BAB VI ANALISIS DATA. PELAKSANAAN EKSEKUSI HARTA BERSAMA DALAM PERKARA PERDATA NO 0444/Pdt.G/2012/PA.Tnk

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. masalah Penyelesaian Pembagian Sepertiga Harta Bersama yang

P U T U S A N. Nomor: 0133/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Penyelesaian Perkara Harta Bersama Akibat Perceraian.

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Akibat Hukum Pengabaian Nafkah Terhadap Istri. Menurut Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974.

BAB I PENDAHULUAN. (selanjutnya ditulis dengan UUP) menjelaskan, Perkawinan ialah ikatan lahir bathin

LEGEM PUTUSAN NOMOR:71/ Pdt.G/ 2013/ PA.Sda

UPAYA PERLAWANAN HUKUM TERHADAP EKSEKUSI PEMBAYARAN UANG DALAM PERKARA PERDATA (Studi Kasus Pengadilan Negeri Surakarta)

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon (Suami) atau kuasanya :

SEKITAR EKSEKUSI. (oleh H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu)

BAB I PENDAHULUAN. beli, tetapi disebutkan sebagai dialihkan. Pengertian dialihkan menunjukkan

BAB II HARTA BERSAMA DALAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM, HUKUM POSITIF DAN EKSEKUSI. A. Pengertian dan Dasar Hukum tentang Harta Bersama

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kembali hak-haknya yang dilanggar ke Pengadilan Negeri

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan. Kehakiman mengatur mengenai badan-badan peradilan penyelenggara

BAB IV. ANALISIS TERHADAP PUTUSAN NO. 0688/Pdt.G/2011/PA.Tbn TENTANG PENCABUTAN GUGATAN TANPA PERSETUJUAN TERGUGAT DALAM PERKARA CERAI GUGAT

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA DALAM PERKAWINAN ISLAM. harta kerabat yang dikuasai, maupun harta perorangan yang berasal dari harta

SALINAN P U T U S A N

JENIS SITA. Sita Jaminan thdp barang milik Debitur/Tergugat (Conservatoir Beslag) Sita Jaminan thdp barang bergerak milik Penggugat :

BAB I PENDAHULUAN. menghilangkan nikah yang mengandung banyak kemashlahatan yang. dianjurkan, maka perceraian hukumnya makruh. 1

Nomor Putusan : 73/Pdt.G/2010/PA.GM Para pihak : Penggugat Vs Tergugat Tahun : 2010 Tanggal diputus : 28 April 2010

BAB 5 PENUTUP. Universitas Indonesia

P U T U S A N. Nomor: 0043/Pdt.G/2011/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LAWAN

E K S E K U S I Bagian I Oleh : Drs. H. Taufiqurrohman, SH. Ketua Pengadilan Agama Praya

BAB IV ANALISIS PUTUSAN PA PURWODADI TENTANG KUMULASI GUGATAN. A. Analisis terhadap Putusan PA Purwodadi tentang Kumulasi Gugatan

BAB IV. dalam perkara nomor : 1517/Pdt.G/2007/PA.Sda mengenai penolakan gugatan

Setiap orang yang melaksanakan perkawinan mempunyai tujuan untuk. pada akhirnya perkawinan tersebut harus berakhir dengan perceraian.

P U T U S A N Nomor XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV. ANALISIS PELAKSANAAN PUTUSAN No. 0985/Pdt.G/2011/PA.Sm. TENTANG MUT AH DAN NAFKAH IDDAH

P U T U S A N. Nomor: 0178/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor: 0158/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. untuk akad nikah.nikah menurut syarak ialah akad yang membolehkan seorang

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGALIHAN NAMA ATAS HARTA WARIS SEBAB AHLI WARIS TIDAK PUNYA ANAK

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

AKIBAT HUKUM PERCERAIAN TERHADAP HARTA. BERSAMA di PENGADILAN AGAMA BALIKPAPAN SKRIPSI

PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA

BAB I. Eksekusi pada hakekatnya tidak lain ialah realisasi daripada kewajiban pihak yang

BERPIKIR MENURUT HUKUM TERHADAP PRINSIP NON EKSEKUTABEL JIKA OBYEK EKSEKUSI TELAH BERPINDAH TANGAN Oleh: H. Syamsul Anwar.*

Halaman 1dari 8 hal. Putusan Nomor 139/Pdt.G/2012/PA.Pkc

P U T U S A N Nomor 0655/Pdt.G/2013/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor: 284/Pdt.G/2011/PA.Pkc. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M E L A W A N

SALINAN P U T U S A N Nomor : 194/Pdt.G/2009/PA.Spn.

P U T U S A N Nomor : 1749/Pdt.G/2011/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB V PERSAMAAN DAN PERBEDAAN WASIAT KEPADA NON MUSLIM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

P U T U S A N. Nomor: 0016/Pdt.G/2011/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LAWAN

P U T U S A N. Nomor: 0061/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LAWAN

Putusan Nomor : 276/Pdt.G/2011/PA.Pkc. hal. 1 dari 10 hal.

BAB IV ANALISIS YURIDIS PENERAPAN HAK EX OFFICIO HAKIM TERHADAP HAK-HAK ISTRI DALAM PERKARA CERAI TALAK DI PENGADILAN AGAMA BANGIL

Sewaktu-waktu saya ;

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS PUTUSAN HAKIM PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TENTANG HARTA BERSAMA. A. Gambaran Sengketa Harta Bersama pada Tahun 2008 di PA Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN. Didalam Hukum Acara Perdata terdapat dua perkara, yakni perkara

BAB II TINJAUAN UMUM HARTA BERSAMA DAN TATA CARA PEMBAGIAN HARTA BERSAMA

BAB I PENDAHULUAN. antara mereka dan anak-anaknya, antara phak-pihak yang mempunyai

P U T U S A N Nomor : 1496/Pdt.G/2011/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB III EKSEKUSI NAFKAH IDDAH DAN MUT AH. A. Prosedur dan Biaya Eksekusi di Pengadilan Agama Pekalongan

Perkara Tingkat Pertama Cerai Gugat. Langkah-langkah yang harus dilakukan Penggugat (Istri) atau kuasanya :

P U T U S A N Nomor: 0108/Pdt.G/2010/PA.Spn.

P U T U S A N. Nomor: 0087/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LAWAN

EKSEKUSI PUTUSAN YANG BERKEKUATAN HUKUM TETAP

P E N E T A P A N Nomor : 320/Pdt.P/2013/PA.SUB DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 058/Pdt.G/2011/PA.Blu BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

P U T U S A N. Nomor: 100/Pdt.G/2012/PA.Blu. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 2376/Pdt.G/2012/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA TENTANG CERAI GUGAT DENGAN ALASAN IMPOTEN. A. Prosedur Cerai Gugat Dengan Alasan Impoten

PUTUSAN. Nomor : 0839/Pdt.G/2012/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV. Sebagaimana deskripsi pada dua bab terdahulu dapat dipahami. bahwa dalam hukum Islam dan hukum positif di Indonesia menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. mahluk Allah SWT, tanpa perkawinan manusia tidak akan melanjutkan sejarah

BAB II PERKAWINAN DAN PUTUSNYA PERKAWINAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA HARTA BERSAMA MENURUT MAZHAB SYAFI I

Nomor: 0153/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA. Perkawinan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Perkawinan

BAB I PENDAHULUAN. putusan ini, hubungan antara kedua belah pihak yang berperkara ditetapkan untuk selamalamanya,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. poligami yang diputus oleh Pengadilan Agama Yogyakarta selama tahun 2010

P U T U S A N NOMOR : XXX/Pdt.G/2012/PA.GM

Nomor: 0041/Pdt.G/2011/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LAWAN

P E N E T A P A N. Nomor XX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nomor: 0177/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LAWAN

TENTANG DUDUK PERKARANYA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

P U T U S A N Nomor : 1125/Pdt.G/2010/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENETAPKAN DAPAT DITERIMANYA CONSERVATOIR BESLAG SEBAGAI PELAKSANAAN EKSEKUSI RIIL ATAS SENGKETA TANAH

BAB IV. tunduk dan patuh pada putusan yang dijatuhkan. 1

P U T U S A N. Nomor: 110/Pdt.G/2011/PA.Blu. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

P U T U S A N Nomor : 2132/Pdt.G/2010/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Sewaktu-waktu saya :

E K S E K U S I (P E R D A T A)

Sewaktu-waktu saya:

bismillahirrahmanirrahim

KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA MELAKSANAKAN EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN ( PADA BANK SYARIAH) 1. Oleh : Drs.H Insyafli, M.HI

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perkawinan yang dimulai dengan adanya rasa saling cinta dan kasih sayang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan perempuan dari kedua jenis tersebut Allah menjadikan mereka saling

BAB I PENDAHULUAN. menyebutkan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dinyatakan pada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

PENERAPAN PERMA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG MEDIASI DALAM PERSIDANGAN DI PENGADILAN AGAMA Oleh : H. Sarwohadi, SH, MH (Hakim Tinggi PTA Bengkulu)

P U T U S A N NOMOR: 51/Pdt.G/2012/PA.Msa BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

PUTUSAN. Nomor : 1723/Pdt.G/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

TENTANG DUDUK PERKARANYA

PUTUSAN. Nomor : 1636/Pdt.G/2012/PA.Plg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BAB VI ANALISIS DATA PELAKSANAAN EKSEKUSI HARTA BERSAMA DALAM PERKARA PERDATA NO 0444/Pdt.G/2012/PA.Tnk Islam tidak mengatur tentang harta bersama dan harta bawaan kedalam ikatan perkawinan, yang ada hanya menerangkan tentang adanya hak milik pria dan hak milik wanita serta maskawin yang berlangsung. Sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur an Surat An-Nisa ayat 32: Artinya : Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. Berdasarkan ayat di atas bahwa setiap laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan semua wanita dari apa yang mereka usahakan pula. Ayat tersebut menjelaskan adanya persamaan antara kaum pria dan wanita. Kaum wanita di syariatkan untuk mendapat mata pencaharian sebagaimana kamu pria. Keduanya dibimbing kepada karunia dan kebaikan yang berupa harta dengan jalan beramal dan tidak merasa iri hati.

60 Harta perkawinan dalam hukum Islam disebut syirkah, yaitu cara penyatuan atau penggabungan harta kekayaan seseorang dengan harta orang lain. Al-Qur an dan hadist tidak membicarakan harta bersama secara tegas. Akan tetapi dalam kitab-kitab fikih ada pembahasan yang dapat diartikan sebagai pembahasan harta bersama, yaitu yang disebut syarikah atau syirkah (perkongsian). Menurut para ulama ada beberapa macam perkongsian yaitu a. Menurut mazhab Hanafi Syarikah,dibagi dua bagian yaitu syarikah milik dan syarikah uqud. Syarikah milik adalah perkongsian antara dua orang atau lebih terhadap sesuatu tanpa adanya akad atau perjanjian. Syarikah uqud adalah perkongsian modal tenaga dan perkongsian modal tetapi sama-sama mendapat kepercayaan orang. b. Menurut mazhab Maliki Syarikah dibagi menjadi enam bagian yaitu syarikah mufawadhah (pe rkongsian tak terbatas) syarikah inan (perkongsian terbatas), syarikah amal (perkongsian tenaga), syarikah dziman (perkongsian kepercayaan), syarikah jabar (perkongsian karena turut hadir) dan syarikah mudharbah (perkongsian berdua laba). c. Menurut mazhab Syafi i Membagi syarikah menjadi empat bagian, yaitu syarikah inaan (perkongsian terbatas) syarikah abdan (perkongsian tenaga) syarikah mufawadhah (perkongsian tak terbatas) dan syarikah wujuuh (perkongsian kepercayaan). Berdasarkan penjelasan di atas bahwa harta bersama yang didapat dari hasil pencaharian suami dan istri termasuk pada syirkah abdan dan mufawwadah. Dikatakan syarikah abdan karna kenyataan kenyataan pada umumnya suami istri dalam masyarakat Indonesia sama-sama bekerja dan membanting tulang berusaha untuk mendapatkan nafkah hidup keluarga sehari-hari dan sekedar harta simpanan untuk masa tua mereka dan peninggalan untuk anak-anak mereka sesudah mereka meninggal dunia. Dan dikatakan sebagai syarikah mufawwadah karena perkongsian suami istri tidak terbatas. Apa yang mereka

hasilkan dalam masa perkawinan mereka termasuk harta bersama, kecuali mereka termasuk harta hibah. Selanjutnya Pengadilan Agama Kelas 1A Tanjung Karang sebagai lembaga resmi pemerintah memiliki legalitas dan untuk menyelesaikan berbagai perkara yang berkenaan dengan dinamika hukum Islam. Tugas dan wewenang Pengadilan Agama sebagaimana yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama Pasal 49 ayat (1) yang berbunyi: Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutuskan dan menyelesaikan prkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam. Setelah Pengadilan Agama Kelas 1A Tanjung Karang memutuskan terhadap suatu perkara, dimana perkara yang diputuskan diharuskan melakukan eksekusi terhadap sesuatu, maka kepada salah satu pihak untuk dapat membayar sejumlah uang, atau menghukum pihak yang kalah untuk membayar sejumlah uang, atau juga pelaksanaan putusan hakim yang memerintahkan untuk melakukan pengosongan benda tetap, sedangkan yang kalah tidak mau melaksanakan putusan itu secara sukarela sehingga memerlukan upaya paksa dari pengadilan untuk melaksanakannya. Keputusan yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Agama kelas 1A Tanjung Karang memiliki kekuatan hukum tetap. Keputusan tersebut mengikat semua pihak yang berperkara serta pihak-pihak yang mengambil manfaat atau mendapat hak dari mereka. Keputusan yang telah berkekuatan hukum tetap dapat dipaksa melalui Pengadilan jika pihak yang kalah tidak mau melaksanakan secara sukarela. Berbagai perkara yang masuk di Pengadilan Agama Tanjung Karang diproses sesuai mekanisme yang berlaku. Proses penyelesaian perkara-perkara tersebut memiliki posisi yang sangat strategis untuk mendamaikan terhadap dua pihak yang dalam hal ini terhadap penyelesaian tentang sita marital atas harta bersama yang sesuai dengan hasil observasi kasus tersebut banyak dilakukan oleh sang istri terhadap suami. Sebagai sebuah lembaga yang memiliki kewenangan tersebut, Pengadilan Agama Kelas 1A Tanjung Karang 61

62 melaksanakan eksekusi harta bersama apabila dalam waktu yang telah ditentukan oleh Pengadilan, pihak tergugat selaku pihak yang ditegur tetap membangkang atau tidak melaksanakan bunyi putusan hakim sebagaimana tersebut dalam amar putusan yang maksudnya agar dilaksanakan penyitaan barang-barang bergerak milik tergugat dan jika sekitarnya tidak mencukupi untuk memenuhi isi putusan tersebut diperbolehkan dilakukan penyitaan terhadap barang-barang tidak bergerak milik tergugat tersebut (Pasal 208 R.Bg/197 HIR). Penyitaan eksekusi ini dijalankan oleh panitera Pengadilan Agama kelas 1A Tanjung karang yang apabila berhalangan digantikan dengan seorang yang cakap dan dapat diprcaya untuk melaksanakan tugas tersebut. Berdasarkan pasal 208 R.Bg/197 HIR ayat (1) HIR maka perintah untuk melaksanakan ekekusi ini semata-mata oleh ketua Pengadilan Agama dilakukan adalah karena tergugat tidak melaksanakan putusan yang mengharuskan tergugat untuk membayar sejumlah uang / sesuatu benda kepada penggugat. Putusan yang dijatuhkan oleh hakim akan memposisikan para pihak pada dua sisi yaitu pihak yang kalah dan pihak yang menang, penggugat dan tergugat masing-masing memungkinkan berada pada salah satu dari kedua hal tersebut. Lazimnya penggugat jika berada pada pihak yang menang sudah pasti menginginkan apa yang menjadi haknya secara hukum dapat dikuasainya, sementara pihak yang dikalahkan dalam hal ini tentunya si tergugat apabila dengan suka rela menyerahkan hakhak si penggugat maka persoalan menjadi selesai. Jika sebaliknya yakni tergugat tidak menyerahkan dan terus menguasai apa yang menjadi hak penggugat maka disinilah perlunya pelaksanaan eksekusi, pelaksanaan mana dilakukan melalui prosedur dan tahap-tahap sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. Putusan hakim mengenai pelaksanaan eksekusi terhadap pembagian harta bersama adalah apabila tergugat tidak mau melaksanakan putusan tersebut padahal putusannya telah memiliki kekuatan hukum tetap, oleh karenanya hakim selaku pihak yang berwenang melaksanakan eksekusi.

Pembagian harta bersama dalam perkara perdata No 0444/Pdt.G/2012/PA.Tnk adalah harta bersama akibat perceraian yang diperoleh baik dari suami atau istri masingmasing berhak mendapat ½ dari harta tersebut, karena selama perkawinan terdapat adanya harta bersama maka hakim disini memberikan putusan mengenai besarnya bagian masing-masing. Pengadilan menetapkan pembagian harta bersama tersebut ½ untuk penggugat dan ½ bagian untuk tergugat. Pembagian harta bersama tersebut dipandang telah memenuhi unsure keadilan, karena baik suami maupun istri sama-sama bekerja mencari nafkah. Dalam prosedur pelaksanaan eksekusi terhadap Pembagian harta bersama No. 0444/Pdt.G/2012/PA.Tnk telah menggunakan prosedur hukum yang berlaku, di mana dalam pelaksanaannya tidak ada pihak-pihak yang di dzalimi oleh pelaksanaan eksekusi tersebut. Oleh karenanya pelaksanaan eksekusi harta bersama No 0444/Pdt.G/2012/PA.Tnk, yang dilakukan Pengadilan Agama Kelas 1A Tanjung Karang tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku. 63