BIODATA PETUNJUK PENGISIAN : 1. Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan mengenai persoalan sehari - hari.

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL PELATIHAN GOAL SETTING PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS. Program Magister Psikologi Profesi. Konsentrasi Psikologi Pendidikan

SURAT PERNYATAAN Kesediaan Berpartisipasi Sebagai Responden

APLIKASI ANAVA CAMPURAN UNTUK DESAIN EKSPERIMEN PRE-POST TEST DESIGN

KUESIONER HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI PENARI BALI REMAJA DI KABUPATEN GIANYAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DATA PENELITIAN SUBJEK. Nama :... No. Telp :... Suku Bangsa :...

Lampiran 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Self-efficacy PENGOLAHAN PERTAMA Reliability Statistics Cronbach's

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAMPIRAN 1 Angket Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN A: TRY OUT SKALA REGULASI DIRI DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Daftar Lampiran. Lampiran 1 Reliabilitas Skala Kecemasan Komunikasi. Lampiran 2 Data Mentah Skala Kecemasan Komunikasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Alpha. Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted

LAMPIRAN 1 VALIDITAS ITEM SKALA SIKAP PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR

LAMPIRAN A. Angket Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN

Angket Keaktifan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Non Akademik dan Kebutuhan Berprestasi PETUNJUK PENGISIAN 1. Angket ini terdiri dari dua bagian yaitu

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

LAMPIRAN A RELIABILITAS TRY OUT SKALA SEMANGAT KERJA

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN. A-1 Skala Motivasi menjadi Atlet Profesional A-2 Skala Personal Goal Setting A-3 Skala Leadership Coach

Lampiran 1. Daftar Siswa Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN EVALUASI. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

SKALA PERILAKU BELAJAR. Putaran I. Reliability. Case Processing Summary N % Cases

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

yang saya siapkan sesuai dengan apa yang dirasakan dan dialami oleh para peserta khitan.

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

Analisis Varians Multivariats

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGANTAR. (Permohonan Pengisian Kuesioner) Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i responden Di tempat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN A. Skala Penelitian Stres Kerja

Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN (TRYOUT)

SKALA I NO PERNYATAAN SS S TS STS. mempermudah saya dalam merencanakan pekerjaan yang. dengan saya dapat diperoleh baik dari orang tua, teman, dan

DAFTAR PERTANYAAN. 2. Bapak/Ibu harus mengisi seluruh pertanyaan yang diberikan. 3. Jenis Kelamin : 1. Laki-Laki 2. Perempuan

2 Saya tidak mendapatkan jaminan apapun di SS S TS STS

Nama :... Jenis Kelamin :...

FORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM

LAMPIRAN A 1. SKALA KETERATURAN SHALAT LIMA WAKTU 3. RELIABILITAS SKALA KETERATURAN SHALAT LIMA 4. RELIABILITAS SKALA REGULASI EMOSI

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian 1. Angket Uji Coba Rekapitulasi Data Uji Coba Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENELITIAN A. Kuesioner / Skala Iklim Organisasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

56 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

LAMPIRAN A. A-1 Skala Stres Kerja Karyawan. A-2 Skala Kecerdasan Emosi

Perlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid

Saya sering bermimpi buruk SS S TS STS

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I Kelompok Eksperimen

ANALISIS VARIANSI MANOVA (MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE)

BAB IV HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN A. Skala Penelitian A-1 SKALA PENELITIAN MOTIVASI BERPRESTASI A-2 SKALA PENELITIAN KEPERCAYAAN DIRI

Lampiran 1. Hasil TPC pada media selektif dari tiap mikroba

APLIKASI ANAVA CAMPURAN UNTUK DESAIN EKSPERIMEN PRE-POST TEST DESIGN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pengetahuan Sosial dengan melibatkan tiga indikator yaitu: 1. Menggambar peta Indonesia dengan memberi simbol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK

2. Apa alasan anda memutuskan untuk kuliah sambil bekerja? 3. Kendala-kendala seperti apa saja yang anda alami ketika harus kuliah sambil bekerja?

Indikator Kisi-kisi No. Butir Jml. siswa untuk membaca buku. pentingnya buku. Ketertarikan terhadap buku bacaa. Memanfaatkan waktu untuk membaca buku

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN A. Skala Penelitian A-1 SKALA PENELITIAN CINDERELLA COMPLEX A-2 SKALA PENELITIAN POLA ASUH OTORITER

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

Nomer : Fakultas : Semester : PETUNJUK PENGISIAN

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN. A-1 Skala Motivasi Berprestasi A-2 Skala Kepercayaan Diri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 Petunjuk Pengisian Kuesioer 1) Mohon terlebih dahulu partisipan membaca pertanyaan dengan cermat sebelum mengisinya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN A RELIABILITAS ALAT UKUR

Uji Normalitas Sebaran Hasil Penelitian Utama. Uji Linearitas Hasil Penelitian Utama

LAMPIRAN. Lampiran 1. Tabel cara kerja Pengukuran Aktivitas Protease Digesti Kasein 5% Buffer

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN SURAT PERSETUJUAN

Nomer : Fakultas : Semester : PETUNJUK PENGISIAN

Transkripsi:

97 BIODATA Nama :... L/P Kelas :... Jurusan :... PETUNJUK PENGISIAN : 1. Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan mengenai persoalan sehari - hari. 2. Silahkan teman-teman untuk membaca dan memahami setiap pernyataan tersebut. 3. Untuk menjawab pernyataan, teman-teman cukup memilih salah satu alternatif jawaban yang tersedia dengan cara memberi tanda silang (X) atau centang ( ) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan teman-teman yang sebenarnya. 4. Semua jawaban dalam skala ini adalah benar bilamana sesuai dengan keadaan teman-teman yang sebenarnya. Identitas diri dan jawaban yang teman-teman berikan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. 5. Usahakan semua pernyataan di jawab dan tidak ada nomor yang terlewati. KETERANGAN : SS S TS STS = Sangat Sesuai = Sesuai = Tidak Sesuai = Sangat Tidak Sesuai SELAMAT MENGERJAKAN

No. Pernyataan SS S TS STS 1 Saya bersemangat mengikuti pelajaran matematika di sekolah. 2 Setiap diberikan tugas matematika oleh guru, saya mengerjakan dengan sungguh-sungguh. 3 Konsentrasi saya mudah terpecah kepada hal lain ketika guru matematika sedang menjelaskan materi pelajaran matematika. 4 Saya cepat menyerah ketika mengerjakan soal ujian matematika yang sulit. 5 Saya berusaha sekuat tenaga agar memperoleh nilai matematika yang memuaskan pada saat ujian. 6 Saya suka belajar matematika sedikit demi sedikit dan rutin daripada sekaligus banyak tetapi jarang. 7 Saya mudah tergoda untuk untuk bermain game, handphone, internet atau bermain dengan teman, sehingga saya tidak jadi belajar terutama pelajaran matematika 8 Saya lebih suka melihat hasil pekerjaan teman daripada bersusah payah berpikir untuk menyelesaikan tugas matematika. 9 Jika besok ada ujian matematika, maka malam sebelumnya saya akan meluangkan waktu untuk belajar matematika. 10 Setiap ada soal matematika yang sulit, saya terus mengerjakan sampai berhasil meskipun memakan waktu lama. 11 Saya selalu belajar matematika dengan serius agar mendapatkan nilai ujian yang bagus. 12 Jika saya membolos, saya menjadi malas untuk mengejar materi pelajaran yang tertinggal. 13 Jika hasil jawaban ujian matematika saya salah, saya tidak berusaha mencari tahu jawaban yang benar. 14 Setiap mendapatkan kesulitan dalam mengerjakan tugas matematika, saya berpikir akan melihat jawaban milik teman saja. 15 Jika ada waktu luang, saya mengisinya dengan belajar matematika. 16 Sebelum target saya dalam menguasai dan memahami materi pelajaran matematika yang diberikan guru tercapai, saya tidak akan berhenti berusaha. 17 Saya selalu mengerjakan tugas matematika dengan serius, meskipun sarana dan fasilitas belajar di rumah tidak lengkap. 18 Saya selalu malas untuk mengikuti pelajaran matematika di sekolah. 98

No. Pernyataan SS S TS STS 19 Jika ada tugas matematika yang menurut saya sulit, saya memilih untuk mengabaikannya daripada membahas bersama teman - teman. 20 Saya membuat sendiri ringkasan materi pelajaran matematika untuk mempermudah saya dalam belajar. 21 Saya selalu mengerjakan tugas matematika dengan serius, meskipun tidak dinilai oleh guru. 22 Saat guru sedang memberikan penjelasan pelajaran matematika, saya memperhatikan dengan sungguh - sungguh. 23 Saya sering lupa mengerjakan tugas matematika dari guru di rumah. 24 Saya merasa mengerjakan tugas matematika dengan bersungguh sungguh hanya membuang waktu saja, karena saya tetap tidak bisa menjawabnya. 25 Meskipun matematika menjadi mata pelajaran yang masuk dalam UN, saya tetap merasa malas untuk mempelajarinya. 26 Saya sering mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) matematika sebelum guru memberikan perintah. 27 Saya berusaha untuk tetap berkonsentrasi ketika mengerjakan materi pelajaran matematika yang menggunakan rumus - rumus. 28 Meskipun tidak ada ulangan matematika saya tetap belajar matematika agar kelak mendapatkan nilai yang bagus. 29 Saya baru belajar matematika, jika ada teman yang mengajak belajar. 30 Saya malas mengerjakan tugas matematika karena tidak saya sukai. 31 Saya tidak pernah bertanya kepada guru tentang materi pelajaran matematika yang belum saya mengerti karena tidak terlalu penting. 32 Sesulit apapun materi pelajaran matematika yang diberikan, saya yakin akan bisa memahaminya. 33 Saya merasa lebih terpacu untuk belajar matematika ketika mendapatkan tugas yang sulit dari guru. 34 Meskipun guru yang mengajar matematika kurang menarik ketika menjelaskan pelajaran, saya tetap berusaha memperhatikan pelajaran yang diberikan. 35 Mengandalkan teman itu lebih baik daripada berpikir sendiri yang hanya membuat pusing. 36 Soal ujian matematika yang sulit membuat saya malas untuk menyelesaikannya. 37 Saya malas memperhatikan pelajaran matematika ketika sudah jam pelajaran siang hari. 99

100 MODUL PENGARUH PELATIHAN MOTIVASI BERPRESTASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) Disusun Oleh : Nurul Jariah, S. Psi Dosen Pembimbing : Dr. H. Fuad Nashori, S. Psi., M. Si., Psikolog R. Sumedi. P. Nugraha, Drs, MA, Ph. D., Psikolog PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2016

101 MODUL PELATIHAN MOTIVASI BERPRESTASI/ACHIEVMENT MOTIVATION TRAINING (AMT) Pelatihan Motivasi Berprestasi adalah suatu program pelatihan yang akan memberikan pengetahuan dalam meningkatkan motivasi berprestasi melalui langkah-langkah untuk membantu siswa dalam merencanakan dan menyusun pembelajaran serta cara merespon kesulitan dalam tugas. Pelatihan AMT diberikan kepada siswa kelas X jurusan AK SMK N 1 X. Materi dan desain pelatihan yang digunakan dalam penelitian ini disusun menggunakan prinsip motivasi berprestasi (Mc Clelland, 1987). Tujuan : Tujuan dari pelatihan Motivasi Berprestasi bagi siswa dengan experiental learning, agar siswa mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga motivasi belajar siswa meningkat. Manfaat : Siswa memiliki gambaran dirinya melalui orang sukses yang menjadi idolanya sehingga membangkitkan motivasi agar mencontoh perilaku orang sukses Siswa memiliki kemampuan dalam mengubah hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari Siswa mampu membuat tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuannya tercapai Siswa memiliki komitmen untuk mencapai tujuan yang sudah dibuat Bentuk Kegiatan : Materi Sharing dan diskusi Evaluasi Games Sesi Pelatihan : Pelatihan ini terdiri dari 6 sesi yaitu pembukaan, my idola, potensi diri, goal setting dan SMART (spesific, measurable, action, realistic, time-based), sharing pengalaman, dan penutup. Modul pelatihan ini menggunakan modifikasi aspek-aspek motivasi berprestasi dari Mc Clelland (1987) dan disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi subjek pelatihan. Pelaksanaan penelitian ini akan dibantu oleh seorang tenaga psikolog yang akan bertindak sebagai trainer (pelatih) dan observer. Pemberian pelatihan ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama (sesi 1, 2, 3)

102 berlangsung selama 3 jam dan pertemuan kedua (sesi 4, 5, 6) berlangsung 3,5 jam. Peserta Pelatihan : Siswa kelas X jurusan AK SMK N 1 X Pemandu Pelatihan : Dian Ayu Amalia S. Psi., M. Psi., Psikolog Jumlah Peserta Pelatihan : Peserta pelatihan berjumlah 12 orang (6 siswa untuk kelompok eksperimen dan 6 siswa untuk kelompok kontrol) Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pelatihan : Tanggal : 09-10 Juni 2016 Waktu : Pertemuan 1 (Pukul 13.00-16.00 WIB) Pertemuan 2 (Pukul 13.00-16.30 WIB) Tempat : SMK N 1 X Evaluasi : Evaluasi hasil dilaksanakan setelah selesai proses pelaksanaan pelatihan pada setiap sesinya, kemudian untuk menindaklanjutinya dilakukan follow-up. Hal tersebut dilakukan untuk menilai sejauhmana keberhasilan pelatihan yang telah dilakukan.

103 JADWAL KEGIATAN MOTVASI BERPRESTASI SMK NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA 2016 Hari/Tanggal Sesi Waktu Kegiatan 09 Juni 2016 - Pembukaan dan perkenalan - Registrasi peserta 13.00-14.00 - Pre-test I - Kontrak pelatihan - Tujuan pelatihan - Lembar harapan peserta pelatihan 14.00-16.00 - My idola - Pemahaman Diri COFFEE BREAK 10 Juni 2016 III 13.00-14.30 - Goal Setting - SMART - Permainan bola keranjang ISHOMA IV 14.30-15.30 - Sharing pengalaman - Penayangan video 15.30-16.30 - Post-test V - Evaluasi - Penutupan

104 Sesi 1 Pembukaan dan Perkenalan Tujuan : Peserta dan trainer dapat saling mengenal Peserta mendapatkan gambaran pelatihan Peserta lebih kooperatif untuk mengikuti pelatihan Mencairkan suasana Strategi Pembelajaran : Games Ceramah Praktek Waktu : 45 Menit Materi : Pembukaan Game Perkenalan diri Kontrak pelatihan Lembar kesediaan mengikuti pelatihan Lembar harapan peserta pelatihan Indikator Pencapaian : Peserta mendapatkan gambaran pelatihan yang akan diikuti Peserta dan trainer dapat terlibat aktif dalam proses pelatihan Peserta pelatihan mengetahui tujuan pelatihan dan materi pelatihan Perlengkapan : Lembar absensi peserta pelatihan Jadwal kegiatan pelatihan Lembar kontrak pelatihan Lembar kesediaan pelatihan Lembar harapan peserta pelatihan LCD proyektor Microphone Uraian Prosedur : Co Trainer mempersilahkan peserta memasuki ruangan dan mengisi absen yang telah disediakan sebagai tanda keikutsertaan dalam pelatihan Co Trainer membuka kegiatan dengan berdoa bersama. Co Trainer membuka acara kemudian dilanjutkan dengan memperkenalkan trainer.

105 Co Trainer kemudian menyerahkan jalannya acara kepada trainer Selamat pagi adik-adik semua, assalamu alaikum warahmatuallahi wabarakatuh. Perkenalkan nama saya (nama trainer). Pagi ini kita berkumpul bersama-sama untuk belajar bersama-sama, saya belajar, dan adik-adik semua juga belajar. Sebelumnya mati kita berdoa agar kegiatan ini berjalan lancar hingga selesai. Trainer memperkenalkan seluruh tim pelatihan Trainer meminta peserta untuk dapat menjaga kerahasiaan seluruh isi pelatihan dan tidak membahas di luar arena pelatihan Trainer mengajak peserta berdiri dan membuat lingkaran, kemudian pelatih memberikan contoh permainannya. Trainer memperkenalkan diri dengan menyebut nama, asal, dan hobi. Setelah itu trainer menyebutkan nama orang yang berdiri disebelah kanannya dan menyebutkan hal atau benda yang disukai dari temannya tersebut sambil menyentuhnya, serta memberikan alasan mengapa menyukai hal atau benda tersebut. Kemudian tainer meminta peserta untuk melakukan hal yang sama Trainer memberikan kesempatan kepada peserta untuk menyampaikan pendapat mengenai peraturan-peraturan apa saja yang dibutuhkan selama pelatihan berlangsung. Trainer juga mempunyai kontrak yang sekiranya dapat ditawarka kepada peserta dan akan disepakati bersama Trainer membagikan kertas dan meminta peserta menuliskan harapan terhadap pelatihan ini dan juga hal-hal apa yang akan dilakukan dalam meraih harapan tersebut Trainer meminta peserta menuliskan keterampilan yang harus dimiliki setelah lulus sekolah dan penunjang yang harus dimiliki agar dapat memaksimalkan keterampilan tersebut Trainer memberikan umpan balik, bahwa belajar sangat diperlukan untuk menunjang keterampilan yang harus dimiliki untuk mendapatkan hasil yang optimal

106 Sesi 2 My Idola Tujuan : Peserta menjadi semangat untuk menjadi orang sukses seperti idolanya dengan melihat pada kesuksesan yang telah diraih dari idolanya tersebut Peserta memahami dan dapat mencontoh perilaku orang sukses agar menjadi sukses dalam belajar Matematika Strategi Pembelajaran : Ceramah Praktek menulis cerita Refleksi Waktu : 90 Menit Indikator Pencapaian : Peserta mendapatkan gambaran tentang orang sukses Peserta dapat menganalisis karakteristik dan perilaku yang membuat seseorang dapat sukses dan mengambil contoh perilaku tersebut untuk dijadikan acuan dalam belajar dan berprestasi di sekolah pada pelajaran Matematika Peserta mengetahui pentingnya berprestasi dalam pelajaran khususnya Matematika berdasarkan dengan kemampuan yang dimilikinya Perlengkapan : Lembar kerja Alat tulis Microphone Uraian Prosedur : Trainer membagikan kertas dan meminta peserta menuliskan tokoh/guru/teman yang menjadi idola mereka Kemudian peserta menuliskan sifat atau atribut tokoh tersebut yang membuat tokoh itu menjadi idola Peserta diminta menuliskan juga kemampuan yang dimiliki tokoh tersebut sehingga menjadi idola Selanjutnya peserta menuliskan tindakan yang harus dilakukan untuk mengikuti tokoh tersebut sehingga menjadi terkenal atau sukses, serta kemampuan yang harus dimiliki agar membuat tokoh tersebut menjadi sukses Trainer meminta satu atau dua peserta untuk membacakan idolanya dan memberikan alasannya menyukai idola tersebut. Kemudian trainer

107 memberikan pertanyaan dari contoh perilaku yang ada pada idolanya apakah pernah mencontoh perilaku dalam belajar. Trainer mulai mengajak peserta untuk fokus pada salah satu pelajaran yaitu pelajaran Matematika Selanjutnya trainer menjelaskan maksud dari penulisan idola yang dilakukan sebelumnya sebagai awal untuk membawa peserta dalam mengetahui gambaran diri akan kemampuannya sendiri baik kelebihan dan kelemahannya dalam belajar Matematika dan bisa beprestasi di sekolah

108 My Idola... Profil Karakteristik Keterampilan yang harus dimiliki

109 Sesi 3 Potensi Diri Tujuan : Peserta mengembangkan sikap kritis terhadap diri sendiri Peserta dapat mengenali potensi yang ada didalam diri agar dapat mengembangkan potensinya dalam pelajaran Matematika Peserta dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, kesempatan yang dimiliki dan ancaman yang dihadapi dalam proses pembelajaran Matematika Peserta dapat merancang aksi untuk pengembangan diri yang dapat dilakukan dalam belajar Matematika Strategi Pembelajaran : Praktek menulis kelebihan dan kelemahan diri Diskusi Refleksi Waktu : 90 Menit Alat dan Bahan : Lembar kerja Tayangan materi Kertas HVS Mikrofon Indikator Pencapaian : Peserta mendapatkan gambaran tentang kelebihan dan kelemahan diri dalam belajar Matematika Peserta dapat menentukan strategi untuk mengembangkan potensi dan merubah kelemahan diri agar lebih baik dalam mempelajari Matematika Uraian Prosedur : Peserta dibagikan lembar kerja dan diminta menuliskan kelebihan dan kelemahan dalam belajar Matematika. Selanjutnya peserta diminta untuk menukar lembar kerjanya dengan peserta lainnya untuk menuliskan penilaian pada dirinya dalam belajar Matematika. Kemudian peserta diminta untuk menganalisis tentang dirinya dan dikaitkan dengan motivasi belajar dalam Matematika Trainer meminta peserta menyimpulkan profil dirinya yang telah dibuat berdasarkan penilaian dari diri dan pesert lain dan apa yang harus dilakukan agar bisa menjadi orang sukses seperti tokoh yang dituliskan

110 Selanjutnya peserta diminta menuliskan apa yang harus dilakukan agar dapat sukses dalam belajar Matematika Trainer menjelaskan maksud dari sesi ini MENGENALI POTENSI DIRI BELAJAR MATEMATIKA Nama Saya : Nama Panggilan : Arti Nama Saya :... Tulislah keadaan yang paling menggambarkan dirimu mengenai Matematika Menurut saya Matematika itu. Ketika belajar Matematika saya bagus dalam hal Ketika belajar Matematika saya kurang dalam hal Materi Matematika yang saya kuasai Materi Matematika yang tidak saya kuasai KESIMPULAN : Sikap Anda terhadap pelajaran Matematika

111 Lemba kerja Tuliskan kata yang menurut Anda paling tepat untuk menggambarkan teman Anda (baik positif maupun negatif) dalam belajar pelajaran Matematika. 2. NAMA : 3. POSITIF NEGATIF Saya Ok dalam pelajaran Matematika karena saya.

112 4. Daftar Kata Mengenali Potensi Diri Pilihlah kata-kata dibawah ini yang sesuai dengan Anda. Berusahalah jujur dalam mengisi karena lembar ini hanya untuk diri pribadi Anda yang akhirnya akan membantu untuk menemukan potensi Anda Menurut saya Matematika itu. Hitungan Rumus rumus Bangun ruang Menantang Menyenangkan Mengasyikan Memberikan semangat Menggembirakan Mudah Membosankan Menyeramkan Sulit Jenuh Menyita waktu Memusingkan Guru yang baik Guru yang galak Dan lain lain Ketika belajar atau mengerjakan tugas Ketika belajar atau mengerjakan tugas Matematika saya (Positif) Belajar menghafal rumus Belajar melalui soal Menghitung dengan coret coret di kertas (manual) Menghitung dengan kalkulator Semangat Selalu mengerjakan sendiri Bertanya pada guru atau teman ketika mendapat kesulitan Segera mengerjakan Memperhatikan Menyelesaikan tugas Materi Matematika yang saya kuasai Operasi hitungan (penjumlahan, perkalian, pembagian, pengurangan) Operasi hitung bilangan bulat Matematika saya (Negatif) Tidak mengerjakan Melihat pekerjaan teman Malas Tidur Keluar kelas Mengobrol Menunda mengerjakan Membiarkan Mengerjakan yang mudah saja Menghindar Tidak pernah belajar Matematika Materi Matematika yang tidak saya kuasai Operasi hitungan (penjumlahan, perkalian, pembagian, pengurangan) Operasi hitung bilangan bulat

113 Operasi hitung bilangan pecahan Skala Soal cerita Operasi hitungan bilangan berpangkat/akar Tabungan awal Bunga pertahun Persentase bunga Faktor aljabar Persamaan linier satu variabel Himpunan Persamaan garis, gradien, grafik Persamaan linier dua variabel Bangun ruang Teorema Pythagoras Luas, Keliling bangun datar Jenis jenis sudut Konsep statistik Konsep peluang Operasi hitung bilangan pecahan Skala Soal cerita Operasi hitungan bilangan berpangkat/akar Tabungan awal Bunga pertahun Persentase bunga Faktor aljabar Persamaan linier satu variabel Himpunan Persamaan garis, gradien, grafik Persamaan linier dua variabel Bangun ruang Teorema Pythagoras Luas, Keliling bangun datar Jenis jenis sudut Konsep statistik Konsep peluang

114 Sesi 4 Goal Setting Tujuan : Peserta memahami penting tujuan dalam belajar Matematika Peserta menyadari pentingnya penentuan target berdasarkan pengalaman masa lalu dan keputusan mengambil resiko dalam pembelajaran Matematika Peserta mampu mengenali dan menerapkan target belajar berdasarkan konsep SMART dikaitkan dengan pelajaran Matematika Peserta mampu mengenali dan menetapkan target belajar jangka pendek dan jangka panjang yang spesifik/spesific, terukur/measurable, dapat dicapai/attainable, sesuai/relevant, batasan waktu/time saat penyelesaian tugas-tugas khususnya Matematika Strategi Pembelajaran : Games Ceramah Sharing Refleksi Waktu : 90 Menit Materi : Materi goal setting, Lembar Kerja Perlengkapan : Keranjang plastik sebanyak 3 buah Bola Plastik Lembar kerja untuk setiap peserta Kertas flipchart Indikator Pencapaian : Peserta mampu untuk menentukan tujuan dan target dalam menyelesaikan tugas-tugas Matematika Peserta memahami untuk melihat kemampuannya dalam mengerjakan berbagai macam tugas Matematika Uraian Prosedur : Trainer menyiapkan arena permainan sesuai ukuran yang telah ditentukan Trainer membacakan instruksi :

115 Anda diminta untuk melemparkan tuga buah bola ke dalam satu buah keranjang. Di depan keranjang ada garis yang bertuliskan angka 1-3. Anda bebas memilih dari jarak mana yang paling mungkin bagi anda untuk memasukkan bola ke dalam kerajang. Sebelum mulai, tuliskan jarak yang anda pilih dan target yang anda rasa mungkin dicapai dalam lembar yang akan dibagi. Anda juga perlu menuliskan alasan memilih jarak dan target serta persentase tingkat keyakinan anda. Ingat, setelah permainan dimulai anda tidak diperkenankan untuk pindah ke jarak lain selain yang anda tuliskan, baik lebih dekat maupun lebih jauh. Tetaplah dijarak tersebut dan berusahalah sebaik mungkin agar target anda tercapai. Peserta dibagikan lembar Target individual untuk menuliskan targetnya. Trainer meminta peserta untuk menuliskan nama dalam lembarnya. Permainan dibagi dalam 3 babak 1. Babak pertama (mencoba) Peserta dijelaskan bahwa ia akan diminta untuk mencoba melempar bola sendiri, tanpa dilihat oleh trainer maupun peserta yang lain. 2. Babak kedua a. Peserta dijelaskan bahwa ia akan diminta untuk melempar bola sambil dilihat peserta lain yang akan mendukung atau mengganggunya b. Peserta diminta untuk menuliskan jarak, target bola yang akan masuk dirasa mungkin dicapai, alasan memilih jarak dan target serta presentase tingkat keyakinan c. Setelah melakukan pelemparan, peserta memberitahu hasil pelemparan kepada fasilitator serta mencatat dalam lembar Target Individual disertai menuliskan perasaan atas hasil yang dicapai d. Ketika semua peserta sudah menyelesaikan kegiatan pada babak kedua, trainer memberikan instruksi kepada peserta untuk kegiatan pada babak ketiga 3. Babak ketiga a. Trainer memberi penjelasan kepada para peserta bahwa akan diadakan kompetensi dalam babak terakhir b. Setiap anggota kelompok diminta untuk menuliskan jarak baru, target bola yang akan masuk yang dirasa mungkin dicapai, alasan memilih jarak dan target c. Setelah melakukan lemparan, menghitung nilai yang dicapai pada masing-masing kelompok d. Kelompok yang memiliki nilai tertinggi menjadi pemenang, kemudian pemenang mempresentasikan strategi yang digunakan

116 Trainer memandu pembahasan dan umpan balik tentang permainan ini dengan panduan : 1. Mengapa peserta memilih jarak itu? 2. Apakah ada pengalaman masa lalu yang mempengaruhi saat peserta memilih jaraknya? 3. Apakah pertimbangan pemikiran saat memutuskan untuk mengambil jarak tersebut dan pola yang terjadi setelah? 4. Apakah pola pengambilan keputusan juga terjadi saat peserta menghadapi masalah di dunia nyata? 5. Apakah hasil yang diperoleh peserta murni hasil usahanya? Atau apakah nilai tersebut dipengaruhi oleh jenis bahan-bahan yang digunakan, kondisi ruangan, situasi saat melempar? 6. Apakah yang didapatkan peserta dari permainan ini? 7. Apakah peserta berusaha untuk menigkatkan hasil setiap kali babak baru dimulai? 8. Apakah pengalaman babak sebelumnya ikut mempengaruhi pilihan peserta dalam menentukan jarak dan target dibabak-babak sebelumnya? Selanjutnya Trainer memberikan penjelasan tentang makna dari permainan bola keranjang yang sebelumnya telah dilakukan oleh para peserta. Trainer mengaitkan permainan tersebut dengan tugas mereka pada pelajaran Matematika bahwa agar bisa sukses dalam belajar Matematika dibutuhkan membuat tujuan dan target yang ingin dicapai yang dapat dilakukan dengan membuat sebuah perencanaan belajar Matematika sehingga apa yang menjadi target sebelumnya dapat tercapai sesuai dengan harapan. Trainer menjelaskan materi goal setting dan konsep SMART (spesific, measurable, action-related, realistic. time-based) Kemudian trainer menjabarkan prinsip SMART secara spesifik dengan pembuatan rencana belajar jangka panjang dan jangka pendek dan memberikan contoh dalam membuat rencana belajar tersebut Co trainer membagikan lembar kerja yang sebelumnya sudah dijelaskan oleh trainer. Selanjutnya peserta diminta untuk mengisi lembar kerja targetku. Setelah menulis lembar target untuk pelajaran Matematika selanjutnya trainer meminta peserta untuk membuat perencanaan jangka panjang dan jangka pendek belajar Matematika disesuaikan dengan target yang ingin dicapai Beberapa peserta akan diminta untuk membacakan lembar kerja yang sudah dibuat untuk melihat apakah peserta sudah paham dalam membuat rencana belajar dengan menggunakan konsep SMART Trainer menyimpulkan materi pada sesi tersebut dan kembali mengingatkan pada para peserta bahwa rencana belajar yang telah dibuat dapat digunakan untuk membantu peserta dalam mengatur diri

117 belajar Matematika yang pada akhirnya peserta akan termotivasi dalam mencapai tujuan/target yang ingin dicapai. MATERI GOAL SETTING Asumsi dasar penelitian mengenai penentuan tujuan adalah bahwa tujuan (goal) merupakan pengatur secara langsung akan perilaku atau tindakan seseorang (Locke dkk, 1981). Konsep goal setting (penentuan tujuan) terdapat di dalam domain psikologi kognitif dan konsisten dengan tren penelitian akhir-akhir ini seperti modifikasi perilaku kognitif dan (Meichanbaum dalam Locke, 1981). Penelitian-penelitian yang ada di dalam teori penetapan tujuan ini berasal dari dua sumber yaitu pada wilayah akademik dan industri. Sumber akademik mengacu pada waktu, serta berhubungan dengan konsep perhatian, tugas, penentuan, dan tingkatan aspirasi. Penentuan tujuan juga merupakan komponen yang penting dalam teori belajar sosial dari Bandura (Locke dkk, 1981). Menurut Locke, Saari, Shaw, & Latham (1981) goal diartikan sebagai objek atau tujuan dari suatu perilaku. Konsep ini hampir sama dengan konsep tujuan dan maksud. Konsep ini juga sering dimaknai dengan tujuan yang termasuk didalamnya adalah standar performansi (ukuran untuk evaluasi hasil performansi), kuota (jumlah minimum dari suatu produksi atau pekerjaan), norma pekerjaan (standar perilaku yang diterima yang didefinisikan oleh kelompok kerja), tugas (bagian pekerjaan yang harus dicapai), objektif (tujuan akhir dari perilaku atau rangkaian perilaku), deadline (batas waktu untuk menyelesaikan suatu tugas). Locke (Sukadji, 2001), asumsi dasar penelitian mengenai penentuan tujuan adalah bahwa tujuan (goal) merupakan pengatur secara langsung akan perilaku atau tindakan seseorang. Meskipun demikian, tidak serta merta bahwa hubungan antara tujuan dan tindakan dapat diasumsikan secara langsung karena seseorang mungkin saja melakukan kesalahan, seperti kekurangan kemampuan untuk mencapai suatu tujuan, atau mempunyai konflik yang tidak disadari atau adanya premis-premis yang dapat menghalangi tujuan yang disadari. Selain itu Morisano dkk (2010) mengatakan bahwa asumsi dasar teori penentuan tujuan ini adalah sederhana, yaitu secara tegas penentuan tujuan dapat secara nyata meningkatkan performansi pada berbagai tugas yang diberikan. Seseorang yang mempunyai tujuan yang jelas nampak lebih mampu untuk mengarahkan perhatian secara langsung, berusaha untuk melakukan aktivitas yang relevan dengan tujuan dan menjauhi usaha yang tidak relevan dengan pencapaian tugas, serta menampilkan kapasitas regulasi diri yang besar. Penetapan tujuan yang jelas juga akan menampakkan adanya peningkatan antusiasme, dan dengan adanya tujuan yang penting bagi seseorang akan

118 mengantarkannya pada produksi energi yang besar dari pada tujuan yang tidak terlalu penting (Morisano dkk, 2010). Tujuan yang jelas juga akan meningkatkan ketekunan, membuat seseorang tidak rentan terhadap kecemasan, kekecewaan, dan frustrasi. Tujuan juga dapat membantu seseorang menggunakan strategi, cara berpikir serta persepsi yang lebih efisien (Locke, & Latham, 2002). Luneburg (2011), memprediksi bahwa kinerja yang paling efektif tampaknya terjadi ketika tujuan yang spesifik dan menantang, ketika digunakan untuk mengevaluasi kinerja dan terkait dengan umpan balik pada hasil, serta menciptakan komitmen dan penerimaan. Moran (Sukadji, 2001) mengajukan prinsip goal setting yang disebut SMART. Akronim ini sebenarnya berasal dari buah pikiran Bull, Albinson dan Shambrook. Penjabaran SMART adalah sebagai berikut : 4) S = Spesific (Spesifik) Makin jelas dan spesifik sasaran belajar yang dibuat, maka akan lebih besar kemungkinan untuk mencapainya. Misalnya mengahafalkan kata kerja saya ingin hafal kata kerja tak beraturan, dan setiap hari harus hafal 20 kata akan lebih besar pengaruhnya terhadap motivasi dari pada saya mungkin akan menghafalkan kata kerja bila memiliki waktu. 5) M = Measurable (Terukur) Terukur, apabila tidak mampu mengukur kemajuan terhadap sasaran, maka seseorang cenderung akan kehilangan minat dalam mencapai sasaran. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu menyimpan dokumen kemajuan. Misalnya bila sasaran belajar di atas, maka perlu memiliki dokumen mengenai peningkatan pelaksanaan. Apabila kemarin hanya hafal 20 kata, maka setelah tiga hari akan hafal 60 kata. 6) A = Action-related (Langkah-langkah) Agar tidak dibingungkan oleh urutan langkah yang perlu dilakukan, perlu menentukan sejumlah langkah yang yang berurutan semakin dekat dengan pencapaian sasaran. Langkah-langkah tersebut harus berada dibawah kendali. Misalnya pagi hari setelah bangun tidur menghafal 10 kata, dan sore hari lima kata, kemudian menjelang tidur lima kata. 7) R = Realistic (Realistis) Sasaran belajar harus realistik dan dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber-sumber yang dapat diperoleh. Misalnya, mempertimbangkan kemampuan dalam menghafal, tidak menetapkan target terlalu sulit maupun terlalu mudah. 8) T = Time-based (Waktu) Seringkali kita bekerja saat mendekati batas akhir penyampaian tugas tertentu. Tekanan waktu menimbulkan kepentingan yang membuat kita termotivasi, meskipun kepanikan seringkali ikut mengiringi penyelesaian

119 tugas demikian. Oleh karena itu, sebaiknya mengatur waktu dan menetapkan waktu dalam mencapai tujuan. 9) Commitment yaitu mengimplikasikan bahwa seseorang telah setuju untuk mengikatkan dirinya dengan tujuan yang ditetapkan. Komitmen penerimaan tujuan dan keterikatan tujuan merupakan hal yang hampir sama, meskipun secara konseptual dapat dibedakan. Tujuan tersebut bisa merupakan tujuan yang telah ditetapkan (assigned goal), atau ditetapkan secara partisipatif, atau tujuan yang ditetapkan oleh dirinya sendiri. Sedangkan penerimaan tujuan mengimplikasikan bahwa seseorang telah setuju untuk mengikatkan dirinya dengan tujuan yang ditetapkan atau diusulkan orang lain 10) Feedback/umpan balik, seseorang akan melakukan pekerjaan dengan lebih baik jika diberi umpan balik yang menunjukkan seberapa hasil atau kemajuan yang dicapai terhadap tujuan, karena umpan balik menolong untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian antara apa yang mereka kerjakan dan apa yang mereka akan capai (Locke, 1981) Locke dan Latham (dalam Sukadji, 2001) mengemukakan empat alasan mengapa goal setting dapat meningkatkan motivasi belajar yaitu : a. Goal mengarahkan perhatian seseorang terhadap tugas yang dihadapinya (goal untuk menyelesaikan tugas akan membuat individu untuk selalu mengarah perhatian kembali terhadap tugas tersebut) b. Goal menggerakkan usaha (makin terasa sulit untuk mencapai goal, makan kecenderungan akan semakin besar usaha yang akan dilakukan) c. Goal akan meningkatkan ketahanan kerja (bila seseorang memiliki goal yang jelas, maka kecenderungan akan lebih sedikit terganggu atau menyerah sebelum mencapainya) d. Goal akan meningkatkan perkembangan strategi baru (bila strategi yang telah dilakukan tidak berhasil, seseorang cenderung akan mencoba strategi lainnya untuk mencapai goal tersebut)

120 Penetapan tujuan akhir mengacu pada SMART S Spesifik (spesific/jelas) Tujuan harus betul-betul spesifik dalam menjelaskan apa yang diinginkan baik pengetahuan, keterampilan, dan sikap apa yang harus dicapai M Measurable (terukur) Tujuan harus terukur, jika tujuan tidak terukur atau tidak bisa diamati maka tujuan tidak bisa dimonitor atau dievaluasi dan karenanya tidak berguna. Itu juga menunjukkan bahwa tujuan yang dirumuskan, kurang spesifik A Achievble (bisa dicapai) Harus tetap mengingat latar belakang, ketika menulis tujuan, harus bisa mencapai tujuan pelatihan yang tertulis R Realistic (realistis) Tujuan harus berorientasi hasil, yang mengungkapkan hasil dari proses pembelajaran. Ketika menulis tujuan, pertimbangkan semua keterbatasan praktis seperti keterbatasan waktu T Time bound (terencana atau ada target waktu) Tujuan harus merumuskan hasil dari proses pembelajaran bagi peserta, dan bukannya pelatih. Suatu tujuan harus menyebutkan kapan suatu tujuan tercapai, pada akhir... peserta...

121 TARGET BELAJAR MATEMATIKA...

122 Rencana Belajar Matematika (jangka panjang(1 bulan ke depan) Tanggal Tindakan Batas Waktu Resiko Sumber Bantuan

123 Rencana Belajar Matematika (jangka pendek( 7 hari ke depan) Tanggal Tindakan Batas Waktu Resiko Sumber Bantuan

124 Sesi 5 Sharing Pengalaman Tujuan : Peserta dapat saling memberikan motivasi kepada peserta lainnya melalui pengalaman hidup terutama pengalaman belajar Matematika yang menyenangkan dan kurang menyenangkan untuk dijadikan pembelajaran Strategi Pembelajaran : 1. Ceramah 2. Sharing 3. De brief Waktu : 90 Menit Indikator Pencapaian : Peserta mengetahui pengalaman sukses yang membuatnya berhasil dan pengalaman yang membuatnya gagal dalam pencampaian pembelajaran Matematika di sekolah Peserta dapat mengambil pembelajaran dari pengalamannya tersebut Peserta dapat menganalisis dari pengalaman yang telah dialaminya tersebut untuk lebih membangkitkan motivasinya dalam belajar Matematika yang bisa didapatkan dari support orang lain Perlengkapan : Penayangan video Lembar Kerja Uraian Prosedur : Peserta dibagikan kertas kosong dan diminta untuk menuliskan pengalaman sukses yang pernah dialami dalam pelajaran Matematika. Peserta juga diminta untuk menuliskan pengalaman yang membuatnya gagal dalam pelajaran Matematika Selanjutnya trainer membagikan para peserta dalam beberapa kelompok. Kemudian peserta diminta untuk membagikan lembar cerita tadi untuk dibaca oleh peserta lainnya secara bergantian Setelah peserta menceritakan pengalamannya tersebut secara bergantian, trainer menanyakan perasaan yang dirasakan oleh peserta saat bercerita tadi. Apakah ada perbedaan yang dirasakan saat menceritakan pengalaman yang menyenangkan dan saat menceritakan pengalaman yang tidak menyenangkan

125 Setelah itu trainer menayangkan video motivasi dan meminta para peserta memperhatikan dengan seksama video tersebut sampai selesai Kemudian trainer menanyakan makna apa yang dapat diambil dari penayangan video tersebut pada para peserta Selanjutnya trainer meminta peserta untuk mendiskusikan dengan mengaitkan dengan pengalaman yang mereka alami kemudian peserta menuliskan dibagikan lembar kerja umpan balik yang didapat dari sharig pengalaman dengan peserta yang menjadi teman ceritanya. Kemudian trainer menjelaskan dalam mencapai tujuan yang diharapkan, dibutuhkan rasa optimis dan semangat dalam mencapai target yang dikaitikan dengan belajar Matematika. Maka untuk meningkatkan hal tersebut dibutuhkan dorongan dari dalam diri dan lingkungan yang dapat membantu dalam mempelajari pelajaran Matematika di sekolah untuk lebih berprestasi setidaknya mendapatkan nilai sesuai dengan harapan

126 UMPAN BALIK Nama : Kelemahan dalam belajar Matematika............ Langkah-langkah dalam mengatasi belajar Matematika............ Umpan balik/penilaian yang pernah diberikan oleh orang lain, dari............... Harapan saya terhadap umpan balik dari orang lain............

127 Sesi 6 Evaluasi pelatihan, Post test, dan Penutupan Sub sesi I. Evaluasi pelatihan Tujuan : Mendapatkan informasi mengenai proses pelatihan Waktu : 10 menit Metode : Mengisi lembar evaluasi pelatihan Perlengkapan : Alat tulis Lembar evaluasi pelatihan Uraian Prosedur : Fasilitator membagikan lembar evaluasi pelatihan kepada peserta Trainer menjelaskan cara pengisian lembar evaluasi pelatihan Fasilitator mengumpulkan lembar evaluasi pelatihan setelah peserta selesai mengerjakan Sub sesi II. Post test Tujuan : Mengukur efektifitas pelatihan Waktu : 10 menit Metode : Mengisi skala motivasi belajar Perlengkapan : Alat tulis Skala motivasi belajar Uraian Prosedur : Fasilitator membagikan skala motivasi belajar Trainer menjelaskan cara pengisian skala Fasilitator mengumpulkan skala setelah peserta selesai mengerjakan Sub sesi III. Penutupan Tujuan : Menutup kegiatan pelatihan Waktu : 10 menit Metode : Ceramah

128 Diskusi Perlengkapan : Alat tulis Prosedur : Trainer menjelaskan bahwa pelatihan telah selesai Trainer mengucapkan terima kasih kepada peserta Trainer merangkum seluruh proses pelatihan dan memotivasi peserta untuk melanjutkan keterampilan goal setting yang telah diberikan Fasilitator membagikan souvenir Trainer menutup pelatihan

129 LAMPIRAN HASIL SPSS 1. Uji Normalitas Eksperimen One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test prates pascates tindaklanjut N 6 6 6 Normal Parameters a Mean 91.0000 104.1667 100.3333 Std. Deviation 6.19677 4.21505 14.70601 Most Extreme Differences Absolute.231.363.333 Positive.231.363.333 Negative -.204 -.226 -.220 Kolmogorov-Smirnov Z.565.889.816 Asymp. Sig. (2-tailed).907.408.518 a. Test distribution is Normal. 2. Uji Normalitas Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test prates pascates tindaklanjut N 6 6 6 Normal Parameters a Mean 93.3333 97.3333 100.5000 Std. Deviation 2.25093 3.01109 14.66629 Most Extreme Differences Absolute.274.211.428 Positive.226.211.428 Negative -.274 -.162 -.237 Kolmogorov-Smirnov Z.672.516 1.048 Asymp. Sig. (2-tailed).757.953.223 a. Test distribution is Normal.

130 3. Uji Hipotesis Measure: MEASURE_1 Source Type III Sum Tests of Within-Subjects Effects of Squares df Mean Square F Sig. Partial Eta Squared time Sphericity Assumed 567.389 2 283.694 4.832.019.326 Greenhouse-Geisser 567.389 1.133 500.593 4.832.046.326 Huynh-Feldt 567.389 1.308 433.644 4.832.039.326 Lower-bound 567.389 1.000 567.389 4.832.053.326 time * kelompo k Error(tim e) Sphericity Assumed 137.722 2 68.861 1.173.330.105 Greenhouse-Geisser 137.722 1.133 121.509 1.173.310.105 Huynh-Feldt 137.722 1.308 105.258 1.173.316.105 Lower-bound 137.722 1.000 137.722 1.173.304.105 Sphericity Assumed 1174.222 20 58.711 Greenhouse-Geisser 1174.222 11.334 103.599 Huynh-Feldt 1174.222 13.084 89.743 Lower-bound 1174.222 10.000 117.422

131 4. Uji Interaksi Eksperimen dan Kontrol Measure: MEASURE_1 kelompok (I) time (J) time Mean Difference Pairwise Comparisons (I-J) Std. Error Sig. b 95% Confidence Interval for Difference b Lower Bound Upper Bound eksperimen 1 2-13.167 * 1.627.000-16.792-9.541 3-9.333 5.083.096-20.659 1.992 2 1 13.167 * 1.627.000 9.541 16.792 3 3.833 5.498.502-8.417 16.084 3 1 9.333 5.083.096-1.992 20.659 2-3.833 5.498.502-16.084 8.417 kontrol 1 2-4.000 * 1.627.034-7.625 -.375 3-7.167 5.083.189-18.492 4.159 2 1 4.000 * 1.627.034.375 7.625 3-3.167 5.498.577-15.417 9.084 3 1 7.167 5.083.189-4.159 18.492 2 3.167 5.498.577-9.084 15.417 Based on estimated marginal means *. The mean difference is significant at the,050 level. b. Adjustment for multiple comparisons: Least Significant Difference (equivalent to no adjustments).

132 5. Uji Sumbangan Efektif Modul Multivariate Tests kelompok Value F Hypothesis df Error df Sig. Partial Eta Squared eksperimen Pillai's trace.879 32.762 a 2.000 9.000.000.879 Wilks' lambda.121 32.762 a 2.000 9.000.000.879 Hotelling's trace 7.280 32.762 a 2.000 9.000.000.879 Roy's largest root 7.280 32.762 a 2.000 9.000.000.879 kontrol Pillai's trace.470 3.988 a 2.000 9.000.058.470 Wilks' lambda.530 3.988 a 2.000 9.000.058.470 Hotelling's trace.886 3.988 a 2.000 9.000.058.470 Roy's largest root.886 3.988 a 2.000 9.000.058.470 Each F tests the multivariate simple effects of time within each level combination of the other effects shown. These tests are based on the linearly independent pairwise comparisons among the estimated marginal means. a. Exact statistic

LAMPIRAN FOTO 133