BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
|
|
- Hartanti Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal berperan penting bagi pembangunan ekonomi suatu negara sebagai salah satu sumber pembiayaan eksternal bagi dunia usaha dan wahana investasi bagi masyarakat. Pasar modal merupakan salah satu sarana guna memenuhi permintaan dan penawaran modal. Selain itu, pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuitas (saham), reksadana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Undang-undang Pasar Modal No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefiniskan pasar modal sebagai kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Bursa efek merupakan pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mepertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX) merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektivitas operasional dan transaksi, pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif. Bursa efek hasil penggabungan yang kemudian disebut Bursa Efek Indonesia mulai beroperasi pada 1 Desember
2 Pendapatan Domestik Bruto (PDB) merupakan pendapatan yang bisa mendukung ekonomi suatu negara. Berikut merupakan grafik pendapatan domestik bruto dari masing-masing sektor usaha: 3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000, , Gambar 1. 1 Pendapatan Domestik Bruto (PDB) berdasarkan Lapangan Usaha Tahun Sumber: dan data diolah oleh penulis (2015) Berdasarkan grafik di atas dapat terlihat bahwa sektor industri pengolahan/manufaktur memiliki tingkat produk domestik bruto (PDB) yang paling tinggi dibanding dengan sektor lainnya. Peningkatan pendapatan sektor manukfatur dari tahun dapat diartikan bahwa kinerja perusahaanperusahaan manufaktur semakin baik dari tahun ke tahun. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang bergerak mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Berdasarkan Surat Edaran Ketua Badan Pengawas Pasar Modal, Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik (2002) menyatakan sebuah perusahaan dapat digolongkan ke dalam perusahaan manufaktur apabila ada tahapan input, 2
3 proses, dan output yang akhirnya menghasilkan suatu produk. Karakteristik utama industri manufaktur adalah mengelola sumber daya menjadi barang jadi melalui proses pabrik. Aktifitas perusahaan yang tergolong dalam kelompok manufaktur memiliki tiga kegiatan utama, yaitu: 1. Kegiatan utama untuk memperoleh atau menyimpan input atau bahan baku 2. Kegiatan pengelolaan dan pabrikasi atau perakitan atas bahan baku menjadi barang jadi. 3. Kegiatan menyimpan dan memasarkan barang jadi. Dalam penelitian ini perusahaan manufaktur dinilai memiliki karakteristik yang sama dibandingkan dengan perusahaan lembaga keuangan yang pendapatannya dipengaruhi oleh regulasi pemerintah. Selain itu, perusahaan konstruksi dikenakan pajak final dan perusahaan pertambangan memiliki regulasi pajak yang berbeda. Perusahaan manufaktur (industri pengolahan) yang terdaftar di BEI tahun 2014 meliputi sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri, dan sektor industri barang konsumsi. Sedangkan BPS mengelompokkan sektor manufaktur kedalam 16 kategori. Seperti pada grafik yang ditunjukan dalam gambar
4 Gambar 1. 2 Persentase Distribusi PDB Kategori Pengolahan Sumber: dan data diolah oleh penulis (2015) Berdasarkan data yang diperoleh melalui website resmi Badan Pusat Statistik tersebut menunjukkan bahwa industri makanan dan minuman memiliki distribusi paling besar terhadap PDB dari tahun ke tahun dibandingkan dengan industri lainnya. Pada tahun 2010 industri makanan dan minuman berkontribusi sebesar 23,83 persen, di tahun 2011 sebesar 24,08 persen, di tahun 2012 sebesar 24,77 persen, di tahun 2013 sebesar 24,50 persen, dan ditahun 2014 sebesar 25,30 persen. Hal ini menunjukkan industri makanan dan minuman memang menjadi industri prioritas untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Industri barang konsumsi atau industri makanan dan minuman merupakan indusri yang memenuhi kebutuhan mendasar masyarakat. Karena merupakan kebutuhan sehari hari. Inovasi di bidang makanan dan minuman juga terus dilakukan untuk dapat bersaing dengan sesama bidang industri untuk dapat menarik hati masyarakat ( ). Pendapatan domestik bruto sektor makanan dan minuman merupakan yang paling tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya, sehingga pendapatan yang dihasilkan tinggi. Karena pendapatan 4
5 dari perusahaan merupakan salah satu indikator PDB yang mencerminkan keadaan perusahaan (Rahardja dan Manurung, 2008: 232) khususnya makanan dan minuman dalam membangun perekonomian negara. Selain itu terdapat fluktuasi perkembangan PDB dari tahun pada sektor ini yang mencerminkan indikasi ketidak persistenan pada laba. Daftar perusahaan yang termasuk ke dalam sub sektor makanan dan minuman yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) disajikan pada lampiran 1. 5
6 1.2 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi tentang suatu entitas yang mencerminkan keadaan keuangan dari hasil operasi perusahaan dalam periode tertentu kepada pihak yang berkepentingan. Pengguna laporan keuangan biasanya dibagi menjadi dua, yaitu pihak internal perusahaan seperti manajer, karyawan, direktur. Sedangkan pihak eksternal perusahaan adalah pemegang saham, pemerintah, masyarakat, suatu organisasi dan lain lain. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Laporan keuangan juga berfungsi untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja perusahaan, perubahan posisi keuangan yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan. Salah satu penilaian kinerja perusahaan adalah dengan melihat laba. Laba dapat mencerminkan kondisi perusahaan, salah satu prediksi terhadap laba dapat dibentuk oleh informasi keuangan dan rasio keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan. Hal ini sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi (IAI, 2015) yang menyatakan bahwa informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas, diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan. Laba memegang peranan yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Dengan laba perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melakukan berbagai pengembangan demi kemajuan usahanya. Laba yang berkualitas adalah laba yang mampu memprediksi laba dimasa yang akan datang (future earnings), hal ini juga dinyatakan oleh Penman dan Zhang (1999). Laba yang tinggi juga menjadi harapan bagi : (1) manajer dalam hal penentuan bonus yang akan diterima, (2) pemilik dalam hal perhitungan dividen, (3) karyawan dalam hal kompensasi yang diterimanya, (4) kreditur dalam memprediksi kemungkinan penerimaan bunga beserta pokok pinjaman yang diberikan, (5) pemerintah dalam hal penerimaan pajak (pajak penghasilan), dan lain-lain (Fajri, 2012). 6
7 Penjualan dari beberapa perusahaan food and beverage mengalami peningkatan dari tahun , namun laba yang dihasilkan pertumbuhannya cenderung menurun. Hal ini dapat dilihat pada gambar Pertumbuhan penjualan 2013 Pertumbuhan laba 2013 Pertumbuhan penjualan 2014 Pertumbuhan laba 2014 Gambar 1. 3 Persentase Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Bersih pada Perusahaan Food and Beverage Tahun Sumber: dan data diolah oleh penulis (2015) Dengan melihat gambar diatas beberapa perusahaan memiliki gap antara pendapatan dengan laba bersih pada tahun Diantaranya adalah ADES dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 5,43% dan pertumbuhan laba sebesar -33,25%, ALTO dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 23% dan pertumbuhan laba sebesar -2%, DLTA dengan pertumbuhan pendapatan sebesar -49,58% dan pertumbuhan laba sebesar 26,74%, FAST dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 11,26% dan pertumbuhan laba sebesar - 24,15, ICBP dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 16,31% dan pertumbuhan laba sebesar -2,07%, INDF dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 15,33% dan pertumbuhan laba sebesar -28,51%, PTSP dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 10,39% dan pertumbuhan laba sebesar 7
8 -29,17%, dan ULTJ dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 23,15% dan pertumbuhan laba sebesar -8,01%. Pada tahun 2014 perusahaan yang memiliki gap antara pendapatan dan laba diantaranya adalah ADES dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 15,18% dan pertumbuhan laba sebesar -44,26%, ALTO dengan pertumbuhan pendapatan sebesar -31,77% dan pertumbuhan laba sebesar 0%, CEKA dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 46,21% dan pertumbuhan laba sebesar - 36,99%, FAST dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,28% dan pertumbuhan laba sebesar -2,72, MYOR dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 17,9% dan pertumbuhan laba sebesar -61,28%, dan ULTJ dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 13,2% dan pertumbuhan laba sebesar -2,2%. Sehingga total perusahaan yang memiliki arah berlawanan selama tahun berjumlah 17. Sedangkan perusahaan yang memiliki pertumbuhan laba yang cenderung menurun setiap tahunnya selama tahun sebanyak 8 perusahaan. Perbedaan tersebut memiliki beberapa penyebab, Menurut Subramanyam dan Wild (2010:112) Dua proses utama dalam pengukuran laba adalah pengakuan pendapatan dan pengaitan beban. Karena untuk memperoleh laba dapat dihitung dengan total pendapatan dikurangi beban-beban. Gambar 1.3 juga menunjukkan bahwa kenaikan pertumbuhan laba yang berbeda- beda pada tiap perusahaannya. Hal ini menyatakan bahwa perusahaan food and beverage memiliki laba yang kurang persisten. Laba yang persisten adalah laba yang mempunyai kemampuan sebagai indikator laba periode mendatang (future earnings) yang dihasilkan oleh perusahaan secara berulang-ulang (repetitive) dalam jangka panjang (sustainable) (Penman dan Zhang, 1999). Banyak penyebab terjadinya persistensi laba, baik dari eksternal maupun internal perusahaan. Salah satu isu yang berkembang adalah tentang perbedaan antara laba akuntansi dan laba pajak atau sering disebut laba fiskal (Book tax differences). Hal ini disebabkan karena adanya peraturan yang berbeda antara PSAK dan Undang- Undang perpajakan. Perbedaan ini disebabkan perbedaan tujuan dan kepentingan masing-masing diantara para pengguna informasi laba 8
9 tersebut. Sebagai contoh laba yang tinggi tidak dikehendaki oleh manajemen karena akan menghasilkan penghitungan pajak yang tinggi, tetapi sebaliknya menjadi harapan bagi fiskus (pemerintah sebagai pemungut pajak), laba yang tinggi juga tidak dikehendaki oleh manajemen karena akan menimbulkan gejolak para karyawan jika tidak menaikkan kompensasi yang diterimanya. Terjadinya fenomena book tax ini menimbulkan peluang terjadinya manajemen laba dan kualitas laba perusahaan. Penman (2001) menyatakan bahwa book tax defferences dapat digunakan sebagai diagnosa untuk mendeteksi adanya manipulasi biaya utama suatu perusahaan. Selain itu Revsine et al. (2005) menyatakan bahwa sebuah kelebihan antara laba komersial dan laba fiskal... merupakan sinyal bahaya potensial yang harus diselidiki, karena... mungkin indikasi memburuknya kualitas laba, Palepu et al (2000) dalam Hanlon (2005) menyatakan bahwa semakin besar perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal menunjukkan red flag bagi pengguna laporan keuangan. Perbedaan antara kedua kebijakan tersebut tidak mengharuskan sebuah perusahaan atau instansi untuk membuat dua laporan keuangan dalam satu periode, hanya saja harus membuat koreksi fiskal yang memuat hal hal yang harus disesuaikan. Akibat dari adanya koreksi fiskal menyebabkan adanya perbedaan temporer (beda waktu) dan permanen (beda tetap) (Resmi, 2011 :403). Beda waktu adalah perbedaan yang bersifat sementara terjadi karena adanya ketidaksamaan saat pengakuan penghasilan dan beban oleh administrasi pajak dan masyarakat profesi akuntansi, sedangkan beda tetap adalah perbedaan yang terjadi karena peraturan perpajakan menghitung laba fiskal berbeda dengan perhitungan laba menurut standar akuntansi keuangan tanpa ada koreksi di kemudian hari (Gunadi, 2009: 311). Perbedaan inilah yang akan mempengaruhi laba suatu perusahaan dalam pelaporan pajaknya, apakah akan lebih besar atau sebaliknya. Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan book tax differences dan persistensi laba adalah Persada (2010) yang menyatakan bahwa book tax gap permanen dan temporer secara signifikan berpengaruh terhadap persistensi 9
10 laba. Selain itu Amelia (2013) menyatakan bahwa perbedaan permanen berpengaruh terhadap perubahan laba dan perbedaan temporer tidak berpengaruh terhadap perubahan laba, Pertiwi (2014) dalam penelitiannya mendapatkan hasil bahwa book tax differences temporer dan permanen menghasilkan persistensi laba yang rendah. Dewi (2015) menunjukan bahwa perbedaan temporer dan permanen berpengaruh positif terhadap persistensi laba. Selain book tax differences beberapa literatur menyebutkan bahwa terdapat faktor lain yang mempengaruhi persistensi laba. Sloan (1996) menyatakan bahwa bukti komponen laba akrual menjadi kurang persisten menentukan laba dimasa yang akan datang dibandingkan dengan komponen aliran kas, karena discretionary akrual kurang persisten dibandingkan non-discretionary akrual. Selain itu Penman (2001) menyatakan bahwa persistensi laba juga ditentukan oleh komponen arus kas dan laba akrual yang terkandung laba saat ini, komponen akrual dari current earnings kurang persisten untuk menentukan laba masa depan. Aliran kas merupakan suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode. Aliran kas operasi adalah suatu proksi untuk melihat berapa kas yang dikeluarkan untuk menghasilkan laba dalam pengoperasiannya. Dalam penelitian sebelumnya banyak menggunakan aliran kas sebagai variabel moderating atau variabel kontrol yang mendukung penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mencoba menambahkan aliran kas operasi sebagai variabel independen seperti penelitian yang dilakukan oleh Chowijaya (2014). Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan pengaruh aliran kas operasi terhadap persistensi laba adalah penelitian yang dilakukan oleh Amelia (2013) menyataan bahwa aliran kas operasi berpengaruh terhadap perubahan laba. Dewi (2015) menunjukan bahwa aliran kas operasi berpengaruh positif 10
11 terhadap persistensi laba. Dan penelitian Chowijaya (2014) yang menyatakan bahwa arus kas operasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, serta adanya perbedaan hasil penelitian oleh peneliti-peneliti sebelumnya, maka peneliti termotivasi untuk menguji lebih lanjut mengenai persistensi laba. Karena itu, penulis melakukan penelitian dengan mengangkat judul Pengaruh Book tax Differences dan Aliran Kas Operasi Terhadap Persistensi Laba (Studi pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun ) 1.3 Perumusan Masalah Industri manufaktur merupakan penyumbang PDB terbesar dibanding sektor yang lain ( khususnya pada sektor food and beverage yang memiliki laba tertingggi dibanding sektor manufaktur lainnya. Namun pada tahun 2014, menurut menyatakan bahwa pertumbuhan laba perusahaan food and beverage mengalami menurunan dan adanya perbedaan pertumbuhaan penjualan dengan pertumbuhan laba yang memungkinkan adanya indikasi ketidak persistenan pada perusahaan food and beverage. Persistensi laba merupakan salah satu cara untuk menilai kualitas laba dengan memprediksi laba dimasa depan, hal ini berguna khususnya untuk para investor dalam mengalokasikan dana yang tepat untuk di investasikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi persistensi laba pajak belum dipahami secara baik dan masih terus dikaji. Beberapa faktor yang diambil untuk penelitian ini adalah perbedaan permanen, perbedaan temporer dan aliran kas operasi. 1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang, rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Bagaimana Book tax differences (Perbedaan permanen dan temporer) dan aliran kas operasi dan persistensi laba pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ? 11
12 2. Bagaimana pengaruh secara simultan Book tax differences (perbedaan permanen dan temporer) dan aliran kas operasi terhadap persistensi laba dalam perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonessia (BEI) tahun ? 3. Bagaimana pengaruh secara parsial Book tax differences dan aliran kas operasi terhadap persistensi laba, yaitu: a. Bagaimana pengaruh perbedaan permanen terhadap persistensi laba dalam perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ? b. Bagaimana perbedaan temporer terhadap persistensi laba dalam perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ? c. Bagaimana aliran kas operasi terhadap persistensi laba dalam perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ? 4. Seberapa besar pengaruh Book tax differences (perbedaan permanen dan temporer) dan aliran kas operasi terhadap persistensi laba dalam perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonessia (BEI) tahun ? 1.5 Tujuan Penelitian Secara empiris, penelitian ini menguji apakah perbedaan permanen, perbedaan temporer dan aliran kas operasi berpengaruh secara signifikan terhadap persistensi laba di perusahaan khususnya pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui Book tax differences (perbedaan permanen dan perbedaan temporer), aliran kas operasi dan persistensi laba dalam 12
13 perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Untuk mengetahui pengaruh secara simultan Book tax differences (perbedaan permanen dan perbedaan temporer) dan aliran kas operasi terhadap persistensi laba dalam perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Untuk mengetahui pengaruh secara parsial yaitu: a. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan permanen terhadap persistensi laba dalam perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun b. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan temporer terhadap persistensi laba dalam perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun c. Untuk mengetahui pengaruh aliran kas operasi terhadap persistensi laba dalam perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Book tax differences (perbedaan permanen dan temporer) dan aliran kas operasi terhadap persistensi laba dalam perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonessia (BEI) tahun Manfaat Penelitian Aspek Akademis a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai pengaruh perbedaan permanen, perbedaan temporer, aliran kas operasi dan persistensi laba pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 13
14 b. Peneliti selanjutnya Sebagai salah satu syarat kelulusan bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi dan pembelajaran untuk disempurnakan pada penelitian selanjutnya Aspek Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk berbagai pihak, antara lain: a. Investor Penelitian ini diharapkan dapat membantu investor dalam memahami prediksi laba dimasa yang akan datang (future earnings) pada perusahaan yang dapat diguakan untuk mengambil keputusan. b. Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mempertimbangkan faktor- faktor yang mempengaruhi persistensi laba diantaranya perbedaan permanen, perbedaan temporer dan aliran kas operasi. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Variabel Penelitian Dalam penelitian ini digunakan satu variabel terikat (variabel dependen) dan dua variabel bebas (variabel independen). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah persistensi laba. Faktor determinan, dalam hal ini variabel independen yang mungkin mempengaruhi persistesi laba antara lain adalah Book tax differences dengan indikator perbedaan permanen dan temporer, serta aliran kas operasi. Penelitian ini akan mengkaji pengaruh baik secara simultan maupun parsial yang kemungkinan mempengaruhi persistensi laba. 14
15 1.7.2 Lokasi dan Objek Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah Bursa Efek Indonesia (BEI) dan objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur sektor food and beverage. Data penelitian ini diambil dari dari laporan tahunan yang diperoleh peneliti dari website resmi Bursa Efek Indonesia ( dan juga website resmi perusahaan tersebut. Selain itu peneliti menggunakan buku Indonesian Capital Market Directory yang berisi resume mengenai perusahaan- perusahaan yang listing di BEI Waktu dan Periode Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus sampai dengan bulan Februari Periode penelitian ini menggunakan laporan tahunan perusahaan manufaktur sektor food and beverage yang terdaftar di BEI pada tahun Sistematika Penulisan Tugas Akhir Penulisan penelitian ini terdiri dari 5 bab yang saling terkait, sehingga pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan atas permasalahan yang diangkat. Secara garis besar, sistematika penulisan penelitian ini terbagi menjadi: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan gambaran umum dari objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah yang didasarkan latar belakang penelitian, tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian secara teoritis dan praktis, serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini berisi literature mengenai landasan teori-teori kualitas laba, persistensi laba dan variabel penelitian yaitu book tax differences yang diproksikan dengan perbedaan permanen dan perbedaan temporer. Bab ini juga menguraikan penelitian-penelitian terdahulu yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini, kerangka pemikiran yang membahas rangkaian pola piker untuk menggambarkan masalah penelitian, hipotesis penelitian sebagai dugaan awal atas masalah penelitian dan pedoman untuk melakukan 15
16 pengujian data, serta lingkup penelitian yang menjelaskan dengan rinci batasan dan cakupan penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini nerisi kerangka penelitian, identifikasi variabel dependen dan variabel independen, tahapan penelitian, jenis dan sumber data (populasi dan sampel) yang digunakan dan teknik analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi analisis dari penelitian yang dilakukan dan pembahasan mengenai pengaruh variabel independen (perbedaan permanen, perbedaan temporer dan aliran kas operasi) terhadap variabel dependen (persistensi laba). BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan atas hasil penelitian serta saran-saran terkait dengan penelitian ini dehingga diharapkan dapat berguna untuk penelitian selanjutnya. 16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX) merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Fokus utama pelaporan keuangan. adalah informasi mengenai laba dan komponennya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan yang dipublikasikan merupakan sumber informasi sangat penting yang dibutuhkan oleh sebagian besar pemakai laporan serta pihakpihak yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu isu yang menarik saat ini adalah book tax differences yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu isu yang menarik saat ini adalah book tax differences yaitu perbedaan antara pendapatan kena pajak menurut peraturan perpajakan dan pendapatan sebelum kena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Terdapat tiga tujuan pelaporan keuangan menurut Statement of Financial
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Terdapat tiga tujuan pelaporan keuangan menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 8 Bab 1 : 1. menyediakan informasi keuangan bagi pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang dengan tidak mendapatkan
Lebih terperinciProsiding Akuntansi ISSN:
Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Laba Akrual terhadap Persistensi Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. standar akuntansi keuangan. Book tax differences tersebut berpengaruh besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah Satu isu yang menarik di Indonesia dari tahun ke tahun yaitu book tax differences (BTD) yaitu perbedaan antara pendapatan kena pajak menurut peraturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal perusahaan. Mereka selalu menggunakan laba sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Laba merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang mendapat banyak perhatian bagi para pengguna informasi laporan keuangan, baik pihak internal maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fokus utama pelaporan keuangan adalah informasi mengenai laba dan komponennya. Pihak manajemen perusahaan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam struktur penerimaan negara, penerimaan pajak memiliki peranan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam struktur penerimaan negara, penerimaan pajak memiliki peranan yang strategis dan merupakan komponen terbesar serta sumber utama penerimaan dalam negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan di Indonesia dalam praktiknya berusaha untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan di Indonesia dalam praktiknya berusaha untuk memberikan informasi yang baik dalam pengelolaan perusahaannya. Pihak-pihak yang berkepentingan selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu isu yang menarik saat ini di Indonesia adalah book tax gap yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu isu yang menarik saat ini di Indonesia adalah book tax gap yaitu perbedaan antara pendapatan kena pajak menurut peraturan perpajakan dan pendapatan sebelum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu informasi yang dilaporkan dalam laporan keuangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu informasi yang dilaporkan dalam laporan keuangan adalah laba. Laba merupakan selisih pengukuran pendapatan dan biaya secara akrual, laba juga dimaknai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan go public pada Bursa Efek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan go public pada Bursa Efek Indonesia (BEI) umumnya terdiri dari neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX) merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut www.idx.co.id pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal Indonesia dianjurkan lebih gencar mempersiapkan diri meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam undang-undang, Pasar Modal didefinisikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerimaan dalam negeri dibedakan menjadi dua yaitu penerimaan yang bersumber dari pajak dan penerimaan yang bersumber bukan dari pajak. Penerimaan pajak akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sedangkan bagi perusahaan, pajak merupakan biaya dan juga pengeluaran yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak bagi pemerintah merupakan sumber pendapatan yang digunakan untuk kepentingan bersama. Semakin besar jumlah pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak (badan maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Masalah perekonomian selalu menjadi faktor yang penting untuk mendorong kemajuan suatu negara. Perusahaan akan selalu menghadapi hambatan-hambatan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terkandung di dalam laba ( earnings) mempunyai peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi yang terkandung di dalam laba ( earnings) mempunyai peran sangat penting bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap suatu perusahaan. Pihak internal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di Indonesia saat ini cukup pesat, maka dibutuhkan ketepatan dalam mengambil keputusan investasi. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan melakukan suatu pelaporan keuangan mempunyai tujuan. untuk menyediakan informasi yang berguna dalam proses pengambilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan melakukan suatu pelaporan keuangan mempunyai tujuan untuk menyediakan informasi yang berguna dalam proses pengambilan keputusan, baik bagi pihak internal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam suatu perusahaan, laporan keuangan disusun oleh pihak manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam suatu perusahaan, laporan keuangan disusun oleh pihak manajemen untuk memberikan informasi mengenai kondisi ekonomi dan keuangan perusahaan pada suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain. Untuk dapat melakukan aktivitasnya dan dapat bersaing dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini dunia usaha sedang menghadapi krisis keuangan yang cukup hebat. Hal ini mengakibatkan banyak perusahaan besar yang gulung tikar alias
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas.
Lebih terperinciDisusun oleh : ELLY KURNIA B
ANALISIS PENGARUH VOLATILITAS ARUS KAS, MAGNITUDE ACCRUAL, VOLATILITAS PENJUALAN, LEVERAGE, DAN SIKLUS OPERASI TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan dan sebagai bentuk mempertanggung jawabkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kerangka konseptual pelaporan keuangan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) menyatakan bahwa laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang banyak menarik perhatian adalah book-tax differences yaitu perbedaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu isu yang berkembang mengenai analisis peraturan perpajakan yang banyak menarik perhatian adalah book-tax differences yaitu perbedaan antara penghasilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laba merupakan salah satu informasi potensial terkandung dalam laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan karena memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini mengakibatkan para pelaku usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang dapat meningkatkan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di Indonesia, lembaga yang terlibat di pasar modal adalah Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1990, tentang bursa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang mendapat banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laba merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang mendapat banyak perhatian dan banyak penelitian membuktikan adanya hubungan antara laba dengan return
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan sering menggunakan laba sebagai dasar pengambilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi tentang laba (earnings) mempunyai peran sangat penting bagi pihak yang berkepentingan terhadap suatu perusahaan. Pihak internal dan eksternal perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat tersebut, suatu perusahaan harus mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis yang semakin pesat telah memunculkan persaingan yang ketat diantara entitas bisnis yang ada. Dalam persaingan yang semakin ketat tersebut, suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur terutama pada sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur terutama pada sektor barang konsumsi, saat ini menyebabkan semakin pesatnya laju perekonomian dan meningkatnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dilaporkan melalui laporan laba rugi (Income Statement) untuk
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Laba Akuntansi dan Laba Fiskal Laba merupakan selisih pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan suatu perusahaan. Investor atau stakeholder melihat laba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu tempat transaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu tempat transaksi perdagangan saham dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia. Ada beberapa jenis perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pandangan terhadap manajemen laba yang berbeda-beda menyebabkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pandangan terhadap manajemen laba yang berbeda-beda menyebabkan banyak pihak yang concern pada permasalahan ini dan mencoba untuk mendefinisikan manajemen
Lebih terperinciBAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar belakang masalah
BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar belakang masalah Laporan keuangan memuat informasi mengenai kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan yang dihasilkan oleh proses akuntansi bertujuan memberikan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik. Kinerja perusahaan tersebut dapat dinilai melalui laporan keuangan yang dibuat oleh UKDW
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, masyarakat mengukur keberhasilan suatu perusahaan berdasarkan kinerjanya. Suatu perusahaan dinilai berhasil jika perusahaan tersebut memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar Modal menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:1) Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian A.1 Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia (BEI) Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX)) merupakan bursa hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan industri barang konsumsi adalah salah satu perusahaan yang ikut berperan dalam pasar modal. Perusahaan industri barang konsumsi merupakan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Agar tercapainya tujuan tersebut tentu saja peran pemerintah sangat diperlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang berkembang tentunya Indonesia masih harus melakukan banyak pembangunan di berbagai bidang dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan elemen yang menjadi pusat perhatian utama oleh para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laba merupakan elemen yang menjadi pusat perhatian utama oleh para pemakai laporan keuangan. Angka laba diharapkan dapat mempresentasikan kinerja suatu perusahaan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peran besar pasar modal di era globalisasi saat ini sangat dirasakan oleh para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan dana jangka
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka
BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian telah mengkaji tentang pengaruh book-tax differences terhadap pertumbuhan laba pada periode yang akan datang, antara lain: 1. Mark Jackson
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan wajib untuk menyusun laporan keuangan, karena laporan keuangan bertujuan untuk menginformasikan tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan investasi atas aktiva keuangan dewasa ini telah demikian pesatnya di Indonesia. Hal ini di tandai dengan jumlah transaksi perusahaan yang go
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian adalah mengenai book tax differences. Book tax differences
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu isu yang berkembang di bidang analisis perpajakan yang menarik perhatian adalah mengenai book tax differences. Book tax differences adalah perbedaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laba dan komponennya. Laba dapat menggambarkan kinerja perusahaan selama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan penyusunan laporan keuangan adalah menyajikan informasi keuangan bagi pengguna saat ini maupun potensial untuk pengambilan keputusan. Salah satu informasi penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menanamkan dananya pada suatu perusahaan. Apabila perusahaan setiap tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Laba merupakan salah satu pertimbangan utama bagi para investor untuk menanamkan dananya pada suatu perusahaan. Apabila perusahaan setiap tahun selalu memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebelum melakukan penilaian yang baik terhadap emiten. Pada umumnya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi yaitu sebagai salah satu sumber pembiayaan eksternal bagi perusahaan dan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia dan negara-negara berkembang di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi perekonomian di Indonesia dan negara-negara berkembang di dunia tengah terkena imbas negatif dari gejolak keuangan global. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. keuangan oleh manajemen bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyusunan laporan keuangan oleh manajemen bertujuan untuk menyampaikan informasi mengenai kondisi keuangan dan ekonomi suatu perusahaan pada periode tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang memerlukan dana jangka panjang dengan pihak yang memiliki dana tersebut yang diwujudkan dalam bentuk-bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan bagi investor.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan informasi yang menunjukkan posisi keuangan untuk menunjukkan kinerja perusahaan, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah pasar modal di Indonesia yang merupakan bursa hasil penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah tempat di mana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu untuk tumbuh menjadi lebih besar sesuai dengan kebutuhan ekspansi yang akan dilakukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi yang terkandung di dalam laba (earnings) mempunyai peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi yang terkandung di dalam laba (earnings) mempunyai peran sangat penting bagi pihak - pihak yang berkepentingan terhadap suatu perusahaan. Pihak internal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diawali oleh perubahan sistem ekonomi komunis ke sistem ekonomi pasar.
17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam dunia usaha faktor yang paling utama dalam menjamin kelangsungan usaha adalah modal. Untuk itu perusahaan sangat membutuhkan sumber dana sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyusunan laporan keuangan oleh manajemen bertujuan untuk menyampaikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Pernyataan Standar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kemajuan bangsa membiayai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kemajuan bangsa membiayai pembangunan sendiri. Bagi Negara Indonesia sumber pembiayaan pembangunan berasal dari penerimaan
Lebih terperinciPENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PERBEDAAN PELAPORAN LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PERBEDAAN PELAPORAN LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perolehan laba merupakan tujuan akhir yang dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah perolehan laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal mempunyai pengaruh yang penting dalam menunjang perekonomian suatu negara. Pasar modal merupakan suatu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk penggalangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan oleh pihak-pihak. mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi yang tersaji pada laporan keuangan harus relevan karena laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saham, kreditor, serta stakeholders lainnya dan laporan keuangan fiskal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan terdiri atas laporan keuangan komersial yang bertujuan untuk memberikan informasi keuangan kepada manajer, pemegang saham, kreditor, serta stakeholders
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas pasar modal. Pasar modal menurut Bursa Efek Indonesia merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi di negara berkembang seperti Indonesia dipengaruhi oleh aktivitas pasar modal. Pasar modal menurut Bursa Efek Indonesia merupakan pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Telah banyak perubahan yang terjadi dalam ruang lingkup perekonomian Indonesia yang menyebabkan para pelaku ekonomi dari dalam maupun luar negeri tidak ragu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang tidak sedikit sehingga perlu adanya usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan perusahaan yang go public adalah untuk mengembangkan usaha dan mencari suatu alternatif dana selain dari kegiatan operasi, yaitu dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana selama periode tertentu dengan harapan memperoleh penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebijakan dividen merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan pendanaan perusahaan yang menyangkut pembelanjaan internal perusahaan sehingga dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. uang dan pengaruhnya terhadap aset investasi. penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi (Husnan, 2005).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Arus globalisasi telah menyebabkan terjadinya integrasi pasar dunia sehingga perekonomian suatu negara tidak akan terhindar dari pengaruh ekonomi di belahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli dana.tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut bursa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investor perlu mengetahui kondisi perusahaan agar dapat mengambil keputusan yang tepat. Begitu pula dengan kreditor, mereka dapat memperkirakan bahwa pinjaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal berperan besar bagi perekonomian suatu negara karena menjalankan dua fungsi sekaligus: ekonomi dan keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. poitif. Bedasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini pertumbuhan ekonomi di indonesia menunjukkan angka yang poitif. Bedasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal, struktur modal telah menjadi salah satu faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan meningkatnya minat serta pengetahuan masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal, struktur modal telah menjadi salah satu faktor pertimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. investor dapat melihat kinerja perusahaan. Informasi akuntansi berguna bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang terdaftar di BEI sangat banyak dimana masing-masing perusahaan telah mempublikasikan laporan keuangannya agar para calon investor dapat melihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi pemerintah, sekaligus sarana bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan investasi.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Pada penelitian ini tidak mengabaikan adanya penelitian terdahulu yang sangat bermanfaat sebagai acuan penulis, dalam penelitian ini menggunakan dua peneliti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan pada umumnya mempunyai keinginan untuk tumbuh dan berkembang. Berkembangnya suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh manajemen perusahaan itu sendiri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja atau pertanggung jawaban manajemen perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi dan merupakan cerminan dari kondisi suatu perusahaan. Dalam laporan keuangan tersebut, terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak menurut Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 tentang. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak menurut Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPTOTESIS PENELITIAN. Teori adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPTOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep Teori adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang sistematis yang digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sumber informasi yang dapat digunakan investor untuk membuat keputusan investasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015) dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya dengan meningkatkan kemakmuran pemegang saham atau pemiliknya. Diperlukan tujuan dan strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan tidak hanya diharapkan sebagai institusi pencipta kekayaan, namun diharapkan dapat menambah kekayaan tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. arus kas (Sulistyawan dan Septiani, 2015). Penilaian ini dapat dilihat dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memprediksi arus kas masa depan perusahaan adalah masalah mendasar dalam akuntansi dan keuangan yang mengingatkan bahwa nilai perusahaan sekuritas tergantung
Lebih terperinci