digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan banyak budaya beragam. Beragam budaya, adat, bahasa, legenda, dongeng dan lain-lain. Setiap daerah mempunyai legenda tersendiri. Namun dari sekian banyak legenda di Indonesia, tentu ada beberapa yang populer dan menjadi legenda yang umumnya diketahui oleh masyarakat Indonesia. Legenda, cerita rakyat ataupun dongeng itu sendiri memiliki pesan moral di dalamnya. Mereka menggambarkan situasi dan keadaan daerah asalnya. Namun sayang, walaupun cerita rakyat adalah satu elemen budaya bangsa Indonesia, mereka semakin tersisihkan keberadaannya. Beragam usaha yang telah dilakukan untuk membangkitkan minat anak terhadap cerita rakyat melalui melalui buku bergambar, tarian, drama, bahkan animasi. Namun sedikit usaha untuk tetap mempertahankan cerita rakyat di kalangan remaja. Cerita rakyat bukan hanya diperuntukkan untuk kalangan anakanak saja, bila diolah sedemikian rupa cerita rakyatpun layak dijadikan bacaan remaja dan dewasa. Banyak penerbit yang menerbitkan buku cerita rakyat untuk anak-anak, namun sedikit yang mengangkat cerita rakyat yang dikhususkan untuk remaja. Ada beberapa faktor yang menjadikan cerita rakyat tersisihkan dari minat remaja zaman sekarang. Remaja zaman sekarang cendrung lebih meminati novel luar negeri dari pada cerita rakyat. Cerita rakyat dianggap hanya cerita kuno, terlalu 1
digilib.uns.ac.id 2 tradisional, dan sederhana karena ketiadaan plot dalam cerita yang dapat membuat pembaca lebih tertarik. Oleh sebab itu penulis ingin menghadirkan kembali cerita rakyat dalam bentuk buku cerita bergambar dengan menambahkan beberapa plot dan alur di dalamnya dengan konten lebih rumit agar dapat dinikmati oleh pembaca yang lebih dewasa. Buku adalah pilihan media yang dianggap paling strategi. Karena buku dapat menyampaikan banyak informasi, dan lebih bersifat general di semua kalangan. Dengan kekuatan cerita, dan ilustrasi yang menarik buku mampu berkomunikasi dan berdialog secara lebih intens dengan pembaca. Namun buku ini berusaha agar tidak tampil menarik saja, tetapi tujuan utamanya adalah mengembangkan sayap buku ilustrasi di ranah Indonesia yang lebih banyak ditempati oleh buku ilustrasi khusus anak-anak. Buku ilustrasi Legenda Timun Mas ini diharapkan akan menjadi salah satu perintis buku ilustrasi untuk kalangan remaja dan dewasa di ranah Indonesia. Diharapkan mampu meningkatkan semangat dan gairah para seniman ilustrasi untuk bergelut di dunia buku ilustrasi untuk kalangan remaja dan dewasa. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan merancang buku ilustrasi legenda Timun Mas agar dapat membangkitkan kembali cerita rakyat di masyarakat khususnya remaja dan dewasa. Dengan judul, TIMUN MAS SISI LAIN.
digilib.uns.ac.id 3 B. Perumusan Masalah Berdasarkan paparan latar belakang yang telah disebutkan sebelumnya, maka permasalahan konsep perancangan ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana merancang buku ilustrasi Legenda Timun Mas yang menarik agar dapat diterima oleh masyarakat, khususnya kalangan remaja? 2. Bagaimana merancang media promosi buku ilustrasi Legenda Timun Mas terhadap masyarakat secara efektif? C. Tujuan Meninjau kembali dari perumusan masalah di atas, maka tujuan dari perancangan ini adalah: 1. Merancang sebuah buku tentang cerita rakyat Timun mas yang menarik agar dapat diterima oleh masyarakat, khususnya kalangan remaja. 2. Merancang media promosi untuk buku cerita rakyat Timun Mas yang efektif terhadap masyarakat sehingga keberadaanya mendapatkan awareness dari target audiens. D. Target Audience Target Audience disegmentasi berdasarkan: 1. Demografis a. Kelompok Umur : 13 tahun 16 tahun b. Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan c. Pendidikan : Semua commit kalangan to user pendidikan
digilib.uns.ac.id 4 d. Golongan : Menengah ke atas e. Agama : Semua agama 2. Geografis : Pulau Jawa 3. Psikografis a. Kelompok masyarakat yang menyukai seni dan budaya. b. Menerima perubahan baru. c. Menyukai segala produk-produk ilustrasi. d. Menyukai cerpen dan novel 4. Behavioral a. Suka membaca. b. Menyukai mengunjungi pameran. c. Sering mengunjungi toko buku. E. Target Visual Dalam target visual ini nantinya penulis berencana membuat ilustrasiilustrasi pendukung cerita yang sesuai dengan tema dan mempunyai daya tarik bagi target audience. Selain itu penulis juga membuat beberapa media untuk mendukung promosi buku ilustrasi ini, yaitu: 1. Target Karya a. Buku ilustrasi Legenda Timun Mas 2. Media Promosi a. Poster b. Social Media
digilib.uns.ac.id 5 3. Merchandise a. Sticker b. Pin c. Kartu pos d. Kalender e. Gelas f. Notes g. Totebag F. Metode Penelitian dan Analisis Dalam proses perancangan buku ilustrasi Legenda Timun Mas, menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, yang dapat memberikan output berupa rekomendasi desain. 1. Metode Pengumpulan Data Proses desain buku ilustrasi Timun Mas ini menggunakan metode pengumpulan data primer. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan disatukan secara langsung dari objek yang diteliti untuk kepentingan studi yang bersangkutan. Metode pengumpulan data primer yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Metode Observasi Adalah pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian. Data-data penelitian tersebut dapat di amati oleh peneliti. Jenis metode observasi adalah observasi langsung tidak berstruktur, yaitu melakukan observasi tanpa commit tanpa menggunakan to user guide observasi. Observasi
digilib.uns.ac.id 6 dilakukan dalam mencari data yang diperlukan baik melalui lingkungan, kebiasaan, kebudayaan orang Jawa Tengah, serta hal-hal yang menyangkut pembuatan karya tugas akhir ini. b. Metode Wawancara Wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara (Bungin, 2008: 126). Metode wawancara dilakukan guna mendapatkan referensi dan informasi mengenai ilustrasi yang akan digunakan dalam perancangan buku ilustrasi Timun Mas. c. Metode Kepustakaan Metode ini dilakukan dengan cara mencari data literatur yang berhubungan dengan kasus. Selain itu juga termasuk pencarian secara online atau kajian internet. d. Metode Angket Sering pula metode angket disebut sebagai metode kuesioner atau dalam bahasa Inggris disebut questionnaire (daftar pertanyaan). Jenis metode angket yang dipakai adalah angket langsung tertutup. Adalah angket yang dirancang sedemikian rupa untuk merekam data tentang keadaan yang dialami pleh responden sendiri, kemdian semua alternatif jawaban yang harus dijawab responden telah tertera dalam angket tersebut (Bungin, 2008:123). Metode angket dilakukan guna mengetahui informasi yang dibutuhkan dalam perancangan buku ilustrasi Legenda Timun Mas.
digilib.uns.ac.id 7 2. Analisis Data Setelah data yang diperoleh dirasa cukup, kemudian dilakukan analisa dengan menggunakan metode yang telah dijelaskan oleh Hb. Sutopo yaitu reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan dan verivikasi (Miles & Huberman, 1984). Dalam melaksanan proses analisa data digunakan model analisa interaktif yang dapat dijelaskan dengan menggunakan diagram sebagai berikut (Hb. Sutopo, 1996: 96). Pengumpulan Data Reduksi Data Sajian Data Penarikan Simpulan Verifikasi Melalui model analisa interaktif diharapkan akan mendapatkan analisa yang lebih tepat dengan mereduksi data yang telah diperoleh dan membuat sajian data untuk kemudian dilakukan penarikan simpulan atau verifikasi. Namaun jika dirasa masih kurang, masih dimungkinkan untuk melakukan pengumpulan data kembali sebagai data pendukung.