BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang penuh khayalan (fiksi) yang dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak benar-benar terjadi. Dongeng merupakan bentuk cerita tradisional atau cerita yang disampaikan secara terun-temurun dari nenek moyang. Dongeng berfungsi untuk menyampaikan ajaran moral yang mendidik, dan juga menghibur (sumber: diakses pada tanggal 13 Februari 2016, 15:20 WIB). Sayangnya, di Indonesia yang kaya akan budaya, dongeng-dongeng tradisional Indonesia sudah mulai dilupakan oleh masyarakat, terutama anak-anak. Padahal, dongeng-dongeng di Indonesia memiliki banyak pesan moral yang mendidik anak-anak untuk bisa membedakan mana yang buruk dan mana yang baik. Manfaat dongeng itu sendiri adalah menjadi sarana untuk menyampaikan pesan moral dan menanamkan nilai kebaikan. Dongeng juga dapat merangsang dan mengembangkan kreativitas anak-anak yang daya penyerapannya tinggi. Dewasa ini, kesadaran anak-anak akan dongeng lokal sangat minim. Anak-anak di Indonesia lebih mengenal dongeng luar negeri atau dongeng negeri barat daripada dongeng dari negeri sendiri. Banyak sekali perusahaan ternama dari luar negeri membuat film-film animasi dan game yang mengadaptasi dongengdongeng di negeri mereka. Reputasi tinggi yang dimiliki oleh dongeng negeri 1

2 2 barat pun meluas hingga ke Indonesia, menutupi keberadaan dongeng lokal yang bermuatkan pesan-pesan yang baik. Hal itu disebabkan karena visualisasi dan media-media yang digunakan dongeng luar negeri lebih menarik dan indah bila dibandingkan dengan dongeng lokal. Padahal, nilai-nilai moral yang disampaikan melalui dongeng jauh lebih efektif dan bermakna bila dongeng tersebut menggunakan media yang menarik. Penulis pun sangat antusias dalam mengangkat dongeng-dongeng Indonesia melalui visual yang baik dan juga media yang menarik agar masyarakat, terutama anak-anak dapat tertarik pada dongeng Indonesia. Penulis yang saat ini tinggal di Jawa ingin mengangkat dongeng yang ada di pulau Jawa. Salah satu dongeng dari pulau Jawa yang menarik minat penulis adalah dongeng Ande-Ande Lumut yang ikut luput dari ingatan masyarakat. Masyarakat hanya mengenal nama dongeng dan nama lagu Ande-Ande Lumut tapi tidak mengetahui isi dari dongeng tersebut. Ande-Ande Lumut itu sendiri memiliki banyak sekali pesan moral yang terkandung didalamnya. Melalui media visual novel yang bersifat menyenangkan sekaligus edukatif ini, ketertarikan anak-anak terhadap dongeng Indonesia akan meningkat dan menghidupkan kembali dongeng Indonesia dalam kemasan yang lebih menghibur dan lebih modern. Berdasarkan uraian diatas, maka judul untuk konsep ini adalah Perancangan Visual Novel Adaptasi Dongeng Ande-Ande Lumut Untuk Anak Usia 9-12 Tahun.

3 3 B. Rumusan Masalah Dalam konsep perancangan ini penulis mencoba merumuskan persoalan dalam bentuk pertanyaan, yaitu : 1. Bagaimana konsep perancangan visualisasi yang tepat dalam perancangan visual novel adaptasi dongeng Ande-Ande Lumut? 2. Bagaimana perancangan visual novel yang tepat dalam memperkenalkan, mengingat dan menumbuhkan minat akan dongeng kepada anak-anak? C. Tujuan dan Manfaat Perancangan Adapun tujuan dari konsep perancangan karya visual ini, yaitu : 1. Mengetahui konsep perancangan visualisasi yang tepat dalam perancangan visual novel adaptasi dongeng Ande-Ande Lumut. 2. Memperkenalkan sekaligus mengingat kembali dongeng Indonesia kepada anak-anak, dan juga menumbuhkan minat agar anak-anak dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya dongeng Indonesia.

4 4 1. Kerangka Pikir D. Kerangka Pikir dan Metode Penelitian Gambar 1 : Kerangka Pikir (Sumber : Dokumen Pribadi) Penelitian dimulai dengan memilih tema edukasi dongeng Indonesia berjudul Ande-Ande Lumut yang mulai dilupakan oleh masyarakat dan anakanak sehingga membutuhkan kontribusi Desain Komunikasi Visual untuk mengenalkan secara interaktif, edukatif dan kreatif. Riset akan dilakukan untuk mendapatkan product insight, penentuan target audience juga akan dilakukan untuk melengkapi input consumer insight. Anak-anak usia 9-12 tahun dipilih sebagai target audience dan mencakup dalam semua segmentasi geografi, demografis, psikografis dan perilaku anak-anak.

5 5 Setelah kedua input diperoleh (consumer insight dan product insight), karya kontribusi DKV (Desain Komunikasi Visual) dapat ditentukan dan menghasilkan strategi pendukung dan strategi komunikasi visual. Strategi pendukung yang akan digunakan adalah software Ren Py untuk membantu progres perancangan game yang akan dibuat, sedangkan strategi visual yang digunakan adalah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dalam edukasi tentang penanaman pesan dan moral dongeng Indonesia. Game berbasis visual ini bersifat edukatif dan interaktif dimana di dalam alur cerita, pemain akan diajak untuk mengenal dongeng Ande-Ande Lumut dan memahami kandungan moral di dalamnya. 2. Metode Penelitian Metode penelitian yang diterapkan penulis adalah metode deskriptif kualitatif dan metode deskriptif kuantitatif. Dari pengertian bersumber dari Moh.Nazir (2005:54) dan Sugiyono (2010:8) metode deskriptif kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur prosedur statistik atau dengan cara kuantifikasi lainnya. Penelitian kualitatif juga bisa diartikan sebagai riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Teknik pengumpulan data kualitatif diantaranya adalah dengan wawancara, kuesioner, dan observasi serta analisis konten. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian deskriptif kualitatif merupakan metode yang menggambarkan permasalahan atau kasus yang dikemukakan berdasarkan fakta yang ada dengan berpijak pada fakta

6 6 yang bersifat khusus kemudian diteliti untuk dipecahkan permasalahanannya untuk kemudian ditarik kesimpulan secara umum. a. Objek dan Subjek Penelitian Subjek penelitian merupakan sasaran dalam melakukan penelitian, dimana merupakan pihak yang dijadikan bahan penelitian. Sedangkan objek lebih merujuk pada permasalahan yang ingin diteliti. Pada penelitian ini objek merupakan anak usia sekolah dasar. Sedangkan subjek penelitian adalah kesadaran tentang pentingnya dongeng Indonesia. b. Sasaran dan Lokasi Penelitian Sasaran yang dituju merupakan siswa usia sekolah dasar, dan lokasi penelitian merupakan tempat penelitian ini dilakukan. Pada penelitian ini penulis mengambil lokasi yaitu di beberapa Sekolah Dasar yang ada di kota Solo dan Yogyakarta. c. Jenis Data dan Sumber Data Karena penelitian bersifat deskriptif kualitatif dan kuantitatif, maka yang menjadi sumber data adalah responden/narasumber (informan) sebagai objek wawancara, dokumen atau arsip wawancara, serta sumber data lain yang didapat dari hasil observasi seperti catatan pengamatan lingkungan dari objek penelitian. Kemudian terdapat dua jenis data yang melengkapi penelitian, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah berbagai informasi dan keterangan yang diperoleh langsung dari sumbernya, yaitu para pihak yang dijadikan informan penelitian. Sedangkan data

7 7 sekunder adalah berbagai teori dan informasi yang diperoleh tidak langsung dari sumbernya. d. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data rupakan metode yang digunakan peneliti guna mendapatkan data dalam suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan. Yang diamati adalah perilaku serta perubahan yang berkaitan dengan penelitian dan mengandung informasi yang berguna untuk melengkapi data penelitian. Kuesioner (questionaire) adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan atau angket yang telah disediakan kepada responden. Kuesioner yang diberikan kepada responden adalah tertutup dalam artian mengharapkan pertanyaan singkat atau memilih pilihan jawaban yang tersedia. Wawancara merupakan teknik mengumpulkan informasi melalui daftar pertanyaan atau kuesioner yang ditujukan pada narasumber atau informan. Sedangkan dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan catatan peristiwa yang telah berlalu. Contoh dokumentasi ialah data berupa foto dan video yang berguna dalam validasi data penelitian. e. Analisis Data

8 8 Analisis data dimulai dengan melakukan pengumpulan data melalui narasumber atau informan yang berkaitan obyek penelitian. Setelah itu dilakukan reduksi atau pemilahan data dengan membuat abstraksi, yaitu mengambil dan mencatat data penelitian dan informasi yang bermanfaat dan sesuai dengan penelitian. Data yang dipilih adalah data yang mampu membantu peneliti dalam memecahkan permasalahan dan membantu dalam konsep perancangan media visual novel. f. Sistematika Penulisan Pada penelitian ini, penulis membagi sistematika penulisan sebagai berikut : 1) BAB I Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat perancangan, kerangka pikir dan metode penelitian. 2) BAB II Berisi tentang landasan teori yang digunakan untuk melakukan kegiatan penelitian. 3) BAB III Berisi tentang data obyek perancangan, instansi terkait, target market dan target audience, kompetitor, dan analisa SWOT. 4) BAB IV Berisi tentang penjelasan konsep karya, konsep perancangan, teknik pelaksanaan, dan visualisasi karya. 5) BAB V

9 9 Berisi tentang penjelasan bagaimana teknik, proses, penyajian, bahan dan ukuran secara visual dalam bentuk karya jadi. 6) BAB VI Berisi kesimpulan penelitian dan saran. 7) Daftar Pustaka Daftar pustaka ini berisi tentang referensi pustaka yang digunakan dalam membantu proses penyusunan konsep perancangan media novel visual dalam penelitian. 8) Lampiran Berisi keterangan tambahan baik berupa gambar maupun data visual lainnya.