BAB I PENDAHULUAN. (Abdul Halim, 2005 : 4). Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset-aset riil (real assets). Investasi pada

I. PENDAHULUAN. Investasi pada umumnya dapat dikelompokkan dalam dua golongan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources. a. Kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjual, menahan, atau membeli saham dengan menggunakan indeks

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat atau sarana bertemunya antara demand dan supply

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, perekonomian di Indonesia mengalami. akan mengakibatkan terjadinya perubahan untuk memiliki harapan akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan Atkins dan Dyl (1997) dengan judul Transaction

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO. Tumpal Manik, M.Si. Website : http//:tumpalmanik.com

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi tentang rata-rata bersyarat pada Y

I. PENDAHULUAN. tersedia berbagai pilihan instrumen investasi. Adanya alternatif instrumen

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan perekonomian yang modern, perlu kiranya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang-barang dan

BABl PENDAHULUAN. Investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, dan instrumen

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada

BAB 5 PENUTUP. moneter melalui jalur harga aset finansial di Indonesia periode 2005: :12.

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap individu dalam jenjang waktu masa hidupnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. perusahan baik untuk pengembangan ataupun kebutuhan lainnya akan dapat

BAB I PENDAHULUAN. tukar uang tersebut dinamakan kurs atau exchange rate. uang tersebut merupakan salah satu aset finansial yang dapat mendorong

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada periode waktu tertentu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENGANTAR. 1.1.Latar Belakang. Investasi dapat dilakukan dalam bentuk investasi pada aktiva riil (real

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2016 VOLATILITAS HARGA SAHAM EMERGING MARKET PADA

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan kelebihan dana (surplus funds) yang dimilikinya dan tidak hanya. atau memulai suatu usaha saja, dan seterusnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia investasi banyak sekali alternatif investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dan kondisi ekonomi sekarang ini, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada aset-aset

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilakukan dalam bentuk investasi riil (real investment) dan dalam bentuk

BAB II LANDASAN TEORI. penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. pemerintah Belanda pada awal tahun 1900, ketika Indonesia masih dijajah oleh

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

MODEL DINAMIS PREDIKSI HARGA SAHAM PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA (STUDI KASUS SEKTOR PERTANIAN, SEKTOR PERTAMBANGAN, DAN SEKTOR INDUSTRI DASAR)

PERBANDINGAN ARIMA DENGAN FUZZY AUTOREGRESSIVE (FAR) DALAM PERAMALAN INTERVAL HARGA PENUTUPAN SAHAM. (Studi Kasus pada Jakarta Composite Index)

I. PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang. Hal ini juga di dukung dengan jenis

BAB II LANDASAN TEORI. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini sangat stabil hal ini dibuktikan adanya pengakuan oleh

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. PT Indosat Tbk. PT XL Axiata Tbk. PT Bakrie Telecom Tbk. PT Smartfren Telecom Tbk.

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN

TINJAUAN PUSTAKA Asuransi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Resiko adalah sesuatu yang penting untuk diketahui oleh semua orang.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan suatu industri. Sumber dana dapat diperoleh suatu industri

BAB I PENDAHULUAN. more assets that will be held over some future time period, sedangkan Jogiyanto

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen untuk menempatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan domestik juga memiliki hubungan perdagangan dengan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Istilah investasi lebih populer dalam dunia usaha, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Telah banyak dilakukan penelitian tentang return saham dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungan atau merugikan. Ketidak

BAB I PENDAHULUAN. Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat

Bab V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dan investasi adalah hal yang paling mendominasi setiap pengeluaran yang

2. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup atau derajatnya di masyarakat meningkat. Banyak cara yang dilakukan

COMPROMISE PROGRAMMING UNTUK PEMILIHAN PORTOFOLIO Nama Mahasiswa : Putri Ciptaningrum NRP : Dosen Pembimbing : Drs.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah kata yang tidak asing untuk masyarakat saat ini. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengambilan keputusan di suatu instansi. Untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

PRINSIP-PRINSIP INVESTASI. Definisi Investasi. Definisi Investasi. Materi 2

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian modern dan era globalisasi saat ini pasar modal di suatu

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam pasar modal tidaklah terpisah dari stabilitas perekonomian suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan kegiatan investasi telah mengalami kemajuan yang

BAB I PENDAHULUAN. komitmen untuk mengorbankan konsumsi sekarang (sacrifice current

BAB I PENDAHULUAN. satu sumber tetap yang terjadi berdasarkan waktu t secara berurutan dan dengan

MENGGUNAKAN METODE GARCH ASIMETRIS

BAB I PENDAHULUAN. pada indeks harga saham di Indonesia. Pasar modal disuatu negara digunakan

BAB I PENDAHULUAN. atau memprediksi nilai suatu perolehan data di masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (pihak yang membutuhkan dana) melalui penjualan saham, obligasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam rangka mengembangkan pasar modal syariah, PT. Bursa Efek Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen sejumlah dana dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna kepada investor, kreditor,

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

BAB I PENDAHULUAN. dianggap investasi tersebut menguntungkan. Menurut Tandelilin (2010) investasi

BAB V. Kesimpulan. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh faktor-faktor penentu seperti

BAB I PENDAHULUAN. panjang seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Investasi pada hakikatnya merupakan komitmen terhadap sejumlah sumber daya pada saat ini dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan (Abdul Halim, 2005 : 4). Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu investasi pada aset-aset finansial (financial assets) dan investasi pada aset-aset riil (real assets). Investasi pada aset-aset finansial dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainlain. Investasi juga dapat dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lain-lain. Sedangkan investasi pada aset-aset riil dapat berbentuk pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya. Perdagangan komoditi merupakan salah satu alternatif investasi (investment enhancement) bagi perorangan dan perusahaan yang mempunyai kebebasan finansial untuk berinvestasi. Selama ini, pamor investasi komoditi kalah dibandingkan dengan investasi jenis lain seperti saham, obligasi, properti, emas, valuta asing, dan sebagainya Ada 7 elemen penting dalam menganalisa harga di pasar komoditi, antara lain market size, market trend, market growth rate, market proditability, Industry Cost Structure, Success Factors dan Applications. Ketujuh elemen tersebut merupakan satu kesatuan yang harus dikuasai oleh investor yang memiliki minat 1

untuk berinvestasi pada pasar komoditi (Purnomo, 2013). Dalam kajian yang dilakukan oleh BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) diungkapkan adanya trend yang sangat baik terkait pertumbuhan harga rata-rata komoditas di pasar berjangka di Indonesia. Dalam periode antara Tahun 2009 sampai dengan 2014 terindikasi adanya trend peningkatan perdagangan berjangka komoditi di Indonesia. Pada Tahun 2010terjadi peningkatan sebesar 26,21% dibandingkan pada Tahun 2009, lalu kembali meningkat sebesar 28,11% di Tahun 2011, sedikit melambat sebesar 25,06% di Tahun 2012, lalu kembali mengalami pertumbuhan sebesar 29,81% di Tahun 2013 dan terakhir di Tahun 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 34,12% dibandingkan perdagangan di 2013. Gambar 1.1 Pertumbuhan Perdagangan Berjangka Komoditi di Indonesia Salah satu pengetahuan penting dalam berinvestasi komoditi adalah peramalan harganya. Peramalan harga komoditi diperlukan bagi investor untuk mengetahui kecenderungan harga komoditi di masa datang. Peramalan adalah proses perkiraan (pengukuran) besarnya atau jumlah sesuatu pada waktu yang 2

akan datang berdasarkan data pada masa lampau (time series) yang dianalisis secara ilmiah khususnya menggunakan metode statistika (Sudjana, 1996 : 254). Peramalan harga komoditi bertujuan untuk mengetahui peluang investasi harga komoditi di masa yang akan datang sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan oleh investor komoditi untuk mengetahui perubahan harga komoditi. Metode peramalan sangat banyak dan seringkali memerlukan asumsiasumsi yang harus dipenuhi, namun terdapat juga model yang tidak memerlukan asumsi-asumsi salah satunya adalah GARCH (Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity), yaitu teknik peramalan yang menggunakan asumsi volatilitas (perubahan harga terkecil) sebagai dasar dari perhitungan asumsi peramalah dengan memperhatikan error simpangan atas perubahan harga tersebut sebagai bagian dari perhitungannya (Widarjono, 2016). Metode GARCH banyak digunakan sebagai teknik peramalan karena kehandalannya dalam menentukan metode dan model yang paling tepat untuk dapat merumuskan sebuah trend perubahan harga dari sebuah komoditi dengan skala perubahan yang sangat kecil yang tidak dapat diasumsikan secara tepat oleh model peramalan lainnya. Berdasarkan uraian di atas, maka pada tugas akhir ini akan dibuat sebuah peramalan harga komoditi dengan metode GARCH untuk membantu masyarakat yang ingin berinvestasi komoditi mengetahui pergerakan harga komoditi di masa depan. Investasi komoditi akan lebih baik jika dalam investasinya mengetahui waktu yang tepat untuk membeli komoditi di saat harga rendah dan menjual komoditi di saat harga tinggi sehingga dapat meminimalkan 3

kerugian dan mengoptimalkan keuntungan investasi komoditi. Dengan adanya peralaman ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada dalam investasi komoditi. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas, terdapat permasalahan yang berhasil diidentifikasi oleh peneliti yaitu terkait dengan trend kecenderungan peningkatan perdagangan komoditi berjangka di Indonesia. Yang menjadi permasalahan adalah harga komoditas berjangka sendiri sangat sulit untuk diprediksikan sehingga menyebabkan investor cenderung untuk takut melakukan investasi komoditas berjangka. Sementara, terdapat teknik peramalan yang telah dimodifikasi untuk dapat melakukan peramalan harga khususnya untuk komoditas yang memiliki fluktuasi harga yang cenderung tidak menentu. Mengacu pada uraian ini, maka masalah yang diidentifikasi oleh peneliti adalah bagaimana meramalkan harga komoditas berjangka yang cenderung fluktuatif dengan menggunakan teknik peramalan terkini, yaitu metode peramalan GARCH. 1.3. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini yang digunakan untuk membuat penelitian ini terfokus pada kajian permasalahannya antara lain: 1. Penelitian hanya bertujuan untuk merumuskan sebuah persamaan yang dapat digunakan untuk meramalkan harga komoditas berjangka yang diperdagangkan. 4

2. Komoditas berjangka yang diramalkan terdiri atas komoditas emas, perak, minyak dan gas. 3. Data komoditas berjangka yang diramalkan tersebut yang menjadi dasar untuk menentukan rumus peramalan adalah data harga komoditas berjangka selama 1 tahun yaitu tahun 2016. 4. Teknik peramalan yang dipergunakan adalah teknik peramalan terbaru, yaitu dalam penelitian ini adalah metode peramalan GARCH. 1.4. Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah bagaimana melakukan peramalan harga komoditi pada periode yang akan datang berdasarkan historis harga komoditi sebelumnya, dengan menggunakan metode GARCH. 1.5. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan adalah untuk dapat melakukan peramalan harga komoditi berdasarkan data harga komoditi pembukaan di Bursa Efek Indonesia. Hasil akhir dari penelitian ini adalah model matematis GARCH untuk peramalan harga komoditi dan uji coba hasil peramalan menggunakan model matematis tersebut. 5

1.6. Manfaat Penelitian Sesuai dengan tujuan pembuatan tugas akhir ini maka manfaat penelitian ini antara lain : 1.6.1 Manfaat Teoretis Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi yang berguna untuk melakukan kajian terkait dengan peramalan sebuah kondisi di masa depan. Selain itu, kajian dari penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan terkait dengan penggunaan metode GARCH untuk melakukan peramalan. 1.6.2 Manfaat Praktis Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah agar masyarakat yang ingin berinvestasi komoditi mengetahui pergerakan harga komoditi di masa depan. Investasi komoditas berjangka akan lebih baik jika dalam investasinya mengetahui waktu yang tepat untuk membeli komoditi di saat harga rendah dan menjual komoditi di saat harga tinggi sehingga dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan keuntungan investasi komoditas berjangka. 6