1 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG 1) Neni Nur aini, 2) Yulyanti Harisman, 3) Alfi Yunita Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 1) neninuraini724@gmail.com, 2) yulyyuki@gmail.com, 3) alfi_yunita@ymail.com ABSTRACT The background of the research is that the student work sheet (LKS) used by the students in the learning process has not given opportunities to students to relate the student s knowledge to the student s real problem. The material presentations on LKS give an intact concept so that the students are difficult to understand about the row and line materials. Therefore, it is made a realistic-based LKS for row and line materials. The research aims to develop a valid and practical realistic-based LKS at tenth grade of Private Senior High School of Tamansiswa, Padang. The type of the research is the development by using ADDIE model. ADDIE model consists of five stages, i.e. Analyzing, Designing, Developing, Implementing, and Evaluating. The validity test result of the realistic-based LKS by validator shows that the realistic-based LKS of valid criteria is 3.16. The student practical test result shows that the realistic-based LKS of very practical category is 92.1%. It can be concluded that the realistic-based LKS of row and line material is valid and practical. Keywords: Development, Realistic, Student Work Sheet (LKS), Row and Line. PENDAHULUAN Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika kelas X SMA Tamansiswa Padang pada tanggal 10-15 Mei 2014, diperoleh informasi bahwa dalam pembelajaran matematika pada umumnya guru menggunakan buku teks dan LKS. Tetapi LKS yang digunakan siswa belum sepenuhnya mampu membantu siswa mengaitkan pengetahuannya dengan masalah nyata dalam memperoleh konsep matematika. Selain itu, guru menjelaskan bahwa materi yang sulit dipahami oleh siswa adalah materi barisa dan deret. Barisan dan deret merupakan materi yang sangat penting dikuasai oleh siswa karena selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari yaitu pada speedometer pada motor yang menunjukkan kecepatan saat mengendarai motor, pada kalender dan pada barisan pada 1
2 melakukan upacara bendera. Dengan demikian, agar siswa dapat menguasai materi tersebut guru harus menyajikan materi dengan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari sehingga materi mudah dipahami dan membuat siswa lebih tertarik dalam belajar matematika. Melihat dari permasalahan tersebut maka perlu adanya pengembangan terhadap LKS yang ada supaya bisa memfasilitasi siswa dalam memperoleh konsep matematika dan mengerjakan latihan-latihan yang diberikan oleh guru. Prastowo (2011: 204) mengatakan bahwa Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh siswa yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai. LKS yang dikembangkan menggunakan pendekatan realistik. Menurut Hamdani (2011: 110) pendekatan realistik lebih dikenal dengan Realistic Mathematics Education (RME). RME dilakukan dengan mengaitkan dan melibatkan lingkungan sekitar siswa, pengalaman nyata yang pernah dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikan matematika sebagai aktivitas siswa. Pendekatan ini disajikan supaya siswa lebih berpikir inovatif untuk menyelesaikan masalah yang sering dialami dalam kehidupan sehari-hari sehingga, rumusan masalah dari penelitian ini yaitu bagaimanakah mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis realistik pada materi barisan dan deret yang valid dan praktis di kelas X SMA Tamansiswa Padang, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis realistik pada materi barisan dan deret yang valid dan praktis di kelas X SMA Tamansiswa Padang. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development). Pada penelitian ini produk yang dikembangkan adalah Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis realistik pada materi barisan dan deret untuk kelas X SMA Tamansiswa Padang.
3 Prosedur pengembangan model ini menggunakan model ADDIE. Menurut Pribadi (2011: 125) model ini sesuai dengan namanya terdiri dari lima tahap yaitu (A)nalysis, (D)esign, (D)evelopment, (I)mplementation dan (E)valuation. Pada penelitian hanya dilakukan sampai tahap evaluasi formatif. Pada tahap analisis yang dilakukan adalah analisis silabus, analisis LKS, meeview literature dan wawancara dengan siswa. Tahap perancangan adalah merancang LKS berbasis realistik untuk materi barisan dan deret. Tahap pengembangan yang dilakuakan adalah membuat dan memodifikasi LKS untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Tujuan yang dicapai pada tahap ini adalah memvalidasi LKS. Tahap implementasi yang dilakukan adalah mengujicobakan LKS yang telah dikmbangkan. Tahap evaluasi formatif dilakukan pada tahapantahapan ADDIE dengan tujuan memperbaiki LKS sebelum versi terakhir diterapkan. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi, angket dan pedoman wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis data dari instrumen validasi dan angket adalah hasil validasi dan angket dari validator terhadap seluruh aspek yang dinilai dan disajikan dalam bentuk tabel. Selanjutnya untuk lembar validasi dicari rerata skor seperti yang dikemukaan Walpole (1993: 24), dan untuk angket dicari persentase seperti yang dikemukakan Sukardi (2011: 147). Sedangkan teknik analisis data untuk wawancara adalah deskriptif. HASIL PENGEMBANGAN Setelah dilakukan penelitian, diperoleh LKS berbasis realistik untuk barisan dan deret yang valid dan praktis. Kegiatan untuk mendapatkan LKS berbasis realistik yang valid dan praktis diawali dengan melewati tahap analisis. Secara garis besar materi yang dibahas pada LKS ini memiliki dua kompetensi dasar yang ada pada silabus. Kedua kompetensi tersebut dapat dirancang menjadi 6 LKS. LKS berbasis realistik pada materi barisan dan deret memiliki beberapa karakteristik yaitu sebagai berikut:
4 LKS memiliki cover seperti gambar berikut Uraian materi pada LKS memuat prinsip-prinsip realistik yaitu didominasi oleh masalah-masalah dan konteks, dapat dilihat pada gambar berikut Prinsip realistik yang ketiga adalah siswa memproduksi dan mengkonstruksi sendiri sehingga dapat membimbing siswa dari level matematika informal menuju matematika formal, dapat dilihat pada gambar berikut Prinsip-prinsip realistik yang kedua adalah perhatian diberikan pada pengembangan model-model, situasi, skema, dan symbol-simbol, dapat dilihat pada gambar berikut Prinsip realistik yang keempat adalah interaktif yaitu interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, dapat dilihat pada gambar berikut
5 Tabel 1. Hasil Validasi Semua Aspek pada LKS Prinsip realistik yang kelima adalah intertwining (membuat jalinan) antar topik atau antar pokok bahasan, dapat dilihat pada gambar berikut Berdasarkan produk yang telah dirancang diperoleh hasil validasi LKS menurut pakar matematika dan pakar bahasa. Hasil validasi LKS berbasis realistik secara keseluruhan oleh validator adalah 3,16. Hal ini menunjukkan bahwa LKS berbasis realistik valid (Walpole, 1993: 24). LKS berbasis realistik untuk materi barisan dan deret sudah valid. Berdasarkan hasil penilaian dari validator sebagai berikut: a. LKS berbasis realistik memiliki kesesuaian materi dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang akan dicapai siswa. b. Penyajian materi dalam LKS menggunakan karakteristik pendekatan realistik secara sistematis sehingga memudahkan siswa untuk membangun konsep. c. Penggunaan bahasa dan keterbacaan pada llks terlihat dari kalimat dan kata-kata yang mudah dipahami serta komunikatif. Struktur kalimat dalam LKS telah sesuai dengan kaidah EYD. d. Kegrafikan dalam LKS berbasis realistik memiliki desain yang sesuai.
6 Setelah LKS valid, maka dilakukan uji coba praktikalitas dengan memberikan angket dan pedoman wawancara kepada 6 orang siswa SMA Tamansiswa Padang. Hasil uji coba menunjukkan bahwa uji praktikalitas dengan siswa LKS berbasis realistik juga memiliki kategori sangat praktis dengan nilai kepraktisan 92,1%. KESIMPULAN Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis realistik pada materi barisan dan deret sudah valid menurut pakar matematika dan pakar bahasa, serta LKS ini sudah sangat praktis untuk digunakan. Artinya LKS yang dikembang telah layak digunakan. KEPUSTAKAAN Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press. Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Yogyakarta: Bumi Aksara Walpole, Ronald E. 1993. Pengantar Statistika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Pribadi, Benny A. 2011. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat Suherman, Erman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UPI