Oleh: ADE F SYAIRAH B Pembimbing : dr. Asmarahadi, SpKJ

dokumen-dokumen yang mirip
DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id /

Orang lain menganggap dia jauh, menyendiri, dan tidak bisa terikat dengan orang lain

Gangguan Kepribadian. Mustafa M. Amin Departemen Psikiatri FK USU

: Panji Brata M NIM : Dokter Pembimbing : dr. Endang Septiningsih, Sp.KJ

GANGGUAN PSIKOTIK TERBAGI. Pembimbing: Dr. M. Surya Husada Sp.KJ. disusun oleh: Ade Kurniadi ( )

TUGAS KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT JIWA TEXTBOOK READING DSM V PERSONALITY DISORDER OLEH : RIRI KUMALA SARI H1A

IPAP PTSD Tambahan. Pilihan penatalaksanaan: dengan obat, psikososial atau kedua-duanya.

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

Oleh: Raras Silvia Gama Pembimbing: dr. Justina Evy Tyaswati, Sp. KJ

JOURNAL READING GANGGUAN GEJALA SOMATIK. Diajukan Kepada : dr. Rihadini, Sp.KJ. Disusun oleh : Shinta Dewi Wulandari H2A012001

GANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.

PEMBANGUNAN APLIKASI SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT GANGGUAN KEPRIBADIAN MENGGUNAKAN TEOREMA BAYES

GANGGUAN STRES PASCA TRAUMA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, keduanya saling berkaitan, individu

Pedologi. Review Seluruh Materi. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi.

ABNORMALITAS. By : IkaSari Dewi

Mengenal Gangguan Stress Pasca Trauma

DAFTAR KOMPETENSI KLINIK

16/02/2016 ASKEP KEGAWATAN PSIKIATRI MASYKUR KHAIR TENTAMEN SUICIDE

Dr. Dharmawan Ardi, Sp.KJ

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gangguan Penyesuaian (Adjustment Disorder)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab I Pendahuluan. Setiap individu memiliki berbagai gagasan-gagasan mengenai dirinya, dimana gagasan

Gangguan Waham Menetap (Paranoid)

TUJUAN WAWANCARA MEDIS

Definisi & Deskripsi Skizofrenia DSM-5. Gilbert Richard Sulivan Tapilatu FK UKI

P ER SO N A LITY. Kelompok 14 : Elsa Puspita Muslamiyah Hanas Muthmainnah Nia Permata Sari Putri Deas Hadilofyani Reza Lutf

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

GANGGUAN MOOD. dr. Moetrarsi SKF., DTM&H, Sp.KJ

BIPOLAR. Dr. Tri Rini BS, Sp.KJ

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Psikopatologi adalah patologi kelainan jiwa, cabang ilmu kedokteran yang

GANGGUAN KEPRIBADIAN (PERSONALITY DISORDER)

DEPRESI. Oleh : dr. Moetrarsi, SKF, DTM&H, SpKJ

A. Gangguan Bipolar Definisi Gangguan bipolar merupakan kategori diagnostik yang menggambarkan sebuah kelas dari gangguan mood, dimana seseorang

Skizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

Mata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-

GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF (F.42) gangguan kecemasan yang ditandai oleh pikiran-pikiran obsesif yang persisten dan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gangguan fungsi mental berupa frustasi, defisit perawatan diri, menarik diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. orang lain. Sejak manusia dilahirkan, manusia sudah menjadi makhluk sosial karena

PTSD POSTTRAUMATIC STRESS DISORDER

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana. tidak mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain,

GANGGUAN BIPOLAR PENDAHULUAN

A. Pemeriksaan penunjang. - Darah lengkap

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan dari fungsi psikologis seperti pembicaraan yang kacau, delusi,

IMPLEMENTASI METODE FRAME UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN KEPRIBADIAN DRAMATIK MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan psikosis adalah gangguan kejiwaan berupa. hilang kontak dengan kenyataan yaitu penderita

BAB 1. PENDAHULUAN. Menurut Asosiasi Psikiatri Amerika dalam Diagnostic and Statistical Manual

BAB II GAMBARAN UMUM RS GRHASIA YOGYAKARTA

Keterangan; a. Medical Flight Test dapat dilakukan di Simulator atau Aircraft; b. Medical Flight Test hanya untuk Penerbang. flt

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Fobia sering kali dimiliki seseorang. Apabila terdapat perasaan takut

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Kecerdasan Emosi/Emotional Quotient (EQ) memiliki kecerdasan pada area yang lainnya (Wade, 2007).

KOMUNIKASI DAN WAWANCARA KLINIS

BAB II TINJAUAN TEORI. dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial

BAB II TINJAUAN TEORI

Gangguan Bipolar. Febrilla Dejaneira Adi Nugraha. Pembimbing : dr. Frilya Rachma Putri, Sp.KJ

BAB 1 PENDAHULUAN. pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang spesifik sering

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prevalensi penderita skizofrenia pada populasi umum berkisar 1%-1,3% (Sadock

PENYEBAB. Penyebab Obsesif Kompulsif adalah:

Pendahuluan Masalah kesehatan jiwa sering terabaikan karena dianggap tidak menyebabkan kematian secara langsung. DALY (disability-adjusted adjusted li

BUNUH DIRI DAN GANGGUAN BIPOLAR

PEMERIKSAAN PSIKIATRI

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Sebagian besar penelitian telah menggunakan. istilah psikosis episode awal sebagai nama lain untuk

MULTIAKSIAL DIAGNOSIS & PENGANTAR PENULISAN STATUS PSIKIATRI. FK UII, 14 Januari 2016 Tika Prasetiawati KSM Psikiatri RS UGM

Gangguan ini dapat ada pada semua usia dan lebih sering pada remaja. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang menghadapi

Gangguan Suasana Perasaan. Dr. Dharmawan A. Purnama, SpKJ

PERSONALITY DISORDER atau GANGGUAN KEPRIBADIAN. Definisi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial, dimana untuk mempertahankan kehidupannya

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HOGANDEVELOP INSIGHT. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 4 November HOGAN ASSESSMENT SYSTEMS INC.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Gangguan bipolar dulunya dikenal sebagai gangguan manik

MATA KULIAH PSIKOLOGI ABNORMAL PERSONALITY DISORDER DISUSUN OLEH : KELOMPOK 22. Darmayantie Syahputri (11-003) M. Habibie Almy (11-004)

GANGGUAN MOOD (ALAM PERASAAN)

Sinonim : - gangguan mood - gangguan afektif Definisi : suatu kelompok ggn jiwa dengan gambaran utama tdptnya ggn mood yg disertai dengan sindroma man

Modul ke: Pedologi. Skizofrenia. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

PERSOALAN DEPRESI PADA REMAJA

MOOD DISORDER. DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A / YUNITA KURNIAWATI, S.Psi., M.Psi dita.lecture.ub.ac.id

Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kesehatan jiwa merupakan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Anak-anak yang mengalami kekerasan seksual memiliki gejala gangguan yang lebih

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dengan karakteristik berupa gangguan pikiran (asosiasi longgar, waham),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI

LAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL

Gangguan Mental Terkait Trauma. Pusat Kajian Bencana dan Tindak Kekerasan Departemen Psikiatri FKUI/RSCM

Gangguan Kepribadian Tingkat kompetensi 2 M. Faisal Idrus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang

PEDOMAN PENGGOLONGAN DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA

BERPIKIR POSITIF MINIMALKAN PARANOID Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si., psikolog*

Transkripsi:

GANGGUAN KPERIBADIAN (PERSONALITY DISORDER) Oleh: ADE F.1102007002 SYAIRAH B. 1102008249 Pembimbing : dr. Asmarahadi, SpKJ

KEPRIBADIAN Totalitas dari ciri perilaku dan emosi yang merupakan karakter atau ciri seseorang dalam kehidupan sehari-hari dalam kondisi biasa yang bersifat stabil dan dapat diramalkan.

GANGGUAN KEPRIBADIAN Ciri kepribadian yang bersifat tidak fleksibel dan maladaptif yang menyebabkan disfungsi yang bermakna atau penderitaan subjektif. Menunjukkan pola relasi dan persepsi terhadap lingkungan dan diri sendiri yang bersifat berakar mendalam, tidak fleksibel serta bersifat maladaptif.

Klasifikasi berdasarkan ICD 10 PPDGJ III GK Paranoid, GK Skizoid, GK Dissosial, GK Emosional Tak Stabil (tipe impulsif, tipe ambang), GK Histrionik, GK Anakastik, GK Cemas/Menghindar, GK Dependen, GK Khas lainnya, GK YTT DSM IV Cluster A (Paranoid, Schizoid, Schizotypal) Aneh, eksentrik Cluster B (Antisosial, Borderline, Histrionic, Narcissistic) Dramatik, emosional, berubah-ubah Cluster C (Avoidant, Dependent, Obsessive- Compulsive, Passive-Aggressive, Depressive) Cemas, penuh rasa takut

Diagnosis -Gangguan kepribadian dikategorikan dalam aksis II dari V aksis klasifikasi diagnostik DSM IV TR. -Dapat membutuhkan beberapa sesi pertemuan dengan pasien agar dapat secara akurat mengetahui patologi karakter yang berlangsung lama dan pervasif. -Harus dilakukan pemeriksaan fisik rutin terhadap semua pasien yang diduga memiliki kelainan kepribadian

DSM IV TR Deviasi perilaku dan pandangan pribadi dibandingkan kultur/kebiasaan yangberlaku, yangberlangsung lama. Pola ini dapat bermanifestasi dalam 2 atau lebih dari poin berikut : kognisi ( cara persepsi dan interpretasi diri, orang lain dan kejadian-kejadian). Affectivitas ( kisaran, intesitas, labilitas, dan ketepatan respon emosional). Fungsi interpersonal Kontrol impuls Pola tersebut bersifat infleksibel dan Pervasive dalam berbagai situasi personal dan sosial. Pola tersebut menyebabkan distress yang signifikan atau kecacatan dalam aspek sosial, okupasional, atau area penting dalam berfungsi lainnya. Pola tersebut stabil dan berlangsyng dalam durasi lama dan onsetnya dapat ditelusuri berasal dari remaja/awal dewasa Bukan merupakan manifestasi atau akibat dari kelainan mental lainnya. Bukan merupakan efek fisiologis penggunaan suatu substansi (penyalah gunaan obat ataupun pengobatan) atau kondisi medis umum (trauma kepala)

Cluster Tipe Karakteristik A Paranoid Ketidakpercayaan dan kecurigaan pervasif terhadap orang lain Skizoid Schizotipal Pola memutuskan hubungan sosial yang pervasif dan restriksi dalam berekspresi Defisit dan interpersonal pervasif dengan tanda ketidaknyamanan akut dengan hubungan akrab dan kapasitas terbatas dalam berhubungan akrab

Cluster Tipe Karakteristik B Antisosial Riwayat kelainan berperilaku sebelum usia 15 tahun, mengabaikan dan melanggar hak orang lain; berusia minimal 18 tahun Borderline Histrionik Narsistik Defisit dan interpersonal pervasif dengan tanda ketidaknyamanan akut dengan hubungan akrab dan kapasitas terbatas dalam berhubungan akrab Emosi berlebihan dan suka mencari perhatian yang pervasif Kurang empati, butuh dikagumi, grandiosity

Kluster Tipe Karakteristik C Avoidant Inhibisi sosial, perasaan ketidakmampuan dan hipersensitivitas pada evaluasi negatif yang pervasif Dependent Obsessive Compulsive Perasaan butuh diurus yang berlebih dan pervasif sehingga mengarah pada perilaku submisif dan takut terpisah Preokupasi terhadap suatu keteraturan, kesempurnaan dan kontrol mental-interpersonal dengan mengorbankan fleksibilitas, keterbukaan dan efisiensi

Diagnosis Banding Kepribadian Manifestasi pada Pelayanan Strata Pertama yang Umum Diferensiasi dari Psikiatrik Lainnya Komorbiditas Aksis I yang Umum Paranoid -Iritabel/bersikap bermusuhan (hostile), Sangat waspada, cemas, mencurigai klinisi akan berbuat jahat -Terpreokpasi terhadap keadilan dan aturan psikosis, yang memiliki delusi yang jelas atau bersifat psikotik -Depresi -Penyalahgunaan zat -OCD -Agorafobia Skizoid -Tidak sabar untuk menuntaskan kunjungan ke klinisi -Hanya sedikit memberikan komentar -Cenderung menunda-nunda kunjungan ke klinisi hingga ke kondisi yang lebih lanjut kepribadian avoidant, dimana pasien sangat menginginkan hubungan yang lebih intim

Kepribadian Skizotipal Manifestasi pada Pelayanan Strata Pertama yang Umum -aneh, perilaku yang unik, pembicaraan/cara berpakaian yang istimewa (idiosinkratik) -Kesulitan berkomunikasi dengan bertatap muka -Kepercayaan eksentrik, kecenderungan paranoid, dapat tampak was-was -Tidak nyaman dengan pemeriksaan fisik terutama ginekologi dan rektal Diferensiasi dari Psikiatrik Lainnya psikotik, dimana pasien memiliki keyakikan yang salah dan menetap yang umumnya bersifat diluar nalar atau paranoid Komorbiditas Aksis I yang Umum - depresi

Kepribadian Antisosial Manifestasi pada Pelayanan Strata Pertama yang Umum -Secara superfisial kooperatif dan luwes (charming) -Impulsif dan manipulatif -Kurang mempunyai rasa bersalah atau penyesalan terhadap perilakunya -Tidak atau hanya sedikit menghormati hak orang lain -Umumnya culas/memiliki tipu daya Diferensiasi dari Psikiatrik Lainnya Perilaku antisosial dewasa yang terdiri dari perilaku yang murni kriminal Komorbiditas Aksis I yang Umum -kelainan pengontrolan impuls -Penyalahgunaa n zat -Depresi -Kecanduan judi patologis -Cemas -Malingering

Kepribadian Manifestasi pada Pelayanan Strata Pertama yang Umum Diferensiasi dari Psikiatrik Lainnya Komorbiditas Aksis I yang Umum Borderline -Secara interpersonal bersifat intens dengan kemampuan bersosialisasi superfisial dan periode marah yang intens -Idealisasi/devaluasi -Perilaku impulsif yang merusak diri -Gangguan identitas (pemilihan yang tidak stabil dalam karir, orientasi seksual, penampilan) bipolar, dimana terdapat labilitas mood dan afek yang episodik dan muncul dalam hitungan harian hingga mingguan (tidak menetap) -Penyalahgunaan zat -Gangguan mood (kecenderungan bunuh diri lebih tinggi) -Eating disorders -Posttraumatic stress disorder

Kepribadian Manifestasi pada Pelayanan Strata Pertama yang Umum Diferensiasi dari Psikiatrik Lainnya Komorbiditas Aksis I yang Umum Histrionik -dramatis, bersifat ekshibisionistik, mencari perhatian -Menghindari/m elupakan perasaan atau ide yang tidak menyenangkan (seperti keseriusan penyakitnya) -Berekspresi berlebihan untuk memanipulasi/m enggoda kepribadian borderline, yang didalamnya terdapat perasaan kekosongan dan ketidakstabilan pencitraan diri. -Depresi - somatisasi

Kepribadian Manifestasi pada Pelayanan Strata Pertama yang Umum Diferensiasi dari Psikiatrik Lainnya Komorbiditas Aksis I yang Umum Narsistik - Egosentrik, hipersensitif terhadap kritik, dan merasa diirikan -Mencari klinisi terbaik dan meminta perhatian lebih -Kesulitan untuk menerima diagnosa yang tidak kompatibel dengan citra terhadap dirinya sendiri antisosial, dimana seorang yang narsistik mengetahui aturan dan menganggap dirinya berada diatas semuanya sedangkan seorang yang antisosial tidak ingin tahu aturan-aturan. -Depresi -Penyalahgunaa n zat

Kepribadian Manifestasi pada Pelayanan Strata Pertama yang Umum Diferensiasi dari Psikiatrik Lainnya Komorbiditas Aksis I yang Umum Avoidant -Sensitivitas berlebih dan takut akan penolakan, pemalu, cemas mengenai apa yang dipikirkan orang lain tentang dirinya -enggan untuk mengutarakan ketidaksetujuan atau mengajukan pertanyaan -Dapat menunda berobat karena takut terlihat bodoh kepribadian avoidant yang menunjukkan ketidakmampuan/ inferior secara umum dan keengganan untuk mengambil risiko dan melakukan kegiatan baru

Kepribadian Manifestasi pada Pelayanan Strata Pertama yang Umum Diferensiasi dari Psikiatrik Lainnya Komorbiditas Aksis I yang Umum Dependent -Ketergantungan berlebih pada orang lain, mencoba membuat orang lain bertanggung jawab untuk menjaga kesehatannya ( contohnya orang yang diabetes meminta orang lain yang menyuntikkan insulin) -Bertanya banyak pertanyaan untuk mencegah berhentinya interview -Mengajak keluarga atau teman dan meminta mereka yang menjawab atau memutuskan kepribadian histrionik, dimana seorang pasien dengan sifat dependen menginginkan perhatian namun tidak seduktif atau pun flamboyan - mood - kecemasan -Adjusment disorder

Kepribadian Manifestasi pada Pelayanan Strata Pertama yang Umum Diferensiasi dari Psikiatrik Lainnya Komorbiditas Aksis I yang Umum Obsessive Compulsive -perfeksionis, terobsesi dengan cara yang benar -Lebih memilih faktafakta daripada emosi -Respon negatif terhadap klinisi yang datang terlambat -Memiliki catatan yang mendetail untuk mencari/mengikuti penyakit -Mungkin mencari opini dari beberapa klinisi Obsessive Compulsive Disorder, dimana sebagai kelainan aksis I memiliki obsesi spesifik dan kompulsi dan memiliki cenderung lebih parah -Depresi - kecemasan -Obsessive compulsive disorder

Tatalaksana Biopsikososial Farmakoterapi Overview Semua rekomendasi penanganan dengan medikasi merupakan off-label use. Paranoid : antipsikotik dosis rendah dapat mengurangi kecemasan dan kecenderungan paranoid tapi pasien sering enggan minum obat Dependent: antidepresan dengan dosis lebih tinggi digunakan untuk kelainan komorbid cemas atau depresi. Antisosial: tidak menggunakan medikasi psikitarik

kepribadian borderline Serotonin reuptake inhibitor Mood stabilizer antipsikotik Psikoterapi Merupakan terapi jangka panjang terbaik Dialectical Behavior Therapy Salah satu terapi perilaku kognitif Dilakukan satu kali sesi grup/minggu, satu kali sesi individual/minggu Intervensi psikososial Sedapat mungkin melibatkan keluarga pasien dan adanya sistem dukungan dalam rencana terapi.

Terimakasih