BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang telah disebar kepada wajib pajak orang pribadi yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kepung Kabupaten Kediri adalah sebagai berikut : No. Nama Sekolah Alamat

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV. IV.1 Pengembalian Kuisioner dan Demografi Responden. Jakarta. Peneliti menyebarkan 146 kuesioner kepada 15 Kantor Akuntan Publik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan dengan Samudra Indonesia, Timur dengan

KUESIONER PENELITIAN. dilakukan oleh peneliti selaku Mahasiswi Program Studi S1 Manajemen

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1Analisis Data Uji Asumsi Klasik. Uji Asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah model regresi untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN. ditawarkan tidak hanya berasal dari produsen lokal saja, namun juga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kuisioner dan yang dapat diolah adalah sebanyak 34 Kuisioner

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. diukur dengan handal dan merepresentasikan hasil dari penelitian.

KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. lanjut yang disajikan dalam Tabel 4.1. berikut ini: Tabel 4.1. Data kuesioner yang disebar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

Angkatan/Stambuk : 2007 : Departemen Manajemen, Fakultas ekonomi, Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANGKET PENELITIAN. Judul : PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PELAYANAN PADA PT POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

KUESIONER A. Identitas Responden : B. Petunjuk Pengisian

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. DESKRIPSI DATA Penelitian ini menggunakan data primer yaitu berupa kuesioner dimana kuesioner yang disebar sebanyak 550 buah kuesioner virtual yang disebar melalui email pegawai, sebanyak 282 kuesioner telah diterima dan kuesioner yang telah sesuai kriteria serta dapat diolah sebanyak 102 buah. Kuesioner virtual ini memiliki kemungkinan adanya bias dalam pengisian kuesioner, oleh karena itu peneliti membagikan link atas kuesioner langsung ke email auditor BPK untuk meminimalisir adanya bias tersebut. Prosedur pemilihan sampel dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut. No. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel Keterangan Jumlah Sampel 1 Jumlah Kuesioner Virtual disebar 550 2 Kuesioner Virtual diterima 282 Kuesioner tidak sesuai kriteria - Tidak mengisi kuesioner dengan lengkap 3 - Belum pernah membaca atau mengetahui tentang Kode Etik BPK (180) - Belum pernah melakukan audit dalam 3 tahun terakhir 4 Kuesioner telah sesuai kriteria dan dapat diolah 102 27

28 Demografi responden penelitian dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 1 Demografi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin 14 88 Pria Wanita Gambaran umum atas responden terdiri atas 88 pria dan 14 wanita, rasio jenis kelamin responden wanita adalah sebesar 15,9% dari responden pria. Jumlah responden pria adalah sebesar 86,27% sedangkan responden wanita sebesar 23,73% dari total 102 responden yang mengisi kuesioner. Gambar 2 Demografi Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan 37 8 5 52 Diploma Strataa 1 Strataa 2 Strataa 3

29 Pendidikan reponden sesuai dengan gambar adalah diploma sebanyak 52 orang, strata 1 sebanyak 37 orang, strata 2 sebanyak 8 orang dan strata 3 sebanyak 5 orang. Terlihat dari data berikut bahwa responden lebih banyak berada pada tingkat pendidikan diploma (diploma 3) yaitu sebesar 50,98 % dari total 102 responden. Gambar 3 Demografi Responden Berdasarkan Umur Umur 20-29 30-39 40-49 >50 Dari gambar 3 dapat diketahui bahwa usia responden adalah minimal 20 tahun dan maksimal 555 tahun, sebanyak 64 orang memiliki usia antara 20 29 tahun, 34 orang dengan usia 30 39 tahun, 4 orang dengan usia 39 40 tahun dan hanya 2 orang yang berada diatas 50 tahun. Dari hasil kuesioner atas 102 responden diketahui bahwa pengalaman audit yang dilakukan oleh responden adalah sebanyak minimal 1 kali dan maksimal 25 kali dalam 3 tahun terakhir.

30 4.2. HASIL DAN ANALISIS DATA Analisis data yang diterapkan dalam penelitian ini mencakup uji validitas dan reliabilitas, uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan menggunakan model regresi berganda. Sebelum melakukan analisis data atas kuesioner, peneliti sebelumnya telah melakukan tes uji kuesioner pada 30 responden awal. Hasil uji tes tersebut menunjukkan bahwa pada pertanyaan terkait variabel dependen yaitu persepsi etis banyak responden mengalami kesulitan dalam memahami skenario sehingga peneliti melakukan penyesuaian atas skenario yaitu mengkaitkan skenario tersebut dengan kejadian yang sering terjadi di lapangan khususnya pada saat audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. 4.3.1. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas atas dua variabel independen yaitu orientasi etika dan kode etik menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan untuk mengukur dua variabel ini cukup reliabel. Hal ini dapat dilihat dari nilai Cronbach Alpha untuk variabel orientasi etika sebesar 0,79 dan untuk variabel kode etik sebesar 0,78 yang dapat dilihat pada Tabel 4.2. Sedangkan untuk variabel pengalaman tidak dilakukan uji reliabilitas karena variabel tersebut menggunakan data numerik dan hanya memiliki satu item pertanyaan.hasil pengujian selengkapnya atas reliabilitas kuesioner dapat dilihat pada lampiran 2.

31 Tabel 4.2 Hasil Pengujian Reliabilitas Cronbach's Alpha Nama Variabel Cronbach's Alpha Based on N of Items Standardized Items Kode Etik.784.845 15 Orientasi Etika.795.796 20 Pengalaman* - - - *Pengalaman tidak dilakukan uji reliabilitas Sumber : Data yang sudah diolah 4.3.2. Uji Validitas Uji validitas untuk variabel dependen yaitu persepsi etis menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel ini cukup valid karena memiliki nilai diatas r tabel yang sebesar 0,1946. Hal ini dapat diliat pada Tabel 4.3 dimana terlihat bahwa korelasi antar masing-masing indikator dengan total skor konstruk menunjukkan hasil yang signifikan. Tabel 4.3 Hasil Pengujian Validitas atas Variabel Persepsi Etis Item Pertanyaan Variabel Persepsi Etis N Pearson Correlation Y1 102.507* Y2 102.696* Y3 102.762* Y4 102.506* *nilai r hitung > dari r tabel sebesar 0,1946 Sumber: Hasil pengolahan data

32 Tabel 4.4 Hasil Pengujian Validitas atas Variabel Orientasi Etika Item Pertanyaan N Variabel Orientasi Etika Pearson Correlation X21 102.595* X22 102.542* X23 102.664* X24 102.318* X25 102.549* X26 102.449* X27 102.170 X28 102.342* X29 102.638* X210 102.493* X211 102.313* X212 102.365* X213 102.537* X214 102.161 X215 102.614* X216 102.580* X217 102.611* X218 102.358* X219 102.400* X220 102.271* *nilai r hitung > dari r tabel sebesar 0,1946 Sumber: Data yang sudah diolah Uji validitas atas variabel independen yaitu orientasi etika menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel ini cukup valid. Berdasarkan hasil pengujian atas 20 pertanyaan dalam kuesioner hanya terdapat 2

33 pertanyaan yang tidak secara signifikan dapat mengungkapkan variabel orientasi etika karena memiliki nilai dibawah r tabel sebesar 0,1946. Tabel 4.5 Hasil Pengujian Validitas atas Variabel Kode Etik Item Pertanyaan Variabel Kode Etik N Pearson Correlation X31 102.464* X32 102.446* X33 102.233* X34 102.705* X35 102.679* X36 102.706* X37 102.631* X38 102.652* X39 102.557* X310 102.730* X311 102.618* X312 102.208* X313 102.603* X314 102.575* X315 102.345* *nilai r hitung > dari r tabel sebesar 0,1946 Sumber: Data yang sudah diolah Untuk variabel kode etik berdasarkan hasil pengujian atas 15 pertanyaan dalam kuesioner seluruhnya signifikan dalam mengungkapkan variabel kode etik karena seluruh pertanyaan memiliki hasil nilai r hitung diatas nilai r tabel sebesar 0,1946. Hasil pengujian selengkapnya atas validitas kuesioner dapat dilihat pada lampiran 3.

34 4.3.3. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian ini menyajikan informasi karakteristik variabel penelitian yang meliputi nilai rata-rata (mean), nilai tertinggi (maximum), nilai terendah (minimum) dan nilai standar deviasi untuk menggambarkan penyebaran data penelitan. Deskripsi tersebut peneliti sajikan dalam Tabel 4.6 berikut. Tabel 4.6 Hasil Pengujian Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Persepsi Etis 102 8.0 20.0 12.931 2.5104 Kode Etik 102 49.0 74.0 58.225 5.4662 Pengalaman 102 1.0 25.0 7.382 4.1531 Orientasi Etis 102 50.0 92.0 69.824 7.9956 Valid N (listwise) 102 Definisi Variabel : Persepsi etis = Ukuran Pertimbangan etis Kode Etik = Ukuran Pemahaman atas Kode Etik Pengalaman = Jumlah Pengalaman Audit Orientasi Etis = Ukuran Orientasi Etika Sumber: Hasil pengolahan data Dari hasil pengujian statistik deskriptif pada Tabel 4.6 menunjukkan jumlah observasi penelitian (N) adalah sebanyak 102. Variabel persepsi etis mempunyai nilai minimum 8 dan maksimum 20 dengan rata-rata 12,93 dan standar deviasi sebesar 2,51. Hasil ini menjelaskan penyebaran data berkisar antara 10,42 sampai dengan 15,44. Variabel kode etik memiliki nilai minimum 49 dan maksimum 74 dengan rata-rata 58,22 dan standar deviasi sebesar 5,46. Hasil ini menjelaskan bahwa penyebaran data berkisar antara 52,76 sampai dengan 63,68. Variabel pengalaman memiliki nilai minimum 1 dan maksimum 25 dengan rata-rata

35 7,38dan standar deviasi sebesar 4,15. Hasil ini menjelaskan bahwa penyebaran data berkisar antara 3,23 sampai dengan 11,53. Variabel orientasi etis memiliki nilai minimum 50 dan maksimum 92 dengan rata-rata 69,82 dan standar deviasi sebesar 7,99. Hasil ini menjelaskan bahwa penyebaran data berkisar antara 61,81 sampai dengan 77,82. 4.3.4. Uji Asumsi Klasik Apabila data yang digunakan dalam penelitian mempunyai kualitas yang tidak menyimpang dari asumsi dasar klasik regresi, maka model regresi dalam penelitian dapat digunakan sebagai alat estimasi secara signifikan dan representatif.uji asumsi klasik terdiri atas uji normalitas, autokorelasi, heterokedastisitas, dan multikolinearitas. 4.3.4.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normalitas distribusi data dalam model regresi.pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan alat uji statistik non-parametrik Kolmogorov Smirnov Test. Tabel 4.7 Hasil Pengujian Normalitas Data Unstandardized Residual N 102 Normal Parameters Mean.0000000 Std. Deviation 2.26834154 Absolute.087 Most Extreme Differences Positive.087 Negative -.050 Kolmogorov-Smirnov Z.878 Asymp. Sig. (2-tailed).423 Sumber: Hasil pengolahan data

36 Hasil uji normalitas data pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai asymp.sig.sebesar 0,423 yang lebih besar dari tingkat signifikasi penelitian 5% atau 0,05 yang berarti data dalam penelitian ini terdistribusi normal. Oleh karena data penelitian telah terdistribusi normal, maka data tersebut dapat digunakan dalam pengujian model regresi berganda. 4.3.4.2. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji Run Test untuk mengetahui adanya autokorelasi dalam suatu model regresi. Hasil pengujian autokorelasi dengan Run Test pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa Test Value sebesar -0,8002 dengan probabilitas 0,231 tidak signifikan pada 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi dalam penelitian ini bebas dari autokorelasi. Tabel 4.8 Hasil Pengujian Autokorelasi dengan Run Test Asymp. Sig. (2-tailed).231 Sumber: Hasil pengolahan data 4.3.4.3. Uji Heterokedastisitas Unstandardized Residual Test Value a -.08002 Cases < Test Value 50 Cases >= Test Value 52 Total Cases 102 Number of Runs 58 Z 1.198 Penelitian ini menggunakan metode Glejser untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas dalam suatu model regresi.uji glejser dilakukan dengan meregresi nilai dari seluruh variabel independen terhadap nilai absolut residual

37 sehingga dihasilkan probability value. Kriteria pengujiannya adalah probability value lebih dari 5% (0,05). Berdasarkan Tabel 4.9 probabilitas (sig.) dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statisik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi lebih besar dari 5% (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala heterokedastis dalam model regresi. Tabel 4.9 Hasil Pengujian Heterokedastisitas dengan metode Glejser Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Kode Etik -.031.027 -.117-1.121.265 Pengalaman -.050.035 -.145-1.454.149 Orientasi Etis -.018.019 -.097 -.936.351 Definisi Variabel : Kode Etik = Ukuran Pemahaman atas Kode Etik Pengalaman = Jumlah Pengalaman Audit Orientasi Etis = Ukuran Orientasi Etika Sumber: Hasil pengolahan data 4.3.4.4. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan terdapat atau tidaknya hubungan linier antar variabel independen dalam suatu model regresi. Apabila tolerance value menunjukkan nilai di atas 0,01 dan variance inflation factor (VIF) berada pada nilai di bawah 10 maka tidak terjadi multikolinieritas, namun apabila sebaliknya maka model regresi tersebut mengalami gejala mulitikolinieritas.

38 Melihat hasil besaran korelasi antar variabel yang terdapat pada Tabel 4.10 tidak terdapat variabel yang memiliki nilai korelasi diatas 95% sehingga dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas yang serius, sedangkan hasil perhitungan nilai tolerance untuk seluruh variabel dalam model regresi menunjukkan nilai lebih besar dari 0,1 serta nilai VIF menunjukkan nilai lebih kecil dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. Tabel 4.10 Hasil Pengujian Multikolinieritas Variabel Collinearity Statistics Tolerance VIF Kode Etik.890 1.124 Pengalaman.971 1.029 Orientasi Etis.895 1.117 Definisi Variabel : Kode Etik = Ukuran Pemahaman atas Kode Etik Pengalaman = Jumlah Pengalaman Audit Orientasi Etis = Ukuran Orientasi Etika Sumber: Hasil pengolahan data 4.3.5. Uji Hipotesis Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh kode etik, pengalaman, dan orientasi etika terhadap pertimbangan etis auditor.untuk mencapai tujuan penelitian tersebut dilakukan analisis data menggunakan model regresi berganda.pengujian hipotesis terdiri atas uji regresi simultan (uji statistik F), uji regresi parsial (uji t), dan uji koefisen determinasi yang dijelaskan pada Tabel 4.11 sebagai berikut.

39 Tabel 4.11 Hasil Pengujian Regresi Berganda Model Exp Sign Beta t Sig. Ket (Constant) 6.793 2.394.019 a Kode Etik (+) -.033 -.743.459 b Ditolak Pengalaman (+) -.129-2.306.023 c Ditolak Orientasi Etis (+).129 4.261.000 d Diterima R 2.184 Adjusted R 2.159 F Value 7.344 Sig..000 a a. Signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 b. Tidak signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 dan 0,1 c. Signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 d. Signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 Definisi Variabel : Kode Etik = Ukuran Pemahaman atas Kode Etik Pengalaman = Jumlah Pengalaman Audit Orientasi Etis = Ukuran Orientasi Etika Sumber: Hasil pengolahan data 4.3.5.1. Uji Regresi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F dilakukan untuk menentukan kelayakan model regresi yang digunakan dalam melakukan analisis hipotesis penelitian.model regresi dikatakan layak apabila probability value (p-value) menunjukkan nilai lebih kecil dari 5%. Model pengujian dalam uji stastistik F menggunakan metode backward dalam regresi. Seperti terlihat pada Tabel 4.11, hasil tersebut menunjukkan bahwa p-value dari model regresi yang digunakan kurang dari 5% (0,05). Hal ini mengindikasikan bahwa model penelitian ini layak digunakan sebagai model regresi dalam penelitian. 4.3.5.2. Uji Regresi Parsial (Uji t) Uji regresi parsial dilakukan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen sesuai dengan hipotesis dalam

40 penelitian ini. Variabel indepeden dikatakan berpengaruh terhadap variabel dependen apabila probability value (p-value) menunjukkan nilai lebih kecil dari 5%. Variabel kode etik menunjukkan p-value sebesar 0,459 dengan tanda koefisien regresi negatif. Nilai p-value yang diatas 0,05 menunjukkan bahwa variabel tersebut tidak berpengaruh signfikan atas variabel pertimbangan etis. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa kode etik berpengaruh positif terhadap pertimbangan etis auditor ditolak walaupun tidak berpengaruh signifikan. Uji statistik t menunjukkan bahwa variabel pengalaman menunjukkan nilai p-value sebesar 0,023.Dengan demikian pengalaman berpengaruh signifikan atas pertimbangan etis auditor, namun tanda koefisien regresi pada variabel pengalaman adalah negatif.dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa pengalaman berpengaruh positif terhadap pertimbangan etis auditor ditolak. Variabel orientasi etis menunjukkan nilai p-value sebesar 0,000, sedangkan tanda koefisien regresinya menunjukkan tanda positif.atas dasar tersebut, maka hipotesis yang menyatakan bahwa orientasi etika berpengaruh positif terhadap pertimbangan etis auditor diterima. 4.3.5.3. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi menyatakan persentase total variasi dari variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh variabel independen dalam model penelitian. Koefisien determinasi dalam penelitian ini menggunakan nilai adjusted R square (adj R 2 ) karena terdapat lebih dari satu variabel independen. Tabel 4.11

41 menunjukkan bahwa variabel independen Kode Etik, Pengalaman, dan Orientasi Etika mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 15,9%, sedangkan sisanya sebesar 75,1% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian ini. 4.4. Pembahasan Hasil pengujian regresi atas variabel kode etik menunjukkan arah regresi negatif, sehingga H 1 ditolak. Walaupun arah regresi negatif akan tetapi dengan tingkat p-value yang di atas 0,05 menunjukkan bahwa variabel tersebut tidak berpengaruh signfikan atas variabel pertimbangan etis.dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kode etik tidak mempengaruhi pertimbangan etis auditor dalam menghadapi dilema etis yang mungkin dihadapi dalam pekerjaannya.hal ini mungkin terjadi karena kode etik lebih banyak menerapkan sanksi yang bersifat administratif seperti misalnya peringatan secara tertulis dan penundaan kenaikan pangkat. Dengan demikian auditor tidak terlalu menganggap penting kode etik karena hukuman yang diberikan atas pelanggaran yang terjadi tidak terlalu signifikan bagi mereka Hasil pengujian regresi atas variabel pengalaman menunjukkan arah regresi negatif, sehingga H 2 ditolak. Tanda koefisien regresi menunjukkan hasil negatif, hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak pengalaman auditor (jumlah audit yang dilakukan), maka akan menghasilkan pertimbangan etis yang lebih rendah. Dengan demikian pengalaman bukan merupakan faktor yang berpengaruh positif atas pertimbangan etis auditor dalam menghadapi dilemma etis. Hal ini mungkin terjadi karena dengan semakin seringnya auditor melakukan pemeriksaan di lapangan banyak fakta yang timbul karena faktor

42 situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan, misalnya setoran penerimaan dari retribusi atau pajak seharusnya disetor pada hari yang sama akan tetapi karena faktor geografis dan kondisi lapangan tidak memungkinkan maka penerimaan itu dikumpulkan dan ditampung dahulu beberapa hari baru kemudian disetor. Walaupun ini melanggar aturan maupun standar yang berlaku, akan tetapi timbul permakluman karena kondisi tersebut yang dapat mempengaruhi pertimbangan etis auditor. Selain itu dengan adanya Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menggunakan opini sebagai indikator kinerja maka terdapat kemungkinan terjadinya bias pada saat pemeriksaan oleh auditor. Hasil pengujian menunjukkan variabel orientasi etika berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan etis auditor sehingga H 3 diterima.hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi orientasi seseorang atas etika baik itu dari sisi idealis atau pragmatis hal ini berpengaruh positif atas pertimbangan etis yang diambil auditor pada saat mengalami dilema etis dalam pekerjaan. Hal ini mungkin terjadi karena faktor pribadi seseorang mempengaruhi bagaimana pola pikir dan perilaku seseorang dalam mengambil keputusan etis, sehingga orientasi atau pola pikir auditor akan mempengaruhi pertimbangan auditor dalam mengambil keputusan ketika timbul permasalahan etika dalam proses audit atau dalam pekerjaan sehari-hari.