Kata kunci : terminal parkir elektronik, karakteristik parkir, kelayakan finansial

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KABUPATEN JEMBRANA (Studi Kasus Parkir Tepi Jalan Pasar Umum Negara) TUGAS AKHIR BAB II

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KABUPATEN JEMBRANA (Studi Kasus: Parkir Tepi Jalan Pasar Umum Negara) TUGAS AKHIR

TINJAUAN PUSTAKA. Parkir merupakan tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaraan

BAB I PENDAHULUAN...1

ABSTRAK. Kata kunci: Karakteristik Parkir, Kebutuhan Parkir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. memperkirakan kebutuhan parkir di masa yang akan datang.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Departemen Jendral Perhubungan Darat (1998), Satuan ruang

BAB III LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KAWASAN SANUR

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR PINGGIR JALAN (ON STREET PARKING) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA JALAN (STUDI KASUS: JALAN LEGIAN)

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya (Departemen

BAB III LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya. Pendidikan dan Kebudayaan, 1991). Parkir adalah tempat pemberhentian

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3. Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

Kata Kunci : Karakteristik Parkir, Kebutuhan Parkir, Indeks Parkir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

Kata kunci: Pelabuhan Padangbai-Bali, Karakteristik Parkir, Kebutuhan Ruang Parkir.

ANALISIS KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN PARKIR MOBIL DI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN KAPASITAS PARKIR TERHADAP VOLUME PARKIR PADA AREAL DINAS BINA MARGA DAN CIPTA KARYA KABUPATEN ACEH BARAT.

Dalam pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir (Ditjen Hubdat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR PADA BADAN JALAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LALU LINTAS (STUDI KASUS: JALAN SILIWANGI KABUPATEN GARUT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik masing-masing kendaraan dengan disain dan lokasi parkir. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998).

KEBUTUHAN KAPASITAS LAHAN PARKIR ANGKUTAN PUPUK PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

BAB III LANDASAN TEORI. durasi parkir, akumulasi parkir, angka pergantian parkir (turnover), dan indeks parkir Penentuan Kebutuhan Ruang Parkir

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HALAMAN JUDUL SURAT PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 11 (Sebelas)

II. TINJAUAN PUSTAKA. sementara (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996, 1). Pengertian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu tempat dalam jangka waktu tertentu (Taju, 1996). jalan (On Street Parking) dan parkir dipelataran (Off Street Parking),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat

Yang bertandatangandibawahini, saya : NIM : : AnalisisKarakteristik Dan KebutuhanParkirPerbankan Di Kota Denpasar

BAB III LANDASAN TEORI

Kata kunci : Kinerja ruas jalan, Derajat kejenuhan, On street parking

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jendral Perhubungan Darat (1996), ada beberapa pengertian tentang perparkiran.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir ialah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISA RUANG PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JENDERAL AHMAD YANI KOTA METRO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI LOKASI RUMAH SAKIT UMUM (Studi Kasus RSUD Dr. Moewardi Surakarta)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). menginginkan kendaraannya parkir ditempat, dimana tempat tersebut mudah

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik-karakteristik parkir seperti kebutuhan parkir, volume parkir, durasi

BAB III LANDASAN TEORI

INTISARI. Kata kunci : Volume parkir, kapasitas parkir, Kebutuhan Ruang Parkir(KRP).

PERENCANAAN GEDUNG PARKIR MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

EVALUASI PELAYANAN LAHAN PARKIR KENDARAAN RODA EMPAT DI TERMINAL 1 BANDAR UDARA SOEKARNO HATTA TANGERANG BANTEN*

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mata Kuliah Manajemen Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat

ANALISIS KEBUTUHAN PARKIR PADA BERBAGAI FUNGSI LAHAN DI LEGIAN KUTA, BALI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HALAMAN PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : : Analisis Karakteristik Dan Kebutuhan Parkir Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung.

TESIS ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL RENCANA PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR BERTINGKAT DI PASAR LOKITASARI I G NARENDRA KASUMA

Parkir Suatu keadaan dimana kendaraan tidak bergerak dalam jangka waktu tertentu (tidak bersifat sementara) PP No.43 thn 1993.

BAB II TINJUAN PUSTAKA

PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG

ANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI PUSAT PERBELANJAAN (Studi Kasus Solo Grand mall Surakarta)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangya suatu kota, tentu saja semakin meningkatnya kebutuhan akan

EVALUASI KINERJA PARKIR DI RSU HAJI SURABAYA

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

kendaraan (mobil penumpang, bus\truk, sepeda motor ). Termasuk ruang bebas dan

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS KAPASITAS RUANG PARKIR RSUD RAA SOEWONDO PATI

Analisa Kebutuhan Ruang Parkir Pada Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya. Dosen Pembimbing : Dr. H. Sri Wiwoho M., ST., MT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Evaluasi Kinerja Kapasitas dan Kebutuhan Ruang Parkir di Kantor Dinas Perhubungan kota Surabaya

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR PASAR KLATEN KABUPATEN KLATEN JAWA TENGAH

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR DI PASAR GOTONG ROYONG KOTA MAGELANG, JAWA TENGAH

DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR

Analisis Kebutuhan Parkir

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Transkripsi:

ABSTRAK Parkir adalah tempat khusus bagi kendaraan untuk berhenti demi keselamatan. Jika parkir terlalu jauh dari tujuan maka orang akan beralih ke tempat lain. Masalah parkir telah menimbulkan persoalan pelik di banyak kota besar karena keterbatasan ruang kota. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Kota Denpasar berpengaruh terhadap kebutuhan parkir seperti yang terjadi di Jalan Maluku. Penerapan Terminal Parkir Elektronik (TPE) dilakukan sebagai bentuk upaya pembenahan manajemen pengelolaan parkir On Street dan untuk mengurangi kebocoran pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisis karakteristik parkir dan kelayakan finansial dari penerapan Terminal Parkir Elektronik. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi data primer yang diperoleh melalui survei inventarisasi parkir, survei patroli parkir, dan data sekunder yang dapat diperoleh dari instansi terkait. Untuk mengetahui kelayakan finansial digunakan kriteria penilaian investasi yaitu dengan menganalisis NPV, BCR, IRR dan menghitung Discounted Pay Back Periode (PBP) untuk mengetahui pengembalian modal. Analisis sensitivitas digunakan kondisi dengan parameter asumsi dan kondisi dengan parameter batas nilai NPV, BCR, dan IRR tidak layak.. Analisis karakteristik parkir untuk sepeda motor yaitu: volume parkir dalam 14 jam survei adalah 463 kendaraan, akumulasi rata-rata adalah 30 kend/jam, durasi parkir sebesar 0,601 jam, distribusi parkir sebesar 92,66 % dalam durasi waktu 0 1 jam, tingkat pergantian parkir sebesar 0,945 kend/srp/jam, kapasitas parkir sebesar 58 SRP/jam, penyediaan parkir sebesar 775 kendaraan, dan indeks parkir sebesar 0,7. Karakteristik parkir untuk kendaraan ringan yaitu: volume parkir dalam 14 jam survei adalah 947 kendaraan, akumulasi rata-rata adalah 82 kend/jam, durasi parkir sebesar 0,684 jam, distribusi parkir sebesar 89,65 % dalam durasi waktu 0 1 jam, tingkat pergantian parkir sebesar 0,846 kend/srp/jam, kapasitas parkir sebesar 117 SRP/jam, penyediaan parkir sebesar 1556 kendaraan, dan indeks parkir sebesar 0,52. Analisis kelayakan finansial dengan suku bunga 17% pertahun diperoleh untuk alternatif 1 (tarif tetap Retribusi PD Parkir) didapat NPV > 0, BCR > 1, dan IRR > i. Untuk alternatif 2 (tarif parkir progresif, LV= 2000/jam MC=1000/jam) didapat NPV > 0, BCR > 1, dan IRR > i. Untuk alternatif 3 (tarif parkir progresif, 1 jam pertama LV= 4000 MC=2000, 1 jam selanjutnya LV= 2000/jam MC= 1000/jam ) didapat NPV > 0, BCR > 1, dan IRR > i. Untuk alternatif 4 (tarif parkir progresif sesuai dengan TPE UP Parkir DKI Jakarta) didapat NPV > 0, BCR > 1, dan IRR > i. Jadi analisis menunjukan Penerapan Terminal Parkir Elektronik layak direalisasikan. Kata kunci : terminal parkir elektronik, karakteristik parkir, kelayakan finansial iv

UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-nyalah, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul Analisis Kelayakan Finansial Penerapan Terminal Parkir Elektronik Pada Ruas Jalan di Kota Denpasar (Studi Kasus : Jalan Maluku) ini sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Tersusunnya Tugas Akhir ini tentunya tidak lepas dari bantuan banyak pihak dalam memberikan bimbingan, pengarahan, petunjuk, informasi, dukungan dan bantuan lainnya. Untuk itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. I Nyoman Widana Negara, MSc sebagai Dosen Pembimbing I, Bapak Dr. I Made Agus Ariawan, ST, MT sebagai Dosen Pembimbing II, Orang tua dan keluarga, Rekan-rekan Teknik Sipil Angkatan 2013, serta semua pihak yang telah membantu dalam rangka penyelesaian Tugas Akhir ini. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sebagai masukan untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih. Denpasar, Oktober 2017 Penulis v

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii ABSTRAK... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR NOTASI... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 3 1.4 Manfaat Penelitian... 3 1.5 Batasan Masalah... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5 2.1 Umum... 5 2.2 Fasilitas Parkir... 6 2.3 Satuan Ruang Parkir... 8 2.3.1 Kegiatan Parkir Tetap... 12 2.3.2 Kegiatan Parkir yang Bersifat Sementara... 13 2.4 Karakteristik Parkir... 13 2.4.1 Volume Parkir... 14 2.4.2 Akumulasi Parkir... 14 2.4.3 Lama Waktu Parkir... 15 2.4.4 Pergantian Parkir (Parking Turn Over)... 15 2.4.5 Kapasitas Parkir... 16 2.4.6 Penyediaan Parkir (Parking Supply)... 16 2.4.7 Indeks Parkir (IP)... 17 2.5 Inventarisasi Fasilitas Parkir... 18 2.6 Pengendalian Parkir... 18 2.6.1 Kebijakan Tarif... 18 2.6.2 Alat Pengendali Parkir... 19 2.7 Pola Parkir... 20 2.8 Alat Pengukur Parkir (Terminal Parkir Elektronik)... 24 2.8.1 Kelebihan dan Kekurangan Terminal Parkir Elektronik (TPE). 25 2.8.2 Penerapan Sistem Terminal Parkir Elektronik (TPE)... 25 2.9 Aspek Finansial Penerapan Terminal Parkir Elektronik... 29 2.9.1 Biaya (Cost) Investasi... 29 2.9.2 Pendapatan (Benefit) Parkir... 29 2.9.3 Bunga... 31 2.9.4 Nilai Uang terhadap Waktu... 31 2.10 Studi Kelayakan Finansial Parkir... 32 2.10.1 Benefit Cost Ratio (BCR)... 33 vi

2.10.2 Net Present Value (NPV)... 34 2.10.3 Internal Rate of Return (IRR)... 35 2.10.4 Metode Payback Period... 36 2.11 Analisis Sensitivitas... 37 BAB III METODE PENELITIAN... 39 3.1 Kerangka Penelitian... 39 3.2 Studi Pendahuluan... 40 3.3. Studi Pustaka... 41 3.4 Waktu Survai... 41 3.5 Pengumpulan Data... 42 3.4.1 Data primer... 42 3.4.2 Data Sekunder... 42 3.6 Survai... 43 3.5.1 Survai Inventarisasi Ruang Parkir... 43 3.5.2 Survai Patroli Parkir... 44 3.6 Pendapatan Parkir (Benefit)... 46 3.7 Biaya Investasi (Cost)... 47 3.8 Pengolahan dan Analisis Data... 48 3.6.1 Analisis Karakteristik Parkir... 48 3.6.2 Analisis Kelayakan Finansial Parkir... 48 3.6.3 Metode Payback Period... 49 3.6.4 Analisis Sensitivitas... 50 3.7 Pembahasan dan Saran... 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 51 4.1 Inventarisasi Fasilitas Parkir... 51 4.2 Analisis Karakteristik Parkir... 52 4.2.1 Volume Parkir... 52 4.2.2 Akumulasi Parkir... 54 4.2.3 Rata-rata Lama Parkir... 56 4.2.4 Distribusi Waktu Parkir... 56 4.2.5 Tingkat Pergantian Parkir (Parking Turn Over)... 57 4.2.6 Kapasitas Parkir... 58 4.2.7 Penyediaan Parkir (Parking Supply)... 59 4.2.8 Indeks Parkir... 60 4.3 Desain Petak Parkir dan Penempatan Terminal Parkir Elektronik... 60 4.4 Tingkat Pertumbuhan Kendaraan dan Inflasi... 62 4.5 Prediksi Volume Kendaraan pada Parkir di Jalan Maluku... 64 4.6 Pendapatan Parkir (Benefit)... 65 4.6.1 Alternatif 1 Tarif Parkir Tetap (Retribusi PD Parkir Kota Denpasar)... 66 4.6.2 Alternatif 2 Tarif Parkir Progresif 1... 67 4.6.3 Alternatif 3 Tarif Parkir Progresif 2... 67 4.6.4 Alternatif 4 Tarif Parkir Progresif 3... 68 4.7 Biaya Investasi (Cost)... 68 4.8 Analisis Kelayakan Finansial... 70 4.8.1 Analisis Kelayakan Finansial untuk Alternatif Tarif 1... 70 vii

4.8.2 Analisis Kelayakan Finansial untuk Alternatif Tarif 2... 70 4.8.3 Analisis Kelayakan Finansial untuk Alternatif Tarif 3... 71 4.8.4 Analisis Kelayakan Finansial untuk Alternatif Tarif 4... 72 4.9 Metode Payback Period... 72 4.10 Analisis Sensitivitas... 74 4.10.1 Sensitivitas dengan Alternatif Tarif Parkir 1... 74 4.10.2 Sensitivitas dengan Alternatif Tarif Parkir 2... 75 4.10.3 Sensitivitas dengan Alternatif Tarif Parkir 3... 76 4.10.4 Sensitivitas dengan Alternatif Tarif Parkir 4... 77 BAB V PENUTUP... 79 5.1 Simpulan... 79 5.2 Saran... 82 DAFTAR PUSTAKA... 83 LAMPIRAN A : PETA LOKASI PENELITAIN... 84 LAMPIRAN B : REKAPITULASI DATA... 86 LAMPIRAN C :PERHITUNGAN ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR... 89 LAMPIRAN D : PERHITUNGAN ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL... 96 LAMPIRAN E : PERHITUNGAN ANALISIS SENSITIVITAS... 102 LAMPIRAN F : GAMBAR LAYOUT... 114 LAMPIRAN G : DOKUMENTASI... 116 viii

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Model-Model Pola Parkir... 8 Gambar 2.2 Dimensi Kendaraan Standar Untuk Mobil Penumpang... 10 Gambar 2.3 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Mobil Penumpang (dalam cm).. 11 Gambar 2.4 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Sepeda Motor (dalam cm)... 12 Gambar 2.5 Zoning tarif parkir... 19 Gambar 2.6 Meter Parkir... 20 Gambar 2.7 Tata Cara Parkir Paralel... 21 Gambar 2.8 Tata Cara Parkir Membetuk Sudut 30... 21 Gambar 2.9 Tata Cara Parkir Membetuk Sudut 45... 22 Gambar 2.10 Tata Cara Parkir Membetuk Sudut 60... 22 Gambar 2.11 Tata Cara Parkir Membetuk Sudut 90... 23 Gambar 2.12 Tata Cara Parkir Sepeda Motor... 23 Gambar 2.13 Terminal Parkir Elektronik... 24 Gambar 2.14 Skema Operasional Terminal Parkir Elektronik... 27 Gambar 2.15 Skema Penyetoran Terminal Parkir Elektronik... 28 Gambar 2.16 Grafik Payback Period... 37 Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian... 40 Gambar 3.2 Layout Jalan Maluku... 41 Gambar 4.1 Layout parkir pada ruas Jalan Maluku... 52 Gambar 4.2 Jumlah Komulatif Kendaraan Ringan... 53 Gambar 4.3 Jumlah Komulatif Sepeda Motor... 54 Gambar 4.4 Akumulasi Parkir Kendaraan Ringan... 55 Gambar 4.5 Akumulasi Parkir Sepeda Motor... 55 Gambar 4.6 Akumulasi dan Kapasitas Parkir Kendaraan Ringan... 58 Gambar 4.7 Akumulasi dan Kapasitas Parkir Sepeda Motor... 59 Gambar 4.8 Rencana Petak Parkir dan Penempatan TPE... 62 Gambar 4.9 Grafik Metode Payback Period untuk Alternatif 1... 73 Gambar 4.10 Grafik Metode Payback Period untuk Alternatif 2... 74 ix

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Penentuan satuan ruang parkir (SRP)... 9 Tabel 2.2 Lebar bukaan pintu kendaraan... 10 Tabel 2.3 Dimensi Gambar... 11 Tabel 2.4 Compounded factor dan discounted factor i=8%... 32 Tabel 3.1 Pembagian Petugas Survei Patroli Parkir... 46 Tabel 4.1 Inventarisasi Fasilitas Parkir pada Jalan Maluku... 51 Tabel 4.2 Volume Parkir... 53 Tabel 4.3 Akumulasi Parkir... 54 Tabel 4.4 Rata-rata Lama Parkir... 56 Tabel 4.5 Distribus Waktu Parkir... 57 Tabel 4.6 Tingkat Pergantian Parkir Kendaraan... 57 Tabel 4.7 Kapasitas Parkir... 58 Tabel 4.8 Penyedian Parkir (Parking Supply)... 59 Tabel 4.9 Indek Parkir Tertinggi... 60 Tabel 4.10 Petak Parkir Kondisi Exsisting dan Setelah Didesain Kembali... 60 Tabel 4.11 Analisis Karakteristik Parkir Setelah Desain Ulang Petak Parkir... 61 Tabel 4.12 Persyaratan Penempatan Terminal Parkir Elektronik... 62 Tabel 4.13 Pertumbuhan Jumlah Kendaraan di Kota Denpasar... 63 Tabel 4.14 Pertumbuhan Penduduk Usia 17-75 Tahun di Kota Denpasar... 63 Tabel 4.15 Inflasi di Kota Denpasar... 64 Tabel 4.16 Prediksi Volume Parkir... 65 Tabel 4.17 Contoh Tarif Parkir... 66 Tabel 4.18 Pendapatan dengan Alternatif 1... 66 Tabel 4.19 Pendapatan dengan Alternatif 2... 67 Tabel 4.20 Pendapatan dengan Alternatif 3... 67 Tabel 4.21 Pendapatan dengan Alternatif 4... 68 Tabel 4.22 Rencana Anggaran Biaya... 69 Tabel 4.23 Rekapitulasi Hasil Analisis Finansial Alternatif 1... 70 Tabel 4.24 Rekapitulasi Hasil Analisis Finansial Alternatif 2... 71 Tabel 4.25 Rekapitulasi Hasil Analisis Finansial Alternatif 3... 71 Tabel 4.26 Rekapitulasi Hasil Analisis Finansial Alternatif 4... 72 Tabel 4.27 Rekapitulasi Hasil Analisis Sensitivitas Alternatif 1... 75 Tabel 4.28 Rekapitulasi Hasil Analisis Sensitivitas Alternatif 2... 76 Tabel 4.29 Rekapitulasi Hasil Analisis Sensitivitas Alternatif 3... 77 Tabel 4.30 Rekapitulasi Hasil Analisis Sensitivitas Alternatif 4... 78 x

DAFTAR NOTASI Ab : Annual Benefit Ac : Annual Cost B(t) : Besaran total dari komponen manfaat proyek pada tahun t BCR : Benefit Cost Ratio C(t) : Besaran total dari komponen biaya pada tahun ke-t d : Tingkat bunga yang diperhitungkan D : Rata-Rata Lamanya Parkir (Jam). Ei : Kendaraan yang Masuk Ke lokasi Parkir (Kendaraan). Ex : Kendaraan yang Keluar Ke lokasi Parkir (Kendaraan). F : Faktor Pengurangan Akibat Pergantian Parkir, Nilai Antara 0,80 s/d 0,90. I : Investasi Ix : Interval Waktu Survai (Jam). IP : Indeks Parkir. IRR : Internal Rate of Return i1 : tingkat bunga yang mengahasilkan NPV positif i2 : tingkat bunga yang mengahasilkan NPV negatif KP : Kapasitas Parkir (SRP/Jam). n : Umur Rencana NPV : Net Present Value Nt : Jumlah Total Kendaraan Selama Survei (Kendaraan). Nx : Jumlah Kendaraan Parkir Selama Interval Waktu Survei (Kendaraan). PAD : Pendapatan Asli Daerah. Ps : Penyediaan Parkir (SRP) S : Jumlah Petak Parkir Yang Tersedia di Lokasi Penelitian (SRP). SRP : Satuan Ruang Parkir. T : Lamanya Survei (Jam). t : Jumlah tahun TP : Tarif parkir TPE : Terminal Parkir Elektronik. TPP : tingkat penggunaan parkir (turnover) dalam satu hari dalam satu SRP TR : Angka Pergantian Parkir (Kend/SRP/Jam). Ts : Lama Periode Analisis/Waktu Survai (Jam). V : Volume Parkir. X : Kendaraan Yang Sudah Parkir Sebelum Waktu Survei (Kendaraan). x : Jumlah dari Interval xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Denpasar sebagai ibu kota Provinsi Bali, merupakan pusat perekonomian, pendidikan, industri dan pariwisata. Ketersediaan lapangan kerja merupakan salah satu penyebab tingginya tingkat urbanisasi penduduk. Luas wilayah Kota Denpasar 127,78 km 2, jumlah penduduk 880.600 jiwa dan kepadatan 6.891 jiwa/km2 (Badan Pusat Statistik, 2016). Sebagai pusat aktivitas dan terjadinya mobilitas penduduk yang tinggi, maka dibutuhkan dukungan sarana dan prasarana transportasi yang memadai. Jumlah penduduk yang semakin padat di Kota Denpasar memerlukan fasilitas pelayanan untuk mendukung kegiatan manusia, termasuk didalamnya peningkatan fasilitas transportasi. Sebagai pusat perdagangan dan jasa, semakin banyak bangunan pertokoan serta perdagangan dan jasa yang berkembang di Kota Denpasar. Perkembangan aktivitas tersebut tidak disertai dengan adanya lahan parkir yang memadai. Perkembangan sarana transportasi (kendaraan) yang cukup tinggi tanpa diimbangi dengan penyediaan prasarana jalan dan parkir yang memadai, dapat menimbulkan tundaan yang tinggi, polusi udara, maupun kecelakaan lalu lintas. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Kota Denpasar berpengaruh terhadap kebutuhan parkir seperti yang terjadi di Jalan Maluku. Ruang parkir yang kurang memadai akibat kurangnya penyediaan fasilitas parkir terlihat jelas dimana sebagian besar badan jalan di daerah tersebut dipergunakan sebagai lahan parkir terutama untuk kendaraan sepeda motor. Kondisi ini terjadi biasanya pada saat hari kerja, dimana areal parkir di sepanjang Jalan Maluku yang terlihat ramai dikunjungi pengunjung. Idealnya suatu kawasan pertokoan, harus memiliki lahan parkir sendiri untuk pengunjung, sehingga pengunjung tidak kesulitan mencari lahan untuk memarkir kendaraannya. Oleh karena itu, selayaknya dilakukan upaya-upaya ke arah penanganan parkir dengan menerapkan sistem pengendalian parkir yang tepat dan penyediaan ruang parkir yang memadai. 1

Masalah parkir adalah masalah kebutuhan ruang dimana penyediaan ruang dibatasi oleh luas wilayah dan tata guna lahan di daerah tersebut. Semakin besar volume lalu lintas yang beraktivitas baik yang meninggalkan atau menuju pusat kegiatan, maka semakin besar pula kebutuhan ruang parkir. Bila ruang parkir tidak cukup, maka kendaraan tersebut akan mengambil parkir di tepi jalan di seputar kawasan tersebut, sehingga menyebabkan kesemrawutan. Jadi parkir di badan jalan (on street parking) harus diatur dan dibatasi dengan cara menyediakan ruang parkir sesuai kebutuhan (Suthanaya, 2010). Dengan berkembangnya teknologi, masalah perparkiran masa kini dapat ditanggulangi dengan penggunaan Terminal Parkir Elektronik (TPE). Penggunaan Terminal Parkir Elektronik (TPE) harus dilakukan berdasarkan Peraturan Daerah setempat untuk menetapkan jalan atau kawasan mana yang akan diterapkan Terminal Parkir Elektronik. Dalam peraturan daerah juga harus dirumuskan besarnya denda terhadap pelanggaran ketentuan parkir. Kunci keberhasilan penggunaan Terminal Parkir Elektronik (TPE) adalah penerapan penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran parkir. Di Indonesia, terminal parkir elektronik sudah digunakan di wilayah parkir tepi jalan di Jakarta, Bandung, dan Palembang. Jalan Maluku yang terletak di kelurahan di Dauh Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Barat ini sangat dekat dengan Pusat Perbelanjaan Ramayana dan perkantoran. Selain itu juga banyak terdapat pertokoan yang menimbulkan tarikan perjalanan yang mempengaruhi parkir pada Jalan Maluku. Berdasarkan informasi dari Perusahaan Daerah (PD) Parkir Kota Denpasar, Jalan Maluku merupakan salah satu ruas jalan dengan pendapatan parkir tertinggi di Kota Denpasar, sehingga berpotensi untuk penerapan Terminal Parkir Elektronik. Untuk mengatasi masalah parkir sebagai langkah awal diperlukan adanya kajian mengenai parkir. Penelitian mengenai karakteristik parkir di badan jalan (on street parking) pernah dilakukan di Ruas Jalan Waturenggong oleh Yasa (2008) dengan kapasitas parkir untuk kendaraan ringan sebesar 48 kend/jam dan sepeda motor sebesar 40 kend/jam serta indeks parkir tertinggi untuk kendaraan ringan sebesar 0,126 dan sepeda motor sebesar 0,101 dan di Jalan Monkey Forest oleh Yoga (2015) dengan kapasitas parkir untuk kendaraan ringan sebesar 10 kend/jam 2

dan sepeda motor sebesar 20 kend/jam serta indeks parkir tertinggi untuk kendaraan ringan sebesar 1,10 dan sepeda motor sebesar 3,55. Untuk kondisi saat ini, khususnya di Jalan Maluku belum diketahui karakteristik parkir di daerah tersebut. Selain itu, perlu juga diketahui kelayakan finansial dari penerapan Terminal Parkir Elektronik (TPE) pada lokasi tersebut. Oleh karena itu maka diperlukan adanya kajian mengenai Analisis Kelayakan Finansial Penerapan Terminal Parkir Elektronik Pada Ruas Jalan di Kota Denpasar. 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah karakteristik parkir di Jalan Maluku? 2. Bagaimanakah kelayakan finansial dari penerapan Terminal Parkir Elektronik (TPE) pada ruas jalan di Kota Denpasar dengan studi kasus di Jalan Maluku? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis karakteristik parkir di Jalan Maluku. 2. Untuk menganalisis kelayakan finansial dari penerapan Terminal Parkir Elektronik (TPE) pada ruas jalan di Kota Denpasar dengan studi kasus di Jalan Maluku. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait, yaitu: 1. Bagi mahasiswa dapat mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi pada ruas Jalan Maluku, dan dapat menerapkan teori yang didapat dalam perkuliahan. 2. Bagi masyarakat dapat membantu menambah wawasan masyarakat tentang permasalahan yang terjadi pada ruas Jalan Maluku, dan bagaimana kelayakan finansial dari penerapan Terminal Parkir Elektronik pada lokasi tersebut. 3

3. Dapat menjadi refrensi bagi pemerintah dalam memberikan solusi dan kebijakan untuk mengatasi perparkiran di kawasan Jalan Maluku. 1.5 Batasan Masalah Berdasarkan permasalahan di atas dapat ditentukan batasan-batasan masalah sebagai berikut: 1. Analisis ini tidak memperhitungkan kebutuhan akan ruang parkir, tetapi menganalisis karakteristik parkir. 2. Survei tidak memperhitungkan variasi arus lalu lintas harian, mingguan, bulanan dan tahunan. 3. Survei dilakukan 1 hari pada hari kerja selama 14 jam. 4. Harga Terminal Parkir Elektronik (TPE) dan biaya operasional serta pemeliharaannya diperoleh dari Dinas Perhubungan wilayah yang telah menggunakan Terminal Parkir Elektronik, seperti Jakarta, Surabaya, atau Padang, dan juga sumber internet yaitu https://ekatalog.lkpp.go.id/katalog/komoditas/?q=terminal+parkir+elektronik&ko moditas=, yang diakses tanggal 20 Desember 2016. 5. Dalam analisis kelayakan finansial dipergunakan indikator NPV, BCR, IRR dan Metode Payback Period. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Parkir didefinisikan sebagai tempat khusus bagi kendaraan untuk berhenti demi keselamatan. Parkir mempunyai tujuan yang baik, akses yang mudah dan jika seseorang tidak dapat memarkir kendaraannya, dia tidak bisa membuat suatu perjalanan. Jika parkir terlalu jauh dari tujuan maka orang akan beralih ke tempat lain. Sehingga tujuan utama adalah agar lokasi parkir sedekat mungkin dengan tujuan perjalanan antara 300-400 adalah jarak berjalan yang pada umumnya masih dianggap dekat (Tamin, 2000). Masalah parkir telah menimbulkan persoalan pelik di banyak kota besar karena keterbatasan ruang kota. Meskipun demikian, parkir justru dapat dimanfaatkan sebagai peluang dan potensi atau salah satu alat pengelola lalu lintas kota. Parkir berkaitan erat dengan kebutuhan ruang, sedangkan sediaan ruang terutama di daerah perkotaan sangat terbatas tergantung pada luas wilayah kota, tata guna lahan, dan bagian wilayah kota. Yang mana, bila ruang parkir dibutuhkan di wilayah pusat kegiatan, maka sediaan lahan merupakan masalah yang sangat sulit, kecuali dengan mengubah sebagaian peruntukannya. Dalam membahas masalah perparkiran, perlu diketahui beberapa istilah penting, yaitu sebagai berikut : 1. Kapasitas Parkir : kapasitas parkir (nyata)/kapasitas yang terpakai dalam satusatuan waktu atau kapasitas parkir yang disediakan (parkir kolektif) oleh pihak pengelola. 2. Kapasitas Normal: kapasitas parkir (teoritis) yang dapat digunakan sebagai tempat parkir, yang dinyatakan dalam kendaraan. Kapasitas parkir dalam gedung perkantoran tergantung dalam luas lantai bangunan, maka makin besar luas lantai bangunan, makin besar pula kapasitas normalnya. 3. Durasi Parkir: lamanya suatu kendaraan parkir pada suatu lokasi. 4. Kawasan parkir: kawasan pada suatu areal yang memanfaatkan badan jalan sebagai fasilitas dan terdapat pengendalian parkir melalui pintu masuk. 5

5. Kebutuhan parkir: jumlah ruang parkir yang dibutuhkan yang besarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tingkat pemilikan kendaraan pribadi, tingkat kesulitan menuju daerah yang bersangkutan, ketersediaan angkutan umum, dan tarif parkir. 6. Lama Parkir: jumlah rata-rata waktu parkir pada petak parkir yang tersedia yang dinyatakan dalam 1/2 jam, 1 jam, 1 hari. 7. Puncak Parkir: akumulasi parkir rata-rata tertinggi dengan satuan kendaraan. 8. Jalur sirkulasi: tempat yang digunakan untuk pergerakan kendaraan yang masuk dan keluar dari fasilitas parkir. 9. Jalur gang: merupakan jalur dari dua deretan ruang parkir yang berdekatan. 10. Retribusi parkir: pungutan yang dikenakan pada pemakai kendaraan yang memarkir kendaraannya di ruang parkir. Jumlah kendaraan yang bertambah setiap tahun terutama jenis kendaraan pribadi jelas menjadi penyebab utama meningkatnya kebutuhan akan ruang parkir. Kota-kota lama yang dibangun sebelum era kendaraan bermotor pasti mengalami kesulitan untuk menyediakan lahan parkir tanpa pengorbanan besar, apalagi di pusat kegiatan kota. Setiap pelaku lalu lintas mempunyai kepentingan yang berbeda dan menginginkan fasilitas parkir sesuai dengan kepentingannya. Keinginan para pengguna parkir ini patut diperhatikan oleh penyedia tempat parkir dalam merencanakan dan merancang fasilitas parkir. Selain itu, lokasi tempat parkir dengan tempat yang dituju harus berada dalam jarak yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki. 2.2 Fasilitas Parkir Fasilitas parkir untuk umum di luar badan jalan dapat berupa taman parkir dan atau gedung parkir. Di luar badan jalan antara lain pada kawasan- kawasan tertentu seperti pusat-pusat perbelanjaan, bisnis maupun perkantoran yang menyediakan fasilitas parkir untuk umum (Pedoman Perencanaan dan Pengoperesian Fasilitas Parkir, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 1998). Berdasarkan cara penempatannya dan dalam operasional sehari-hari fasilitas parkir terdiri dari: 6

1. Fasilitas Parkir Pada Badan Jalan (on street parking) Parkir di badan jalan (on street parking) dilakukan di atas badan jalan dengan menggunakan sebagian badan jalan. Walaupun parkir jenis ini diminati, tetapi akan menimbulkan kerugian bagi pengguna transportasi yang lain. Hal ini disebabkan karena parkir memanfaatkan badan jalan akan mengurangi lebar manfaat jalan sehingga dapat mengurangi arus lalu lintas dan pada akhirnya akan menimbulkan gangguan pada fungsi jalan tersebut. Walaupun hanya beberapa kendaraan saja yang parkir di badan jalan tetapi kendaraan tersebut secara efektif telah mengurangi badan jalan. Kendaraan yang parkir di sisi jalan merupakan faktor utama dari 50% kecelakaan yang terjadi ditengah ruas jalan didaerah pertokoan. Hal ini terutama disebabkan karena berkurangnya kebebasan pandangan, kendaraan berhenti dan atau keluar dari tempat parkir di depan kendaraan-kendaraan yang lewat secara mendadak (Ditjen Perhubungan Darat, 1998). 2. Fasilitas Parkir di Luar Badan Jalan (off street parking) Parkir di luar badan jalan (off street parking) yaitu parkir yang lokasi penempatan kendaraannya tidak berada di badan jalan. Parkir jenis ini mengambil tempat di pelataran parkir umum, tempat parkir khusus yang juga terbuka untuk umum dan tempat parkir khusus yang terbatas untuk keperluan sendiri seperti: kantor, pusat perbelanjaan, dan sebagainya. Sistemnya dapat berupa pelataran/taman parkir dan bangunan bertingkat khusus parkir. Secara ideal lokasi yang dibutuhkan untuk parkir di luar badan jalan (off street parking) harus dibangun tidak terlalu jauh dari tempat yang dituju oleh pemarkir. Jarak parkir terjauh ke tempat tujuan tidak lebih dari 300-400 meter. Bila lebih dari itu pemarkir akan mencari tempat parkir lain sebab keberatan untuk berjalan jauh (Warpani, 1990). 7

a. Parkir di tepi jalan (on street parking) b. Parkir di luar jalan (off street perking) Gambar 2.1 Model-Model Pola Parkir Sumber: Abubakar (1998) Fasilitas parkir di luar badan jalan dapat dikelompokkan atas dua bagian, yakni: 1. Fasilitas untuk umum yaitu tempat parkir berupa gedung parkir atau taman parkir untuk umum yang diusahakan sebagai kegiatan sendiri. 2. Fasilitas parkir penunjang yaitu berupa gedung parkir atau taman parkir yang disediakan untuk menunjang kegiatan pada bangunan utama (Abubakar, 1998). Penetapan lokasi parkir dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum, dilakukan dengan memperhatikan : 1. Rencana umum tata ruang daerah, 2. Keselamatan dan kelancaran lalu lintas, 3. Kelestarian lingkungan, 4. Kemudahan bagi pengguna jasa. Keberadaan fasilitas parkir untuk umum berupa gedung parkir atau taman parkir harus menunjang keselamatan dan kelancaran lalu lintas, sehingga penetapan lokasi parkir harus dirancang agar tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas (Pedoman Perencanaan dan Pengoperesian Fasilitas Parkir, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 1998). 2.3 Satuan Ruang Parkir Suatu satuan ruang parkir (SRP) adalah ukuran luas efektif untuk meletakan kendaraan (mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor), termasuk ruang bebas dan buka pintu. Untuk hal-hal tertentu bila tanpa penjelasan, SRP adalah SRP untuk mobil penumpang. Satuan ruang parkir digunakan untuk 8

mengukur kebutuhan ruang parkir. Tetapi untuk menentukan satuan ruang parkir tidak terlepas dari pertimbangan-pertimbangan seperti halnya satuan-satuan lain. Pada ruang parkir dikendalikan, ruang parkir harus diberi ruang marka pada permukaan jalan. Ruang parkir dibagi dalam dua bentuk, yaitu : 1. Ruang parkir sejajar; lebih diinginkan jika kendaraan-kendaraan berjalan melampaui ruang parkir tersebut dan kemudian masuk mundur. Ukuran standar untuk bentuk ini adalah 6,1 x 2,3 atau 2,4 meter. 2. Ruang parkir bersudut, makin besar sudut masuknya, maka makin kecil luas daerah masing-masing ruang parkirnya, akan tetapi makin besar juga lebar jalan yang diperlukan untuk membuat lingkaran membelok bagi kendaraan yang memasuki ruang parkir. Penentuan satuan ruang parkir (SRP) untuk masing-masing jenis kendaraan telah dianalisis sedemikian rupa dan dengan beberapa pendekatan. Penentuan SRP dibagi atas tiga jenis kendaraan dan berdasarkan penentuan SRP untuk mobil penumpang diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) golongan seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 2.1 Penentuan satuan ruang parkir (SRP) No. 1 Jenis Kendaraan a. Mobil Penumpang Untuk Golongan I b. Mobil Penumpang Untuk Golongan II c. Mobil Penumpang Untuk Golongan III Pengguna dan/atau peruntukan fasilitas parkir Karyawan/pekerja kantor, tamu/pengunjung pusat kegiatan perkantoran, perdagangan, pemerintahan, universitas. Pengunjung tempat olahraga, pusat hiburan/rekreasi, hotel, pusat perdagangan eceran/swalayan, rumah sakit, bioskop. Satuan Ruang Parkir (m 2 ) 2,30x 5,00 2,50 x 5,00 Orang cacat. 3,00 x 5,00 2 Sepeda Motor 0,75 x 2,00 Sumber: Abubakar (1998) 9

Mobil penumpang diklasifikasikan menjadi tiga golongan yang didasarkan atas lebar bukaan pintu kendaraan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.2 Lebar bukaan pintu kendaraan Penggunaan dan/atau peruntukan Jenis bukaan pintu fasilitas parkir Karyawan/pekerja kantor, Pintu depan/belakang terbuka Tamu/pengunjung pusat, kegiatan tahap awal 55 cm perkantoran, perdagangan, pemerintah, universitas Pintu depan/belakang terbuka penuh 75 cm Pintu depan terbuka penuh dan ditambah untuk pergerakan kursi Sumber: Abubakar (1998) Pengunjung tempat olahraga, pusat hiburan/rekreasi,hotel, pusat perdagangan, rumah sakit dan bioskop Orang cacat Gol. I II III Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa satuan ruang parkir (SRP) digunakan untuk mengukur kebutuhan ruang parkir. Tetapi untuk menentukan satuan ruang parkir tidak terlepas dari pertimbangan-pertimbangan seperti halnya satuan-satuan lain. Demikian juga halnya untuk menentukan satuan ruang parkir (SRP) didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan hal sebagai berikut ini : Dimensi kendaraan standar untuk mobil penumpang. Gambar 2.2 Dimensi Kendaraan Standar Untuk Mobil Penumpang Sumber : Abubakar (1998) 10

Analisis-analisis yang telah dilakukan secara matematis terhadap masingmasing jenis kendaraan dapat dilihat pada uraian sebagai berikut : a. Satuan Ruang Parkir untuk mobil penumpang ditunjukkan dalam gambar berikut: Gambar 2.3 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Mobil Penumpang (dalam cm) Sumber: Abubakar (1998) Dimensi gambar adalah sebagai berikut : Tabel 2.3 Dimensi Gambar B = 170 a1 = 10 Bp = 230 = B + O + R Gol I O = 55 L = 470 Lp = 500 = L + a1 + a2 R = 5 a2 = 20 B = 170 a1 = 10 Bp = 250 = B + O + R Gol II O = 75 L = 470 Lp = 500 = L + a1 + a2 R = 5 a2 = 20 B = 170 a1 = 10 Bp = 300 = B + O + R Gol III O = 80 L = 470 Lp = 500 = L + a1 + a2 Sumber: Abubakar (1998) R = 50 a2 = 20 11