EVALUASI ATAS HARGA POKOK PRODUK SAMPINGAN DALAM KAITANNYA DENGAN PERHITUNGAN LABA PERUSAHAAN Study Kasus Pada CV. Morinda House Bogor

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI ATAS HARGA POKOK PRODUK SAMPINGAN DALAM KAITANNYA DENGAN PERHITUNGAN LABA PERUSAHAAN Study Kasus Pada CV. Morinda House Bogor"

Transkripsi

1 JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 9 No. 2, Oktober 2009 : EVALUASI ATAS HARGA POKOK PRODUK SAMPINGAN DALAM KAITANNYA DENGAN PERHITUNGAN LABA PERUSAHAAN Study Kasus Pada CV. Morinda House Bogor Oleh : * Hendra Setiawan dan Victor Lisias * Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor ABSTRAK The goal of this research is to find out production process and integrated cost, productions cost of secondary product, and cost price influence of secondary product towards company s profit. The research yield shows that CV Morinda House divided production cost into two categories, namely direct costand inderect cost. Based on main function of the company, CV Morinda House arranged production cost into three categories, namely basic material cost, direct man-power cost, and factory overhead cost. Besides that, secondary product at CV Morinda House was processed more until becoming capsule product. The company did not allocate integrated cost, but focused to how to treat selling yield of its secondary product. Key words: production process; Secondary product; company s profit PENDAHULUAN Pada umumnya, Perusahaan melakukan kegiatan operasional berupa proses produksi untuk menciptakan produk-produk yang akan dijual. Pada perusahaan manufaktur proses produksinya terdapat dua sistem akuntansi, yaitu sistem persediaan periodic (fisik) dan sistem persediaan perpetual. Penggunaan salah satu sistem ini perlu disesuaikan dengan kegiatan operasional perusahaan dalam mencapai laba. Cara lainnya perusahaan dapat meminimalkan biaya produksi atau berupaya memaksimalkan bahan baku sehingga tidak terbuang begitu saja. Bahan baku yang dapat menghasilkan beberapa produk dapat dikatakan sebagai biaya gabungan (joint cost), yaitu suatu biaya yang terjadi ketika produksi menghasilkan satu atau beberapa produk tanpa dapat dihindari. Setiap produk memiliki harga pokok, sebagai dasar harga jual produk tersebut nantinya. Harga pokok produk disusun berdasarkan biaya yang telah terjadi, baik pengeluaran-pengeluaran langsung maupun tidak langsung yang berhubungan dengan perolehan, penyiapan, dan penempatan untuk menghasilkan suatu produk yang siap dijual. Perusahaan mempunyai produk-produk yang akan dijual. Bermacam produk ini dikenal sebagai produk gabungan (joint product). Penjualan produk-produk inilah yang dimaksimalkan untuk pencapaian tujuan perusahaan. Dalam produk gabungan dapat berupa produk utama (main product) dan produk sampingan (by product). Produk utama merupakan sumber utama dalam penjualan perusahaan. Perbedaan produk utama dengan produk sampingan terletak pada total nilai jualnya, produk sampingan adalah produk

2 SETIAWAN dan LISIAS, Evaluasi atas Harga Pokok Produk Sampingan dengan total nilai yang relatif lebih kecil dan dihasilkan secara bersamaan dengan suatu produk lain yang total nilainya lebih besar. Sedangkan produk dengan nilai yang lebih besar ini disebut produk utama. Dalam kenyataannya seringkali produkproduk yang nilai jualnya relative kecil ini atau biasa disebut produk sampingan tidak memerlukan pemrosesan lebih lanjutan, tetapi dalam beberapa pertimbangan tidak tertutup kemungkinan produk sampingan memerlukan pemrosesan lanjutan agar laku dalam pasaran. Pemrosesan lebih lanjut inilah yang ditambahkan sebagai biaya untuk menambah nilai produk sampingan ini. Teorinya terdapat beberapa metode kalkulasi perhitungan dalam menetapkan biaya produk sampingan dalam memperoleh laba suatu industri. Diantaranya, dengan metode pengakuan pendapatan kotor, metode pengakuan pendapatan bersih, metode biaya pengganti, dan metode nilai pasar. Perbedaan kalkulasi ini yang membuat produk sampingan memiliki ciri khas tersendiri dalam industri, baik dalam proses maupun penjualannya untuk memperoleh laba yang maksimal METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Merupakan seluruh proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan suatu penelitian dan desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan jenis dan tujuan penelitian (Supranto, 1991, 35) yang terdiri dari: a. Jenis Penulis dalam melakukan penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif eksploratif, yaitu studi penjajakan jika peneliti memiliki keterbatasan informasi masalah tersebut, memang karena sebelumnya yang meneliti masalah tersebut relative belum banyak dilakukan oleh peneliti yang lain (Nurindriantoro, 1999, 87). Jenis penelitian ini bertujuan menggali informasi mengenai produk sampingan perusahaan dalam kaitannya dengan perhitungan laba rugi. b. Metode Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dalam format studi kasus. Studi kasus yaitu penelitian tentang subjek penelitian yang berkenaan tentang status fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas (Nazir, 1999, 57). Metode ini memberikan gambaran secara mendetail dari produk sampingan dalam kaitannya dengan perhitungan laba rugi. c. Tehnik Tehnik yang dilakukan penulis adalah statistik komparatif yaitu suatu penelitian yang bersifat ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat, dengan menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya maupun munculnya suatu fenomena tertentu (Nazir, 1999, 58). HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Harga Pokok Produk Sampingan Dalam Kaitannya Dengan Perhitungan Laba Pada CV. Morinda House 1. Penjualan Bersih Produk Sampingan Penjualan bersih produk sampingan merupakan hasil penjualan produk sampingan yang dikurangi dengan biaya produksi produk sampingan setelah dipisah, biaya pemasaran, dan biaya administrasi atas produk produk sampingan. Dalam penjualan produk sampingannya, CV. Morinda House telah menjual sebanyak 600 botol produk kapsul dengan harga jual per botol adalah Rp 25, sehingga penjualan produk sampingan adalah sebesar Rp 15,000, Biaya produksi setelah dipisah adalah Rp 5,232, Serta menikmati Biaya pemasaran sebesar Rp 333, selama penjualan produk sampingan dan menikmati Biaya administrasi sebesar Rp 1,167, selama penjualan produk sampingan. 86

3 Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 9 No. 2, Oktober 2009 Jadi penjualan bersih dari produk sampingan pada CV. Morinda House adalah sebesar Rp8,268, Hasil penjualan produk sampingan setelah dikurangi biaya untuk memasarkan produk sampingan dan juga dikurangi dengan biaya pemrosesan lanjutan pada produk tersebut. Dalam menghitung laba dapat dengan cara-cara sebagai berikut : a) Hasil Penjualan sebagai pendapatan lainlain (diluar usaha) b) Hasil Penjualan sebagai penambah penghasilan penjualan dari produk utama c) Hasil Penjualan sebagai pengurangan dari harga pokok produk produk utama d) Hasil Penjualan sebagai pengurangan dari total biaya produksi produk utama Dalam melakukan perhitungan laba nya, CV. Morinda House memperlakukan penjualan produk sampingan sebagai penambah penghasilan penjualan produk utama. Karena produk kapsul pada CV. Morinda House dihasilkan dari proses operasional perusahaan. Jurnal-jurnal yang terjadi dalam perusahaan dengan ada produk sampingan adalah sebagai berikut : Biaya produksi pada produk sampingan Barang dalam proses produk kapsul Rp 5,232, Bahan baku Rp 732, Upah langsung Rp 3,600, Overhead pabrik Rp 900, Harga Pokok Produk Sampingan Persediaan produk kapsul Rp 5,232, Barang dalam proses produk kapsul Rp 5,232, Penghasilan bersih dari produk sampingan Kas Rp 15,000, Persediaan produk kapsul Rp 5,232, Biaya Pemasaran Rp 333, Biaya Administrasi Rp 1,167, Penghasilan Rp 8,268, Perhitungan Rugi Laba Dengan Adanya Produk Sampingan Titik berat pembahasan pada produk sampingan adalah bagaimana memperlakukan pendapatan penjualan produk sampingan tersebut. Perhitungan pada produk sampingan memerlukan pengetahuan yang mendasar dalam proses produksi atau operasionalnya. Oleh karena itu, penerapan kalkulasi biaya produk sampingan akan berguna bagi manajemen dalam merencanakan laba yang maksimum dari perusahaan. Pada CV. Morinda House, selisih efek laba dari penjualan produk sampingan tanpa proses lanjutan dan produk sampingan melalui proses lanjutan dapat ditunjukkan sebagai berikut : Keterangan Tabel 1. Selisih Laba Dijual Setelah Titik Pisah Tanpa Proses Dijual Setelah Titik Pisah Dengan Proses Pendapatan Rp360, Rp15,000, Biaya-Biaya Rp 6,732, Efek Laba Rp360, Rp 8,268,

4 SETIAWAN dan LISIAS, Evaluasi atas Harga Pokok Produk Sampingan Setelah dihitung antara selisih laba pada produk sampingan, maka diperoleh tambahan laba dari produk sampingan tanpa proses lanjuatan sebesar Rp 360, Sedangkan tambahan laba dari produk sampingan melalui proses lanjutan sebesar Rp 8,178, A. Pendapatan 1. Tanpa Proses Lanjutan Pendapatan Rp 270, ini merupakan berasal dari penjualan sebanyak 1800 kg dengan nilai pasar sisa pemeraman sebesar Rp. 200 / kg. Perusahaan menjual langsung sisa hasil pemeraman tersebut di perusahaan sehingga tidak ada biaya yang dikenakan dalam memperoleh laba sejumlah Rp 360, Dengan Proses Lanjutan Pendapatan Rp 15,000, ini merupakan berasal penjualan sebanyak 600 botol produk kapsul dengan harga jual sebesar Rp25, / botol. CV. Morinda House mengkalkulasi biayabiaya, seperti biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi dengan total biaya sebesar Rp6,732, Total biaya adalah sebagai pengurang dari pendapatan sehingga diperoleh laba dari penjualan produk sampingan sejumlah Rp8,268, B. Persentase Pendapatan dan Laba Pendapatan Produk Utama yaitu minuman sari mengkudu adalah sebesar Rp180,000, perhitungan ini diperoleh dari penjualan sebanyak 4500 botol dengan ukuran per botol adalah 1 liter. Harga jual per botol adalah Rp40, Tanpa Proses Lanjutan - Pendapatan yang berasal dari penjualan produk sampingan tanpa proses lanjutan adalah sebesar Rp360, sedangkan pendapatan dari penjualan produk utama adalah sejumlah Rp180,000, Jadi Persentase pendapatan dari produk sampingan tanpa proses lanjutan terhadap perusahaan adalah sebesar 0.2 % - Laba yang berasal dari penjualan produk sampingan tanpa proses lanjutan adalah sebesar Rp360, karena tidak ada biaya yang dikalkulasikan pada perusahaan sedangkan laba dari kegiatan operasional perusahaan adalah sejumlah Rp79,561, Jadi Persentase laba dari produk sampingan tanpa proses lanjutan terhadap perusahaan adalah sebesar 0.45 % 2. Dengan Proses Lanjutan - Pendapatan yang berasal dari penjualan produk sampingan dengan proses lanjutan adalah sebesar Rp 15,000, sedangkan pendapatan dari penjualan produk utama adalah Rp180,000, Jadi Persentase pendapatan dari produk sampingan dengan proses lanjutan terhadap perusahaan adalah sebesar 8.33 %. - Laba yang berasal dari penjualan produk sampingan dengan proses lanjutan adalah sebesar Rp8,268, Laba ini merukan hasil dari pendapatan produk sampingan dikurangi dengan biayabiaya produk sampingan. Sedangkan laba operasional perusahaan ialah Rp87,469, Jadi Persentase laba dari produk sampingan dengan proses lanjutan terhadap perusahaan adalah sebesar 9.45 %. 2.1 Perhitungan Rugi Laba Dengan Adanya Produk Sampingan Tanpa Proses Pada CV. Morinda House, produk sampingan tanpa proses lanjutan menjadikan nilai jual produk sampingan relatif kecil. Maka hasil penjualan bersih produk sampingan diperlakukan sebagai penambah penjualan produk utama karena sisa hasil pemeraman tersebut dihasilkan dari operasi perusahaan. Tambahan laba dari produk sampingan tanpa proses lanjutan adalah sebesar Rp360, dapat digambarkan sebagai berikut : 88

5 Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 9 No. 2, Oktober 2009 CV. Morinda House Laporan Rugi Laba Bulan : Maret 2008 Penjualan : Produk Utama-Produk Minuman Sari Rp180,000, Mengkudu Produk Sampingan-Sisa Hasil Pemeraman Rp360, Jumlah Penjualan Rp180,360, Harga Pokok Penjualan Rp 82,799, Laba Kotor Atas Penjualan Rp 97,561, Biaya Komersial : Biaya Pemasaran Rp3,996, Biaya Administrasi Rp14,004, Jumlah Biaya Komersial Rp 18,000, Laba Bersih Rp 79,561, Perhitungan Rugi Laba Dengan Adanya Produk Sampingan Melalui Proses Lanjutan Pada CV. Morinda House, produk sampingan memerlukan proses lebih lanjut, maka penjualan bersih dapat diperlakukan sebagai penambah penghasilan penjualan produk utama. Ini dikarenakan bahan baku produk kapsul yaitu sisa hasil pemeraman dihasilkan dari operasi perusahaan. Tambahan laba dari produk sampingan melalui proses lanjutan adalah sebesar Rp8,268, dapat digambarkan sebagai berikut : CV. Morinda House Laporan Rugi Laba Bulan : Maret 2008 Penjualan Produk Utama-Produk Minuman Sari Mengkudu Rp180,000, Produk Sampingan-Produk Kapsul Rp15,000, Jumlah Penjualan Harga Pokok Penjualan Produk Utama-Produk Minuman Sari Mengkudu Rp82,799, Produk Sampingan-Produk Kapsul Rp5,232, Jumlah Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Atas Penjualan Biaya Komersial Biaya Pemasaran Rp4,329, Biaya Administrasi Rp15,171, Jumlah Biaya Komersial Laba Bersih Rp195,000, Rp88,031, Rp106,969, Rp19,500, Rp87,469, Dari antara kedua perhitungan rugi-laba tersebut dapat terlihat laba bersih yang dihasilkan. Pada perhitungan rugi-laba dengan adanya produk sampingan tanpa proses lanjutan menghasilkan laba bersih sebesar Rp79,561, Sedangkan pada perhitungan rugi-laba dengan adanya produk sampingan melalui proses lanjutan menghasilkan laba bersih sebanyak Rp87,469, Maka akan lebih menguntungkan bila produk sampingan diolah lagi melalui proses lanjutan karena laba yang dihasilkan lebih maksimum. Manajemen 89

6 SETIAWAN dan LISIAS, Evaluasi atas Harga Pokok Produk Sampingan pada CV. Morinda House telah mengambil keputusan yang tepat dengan mengolah lebih lanjut produk sampingannya karena laba yang dinikmati perusahaan lebih maksimum. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh penulis di CV. Morinda House, serta berdasarkan hasil dari pembahasan. Maka penulis mencoba menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. CV. Morinda House merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolah buah-buahan dan termasuk dalam perusahaan keluarga berskala kecil dengan menggunakan mengkudu sebagai bahan baku. 2. CV. Morinda House membagi biaya menjadi 2 kelompok yaitu biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost). 3. Dari segi jenis usahanya, CV. Morinda House menggunakan pendekatan metode harga pokok proses. Sedangkan dalam perhitungan biayanya perusahaan ini menggunakan metode full costing. 4. Berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan, CV. Morinda House menggelompokkan biaya produksi ke dalam 3 golongan, yaitu biaya bahan baku (raw materials), biaya tenaga kerja langsung (direct labour), dan biaya overhead pabrik (factory overhead). 5. CV. Morinnda House dalam menghitung biaya produksinya seperti, biaya bahan baku dan upah langsung masih berdasarkan secara input. 6. Proses produksi yang terjadi adalah pengolahan air mas yang berasal dari bahan baku mengkudu. Pada proses ini memunculkan air mas sebagai bahan baku produk minuman sari mengkudu (produk utama) dan sisa hasil pemeraman sebagai bahan baku produk kapsul (produk sampingan). 7. Produk sampingan pada CV. Morinda House tidak memperoleh alokasi biaya gabungan, Namun lebih menitikberatkan pada bagaimana memperlakukan hasil penjualan produk sampingan dan pada biaya-biaya pemrosesan lebih lanjut setelah melalui titik pemisahan Metode dalam menetapkan biaya produk sampingan pada CV. Morinda House adalah Metode Pengakuan Pendapatan Bersih, karena produk sampingannya diolah lebih lanjut setelah melalui titik pisah. 9. Perlakuan hasil penjualan produk sampingan pada CV. Morinda House adalah sebagai penambah penghasilan penjualan produk utama perusahaan. 10. Produk sampingan pada CV. Morinda House diolah lebih lanjut dan ini memberikan lebih banyak keuntungan dibandingkan tanpa diproses lebih lanjut. Tambahan laba produk sampingan melalui proses lebih lanjut sebesar Rp8,268, Sedangkan tambahan laba produk sampingan tanpa proses lanjutan adalah sebesar Rp360, Dari hasil perhitungan rugi-laba nya dapat diketahui bahwa laba bersih pada CV. Morinda House adalah sebesar Rp87,469, karena menajemen perusahaan telah mengolah produk sampingan lebih lanjut menjadi produk kapsul. DAFTAR PUSATAKA Armanto Witjaksono Akuntansi Biaya, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Carter Usry Cost Accounting, Salemba Empat, Jakarta. Craven, Hills, dan Woodruff Marketing Management. Richard D.Irwin Inc. U S A. Don, R. Hansen. dan Maryanne M. Mowen Akuntansi Manajemen, Salemba Empat, Jakarta. Hansen Akuntansi Manajerial, Salemba Empat, Jakarta. Horngren, Kester, dan Datar Akuntansi Biaya, Jilid 1, Diterjemahkan oleh Desi Andrariani, Gramedia, Jakarta. Milton F. Usry. dan Hammer Akuntansi Biaya, Penerbit Erlangga, Jakarta. Munawir Analisa Laporan Keuangan, edisi 4, Libery, Yogyakarta.

7 Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 9 No. 2, Oktober 2009 Rahmat Rukmana Mengkudu - Budi Daya dan Prospek Agribisnis. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Soemarso Akuntansi Suatu Pengantar, Buku II. Salemba Empat, Jakarta. 91

ANALISA PRODUK SAMPINGAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PENDAPATAN PRODUK UTAMA Studi kasus pada Perusahaan Tahu YUN - YI

ANALISA PRODUK SAMPINGAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PENDAPATAN PRODUK UTAMA Studi kasus pada Perusahaan Tahu YUN - YI ANALISA PRODUK SAMPINGAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PENDAPATAN PRODUK UTAMA Studi kasus pada Perusahaan Tahu YUN - YI Oleh H. Hendra Setiawan dan Hastoni Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada PT. Rahayu Santosa

PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada PT. Rahayu Santosa JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 9 No. 2, Oktober 2009 : 97 103 PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada Oleh * Supardji dan Yulian Suherlin *Dosen

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN SCRAP UNTUK MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Pabrik Tahu AL, Sumedang dan Super di Kota Padang)

ANALISIS PEMANFAATAN SCRAP UNTUK MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Pabrik Tahu AL, Sumedang dan Super di Kota Padang) ANALISIS PEMANFAATAN SCRAP UNTUK MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Pabrik Tahu AL, Sumedang dan Super di Kota Padang) Armel Yentifa Ulfi Maryati Sri Yuli Ayu Putri Jurusan Akuntansi Politeknik

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK FURNITURE

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK FURNITURE ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK FURNITURE ( Studi kasus pada PT. Hanin Designs Indonesia - Indonesian Legal Wood) Oleh: Utcik Anita Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Unsur - Unsur Biaya Produksi 1. Pengertian Biaya Produksi Sebelum membahas mengenai biaya produksi, terlebih dahulu dijelaskan pengertian dari biaya itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori. 2.1.1. Biaya Produksi. Biaya produksi (production cost) adalah biaya yang dibebankan dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Informasi biaya dapat mempengaruhi perhitungan harga pokok produksi, penentuan harga jual dan perencanaan laba perusahaan. Hal ini dikarenakan apabila perusahaan ingin

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 7, No.2. Tahun 2018 ISSN X

JSIKA Vol. 7, No.2. Tahun 2018 ISSN X RANCANG BANGUN APLIKASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV LANGGANAN Raysa Machfud Diana 1) Arifin Puji Widodo 2) Teguh Sutanto 3) Fakultas Teknologi dan Informatika Program Studi S1 Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING PADA TAHU MANG UJANG PEKANBARU ABSTRACT

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING PADA TAHU MANG UJANG PEKANBARU ABSTRACT ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING PADA TAHU MANG UJANG PEKANBARU Mimelientesa Irman dan Desi Lestari Program Studi Akuntansi Sekolah

Lebih terperinci

Analisis Harga Pokok Produksi Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda. Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Analisis Harga Pokok Produksi Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda. Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Analisis si Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Iskandar, SE., M.Si, Ak Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Muhammad Ikbal, SE., M.Sa Fakultas

Lebih terperinci

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK Nurul Badriyah,SE,MPd ABSTRAK Direct costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dagang, dan perusahaan manufaktur. Pada umumnya 3 jenis perusahaan ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dagang, dan perusahaan manufaktur. Pada umumnya 3 jenis perusahaan ini memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam dunia usaha, terdapat 3 jenis perusahaan yaitu, perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur. Pada umumnya 3 jenis perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Secara garis besar bahwa akuntansi dapat diartikan sebagai pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN HPP DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK DUPA PADA UD GANESHA

PENERAPAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN HPP DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK DUPA PADA UD GANESHA PENERAPAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN HPP DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK DUPA PADA UD GANESHA Putu Lina Mariani1, Made Ary Meitriana1, Anjuman Zukhri2 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memberikan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK ABSTRAK Vivi Parita Sari email: vivi.paritasari@yahoo.com Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA. Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA. Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang. ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Laporan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengklasifikasian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Setiap usaha, baik usaha kecil maupun usaha besar membutuhkan informasi akuntansi yang berguna bagi pihak manajemen. Informasi akuntansi dapat

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL BERDASARKAN METODE COST- PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL BERDASARKAN METODE COST- PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL BERDASARKAN METODE COST- PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING Yuli Ernie Riswandari Dosen Universitas Bunda Mulia e-mail : eriswandari@bundamulia.ac.id ABSTRACT The

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Biaya Biaya merupakan salah satu komponen yang sangat penting karena biaya sangat berpengaruh dalam mendukung kemajuan suatu perusahaan dalam melaksanakan aktifitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan. melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan. melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia 68 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah penulis melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia Djogdja, maka penulis membuat kesimpulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya

Lebih terperinci

PERHITUNGAN COST OF PRODUCTION DENGAN METODE BIAYA PENUH PADA USAHA KECIL MENENGAH (STUDI KASUS UKM TAHU ECO)

PERHITUNGAN COST OF PRODUCTION DENGAN METODE BIAYA PENUH PADA USAHA KECIL MENENGAH (STUDI KASUS UKM TAHU ECO) 1 PERHITUNGAN COST OF PRODUCTION DENGAN METODE BIAYA PENUH PADA USAHA KECIL MENENGAH (STUDI KASUS UKM TAHU ECO) FENTIN ADRIANA ROSALY ocalygreen@gmail.com ABSTRAK Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen membutuhkan informasi untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen membutuhkan informasi untuk 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Dalam menjalankan fungsinya, manajemen membutuhkan informasi untuk membuat perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Untuk itu manajemen

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan dalam menentukan harga pokok adalah biaya. Biaya mengandung dua pengertian, yaitu dalam beban

Lebih terperinci

Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru)

Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru) 20 Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol.7, Desember 2014, 20-27 Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru)

Lebih terperinci

EVALUASI HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK

EVALUASI HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK EVALUASI HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK (Studi pada Koperasi Pemasaran Usaha Bersama KPUB Sapi Jaya Kandangan Periode Tahun 2013) Emi Floresia Puspa Santoso Muhammad Saifi MG Wi

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM Nugroho Noto Susanto, Mochammad Chaeron, Sutrisno Jurusan Teknik Industri, FTI Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Akuntansi Biaya 2.1.1. Pengertian Akuntasi Biaya Secara garis besar Akuntasi berarti pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian dari transaksi-transaksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Akuntansi Diferensial 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial Informasi diperlukan manusia untuk mengurangi ketidakpastian yang selalu menyangkut masa yang

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212 Mata Kuliah KONTRAK PERKULIAHAN SKS : 3 Kode Mata Kuliah A. Deskripsi singkat : : AKUNTANSI BIAYA II : KT221212 Akuntansi Biaya II membahas konsep, pemanfaatan, dan perekayasaan informasi biaya untuk penentuan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X.

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X. PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X. Maya Sova dan Juli Anwar Universitas Respati Indonesia & STIE Binaniaga ABSTRACT The activity Based

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this research is to find out more about how standards costs can assist management in planning and controlling production costs. The object of this research is PT. Unilever. The

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari perusahaan manufaktur skala besar sampai kecil. Sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari perusahaan manufaktur skala besar sampai kecil. Sekarang ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Banyak terdapat perusahaan manufaktur di Indonesia, mulai dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Akuntansi Biaya II.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Terdapat beberapa pengertian akuntansi biaya yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain: Rayburn yang diterjemahkan oleh

Lebih terperinci

Oleh: Ester Laksita Akni. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro ABSTRACT

Oleh: Ester Laksita Akni. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro ABSTRACT COST OF PRODUCT SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN PRICING DENGAN FULL COSTING METHOD PADA PT. DUTA CENTRO KENCANA Oleh: Ester Laksita Akni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memiliki peranan penting bagi manajemen perusahaan agar dapat memiliki perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: production costs, transportation costs, selling prices, activity-based. viii

ABSTRACT. Keywords: production costs, transportation costs, selling prices, activity-based. viii ABSTRACT Sale price set by a firm depends on the production cost and non-production costs. Production costs consist of raw material costs, direct labor costs, and overhead costs. Non-production costs consist

Lebih terperinci

TINJAUAN ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK PRODUK CACAT DAN PRODUK RUSAK PADA PT INDO PACIFIC

TINJAUAN ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK PRODUK CACAT DAN PRODUK RUSAK PADA PT INDO PACIFIC PROCEEDINGS Perkembangan Peran Akuntansi Dalam Bisnis Yang Profesional TINJAUAN ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK PRODUK CACAT DAN PRODUK RUSAK PADA PT INDO PACIFIC Abstract 570 066. Shinta Dewi Herawati

Lebih terperinci

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA Amin Setio Lestiningsih Universitas BSI Bandung Jl. Sekolah Internasional No 1 6, Terusan Jalan Jakarta Antapani

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Produksi 2.1.1 Pengertian Biaya Pengertian biaya menurut Mulyadi (2000:8) adalah: Pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan moneter atau uang, yang telah terjadi

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN (Studi pada Pabrik Gula Lestari, Patianrowo, Nganjuk)

ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN (Studi pada Pabrik Gula Lestari, Patianrowo, Nganjuk) ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN (Studi pada Pabrik Gula Lestari, Patianrowo, Nganjuk) Tiara Ayu Palupi Zahroh Z.A. M.G. Wi Endang NP. Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. XYZ OLEH: RELIK CANRA MANURUNG ABSTRAK

ANALISIS PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. XYZ OLEH: RELIK CANRA MANURUNG ABSTRAK ANALISIS PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. XYZ OLEH: RELIK CANRA MANURUNG 43205120102 ABSTRAK Penelitian ini mengenai analisis penentuan tarif biaya overhead pabrik pada PT. XYZ. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : joint costing, product cost per unit, joint cost allocation method. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords : joint costing, product cost per unit, joint cost allocation method. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In manufacturing companies, information on production cost and product cost per unit is very important in decision making by management. To be able to produce information about the company's production

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat

BAB V PENUTUP. dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang tekah dilakukan pada CV. Karang Indah dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PRODUK BANDENG PRESTO MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING

PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PRODUK BANDENG PRESTO MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PRODUK BANDENG PRESTO MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL (STUDI KASUS : BANDENG DURI LUNAK BU DARMONO) Oleh: Riana wahyu Pancawati Fakultas

Lebih terperinci

EVALUASI PENETAPAN HARGA POKOK PRODUK ROTI PADA UKM ROTI SAUDARA DI BANYUMANIK

EVALUASI PENETAPAN HARGA POKOK PRODUK ROTI PADA UKM ROTI SAUDARA DI BANYUMANIK EVALUASI PENETAPAN HARGA POKOK PRODUK ROTI PADA UKM ROTI SAUDARA DI BANYUMANIK Arum Budi Lestari Kegiatan produksi memerlukan pengorbanan sumber ekonomi berupa berbagai jenis biaya untuk menghasilkan produk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Biaya II.1.1 Pengertian Biaya Hansen dan Mowen yang diterjemahkan oleh Hermawan (2000) mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL PADA USAHA LAS PALANDAN DI DESA PALANDAN KECAMATAN BAEBUNTA KABUPATEN LUWU UTARA

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL PADA USAHA LAS PALANDAN DI DESA PALANDAN KECAMATAN BAEBUNTA KABUPATEN LUWU UTARA ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL PADA USAHA LAS PALANDAN DI DESA PALANDAN KECAMATAN BAEBUNTA KABUPATEN LUWU UTARA Rahmawati¹ Fitriani Surya² No. HP 0813555428082¹ ABSTRAK

Lebih terperinci

PENERAPAN KEBIJAKAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU UNTUK PENGUKURAN PRESTASI DIVISI PADA PT. HONORIS INDUSTRY

PENERAPAN KEBIJAKAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU UNTUK PENGUKURAN PRESTASI DIVISI PADA PT. HONORIS INDUSTRY JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 8 No. 1, April 2008 : 9-16 PENERAPAN KEBIJAKAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU UNTUK PENGUKURAN PRESTASI DIVISI PADA PT. HONORIS INDUSTRY Oleh: Bambang Pamungkas* dan Nunuk

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Masiyah Kholmi dan Yuningsih biaya (cost)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Masiyah Kholmi dan Yuningsih biaya (cost) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan dalam menentukan harga pokok adalah biaya. Biaya mengandung dua pengertian, yaitu dalam beban

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA. Kuat Sudrajat 1

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA. Kuat Sudrajat 1 PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA Kuat Sudrajat 1 1 Fakultas Ekonomi, Akuntansi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. sudrajat@untag-smd.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya dan Pengklasifikasian Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi baik organisasi bisnis, non bisnis, manufaktur, dagang dan jasa. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya sangat berperan penting dalam kegiatan perusahaan. Salah satu peranan akuntansi biaya

Lebih terperinci

OLEH : SRI PRATIWI SUHARDI

OLEH : SRI PRATIWI SUHARDI ANALISIS PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PERUSAHAAN BULUKUMBA JAYA KENDARI OLEH : SRI PRATIWI SUHARDI ABSTRACT This research aimed to knows the imposition

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga jual, harga pokok produk, job order costing method, full costing, variable costing. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga jual, harga pokok produk, job order costing method, full costing, variable costing. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam suatu perusahaan industri manufaktur, penetapan harga jual produk menjadi hal yang penting. Karena melalui penetapan harga jual, perusahaan dapat memperkirakan profit yang akan diperolehnya.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga pokok produksi, job-order costing method. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga pokok produksi, job-order costing method. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT X merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang percetakan offset yang berproduksi berdasarkan pekerjaan yang diterima. Perusahaan menggunakan joborder costing method dalam perhitungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI ANTARA SISTEM JOB COSTING DAN FULL COSTING. (Studi Kasus Pada Meubel Bagus Semarang)

PERBANDINGAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI ANTARA SISTEM JOB COSTING DAN FULL COSTING. (Studi Kasus Pada Meubel Bagus Semarang) PERBANDINGAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI ANTARA SISTEM JOB COSTING DAN FULL COSTING (Studi Kasus Pada Meubel Bagus Semarang) Endah Setyo Susilowati Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAKSI Di dalam perhitungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsure dari harga dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu perlu

Lebih terperinci

Analisis Penghitungan HPP dan Laba yang Diharapkan Pada Jasa Cuci Mobil Witjaksono Malang

Analisis Penghitungan HPP dan Laba yang Diharapkan Pada Jasa Cuci Mobil Witjaksono Malang Analisis Penghitungan HPP dan Laba yang Diharapkan Pada Jasa Cuci Mobil Witjaksono Malang Siska Irawati Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis siscacha99@yahoo.com ABSTRAKSI HPP merupakan faktor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk

Lebih terperinci

ANALISA HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN FULL COSTING METHOD DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL BOLA PLASTIK PADA UD. BUMI PUTRA

ANALISA HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN FULL COSTING METHOD DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL BOLA PLASTIK PADA UD. BUMI PUTRA ANALISA HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN FULL COSTING METHOD DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL BOLA PLASTIK PADA UD. BUMI PUTRA Oleh : Nanang Wahyu Gunanto B12.2010.01687 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PERHITUNGAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI UNTUK MENDUKUNG EFEKTIVITAS BIAYA PRODUKSI

PENERAPAN METODE PERHITUNGAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI UNTUK MENDUKUNG EFEKTIVITAS BIAYA PRODUKSI PENERAPAN METODE PERHITUNGAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI UNTUK MENDUKUNG EFEKTIVITAS BIAYA PRODUKSI (Studi Pada PT. Petronika Gresik Tahun 2010-2012) Presi YanogaArti Sri Mangesti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien.

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri manufaktur di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini terbukti dengan semakin bertambahnya jumlah industri manufaktur

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Harga pokok produksi, metode job order costing, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Harga pokok produksi, metode job order costing, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penentuan harga pokok produksi dengan menggunakan metode job order costing. CV. X menerapkan metode job order costing dalam mengumpulkan biaya produksinya..

Lebih terperinci

PENERAPAN JOB ORDER COSTING METHOD DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PANEL LISTRIK PADA CV.

PENERAPAN JOB ORDER COSTING METHOD DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PANEL LISTRIK PADA CV. PENERAPAN JOB ORDER COSTING METHOD DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PANEL LISTRIK PADA CV. MULYANA KARYA APPLICATION OF JOB ORDER COSTING METHOD WITH FULL COSTING APPROACH

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212 Mata Kuliah KONTRAK PERKULIAHAN SKS : 3 Kode Mata Kuliah A. Deskripsi singkat : : AKUNTANSI BIAYA II : KT221212 Akuntansi Biaya II membahas konsep, pemanfaatan, dan perekayasaan informasi biaya untuk penentuan

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA TOKO KUE RAFINA BANJARBARU (STUDI KASUS PADA HARGA POKOK PRODUKSI KUE KACANG) MUKHAMAD AL IRVAN

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA TOKO KUE RAFINA BANJARBARU (STUDI KASUS PADA HARGA POKOK PRODUKSI KUE KACANG) MUKHAMAD AL IRVAN ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA TOKO KUE RAFINA BANJARBARU (STUDI KASUS PADA HARGA POKOK PRODUKSI KUE KACANG) MUKHAMAD AL IRVAN (UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT) ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN BERAS PADA PT BAROKAH MAKMUR, KEC. SAMBOJA, KAB. KUTAI KARTANEGARA. Oleh :

ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN BERAS PADA PT BAROKAH MAKMUR, KEC. SAMBOJA, KAB. KUTAI KARTANEGARA. Oleh : ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN BERAS PADA PT BAROKAH MAKMUR, KEC. SAMBOJA, KAB. KUTAI KARTANEGARA Oleh : Intan Noviasari, LCA. Robin Jonathan, Titin Ruliana Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai, Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan memiliki visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai, terutama mencapai laba yang optimal. Oleh sebab itu, manajemen harus

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. PENGANTAR AKUNTANSI 3 (ED) KODE / SKS : KD / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. PENGANTAR AKUNTANSI 3 (ED) KODE / SKS : KD / 2 SKS 1 Fungsi-Pengertian dan 1. Latar belakang timbulnya cabang Diharapkan setelah mempelajari materi pada minggu ini, Ruang Lingkup akuntansi yang dinal dengan 3,4, Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya 2. Pengertian,

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM PADA PT. ARTA MAKMUR INDUSTRI DI MAKASSAR

ANALISIS PENERAPAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM PADA PT. ARTA MAKMUR INDUSTRI DI MAKASSAR ANALISIS PENERAPAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM PADA PT. ARTA MAKMUR INDUSTRI DI MAKASSAR Hj. RUSDIAH HASANUDDIN STIE YPUP Makassar ABSTRAK Tujuan dari dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, penulis akan menguraikan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang akan digunakan sebagai landasan dalam menganalisa permasalahan yang ada diperusahaan PT

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA POKOK PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR (Studi Kasus Pada PT. Gudang Garam, Tbk.) DERIS REGIANTO PURNAMA NPM.

PENGARUH HARGA POKOK PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR (Studi Kasus Pada PT. Gudang Garam, Tbk.) DERIS REGIANTO PURNAMA NPM. PENGARUH HARGA POKOK PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR (Studi Kasus Pada PT. Gudang Garam, Tbk.) DERIS REGIANTO PURNAMA NPM. 073403006 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) harga pokok produksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Excavator 1 Excavator merupakan salah satu alat berat yang digunakan untuk memindahkan material. Tujuannya adalah untuk membantu dalam melakukan pekerjaan yang sulit

Lebih terperinci

Lita Mandasari, Kusni Hidayati, Widya Susanti Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Lita Mandasari, Kusni Hidayati, Widya Susanti Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE STUDI KASUS PADA PT. SURYA MUTIARA PROPERTINDO DI SURABAYA Lita Mandasari, Kusni Hidayati, Widya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

SITI JAZILAH

SITI JAZILAH ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING) PADA UKM BATIK SARI KENONGO SIDOARJO ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsur dari harga pokok dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA USAHA HOME INDUSTRY WINGKO BABAT CAP TIGA KELAPA MUDA DENGAN FULL COSTING METHOD. Oleh :

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA USAHA HOME INDUSTRY WINGKO BABAT CAP TIGA KELAPA MUDA DENGAN FULL COSTING METHOD. Oleh : PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA USAHA HOME INDUSTRY WINGKO BABAT CAP TIGA KELAPA MUDA DENGAN FULL COSTING METHOD Oleh : Maria Susana Ika Adi Lis Tyaningrum Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE YPUP MAKASSAR

ANALISIS METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE YPUP MAKASSAR 1 ANALISIS METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE YPUP MAKASSAR ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penentuan Harga Pokok

Lebih terperinci

PENENTUAN COST OF PRODUCTION DENGAN METODE JOINT COST BY PRODUCT PADA UMKM BANDENG MUTIARA HATI. Nilam Setiyo Rini.

PENENTUAN COST OF PRODUCTION DENGAN METODE JOINT COST BY PRODUCT PADA UMKM BANDENG MUTIARA HATI. Nilam Setiyo Rini. PENENTUAN COST OF PRODUCTION DENGAN METODE JOINT COST BY PRODUCT PADA UMKM BANDENG MUTIARA HATI Nilam Setiyo Rini Dosen Pembimbing Retno Indah Hernawati, SE, M.Si Program Studi AkuntansiUniversitas Dian

Lebih terperinci

Silvia Porawouw, Analisis Perbandingan Metode Penentuan

Silvia Porawouw, Analisis Perbandingan Metode Penentuan ANALISIS PERBANDINGAN METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. BANGUN WENANG BEVERAGES CO oleh: Silvia Porawouw Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado email:

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH Kartiko Aji Jurusan Akuntansi POLTEK PalComTech Palembang Abstrak CV. Karunia Indah adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual Produksi Tahu Pas (Putra H.

Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual Produksi Tahu Pas (Putra H. Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2017-01-07 Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Dalam kegiatan perusahaan ada banyak keputusan yang harus diambil oleh manajemen untuk kelangsungan hidup perusahaan. Dalam pengambilan keputusan dibutuhkan informasi

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Akuntansi Biaya. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen. Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas FEB Costing By-Products and Joint Products. 1. By-Products ang Joint Products Defined. 2. Method of Costing By-Products. 3. Method of Allocating Joint ProductionCost

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari banyaknya

Lebih terperinci

Management Analysis Journal

Management Analysis Journal Management Analysis Journal 4 (3) (2015) Management Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/maj PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING PADA PERUSAHAAN

Lebih terperinci

Kata kunci: harga pokok produksi, full costing, variable costing, harga jual

Kata kunci: harga pokok produksi, full costing, variable costing, harga jual Penerapan Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Menggunakan Metode Full Costing dan Metode Variable Costing untuk Menentukan Harga Jual (UMKM Getuk Goreng BUNGA MAWAR Magelang) Oleh: Nidya Navita Dewi

Lebih terperinci

Nienik H. Samsul, Perbandingan Harga Pokok.. PERBANDINGAN HARGA POKOK PRODUKSI FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING UNTUK HARGA JUAL CV.

Nienik H. Samsul, Perbandingan Harga Pokok.. PERBANDINGAN HARGA POKOK PRODUKSI FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING UNTUK HARGA JUAL CV. PERBANDINGAN HARGA POKOK PRODUKSI FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING UNTUK HARGA JUAL CV. PYRAMID Oleh: Nienik H Samsul Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado. email:

Lebih terperinci