Akuntansi Biaya Modul ke: Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Gabungan Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id
Definisi By Product Produk sampingan Joint Product Produk Gabungan Produk dengan total nilai yg relatif kecil dan dihasilkan secara simultan dg produk utama Produk gabungan diproduksi bersama2 dalam proses. Bersifat simultan karena proses produksi menghasilkan seluruh produk tanpa dpt dihindari Contoh: scrap dari penggergajian kayu; potongan daging kecil2 dari pabrik pengepakan daging. Contoh: Produksi bensin, nafta, kerosin, bahan bakar terdistilasi. Pemrosesan kedelai menjadi minyak dan bahan pangan.
Karakteristik By Product Yang dijual dalam bentuk asalnya tanpa diproses lebih lanjut Yang membutuhkan proses lebih lanjut agar dapat dijual Joint Product Biaya BB berlaku u/ semua jenis hasil pemilahan Biaya proses produksi selanjutnya yg terjadi secara simultan untuk semua jenis tersebut
By Product Akumulasi Biaya
Biaya Produk Sampingan Metode 1. Pengakuan Pendapatan Kotor Pendapatan Lain-lain Tambahan pendapatan penjualan Pengurang Harga Pokok Mengurangi Biaya Produksi Metode 2. Pengakuan Pendapatan Bersih Metode 3. Metode Biaya Pengganti Metode 4. Metode Harga Pasar (Pembatalan Biaya Reversal Cost)
Pendapatan Lain-lain Pengakuan Pendapatan Kotor Asumsi: pendapatan kotor produk sampingan 1.500 Penjualan (produk utama, 10.000 unit @2) 20.000 Persediaan awal (1.000 unit @1,50) 1.500 Total biaya produksi (11.000 unit @1,50) 16.500 Tersedia untuk dijual 18.000 Persediaan akhir (2.000 unit @1,50) 3.000 15.000 Laba Kotor 5.000 Beban Pemasaran dan Administrasi 2.000 Laba Operasi 3.000 Pendapatan lain-lain (produk sampingan) 1.500 Laba sebelum pajak 4.500
Tambahan pendapatan penjualan Penjualan: Produk utama, 10.000 unit @2 20.000 Produk sampingan 1.500 21.500 Harga Pokok Penjualan: Persediaan awal (1.000 unit @1,50) 1.500 Total biaya produksi (11.000 unit @1,50) 16.500 Tersedia untuk dijual 18.000 Pengakuan Pendapatan Kotor Persediaan akhir (2.000 unit @1,50) 3.000 15.000 Laba Kotor 6.500 Beban Pemasaran dan Administrasi 2.000 Laba Operasi 4.500
Pengurang Harga Pokok Pengakuan Pendapatan Kotor Penjualan (produk utama, 10.000 unit @2) 20.000 Harga Pokok Penjualan: Persediaan awal (1.000 unit @1,50) 1.500 Total biaya produksi (11.000 unit @1,50) 16.500 Tersedia untuk dijual 18.000 Persediaan akhir (2.000 unit @1,50) 3.000 Harga Pokok Penjualan 15.000 Pendapatan produk sampingan 1.500 13.500 Laba Kotor 6.500 Beban Pemasaran dan Administrasi 2.000 Laba Operasi 4.500
Mengurangi Biaya Produksi Pengakuan Pendapatan Kotor Penjualan (produk utama, 10.000 unit @2) 20.000 Harga Pokok Penjualan: Persediaan awal (1.000 unit @1,35) 1.350 Total biaya produksi (11.000 unit @1,50) 16.500 Pendapatan lain-lain (produk sampingan) 1.500 Biaya Produksi Bersih 15.000 Tersedia untuk dijual (12.000 unit @1,3625) 16.350 Persediaan akhir (2.000 unit @1,3625) 2.725 Harga Pokok Penjualan 13.625 Laba Kotor 6.375 Beban Pemasaran dan Administrasi 2.000 Laba Operasi 4.375
Metode 2. Pengakuan Pendapatan Bersih Memiliki akun tersendiri, yaitu produk sampingan Terdapat biaya2 tersendiri dialokasikan pada produk sampingan setelah terjadi titik pisah batas, yaitu biaya pemrosesan setelah pisah batas dan pemasaran. Pelaporannya dapat menggunakan format yang ada dalam metode 1.
Metode 3. Metode Biaya Pengganti Praktiknya dapat dilihat dalam penerapan transfer pricing Produk sampingan dari satu departemen menghilangkan kebutuhan untuk membeli bahan baku untuk departemen (divisi) lain, shg memunculkan biaya pengganti Biaya produksi dari produk utama dikredit, debitnya diposting pada departemen yang menggunakan produk sampingan.
Metode 4. Metode Harga Pasar (Pembatalan Biaya Reversal Cost) Hampir sama dengan metode 1, mengurangi harga produksi, yaitu mengurangi biaya produksi dari produk utama berdasarkan estimasi harga pasar produk sampingan. Akun produk sampingan didebit dengan nilai estimasi ini pada akun kredit biaya produksi produk utama.
Item Produk utama Produk sampingan Bahan Baku 50.000 Tenaga Kerja 70.000 Overhead Pabrik 40.000 Total Biaya Produksi (40.000 unit) 160.000 Harga pasar (5.000 unit @1,80) 9.000 Estimasi Laba Kotor terdiri dari: Asumsi laba operasi (20% dari harga jual) 1.800 Beban pemasaran dan adm (5% dari harga jual) 450 2.250 6.750 Estimasi biaya setelah titik pisah batas: Bahan Baku 1.000 Tenaga Kerja 1.200 Overhead Pabrik 300 2.500 Estimasi nilai produk sampingan di titik pisah batas yang akan dikreditkan ke produk utama 4.250 4.250 Biaya bersih dari produk utama 155.750 biaya produksi aktual setelah titik pisah batas 2.300 Total 6.550 Total jumlah unit 40.000 5.000 biaya/unit 3.894 1,31
Joint Product Akumulasi Biaya
Karakteristik Biaya Produksi Gabungan Biaya Produk Terpisah Titik Pisah Batas Biaya Gabungan
Metode Alokasi Biaya Produksi Bersama ke Produk Gabungan Metode Harga Pasar Produk gabungan yang dapat dijual pada titik pisah batas Tidak dapat dijual pada titik pisah batas Metode Biaya Rata-rata per unit Metode Rata-rata tertimbang
Produk Gabungan yang Bisa Dijual pada Titik Pisah Batas Asumsi : Total Biaya Produksi Gabungan 120.000 Produk Unit Produksi Harga pasar/u nit pada pisah batas Total Harga Pasar Rasio Nilai Produk terhadap Total Harga Pasar Pembagian Biaya Produksi Gabungan Rasio Biaya Produksi Gabungan A 20.000 0,25 5.000 3,125% 3.750 B 15.000 3,00 45.000 28,125% 33.750 75% C 10.000 3,50 35.000 21,875% 26.250 D 15.000 5,00 75.000 46,875% 56.250 160.000 100,000% 120.000
Produk Gabungan yang Tidak Dapat Dijual Pada Titik Pemisah (Pisah Batas) Produk Harga Pasar per Unit Unit Produ ksi Harga Pasar Final Biaya Pemrosesan Setelah titik pisah batas Harga Pasar Hipotesis * Pembagia n Biaya Produksi Gabungan ** Total Biaya Produksi Persentase Total Biaya Produksi*** A 0,50 20.000 10.000 2.000 8.000 4.800 6.800 B 5,00 15.000 75.000 10.000 65.000 39.000 49.000 C 4,50 10.000 45.000 10.000 35.000 21.000 31.000 D 8,00 15.000 120.000 28.000 92.000 55.200 83.200 250.000 200.000 120.000 170.000 68,0% 65,3% 68,9% 69,3% 68,0%
*) Pada titik pemisah **) Persentase untuk mengalokasikan biaya gabungan: Total biaya gabungan/ total harga pasar hipotetis = Rp120.000/ Rp200.000 = 60% 60% x harga pasar hipotetis = alokasi biaya gabungan ***) Persentase biaya produksi dihitung dengan membagi total biaya produksi dengan harga pasar final misalnya: Rp49.000/ Rp75.000 = 65,3% untuk produk B dan Rp170.000/ Rp250.000 = 68% untuk semua produk
Total A B C D Unit penjualan 52.000 18.000 12.000 8.000 14.000 Persediaan akhir 8.000 2.000 3.000 2.000 1.000 60.000 20.000 15.000 10.000 15.000 Penjualan 217.000 9.000 60.000 36.000 112.000 Harga pokok penjualan Biaya Produksi Gabungan 120.000 4.800 39.000 21.000 55.200 Biaya Pemrosesan Lebih Lanjut 50.000 2.000 10.000 10.000 28.000 Total 170.000 6.800 49.000 31.000 83.200 Persediaan akhir 22.227 680* 9800 6200 5546,667 Harga pokok penjualan 147.773 6.120 39.200 24.800 77.653 Laba kotor 69.227 2.880 20.800 11.200 34.347 Persentase Laba Kotor 32% 32% 35% 31% 31% *) Total biaya produksi Rp 6.800 : 20.000 unit produksi = Rp 0,34 x 2.000 unit di persediaan akhir = Rp 680
Metode Biaya Rata-Rata Per Unit Biaya Rata-rata per unit = total biaya produksi gabungan dibagi total jumlah unit yang diproduksi Asumsi: Biaya produksi gabungan adalah 120.000 Produk Unit Produksi Pembagian Biaya Produksi Gabungan A 20.000 40.000 B 15.000 30.000 C 10.000 20.000 D 15.000 30.000 60.000 120.000
Metode Rata-Rata Tertimbang Produk A = 3 poin Produk B = 12 poin Produk C = 13,5 poin Produk D = 15 poin Produk Unit Produksi Poin Rata-rata Tertimbang Biaya* per unit Pembagian Biaya Produksi Gabungan A 20.000 3,0 60000 0,2 12000 B 15.000 12,0 180000 0,2 36000 C 10.000 13,5 135000 0,2 27000 D 15.000 15,0 225000 0,2 45000 600000 120000 *Total biaya gabungan/ total rata-rata tertimbang = Rp 120.000/ 600.000 unit = Rp0,2 per unit
Metode Unit Kuantitatif Produk Produk yang Diperoleh per Ton Batu Bara (dalam pon) Distribusi Limbah ke Produk yang Dihasilkan* Bobot Produk yang Dihasilkan setelah Revisi Biaya per produk per ton Batu Bara** Arang 1320,0 69,474 1389,474 27,78948 Batu Bara 120,0 6,316 126,316 2,52632 Benzol 21,9 1,153 23,053 0,46106 Amonia Sulfat 26,0 1,368 27,368 0,54736 Gas 412,1 21,689 433,789 8,67578 Limbah (air) 100,0 Total 2000,0 100,000 2000,000 40 * [1.320 : (2.000 100)] x 100 = 69,474 ** (1.389,474 : 2.000) x Rp 40 = Rp 27,790
Daftar Pustaka Carter, William K. 2012. Cost Accounting. Edisi 14 Buku 1. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Terima Kasih Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI