BAB I PENDAHULUAN. karyawan ataupun pekerjaan yang dapat mempengaruhi kehidupan keluarga
|
|
- Djaja Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu adanya konflik dalam keluarga yang dapat mempengaruhi pekerjaan karyawan ataupun pekerjaan yang dapat mempengaruhi kehidupan keluarga mereka yang lebih dikenal dengan sebutan work-family conflict menjadi isu yang penting untuk didiskusikan dalam sebuah organisasi ataupun perusahaan. Beberapa faktor penyebab seperti adanya jam kerja yang panjang rentan berkaitan dengan konflik pekerjaan dan keluarga yang semakin meningkat juga (Major et al., 2002 yang dikutip oleh Haar et al., 2012). Selain berkaitan dengan waktu, faktor lain seperti dari sisi kesibukan pasangan yang sama-sama bekerja juga akan berdampak tidak hanya pada konflik pekerjaan dan keluarga tetapi juga hasil dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Konflik pekerjaan-keluarga secara umum didefinisikan sebagai bentuk konflik antar peran di mana tuntutan pada pekerjaan dan keluarga tidak sesuai sehingga kesulitan penanganan dalam satu peran mengakibatkan kesulitan penanganan peran yang lainnya (Greenhaus dan Beutell, 1985). Terdapat dua macam konflik dalam kedua peran ini yaitu (1) adanya tuntutan pekerjaan yang lebih besar sehingga mengganggu kepentingan dan hidup berkeluarga disebut work-to-family conflict, dan (2) tuntutan keluarga yang lebih besar sehingga mengganggu pekerjaan di tempat kerja disebut family-to-work conflict. 1
2 Russell dan Bowman (2000) mengungkapkan bahwa organisasi global telah menyadari pentingnya memahami adanya isu konflik pekerjaan dan keluarga dari satu negara ke negara lain dan apa kunci untuk menghadapi isu tersebut. Tidak hanya berlaku untuk perusahaan multinasional yang biasanya banyak mempekerjakan karyawan dari berbagai budaya, tetapi berlaku juga untuk perusahaan nasional. Salah satu kebijakan yang harus ditetapkan oleh sebuah organisasi atau perusahaan adalah bagaimana caranya mengelola pekerjaan karyawan agar isu pekerjaan dan keluarga tidak berdampak negatif terhadap hasil organisasi. Hang-yue et al. (2005) dan Frone et al. (1992) dalam Thanacoody et al. (2009) mengatakan bahwa konflik pekerjaan dan keluarga memiliki hubungan yang positif dengan rasa kelelahan dalam bekerja (job burnout) dan sering dihubungkan dengan kecenderungan yang semakin tinggi untuk meninggalkan organisasi. Oleh karena itu, isu konflik pekerjaan dan keluarga ini perlu diperhatikan khususnya oleh organisasi untuk mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas dalam manajemen organisasi mereka. Haar et al. (2012) melakukan sebuah penelitian pada karyawan suku Maori di New Zealand, yang memiliki latar belakang budaya kolektivis. Dalam penelitian tersebut mereka menemukan adanya pengaruh signifikan konflik pekerjaan dan keluarga pada keinginan berpindah dengan adanya pemoderasi budaya suku Maori. Mereka berfokus pada keinginan berpindah karena perputaran karyawan yang tinggi dapat merugikan perusahaan. Menurut Waldman et al. (2004) yang dikutip oleh Harr et al. (2012) biaya perputaran karyawan tersebut diestimasi sebesar 5,8% dari anggaran operasional tahunan perusahaan. Hofstede (2001) mengategorikan 2
3 Indonesia sebagai negara kolektivis. Hofstede (2001) mendefinisikan budaya nasional sebuah negara dengan enam dimensi, yaitu power distance (PDI), individualism versus collectivism (IDV), masculinity versus feminity (MAS), uncertainty avoidance (UAI), long term orientation versus short term normative orientation (LTO), dan indulgence versus restraint (IND). Sumber: The Hofstede Centre ( Gambar 1.1 Budaya Nasional Indonesia menurut Hofstede (2001) Gambar 1.1 menggambarkan bahwa dimensi individualisme dalam budaya Indonesia menunjukkan nilai terendah dari dimensi lainnya. Dari dimensi individualisme dapat dilihat bagaimana tingkat ketergantungan sebuah masyarakat di antara anggotanya. Hal ini juga berkaitan dengan apakah seseorang akan digambarkan sebagai saya atau kami. Dalam masyarakat individualis, mereka akan menjaga dan peduli dengan diri mereka sendiri atau keluarga inti, sedangkan dalam masyarakat kolektivis, mereka akan masuk dalam sebuah kelompok yang saling peduli dan setia. Dengan nilai individualisme yang rendah yaitu 14, maka Indonesia dapat dikategorikan sebagai negara kolektivis. Dengan latar belakang 3
4 penelitian suku Maori yang berbudaya kolektivis ini memungkinkan hasil dari penelitian yang akan peneliti bahas juga dapat dipengaruhi oleh faktor budaya. Sajid (2015) mengemukakan bahwa Indonesia terdiri dari beribu suku dengan suku Jawa yang memiliki populasi penduduk terbesar di Indonesia sekitar 100 juta jiwa. Suku Jawa tersebut adalah pemegang erat budaya kolektivisme (Suseno, 1991 dalam Wishnuwardhani dan Mangundjaya, 2008). Keterkaitan konflik pekerjaan dan keluarga dengan keinginan untuk berpindah juga didukung oleh Cohen (1997) dalam Haar et al. (2012) yang menyatakan bahwa konflik pekerjaan dan keluarga dapat menyebabkan karyawan untuk meninggalkan pekerjaannya karena tugas serta stress yang terakumulasi di tempat kerja sehingga tidak hanya menyebabkan frustasi di tempat kerja tersebut tetapi juga terbawa dalam kehidupan berkeluarga. Menurut Powell dan Greenhouse (2006) yang dikutip oleh Haar et al. (2012), emosi yang dirasakan oleh karyawan tersebut dirasakan tidak hanya di tempat kerja tetapi juga di rumah karena karyawan merasa kesulitan dalam (1) menghilangkan konsentrasi sementara ketika tidak sedang bekerja, dan (2) mengubah perilaku dan perasaan mereka dalam periode yang pendek di dua tempat, sehingga kebanyakan karyawan kewalahan untuk melupakan pekerjaan yang harus mereka selesaikan di tempat kerja ketika mereka sedang berada di lingkungan rumah. Mayfield dan Mayfield (2008) yang dikutip oleh Perryer et al. (2010) mengungkapkan bahwa menjaga karyawan yang berharga dan memiliki kemampuan khusus yang dibutuhkan oleh perusahaan memang menjadi tugas bagi manajer untuk kesuksesan perusahaan tersebut. Maka, perlu ditinjau isu penting 4
5 lain yang berkaitan dengan retensi karyawan, yaitu bagaimana mencegah supaya karyawan berpikir, berkeinginan, bahkan melakukan perpindahan dari perusahaan tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Hay Group bekerjasama dengan Centre for Economics and Business Research (Top Career Magazine, 2013) memperkirakan bahwa jumlah karyawan yang akan berhenti bekerja pada tahun 2014 bisa mencapai 161,7 juta atau meningkat sebesar 12,9% bila dibandingkan dengan tahun Mereka menambahkan bahwa kawasan Asia Pasifik juga mengalami kenaikan tertinggi di seluruh dunia dalam tingkat perputaran karyawan (turnover) di Asia Pasifik sebesar 21,5%-25,5% selama periode Dengan adanya perkiraan tersebut, penting bagi perusahaan, termasuk di negara Indonesia, untuk berjaga-jaga dalam mempertahankan sumber daya manusia berkualitas supaya mereka tidak terkena dampak kerugian dari adanya perputaran karyawan yang besar. Masalah perputaran karyawan memang harus diperhatikan oleh para pakar ekonomi dan sosial karena dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Selain konflik pekerjaan dan keluarga, isu yang dapat berpengaruh pada keinginan karyawan untuk berpindah adalah dukungan organisasional persepsian (perceived organizational support). Eisenberger et al. (1986) mendefinisikan dukungan organisasional persepsian sebagai tingkat di mana karyawan percaya bahwa organisasi mereka menghargai kontribusi para karyawannya dan peduli dengan kesejahteraan mereka. Adanya sikap positif dari karyawan ini juga didukung oleh teori pertukaran sosial (social exchange theory) milik Blau (1964) seperti yang dikutip oleh Perryer et al. (2010) menyatakan bahwa manusia akan 5
6 menanggapi secara positif kepada mereka yang memberikan keuntungan bagi mereka. Jadi, apabila organisasi melakukan hal-hal yang positif kepada karyawan mereka, karyawan akan merasa bahwa mereka harus membalas budi, dan secara umum juga akan melakukan hal secara positif yang dapat menguntungkan perusahaan mereka (Eder, 2008, yang dikutip oleh Perryer et al., 2010). Dukungan organisasional persepsian ini diyakini sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi keinginan berpindah karyawan karena jika karyawan memiliki komitmen terhadap organisasi dan organisasi peduli dengan kesejahteraan dan menghargai kontribusi karyawan, maka akan berdampak pada keinginan karyawan untuk tetap bekerja di organisasi tersebut. Fenomena mengenai perputaran karyawan di Indonesia juga terjadi di sektor perbankan. PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia mengadakan survei turnover sumber daya manusia di 30 bank besar di Indonesia pada bulan Januari hingga Februari 2014 dengan hasil 15%. Hasil survei dapat diklaim sebagai gambaran 80% aset industri perbankan di Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa sumber daya manusia di sektor perbankan masih sering berpindah-pindah perusahaan. Sebesar 54% responden mengatakan untuk tunjangan yang lebih baik, sementara 37% responden mencari tempat pekerjaan lain untuk peningkatan karir. Selain itu 4% responden berpindah tempat kerja karena menyukai tantangan dan 4% responden lainnya tidak puas dengan gaya kepemimpinan atasan. Melihat hasil survei tersebut, peneliti tertarik untuk meninjau lebih dalam bagaimana fenomena yang terjadi di PT. Bank X, yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan 6
7 menelusuri apakah keinginan berpindah karyawan di dalamnya juga termasuk dalam alasan yang telah diungkapkan oleh PwC. PT. Bank X sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor perbankan yang mana beban pekerjaan tiap karyawannya cukup menyita banyak waktu mereka di tempat kerja sehingga menimbulkan kemungkinan adanya konflik dalam keluarga. Berdasarkan wawancara peneliti dengan beberapa sumber yang bekerja di PT. Bank X, mereka sebagian besar beranggapan bahwa bekerja di sektor perbankan memungkinkan adanya konflik dalam keluarga karena kesibukan dan tuntutan di tempat kerja mereka. Beban kerja yang menuntut mereka untuk bekerja hingga di luar batas jam kerja terkadang menimbulkan konflik dalam keluarga mereka. Tidak jarang yang mengafirmasi pernyataan bahwa hal tersebut membuat mereka sempat berpikir untuk meninggalkan perusahaan tempat mereka bekerja dan memilih tempat kerja lainnya yang memberikan pilihan waktu dan beban kerja yang lebih fleksibel. Adanya faktor internal seperti teman kerja, lingkungan kerja, ataupun gaji dan benefit yang mereka terima yang selama ini dapat membuat mereka bertahan dan mengurungkan niat mereka untuk berpindah ke tempat kerja lain. Faktor eksternal lain seperti sulitnya mendapatkan pekerjaan di luar perusahaan juga menambah alasan mereka untuk tetap tinggal di PT. Bank X. Dukungan perusahaan juga penting untuk disoroti lebih dalam mengenai pengaruhnya dengan keinginan karyawan PT. Bank X ini untuk berpindah. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai Pengaruh Konflik Pekerjaan-Keluarga pada Keinginan 7
8 Berpindah dengan Dukungan Organisasional Persepsian sebagai Pemoderasi, Studi pada Karyawan PT. Bank X Cabang Surakarta, Jawa Tengah. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan oleh peneliti, maka peneliti merumuskan permasalahan penelitian yang menitikberatkan pada pengaruh konflik pekerjaan-keluarga dan keinginan berpindah. Ketertarikan peneliti untuk menguji adanya moderasi adalah keterbatasan dari penelitian lain yang mengungkapkan adanya kemungkinan faktor eksternal lain yang dapat mempengaruhi konflik pekerjaan-keluarga pada keinginan berpindah. Dalam penelitian ini, peneliti memasukkan dukungan organisasional persepsian sebagai pemoderasi hubungan antara konflik pekerjaan-keluarga dan keinginan berpindah. Konflik pekerjaankeluarga akan dijabarkan dalam dua jenis konflik yaitu (1) work-to-family conflict atau work interfering family (yang selanjutnya disebut kehidupan pekerjaan yang mengganggu keluarga) dan (2) family-to-work conflict atau family interfering work (yang selanjutnya disebut kehidupan keluarga yang mengganggu pekerjaan), dengan alasan kemungkinan perbedaan pengaruh di antara kedua jenis konflik pekerjaan-keluarga dengan keinginan berpindah. 1.3 Pertanyaan Penelitian Penelitian ini bermaksud menjawab ketiga pertanyaan berikut ini: 8
9 1. Apakah kehidupan pekerjaan yang mengganggu keluarga berpengaruh positif pada keinginan berpindah, khususnya pada karyawan PT. Bank X Cabang Surakarta, Jawa Tengah? 2. Apakah kehidupan keluarga yang mengganggu pekerjaan berpengaruh positif pada keinginan berpindah, khususnya pada karyawan PT. Bank X Cabang Surakarta, Jawa Tengah? 3. Apakah dukungan organisasional persepsian memoderasi hubungan konflik pekerjaan-keluarga dan keinginan berpindah, khususnya pada karyawan PT. Bank X Cabang Surakarta, Jawa Tengah? 1.4 Tujuan Penelitian Terdapat beberapa tujuan dari penelitian ini di antaranya: 1. Untuk menguji apakah kehidupan pekerjaan yang mengganggu keluarga berpengaruh positif pada keinginan berpindah, khususnya pada karyawan PT. Bank X Cabang Surakarta, Jawa Tengah. 2. Untuk menguji apakah kehidupan keluarga yang mengganggu keluarga berpengaruh positif pada keinginan berpindah, khususnya pada karyawan PT. Bank X Cabang Surakarta, Jawa Tengah. 3. Untuk menguji dukungan organisasional persepsian memoderasi hubungan konflik pekerjaan-keluarga dan keinginan berpindah, khususnya pada karyawan PT. Bank X Cabang Surakarta, Jawa Tengah. 1.5 Manfaat Penelitian 9
10 1.5.1 Bagi perusahaan Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi perusahaan mengenai pengaruh konflik pekerjaan-keluarga pada keinginan berpindah sehingga perusahaan dapat memaklumi jika terjadi fenomena perpindahan karyawan yang terjadi secara cepat. Dengan adanya penelitian ini, perusahaan juga dapat mengevaluasi bagaimana dukungan organisasi selama ini yang diberikan kepada karyawan sehingga dapat memungkinkan adanya resiko perpindahan karyawan yang lebih rendah Bagi peneliti Penulisan penelitian ini memberikan banyak manfaat bagi peneliti baik dari sisi peningkatan pemahaman bagi peneliti bagaimana mengumpulkan data, mengolah data, dan menginterpretasikan serta menyajikan data dalam bentuk laporan, maupun pendalaman pemahaman hubungan konflik pekerjaan-keluarga, dukungan organisasional persepsian, dan keinginan berpindah. 1.6 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Penelitian ini terbatas pada keterkaitan variabel bebas yaitu konflik pekerjaan-keluarga yang terdiri dari dua macam; (a) kehidupan pekerjaan yang mengganggu kehidupan keluarga (work interfering family) dan (b) kehidupan keluarga yang mengganggu pekerjaan (family interfering work) terhadap variabel terikat yaitu keinginan untuk berpindah dengan dukungan organisasional 10
11 persepsian sebagai variabel pemoderasi. Keterkaitan variabel tersebut diukur dengan menggunakan instrumen penelitian yang dibagikan kepada karyawan operasional khususnya PT. Bank X Cabang Surakarta, Jawa Tengah. 1.7 Sistematika Penulisan Laporan hasil penelitian ini terbagi menjadi lima bab sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi teori-teori konseptual yang melandasi penelitian mengenai konflik pekerjaan-keluarga, dukungan organisasional persepsian, dan keinginan berpindah sehingga menghasilkan hipotesis yang perlu untuk diuji dalam penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel, metode pengolahan data, pengujian instrumen, dan metode analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 11
12 Bab ini berisi hasil pengumpulan data yang telah dianalisis. Bab ini juga menjelaskan analisis pengaruh konflik pekerjaan-keluarga terhadap keinginan berpindah dengan dukungan organisasional persepsian sebagai pemoderasi. BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI Bab ini berisi simpulan dari penelitian, keterbatasan, dan implikasi untuk obyek penelitian. 12
BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan faktor penting yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan faktor penting yang memengaruhi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan. Peran sumber daya manusia menjadi penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, lingkup penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, lingkup penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belakangan ini lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan kemajuan teknologi informasi menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sama lain. Lingkungan dari keluarga dan kerja seringkali disimpulkan sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perubahan bertahap di tempat kerja dan pada tingkah laku karyawan membuat penelitian tentang hubungan antara kerja dan keluarga menjadi semakin penting. Jumlah
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Adinda Dwiastuti, F.PSI UI, 2008
1. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan Kehidupan merupakan sesuatu yang bersifat kontinyu. Hal tersebut berarti segala sesuatu akan berubah dan tidak ada yang abadi. Hal ini menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu yang ditempatkan pada konidisi-kondisi lingkungan yang sama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya tuntutan organisasi akan efisiensi dan efektivitas pekerjaan akan mendorong setiap individu untuk lebih dapat bekerja cepat, mampu bersaing, dan mampu mengatasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya organisasi berpengaruh terhadap keefektifan dan efisiensi organisasi merupakan sesuatu yang nyata karena adanya perilaku yang diperlihatkan para anggota organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Industri perbankan di Indonesia merupakan salah satu faktor pendukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan di Indonesia merupakan salah satu faktor pendukung pertumbuhan ekonomi nasional, fungsi bank sebagai lembaga intermediasi khususnya dalam
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Individualisme..., Arnoldus Vigara, F.PSI UI, 2008
1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia kita terus berubah. Gejala dari perubahan tersebut tidak hanya terdapat pada gejala alam seperti perubahan suhu, cuaca maupun iklim, namun juga terus menerus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pergeseran industri dan perubahan perilaku karyawan. Sumber daya manusia (SDM)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perasaingan dalam dunia bisnis merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh organisasi. Organisasi dituntut untuk mampu menghadapi perubahan paradigma, pergeseran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hidup di tempat kerja, pekerjaan dan keluarga, pekerjaan dan pemenuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bekerja merupakan tujuan utama seseorang dalam meraih aktualisasi diri terhadap potensi yang dimiliki. Dalam perjalanan kerja, sebagian besar orang mulai merasakan
Lebih terperinci6. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
50 6. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN Berdasarkan analisis data penelitian yang dilakukan dengan teknik statistik, maka didapatkan hasil-hasil yang membantu peneliti dalam menjawab permasalahan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki sebuah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki sebuah perusahaan. Pada praktiknya, perusahaan sering melupakan hakikat sumber daya manusia sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Disamping itu pula, pekerjaan semakin sulit untuk didapatkan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pekerjaan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat penting bagi masyarakat. Bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, baik dalam rangka memperoleh imbalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama beberapa tahun terakhir, telah terjadi banyak skandal akuntansi perusahaan besar yang mengguncang dunia. Salah satu yang paling mengundang perhatian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN. motif perilaku seseorang (Gibson et al., 1994). Teori atribusi mengacu pada
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Atribusi (Attribution Theory) Teori atribusi menjelaskan proses bagaimana menentukan penyebab atau motif perilaku seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daripada apakah mereka tinggal (Allen dan Meyer, 1990). Maksudnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam suatu perusahaan, karyawan menjadi hal yang sangat penting. Perusahaan tidak akan bisa sukses tanpa ada campur tangan usaha karyawannya. Perusahaan akan tumbuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat dirasakan baik oleh perusahaan maupun karyawan (Giannikis dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selama satu dekade terakhir, pembahasan mengenai pengaturan kerja fleksibel telah mengalami peningkatan (Kattenbach, 2010; Origo dan Pagani, 2008; Sanchez
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Organisasi modern meyakini bahwa manusia merupakan faktor penting
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Organisasi modern meyakini bahwa manusia merupakan faktor penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Manusia, dalam hal ini karyawan adalah aset utama yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada Era globalisasi ini setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil keputusan dan melakukan strategi yang tepat agar dapat bersaing di bidangnya yang
Lebih terperinciPENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA
PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA (Studi Kasus pada Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keinginan keluar menjadi masalah yang sering dialami oleh berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keinginan keluar menjadi masalah yang sering dialami oleh berbagai perusahaan. Keinginan keluar sering kali diikuti dengan turnover yang sesungguhnya. Tingkat voluntary
Lebih terperinciHUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KOMITMEN PEGAWAI DI HR DEVELOPMENT PT MULTI GARMENJAYA
93 HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KOMITMEN PEGAWAI DI HR DEVELOPMENT PT MULTI GARMENJAYA Oleh : Jelena Octavia jelenaoctavia@gmail.com Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beban operasional perusahaan sehingga mengakibatkan jumlah jabatan struktural
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dinamika lingkungan perusahaan menunjukkan persaingan yang ketat. Sehingga banyak perusahaan berusaha menjadikan organisasi mereka menjadi lebih efisien.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya proses globalisasi perusahaanperusahaan. di Indonesia memasuki lingkungan bisnis yang semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya proses globalisasi perusahaanperusahaan di Indonesia memasuki lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Di tahun 1997, Indonesia dan beberapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pergantian karyawan atau keluar masuknya karyawan dari organisasi merupakan fenomena penting dalam keberlangsungan suatu organisasi. Pergantian karyawan memiliki
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh pengaturan kerja
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh pengaturan kerja fleksibel terhadap konflik kerja-ke-keluarga dan intensi keluar. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut berbentuk perusahaan. Perusahaan merupakan badan usaha yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan dunia perbankan dan dunia usaha sekarang ini timbul lembaga keuangan seperti lembaga pembiayaan. Lembaga pembiayaan tersebut berbentuk perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Indah Siti Rachmadani, FPSI UI, 2008
BAB I PENDAHULUAN I. A. Latar Belakang Kepuasan kerja adalah variabel sikap yang merefleksikan bagaimana perasaan evaluatif individu mengenai pekerjaannya, baik secara keseluruhan maupun dari berbagai
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Nilai..., Dian Rahmi Iskandar, F.PSI UI, 2008
1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama yang ditemui setiap individu yang lahir ke dunia ini. Keluarga sebagai bagian dari suatu kelompok sosial mentransformasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan rasa harga diri mereka (Schiemann, 2011). Untuk mencapai keunggulan bersaing, organisasi perlu untuk membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan kunci dalam menentukan keberlangsungan, efektivitas, dan daya saing suatu organisasi. Layaknya hubungan simbiosis nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Dewasa ini, perusahaan semakin berorientasi pada pelanggan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dewasa ini, perusahaan semakin berorientasi pada pelanggan dan perubahan berskala besar. Perubahan besar akan selalu berkaitan dengan penentuan strategi. Salah satu
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Keterikatan Kerja, Persepsi Dukungan Organisasional dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention Karyawan Muji Motor
Judul : Pengaruh Keterikatan Kerja, Persepsi Dukungan Organisasional dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention Karyawan Muji Motor Nama : Sella Bitha NIM : 1215251059 Abstrak Turnover Intention
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dari mediasi komitmen organisasional
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dari mediasi komitmen organisasional dalam hubungannya antara job stress, leader member
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat berkisar antara 5-6 persen (Skalanews.com 2014). Hotel sebagai salah satu dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri pariwisata di Bali pada tahun 2014 diperkirakan akan terus meningkat berkisar antara 5-6 persen (Skalanews.com 2014). Hotel sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam bidang kedokteran membuat rumah sakit dari pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dalam bidang kedokteran membuat rumah sakit dari pemerintah maupun swasta saling bersaing, dengan persaingan yang berfokus pada kepuasan konsumen dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keduanya merupakan peran bagi pria, sementara bagi wanita akan menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan pekerjaan dan keluarga menjadi bagian yang akan dilalui oleh setiap individu dalam hidupnya. Memilih keduanya atau menjalani salah satu saja merupakan
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. Tingkat perputaran karyawan (turnover) memang biasa. terjadi dalam sebuah organisasi, namun jika perputaran pada
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tingkat perputaran karyawan (turnover) memang biasa terjadi dalam sebuah organisasi, namun jika perputaran pada karyawan terlalu tinggi akan menjadi masalah bagi kelangsungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan bagian terpenting dalam sebuah organisasi, di mana sumber daya manusia adalah penggerak roda kehidupan di dalam suatu organisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi. Berdasarkan pandangan teori resource based view (RBV), organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan sumber daya penting bagi kelangsungan hidup organisasi. Berdasarkan pandangan teori resource based view (RBV), organisasi akan memperoleh keunggulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi yang bernama Gallup pada tahun 1990-an. Menurut survei Global,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asal-usul kemunculan employee engagement dalam dunia bisnis tidak sepenuhnya jelas. Pertama kali yang menggunakan ide tersebut adalah sebuah organisasi yang bernama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konsentrasi dari sumber daya manusia berpusat pada orang-orang yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan selain sumber daya alam dan sumber daya modal, sumber daya manusia memegang peran vital dalam pencapaian tujuan perusahaan. Konsentrasi dari
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kewirausahaan telah lama menjadi perhatian penting dalam mengembangkan pertumbuhan sosioekonomi suatu negara (Zahra dalam Peterson & Lee, 2000). Dalam hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu mereka dalam kebutuhan finansial apalagi dengan didukungnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri perbankan merupakan kegiatan usaha yang menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Saat ini, kata perbankan sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pemilihan Tanah Abang sebagai lokasi penelitian karena sekitar 80% pedagang yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada dasarnya hubungan antara perusahaan dengan karyawan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya hubungan antara perusahaan dengan karyawan adalah hubungan yang saling menguntungkan. Di satu sisi perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang besar,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. modal dasar pembangunan nasional. Dengan kata lain manusia adalah unsur kerja
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Potensi sumber daya manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional. Dengan kata lain manusia adalah unsur kerja yang terpenting
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.A. Komitmen Organisasi II.A.1. Definisi Komitmen Organisasi Streers dan Porter (1991) mengemukakan bahwa komitmen merupakan suatu keadaan individu dimana individu menjadi sangat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. niversitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Industri keuangan syariah di tanah air semakin mendapat tempat di masyarakat. Sejak beroperasi di tahun 1999, sejumlah bank syariah memperlihatkan prestasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah agar dapat memenuhi kebutuhan sehari hari. Tetapi pada jaman ini,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada jaman yang semakin maju ini membuat persepsi orang akan pekerjaan menjadi berubah. Di mana pada jaman dahulu alasan seseorang bekerja adalah agar dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jenis jasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kantor Akuntan Publik selanjutnya disingkat KAP adalah kantor yang menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jenis jasa audit yang dilakukan
Lebih terperinciPENGARUH BUDAYA ORGANISASI, LOCUS OF CONTROL, DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA APARAT
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, LOCUS OF CONTROL, DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA APARAT UNIT-UNIT PELAYANAN PUBLIK (Survey Pada Badan Pelayanan Terpadu di Kabupaten Sragen). Diajukan Sebagai
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: work-family conflict, kelelahan emosional, intention to leave.
Judul : Pengaruh Work-Family Conflict dan Kelelahan Emosional terhadap Intention to Leave Karyawan Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Denpasar Selatan Nama : Putu Aris Praptadi NIM : 1206205036 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajemen Sumber Daya manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia merupakan asset penting dalam perusahaan karena manusia merupakan faktor yang dinamis dan selalu dibutuhkan dalam proses produksi barang ataupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertindak sebagai penopang ekonomi keluarga terpaksa menganggur. Oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, jumlah pengangguran meningkat sehingga berimbas pada peningkatan jumlah penduduk miskin. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan istilah Emotional Quotient (EQ) atau kecerdasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan prioritas utama bagi bangsa indonesia karena pendidikan dapat meningkatkan mutu dan pengembangan kecerdasan dari individu tersebut. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah tenaga kerja hampir terjadi di seluruh kota kota besar di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan jumlah tenaga kerja hampir terjadi di seluruh kota kota besar di Indonesia, salah satunya adalah kota Bandung. Hal tersebut dikarenakan banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aspek penting bagi perusahaan. Kualitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) merupakan aspek penting bagi perusahaan. Kualitas tenaga kerja adalah faktor penting dari aspek SDM yang turut menentukan kesuksesan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja sebagai sumberdaya manusia (SDM) utama perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tenaga kerja sebagai sumberdaya manusia (SDM) utama perusahaan yang dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah dan memberikan kinerja yang optimal
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 Landasan Teori dan Konsep 1.1.1 Perceived Organizational Support (POS) 2.1.1.1Definisi Perceived Organizational Support Dukungan organisasi didefinisikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi juga dapat dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan sistem dan kegiatan manusia yang saling bekerja sama, organisasi juga dapat dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi sangatlah penting karena
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Peranan sumber daya manusia dalam organisasi sangatlah penting karena sumber daya manusia sebagai pengelola sistem. Agar sistem ini tetap berjalan tentu dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Work-Family Conflict adalah salah satu dari bentuk interrole conflict yaitu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.I Uraian Teoritis 2.1.1 Work-Family Conflict Work-Family Conflict adalah salah satu dari bentuk interrole conflict yaitu tekanan atau ketidakseimbangan peran antara peran di pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja merupakan perasaan positif tentang pekerjaan seseorang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja merupakan perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang dihasilkan dari evaluasi karakteristik pekerjaan. Kepuasan karyawan memegang peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perilaku karyawan yang dimaksud adalah keinginan untuk keluar (intention to quit) yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aset yang sangat berharga bagi suatu perusahaan. Keberadaan sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan perusahaan
Lebih terperinciPeran Kebermaknaan Kerja-Keluarga dan Keterikatan Kerja Dalam Memprediksi Intensi Keluar dari Organisasi. Intisari. Ayudia Indrawati IJK Sito Meiyanto
1 Peran Kebermaknaan Kerja-Keluarga dan Keterikatan Kerja Dalam Memprediksi Intensi Keluar dari Organisasi Intisari Ayudia Indrawati IJK Sito Meiyanto Pekerjaan, keluarga dan komunitas merupakan domain
Lebih terperinciPENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA
PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA (Studi Kasus Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Cepu) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi
Lebih terperinciDAFTAR GAMBAR. Perbandingan Antara Jumlah Penduduk Indonesia, Jumlah Pengguna Internet, dan Jumlah Penetrasinya. 3
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3 Gambar 1.4 Gambar 1.5 Gambar 1.6 Gambar 1.7 Perbandingan Antara Jumlah Penduduk Indonesia, Jumlah Pengguna Internet, dan Jumlah Penetrasinya. 3 Penetrasi
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jumlah wanita yang bekerja dari tahun ke tahun semakin meningkat. Semakin banyaknya karyawan wanita yang bekerja ditunjukkan oleh adanya kenaikan hampir dua kali lipat
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Persepsi Dukungan Organisasi Terhadap Komitmen Organisasional dan Turnover Intention
Judul : Pengaruh Persepsi Dukungan Organisasi Terhadap Komitmen Organisasional dan Turnover Intention Pada Karyawan Hotel Kajane Mua Ubud. Nama : Fahrizal Nim : 1315251105 Abstrak Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya senantiasa selalu membutuhkan beraneka sumber daya seperti manusia, mesin, material, uang, dan
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : ARIFAH NUR SABRINA B
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH: BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey pada pemerintah daerah Se-Eks Karisidenan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanggung jawabnya di rumah sakit perawat harus dihadapkan pada pekerjaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perawat adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan masyarakat sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, keinginan pelanggan, pesaing, nilai-nilai sosial, serikat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dapat mencapai kesuksesan apabila perusahaan tersebut berhasil mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan dari perusahaan sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam era globalisasi yang sudah sangat canggih dengan berbagai teknologi dan ilmu pengetahuan, menuntut suatu organisasi atau perusahaan untuk senantiasa melakukan
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi. Karyawan
1 BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia dikelola. Pengelolaan sumber daya manusia tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cukup banyak karyawan yang berpindah-pindah perusahaan pada waktu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cukup banyak karyawan yang berpindah-pindah perusahaan pada waktu yang relatif singkat, terdapat banyak alasan yang menyebabkan mereka berpindahpindah perusahaan (Sidharta
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh leader-member exchange
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh leader-member exchange terhadap job performance dan turnover intention dengan work engagement sebagai pemediasi, studi
Lebih terperinciBAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sampel 165 pekerja perempuan di perusahaan berteknologi tinggi Science-Based
24 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Dukungan sosial sebagai variabel dalam mengatasi stress kerja yang disebabkan oleh konflik pekerjaan keluarga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini, menuntut adanya persaingan yang ketat antar perusahaan. Perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun keunggulan lebih dari para pesaing, sehingga perusahaan dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi mempunyai dampak dalam dunia usaha. Globalisasi menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan pangsa pasar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perputaran karyawan (turnover intention) menjadi suatu fenomena yang menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki konsekuensi negatif dan konsekuensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengoptimalkan fungsi manajemennya melalui sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era global saat ini khususnya di Indonesia perkembangan pengetahuan dan teknologi sangat pesat sehingga membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia.
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. pengelolaan yang baik pula organisasi akan mendapatkan karyawan-karyawan
Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Dalam melakukan kegiatan bisnis, karyawan merupakan suatu aset yang penting bagi organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan berujung pada keberhasilan
Lebih terperinciPENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada PT. Syngenta Seed Indonesia, Pasuruan Site)
PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada PT. Syngenta Seed Indonesia, Pasuruan Site) Adin Galang Daniswara Mochammad Al Musadieq Mohammad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan sumber daya manusia di dalam perusahaan menempati posisi strategis dan sangat vital. Peranannya akan sangat menentukan berhasil tidaknya perusahaan di dalam
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengaruh konflik pekerjaan..., Sekar Adelina Rara, FPsi UI, 2009
1 1. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Manajer merupakan seseorang yang berusaha menggapai tujuan organisasi atau perusahaan dengan mengatur orang lain agar bersedia melakukan tugas yang diperlukan untuk
Lebih terperinciNilai, Sikap, dan Kepuasan Kerja
BAB III Nilai, Sikap,dan Kepuasan Kerja 2003 Prentice Hall Inc. All rights reserved. PERILAKU KEORGANISASIAN S T E P H E N P. R O B B I N S W W W. P R E N H A L L. C O M / R O B B I N S E D I S I K E S
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bekerja bukanlah suatu hal yang baru di kalangan masyarakat. Berbeda dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat perkembangan era modern ini, pemandangan wanita bekerja bukanlah suatu hal yang baru di kalangan masyarakat. Berbeda dari budaya Timur yang pada umumnya peran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia memiliki keuntungan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia memiliki keuntungan dengan ketersediaan sumber daya manusia yang besar. Indonesia akan menjadi Negara ketiga dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu menjadi tenaga kerja ahli yang terampil dan berkualitas. Ketika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan zaman dan teknologi yang berkembang pesat menuntut individu menjadi tenaga kerja ahli yang terampil dan berkualitas. Ketika seseorang melamar pekerjaan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam diri individu, yang pada akhirnya menyebabkan konflik-pekerjaankeluarga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pekerjaan dan keluarga merupakan dua unsur yang paling signifikan dalam kehidupan individu. Untuk menjalankan tanggung jawab dari masingmasing domain, baik pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja ( job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja ( job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan tuntutan perkembangan eksternal organisasi (Rochmanadji, 2009).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menuntut setiap organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang serta bersaing bebas dengan unsur lain dalam dan luar lingkungan
Lebih terperinciBAB VI DAMPAK DARI WORK FAMILY CONFLICT. bekerja. Dampak dari masalah work family conflict yang berasa dari faktor
BAB VI DAMPAK DARI WORK FAMILY CONFLICT 6.1 Pendahuluan Fenomena work-family conflict ini juga semakin menarik untuk diteliti mengingat banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan, baik terhadap wanita dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan sumber daya yang berkualitas. Setiap perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya zaman, persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin ketat. Angkatan kerja dituntut untuk kompeten dan memiliki keterampilan yang mumpuni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan, kemampuan marketing, dan sumber daya manusia (SDM).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karyawan sebagai sumber daya manusia merupakan aset paling penting bagi sebuah perusahaan. Ketatnya persaingan global menuntut perusahaan harus mampu bertahan dan tampil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi. Tujuan dari suatu organisasi juga bisa menjadi pendorong dan komitmen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Tanpa adanya dukungan sumber daya manusia yang berkualitas, suatu organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kepuasaan pelanggan sangatlah sengit. Terbukti dengan banyaknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan antar perusahaan untuk meningkatkan kepuasaan pelanggan sangatlah sengit. Terbukti dengan banyaknya perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN VISIONER DENGAN KOMITMEN ORGANISASI S K R I P S I
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN VISIONER DENGAN KOMITMEN ORGANISASI S K R I P S I Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Gelar Sarjana S-1 Psikologi Oleh Doddy Agus S. F 100
Lebih terperinci