Landasan Hukum : SK. Menhut No. SK. 60/Menhut-II/2005 tanggal 9 Maret 2005

dokumen-dokumen yang mirip
Cakupan bahasan. A. Status B. Progres C. Permasalahan

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kawasan Tahura WAR mencakup luas areal ,31 ha secara geografis

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. No. 408/Kpts-II/1993. Hutan Pendidikan merupakan hasil dari Perjanjian

BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN (BPTPTH) HUTAN PENELITIAN PARUNGPANJANG

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

III. GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

BAB VI PROFIL TUTUPAN LAHAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Deskripsi KHDTK Aek Nauli Sumatera Utara

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

II. METODE PENELITIAN

HUTAN DIKLAT RUMPIN SEBAGAI SALAH SATU RUANG TERBUKA HIJAU DI KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. menutupi banyak lahan yang terletak pada 10 LU dan 10 LS dan memiliki curah

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2010 TENTANG

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. PT. Perhutani KPH Surakarta, dimulai dari pelaksanaan pada periode tahun

Deskripsi KHDTK Siali-ali Sumatera Utara

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV KONDISI UMUM TAPAK

III. KONDISI UMUM LOKASI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

BAB I PENDAHULUAN. Suaka Margasatwa Paliyan dengan luas total 434,834 Ha berada di wilayah

PROSEDUR SERTIFIKASI SUMBER BENIH

BAB I PENDAHULUAN. hutan negara, dimana kawasannya sudah dikepung kurang lebih 6000 desa

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Pengambilan Sampel Pola Agroforestri Pengambilan Sampel Petani Penggarap Lahan Agroforestri Metode Analisis...

BAB I PENDAHULUAN. Potensi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sangatlah berlimpah, mulai

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III GAMBARAN LOKASI STUDI

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan suaka alam sesuai Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 adalah sebuah

BAB VI PROFIL TUTUPAN LAHAN

III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TASIKMALAYA 14 DESEMBER 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

II. METODOLOGI. A. Metode survei

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang disebutkan di atas, terdapat unsur-unsur yang meliputi suatu kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan mahkluk hidup di bumi. Kekayaan alam bermanfaat

PENYUSUNAN PROFIL KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN GUNUNG PULOSARI PEGUNUNGAN AKARSARI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG TATA HUTAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN, SERTA PEMANFAATAN HUTAN

BAB I PENDAHULUAN. klimaks pada daerah dengan curah hujan mm per tahun, rata-rata

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak dan Luas. Komponen fisik

BAB VI PROFIL TUTUPAN LAHAN

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan jumlah spesies burung endemik (Sujatnika, 1995). Setidaknya

BAB IV. 4.1 Letak PT. Luas areal. areal kerja PT. PT Suka Jaya. areal Ijin Usaha. Kabupaten

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Gedong Wani

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN WILAYAH VIII DENPASAR

I. PENDAHULUAN. dengan wilayah hutan tropis, tanah dan area lautan yang luas, serta kaya akan

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Kehutanan Tahun , implementasi kebijakan prioritas pembangunan yang

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang memiliki peranan yang cukup besar dalam. pembangunan perekonomian nasional adalah sektor pariwisata.

FORMAT PROPOSAL TEKNIS PENAWARAN DALAM PELELANGAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU (IUPHHK) PADA HUTAN ALAM

Profil Permukiman Transmigrasi Simpang Tiga SP 3 Provinsi Sumatera Selatan

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM WILAYAH

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Kabupaten Kuningan Letak dan luas Kependudukan Pendidikan dan kesejahteraan

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 08.1/Kpts-II/2000 TENTANG KRITERIA DAN STANDAR PEMANFAATAN HASIL HUTAN DALAM HUTAN PRODUKSI SECARA LESTARI

Lokasi Kajian Metode Penelitian Lanjutan Metode Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. KONDISI UMUM 4.1 Letak Geografis dan Aksesibilitas

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 5

ZONASI KONDISI KAWASAN HUTAN NEGARA DI DIENG DAN ARAHAN PENGELOLAAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN T U G A S A K H I R. Oleh : INDIRA PUSPITA L2D

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi

LATAR BELAKANG JATI PURWOBINANGUN 5/13/2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhamad Adnan Rivaldi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2002 TENTANG

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

FORMAT PENYUSUNAN USULAN RENCANA KERJA TAHUNAN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN INDUSTRI (RKTUPHHK-HTI)

PENYUSUN : TIM KONSULTAN PT ECOSITROP 1. Dr. Yaya Rayadin 2. Adi Nugraha, SP.

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

INVENTARISASI DAN ANALISIS HABITAT TUMBUHAN LANGKA SALO

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KONDISI UMUM LOKASI. Gambaran Umum Kabupaten Cirebon

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

Landasan Hukum : SK. Menhut No. SK. 60/Menhut-II/2005 tanggal 9 Maret 2005 Lokasi : Desa Seneng, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat RPH Maribaya, BKPH Parung Panjang, KPH Bogor, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat Luas : 47,70 ha Koordinat : 06 0 24 40-06 0 25 40 LS dan 106 0 29 20-106 0 30 40 BT Aksesibilitas : Dapat dijangkau dengan semua jenis kendaraan, dapat ditempuh lewat Bogor-Parung Panjang yang jaraknya 56 km dari Bogor sekitar 1,5 jam.

Batas kawasan Cagar Alam : Dungus Iwul, Kampung Gardu (Timur), Kampung Citatah (Selatan), Desa Tapos, Desa Barengkok Kondisi biofisik Tanah : jenis tanah asol, latosol, litosol dengan warna coklat kemerahan. Topografi : datar Ketinggian tempat : 100 m dpl Iklim : berdasarkan data Kabupaten Bogor dalam angka tahun 2004/2005 yang dikeluarkan oleh BPS Kabupaten Bogor, banyaknya hari hujan periode Janauri Desember 2003 sebanyak 976 hari hujan dengan rata-rata hari hujan 49,26 hari hujan per tahun dan 5,75 hari hujan per bulan. Curah hujan sebanyak 21.241 mm dengan rata-rata 972,43 mm dalam setahun dengan rata-rata 67,13 mm per bulan. Suhu udara : berkisar antara 25,5 0 C 28,2 0 C. Tipe hutan/perwakilan ekosistem Hutan tropis dataran rendah

Vegetasi : Hutan tanaman tahun 1952 dan 1954, antara lain: Rasamala (Altingia exelsa noronhae) Puspa (Schima wallichiikort) Jamuju (Podocarpus sp.) Rimba campuran lainnya Fauna Ayam hutan (Gallus gallus bankiva sp) Kera (Macaca fascicularis) Jenis-jenis burung endemik pulau lainnya.

Kegiatan penelitian : Introduksi jenis Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) pada pulai gading dan pulai hitam Demplot tanaman bermikoriza (jabon, albizia, jati Belanda, gmelina, nyamplung) Pengayaan tanaman pada KHDTK dengan jenis tanaman andalan yang unggul (meranti) Kegiatan non-penelitian Pemasangan papan nama pohon Pembibitan sederhana Inventarisasi tegakan Pemeliharaan batas petak, dll Pengamanan

Sarana prasarana : Werkeet (rusak parah) Kendaraan roda dua (1 buah, baik)

Permasalahan Penggembalaan ternak (kerbau) membuat pagar dari bambu untuk melindungi tanaman yang baru ditanam Pencari kayu bakar sosialisasi Penebangan bambu sosialisasi Pencari anakan/bibit sosialisasi Pencari daun pinus sosialisasi Pohon rawan tumbang pengamanan pohon yang tumbang Pencurian kayu proses secara hokum Pengamanan patroli secara rutin Penataan batas Sudah dilakukan pelaksanaan tata batas pada tahun 2005 dengan pal batas yang telah dipasang sebanyak 130 buah Rintis batas dibuat selebar 2 m Areal kosong Petak 4, Petak 10, Petak 11, Petak 16, Petak 24, Petak 25, Petak 36, Petak 37, Petak 64, Petak 82, Petak 83 Petak 84, Petak 92, Petak 101, Petak 103, Petak 129, Petak 135, Petak 138, Petak 139, Petak 140

Petugas KHDTK Berjumlah 2 orang: Utis Sutisna (PNS) Suherman (honorer) Pandangan pihak lain terhadap keberadaan KHDTK Masyarakat : sumber untuk mendapatkan kayu bakar, buah-buahan, makanan ternak, sumber bibit Perhutani : Sumber bibit Intensitas Pusat/UPT mengunjungi KHDTK Intensitas dikunjungi : sedang

Kendala dalam mewujudkan pengelolaan KHDTK secara optimal Sarana dan prasarana yang kurang memadai (rumah dinas, werkeet, alat komunikasi/ht, alat pemadam kebakaran, dll.) Penjaga hutan yang terbatas Sumber dana yang terbatas Rencana pengelolaan Mengingat kawasan berada dekat dengan wilayah pemukiman dan jumlah penjaga hutan yang terbatas, maka perlu dilakukan pengamanan dengan mengadakan patroli secara rutin yang melibatkan masyarakat dan instansi terkait setempat Untuk menghindari penyerobotan lahan, maka pal-pal batas dan tandatanda batas yang telah dipasang agar dilakukan pemeliharaan secara rutin Lebih mengintensifkan lokasi KHDTK sebagai tempat untuk penelitian Menanam areal yang kosong dengan tanaman yang cocok.

Peta :

Self Assessment Kriteria dan Indikator Berdasar SK Kabadan Litbang No. SK. 49/VIII- SET/2010 Kriteria dan Indikator Pengelolaan KHDTK Yanlapa (Terlampir)

Hasil Perhitungan Kriteria dan Indikator Berdasar SK Kabadan Litbang No. SK. 49/VIII-SET/2010 No Kriteria Jumlah Nilai Indikator Nilai Indikator Tertimbang 1. I 24 12 16,00 2. II 25 13 16,67 3. III 4 3 2,67 Total 53 28 35,33 Termasuk Katagori kurang (20-60).