penelitian mendatang juga dapat ditambahkan variabel lain yang mempengaruhi, misalnya variabel motivasi, emotional exhaution, gaya kepemimpinan, 1

burnout, etika kerja islam dan budaya organisasi (Suhanto, 2009). Sedangkan saran penelitian menurut (Risambessy, 2009), penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel bebas yang dapat mempengaruhi turnover intention seperti rotasi pekerjaan, komitmen organisasi, dan kepuasan kerja. Hal tersebut diatas jika tidak dapat dirasakan baik oleh karyawan, maka akan berdampak pada terjadinya turnover intention karyawan pada suatu perusahaan dan pada manajemen keragaman, semua mencakup tentang menyatukan orang dari berbagai latar belakang yang memiliki keterampilan penting yang merangsang daya saing organisasi dan pertumbuhan (Fassinger, 2008 dalam Washington, 2008). Angkatan kerja dewasa ini telah menjadi benar-benar beragam dan sedikit peluang yang tersedia untuk kaum wanita, minoritas, dan penyandang cacat. Jika hal tersebut terjadi, perekonomian kita pasti akan mengalami kemandekan. Berdasarkan karakteristik yang nyata maupun yang kurang terlihat, keragaman dalam angkatan kerja di dalam organisasi terus bertumbuh. Oleh karena itu keragaman merupakan hal yang penting dan perlu 2

diperhatikan dalam mengelola suatu organisasi. Salah satu tantangan bagi para manajer di masa depan dan saat ini adalah untuk mengelola keragaman. Menurut survei Workplace Diversity Practices SHRM tahun 2005, 78% responden mengatakan bahwa praktik-praktik keragaman telah membantu mengurangi biaya dan 74% mengatakan praktik-praktik tersebut memperbaiki hasil finansial akhir. Dalam studi yang dilakukan oleh National Urban League ditunjukkan bahwa pada organisasi di mana keragaman dihargai, produktivitas tumbuh dalam empat tahun terakhir melampaui pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan sebesar 18%. Komponen-komponen yang menyatu membentuk angkatan kerja yang beragam (Mondy, 2008). Dampak keragaman pada hasil organisasi adalah interaksi yang kompleks antara individu dan lingkungan mereka. Situasi lingkungan meliputi kekuatan organisasi serta faktor antar kelompok berfokus pada hubungan antara kelompok mayoritas dan berbagai kelompok minoritas. Keragaman menyatukan orang dari berbagai latar belakang yang memiliki keterampilan unik yang merangsang 3

daya saing organisasi dan pertumbuhan (Fassinger, 2008 dalam Washington, 2008). Manfaat keragaman dapat terlihat di beberapa organisasi seperti hubungan karyawan, keuntungan strategis, dan manfaatkan dalam pasar yang baru. Dalam lingkungan yang beragam di mana orang dapat berinteraksi dan berbagi ide, organisasi akan bertumbuh. Pertukaran ide menciptakan suasana penerimaan budaya yang akan menyebabkan hubungan karyawan semakin baik (Chavez & Weisinger, 2008 dalam Washington, 2008). Ketika orang merasa bahwa ide dan budaya mereka dinilai, mereka akan memiliki rasa memiliki yang besar dalam sebuah organisasi. Selain hubungan karyawan yang positif, keragaman dapat memberikan keuntungan strategis bagi organisasi (Dalton, 2006; Fassigner, 2008; Mannix & Neale, 2005 dalam Washington, 2008). Keragaman adalah ketidaksamaan atau perbedaan antara kelompok manusia ditinjau dari usia, jenis kelamin, ras, suku bangsa, agama, orientasi sex, latar belakang sosial ekonomi, pendidikan, pengalaman, penampilan fisik, kemampuan kecerdasan, dan karaktristik lainnya yang dapat 4

membedakan seseorang dengan yang lainnya (Mathis, 2009). Sedangkan manajemen keragaman (diversity management) adalah strategi yang dimaksudkan untuk mendorong dan memelihara lingkungan kerja yang positif. Manajemen keragaman biasanya di prakarsai oleh sumber daya manusia dan manajemen keragaman yang efektif akan meningkatkan pengakuan dan penghormatan terhadap perbedaan individu ditemukan di antara sekelompok karyawan. Ide gaya manajemen ini adalah untuk mendorong karyawan untuk menjadi nyaman dengan keragaman di tempat kerja dan mengembangkan apresiasi untuk perbedaan ras, jenis kelamin, latar belakang, orientasi seksual atau faktor-faktor lain yang mungkin tidak dimiliki oleh semua orang yang bekerja di bidang yang sama perusahaan (www.wisegeek.org). Manajemen keragaman mendapatkan perhatian yang meningkat, terutama karena disebabkan oleh manfaat yang dirasa menjanjikan pada sebuah organisasi. Ada kebutuhan untuk terlibat dengan retorika manajemen keragaman dan realitas pelaksanaan kebijakan serta inisiatif keragaman organisasi. Ada kebutuhan yang mendesak untuk pemahaman 5

yang lebih baik dari isu metodologi dalam melakukan penelitian arena manajemen keragaman (Kamenou, 2007). Dalam sebuah organisasi, pergantian karyawan dari suatu organisasi adalah suatu fenomena penting dalam kehidupan organisasi. Ada kalanya perputaran karyawan memiliki dampak positif, namun sebagian besar pergantian karyawan membawa pengaruh yang kurang baik terhadap organisasi, baik dari segi biaya maupun dari segi hilangnya waktu dan kesempatan untuk memanfaatkan peluang. Tingkat turnover yang tinggi akan menimbulkan dampak negatif bagi organisasi, karena hal ini seperti menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpastian (uncertainity) terhadap kondisi tenaga kerja dan peningkatan biaya sumber daya manusia yakni yang berupa biaya pelatihan yang sudah diinvestasikan pada karyawan sampai biaya rekrutmen dan pelatihan kembali (Andini, 2006). Sedangkan keinginan karyawan untuk berpindah (turnover intentions) mengacu pada hasil evaluasi individu mengenai kelanjutan hubungan dengan organisasi yang belum diwujudkan dalam tindakan pasti meninggalkan organisasi. 6

Banyak hal yang disinyalir sebagai indikasi penyebab keinginan karyawan untuk berpindah dari suatu pekerjaan. Situasi kerja yang dihadapi saat ini tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan, timbulnya ketidakpuasan dalam bekerja atau dipengaruhi oleh pandangan karyawan untuk mendapatkan alternatif pekerjaan dan kepuasan yang lebih baik (Syafrisal, 2011). Di dalam dunia kerja, kepuasan kerja (job satisfaction) juga merupakan hal yang sangat penting bagi karyawan dan bagi sebuah organisasi, karena karyawan yang merasa puas terhadap pekerjaannya akan cenderung menjadikan tempat kerjanya sebagai tempat yang baik dan menyenangkan untuk bekerja. Kepuasan kerja dapat memiliki pengaruh yang substansial pada keinginan untuk keluar pada karyawan. Seorang karyawan yang merasa puas dalam pekerjaannya akan membawa dampak yang positif dalam banyak hal, salah satunya adalah menurunnya keinginan untuk meninggalkan perusahaan. Kepuasan kerja juga meningkatkan produktivitas kelompok atau organisasi melalui peningkatan kerja sama tim dan komunikasi. Kepuasan kerja berhubungan dengan 7

hubungan kerja dan hasil-hasil umum seperti kinerja pekerjaan, komitmen organisasi, keleluasaan beraktivitas dan kepuasan hidup. Menurut pendekatan situasional kepuasan kerja disebabkan atau merupakan refleksi dari karaktristik suatu pekerjaan dan karaktristik pekerjaan yang lebih baik menjadikan kepuasan kerja yang lebih tinggi. Untuk menciptakan kondisi demikian, diperlukan adanya usahausaha untuk meningkatkan kualitas dan kepuasan kerja bagi setiap karyawan. Sebab, bagaimanapun juga tujuan perusahaan, salah satunya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan kerja karyawan (Muhadi, 2007). Dalam prakteknya manajemen keragaman terdiri dari seperangkat praktek formal dikembangkan dan dilaksanakan oleh organisasi untuk mengelola keragaman efektif di antara semua pemangku kepentingan organisasi. Oleh karena itu organisasi perlu mencapai tujuannya secara efektif, dengan senantiasa melakukan investasi untuk penerimaan, penyeleksian dan mempertahankan sumber daya manusia yang potensial agar tidak berdampak pada perpindahan 8

karyawan. Sumber daya manusia yang merupakan aset, dapat meningkatkan keberhasilan organisasi. Kemampuan sumber daya manusia merupakan kunci utama untuk mampu menghadapi persaingan dalam era globalisasi, kemampuan ini sering disebut keunggulan kompetitif. Melalui manajemen keragaman, di harapkan akan menimbulkan efek kepuasan kerja yang baik sehingga di harapkan dapat mengurangi angka perpindahan pada karyawan (Suhanto, 2009). Penelitian ini mengambil obyek penelitian pada karyawan non akademik dan karyawan akademik di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan selanjutnya akan di sebut UKSW. UKSW adalah sebuah universitas swasta tertua di Indonesia yang terletak di Salatiga, Jawa Tengah. "Satya Wacana" berasal dari bahasa Sanskerta, yang berarti "Setia kepada Sabda Tuhan". UKSW telah terakreditasi B dan berhasil meraih sertifikasi ISO 9001:2008 sebagai bentuk standarisasi penjaminan mutu pendidikan. Dengan memiliki program studi terbanyak dengan 56 program studi yang terdiri dari 4 program studi Diploma (D3), 39 program studi Sarjana (S1), 10 program studi Magister (S2), dan 3 program studi 9

Doktoral (S3). UKSW dikenal dengan sebutan Indonesia mini karena banyaknya mahasiwa, karyawan maupun dosen dari berbagai pulau, suku, agama dan ras. Tulisan ini menggunakan penelitian diversity management pada UKSW sebagai kerangka kerja yang membahas pertimbangan metodologis untuk melihat turnover intention dan dalam melakukan job satisfaction. Hal inilah yang menarik bagi penulis untuk melihat apakah ada pengaruh antara diversity management dalam organisasi terhadap turnover intention pada karyawan di organisasi ini. Karena pada penelitian sebelumnya mengenai turnover intention (Andini 2006, Jaya 2007, Lhatifah 2008, Risambessy 2009, Suhanto 2009, Syafrizal 2011) menguji ulang model penelitian dengan menambah variabel-variabel yang terkait dengan pekerjaan (seperti konflik peran, ambiguitas peran, budaya organisasi, kepemimpinan, kepuasan kerja, kinerja karyawan, komitmen organisasional, konflik pekerjaankeluarga, pengaruh stres kerja dan iklim organisasi). Meskipun dalam peningkatan jumlah studi, dan beberapa kesimpulan belum dicapai secara konsisten 10

mengenai anteseden dan hasil keragaman. Karena itulah, tujuan dari kajian ini adalah untuk menguji masing-masing dimensi keragaman untuk menggambarkan tema umum di seluruh dimensi dan mengembangkan model keragaman. Sebab peneliti belum dapat memukan penelitian yang menguji pengaruh diversity management terhadap turnover intention di Indonesia dan masih jarang ditemukan penelitian tentang diversity management di Indonesia, padahal negara Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki banyak keragaman. Untuk itu, peneliti mencoba meneliti apakah terdapat pengaruh diversity management terhadap turnover intention karyawan non akademik dan karyawan akademik dengan job satisfaction sebagai variabel intervening (Studi Pada Universitas Kristen Satya Wacana). 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah diversity management berpengaruh terhadap job satisfaction karyawan non akademik dan karyawan akademik UKSW? 11

2. Apakah diversity management berpengaruh terhadap turnover intentions karyawan non akademik dan karyawan akademik UKSW? 3. Apakah job satisfaction berpengaruh terhadap turnover intentions karyawan non akademik dan karyawan akademik UKSW? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis apakah diversity management berpengaruh terhadap job satisfaction pada karyawan non akademik dan karyawan akademik UKSW. 2. Untuk menganalisis apakah diversity management berpengaruh terhadap turnover intentions pada karyawan non akademik dan karyawan akademik UKSW. 3. Untuk menganalisis Apakah job satisfaction berpengaruh terhadap turnover intentions karyawan non akademik dan karyawan akademik UKSW. 12

1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat sebagai : 1. Kontribusi terhadap kajian mengenai interaksi antara diversity management, job satisfaction dan turnover intention. Penelitian ini diharapkan berguna bagi para akademisi dalam mengembangkan teori manajemen sumber daya manusia. 2. Diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan sumber referensi bagi internal manajemen UKSW dalam rangka pengelolaan Sumber Daya Manusia untuk mendukung perencanaan dan pengembangan bisnis serta merumuskan strategi sumber daya manusia ke depannya dan lebih khususnya dalam rangka menekan dan menurunkan angka turnover karyawan yang pada akhirnya dapat mengurangi kerugian akibat turnover karyawan. Serta sebagai bahan evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan organisasi terutama yang berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kepuasan dan kinerja karyawan non akademik dan karyawan akademik. 13