E K S E K U S I Bagian I Oleh : Drs. H. Taufiqurrohman, SH. Ketua Pengadilan Agama Praya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "E K S E K U S I Bagian I Oleh : Drs. H. Taufiqurrohman, SH. Ketua Pengadilan Agama Praya"

Transkripsi

1 1 E K S E K U S I Bagian I Oleh : Drs. H. Taufiqurrohman, SH. Ketua Pengadilan Agama Praya A. PENGERTIAN EKSEKUSI Secara etimologis eksekusi berasal dari bahasa Belanda yang berarati menjalankan putusan hakim atau pelaksanaan putusan hakim atau pelaksanaan putusan (tenuitvoer legging van vonnisen) secara terminologis eksekusi ialah melaksanakan putusan (vonis) pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap. Putusan pengadilan yang dapat dilaksanakan adalah putusan yang mempunyai kekuatan eksekutorial yaitu putusan yang bersifat condemnatoir, sedangkan putusan yang bersifat declaratoir dan constitutif tidak memerlukan eksekusi dalam menjalankannya. Pengadilan dalam mengeksekusi harus memperhatikan asas-asas pelaksanaan Eksekusi putusan, yaitu sebagai berikut. 1. Putusan pengadilan telah memperoleh kekuatan hukum tetap, kecuali putusan provisionil, putusan perdamain eksekusi grose akta dan pelaksanaan putusan voerbar bij vooraad. Putusan yang telah mempunyai memperoleh kekuatan hukum tetap adalah putusan final, tidak ada lagi upaya hukum, tidak ada lagi upaya hukum, tidak bisa lagi disengketakan oleh pihak-pihak yang berperkara, mempunyai kekuatan hukum mengikat para pihak yang berperkara. 2. Putusan tidak dilaksanakan secara suka rela, maksudnya pihak yang kalah dengan sukarela melaksanakan putusan tersebut, bila perlu dapat dengan cara paksa melalui proses ekseskusi oleh pengadilan. 3. Putusan mengandung amar condemnatoir. Ciri Putusan condemnation mengandung salah satu amar yang menyatukan: Pengadilan hukum atau memerintahkan untuk: a. Menyerahkan; b. Pengosongan; c. Membagi; d. Melaksanakan; e. Menghentikan; f. Membayar; g. Membongkar; h. Tidak melakukan sesuatu.

2 2 4. Eksekusi dibawah pimpinan Ketua Pengadilan. Sebelum melaksnakan seksekusi Ketua Pengadilan Agama terlebih dahulu mengeluarkan penetapan yang disampaikan kepada panitera/juru sita untuk melaksanakan eksekusi dan pelaksanaan eksekusi dipimpin oleh Ketua Pengadilan Agama yang berwewenang mengeksekusikan adalah Pengadilan Agama yang menjatuhkan putusan tersebut atau Pengadilan Agama yang diberi delegasi wewenang oleh Pengadilan Agama yang memutusnya. B. MACAM-MACAM EKSEKUSI Macam-macam eksekusi, yaitu sebagai berikut. 1. Eksekusi putusan yang menghukum pihak yang kalah untuk membayar sejumlah uang. 2. Eksekusi putusan menghukum orang untuk melakukan suatu perbuatan (Pasal 225 HIR dan Pasal 259 R.Bg). 3. Eksekusi riil, yaitu pelaksanaan putusan hakim yang memerintahkan pengosongan benda tetap kepada orang yang dilaksanakan (Pasal RV 1033). 4. Eksekusi riil dengan perjanjian lelang (Pasal 200 ayat (11) HIR/Pasal 218 ayat (2) R.Bg). C. TATA CARA EKSEKUSI 1. Eksekusi Riil Secara prosedur pelaskanaan eksekusi riil adalah sebagai berikut. a. Permohonan eksekusi oleh pihak yang kalah tidak bersedia melaksnakan putusan Pengadilan Agama secara sukarela untuk dilaksankan secara paksa (Pasal 207 ayat (1) R.Bg/Pasal 196 HIR) b. Penaksairan biaya eksekusi oleh petugas meja pertama. Biaya yang diperlukan meliputi biaya pendaftaran eksekusi, biaya seksiseksi, biaya pengamanan, dan biaya lain yang diperlukan. Setelah biaya tersebut dibayar barulah didaftarkan dalam register eksekusi. c. Telah dilaksanakan teguran (aan maning). Pengadilan Agama menegur kepada pihak yang kalah agar melaksnakan putusan dan memanggil kedua pihak yang berperkara datang di depan Ketua Pengadilan Agama [ada hari dan tanggal yang telah ditetapkan. Pihak yang kalah diberikan tenggang waktu 8 (delapan) hari untuk berpikir, jika dalam waktu tersebut pihak yag kalah tidak mau melaksanakan putusan, maka Pengadilan Agama dapat melaksanakan eksekusi putusan. (Pasal 196 HIR)

3 3 d. Perintah eksekusi Ketua Pengadilan Agama mengeluarkan surat penetapan yang intinya memerintahkan panitera/juru sita untuk melaksanakan eksekusi dibantu oleh 2 (dua) orang saksi. Dalam penetapan tersebut harus disebutkan nomor perkara yang hendak dieksekusi dan objeknya. e. Pelaksanaa eksekusi riil. Eksekusi hanya dilakukan oleh panitera atau juru sita dan dibantu oleh 2 (dua) orang saksi, dan panitera/juru sita wajib hadir ke tempat objek barang yang akan dieksekusi. Eksekusi dilaksanakan sesuai dengan amar putusan, serta dibuatkan Berita Acara Eksekusi. Berita acara eksekusi memuat hal-hal sebagai berikut. 1. Jenis barang yang dieksekusi. 2. Letak, ukuran dan luas barang tetap yang dieksekusi. 3. Hadir tidaknya pihak yang tereksekusi. 4. Penegasan dan keterangan pengawasan barang. 5. Penjelasan Non Bevending bagi yang tidak sesuai dengan amar putusan. 6. Penjelasan dapat atau tidaknya ekesekusi dijalankan. 7. Hari, tanggal, jam, bulan, dan tahun pelaksanaan eksekusi. 8. Berita Acara Eksekusi ditandatangani oleh petugas eksekusi, 2 (dua) orang saksi, kepala desa/lurah setempat dan tereksekusi. 2. Eksekusi Pembayaran Sejumlah Uang Eksekusi pembayaran sejumlah uang ialah eksekusi yang intinya agar pihak yang kalah dalam berperkara membayar sejumlah uang yang telah ditetapkan pihak pengadilan kepada pihak yang memenangkan. Dalam Pengadilan Agama hal ini terjadi pada sengketa nafkah anak, nafkah beban istri masa iddah dan/atau sengketa lain yang dapat dinilai dengan uang. Apabila pihak yang sudah tidak melunasi pembayaran sejumlah uang, maka dapat dilakukan secara paksa dengan cara menjual lelang kekayaan tergugat. Hal ini berdasar Pada Pasal 225 ayat (1) HIR prosedur eksekusi pembayaran sejumlah uang. Dalam praktek peradilan agama eksekusi pembayaran sejumlah uang mempunyai beberapa tahapan sebagai berikut. a. Permohonan eksekusi dari pihak yang menang Permohonan eksekusi tersebut ditujukan kepada Ketua Pengadilan Agama yang memutuskan perkara tersebut. b. Pengadilan mengeluarkan penetapan sita eksekusi Setelah Pengadilan Agama menerima surat permohonan eksekusi dari pihak yang menang, Pengadilan Agama segera memanggil pihak yang

4 4 kalah untuk mengikuti sidang dan aan maning (teguran), agar pihak yang kalah segera melaksanakan putusan secara sukarela (Pasal 207 ayat (1) dan (2) R.Bg dan Pasal 196 HIR). Apabila pihak yang kalah tidak melaksnakan pula putusan, maka Pengadilan Agama mengeluarkan surat penetapan sita eksekusi (Pasal 208 R.Bg dan Pasal 197 HIR dan Pasal 439 Rv). c. Ketua Pengadilan Agama mengeluarkan perintah eksekusi Surat perintah eksekusi tersebut berisi tentang perintah penjualan lelang barang-barang yang telah diletakan sita eksekusi dengan menyebut objek yang akan dieksekusi dan menyebutkan putusan yang menjadi dasar eksekusi tersebut. d. Pengumuman lelang Pengumuman lelang tersebut melalui surat kabar atau mass media terhadap barang-barang/benda-benda yang akan dieksekusi (Pasal 200 a 6HIR dan Pasal 217 a I R.Bg). e. Ketua Pengadilan Agama meminta bantuan kantor lembaga negara untuk menjual lelang barang-barang yang telah diletakkan sita eksekusi dengan lampiran: - Salinan surat putusan Pengadilan Agama; - Salinan penetapan sita eksekusi; - Salinan Berita Acara Sita; - Salinan penetapan lelang; - Salinan surat pemberitahuan kepda pihak yang berkepentingan; - Bukti pemeilikan barang, misal sertifikat tanah; - Sayarat-syarat lelang; - Bukti pengumuman lelang. f. Kantor lelang mendaftarkan permintaan lelang tersebut dalam buku khusus. g. Kepada kantor lelang menetapkan waktu pelaksanaan lelang. h. Penentuan syarat lelang dan floor price (patok harga). Penentuan syarat lelang menjadi kewenangan Ketua Pengadilan Agama yang bertindak sebagai penjual untuk dan atas nama termohon eksekusi Misalnya, tata cara penawaran dan pembayaran. Sedangkan, untuk floor price (patok harga terendah) disesuaikan dengan harga pasaran dan nilai ekonomis barang dan ini menjadi wewenang Kepala Kantor Lembaga Lelang Negara.

5 5 i. Tata cara penawan Pihak-pihak yang ikut dalam lelang harus mengajukan penawaran secara tertulis dengan menyebutkan nama dan alamat penawar, menyebut harga yang disangupinya dan ditandatangani oleh pihakpihak penawar. j. Menentukan pemenang. Pemenang lelang adalah penawaran tertinggi. k. Pembayaran harga lelang. Pengadilan Agama berhak menentukan syarat-syarat pembayaran lelang.

6 6 BERITA ACARA SITA EKSEKUSI Nomor 0000/Pdt.G/20.../PA.Pra Pada hari... tanggal saya... Panitera/Wakil Panitera/Jurusita/Jurusita Pengganti* Pengadilan Agama/Mahkamah Syar iyah... atas perintah Ketua Pengadilan Agama/Mahkamah Syar iyah tersebut dalam surat penetapannya Nomor 0000/Pdt.G/20.../PA.Pra Tanggal dalam perkara antara:..., umur... tahun, agama Islam, pekerjaan..., pendidikan..., tempat kediaman di......, RT.... RW...., Kelurahan/Desa..., Kecamatan..., Kota/Kabupaten..., sebagai Penggugat;1 Melawan..., umur... tahun, agama Islam, pekerjaan..., pendidikan..., tempat kediaman di......, RT.... RW...., Kelurahan/Desa..., Kecamatan..., Kota/Kabupaten..., sebagai Penggugat;2 untuk melakukan eksekusi atas barang-barang sebagaimana tersebut pada akta perdamaian/amar putusan di atas yang ada ditangan/kepunyaan* Tergugat/Termohon*, maka saya dengan disertai dua orang saksi yang sah telah dewasa dan dapat dipercaya: 1..., bertempat tinggal di pekerjaan , bertempat tinggal di pekerjaan... telah datang di tempat barang-barang terletak/berada dan atau di tempat tinggal Tergugat/Termohon*, di sana bertemu dan berbicara dengan: Setelah kepadanya diberitahukan tentang maksud kedatangan saya dengan memperlihatkan surat penetapan tersebut di atas, yaitu untuk melakukan penyitaan eksekusi atas barang-barang yang ada ditangan/kepunyaan Tergugat/Termohon* guna melaksanakan putusan/ penetapan/akta perdamaian* Pengadilan Agama/Mahkamah Syar iyah... Nomor 0000/Pdt.G/20.../PA.Pra tanggal... dalam perkara antara kedua belah, atas putusan tersebut Tergugat/Termohon* di hukum untuk: Maka saya dengan disaksikan oleh dua orang saksi tersebut melakukan penyitaan atas barang-barang yang ada di tangan/kepunyaan Tergugat/Termohon* yaitu:

7 7 Sebagai penyimpan barang-barang sitaan tersebut di atas telah ditunjuk: Tergugat/Termohon Eksekusi, dengan diberitahukan kepadanya, bahwa barang-barang itu harus dijaga dengan baik, tidak boleh dipindahkan dan atau dihilangkan dari tangannya, seperti dijual dan sebagainya. Dan Kepala Desa/Lurah*... yang mengaku bernama... telah saya beritahukan mengenai penyitaan barang-barang itu dengan maksud supaya diumumkan di tempat itu, sehingga diketahui oleh orang banyak. Selanjutnya saya telah meninggalkan dan menyerahkan kepada pihak Penggugat/Pemohon* Eksekusi dan Tergugat/Termohon Eksekusi * masing-masing sehelai salinan berita acara penyitaan ini. Demikian berita acara penyitaan ini dibuat dan ditandatangani oleh saya Panitera/Wakil Panitera/Jurusita*, saksi-saksi, Tergugat/Termohon* dan Kepala Desa/Lurah* tersebut. Saksi-saksi Tergugat/Termohon Panitera/Jurusita... Kepala Desa / Lurah Perincian biaya 1. Pendaftaran : Rp. 2. Keamanan : Rp : Rp : Rp : Rp : Rp. Jumlah : Rp. (...)

8 8 BERITA ACARA SITA EKSEKUSI Nomor 0000/Pdt.G/20.../PA.Pra Pada hari... tanggal... jam... saya Panitera/Jurusita/Jurusita Pengganti* Pengadilan Agama/ Mahkamah Syar iyah... telah memerintahkan Petugas Meja I supaya tentang penyitaan barangbarang tetap tersebut di atas diumumkan dengan jalan mendaftarkannya dalam register yang disediakan untuk itu, sebagaimana Pasal 198 HIR/213 R.Bg. Panitera/Jurusita*...

9 9 BERITA ACARA SITA EKSEKUSI Nomor 0000/Pdt.G/20.../PA.Pra Pada hari... tanggal... jam... saya......panitera/jurusita/jurusita Pengganti* Pengadilan Agama/Mahkamah Syar iyah... telah mendaftarkan untukseperlunya kepada Kantor Badan Pertanahan Nasional... tentang penyitaan barang-barang tetap tersebut di atas diumumkan dengan jalan mendaftarkannya dalam register yang disediakan untuk itu, sebagaimana Pasal 198 HIR/213 R.Bg. Panitera/Jurusita*... * coret yang tidak perlu.

10 10 BERITA ACARA EKSEKUSI Nomor 0000/Pdt.G/20.../PA.Pra Pada hari ini... tanggal... saya Panitera/Jurusita* Pengadilan Agama/Mahkamah Syar iyah..., atas perintah Ketua Pengadilan Agama/Mahkamah Syar iyah... Nomor 1/Pdt.G/.../PA/Msy... Tanggal dalam perkara antara:..., umur... tahun, agama Islam, pekerjaan..., pendidikan..., tempat kediaman di..., RT.... RW...., Kelurahan/Desa..., Kecamatan..., Kota/Kabupaten..., sebagai Pemohon eksekusi; melawan..., umur... tahun, agama Islam, pekerjaan..., pendidikan..., tempat kediaman di..., RT.... RW...., Kelurahan/Desa..., Kecamatan..., Kota/Kabupaten..., sebagai Termohon eksekusi; dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi yang telah dewasa masing-masing bernama : 1...., umur... pekerjaan pegawai Pengadilan Agama/ Mahkamah Syar iyah... bertempat tinggal di Jalan , umur... pekerjaan pegawai Pengadilan Agama/ Mahkamah Syar iyah... bertempat tinggal di Jalan... telah datang ke tempat yang telah ditentukan untuk melaksanakan eksekusi, dengan tempat di Kantor Lelang/PA/Msy/Kepala Desa/Lurah*... Setelah saya tiba di tempat tersebut, Pemohon eksekusi telah hadir sendiri, dan Termohon/para Termohon* eksekusi hadir, dan pula dihadiri oleh beberapa orang yang akan berminat sebagai pembeli lelang, dan petugas dari Kantor Lelang... bersama... Selanjutnya untuk melaksanakan eksekusi tersebut saya minta bantuan kepada petugas dari Lelang Negara... yang hadir untuk menjual lelang tanah-tanah berikut bangunannya sebagaimana tersebut dalam perkara Nomor Nomor 0000/Pdt.G/20.../PA.Pra yaitu: I. Sebidang tanah sawah tercatat atas nama... Persil Nomor...luas... terletak di Desa/Lurah... Kecamatan... Kabupaten/Kota... dengan batas-batas sebagai berikut: - Utara... ; - Timur... ; - Selatan... ; - Barat... ; II. Sebidang tanah perumahan sertifikat hak milik tercatat atas nama... Persil Nomor... luas... berikut bangunannya yang terdiri dari :......

11 11 dengan batas-batas sebagai berikut: - Utara... ; - Timur... ; - Selatan... ; - Barat.... Selanjutnya petugas dari Kantor Lelang/Kepala Kantor Lelang*... tersebut mengumumkan tentang penjualan lelang atas tanah-tanah tersebut di atas berikut bangunannya telah mendapat penawaran tertinggi dari orang bernama :... bertempat tinggal di Desa/Kelurahan*... Kecamatan... Kabupaten/Kota*... dengan harga Rp...(... ) yang harga penawarannya sudah mencapai harga limit yang telah ditentukan oleh penjual lelang. Oleh karena penawaran lelang tertinggi dari harga tanah beserta bangunan yang ada di atasnya tersebut telah mencapai harga limit yang tentukan oleh penjual lelang dan dibeli oleh... bertempat tinggal di Desa/Kelurahan*... Kecamatan... Kabupaten/Kota*... dengan harga lelang. Mengenai pengosongan rumah dan penyerahannya diberikan waktu 2 (dua) minggu kepada Termohon eksekusi terhitung sejak penjualan lelang ini dilakukan dan pembeli lelang menyatakan dapat menerimanya dengan baik. Demikian berita acara ini dibuat dan ditandatangani oleh saya Panitera/Jurusita, dan saksi-saksi, serta selanjutnya selembar dari berita acara ini diberikan kepada masing-masing pihak yang berperkara dan pihak pembeli. Yang Melakukan Eksekusi, Saksi-saksi Panitera/Jurusita* pada Pengadilan Agama/Mahkamah Syar iyah... Perincian biaya: 1. Meterai penetapan : Rp Redaksi lelang : Rp Dana lelang : Rp : Rp... Jumlah : Rp... * Coret yang tidak perlu.

E K S E K U S I Bagian II Oleh : Drs. H. Taufiqurrohman, SH. Ketua Pengadilan Agama Praya

E K S E K U S I Bagian II Oleh : Drs. H. Taufiqurrohman, SH. Ketua Pengadilan Agama Praya 1 E K S E K U S I Bagian II Oleh : Drs. H. Taufiqurrohman, SH. Ketua Pengadilan Agama Praya A. Arti Eksekusi -Executie- Bhs asing -Pelaksanaan Bhs Indonesia B. Pengertian Eksekusi - Melaksanakan secara

Lebih terperinci

EKSEKUSI PUTUSAN YANG BERKEKUATAN HUKUM TETAP

EKSEKUSI PUTUSAN YANG BERKEKUATAN HUKUM TETAP EKSEKUSI PUTUSAN YANG BERKEKUATAN HUKUM TETAP 1. Putusan yang berkekuatan hukum tetap adalah putusan Pengadilan Agama yang diterima oleh kedua belah pihak yang berperkara, putusan perdamaian, putusan verstek

Lebih terperinci

SEKITAR EKSEKUSI. (oleh H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu)

SEKITAR EKSEKUSI. (oleh H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu) SEKITAR EKSEKUSI (oleh H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu) A. Tinjauan Umum Eksekusi 1. Pengertian eksekusi Pengertian eksekusi menurut M. Yahya Harahap, adalah pelaksanaan secara paksa

Lebih terperinci

SEKITAR EKSEKUSI DAN LELANG 1

SEKITAR EKSEKUSI DAN LELANG 1 SEKITAR EKSEKUSI DAN LELANG 1 (Oleh : Nasikhin A. Manan) A. SEKITAR EKSEKUSI I. PENGERTIAN EKSEKUSI. Eksekusi adalah hal menjalankan putusan Pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap (BHT).

Lebih terperinci

FORMULIR ADMINISTRASI KEPANITERAAN PENGADILAN AGAMA

FORMULIR ADMINISTRASI KEPANITERAAN PENGADILAN AGAMA 2 2011 DRAFT FORMULIR ADMINISTRASI KEPANITERAAN PENGADILAN AGAMA FORMULIR ADMINISTRASI KEPANITERAAN PENGADILAN AGAMA DIREKTORAT PEMBINAN ADMINISTRASI PA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA MA RI

Lebih terperinci

K E J U R U S I T A A N Oleh: Drs. H. MASRUM M NOOR, M.H (Hakim Tinggi PTA Banten)

K E J U R U S I T A A N Oleh: Drs. H. MASRUM M NOOR, M.H (Hakim Tinggi PTA Banten) K E J U R U S I T A A N Oleh: Drs. H. MASRUM M NOOR, M.H (Hakim Tinggi PTA Banten) A. DASAR HUKUM EKSISTENSI JURUSITA 1. Pasal 38 UU no 7/1989: Pada setiap pengadilan ditetapkan adanya Juru Sita dan Juru

Lebih terperinci

E K S E K U S I (P E R D A T A)

E K S E K U S I (P E R D A T A) E K S E K U S I (P E R D A T A) A. Apa yang dimaksud dengan Eksekusi Eksekusi adalah melaksanakan secara paksa (upaya hukum paksa) putusan Pengadilan dengan bantuan kekuatan umum. B. AZAS-AZAS EKSEKUSI

Lebih terperinci

EKSEKUSI PUTUSAN PERKARA PERDATA

EKSEKUSI PUTUSAN PERKARA PERDATA EKSEKUSI PUTUSAN PERKARA PERDATA Oleh : M. Luqmanul Hakim Bastary* PENGERTIAN Untuk kesamaan penggunaan istilah, maka kata Executie yang berasal dari bahasa asing, sering diterjemahkan ke dalam Bahasa

Lebih terperinci

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon (Suami) atau kuasanya :

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon (Suami) atau kuasanya : Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon (Suami) atau kuasanya : 1. a. Mengajukan permohonan secara tertulis atau lisan kepada pengadilan agama/mahkamah syar iyah (Pasal 118 HIR, 142 R.Bg jo Pasal

Lebih terperinci

BAB III EKSEKUSI NAFKAH IDDAH DAN MUT AH. A. Prosedur dan Biaya Eksekusi di Pengadilan Agama Pekalongan

BAB III EKSEKUSI NAFKAH IDDAH DAN MUT AH. A. Prosedur dan Biaya Eksekusi di Pengadilan Agama Pekalongan BAB III EKSEKUSI NAFKAH IDDAH DAN MUT AH A. Prosedur dan Biaya Eksekusi di Pengadilan Agama Pekalongan 1. Prosedur eksekusi Dalam melaksanakan eksekusi di Pengadilan Agama Pekalongan, ada beberapa prosedur

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP EKSEKUSI PERDATA TEORI DAN PRAKTEK DI PENGADILAN AGAMA

RUANG LINGKUP EKSEKUSI PERDATA TEORI DAN PRAKTEK DI PENGADILAN AGAMA RUANG LINGKUP EKSEKUSI PERDATA TEORI DAN PRAKTEK DI PENGADILAN AGAMA OLEH DRS.H.SUHADAK,SH,MH MAKALAH DISAMPAIKAN PADA PELAKSANAAN BIMTEK CALON PANITERA PENGGANTI PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM TANGGAL

Lebih terperinci

Sekitar Kejurusitaan

Sekitar Kejurusitaan Sekitar Kejurusitaan (Oleh : H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu) A. Pengertian Juru Sita Juru sita adalah salah satu pejabat yang bertugas di pengadilan agama, selain hakim, panitera dan

Lebih terperinci

KEJURUSITAAN PENGADILAN

KEJURUSITAAN PENGADILAN KEJURUSITAAN PENGADILAN PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN JURUSITA Kata Jurusita berasal dari bahasa Belanda yaitu deuurwaader Jurusita/Jurusita Pengganti adalah Pegawai Negeri yang diangkat oleh pemerintah untuk

Lebih terperinci

Makalah Rakernas MA

Makalah Rakernas MA Makalah Rakernas MA 2011 1 EKSEKUSI DAN LELANG DALAM HUKUM ACARA PERDATA 1 ------------------------------------------------------------------ Oleh : Prof. Dr. H. ABDUL MANAN, SH.,SIP.,M.Hum Hakim Agung,

Lebih terperinci

PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA

PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA Tempat Pendaftaran : BAGAN PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA Pengadilan Agama Brebes Jl. A.Yani No.92 Telp/ fax (0283) 671442 Waktu Pendaftaran : Hari Senin s.d. Jum'at Jam 08.00 s.d 14.00 wib PADA PENGADILAN

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA KEBUMEN Jl. Indrakila No.42 Kebumen Telp/ Fax (0287) Standard Operating Procedures EKSEKUSI DI PENGADILAN AGAMA KEBUMEN

PENGADILAN AGAMA KEBUMEN Jl. Indrakila No.42 Kebumen Telp/ Fax (0287) Standard Operating Procedures EKSEKUSI DI PENGADILAN AGAMA KEBUMEN Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait Waktu Penyelesaian Ket. DISKRIPSI : : Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari keadilan Memberikan pelayanan untuk mendapatkan kepastian

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA SINJAI Jl. Jenderal Sudirman No. 5, Telp. (0482) 21054, Fax SINJAI 92651

PENGADILAN AGAMA SINJAI Jl. Jenderal Sudirman No. 5, Telp. (0482) 21054, Fax SINJAI 92651 Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait Waktu Penyelesaian Ket. DISKRIPSI : Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari keadilan Memberikan pelayanan untuk mendapatkan kepastian

Lebih terperinci

PELAKSANAAN LELANG EKSEKUSI TERHADAP TANAH BERIKUT BANGUNAN YANG DIJAMINKAN DI BANK DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

PELAKSANAAN LELANG EKSEKUSI TERHADAP TANAH BERIKUT BANGUNAN YANG DIJAMINKAN DI BANK DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI SURAKARTA PELAKSANAAN LELANG EKSEKUSI TERHADAP TANAH BERIKUT BANGUNAN YANG DIJAMINKAN DI BANK DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI SURAKARTA SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan. Kehakiman mengatur mengenai badan-badan peradilan penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan. Kehakiman mengatur mengenai badan-badan peradilan penyelenggara BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman mengatur mengenai badan-badan peradilan penyelenggara kekuasaan kehakiman, asas-asas penyelengaraan kekuasaan kehakiman,

Lebih terperinci

oleh: Dr.H.M. Arsyad Mawardi, S.H.,M.Hum (Hakim Tinggi PTA Makassar) {mosimage}a. PENDAHULUAN

oleh: Dr.H.M. Arsyad Mawardi, S.H.,M.Hum (Hakim Tinggi PTA Makassar) {mosimage}a. PENDAHULUAN oleh: Dr.H.M. Arsyad Mawardi, S.H.,M.Hum (Hakim Tinggi PTA Makassar) {mosimage}a. PENDAHULUAN Eksekusi menurut Subketi(1) dan Retno Wulan(2) disebutkan dengan istilah "pelaksanaan" putusan. Putusan pengadilan

Lebih terperinci

Perkara Tingkat Pertama Cerai Gugat. Langkah-langkah yang harus dilakukan Penggugat (Istri) atau kuasanya :

Perkara Tingkat Pertama Cerai Gugat. Langkah-langkah yang harus dilakukan Penggugat (Istri) atau kuasanya : Perkara Tingkat Pertama Cerai Gugat Langkah-langkah yang harus dilakukan Penggugat (Istri) atau kuasanya : 1. a. Mengajukan gugatan secara tertulis atau lisan kepada pengadilan agama/mahkamah syar iyah

Lebih terperinci

A. Pelaksaan Sita Jaminan Terhadap Benda Milik Debitur. yang berada ditangan tergugat meliputi :

A. Pelaksaan Sita Jaminan Terhadap Benda Milik Debitur. yang berada ditangan tergugat meliputi : BAB III PELAKSANAAN SITA JAMINAN SERTA EKSEKUSI DAN PELAKSAAN SITA JAMINAN SERTA EKSEKUSI TERHADAP BENDA MILIK DEBITUR YANG TIDAK DIDAFTARKAN OLEH JURU SITA PENGADILAN NEGERI BANDUNG A. Pelaksaan Sita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kembali hak-haknya yang dilanggar ke Pengadilan Negeri

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kembali hak-haknya yang dilanggar ke Pengadilan Negeri BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Banyak permasalahan yang berlatar belakang pada sengketa perdata yang disebabkan oleh karena salah satu pihak merasa dirugikan akibat hak-haknya dilanggar oleh

Lebih terperinci

EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN DI PENGADILAN AGAMA

EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN DI PENGADILAN AGAMA 1 EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN DI PENGADILAN AGAMA Oleh : Abdul Hadi. 1 Sekedar mengenang sejarah, bukan meratapi, 2 dulu sebelum Undang-Undang No. 3 tahun 2006, jangankan untuk mempelajari eksekusi hak tanggungan,

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG HUKUM ACARA PERDATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG HUKUM ACARA PERDATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PERDATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

EKSEKUSI TANAH TERHADAP PUTUSAN SERTA MERTA Muhammad Ilyas,SH,MH Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar

EKSEKUSI TANAH TERHADAP PUTUSAN SERTA MERTA Muhammad Ilyas,SH,MH Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar EKSEKUSI TANAH TERHADAP PUTUSAN SERTA MERTA,SH,MH Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Abstrack Execution decision necessarily well often cause problems related to the rules that govern which SEMA

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS TERHADAP PUTUSAN NO. 0688/Pdt.G/2011/PA.Tbn TENTANG PENCABUTAN GUGATAN TANPA PERSETUJUAN TERGUGAT DALAM PERKARA CERAI GUGAT

BAB IV. ANALISIS TERHADAP PUTUSAN NO. 0688/Pdt.G/2011/PA.Tbn TENTANG PENCABUTAN GUGATAN TANPA PERSETUJUAN TERGUGAT DALAM PERKARA CERAI GUGAT BAB IV ANALISIS TERHADAP PUTUSAN NO. 0688/Pdt.G/2011/PA.Tbn TENTANG PENCABUTAN GUGATAN TANPA PERSETUJUAN TERGUGAT DALAM PERKARA CERAI GUGAT A. Dasar Hukum Hakim dalam Penerapan Pencabutan Cerai Gugat Pengadilan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN. Menetapkan

MEMUTUSKAN. Menetapkan KEPUTUSAN KETUA TENTANG PANJAR BIAYA PERKARA TINGKAT PERTAMA, BANDING, K AS AS I D AN P ENINJ AU AN K EM B AL I PADA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM KETUA Menimbang : 1. Bahwa berdasarkan pasal 121 ayat (4) HIR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Didalam Hukum Acara Perdata terdapat dua perkara, yakni perkara

BAB I PENDAHULUAN. Didalam Hukum Acara Perdata terdapat dua perkara, yakni perkara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Didalam Hukum Acara Perdata terdapat dua perkara, yakni perkara permohonan dan perkara gugatan. Dalam perkara gugatan sekurangkurangnya ada dua pihak yang

Lebih terperinci

TEMUAN BEBERAPA MASALAH HUKUM ACARA DALAM PRAKTEK PERADILAN DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG

TEMUAN BEBERAPA MASALAH HUKUM ACARA DALAM PRAKTEK PERADILAN DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG TEMUAN BEBERAPA MASALAH HUKUM ACARA DALAM PRAKTEK PERADILAN DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Oleh : DRS. H.MUHTADIN,S.H 1 ASAS-ASAS HUKUM ACARA PERDATA BERACARA HARUS BERDASARKAN UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

ELIZA FITRIA

ELIZA FITRIA EKSEKUSI RIIL TERHADAP PUTUSAN HAKIM YANG TELAH MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP DI PENGADILAN NEGERI BATUSANGKAR KLAS II (STUDI KASUS PERKARA PERDATA NO. 02/Pdt.G/2007/PN.BS) SKRIPSI DIAJUKAN GUNA MEMENUHI

Lebih terperinci

PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA

PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA I.A. Prosedur Dan Proses Penyelesaian Perkara Cerai Talak PROSEDUR Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon (suami) atau kuasanya : 1. a. Mengajukan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) 5. Pertemuan minggu ke : I 6. Waktu pertemuan : Kuliah 150 menit. 7. Pokok Bahasan : 1.Orientasi/kontrak kuliah/ penjelasan ruang lingkup perkuliahan; 2. Penjelasan SAP 3. Hukum Acara Peradilan Agama pada

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN Nomor : W13-A17/4967/KU.03.2/SK/X/2016 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN Nomor : W13-A17/4967/KU.03.2/SK/X/2016 TENTANG KEPUTUSAN KETUA TENTANG PANJAR BIAYA PERKARA TINGKAT PERTAMA, BANDING, K AS AS I D AN P E N INJ AU AN K E M B AL I PADA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM KETUA Menimbang : 1. Bahwa berdasarkan pasal 121 ayat (4)

Lebih terperinci

KESIMPULAN. saja Kesimpulan dapat membantu hakim dalam menjatuhkan Putusan

KESIMPULAN. saja Kesimpulan dapat membantu hakim dalam menjatuhkan Putusan KESIMPULAN Kesimpulan yg dibuat oleh para pihak ttg jalannya persidangan sebelum dijatuhkan Putusan. Kesimpulan bersifat Fakultatif, artinya boleh diajukan, boleh tidak Sebaiknya dimasukan point yg menguntungkan

Lebih terperinci

Tahap pemanggilan para pihak. 1. Aturan umum

Tahap pemanggilan para pihak. 1. Aturan umum Tahap pemanggilan para pihak 1. Aturan umum Berdasarkan perintah hakim ketua majelis di dalam PHS (Penetapan Hari Sidang), juru sita /juru sita pengganti melaksanakan pemanggilan kepada para pihak supaya

Lebih terperinci

KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA MELAKSANAKAN EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN ( PADA BANK SYARIAH) 1. Oleh : Drs.H Insyafli, M.HI

KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA MELAKSANAKAN EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN ( PADA BANK SYARIAH) 1. Oleh : Drs.H Insyafli, M.HI perdata. 2 Menurut pengertian yang lazim bagi aparat Pengadilan, eksekusi adalah 1 KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA MELAKSANAKAN EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN ( PADA BANK SYARIAH) 1 Oleh : Drs.H Insyafli, M.HI (

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beli, tetapi disebutkan sebagai dialihkan. Pengertian dialihkan menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. beli, tetapi disebutkan sebagai dialihkan. Pengertian dialihkan menunjukkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah adalah unsur penting yang menunjang kehidupan manusia. Tanah berfungsi sebagai tempat tinggal dan beraktivitas manusia. Begitu pentingnya tanah, maka setiap

Lebih terperinci

Petugas / Penanggung Jawab. Waktu Penyelesaian. Ket. No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan

Petugas / Penanggung Jawab. Waktu Penyelesaian. Ket. No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Tgl Ditetapkan : 14 Januari 2011 Halaman : 1 dari 6 halaman No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan DISKRIPSI : Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari keadilan Memberikan pelayanan jasa

Lebih terperinci

Nomor SK W23-A5/ /OT.01.3/ I /2017 Nomor SOP. SOP EKSEKUSI RIIL, PENGOSONGAN DAN PEMBONGKARAN Dasar Hukum : Kualifikasi Pelaksana :

Nomor SK W23-A5/ /OT.01.3/ I /2017 Nomor SOP. SOP EKSEKUSI RIIL, PENGOSONGAN DAN PEMBONGKARAN Dasar Hukum : Kualifikasi Pelaksana : MAHKAMAH AGUNG RI Pengadilan Agama Atambua Jl. Sultan Hamengkubuwono IX. No. Homepage : www.pa-atambua.net Email : pa.atambua@yahoo.co.id Nomor SK W23-A5/ /OT.01.3/ I /2017 Nomor SOP 5. SOP Tentang Eksekusi

Lebih terperinci

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN L II.3 TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN I. PERKARA PERDATA Untuk memeriksa administrasi persidangan, minta beberapa berkas perkara secara sampling

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA WATAMPONE. Nomor : W20-A2/20/SK/Hk.05/I/2016 TENTANG PANJAR BIAYA PERKARA PENGADILAN AGAMA WATAMPONE

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA WATAMPONE. Nomor : W20-A2/20/SK/Hk.05/I/2016 TENTANG PANJAR BIAYA PERKARA PENGADILAN AGAMA WATAMPONE SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA WATAMPONE Nomor : W20-A2/20/SK/Hk.05/I/2016 TENTANG PANJAR BIAYA PERKARA PENGADILAN AGAMA WATAMPONE Menimbang : a. Bahwa untuk mewujudkan tertib administrasi pengelolaan

Lebih terperinci

UPAYA PERLAWANAN HUKUM TERHADAP EKSEKUSI PEMBAYARAN UANG DALAM PERKARA PERDATA (Studi Kasus Pengadilan Negeri Surakarta)

UPAYA PERLAWANAN HUKUM TERHADAP EKSEKUSI PEMBAYARAN UANG DALAM PERKARA PERDATA (Studi Kasus Pengadilan Negeri Surakarta) UPAYA PERLAWANAN HUKUM TERHADAP EKSEKUSI PEMBAYARAN UANG DALAM PERKARA PERDATA (Studi Kasus Pengadilan Negeri Surakarta) SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor : 1116/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor : 1116/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor : 1116/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat

Lebih terperinci

ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA No. KEGIATAN INDIKATOR TARGET KINERJA KET HARI I II III I I KEPANITERAAN PERKARA DI PENGADILAN NEGERI. Pendaftaran gugatan dan permohonan

Lebih terperinci

Pengadilan Agama Atambua MAHKAMAH AGUNG RI

Pengadilan Agama Atambua MAHKAMAH AGUNG RI MAHKAMAH AGUNG RI Pengadilan Agama Atambua Jl. Sultan Hamengkubuwono IX. No. Homepage : www.paatambua.net Email : pa.atambua@yahoo.co.id Nomor SK W23A5/ /OT.01.3/ I /2017 Nomor SOP 20. SOP Pemanggilan

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN

STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN Jenis No. Pelayanan 1 Pelayanan Permohonan Dasar Hukum Persyaratan Mekanisme & Prosedur Jangka Waktu Biaya Kompetensi Pelaksana Pasal 120 Pemohon 1. Permohonan

Lebih terperinci

BAB II SUMBER HUKUM EKSEKUSI. mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde) yang dijalankan

BAB II SUMBER HUKUM EKSEKUSI. mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde) yang dijalankan BAB II SUMBER HUKUM EKSEKUSI A. Pengertian Eksekusi Eksekusi adalah merupakan pelaksanaan Putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde) yang dijalankan secara paksa

Lebih terperinci

PROSDUR BERPERKARA. CERAI GUGAT A. Langkah-langkahnya

PROSDUR BERPERKARA. CERAI GUGAT A. Langkah-langkahnya CERAI GUGAT A. Langkah-langkahnya PROSDUR BERPERKARA Penggugat atau kuasanya mengajukan gugatan secara tertulis atau lisan kepada Pengadilan Agama / Mahkamah Syariah (Pasal 118 HIR, 142 Rbg jo.pasal 73

Lebih terperinci

FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN PUTUSAN TERHADAP PERKARA PERDATA NOMOR 19/PDT.G/2003/PN TA YANG TELAH MEMILIKI KEKUATAN HUKUM TETAP

FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN PUTUSAN TERHADAP PERKARA PERDATA NOMOR 19/PDT.G/2003/PN TA YANG TELAH MEMILIKI KEKUATAN HUKUM TETAP FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN PUTUSAN TERHADAP PERKARA PERDATA NOMOR 19/PDT.G/2003/PN TA YANG TELAH MEMILIKI KEKUATAN HUKUM TETAP (Studi di Pengadilan Negeri Tulungagung) Masduki ABSTRAK Pengertian tuntutan

Lebih terperinci

Hukum Acara Perdata Pertemuan Ke-2

Hukum Acara Perdata Pertemuan Ke-2 Hukum Acara Perdata Pertemuan Ke-2 Hukum acara perdata (hukum perdata formil), yaitu hukum yang mengatur mengenai bagaimana cara menjamin ditaatinya hukum perdata materiil dengan perantaraan hakim. (Prof.

Lebih terperinci

STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN A. PENYELESAIAN PERKARA 1. Pendaftaran gugatan dan permohonan, setelah biaya perkara ditaksir oleh

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN DAN PENITIPAN GANTI KERUGIAN KE PENGADILAN NEGERI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STUDI KASUS PUTUSAN HAKIM

BAB IV ANALISIS STUDI KASUS PUTUSAN HAKIM 57 BAB IV ANALISIS STUDI KASUS PUTUSAN HAKIM A. Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Putusan N0.251/Pdt.G/2013 PA.Sda Dalam memutuskan setiap Perkara di dalam persidangan hakim tidak serta merta memutuskan perkara

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET TINDAK PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET TINDAK PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET TINDAK PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sistem dan mekanisme

Lebih terperinci

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon banding:

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon banding: Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon banding: 1. Permohonan banding harus disampaikan secara tertulis atau lisan kepada pengadilan agama/mahkamah syar iah dalam tenggang waktu : a. 14 (empat belas)

Lebih terperinci

TATA CARA DAN MEKANISME PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DALAM PERKARA PERDATA PELAYANAN PERKARA PRODEO

TATA CARA DAN MEKANISME PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DALAM PERKARA PERDATA PELAYANAN PERKARA PRODEO TATA CARA DAN MEKANISME PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DALAM PERKARA PERDATA PELAYANAN PERKARA PRODEO Syarat-Syarat Berperkara Secara Prodeo 1. Anggota masyarakat yang tidak mampu secara ekonomis dapat mengajukan

Lebih terperinci

HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA 1 HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA I. Pengertian, asas & kompetensi peradilan TUN 1. Pengertian hukum acara TUN Beberapa istilah hukum acara TUN, antara lain: Hukum acara peradilan tata usaha pemerintahan

Lebih terperinci

PROSEDUR BERPERKARA TATA CARA PENGAJUAN PERKARA (VIA BANK)

PROSEDUR BERPERKARA TATA CARA PENGAJUAN PERKARA (VIA BANK) PROSEDUR BERPERKARA TATA CARA PENGAJUAN PERKARA (VIA BANK) Pertama : Pihak berperkara datang ke Pengadilan Agama dengan membawa surat gugatan atau permohonan. Kedua : Pihak berperkara menghadap petugas

Lebih terperinci

PROSEDUR BERPERKARA PENGADILAN TINGKAT PERTAMA

PROSEDUR BERPERKARA PENGADILAN TINGKAT PERTAMA PROSEDUR BERPERKARA PENGADILAN TINGKAT PERTAMA CERAI GUGAT A. Pendahuluan Penggugat atau kuasanya mengajukan gugatan secara tertulis atau lisan kepada Pengadilan Agama/Mahkamah Syariah (Pasal 118 HIR,

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS DATA. PELAKSANAAN EKSEKUSI HARTA BERSAMA DALAM PERKARA PERDATA NO 0444/Pdt.G/2012/PA.Tnk

BAB VI ANALISIS DATA. PELAKSANAAN EKSEKUSI HARTA BERSAMA DALAM PERKARA PERDATA NO 0444/Pdt.G/2012/PA.Tnk BAB VI ANALISIS DATA PELAKSANAAN EKSEKUSI HARTA BERSAMA DALAM PERKARA PERDATA NO 0444/Pdt.G/2012/PA.Tnk Islam tidak mengatur tentang harta bersama dan harta bawaan kedalam ikatan perkawinan, yang ada hanya

Lebih terperinci

BIAYA PERKARA UNDANG-UNDANG NO. 50 TAHUN 2009

BIAYA PERKARA UNDANG-UNDANG NO. 50 TAHUN 2009 BIAYA PERKARA UNDANG-UNDANG NO. 50 TAHUN 2009 1 TAKAH RAKERPTA 2012 Pasal 91A UU NO. 50 TAHUN 2009 (1) Dalam menjalankan tugas peradilan, peradilan agama dapat menarik biaya perkara. (2) Penarikan biaya

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS PELAKSANAAN PUTUSAN No. 0985/Pdt.G/2011/PA.Sm. TENTANG MUT AH DAN NAFKAH IDDAH

BAB IV. ANALISIS PELAKSANAAN PUTUSAN No. 0985/Pdt.G/2011/PA.Sm. TENTANG MUT AH DAN NAFKAH IDDAH 56 BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PUTUSAN No. 0985/Pdt.G/2011/PA.Sm. TENTANG MUT AH DAN NAFKAH IDDAH A. Analisis Prosedur Pelaksanaan Putusan Pengadilan Agama Tentang Mut ah dan Nafkah Iddah. Tujuan pihak-pihak

Lebih terperinci

W23-A6/ 7.a /OT.01.3/I/ SOP Pemanggilan Kepada Para Pihak. Tanggal Pembuatan 03 Januari 2017 Tanggal Revisi -

W23-A6/ 7.a /OT.01.3/I/ SOP Pemanggilan Kepada Para Pihak. Tanggal Pembuatan 03 Januari 2017 Tanggal Revisi - MAHKAMAH AGUNG RI Pengadilan Agama Soe Jl. Cendana Telp/Fax. (0388) 21203 Website:www.pasoe.go.id Email : kpa.soe@gmail.com Soe Nusa Tenggara Timur 812 Nomor SK Nomor SOP Tanggal Pembuatan 03 Januari 2017

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 07/Pdt.G/2010/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 07/Pdt.G/2010/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 07/Pdt.G/2010/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar'iyah Aceh yang mengadili perkara Harta Bersama pada tingkat banding,

Lebih terperinci

Standard Operating Procedures SITA DI PENGADILAN AGAMA TABANAN

Standard Operating Procedures SITA DI PENGADILAN AGAMA TABANAN Standard Operating Procedures SITA DI PENGADILAN AGAMA TABANAN No. Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait Waktu Penyelesaian Ket. 3 DESKRIPSI: Prosedur Operasional Sita A. SITA DI LUAR GUGATAN

Lebih terperinci

EKSEKUSI PUTUSAN PEMBAGIAN RUMAH HARTA BERSAMA DI ATAS TANAH MILIK TERGUGAT 1. Oleh Drs. H. SARMIN, M.H. 2

EKSEKUSI PUTUSAN PEMBAGIAN RUMAH HARTA BERSAMA DI ATAS TANAH MILIK TERGUGAT 1. Oleh Drs. H. SARMIN, M.H. 2 EKSEKUSI PUTUSAN PEMBAGIAN RUMAH HARTA BERSAMA DI ATAS TANAH MILIK TERGUGAT 1 Oleh Drs. H. SARMIN, M.H. 2 A. Ilustrasi Pengadilan adalah benteng terakhir bagi pencari keadilan untuk mendapatkan rasa keadilannya.

Lebih terperinci

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENETAPKAN DAPAT DITERIMANYA CONSERVATOIR BESLAG SEBAGAI PELAKSANAAN EKSEKUSI RIIL ATAS SENGKETA TANAH

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENETAPKAN DAPAT DITERIMANYA CONSERVATOIR BESLAG SEBAGAI PELAKSANAAN EKSEKUSI RIIL ATAS SENGKETA TANAH SKRIPSI PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENETAPKAN DAPAT DITERIMANYA CONSERVATOIR BESLAG SEBAGAI PELAKSANAAN EKSEKUSI RIIL ATAS SENGKETA TANAH ( Studi Kasus di Pengadilan Negeri Magetan ) Disusun dan Diajukan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 5 TAHUN 1975 TENTANG SITA JAMINAN (CONSERVATOIR BESLAG)

SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 5 TAHUN 1975 TENTANG SITA JAMINAN (CONSERVATOIR BESLAG) SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG TENTANG SITA JAMINAN (CONSERVATOIR BESLAG) MAHKAMAH AGUNG Jl. Lapangan Banteng Timur No. 1 JAKARTA Jakarta, 1 Desember 1975 No Lampiran : 2 (dua) : MA./Pemb./1021/1/75 Hakim

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 05/Pdt.G/2016/PTA.Plg

P U T U S A N Nomor 05/Pdt.G/2016/PTA.Plg P U T U S A N Nomor 05/Pdt.G/2016/PTA.Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara perkara tertentu pada tingkat banding

Lebih terperinci

BAB III. Upaya Hukum dan Pelaksanaan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara. oleh Pejabat Tata Usaha Negara

BAB III. Upaya Hukum dan Pelaksanaan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara. oleh Pejabat Tata Usaha Negara BAB III Upaya Hukum dan Pelaksanaan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara oleh Pejabat Tata Usaha Negara A. Upaya Hukum Ada kalanya dengan keluarnya suatu putusan akhir pengadilan sengketa antara Penggugat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.711, 2013 MAHKAMAH AGUNG. Penyelesaian. Harta. Kekayaan. Tindak Pidana. Pencucian Uang. Lainnya PERATURAN MAHKAMAH AGUNG

BERITA NEGARA. No.711, 2013 MAHKAMAH AGUNG. Penyelesaian. Harta. Kekayaan. Tindak Pidana. Pencucian Uang. Lainnya PERATURAN MAHKAMAH AGUNG BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.711, 2013 MAHKAMAH AGUNG. Penyelesaian. Harta. Kekayaan. Tindak Pidana. Pencucian Uang. Lainnya PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

SALINAN PUTUSAN Nomor : 128/Pdt.G/2013/PA.Pkc. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN

SALINAN PUTUSAN Nomor : 128/Pdt.G/2013/PA.Pkc. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN SALINAN PUTUSAN Nomor : 128/Pdt.G/2013/PA.Pkc. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara cerai gugat

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI LIMBOTO

PENGADILAN NEGERI LIMBOTO PENGADILAN NEGERI LIMBOTO JL. KOLONEL RAUF MO O NO.263 LIMBOTO TELP. (0435) 880509-FAX. (0435) 881476 KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI LIMBOTO NOMOR : W20-U2/ 502 /HK.02/III/2016 TENTANG PENETAPAN PANJAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kerangka Teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kerangka Teori BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori 1. Tinjauan Putusan Hakim a. Pengertian Putusan Hakim Putusan hakim merupakan sesuatu yang diinginkan oleh pihakpihak yang berperkara untuk meyelesaikan sengketa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh pihak ketiga dalam suatu perkara perdata. Derden verzet merupakan

BAB I PENDAHULUAN. oleh pihak ketiga dalam suatu perkara perdata. Derden verzet merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Derden verzet merupakan salah satu upaya hukum luar biasa yang dilakukan oleh pihak ketiga dalam suatu perkara perdata. Derden verzet merupakan perlawanan pihak ketiga

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat banding, dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Mediasi

Lebih terperinci

V. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) KEPANITERAAN PERDATA

V. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) KEPANITERAAN PERDATA V. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) KEPANITERAAN PERDATA A. PERKARA Kepaniteraan perdata menerima Pendaftaran gugatan / permohonan dari Pemohon. Biaya perkara ditentukan berdasarkan Surat Keputusan

Lebih terperinci

SALINAN P E N E T A P A N

SALINAN P E N E T A P A N SALINAN P E N E T A P A N Nomor : 0670/Pdt.G/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang mengadili perkara perdata tertentu pada

Lebih terperinci

Setiap orang yang melaksanakan perkawinan mempunyai tujuan untuk. pada akhirnya perkawinan tersebut harus berakhir dengan perceraian.

Setiap orang yang melaksanakan perkawinan mempunyai tujuan untuk. pada akhirnya perkawinan tersebut harus berakhir dengan perceraian. BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN PUTUSAN PERCERAIAN ATAS NAFKAH ISTRI DAN ANAK DI PENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA DAN PENYELESAIANYA JIKA PUTUSAN TERSEBUT TIDAK DILAKSANAKAN A. Pelaksanaan Putusan

Lebih terperinci

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL/ STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL/ STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP) : W. 12. U. 8 /483 / Kp. 07. 01 / III / 2012. Nama Lembaga : Mahkamah Agung Republik Indonesia. Koordinator Wilayah : Pengadilan Tinggi Semarang. Satuan Kerja : Pengadilan Negeri Kudus. Bidang Pelayanan

Lebih terperinci

BERITA ACARA DAN PROBLEMATIKANYA. Disusun oleh : DRS.H.M. ALWI MALLO.MH.

BERITA ACARA DAN PROBLEMATIKANYA. Disusun oleh : DRS.H.M. ALWI MALLO.MH. BERITA ACARA DAN PROBLEMATIKANYA Disusun oleh : DRS.H.M. ALWI MALLO.MH. PENDAHULUAN Sifat acara pemeriksaan perkara di depan sidang pengadilan di Indonesia berdasarkan HIR dan R.Bg. dilakukan secara lisan

Lebih terperinci

SEKITAR PENYITAAN. (Oleh : H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu)

SEKITAR PENYITAAN. (Oleh : H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu) SEKITAR PENYITAAN (Oleh : H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu) A. Pengertian Penyitaan Sita (Beslag) adalah suatu tindakan hukum pengadilan atas benda bergerak ataupun benda tidak bergerak

Lebih terperinci

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL / STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP) PELAKSANAAN PUTUSAN PERDATA

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL / STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP) PELAKSANAAN PUTUSAN PERDATA Daftar Lampiran Nomor Tanggal : SK Ketua Pengadilan Negeri Putusibau. :. :.. Nama Lembaga : Mahkamah Agung Republik Indonesia. Koordinator Wilayah : Pengadilan Tinggi Pontianak. Satuan Kerja Bidang Pelayanan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N

P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

ABSTRAK Latar belakang

ABSTRAK Latar belakang ABSTRAK Perlawanan pihak ketiga terhadap sita eksekutorial diajukan kepada Pengadilan Negeri yang memutus perkara tersebut. Adakalanya permohonan eksekusi datang langsung dari pihak tereksekusi sendiri.

Lebih terperinci

SEKITAR PEMERIKSAAN SETEMPAT DAN PERMASALAHANNYA ( Oleh : H. Sarwohadi, S.H.,M.H. Hakim Tinggi PTA Mataram )

SEKITAR PEMERIKSAAN SETEMPAT DAN PERMASALAHANNYA ( Oleh : H. Sarwohadi, S.H.,M.H. Hakim Tinggi PTA Mataram ) SEKITAR PEMERIKSAAN SETEMPAT DAN PERMASALAHANNYA ( Oleh : H. Sarwohadi, S.H.,M.H. Hakim Tinggi PTA Mataram ) A. Pendahuluan : 1. Pengertian Pemeriksaan Setempat Pemeriksaan Setempat atau descente ialah

Lebih terperinci

8. BANDING ARBITRASE ASAS UMUM DALAM HUKUM PERDATA... 8

8. BANDING ARBITRASE ASAS UMUM DALAM HUKUM PERDATA... 8 KAIDAH-KAIDAH HUKUM YURI5PRUDEN51 xviii 4.7 Pengangkatan Anak di Bali 2... 6 5. ARBITRASE... 7 5.1 Arbitrator Asing... 7 5.2 Kompetensi... 8 6. ASAS UMUM DALAM HUKUM PERDATA... 8 7. BALIK NAMA... 8 8.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN DAN PENITIPAN GANTI KERUGIAN KE PENGADILAN NEGERI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. putusan ini, hubungan antara kedua belah pihak yang berperkara ditetapkan untuk selamalamanya,

BAB I PENDAHULUAN. putusan ini, hubungan antara kedua belah pihak yang berperkara ditetapkan untuk selamalamanya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama suatu proses dimuka pengadilan adalah untuk memperoleh putusan hakim yang berkekuatan hukum tetap, artinya suatu putusan hakim yang tidak dapat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 793 K/Pdt/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

FINAL BUKU JURNAL KEUANGAN PERKARA PERDATA TINGKAT PERTAMA. Nomor Perkara : Pemohon : JUMLAH KETERANGAN NOMOR TANGGAL URAIAN

FINAL BUKU JURNAL KEUANGAN PERKARA PERDATA TINGKAT PERTAMA. Nomor Perkara : Pemohon : JUMLAH KETERANGAN NOMOR TANGGAL URAIAN W9-U2/02/TAPM-FORM-1/PDT/2016 BUKU JURNAL KEUANGAN PERKARA PERDATA TINGKAT PERTAMA Nomor Perkara : Pemohon : NOMOR TANGGAL URAIAN PENERIMAAN JUMLAH PENGELUARAN KETERANGAN W9-U2/02/TAPM-FORM-2/PDT/2016

Lebih terperinci

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

1. Menerima surat gugatan/ permohonan sebanyak para pihak ditambah 3 eksemplar termasuk soft copynya. Dari Penggugat/Pemohon

1. Menerima surat gugatan/ permohonan sebanyak para pihak ditambah 3 eksemplar termasuk soft copynya. Dari Penggugat/Pemohon Tgl Ditetap : 11 Februari 2013 Halaman : 1 dari 15 halaman Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait Waktu Penyelesai an Ket. DISKRIPSI : Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari

Lebih terperinci

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. Bahwa

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DI LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA

PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DI LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA LAMPIRAN - B PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DI LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA BAB I PENDAHULUAN Kebijakan negara akan arah pembangunan semakin menegaskan pentingnya akses ke pengadilan bagi masyarakat miskin

Lebih terperinci

MAKALAH : PEMBAHASAN :

MAKALAH : PEMBAHASAN : MAKALAH : JUDUL DISAMPAIKAN PADA : TATA CARA PEMANGGILAN PARA PIHAK : FORUM DISKUSI HAKIM TINGGI MAHKAMAH SYAR IYAH ACEH DI MAHKAMAH SYAR IYAH ACEH PADA HARI/ TANGGAL : SELASA, 10 JANUARI 2012 O L E H

Lebih terperinci

Drs. Munawir, SH., M.Hum

Drs. Munawir, SH., M.Hum IMPLEMENTASI EKSEKUSI UANG PAKSA (DWANGSOM): Studi Terhadap Putusan-Putusan Hakim Tentang Uang Paksa (Dwangsom) Di Pengadilan Negeri Ponorogo Drs. Munawir, SH., M.Hum Abstrak: Pengadilan Negeri Ponorogo

Lebih terperinci