PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL. Siti Sofiyah

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENGHITUNG BILANGAN DUA ANGKA MENGGUNAKAN METODE DRILL. Mundasah SD Negeri 02 Wiradesa Pekalongan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tajau Landung I

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT. Sri Utami Ningtiyanti

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

Meningkatkan Prestasi Belajar Pkn Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together pada Siswa Kelas V SD Inpres Palupi

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENCARI KATA DAN ISTILAH. Daryuni

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT TATURA

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Andrika Wiriyanti Pemerhati Pendidikan Matematika -

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Disusun Oleh : Yanti Jasni, S.Pd Guru SDN 34 Gantung Ciri ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I Sekolah Dasar

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PAI MATERI PUASA MELALUI STRATEGI LEARNING TOURNAMENT

BAB III METODE PENELITIAN

*Keperluan korespondensi, HP: ,

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati

PROSIDING ISBN :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAHASAN KEUTUHAN NKRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI PADA SISWA KELAS V-A SDN TANGGUL WETAN 04 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN BK DENGAN METODE ORIENTASI FORMAT KLASIKAL. Herna Mikawati SMP 4 Kajen Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING PERSEGI PANJANG MELALUI METODE DEMONSTRASI. Ghonimah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang siswa. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING. Khoirul Huda

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun

UPAYA PENINGKATAN KONSEP DIRI, PERILAKU SISWA, DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN TEKNIK KLARIFIKASI NILAI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG KPK DAN FPB MELALUI MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTUAN MEDIA DEKAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 3, Juli 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL SD Negeri 02 Doro, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Membaca Al-Qur an harus menguasai ilmu tajwid agar bacaannya benar, karena salah membaca salah pula artinya. Ilmu tajwid sangat luas cakupannya, oleh karena itu disini penelitian akan dibatasi pada hukum mad lazim. Penelitian memilih pada bahan ajar mad lazim karena dilihat dari hasil ulangan tes formatif hasilnya masih rendah, yaitu nilai rata-ratanya 56,8. Dari jumlah 25 anak, yang mendapat nilai di atas KKM hanya 11 anak. Hal inilah yang menjadi dasar untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui apakah metode drill dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al- Qur an pada hukum bacaan mad lazim, (2) Mengetahui apakah metode drill dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran Agama Islam. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data yang dikumpulkan adalah kemampuan bertanya, menjawab kinerja kelompok, latihan dan evaluasi dari siswa. Pengamatan dilakukan oleh seorang guru teman sejawat. Setelah melalui beberapa proses, penyampaian materi hukum mad lazim dengan menggunakan metode drill mampu meningkatkan kemampuan bacaan Al-Qur an pada hukum mad lazim. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi siswa pada saat pra siklus, siklus I dan siklus II semakin meningkat. Kata Kunci: Membaca; Mad Lazim; Drill 2016 Didaktikum PENDAHULUAN Tujuan pendidikan dirumuskan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga terbentuk generasi muda yang tangguh, memiliki tanggung jawab dan dapat diandalkan bagi masa depan bangsa. Generasi muda yang cerdas saja belum cukup bagi masa depan bangsa karena mentalitasnyapun harus dibina, sehingga melalui proses pendidikan diberikan juga materi ahlak mulia yang bersumberkan dari agama. Dalam kerangka dasar dan struktur kurikulum terdapat kelompok mata pelajaran Agama dan ahlak mulia yang dengan uraian cakupan dimaksud untuk membentuk peserta didik manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan berahlak mulia mencakup etika, budi pekerti atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama (Permendiknas, nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi). Dalam pembelajaran agama Islam yang menjadi sumber dari pendidikan agama adalah Alqur an, karena berisi kandungan ajaran-ajaran yang lengkap tentang keimanan, ahlak mulia, aturan ibadah, hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia, serta segala yang 44

berhubungan dengan kehidupan manusia, karena itulah yang terpenting dalam pendidikan agama adalah memahami Al-qur an. Dua sumber penting bagi pemeluk Islam yaitu Al-qur an dan Hadits, maka pengenalan agama Islam melalui dua sumber tersebut harus dilakukan sedini mungkin, termasuk dilakukan pada satuan pendidikan Sekolah Dasar dari mulai kelas rendah sampai kelas tinggi. Salah satu pokok bahasan pelajaran Agama Islam yang diajarkan di kelas V SD yaitu tentang mad lazim. Mad lazim memiliki 4 bacaan yang terdiri dari Mad Lazim Musaqqal Kilmi, Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi, Mad Lazim Musaqqal Harfi, Mad Lazim Mukhoffaf Harfi. Menurut bahasa, Mad artinya panjang, sedangkan dalam pengertian ilmu tajwid adalah memanjangkan bunyi huruf Hijaiyah karena adanya pertemuan antara huruf Hijaiyah yang berharakat fathah bertemu dengan alif mati, huruf hijaiyah berharakat dhammah bertemu dengan wau mati, dan huruf hijaiyah berharakar kasrah bertemu huruf ya' mati. huruf mad ada tiga yaitu alif, wau, dan ya' (www.duniahq.com). Dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur an pada materi mad lazim bagi peserta didik kelas V semester I SD Negeri 02 Doro Tahun pelajaran 2010/2011 masih tergolong rendah, terbukti dengan nilai rata-rata kelas pada tes formatif hanya sebesar 56,8. Banyak peserta didik yang belum lancar membaca Al Quran sehingga sulit untuk belajar ilmu tajwid khususnya tentang mad lazim. Selain itu model pembelajaran yang digunakan masih bersifat monoton belum bervariasi yaitu ketika guru melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di kelas masih sering menggunakan model ceramah, sedangkan sekolah sudah memiliki media pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk membantu dalam menyampaikan materi pelajaran tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik oleh guru untuk membantu siswa dalam proses belajar mengajar di kelas. Hal tersebut terlihat ketika guru menyampaikan materi di depan kelas guru hanya membacakan materi yang ada dalam buku yang tersedia. Proses pembelajaran juga masih menerapkan pembelajaran teacher centered dimana siswa hanya memperhatikan penjelasan guru. Hal tersebut mengakibatkan siswa tidak dapat mengeluarkan pendapat baik secara lisan maupun tertulis. Dapat dilihat ketika siswa mengerjakan soal, hanya dikerjakan semaunya sendiri sesuai yang pengetahuan yang didapat siswa. Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, penulis mencoba merefleksikan pembelajaran yang selama ini dilaksanakan, yaitu dengan menggunakan metode drill (latihan) de ngan harapan peserta didik memperoleh suatu keterampilan dari apa yang dipelajari. Dengan latihan secara rutin mengunakan metode drill, apabila latihan pertama tidak berhasil, maka akan ada tindakan perbaikan yang berujung pada penyempurnaan. Metode drill merupakan metode yang mengajarkan siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki ketegasan atau keterampilan yang lebih tinggi tetang materi yang diajarkan (Hamdani, 2011). Menurut Ismail (2008) metode drill adalah pemberian latihan kepada siswa agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat dimiliki dan dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Djamarah (2007) mengatakan bahwa megajar dengan metode drill yaitu mengajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaankebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa metode drill memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih melakukan berulang-ulang suatu keterampilan tertentu berdasarkan petunjuk dari guru. Berdasarkan Identifikasi masalah tersebut diatas penulis mengambil kompetensi dasar Baca Tulis Al-Qur an kelas V semester I SD Negeri Doro tahun pelajaran 2010/2011 sebagai bahan penelitian dengan pertimbangan bahwa pelajaran Baca tulis Al-Qur an adalah sangat penting bagi umat Islam karena Al-Qur an merupakan pedoman hidup umat islam. Al-Qur'an bagi umat Islam mempunyai arti yang sangat penting, sebagai kitab suci dan pedoman dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Sebagai kitaab suci dan pedoman hidup A1-Qur'an perlu dipahami secara benar agar dapat dihayati dan diamalkan ajaran yang terkandung didalamnya. PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL 45

Bertolak dari latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang akan dikaji adalah: (1) Apakah metode drill dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur an pada hukum bacaan mad lazim? (2) Apakah metode drill dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran Agama Islam? Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk: (1) M engetahui apakah metode drill dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur an pada hukum bacaan mad lazim (2) Mengetahui apakah metode drill dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran Agama Islam. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian Tindakan Kelas. Prosedur Penelitian Tindakan menurut Suharsimi Arikunto (2009) model bagan penelitian tindakan secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 02 Doro, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 02 Doro yang berjumlah 25 siswa. Penelitian dilakukan di semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi: metode tes, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kuantitatif dan teknik kualitatif. Teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis data hasil tes tertulis siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Sedangkan teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data hasil observasi aktivitas belajar siswa, dan kinerja guru pada masing-masing siklus. Data hasil tes dan hasil observasi tersebut dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan hasil tes dan hasil observasi pra siklus, siklus I, dan siklus II. Penelitian Tindakan Kelas ini dikatakan berhasil apabila jumlah siswa berkategori tuntas belajar 75% dengan kriteria tuntas belajar apabila nilai hasil evaluasi peserta didik pada siklus I, dan II minimal 65, dan apabila aktivitas peserta didik dalam pembelajaran minimal 75% yang diukur dengan melihat lembar observasi (E.Mulyasa, 2006). HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Perencanaan Pada tahap perencanaan ini, peneliti dan guru mengaitkan rencana yang akan dibuat dengan masalah yang ditemukan pada saat observasi langsung (kondisi awal) yaitu aktivitas siswa pada saat pembelajaran dan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur an pada hukum bacaam mad lazim. Peneliti dan guru selanjutnya merancang pelaksanaan untuk pemecahan masalah dalam kegiatan pembelajaran Agama Islam. Berikut adalah rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus I: (1) peneliti dan obs erver sepakat untuk menggunakan metode drill dalam pembelajaran Agama Islam untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur an pada hukum bacaan mad lazim, (2) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (RPP I), (3) menyusun dan mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan, (4) menyusun dan mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran tentang kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur an menggunakan metode drill, (5) mempersiapkan soal tes individu siswa pada siklus I. 46

Pelaksanaan Tahap kedua dari penelitian ini adalah pelaksanaan tindakan. Peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah. Berikut deskripsi pelaksanaan pembelajaran PKn dengan metode drill dalam siklus pertama: Materi yang dipelajari adalah membaca Al-Qur an hukum bacaan mad lazim. Pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut: a) Kegiatan awal Pembelajaran dimulai dengan salam dan doa bersama yang dipimpin ketua kelas. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan menjelaskan pentingnya tajwid dalam membaca Al Qur'an. Pembelajaran dimulai dengan salam dan doa bersama yang dipimpin ketua kelas. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan menjelaskan hukum bacaan mad lazim dalam membaca Al Qur'an. b) Kegiatan Inti Guru menjelaskan materi pembelajaran yaitu hukum bacaan mad lazim dengan menggunakan metode drill. Dan siswa diberi waktu untuk bertanya. Guru memberi soal latihan. c) Kegiatan Akhir Dalam kegiatan penutup ini guru membimbing siswa untuk melakukan refleksi berupa menyimpukan pembelajaran dan mengadakan evaluasi sebagai pengukuran hasil pembelajaran berupa tes tertulis. Guru memberi arahan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah. Pembelajaran ditutup dengan doa bersama dan salam. Observasi Observasi dilakukan oleh rekan peneliti untuk mengambil data mengenai aktivitas belajar siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, mulai dari kegiatan awal/ pembukaan, kegiatan inti sampai dengan kegiatan penutup. Hasil pengamatan proses pembelajaran aktifitas belajar siswa cukup baik. Siswa belum mempunyai pengalaman dalam mengikuti pembelajaran dengan metode yang baru yaitu metode drill. Pada siklus I ini, proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru belum berjalan dengan maksimal, karena guru belum memanfaatkan waktu pembelajaran dengan baik dan guru juga belum melaksanakan tindak lanjut atas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi Tahap refleksi yaitu menganalisis hasil tes dan hasil pengamatan, serta megevaluasi kegiatan pembelajaran yang baru saja dilaksanakan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan atau kendala pada siklus I, sehingga dapat diperoleh kesimpulan tentang bagian yang perlu diperbaiki dan bagian yang telah mencapai tujuan penelitian. Peneliti dan observer melakukan refleksi dengan mengevaluasi proses pembelajaranagama Islam yang telah dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur an pada hukum bacaam mad lazim. Hasil penilaian dari observasi pada siklus I mengalami peningkatan dari hasil penilaian pada kondisi awal, namun peningkatan tersebut belum memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditentukan. Selain hal tersebut, proses pembelajaran juga mengalami peningkatan. Sebagian siswa sudah mulai berani berinteraksi dengan teman kelompoknya dan dari beberapa siswa berani mengemukakan pendapatnya, dengan berbicara di depan kelas walaupun masih malu-malu. Peningkatan tersebut dirasa belum maksimal dan belum memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditentukan, oleh karena itu peneliti dan observer sepakat untuk melanjutkan penelitian pada siklus yang kedua dengan melakukan perbaikan-perbaikan. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, peneliti dan observer sepakat untuk melakukan perubahan dan perbaikan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus kedua. Perbaikan tersebut adalah: a) meningkatkan bimbingan dan pengarahan agar seluruh siswa dapat membaca Al-Qur an pada hukum bacaan mad lazim; b) PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL 47

menciptakan suasana belajaryang menarik namun tetap terkontrol; c) memberikan motivasi agar siswa lebih percaya diri untuk berpendapat maupun berbicara di depan kelas; d)memperbaiki alokasi waktu supaya kegiatan berjalan sesuai dengan yang diharapkan Siklus II Perencanaan Tahap pertama dalam siklus II adalah perencanaan. Peneliti menyusun rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus II, yaitu: a) menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik tetapi tetap terkontrol agar kegiatan diskusi tetap bejalan baik yaitu dengan memberikan kegiatan diskusi yang berbeda; b) meningkatkan pengarahan kepada siswa untuk lebih antusias dalam kegiatan diskusi; c) menyusun dan mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan di siklus II; d) menyusun dan mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran siklus II; e) mempersiapkan soal individu siswa atau tes akhir siklus II. Pelaksanaan Guru melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti. Berikut deskripsi pelaksanaan pembelajaran Agama Islam dengan metode drill dalam siklus kedua: a) Kegiatan Awal Pembelajaran dimulai dengan salam dan do a bersama yang dipimpin ketua kelas, guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian dilanjutkan dengan presensi siswa untuk mengetahui kehadiran siswa. Guru mengkondisikan kelas. Guru melakukan apersepsi tentang materi sebelumnya untuk mengingatkan siswa. Guru memberi penjelasan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan masih melanjutkan kegiatan sebelumnya. b) Kegiatan Inti Guru menjelaskan materi pembelajaran yaitu hukum bacaan mad lazim dengan menggunakan metode drill yang telah disempurnakan dan siswa diberi waktu untuk bertanya. Guru memberi soal latihan Pada siklus kedua pertemuan kedua ini, siswa sudah terbiasa dengan alur kegiatan yang dilaksanakan. Siswa sudah dapat bekerjasama dan berinteraksi dalam mengerjakan tugas kelompoknya, lebih berani mengutarakan pendapat dan pelaksanaan presentasi sudah berjalan lancar dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya. Sebagian besar siswa sudah menunjukkan perubahan yang lebih baik dari pertemuan-pertemuan sebelumnya tetapi tetap saja masih ada satu atau dua siswa yang masih terlihat pasif dan kurang antusias. Kegiatan selanjutnya perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas sementara kelompok lain menanggapi dengan bertanya ataupun memberi masukan kepada kelompok lain. c) Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari. Diakhir pertemuan kedua siklus II ini, siswa dibagikan kembali soal yang telah disiapkan oleh peneliti Observasi Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran siklus II untuk mengetahui akibat dari tindakan yang telah dilakukan. Hasil observasi pada siklus II dibandingkan dengan hasil observasi pada siklus I apakah ada peningkatan atau tidak. Hasil pengamatan proses pembelajaran aktifitas belajar siswa baik. Siswa sudah mempunyai pengalaman dalam mengikuti metode drill. Dalam memberikan tanggapan/contoh atas penjelasan guru dan yang mampu menjawab pertanyaan sudah ada peningkatan. 48

Refleksi Refleksi dilaksanakan setiap akhir siklus, dimaksudkan untuk mengetahui berbagai masalah yang muncul pada pelaksanaan tindakan siklus II. Kekurangan pada siklus I telah diperbaiki pada pembelajaran siklus II dan hasilnya siswa lebih aktif dan dapat bekerjasama dengan baik dan diikuti pula dengan nilai hasil belajar siswa yang meningkat. Dengan dilakukannya perbaikan pembelajaran maka hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Peningkatan pemahaman siswa terhadap materi dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur an Keterangan Kondisi Awal Siklus I Siklus II Nilai Tertinggi 80 90 100 Nilai Terendah 25 30 50 Rata-rata 42 56,8 7,6 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1. Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur'an 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 100 90 80 56,8 50 42 25 30 Kondisi Awal Siklus I Siklus II Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata 7,6 Gambar 1. Grafik Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur an Berdasarkan tabel 1 dan gambar 1 dapat diketahui sebelum dilakukan tindakan (kondisi awal) nilai rata-rata kelas sebesar 42 setelah tindakan siklus I mengalami peningkatan menjadi 56,8, dan kembali mengalami peningkatan pada tindakan siklus II menjadi 7,6. SIMPULAN Penerapan metode drill dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur an hukum bacaan mad lazim yang ditunjukkan dari hasil tes evaluasi pada siklus II. Penerapan metode drill dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran Agama Islam yang dilihat dari hasil observasi aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Saran yang dapat peneliti berikan yaitu perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan memaksimalkan atau mengembangkan penggunaan metode drill atau dengan menggunakan model pembelajaran lain sebagai alternatif dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa, sehingga dapat lebih mengoptimalkan hasil penelitian berikutnya. PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL 49

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2009. penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah, dkk. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. E. Mulyasa. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Alfabeta. Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Grafindo Persada. http://www.duniahq.com/2016/02/hukum-bacaan-mad-lengkap-dengan-contoh.html. Hukum Bacaan Mad (diakses pada tanggal: 1 Mei 2016) 50