Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Batang Merangin

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1 Kriteria keluarga sejahtera BKKBN

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN. Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian. No. Variabel Penelitian Indikator Nomer Butir 1. Karakteristik tenaga kerja

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Gebang 2. Kecamatan Kandanghaur 3. Kecamatan Pelabuhanratu 4. Kecamatan Pangandaran

14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS ; 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang.

Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga MELALUI POSDAYA

O-o-O. pamphlet. Kawi Boedisetio

O-o-O. pamphlet. Kawi Boedisetio

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah kajian mengenai kesejahteraan

III. METODOLOGI PENELITIAN. PENELITIAN YANG PENELITI LAKUKAN INI ADALAH KAJIAN MENGENAI KESEJAHTERAAN

Tata Cara Pelaksanaan Pendataan & Pemetaan Keluarga melalui Posdaya. Oleh : Ir. Mintartio M.Si Ir. Yannefri Bachtiar, M.Si

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 92

Dr. Sugiri Syarief, MPA. ( Kepala BKKBN ) Disampaikan oleh Drs. Pranyoto, M.Sc. ( Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga )

TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Konsep Keluarga Keluarga dalam Kerangka Teori Struktural Fungsional

3. Seluruh ayggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian. 6. Paling kurang satu orang aggota keluarga berumur 15 tahun ke atas

Korelasi buah apel impor

PENDAHULUAN Latar Belakang

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA DAN KELUARGA MANDIRI. Ns. WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes

Paired Samples Statistics. Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 SEBELUM_BLT SESUDAH_BLT

PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA KESEJAHTERAAN KELUARGA DENGAN KESEJAHTERAAN ANAK PADA KELUARGA PETANI AILA NADIYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya tingkat kesejahteraan menjadi alasan yang sempurna rendahnya

DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA. HARYONO SUYONO CENTER 4 Mei 2015

PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN DATABASE DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KRITERIA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KEMISKINAN OLEH HERIEN PUSPITAWATI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2 Sebaran jumlah penduduk menurut lokasi penelitian

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Wilayah kelurahan

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian

Structural Equation Modelling untuk Mengetahui Keterkaitan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan di Kabupaten Jombang

KESEJAHTERAAN KELUARGA, GAYA PENGASUHAN, DAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI ANAK USIA SEKOLAH PADA KELUARGA PETANI KAYU MANIS DI TAMIAI, KERINCI, JAMBI

Konsep Keluarga Sejahterah

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP)

A /'\ purposive. pzzq. ' sampling METODE PENELITIAN sampling

KEMISKINAN KONSEP - PENGUKURAN

Membangun dan Membina Keluarga Sejahtera Mandiri

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

Kertasari. Dengan mewajibkan peserta program untuk menggunakan. persalinan) dan pendidikan (menyekolahkan anak minimal setara SMP),

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG INDIKATOR KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANYUWANGI

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Responden KUESIONER PENELITIAN. Atas kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

FORM WAWANCARA PROGRAM KELUARGA HARAPAN 2011

Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut WHO (1970), Keluarga Berencana adalah program yang bertujuan

DAFTAR PARAMETER DASAR KEPENDUDUKAN TINGKAT NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA. OLEH Ns.HENNY PERMATASARI, M.Kep. Sp. Kom

VII. ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN. 7.1 Pengaruh TMR terhadap Terciptanya Lapangan Usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA. Badariah Pengantar Ekonomi Mikro. Penerbit FEUI. Jakarta. BKKBN Propinsi Riau Data Kemiskinan Penduduk Riau. Pekanbaru.

BAB III MENELUSURI WILAYAH DAN MASYARAKAT DESA RENDENG. berbatasan dengan Desa Tileng, Sebelah Timur Desa Malo dan sebelah barat

BAB I PENDAHULUAN. keterbukaan sosial dan ruang bagi debat publik yang jauh lebih besar. Untuk

3.1. Kondisi Umum Kelurahan Kertamaya Kondisi Fisik. A. Letak Geografis

BAB II KAJIAN PUSTAKA

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II SEJARAH DAN KONDISI UMUM DESA PAMIRITAN

BAB II LANDASAN TEORI. menggunakan teknik-teknik dan alat tertentu.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

VERIFIKASI HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 UNTUK PENDUDUK ASAL TIMOR TIMUR 2013

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI

skripsi dengan judul Pengaruh Program Pertanian Organik terhadap Sosial Ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN

NO RESPONDEN : PEWAWANCARA :

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencari data,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdassarkan sebaran kuisioner terhadap 72 responden RTS-PM (Rumah Tangga

BAB III METODE PENELITIAN

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang ditulis Hernawati tentang Upaya Meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu Negara berkembang, merupakan Negara yang selalu

SENSUS PENDUDUK 1980

METODE PENELITIAN 1 N

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1 KUESIONER ANALISIS PERSEPSI, PENGETAHUAN DAN PERILAKU MAHASISWA TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA (TPB) IPB DALAM PEMBELIAN NADA SAMBUNG

METODE PENELITIAN. N Ne = 780. n = 780( = 106, N = Jumlah populasi mahasiswa S1 FEMA IPB Tahun e = error (9%)

PRO POOR BUDGET. Kebijakan anggaran dalam upaya pengentasan kemiskinan.

INOVASI/PEMANFAATAN BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PADA ACARA RATEK TIM TEKNIS TKPK

Asuhan Kebidanan Komunitas I. Mata Kuliah DODIET ADITYA SETYAWAN NIP

Lampiran 1 Uji korelasi Pearson hubungan antar variabel penelitian Hubungan antar variabel penelitian

VII. KEMISKINAN DI TINGKAT RUMAHTANGGA

PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI

BAB I PENDAHULUAN. program darurat bagian dari jaring pengaman sosial (social safety net), namun

KUESIONER BEASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah

STATISTIK DAN PERANAN PENYEDIAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN YANG LAYAK TERHADAP KEMISKINAN DI JAWA TENGAH Disampaikan oleh: BPS Provinsi Jawa Tengah

Daftar Pertanyaan Kuesioner

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN


NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH

DAFTAR ISI. PERWAL... DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... ii DAFTAR GAMBAR... v

MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

IDENTIFIKASI SEGMENTASI PENGUNJUNG WISATA AGRO STUDI KASUS KARAKTERISTIK PENGUNJUNG KAMPOENG WISATA CINANGNENG

Kuesioner Penelitian

Transkripsi:

LAMPIRAN 75

76 Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian 1 Keterangan: 1. Kecamatan Batang Merangin

77 Lampiran 2 Kriteria keluarga sejahtera BKKBN A. Keluarga Prasejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu indikator tahapan keluarga sejahtera I B. Keluarga Sejahtera I adalah keluarga yang dapat memenuhi indikatorindikator berikut: 1. Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih. 2. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah, dan bepergian. 3. Rumah yang ditempati keluarga memiliki atap, lantai, dan dinding yang baik. 4. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan. 5. Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi. 6. Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah. C. Keluarga Sejahtera II adalah keluarga yang sudah dapat memenuhi indikator tahapan keluarga sejahtera I (indikator 1 s/d 6) dan indikator berikut: 7. Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya. 8. Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ikan/telur. 9. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian dalam setahun. 10. Luas lantai rumah paling kurang 8m 2 untuk setiap penghuni satu rumah. 11. Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat sehingga dapat menjalankan tugas dan fungsi masing-masing. 12. Ada seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan. 13. Seluruh anggota keluarga umur 10-60 tahun bisa baca tulis latin. 14. Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih menggunakan alat atau obet kontrasepsi. D. Keluarga Sejahtera III adalah keluarga yang sudah memenuhi indikator tahapan keluarga sejahtera II (indikator 1 s/d 14) dan indikator berikut: 15. Keluarga berupaya untuk meningkatkan pengetahuan agama. 16. Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang maupun barang. 17. Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekali dimanfaatkan untuk berkomunikasi. 18. Keluarga sering ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal. 19. Keluarga memperoleh informasi dari surat kabar/majalah/radio/ televisi. E. Keluarga Sejahtera III Plus adalah keluarga yang memenuhi indikator keluarga sejahtera III (indikator 1 s/d 19) dan indikator berikut: 20. Keluarga secara teratur dengan sukarela memberikan sumbangan materil untuk kegiatan sosial. 21. Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan sosial/yayasan/institusi masyarakat. Sumber: BKKBN 2009

78 Lampiran 3 Kesejahteraan keluarga Indikator a simple poverty scorecard for Indonesia 1. Jumlah anggota keluarga a. Enam orang atau lebih b. Lima orang c. Empat orang d. Tiga orang e. Dua orang f. Satu orang 2. Jumlah anggota keluarga yang berusia 5-18 tahun dan masih sekolah a. Tidak semua, atau tidak ada anak usia 5-18 tahun b. Semua 3. Minggu lalu, jumlah anggota keluarga yang berusia 11 tahun atau lebih yang bekerja a. Tidak ada b. Satu atau dua orang c. Tiga orang d. Empat orang atau lebih 4. Sumber air minum keluarga a. Sumber air minum umum, sungai, air hujan, dan lainnya. b. Fasilitas umum, pipa, atau sumur bor. c. Perusahaan Air minum. 5. Tipe toilet yang dimiliki keluarga a. Lainnya b. Toilet duduk 6. Lantai rumah a. Tanah b. Bukan tanah 7. Langit-langit/loteng rumah a. Bambu, lainnya, atau tidak ada loteng b. Beton, kayu, gips, atau asbes 8. Kepemilikan kulkas a. Tidak ada b. Ada 9. Kepemilikan kendaraan bermotor a. Tidak ada b. Ada 10. Kepemilikan televisi a. Tidak ada b. Ada Sumber: Chen dan Schreiner 2009

79 Lampiran 4 Teori ekologi keluarga Bronfenbrenner Sumber: Santrock 2007

80 Lampiran 5 Koefisien korelasi antara karakteristik keluarga dengan kesejahteraan keluarga VAR TIPE BSR UMKK UMIST KRJIST PDDKK PDDIST PDBLN PDKPT PGBLN PGKPT ASET BPS BKKBN SCRD TIPE 1 BSR 0.294* 1 UMKK -0.170 0.130 1 UMIST -0.241 0.202 0.823** 1 KRJIST 0.082-0.043-0.170-0,241 1 PDDKK 0.070 0.129-0.397** -0.255-0.217 1 PDDIST 0.011 0.125-0.200-0.147-0.131 0.667** 1 PDBLN 0.068 0.417** -0.081-0.017 0.035 0.362** 0.256 1 PDKPT -0.250-0.414** -0.184-0.164 0.106 0.326* 0.259 0.592** 1 PGBLN 0.066 0.419** -0.081-0.018 0.028 0.364** 0.259 1.000** 0.591** 1 PGKPT -0.250-0.411** -0.186-0.166 0.085 0.329* 0.261 0.594** 1.000** 0.594** 1 ASET 0,137 0,210 0,039 0,046 0,235 0,287* 0,336* 0,514** 0,365** 0,515** 0,366** 1 BPS -0.242-0.450** -0.275-0.255 0.181 0.228 0.075 0.369** 0.747** 0.365** 0.744** 0,139 1 BKKBN -0.015-0.132-0.359* -0.257 0.078 0.487** 0.128 0.282* 0.449** 0.284* 0.452** 0,080 0.456** 1 SCRD -0.002-0.458** -0.256-0.216 0.032 0.357* 0.179 0.236 0.751** 0.235 0.749** 0,127 0.676** 0.535** 1 Keterangan: * = Signifikan pada selang kepercayaan 95% ** = Signifikan pada selang kepercayaan 99% TIPE : Tipe keluarga (0=keluarga inti, 1=keluarga luas) BSR : Besar keluarga (orang) UMKK : Umur ayah (tahun) UMIST : Umur ibu (tahun) KRJIST : Pekerjaan ibu (0=tidak bekerja, 1=bekerja) PDDKK : Pendidikan ayah (tahun) PDDIST : Pendidikan ibu (tahun) PDBLN : Pendapatan keluarga (Rp/bln) PDKPT : Pendapatan keluarga (Rp/kpt/bln) PGBLN : Pengeluaran keluarga (Rp/bln) PGKPT : Pengeluaran keluarga (Rp/kpt/bln) ASET : Luas ladang kayu manis (Ha) BPS : Indikator BPS (0=miskin, 1=tidak miskin) BKKBN : Indikator BKKBN (1=PraKS, 2=KSI, 3=KSII, 4=KSIII, 5=KSIIIPlus) SCRD : Indikator A simple poverty scorecard for Indonesia

81 Lampiran 6 Koefisien korelasi antara karakteristik keluarga dengan gaya pengasuhan dan perkembangan sosial emosi VAR TIPE BSR UMKK UMIST KRJIST PDDKK PDDIST PDBLN PDKPT PGBLN PGKPT ASET JNGP SOSEM KSOSEM TIPE 1 BSR 0.294* 1 UMKK -0.170 0.130 1 UMIST -0.241 0.202 0.823** 1 KRJIST 0.082-0.043-0.170-0,241 1 PDDKK 0.070 0.129-0.397** -0.255-0.217 1 PDDIST 0.011 0.125-0.200-0.147-0.131 0.667** 1 PDBLN 0.068 0.417** -0.081-0.017 0.035 0.362** 0.256 1 PDKPT -0.250-0.414** -0.184-0.164 0.106 0.326* 0.259 0.592** 1 PGBLN 0.066 0.419** -0.081-0.018 0.028 0.364** 0.259 1.000** 0.591** 1 PGKPT -0.250-0.411** -0.186-0.166 0.085 0.329* 0.261 0.594** 1.000** 0.594** 1 ASET 0,137 0,210 0,039 0,046 0,235 0,287* 0,336* 0,514** 0,365** 0,515** 0,366** 1 JNGP 0.005 0.076-0.252-0.245-0.100 0.492** 0.679** 0.131 0.123 0.123 0.133 0,294* 1 SOSEM -0.310* -0.266 0.104 0.057-0.198 0.084 0.096-0.186 0.035-0.188 0.031-0,023 0.188 1 KSOSEM -0.255-0.249 0.157 0.107-0.167 0.026 0.002-0.135 0.059-0.136 0.056-0,055 0.013 0.848** 1 Keterangan: * = Signifikan pada selang kepercayaan 95% ** = Signifikan pada selang kepercayaan 99% TIPE : Tipe keluarga (0=keluarga inti, 1=keluarga luas) BSR : Besar keluarga (tahun) UMKK : Umur ayah (tahun) UMIST : Umur ibu (tahun) KRJIST : Pekerjaan ibu (0=tidak bekerja, 1=bekerja) PDDKK : Pendidikan ayah (tahun) PDDIST : Pendidikan ibu PDBLN : Pendapatan keluarga (Rp/bln) PDKPT : Pendapatan keluarga (Rp/kpt/bln) PGBLN : Pengeluaran keluarga (Rp/bln) PGKPT ASET JNGP SOSEM KSOSEM : Pengeluaran keluarga (Rp/kpt/bln) : Luas ladang kayu manis (Ha) : Jenis gaya pengasuhan (0=bukan pelatih emosi, 1=pelatih emosi) : Indeks perkembangan sosial emosi : Kategori sosial emosi (1=rendah, 2=sedang, 3=tinggi)

1 Lampiran 7 Koefisisen korelasi antara karakteristik anak dengan gaya pengasuhan dan perkembangan sosial emosi Var Umank Gender Urtlhr Jngp Sosem Umank 1 Gender 0.122 1 Urtlhr -0.155 0.054 1 Jngp 0.007-0.194-0.207 1 Sosem 0.582** 0.106-0.102 0.188 1 Keterangan: * = Signifikan pada selang kepercayaan 95% ** = Signifikan pada selang kepercayaan 99% Umank Gender Urtlhr Jngp Sosem : Usia anak (tahun) : Jenis kelamin anak (0=laki-laki, 1=perempuan) : Urutan kelahiran anak (1= anak sulung, 2=anak tengah, 3=anak bungsu) : Jenis gaya pengasuhan (0=pengabai emosi, tidak menyetujui, dan laissez faire, 1=pelatih emosi) : Indeks perkembangan sosial emosi

2 Lampiran 8 Koefisisen korelasi antara kesejahteraan keluarga, gaya pengasuhan, dan perkembangan sosial emosi anak Var BPS BKKBN SCRD Jngp Sosem BPS 1 BKKBN 0.456** 1 SCRD 0.676** 0.535** 1 Jngp 0.075 0.038 0.121 1 Sosem 0.018-0.162 0.109 0.188 1 Keterangan: * = Signifikan pada selang kepercayaan 95% ** = Signifikan pada selang kepercayaan 99% BPS BKKBN SCRD Jngp Sosem : Indikator BPS (0=miskin, 1=tidak miskin) : Indikator BKKBN (1=PraKS, 2=KSI, 3=KSII, 4=KSIII, 5=KSIIIPlus) : Indikator a simple poverty scorecard for Indonesia : Jenis gaya pengasuhan (0=pengabai emosi, tidak menyetujui, dan laissez faire, 1=pelatih emosi) : Indeks perkembangan sosial emosi

3 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Tanah Kampung, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi pada tanggal 8 Maret 1990. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Suryani, S.Pd dan Suryalis, S.Pdi. Pada Tahun 2007, penulis menamatkan sekolah menengah atas di SMA Negeri 4 Sungai Penuh, Jambi. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan strata satu ke Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) Provinsi Jambi. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam berbagai organisasi di kampus seperti Staf pada Departemen Politik, Kebijakan Strategis, dan Advokasi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (BEM I) periode 2008/2009, Staf pada Kementerian Kebijakan Daerah Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (BEM KM IPB) periode 2009/2010, dan Staf pada Divisi Human Resources Himpunan Mahasiswa Ilmu keluarga dan Konsumen (HIMAIKO) periode 2009/2010. Selain itu, penulis juga aktif dalam organisasi mahasiswa daerah yakni Ikatan Mahasiswa Kerinci Bogor (IMKB) dan Himpunan Mahasiswa Jambi (HIMAJA).