BAB I PENDAHULUAN. Bengkulu merupakan salah satu Kota yang berada di Pulau Sumatra. Terdapat empat

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Bengkulu merupakan salah satu Kota yang berada di Pulau Sumatra. Terdapat empat"

Benny Muljana
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bengkulu merupakan salah satu Kota yang berada di Pulau Sumatra. Terdapat empat bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Bengkulu yaitu Bahasa Melayu, Bahasa Rejang, Bahasa Pekal dan Bahasa Lembak. Kehidupan beragama di Kota Bengkulu memiliki mayoritas penduduk 95% beragama Islam. Berdasarkan mayoritas tersebut maka diadakan perayaan Tabot di Bengkulu yang menjadi salah satu upacara tradisional yang diselenggarakan setiap tanggal 1 sampai dengan tanggal 10 Muharam. Acara tersebut untuk memperingati gugurnya Hasan dan Husen cucu Nabi Muhammad SAW oleh keluarga Yalid dari kaum Syiah, dalam peperangan di Karbala pada tahun 61 Hijriah. Pada perayaan Tabot tersebut dilaksanakan berbagai pameran dan lomba yang meriah sesuai artikel yang ditulis oleh Muna Zakiah pada situs Perayaan Tabot tersebut dilaksanakan berbagai pameran dan lomba dengan ikan-ikan, telong-telong, serta kesenian lainnya yang diikuti oleh kelompok-kelompok kesenian yang ada di Provinsi Bengkulu, sehingga menjadikan ajang hiburan rakyat dan menjadi salah satu kalender wisatawan tahunan. Tidak hanya masyarakat Indonesia, bahkan masyarakat asli Kota Bengkulu pun tidak mengetahui secara jelas kebudayaan yang ada di Bengkulu. Berdasarkan 1

2 kuisioner yang telah disebarkan penulis pada tanggal 17 September 2014, sebanyak 50 sampel kepada koresponden dibuktikan bahwa anak-anak sekolah dasar di Bengkulu memiliki pengetahuan yang minim akan kebudayaan daerah mereka sendiri. Begitu pula dengan media menjadi permasalahannya karena kebanyakan dari mereka mengetahui pengetahuan mengenai kebudayaan Bengkulu hanya melalui internet dan orang tua mereka. Sedangkan menurut Elizabeth Hurlock tahun 1978 dalam bukunya yang berjudul Child Development disebutkan bahwa buku menjadi salah satu media yang paling popular bagi anak-anak. Melihat permasalahan tersebut, penulis terinpirasi ntuk membuat sebuah buku ilustrasi yang menarik sehingga anak-anak tertarik untuk mempelajari budaya-budaya yang ada di Indonesia terutama budaya daerah asal mereka sendiri. Buku ini lebih ditujukan pada anak-anak SD yang pada umumnya sudah bisa membaca. Buku ini diharapkan dapat memnyampaikan informasi secara menarik dan asyik sehingga dapat menjadi pengetahuan dan pembelajaran bagi anak-anak Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menemukan masalah: Bagaimana perancangan buku ilustrasi sebagai media pengenalan mengenai budaya kota Bengkulu kepada anak-anak? 2

3 1.3. Batasan Masalah Dalam perancangan buku ilustrasi ini, batasan masenulis membatasi dalam beberapa point: 1. Pembuatan desain dan ilustrasi buku hanya berisikan mengenai kebudayaan yang ada di Kota Bengkulu. 2. Target Audiens: Secara geografis: Bengkulu Secara demografis: a. Usia: 9-12 tahun Menurut Elizabeth Hurlock, usia anak berumur 6-12 tahun merupakan periode dimana anak-anak berkembang dengan cara belajar, membaca, dan bermain sehingga diperlukannya suatu media yang lebih menarik untuk menimbulkan niat baca anak-anak. Dan dalam rentang umur 9-12 tahun, anak-anak ini memiliki minat jenis bacaan dan bobot bacaan yang kurang lebih sama. b. Jenis kelamin: perempuan dan laki-laki. c. Pendidikan: Anak Sekolah Dasar kelas 3 sampai kelas 6 Secara Psikografis: Anak sudah bisa membaca, mulai lancar dalam percakapan dan memiliki daya imajinasi. 3

4 1.4. Tujuan Perancangan Tujuan Tugas Akhir dalam perancangan buku ilustrasi budaya kota Bengkulu adalah untuk merancang buku yang memberikan pengetahuan mengenai kebudayaan Kota Bengkulu terhadap anak-anak Manfaat Tugas Akhir 1. Manfaat bagi bidang Desain Grafis : Meningkatkan ketertarikan desainer Indonesia untuk lebih mengulas dan mengembangan kebudayaan di Indonesia menjadi lebih kreatif. Sehingga generasi muda dapat lebih mencintai kebudayaannya sendiri. 2. Manfaat bagi Pembaca : Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kebudayaan yang ada di Kota Bengkulu berupa gambar ilustrasi yang menarik dan informasi berupa teks sehingga anak-anak dapat mengerti dengan cepat. 3. Manfaat bagi Penulis : Menambah wawasan tentang kebudayaan di Kota Bengkulu, pengalaman dalam merancang sebuah buku ilustrasi serta memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana. 4

5 1.6. Metode Pengumpulan Data Keseimbangan metode kuantitatif dan kualitatif diperlukan dalam sebuah penelitian, hal tersebut dipaparkan oleh Sanfanayong (2006). Beberapa penelitian dalam menentukan sebuah desain cenderung menggunakan metode kualitatif, akan tetapi juga dapat meliputi aspek kuantitatif di dalamnya. Kedua metode tersebut dapat dikolaborasikan dalam mengungkapkan sebuah permasalahan serta pesan-pesan yang ada di dalamnya (hlm. 4) Adanya pemahaman tersebut menjadi acuan peneliti dalam memilih metode penelitian yang akan dilakukan. Analisis secara kuantitatif dan kualitatif akan menjelaskan respon khalayak yang menjadi sasaran. Analisis kuantitatif yang berbentuk matematis atau asas terukur dengan melakukan survey dan interogasi. Hasil data yang diperoleh akan dianalisis secara statistic sehingga diperoleh bentuk visual yang sesuai. Selain itu, penulis juga akan menyebarkan kuisioner berupa pertanyaan yang akan diberikan kepada anak-anak berumur 9-12 tahun untuk mengetahui kesukaan anak pada karakteristik buku yang akan dirancang kelak Metode Perancangan 1. Riset Pendahuluan Penulis melakukan riset mengenai kebudayaan kota Bengkulu secara akurat kepada kantor Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Bengkulu. Kemudian 5

6 menyebarkan kuisioner kepada anak-anak SD untuk mendapatkan data mengenai media buku dengan karakter seperti apa yang tepat untuk dirancang. 2. Brainstorming Penulis akan melakukan brainstorming untuk menemukan solusi dan ide dalam pembuatan buku ilustrasi yang baik. 3. Perancangan buku ilustrasi Setelah mendapatkan data-data pendukung, penulis mulai melakukan perancangan buku ilustrasi berdasarkan pada acuan yang telah didapatkan. 4. Proses evaluasi Melakukan evaluasi terhadap kekurangan yang ada serta mengembangkan kekurangan tersebut menjadi lebih baik 5. Finalisasi Setelah melalui tahap-tahap tersebut, buku ilustrasi telah siap untuk di produksi dan dipergunakan oleh target audience. 6

7 1.8. Sistematika Perancangan : 9-12 tahun Gambar 1.1. Sistematika Perancangan 7

dokumen-dokumen yang mirip

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI SEJARAH MUSIK KERONCONG. Antonius Natali P

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI SEJARAH MUSIK KERONCONG Antonius Natali P. 3404 100 104 Buku ilustrasi adalah buku yang menampilkan hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi,