Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Brain Based Learning

Transkripsi

1 Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Brain Based Learning Pada Materi Faktorisasi Bentuk Aljabar Untuk Kelas VIII MTsN Lembah Gumanti Kabupaten Solok Oleh : Mellisa Novionita *), Zulfitri Aima **), Dewi Yuliana Fitri **) *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR **) Staf pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ABSTRACT This research is motivated lack of teaching materials in the form of worksheets. Teaching materials such as textbooks are not yet fully attract the attention of students to learn, increase student understanding and activities. This study aims to LKS Brain Based Learning at the factorization material which forms Algebra valid criteria and practical. This is development which used plomp model. This study only used two step: Stage 1, interview teachers and students, syllabus analysis, analysis of teaching materials used, analysis of student characteristics. Step 2,designed the systematics and structure LKS, self-evaluation, expert review, evaluation of one-on-one and small groups. The result of validity by 2 validator indicates that this category is 80.66% valid with chategory of validity s considered from aspect of the matery, presentation, language and incantation of LKS. Test the practicalities of the teacher on the criteri very practical with percentage of 90%. Tes the practicalities with three students on the one test on the criteri very practical with a percentage of 89% and test practicalities of small groups of 6 students in a very practical categories, namely 91%. It can be concluded that based LKS leraning Brain Based on material developed Algebra factorization form valid criteria and practical. Keywords: LKS, Brain Based Learning, valid and practical. PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu penting dalam kehidupan. Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir. Proses tersebut dipelajari peserta didik mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA dan menjadi mata pelajaran wajib disekolah.matematika penting dipelajari karena merupakan ilmu universal yang mendasari berkembangnya berbagai disiplin ilmu dan berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Suherman (2003: 25) bahwa Matematika sebagai ratu ilmu, atau sebagai sumber ilmu yang lain.

2 Pelajaran matematika penting bagi siswa, maka pada proses pelaksanaan pembelajaran matematika siswa harus mampu dalam menguasai dan memahami matematika. Dalam proses pembelajaran tersebut tidak hanya membutuhkan guru sebagai sarana informasi, bahan ajar juga sangat diperlukan untuk media penunjang keberhasilan pembelajaran tersebut. Bahan ajar dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar yang baik dapat dipahami dan dimengerti oleh siswa. Bahan ajar yang dapat meningkatkan aktif siswa dalam proses pembelajaran adalah Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Kenyataan di lapangan ketika dilakukan observasi pada Mei 2016 di MTsN Lembah Gumanti ditemukan sekolah tidak mengunakan LKS tetapi menggunakan buku teks. Hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa mengatakan kesulitan memahami dan tidak menyukai membaca buku teks. Selain itu menurut guru matematika kesulitan dalam proses pembelajaran karena kurang minatnya siswa mempelajari buku dan hanya mendengar penjelasan yang diberikan guru saja. Buku teks yang digunakan disekolah tersebut ada dua, satu buku yang dipinjamkan perpustakaan sekolah digunakan untuk melihat materi pelajaran dan pada buku itu sangat kurang latihan untuk siswa sedangkan buku yang lain digunakan untuk memberikan latihan pada siswa. Dengan adanya permasalahan tersebut perlu dilakukan upaya untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan LKS berbasis Brain Based Learning. LKS ini dapat membatu guru dalam proses pembelajaran. Dalam LKS ini akan memberikan peta konsep yang menarik untuk siswa selain itu pada LKS siswa juga dapat membuat peta konsep sendiri sehingga dapat membuat siswa ingin membaca dan mempelajarinya. Adanya gambar dan variasi warna membuat LKS ini tidak jenuh dan membosankan jika di baca oleh siswa. Menurut Prastowo (2011: 203) Lembar Kegiatan Siswa (student work sheet) adalah lembaranlembaran berisi tugas yang harus

3 dikerjakan oleh peserta didik. Lembaran kegiatan biasanya berupa petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Pendekatan Brain Based Learning Borg dan Gall (1998) dalam Sugiyono (2011:9) menyatakan bahwa penelitian pengembangan (research and development/r&d), (BBL) adalah pembelajaran yang merupakan metode penelitian yang diselaraskan dengan cara otak yang didesain secara alamiah untuk belajar, Menurut Jensen (2008:12). Pendekatan berbasis kemampuan otak ini adalah sebuah pendekatan yang multidisipliner. Jadi BBL merupakan pendekatan yang didasarkan bagaimana cara kerja otak dalam pembelajaran. Dalam BBL ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk digunakan dalam proses pembelajaran yaitu: peta pikiran, lingkungan visual, gambar konkret, penemuan ide dan warna. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D). digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah lembar kerja siswa (LKS) berbasis Brain Based Learning. Model pengembangan dalam penelitian ini mengikuti model umum desain penelitian menurut Plomp (2013: 19) yang terdiri atas 3 fase yaitu preliminary research, prototyping phase, dan assessment phase. Penelitian pengembangan ini hanya dilakukan 2 fase, yaitu: 1) preliminary research, 2) prototyping phase dengan Metode evaluasi

4 formatif yang dipilih adalah evaluasi diri, tinjauan ahli, evaluasi satu-satu, dan kelompok kecil. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian pengembangan ini dilakukan hanya 2 fase, yaitu: 1) preliminary research dan 2) prototyping phase. Metode evaluasi formatif yang dipilih adalah evaluasi diri, tinjauan ahli, evaluasi satu-satu, dan kelompok kecil. LKS yang telah dinyatakan valid oleh ahli (validator) kemudian dilakukan evaluasi satusatu kepada guru dan tiga orang siswa selanjutnya diuji cobakan untuk memperoleh data praktikalitas. Berikut ini dijelaskan hasil analisis validitas dan pratikalitas LKS berbasis Brain Based Learning pada materi Faktorisasi bentuk Aljabar. Analisis data dari lembar validasi LKS berbasis Brain Based Learning pada materi Faktorisasi bentuk Aljabar oleh dua orang dosen didasarkan atas tiga aspek yaitu materi, penyajian, bahasa dan keterbacaan. Validasi LKS dari dua orang dosen matematika melalui dua kali perbaikan validator petama dan empat kali perbaikan validator kedua hingga LKS dengan nilai kevalidan 80,66% yang dikategorikan valid. Berikut hasil keseluruhan aspek validasi LKS yang telah dirancang: Aspek validasi Nilai Validasi Keseluru han Aspek Katego ri Materi 78% Valid Penyajian 84% Valid LKS Kebahasaan 80% Valid dan Ketebacaan Rata-rata seluruhnya 80,66% Valid Hasil uji praktikalitas LKS pada evaluasi satu-satu dengan guru diperoleh bahwa LKS berbasis Brain Based Learning pada materi Faktorisasi bentuk Aljabar dikatakan sangat praktis dengan nilai

5 kepraktisan 90%. Hasil uji praktikalitas LKS pada evaluasi satusatu dengan siswa diperoleh bahwa LKS berbasis Brain Based Learning pada materi Faktorisasi bentuk Aljabar dikatakan sangat praktis dengan nilai kepraktisan 89%. Hasil uji coba praktikalitas pada kelompok kecil yang terdiri dari 6 orang siswa diperoleh LKS berbasis Brain Based dinyatakan valid dengan nilai 80,66%. LKS berbasis Brain Based Learning yang dikembangkan pada materi Faktorisasi bentuk Aljabar dilihat dari aspek kemudahan penggunaan LKS, waktu penggunaan, dapat diinterprestasikan, dan memiliki ekivalensi yang sama sudah sangat praktis digunakan oleh guru dengan nilai 90% dan siswa pada uji Learning pada materi Faktorisasi praktikalitas evaluasi satu-satu bentuk Aljabar dikatakan sangat praktis dengan nilai kepraktisan 91%. Berdasarkan hasil secara keseluruhan LKS dikatakan praktis. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan disimpulkan bahwa: LKS berbasis Brain Based Learning yang dikembangkan pada materi Faktorisasi bentuk Aljabar dilihat dari aspek materi, penyajian pada LKS, kebahasaan dan keterbacaan dengan nilai 89% dan pada ujicoba praktikalitas pada kelompok kecil siswa dengan nilai 91%. DAFTAR RUJUKAN Jensen, E. (2008). Pembelajaran Berbasis Kemampuan Otak: Cara Baru dalam Pengajaran dan Pelatihan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Plomp. (2013). Educational Design Research : An Introduction, dalam AnIntroduction to Educational Research. Enschede, Netherland : NationalInstitute for Curriculum Development. Prastowo, Andi Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar

6 Inovatif. Yogyakarta: DIVA Press. Sugiyono (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Suherman, Erman, dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.