BAB I PENDAHULUAN. Terdapat tiga tujuan pelaporan keuangan menurut Statement of Financial

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam struktur penerimaan negara, penerimaan pajak memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal perusahaan. Mereka selalu menggunakan laba sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu isu yang menarik saat ini adalah book tax differences yaitu

BAB I PENDAHULUAN. laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Fokus utama pelaporan keuangan. adalah informasi mengenai laba dan komponennya.

BAB I PENDAHULUAN. stakeholder maupun pihak manajemen perusahaan. Menurut Statement of

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu informasi yang dilaporkan dalam laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terkandung di dalam laba ( earnings) mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. keuangan diperoleh dari laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu isu yang menarik saat ini di Indonesia adalah book tax gap yaitu

BAB I PENDAHULUAN Agar tercapainya tujuan tersebut tentu saja peran pemerintah sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. pemakai laporan keuangan lainnya, Statement of Financial Accounting Concept (SFAC)

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan dananya pada suatu perusahaan. Apabila perusahaan setiap tahun

BAB I PENDAHULUAN. standar akuntansi keuangan. Book tax differences tersebut berpengaruh besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. keuangan oleh manajemen bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang mendapat banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian adalah mengenai book tax differences. Book tax differences

BAB I PENDAHULUAN. laba dan komponennya. Laba dapat menggambarkan kinerja perusahaan selama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pandangan terhadap manajemen laba yang berbeda-beda menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain. Untuk dapat melakukan aktivitasnya dan dapat bersaing dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi yang terkandung di dalam laba (earnings) mempunyai peran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam laba akuntansi yang diharapkan dimasa mendatang (expected future

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam suatu perusahaan, laporan keuangan disusun oleh pihak manajemen

BAB I PENDAHULUAN. orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. indikasi kondisi perusahaan sebelum pada akhirnya mengambil suatu keputusan.

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak menarik perhatian adalah book-tax differences yaitu perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. saham, kreditor, serta stakeholders lainnya dan laporan keuangan fiskal

PERSISTENSI LABA, AKRUAL, ALIRAN KAS DAN BOOK TAX DIFFERENCES

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian. Kegiatan bisnis yang mulai berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan melakukan suatu pelaporan keuangan mempunyai tujuan. untuk menyediakan informasi yang berguna dalam proses pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen atas pengelolaan sumberdaya perusahaan kepada pihak-pihak yang

BAB II. Tinjauan Pustaka

ANALISIS BOOK TAX DIFFERENCES TERHADAP PERSISTENSI LABA, AKRUAL DAN ALIRAN KAS PADA PERUSAHAAN JASA TELEKOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dapat ditemukan dalam laporan keuangan perusahaan. pemisahan kepentingan tersebut disebut dengan agensi teori.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan menyediakan informasimengenai laba sehingga dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan akan berupaya untuk menunjukkan kinerja yang baik. Kinerja suatu

Disusun oleh : ELLY KURNIA B

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPTOTESIS PENELITIAN. Teori adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan di Indonesia dalam praktiknya berusaha untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama

BAB I PENDAHULUAN. pada periode tertentu. Informasi tentang laba (earnings) mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dikatakan lebih berguna jika memenuhi kualifikasi relevance dan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan modal. Dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. laba akuntansi dan laba kena pajak terjadi karena terdapat perbedaan antara

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal penyediaan barang dan jasa yang bermutu, tetapi juga dalam hal

ANALISIS PENGATURAN LABA ( EARNINGS MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan memiliki kewajiban dalam melaporkan pertanggungjawaban

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. kinerja atau pertanggung jawaban manajemen perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat tersebut, suatu perusahaan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. Pajak menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori Stakeholder, Persistensi Laba, Book Tax Differences, Large Positive Book

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan investasi. Informasi mengenai laba ini dapat ditemukan di dalam

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan sering menggunakan laba sebagai dasar pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan bagi perusahaan, pajak merupakan biaya dan juga pengeluaran yang

PENGARUH BOOK TAX-DIFFERENCES

Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 10 No. 1, halaman: 35-45, Januari 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pengelolaan perusahaan yang baik, pihak pihak yang. baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan. Informasi keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan go public pada Bursa Efek

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Di perkembangan perekonomian yang semakin maju ini di mana persaingan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasca adopsi penuh International Financial Reporting Standards (IFRS) di tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyusunan laporan keuangan oleh manajemen bertujuan untuk. menyampaikan informasi mengenai kondisi keuangan dan ukuran kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Persistensi Laba dengan metode purposive sampling dan regresi linier berganda

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pengelolaan perusahaan yang baik, pihak pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Handayani Tri Wijayanti. Dosen DPK STIE Atma Bhakti Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. Pajak sebagai salah satu sumber pendapatan utama suatu negara memiliki peran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dilaporkan melalui laporan laba rugi (Income Statement) untuk

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. tanggungjawab terhadap konsumsi dan alokasi sumber daya perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan bagi pengguna laporan keuangan baik pihak internal

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan elemen yang menjadi pusat perhatian utama oleh para

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam dunia bisnis, perusahaan dihadapkan persaingan keras untuk selalu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perbedaan Laporan Keuangan Akuntansi (Komersial) dengan Laporan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Terdapat tiga tujuan pelaporan keuangan menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 8 Bab 1 : 1. menyediakan informasi keuangan bagi pihak investor, kreditor tentang pelaporan entitas yang pada nantinya digunakan untuk mengambil keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada entitas pelapor, 2. menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas oleh investor, kreditur untuk mengukur seberapa efektif dan efisien manajemen entitas melakukan pengelolaan dan tanggungjawab komisaris untuk menggunakan sumber daya entitas, dan 3. menyediakan informasi tentang posisi keuangan dari pelaporan suatu entitas yang pada nantinya informasi ini memberikan masukan manfaat untuk mengambil keputusan tentang penyediaan sumber daya pada entitas. Menurut standar akuntansi keuangan di Indonesia, paragraf 7 (IAI,2007:1) tujuan laporan keuangan yaitu untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Informasi dari laba (earning) mempunyai peran yang sangat penting bagi pihak yang berkepentingan terhadap suatu perusahaan. Pihak internal dan eksternal perusahaan sering menggunakan laba sebagai dasar pengambilan keputusan seperti pemberian kompensasi dan pembagian bonus kepada manajer, pengukur prestasi atau kinerja manajemen, dan dasar penentuan besarnya pengenaan pajak. Oleh karena itu kualitas laba menjadi pusat perhatian bagi investor, kreditor, pembuatan kebijakan akuntansi, dan pemerintah. 1

Berdasarkan SFAC No. 8 bab 3 tentang karakteristik kualitatif informasi akuntansi, disebutkan bahwa salah satu ciri dari kualitas laba adalah relevan, yaitu kemampuan laba dalam memprediksi kondisi keuangan perusahaan di masa mendatang. Beberapa penelitian yang membahas kualitas laba yaitu Jonas dan Blanchet (2000:358) yang memasukkan persistensi laba ke dalam determinan kualitas laba. Ohlson (1995:673) yang memasukkan persistensi laba sebagai sebuah ciri karakteristik laba yang memiliki value relevant, dengan demikian maka persistensi laba yang terdapat dalam book-tax differences dapat membantu investor dalam melihat nilai perusahaan. Martani dan Persada (2010:214) menyatakan bahwa persistensi laba sering digunakan sebagai pertimbangan kualitas laba karena persistensi laba merupakan komponen dari karakteristik kualitatif relevansi yaitu predictive value. Persistensi laba merupakan sesuatu yang menjadi pusat perhatian para pengguna laporan khususnya mereka yang mengharapkan persistensi laba yang tinggi. Penman (2001:340) menyatakan bahwa persistensi laba adalah laba akuntansi yang diharapkan di masa mendatang (expected future earnings) yang tercermin pada laba tahun berjalan (current earnings). Laba yang berkualitas adalah laba yang dapat mencerminkan kelanjutan laba (sustainable earning) dimasa depan, yang ditentukan oleh komponen akrual dan aliran kasnya (Penman, 2001:341). Oleh karena persistensi laba merupakan unsur relevansi, maka beberapa informasi dalam perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal (book-tax difference) yang dapat mempengaruhi persistensi laba, dapat membantu investor dalam menentukan kualitas laba dan nilai perusahaan. Namun masih banyak pendapat 2

yang mendukung dan menentang pernyataan mengenai apakah perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal (book-tax differences) dapat mencerminkan informasi tentang persistensi laba. Pendapat yang mendukung berasal dari beberapa literatur analisis keuangan yang menyatakan bahwa naiknya laba yang dilaporkan oleh manajemen yang disebabkan oleh pilihan metoda akuntansi dalam proses akrual akan menyebabkan adanya perbedaan besar antara laba akuntansi dan laba fiskal. Pendapat yang menentang bahwa perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal dapat mencerminkan informasi tentang persistensi laba sekarang adalah adanya suatu penjelasan bahwa perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal dapat dihasilkan melalui strategi tax-planning. Isu yang menarik untuk diteliti adalah mengenai perbedaan antara laba menurut akuntansi dengan laba menurut perpajakan yang biasa disebut perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal (book tax differences). Terjadinya fenomena perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal (book tax differences) ini menimbulkan peluang terjadinya manajemen laba dan kualitas laba perusahaan (Martani dan Persada, 2010:216). Perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal terjadi karena adanya perbedaan antara peraturan perpajakan dengan peraturan akuntansi sehingga menghasilkan laba akuntansi dan laba kena pajak yang memiliki tujuan berbeda. Selain adanya perbedaan tujuan, perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal juga terjadi karena adanya perbedaan peraturan serta perhitungan antara akuntansi dan perpajakan. Laba akuntansi adalah laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu yang dihitung berdasarkan peraturan akuntansi. Laba akuntansi adalah salah satu informasi untuk menilai kinerja perusahaan. Laba kena pajak 3

atau yang biasa disebut laba fiskal adalah laba perusahaan dalam satu periode tertentu yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan. Laba fiskal bertujuan untuk menjadi dasar perhitungan pajak yang adil (Poernomo, 2008:77). perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal dinilai relevan karena menyediakan tambahan informasi mengenai komponen sementara dari laba dan arus kas serta menyediakan informasi mengenai kualitas variabel keuangan (Tang, 2006:45). Beberapa peneliti kualitas laba telah memusatkan perhatiannya pada selisih antara laba akuntansi dan laba fiskal (Manzon dan Plesko, 2002:206; Mills dan Newberry, 2002: dalam Lev dan Nissim, 2004:1067). Mereka berpendapat bahwa perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal (book-tax differences) dapat memberikan informasi mengenai kualitas laba. Hanlon (2005:141) menggunakan pajak tangguhan (deffered taxes) sebagai proksi perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dengan perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal (book-tax differences) dalam jumlah besar serta bernilai positif dan negatif (large positive book-tax differences dan large negative book-tax differences) mempunyai laba yang kurang persisten dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai book-tax differences dalam jumlah kecil (small book-tax differences). Laba akuntansi dapat diukur melalui laba atau rugi bersih selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak sedangkan laba fiskal dapat ditentukan berdasarkan metode akuntansi, yaitu metode akrual, setiap akhir tahun perusahaan diwajibkan melakukan rekonsiliasi fiskal untuk menentukan besarnya laba fiskal dengan cara melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap laba akuntansi berdasarkan peraturan pajak 4

yang berlaku saat itu. Logika yang mendasarinya adalah adanya sedikit kebebasan akuntansi yang diperbolehkan dalam pengukuran laba fiskal sehingga perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal (book-tax differences) dapat memberikan informasi tentang management discretion dalam proses akrual. Hanlon (2005:162) juga menyatakan perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal (Book-tax difference) dapat digunakan sebagai proksi discretionary accrual, berdasarkan pernyataan tersebut laba fiskal dapat digunakan sebagai benchmark untuk mengevaluasi laba akuntansi. Apabila angka laba diduga oleh publik sebagai hasil rekayasa manajemen, maka angka laba tersebut dinilai mempunyai kualitas rendah, dan konsekuensinya adalah publik akan merespon negatif angka laba yang dilaporkan tersebut. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal dapat mewakili keleluasaan manajemen dalam proses akrual, maka banyak penelitian menggunakan perbedaan tersebut sebagai indikator manajemen laba dalam menilai kualitas laba. Selain itu beberapa literatur analisi keuangan menegaskan peranan perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal untuk menilai kualitas laba yang dilaporkan oleh manajemen. Contohnya, Revsine, dkk (1999:633) menyatakan: A widening excess of book income over taxable income...represents a potential danger signal that should be investigated, because... it might be an indication of deteriorating earning quality, Palepu dan Khanna (2000:3-11) dalam Hanlon (2005:138) menyatakan bahwa semakin besar perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal menunjukkan red flag bagi pengguna laporan keuangan. Penman (2001:612) juga menyatakan bahwa (book-tax differences) dapat digunakan 5

sebagai diagnosa untuk mendeteksi adanya manipulasi pada biaya utama suatu perusahaan. Oleh karena perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal dapat mewakili keleluasaan manajemen dalam proses akrual, maka banyak penelitian menggunakan perbedaan tersebut sebagai indikator manajemen laba dalam menilai kualitas laba (Joos, dkk, 2000:124; Mills dan Newberry, 2001:16; Phillips, dkk, 2003:516; Wijayanti, 2006:118). Joos, dkk, (2000:124) membuktikan hubungan negatif antara laba dengan return saham perusahaan yang mempunyai perbedaan besar antara laba akuntansi dan laba fiskal sebagai bukti adanya manajemen laba. Mills dan Newberry, (2001:16) membuktikan bahwa perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal berhubungan positif dengan insentif pelaporan keuangan seperti financial distress dan pemberian bonus Phillips, dkk, (2003:516) membuktikan adanya praktik manajemen laba dengan menggunakan biaya pajak tangguhan sebagai proksi discretionary accrual. Terakhir, Lev dan Nissim (2004:1069) menemukan bahwa rasio laba akuntansi terhadap laba fiskal dapat memprediksikan pertumbuhan laba lima tahun kedepan, dan berhubungan kuat (lemah) dengan return saham masa depan dalam perioda sebelum (sesudah) penerapan (SFAS No. 109, FASB 1992) Dari penelitian sebelumnya maka peneliti melakukan pengujian kembali untuk meninjau kekonsistenan hasil penelitian dalam mengidentifikasikan pengaruh perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal (book-tax differences) terhadap persistensi laba pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2012-2014. Berdasarkan latar belakang tersebut 6

maka penelitian ini diberi judul Pengaruh Perbedaan Antara Laba Akuntansi Dan Laba fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang telah dikemuka sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal yang besar dan kecil berpengaruh terhadap persistensi laba akuntansi sebelum pajak satu periode ke depan baik secara simultan dan parsial? 2. Apakah komponen laba akrual mempengaruhi perbedaan kecil dan besar laba akuntansi dan laba fiskal terhadap persistensi laba akuntansi sebelum pajak satu periode ke depan? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal yang besar dan kecil berpengaruh terhadap persistensi laba akuntansi sebelum pajak satu periode ke depan baik secara simultan dan parsial. 2. Untuk mengetahui perbedaan kecil dan besar laba akuntansi dan laba fiskal yang dimoderasikan dengan komponen laba akrual berpengaruh 7

terhadap persistensi laba akuntansi sebelum pajak satu periode ke depan. 1.1.2 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan wawasan tentang hubungan perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal (Book-Tax Differences) dengan persistensi laba masa depan. 2. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat membantu memudahkan memahami tentang perbedaan temporer, perbedaan besar positif dan negatif laba akuntansi dan laba fiskal yang berhubungan dengan persistensi laba perusahaan, Serta sebagai bahan referensi bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian selanjutnya. 3. Bagi Investor Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan mengenai pengaruh yang ditimbulkan dari perbedaan yang besar antara laba akuntansi dan laba fiskal terhadap persistensi laba masa depan, sehingga dapat membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi yang tepat. 4. Bagi Manajemen Perusahaan Penelitian ini dapat memberikan pandangan tambahan mengenai penyajian perbedaan temporer yang besar di dalam laporan keuangan dan pengaruhnya terhadap persistensi laba masa depan. Juga dapat memberikan 8

informasi bagaimana peranan perbedaan temporer dalam pengelolaan laba perusahaan. 9