BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laba Akuntansi 1. Pengertian Laba Akuntansi Salah satu informasi yang sangat penting bagi para pengguna laporan keuangan dalam mengmbil keputusan adalah laba akuntansi yang biasa disebut juga laba komersial. Laba akuntansi (accounting income) adalah perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan. Laba akuntansi (accounting income) menurut AICPA yang dikutip Harahap (2008) adalah perubahan dalam ekuitas dari suatu entity selama satu periode tertentu yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian atau peristiwa yang berasal bukan dari pemilik. Menurut IAI dalam PSAK No.46 tahun 2009 laba akuntansi dan laba bersih selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak. Menurut Framework yang dikutip Epstein and Jermakowicz, mengartikan income sebagai berikut: Income is increases in economic benefits during the accounting period in the form of inflows or enhancements of inflows or enhancements of assets or decreases of liabilities that result in increases in equity, other than those realiting to contributions from equity participants. Dari pengertian diatas, definisi income adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau

2 8 penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Dari penjelasan diatas, income mencakup baik pendapatan dan keuntungan, dan penghasilan yang timbul dari kegiatan perusahaan, seperti penjualan, biaya, bunga, deviden, royalti, dan sewa. Laba akuntansi dapat dibedakan menjadi sebagai berikut: a. Laba kotor Laba kotor (gross profit) adalah selisih antara pendapatan dari penjualan bersih dengan harga pokok penjualan. Format dasar dari laba kotor adalah sebagai berikut: Penjualan Retur Penjuaan ( ) Pot. Penjualan ( ) Penjualan Bersih Harga Pokok Penjualan ( ) Laba kotor b. Laba operasi Laba operasi (operating income) adalah selisih antara laba kotor dengan beban operasi. Secara umum beban operasi adalah seluruh beban operasi kecuali beban bunga dan pajak penghasilan. Sehingga laba operasi dapat juga disebut laba sebelum bunga dan pajak (earning before interest and taxes/ EBIT). Format dasar dari laba operasi adalah sebagai berikut:

3 9 Laba kotor Beban operasi ( ) Laba operasi c. Laba sebelum pajak penghasilan Laba sebelum pajak penghasilan (erning before taxes/ebt) merupakan hasil dari laba operasi yang ditambah atau dikurangi dengan pendapatan atau beban lain-lain. Format dasar dari laba sebelum pajak penghasilan adalah sebagai berikut: Laba operasi Beban Lain-lain bersih Laba (Rugi) sebelum pajak d. Laba bersih Laba bersih (net income) merupakan hasil pengurangan antara laba sebelum pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan dan disesuaikan dengan pos-pos luar biasa. Pos-pos luar biasa adalah penghasilan atau bebanyang timbul dari kejadian atau transaksi yang secara jelas berbeda dari aktivitas normal perusahaan dan karenanya tidak diharapkan untuk sering kali terjadi atau terjadi secara teratur. Format dasar dari laba bersih adalah sebagai berikut: Laba operasi Biaya bunga Pajak Penghasilan (PPh) Laba bersih () ()

4 10 e. Laba per saham Laba per saham (ernings per share) adalah keuntungan yang diberikan kepada pemegang saham untuk setiap lembar saham yang dipegangnya. Laba per saham didapat dengan membagi laba bersih dengan jumlah saham yang beredar. Format dasar dari laba per saham adalah sebagai berikut: Laba bersih Jumlah saham yang beredar : Laba per saham Laba akuntansi memiliki lima karekteristik menurut Anis Chairiri dan Imam Ghozali (2001:302) yaitu (1). Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual (accrual basis) terutamayang berasal dari penjualan barang dan jasa (2). Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodisasi (3). Laba akuntansi mengacu pada kinerja perusahaan selama satu periode tertentu serta didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan pemahaman khusus tentang definisi, pengukuran dan pengakuan pendapatan. (4). Laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang biaya dalam bentuk cost histories (5). Dalam laba akuntansi diperlukan juga konsep penandingan (matching) antara pendapatan dengan biaya yang relevan dan berkaitan denganpendapatan tersebut.

5 11 2. Keunggulan dan Kelemahan Laba Akuntansi a. Keunggulan laba akuntansi adalah (1). Laba akuntansi maih bermanfaat untuk membantu menggambil keputusan ekonomi, (2). Dapat di uji kebenarannya karena didasarkan pada transaksi atau fakta aktual yang didukung bukti objektif, (3). Memenuhi kriteria konservatisme artinya laba akuntansi tidak mengakui perubahan nilai tetapi hanya mengakui laba yang direalisasi (4). Masih dipandang bermanfaat untuk tujuan pengendalian terutama untuk tanggung jawab manajemen. b. Kelemahan laba akuntansi adalah (1). Laba akuintansi gagal mengakui kenaikan nilai aktiva yang belum direalisasi dalam suatu periode karena prinsip biaya historis dan prinsip realisasi, (2). Laba akuntansi yang didasarkan pada prinsib biaya historis mempersulit perbandingan laporan keuangan karena adanya perbedaan metode perhitungan cost dan metode alokasi, (3). Laba akuntansi yang didasarkan pada prinsip realisasi, biaya historis dan konservatisme dapat menghasilkan data yang menyesatkan dan tidak relevan.

6 12 3. Pendapatan dan Beban Akuntansi Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (PSAK, 2009: par 6 nomor 23), Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Sementara itu, dalam undang-undang perpajakan No. 36 tahun 2008 menjelaskan bahwa penghasilan dalam undang-undang ini tidak memperhatikan adanya penghasilan dari sumber tertentu, tetapi adanya tambahan kemampuan ekonomis. Untuk menentukan kapan penghasilan diterima atau diperoleh undang-undang perpajakan menujukan kapan metode pembukuan yang diselenggarakan wajib pajak berdasarkan accrual basis atau cash basis. Pendekatan accrual basis mengakui penghasilan pada saat diperoleh, pendekatan cash basis mengikuti penghasilan pada saat diterima. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi keuangan (PSAK), beban mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Beban juga mencakup kerugian yang belum terealisasi, misalnya kerugian yang timbul karena selisih kurs mata uang asing.

7 13 B. Laba Fiskal 1. Pengertian laba Fiskal Untuk menentukan besarnya pajak yang harus disetor pada negara, perusahaan harus menghitung dulu besarnya laba pajak yang biasa disebut laba fiskal. Menurut IAI dalam PSAK No.46 tahun 2009 laba fiskal (taxable profit) adalah laba selama satu periode yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan yang menjadi dasar perhitungan pajak penghasilan. Laba fiskal atau yang lebih dikenal dengan Penghasilan Kena Pajak (PKP) merupakan laba yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku, yaitu Undang-Undang Pajak No.17 Tahun 2000 tentang pajak penghasilan beserta peraturan pelaksanaannya. Penghasilan Kena Pajak (PKP) berdasarkan taxability deductability, dengan prinsip ini suatu biaya baru dapat dikurangkan dari penghasilan bruto apabila pihak yang menerima pengeluaran atas biaya yang bersangkutan, melaporkannya sebagai penghasilan dan penghasilan tersebut dikenakan pajak (taxable). Untuk menghitung Penghasilan Kena Pajak (PKP) minimal ada lima komponen yang perlu diperhatikan, yaitu: a. Penghasilan yang menjadi objek pajak b. Penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak c. Penghasilan yang pajaknya dikenakan final d. Biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto e. Biaya yang tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto

8 14 Dalam rangka menghitung laba fiskal perlu dilakukan penyusuaianpenyesuain terhadap laba akuntansi sebelum pajak penghasilan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan pajak penghasilan beserta peraturan pelaksanaannya yang lebih dikenal dengan istilah rekonsiliasi fiskal. 2. Rekonsiliasi Fiskal Rekonsiliasi Fiskal dilakukan oleh wajib pajak karena terdapat perbedaan perhitungan khususnya laba menurut akuntansi (komersial) dengan menurut perpajakan (Fiskal). Laporan keuangan komersial ditunjukkan untuk menilai kinerja ekonomi dan keadaan finansial dari sektor privat, sedangkan laporan keuangan fiskal lebih ditunjukan untuk menghitung pajak. Untuk kepentingan komersial, laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip yang diterima umum yaitu Standar akuntansi Keuangan (SAK). Sedangkan, untuk kepentingan fiskal laporan keuangan disusun berdasarkan peraturan perpajakan Undang-undang Pajak Penghasilan. Proses rekonsiliasi fiskal untuk mendapatkan laba fiskal adalah sebagai berikut: a. Penghasilan atau pendapatan diklasifikasikan antara penghasilan yang bukan pajak dan penghasilan yang merupakan objek pajak b. Dari penghasilan yang merupakan objek pajak, tentukan penghasilan mana yang pengenaan pajaknya bersifat final, selebihnya merupakan penghasilan yang merupakan objek pajak yang tidak termasuk penghasilan yang permanen pajaknya bersifat final.

9 15 c. Biaya atau pengeluaran diklasifikasikan antara biaya atau pengeluaran yang tidak boleh dikurangkan Selisih antara peghasilan yang merupakan objek pajak tidak termasuk penghasilan yang pengenaan pajaknya bersifat final dengan biaya atau pengeluaran yang boleh dikurangkan merupakan laba atau rugi fiskal. C. Persistensi Laba Akuntansi Definisi persistensi laba akuntansi menurut Penman (1992) dan Wijayanti (2006) adalah revisi dalam laba akuntansi yang diharapkan dimasa mendatang (expected future ernings) yang tercermin pada laba tahun berjalan (current ernings). Persistensi laba diukur dengan melakukan regresi antara laba akuntansi sebelum pajak tahun berjalan dengan laba akuntansi sebelum pajak tahun depan. Persistensi laba merupakan salah satu alat ukur kualitas laba. Laba yang berkualitas adalah laba yang mencerminkan kelanjutan laba (sustainable earnings) dimasa depan, yang ditentukan oleh komponen akrual dan aliran kasnya. Selain itu laba akuntansi yang berkualitas adalah laba akuntansi yang yang memiliki sedikit atau tidak mengandung gangguan persepsian, dan dapat mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang sesungguhnya ( Djamaluddin, 2008). Salah satu penyebab rendahnya kualitas laba akuntansi adalah dikarenakan adanya manajemen laba. Manajemen laba didefinisikan sebagai intervensi manajemen dengan sengaja dalam proses penentuan laba, biasanya untuk memenuhi tujuan pribadi (Djamaluddin, 2008).

10 16 D. Laporan Keuangan 1. Pengertian Media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan berisikan data-data yang menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu sehingga piha-pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan dapat mengetahui keadaan keuangan dari laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan antara lain para pemilik perusahaan, manajer, perusahaan yang bersangkutan, para kreditur, investor, karyawan dan masyarakat. Laporan Keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban manajemen kepada pemakai tentang pengelolaan keuangan yang dipercayakan kepadanya. Pemakai akan membaca laporan keuangan sebagai sebuah laporan pertanggungjawaban. Menurut Harahap (2008) Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah Neraca, Laporan rugi laba, Laporan Arus Kas dan Laporan Perubahan posisi Keuangan. 2. Tujuan Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Tujuan Laporan Keuangan adalah menyediakan

11 17 informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta prubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambil keputusan. Laporan keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dan untuk memperkirakan hasil operasi serta arus kas di masa depan. Dari pengertian diatas tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumbersumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan. 3. Komponen laporan keuangan Pada waktu tertentu manajemen suatu perusahaan harus menyusun dan menyajikan laporan keuangan guna memenuhi kebutuhan para pihak yang berkepentingan atas suatu perusahaan ini. Mengenai laporan keuangan yang disajikan dan disusun oleh manajemen sesuai Ikatan Akuntan Indonesia, (2007 : 2) menyatakan Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen sebagai berikut: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. a. Neraca (Balance sheet) Neraca adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tersebut. Informasi yang dapat dilihat dari neraca antara lain adalah posisi sumber kekayaan perusahaan dan sumber pembiayaan untuk memperoleh

12 18 kekayaan perusahaan tersebut dalam suatu periode akuntansi (Triwulan, Kwartal, atau tahunan). Bentuk neraca dapat disusun dalam dua bentuk yakni: (1). Bentuk Skontro ( T ) artinya Menyusun harta perusahaan pada sisi kiri dan menyusun utang perusahaan pada sisi kanan. (2). Bentuk Staffel (Bentuk laporan) artinya Menempatkan harta perusahaan pada bagian atas neraca dan menempatkan utang serta modal perusahaan pada bagian bawah neraca. b. Laporan Laba rugi (Income Statement) Laporan laba/ rugi adalah dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsurunsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba/ rugi bersih. Laporan keuangan terdiri dari dua unsur, yaitu (1). Pendapatan (revenue) adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan perusahaan seperti penjualan barang dagang, memberikan jasa kepada pelanggan, sewa dari hak milik yang mengarah untuk mendapatkan hasil. (2.) Expenses (biaya/ beban) adalah pengeluaran uangatau prestasi yang diterima untuk menjalankan perusahaan atau proses produksi yang dipergunakan dalam rangka mendapatkan hasil tersebut.

13 19 c. Laporan Perubahan Ekuitas Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menggambarkan perubahan ekuitas sebuah perusahaan pada saat tertentu. Laporan perubahan ekuitas ini disajikan setelah diketahui kondisi laba atau rugi perusahaan. Saat tertentu disini dinyatakan sama dengan neraca di atas. d. Laporan Arus kas Laporan arus kas ( cash flow statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan. Laporan arus kas menggambarkan keadaan masa yang akan datang, karena informasinya dapat digunakan untuk melakukan prediksi dimasa yang akan datang e. Catatan atas laporan Keuangan. Catatan atas laporan keuangan adalah bagian dari laporan keuangan yang digunakan untuk memberikan penjelasan semua perkiraan yang ada dalam neraca, laba rugi, dan laporan perubahan ekuitas. Penjelasan tentang perkiraan-perkiraan seperti daftar pelanggan yang berutang ke perusahaan, jenis-jenis persediaan dan daftar aktiva tetap serta rincian perkiraan lainnya disajikan pada catatan atas laporan keuangan ini. 4. Keterbatasan Laporan Keuangan a. Ikhtisar Analisis keuangan adalah bagian penting dari manajemen usaha kecil. Pemilik bisnis sering penelaahan informasi keuangan untuk

14 20 memastikan usaha mereka menghasilkan cukup modal untuk membayar biaya dan memberikan pemilik dengan keuntungan. Sementara berbagai jenis analisis keuangan yang ada di lingkungan bisnis, analisa laporan keuangan adalah alat manajemen yang sama. Analisis laporan keuangan biasanya melibatkan review pribadi oleh pemilik bisnis informasi keuangan perusahaannya. b. Fakta Analisis laporan keuangan biasanya meliputi review kuantitatif dan kualitatif dengan pemilik bisnis. Sebuah tinjauan kuantitatif mencakup penggunaan berbagai rasio keuangan. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek, profitabilitas barang atau jasa yang dijual kepada konsumen, penggunaan aset keuangan untuk menghasilkan pendapatan dan informasi lainnya. Tinjauan kualitatif menggunakan pertimbangan pribadi atau kesimpulan ketika membuat keputusan berdasarkan informasi tersebut. c. Keterbatasan Rasio Keuangan Rasio keuangan memberikan analisis terbatas laporan keuangan perusahaan. Rasio ini menghitung indikator numerik atau nilai-nilai persentase berdasarkan informasi keuangan yang terdapat dalam laporan. Namun, indikator-indikator ini berarti sangat sedikit jika tidak dibandingkan dengan bisnis yang bersaing atau standar industri. Pemilik usaha kecil mungkin merasa sulit untuk membandingkan

15 21 informasi mereka untuk perusahaan lain dengan operasi bisnis serupa atau kewajiban keuangan. d. Review kualitatif Keterbatasan Pemilik bisnis menggunakan analisis kualitatif terhadap laporan keuangan dapat membatasi tinjauan mereka terhadap output akhir informasi keuangan. Sementara laporan keuangan biasanya menunjukkan berapa banyak keuntungan perusahaan telah dihasilkan selama suatu periode akuntansi tertentu, laporan keuangan biasanya tidak memberikan informasi yang cukup tentang efisiensi operasi bisnis. Usaha kecil sering dapat menghasilkan keuntungan meskipun terlalu banyak uang yang dihabiskan untuk menghasilkan pendapatan ini. E. Perbedaan Antara Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Laba akuntansi merupakan termonologi yang digunakan setandar akuntansi yang berarti laba bersih atau rugi bersih selama satu periode sebelum dikurangi dengan beban pajak. Disisi lain, penghasilan kena pajak atau laba fiskal merupakan terminologi pada perpajakan yang berarti laba atau rugi selama satu periode yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan menjadi dasar perhitungan pajak penghasilan. Pada tingkat perusahaan, manajemen menghitung laba perusahaan untuk tujuan setiap tahunnya, yaitu tujuan untuk pelaporan keuangan berdasarkan standar akuntansi keuangan (SAK) dan pelaporan pajak berdasarkan peraturan pajak untuk menentukan besarnya penghasilan kena

16 22 pajak (taxable income) atau laba fiskal. Peraturan pajak di Indonesia mengharuskan laba fiskal dihitung berdasarkan metode akuntansi yang menjadi dasar perhitungan laba akuntansi, yaitu metode akrual, sehingga perusahaan tidak perlu melakukan pembukuan ganda untuk dua tujuan pelaporan laba tersebut, karena setiap akhir tahun perusahaan diwajibkan melakukan rekonsiliasi fiskal untuk menentukan besarnya laba fiskal dengan cara melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap laba akuntansi berdasarkan peraturan pajak. Rekonsiliasi fiskal diakhir periode pembukuan menyebabkan terjadi perbedaan antara laba fiskal dengan laba akuntansi. Perbedaan tersebut disebabkan oleh ketentuan pengakuan dan pengukuran yang berbeda antara standar akuntansi keuangan dan pengaturan pajak. Penyebab perbedaan tersebut secara umum dikelompokkan kedalam perbedaan tetap dan perbedaan temporer atau waktu. 1. Perbedaan Tetap (Permanent Different) Perbedaan permanen adalah perbedaan-perbedaan yang disebabkan berbagai ketentuan Undang-undang perpajakan. Misalnya ada beberapa jenis pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final sehingga tidak dapat digabungkan kedalam penghasilan lainnya yang dikenakan pajak penghasilan yang tidak bersifat final. Perbedaan permanen disebabkan oleh adanya pengelompokan penghasilan dan beban oleh peraturan perpajakan. Peraturan perpajakan penghasilan kedalam dua kelompok yaitu:

17 23 a. Penghasilan yang menjadi objek pajak (taxable income) b. Penghasilan yang tidak termasuk sebagai objek pajak (non-taxable income). Penghasilan yang menjadi objek pajak (taxble income) dibedakan menjadi dua, yaitu penghasilan yang dikenakan pajak final dan penghasilan yang tidak dikenakan pajak final. Sedangkan pajak dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Pengeluaran atau beban yang boleh dikurangkan (deductible expenses) b. Pengeluaran atau beban yang tidak boleh dikurangkan (non- deductible expenses). Pada umumnya perbedaan permanen disebabkan oleh pengaturan yang berbeda, terkait dengan rekonisi penghasilan dan biaya antara Standar Akuntansi Keuangan dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang terdapat pada: (1). Pasal 4 ayat (3) (2). Pasal 9 ayat (1) dan (2) (3). Pasal Perbedaan Sementara (Temporary Different) Perbedaan sementara terjadi karena pengakuan pembebanan dalam periode yang berbeda, namun kejadian- kejadian tersebut tetap diakui baik

18 24 dalam laporan keuangan maupun dalam laporan fiskal tetapi dalam periode yang berbeda. Menurut IAI dalam PSAK No.46 tahun 2009 perbedaan sementara adalah perbedaan antara jumlah tercatat aktiva atau kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya (DPP). Perbedaan sementara dibagi menjadi dua, yaitu: a. Perbedaan sementara kena pajak (taxable temporary differences) Menurut IAI dalam PSAK No.46 tahun 2009 paragraf 7 perbedaan temporer kena pajak adalah perbedaan temporer yang menimbulkan satu jumlah kena pajak dalam perhitungan laba fiskal periode mendatang pada saat nilai tercatat asset dipulihkan atau nilai tercatat kewajiban tersebut dilunasi. b. Perbedaan sementara yang boleh dikurangkan (deductible temporary differences) Menurut IAI dalam PSAK No.46 tahun 2009 paragraf 7 perbedaan sementara yang boleh dikurangkan adalah perbedaan sementara yang menimbulkan suatu jumlah yang boleh dikurangkan dalam perhitungan laba fiskal periode mendatang pada saat nilai tercatat asset dipulihkan atau nilai tercatat kewajiban dilunasi.

19 25 Pasal- pasal yang terkait dengan perbedaan sementara, adalah: (1). Pasal 6 ayat (1) huruf (h) (2). Pasal 10 ayat (6) (3). Pasal 11 dan pasal 11 A F. Penyebab Perbedaan Antara Laba akuntansi Dan Laba Fiskal Menurut Resmi (2005) penyebab perbedaan laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal adalah karena terdapat perbedaan pengakuan prinsip; perbedaan metode dan prosedur akuntansi; perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya. Secara garis besar prinsip dasar akuntansi pajak penghasilan adalah sebagai berikut : 1. Pajak penghasilan tahun berjalan yang kurang bayar atau terutang diakui sebagai Kewajiban Pajak Kini (Hutang Pajak) sedangkan yang lebih dibayar disebut Aktiva Pajak Kini (Piutang Pajak), 2. konsekuensi pajak mendatang yang dapat didistribusikan perbedaan temporer kena pajak diakui Kewajiban Pajak Tangguhan, sedangkan efek perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan sisa kerugian belum dikompensasikan diakui Aktiva Pajak Tangguhan, 3. pengukuran kewajiban dan aktiva pajak didasarkan peraturan pajak berlaku.

20 26 Perbedaan metode dan prosedur akuntansi menurut Resmi (2005) adalah: 1. Metode penilaian persediaan. Akuntansi komersial membolehkan memilih beberapa metode penghitungan harga perolehan persediaan. Sementara itu menurut perpajakan hanya memperbolehkan metode FIFO dan Average untuk penilaian persediaan. 2. Metode penyusutan dan amortisasi. Akuntansi komersial memperbolehkan memilih metode penyusutan seperti metode garis lurus, jumlah angka tahun, saldo menurun, metode jumlah unit produksi dan lainnya. Sementara berdasarkan perpajakan hanya mengakui metode garis lurus dan saldo menurun untuk kelompok harta berwujud jenis non bangunan, sedangkan harta berwujud bangunan dibatasi hanya bisa menggunakan metode garis lurus G. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual merupakan sistematis dari tinjauan teori dan tinjauan penelitian terdahulu merupakan sistematis dari tinjauan teori dan tinjauan penelitian terdahulu. Variabel perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal merupakan variabel moderasi yang dapat mempengaruhi hubungan variabel dependen dan variabel independen menjadi positif atau negatif. Variabel laba sebelum pajak saat ini sebagai variabel independen serta variabel laba sebelum pajak yang akan datang sebagai variabel dependen. Perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal sebagai variabel moderasi dapat mempengaruhi hubungan antara laba akuntansi sebelum pajak saat ini

21 27 terhadap laba akuntansi sebelum pajak periode yang akan datang. Pengaruh yang diberikan dapat memperkuat atau memperlemah hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Persistensi laba akuntansi merupaka suatu ukuran yang dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan laba yang diperoleh sekarang dimasa depan. Hubungan dengan laba akuntansi sebelum pajak saat ini dan perbedaan dengan laba akuntansi dan laba fiskal terhadap laba akuntansi sebelum pajak periode yang akan datang dapat digambarkan sebagai berikut: Variabel Independen (X): Laba akuntansi sebelum pajak saat ini Variabel Dependen (Y): Laba akuntansi sebelum pajak periode yang akan datang Variabel Moderasi: Perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal baik perbedaan permanen maupun perbedaan sementara H. Hasil Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pihak lain yang dapat dipakai sebagai bahan kajian yang berkaitan dengan Persistensi Laba adalah:. 1. Djamaluddin dkk (2008) Penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Antara laba Akuntansi dan laba Fiskal Terhadap Persistensi laba, Akrual, dan

22 28 Arus Kas Pada perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEJ yang menggunakan sampe l 20 bank yang terdaftar di BEJ selama periode tahun 2000 sampai tahun 2005, menyimpulkan bahwa: a) Perusahan dengan large (negative) positive book-tax differences tidak terbukti secara statistik mempunyai persistensi laba akuntansi yang lebih rendah dibanding peruisahan dengan small book-tax differences. b) Perusahaan dengan large (negative) positive book- tax differences tidak terbukti secara sitatistik mempunyai persistensi komponen akrual lebih rendah dibanding perusahaan dengan small book-tax differences. Akrual tidak terbukti secara statistik dapat mempengaruhi persistensi laba.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dilaporkan melalui laporan laba rugi (Income Statement) untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dilaporkan melalui laporan laba rugi (Income Statement) untuk 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Laba Akuntansi dan Laba Fiskal Laba merupakan selisih pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan suatu perusahaan. Investor atau stakeholder melihat laba

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laba Akuntansi dan Laba Fiskal Peraturan untuk perhitungan laba untuk tujuan pelaporan keuangan tidak selalu sama dengan peraturan laba untuk tujuan perpajakan. Adapun

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERPAJAKAN

MANAJEMEN PERPAJAKAN MANAJEMEN PERPAJAKAN MODUL 11 Dosen : Jemmi Sutiono Ruang : B-305 Hari : Minggu Jam : 13:30 16:00 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2011 Manajemen Perpajakan Jemmi Sutiono Pusat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fokus utama pelaporan keuangan adalah informasi mengenai laba dan komponennya. Pihak manajemen perusahaan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian telah mengkaji tentang pengaruh book-tax differences terhadap pertumbuhan laba pada periode yang akan datang, antara lain: 1. Mark Jackson

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan dananya pada suatu perusahaan. Apabila perusahaan setiap tahun

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan dananya pada suatu perusahaan. Apabila perusahaan setiap tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Laba merupakan salah satu pertimbangan utama bagi para investor untuk menanamkan dananya pada suatu perusahaan. Apabila perusahaan setiap tahun selalu memperoleh

Lebih terperinci

Laporan Keuangan: Neraca

Laporan Keuangan: Neraca Laporan Keuangan: Neraca MATERI 1. Sifat dan kegunaan laporan keuangan 2. Jenis Laporan Keuangan 3. Isi dan Elemen Laporan Keuangan, Khusus untuk Neraca 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5. Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian adalah mengenai book tax differences. Book tax differences

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian adalah mengenai book tax differences. Book tax differences BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu isu yang berkembang di bidang analisis perpajakan yang menarik perhatian adalah mengenai book tax differences. Book tax differences adalah perbedaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Definisi Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan cara utama dengan format format standar untuk mengomunikasikan informasi keuangan kepada pihak luar

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. pajak ini dikenakan atas laba kena pajak perusahaan. diperolehnya dalam tahun pajak.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. pajak ini dikenakan atas laba kena pajak perusahaan. diperolehnya dalam tahun pajak. 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 1.1 Tinjauan Teoritis 1.1.1 Pengertian Pajak Penghasilan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2010:46), Pajak Penghasilan adalah pajak yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Ni Putu Lestari dan I.G.A.M Asri Dwija Putri (2015)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Ni Putu Lestari dan I.G.A.M Asri Dwija Putri (2015) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu 1. Ni Putu Lestari dan I.G.A.M Asri Dwija Putri (2015) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh book-tax difference yang dikelompokkan atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang

BAB I PENDAHULUAN. orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang dengan tidak mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA. dikenakan atas laba kena pajak perusahaan. yang diterima atau yang diperolehnya dalam tahun pajak.

BAB II TELAAH PUSTAKA. dikenakan atas laba kena pajak perusahaan. yang diterima atau yang diperolehnya dalam tahun pajak. BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Pajak Penghasilan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2010:46), Pajak Penghasilan adalah pajak yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stakeholder maupun pihak manajemen perusahaan. Menurut Statement of

BAB I PENDAHULUAN. stakeholder maupun pihak manajemen perusahaan. Menurut Statement of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laba yang disajikan dalam laporan keuangan merupakan suatu indikator dalam menilai kinerja pihak manajemen. Informasi laba merupakan hal yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan akan berupaya untuk menunjukkan kinerja yang baik. Kinerja suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan akan berupaya untuk menunjukkan kinerja yang baik. Kinerja suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Manajemen Laba. Manajemen sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas kinerja perusahaan akan berupaya untuk menunjukkan kinerja yang baik. Kinerja suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemakai laporan keuangan lainnya, Statement of Financial Accounting Concept (SFAC)

BAB I PENDAHULUAN. pemakai laporan keuangan lainnya, Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memberikan perlindungan dan kepastian bagi para investor, kreditor, dan para pemakai laporan keuangan lainnya, Statement of Financial Accounting Concept (SFAC)

Lebih terperinci

BAB I. atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu

BAB I. atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat sehingga dapat memberikan informasi atau gambaran suatu keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan Menurut kamus akuntansi edisi kedua oleh Abdullah (1993:176), laporan keuangan adalah laporan-laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat tiga tujuan pelaporan keuangan menurut Statement of Financial

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat tiga tujuan pelaporan keuangan menurut Statement of Financial BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Terdapat tiga tujuan pelaporan keuangan menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 8 Bab 1 : 1. menyediakan informasi keuangan bagi pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. standar akuntansi keuangan. Book tax differences tersebut berpengaruh besar

BAB I PENDAHULUAN. standar akuntansi keuangan. Book tax differences tersebut berpengaruh besar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah Satu isu yang menarik di Indonesia dari tahun ke tahun yaitu book tax differences (BTD) yaitu perbedaan antara pendapatan kena pajak menurut peraturan

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Laba Akrual terhadap Persistensi Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

Lebih terperinci

PENERAPAN PSAK NO. 46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN TERHADAP KOREKSI FISKAL

PENERAPAN PSAK NO. 46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN TERHADAP KOREKSI FISKAL INFOKAM Nomor I / Th. II / Maret / 06 1.. PENERAPAN PSAK NO. 46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN TERHADAP KOREKSI FISKAL Oleh : Sri Supatmi ) Abstraksi PSAK No 46 Tahun 2004 mengatur perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan memegang peranan penting yang memberikan berbagai informasi tentang kegiatan operasional perusahaan bagi bermacam-macam

Lebih terperinci

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan keuangan diterbitkan oleh perusahaan merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPTOTESIS PENELITIAN. Teori adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPTOTESIS PENELITIAN. Teori adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPTOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep Teori adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang sistematis yang digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutang dan yang telah dibayar sebagai mana telah ditentukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. terutang dan yang telah dibayar sebagai mana telah ditentukan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia adalah self assesment system. Sistem pemungutan pajak tersebut mempunyai arti bahwa penentuan penetapan besarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan go public pada Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan go public pada Bursa Efek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan go public pada Bursa Efek Indonesia (BEI) umumnya terdiri dari neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: 02 Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi Idik Sodikin,SE,MBA,MM Pendahuluan Apa yang yang dimaksud Laporan Keuangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan keuangan Akuntansi pada tingkatan manajerial, adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, penganalisisan dan pengkomunikasian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak menarik perhatian adalah book-tax differences yaitu perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak menarik perhatian adalah book-tax differences yaitu perbedaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu isu yang berkembang mengenai analisis peraturan perpajakan yang banyak menarik perhatian adalah book-tax differences yaitu perbedaan antara penghasilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Laporan Arus Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan operasi usahanya akan mengalami arus masuk kas (cash inflows) dan arus keluar (cash outflows).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan (Agency Theory) menyebutkan bahwa hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Agar tercapainya tujuan tersebut tentu saja peran pemerintah sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN Agar tercapainya tujuan tersebut tentu saja peran pemerintah sangat diperlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang berkembang tentunya Indonesia masih harus melakukan banyak pembangunan di berbagai bidang dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan bagi perusahaan, pajak merupakan biaya dan juga pengeluaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan bagi perusahaan, pajak merupakan biaya dan juga pengeluaran yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak bagi pemerintah merupakan sumber pendapatan yang digunakan untuk kepentingan bersama. Semakin besar jumlah pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak (badan maupun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan yang memuat informasi mengenai perolehan laba yang ditunjukkan dengan laba bersih pada perhitungan laba rugi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal perusahaan. Mereka selalu menggunakan laba sebagai

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal perusahaan. Mereka selalu menggunakan laba sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Laba merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang mendapat banyak perhatian bagi para pengguna informasi laporan keuangan, baik pihak internal maupun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Perbedaan Laporan Keuangan Akuntansi dan Laporan Keuangan Fiskal Manajemen wajib membuat laporan keuangan dalam rangka melaporkan kondisi perusahaan dalam periode tertentu. Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Signaling Theory 2.1.1. Pengertian Signaling Theory Menurut Jama an (2008) Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar belakang masalah

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar belakang masalah BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar belakang masalah Laporan keuangan memuat informasi mengenai kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan yang dihasilkan oleh proses akuntansi bertujuan memberikan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (principal) dengan manajemen (agent). Teori ini menjelaskan bahwa hubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (principal) dengan manajemen (agent). Teori ini menjelaskan bahwa hubungan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Agensi Teori agensi merupakan teori yang mengungkapkan hubungan antara pemilik (principal) dengan manajemen (agent). Teori ini menjelaskan bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam laba akuntansi yang diharapkan dimasa mendatang (expected future

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam laba akuntansi yang diharapkan dimasa mendatang (expected future BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Persistensi Laba Definisi persistensi laba menurut Penman (2001:340) adalah revisi dalam laba akuntansi yang diharapkan dimasa mendatang (expected future

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain. Untuk dapat melakukan aktivitasnya dan dapat bersaing dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain. Untuk dapat melakukan aktivitasnya dan dapat bersaing dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini dunia usaha sedang menghadapi krisis keuangan yang cukup hebat. Hal ini mengakibatkan banyak perusahaan besar yang gulung tikar alias

Lebih terperinci

BAB II. yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Sedangkan menurut Hendra (2010

BAB II. yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Sedangkan menurut Hendra (2010 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Harahap (2013 : 1) laporan keuangan adalah media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pajak a. Pengertian Pajak Menurut Mardiasmo (2001;15), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan

Lebih terperinci

Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak

Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak 1. Konsep laporan keuangan 2. Laba akuntansi dan arus kas bersih 3. Modifikasi data akuntansi untuk pengambilan keputusan manajerial Muniya Alteza Laporan Keuangan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain menjadi bahan rujukan dan dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini. Berikut ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lagi bahwa akuntansi disebut sebagai bahasa dari keputusan-keputusan. Hal ini

BAB II LANDASAN TEORI. lagi bahwa akuntansi disebut sebagai bahasa dari keputusan-keputusan. Hal ini BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis. Tetapi alangkah lebih baik lagi bahwa akuntansi disebut sebagai bahasa dari keputusan-keputusan.

Lebih terperinci

Tujuan Akuntansi Pajak a. Dasar menghitung PKP b. Menghitung harga perolehan c. Menghitung penyerahan barang kena pajak d. Menghitung besarnya pajak y

Tujuan Akuntansi Pajak a. Dasar menghitung PKP b. Menghitung harga perolehan c. Menghitung penyerahan barang kena pajak d. Menghitung besarnya pajak y PENGERTIAN AKUNTANSI PAJAK Akuntansi Pajak adalah - sekumpulan prinsip, - standar, - perlakuan akuntansi lengkap yang digunakan oleh Wajib Pajak sebagai landasan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya

Lebih terperinci

Modul 1. Laporan Keuangan dan lingkungan pelaporan

Modul 1. Laporan Keuangan dan lingkungan pelaporan Modul 1. Laporan Keuangan dan lingkungan pelaporan A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengethaui tingkat profitabilitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI A. Penggolongan Akun / Perkiraan Pengertian Akun / rekening (account) adalah tempat untuk mencatat perubahan setiap laporan yang setiap saat dapat menunjukkan saldo pos tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan memiliki kewajiban dalam melaporkan pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan memiliki kewajiban dalam melaporkan pertanggungjawaban BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Perusahaan memiliki kewajiban dalam melaporkan pertanggungjawaban keuangan mereka dalam bentuk laporan keuangan. Penyusunan laporan keuangan dengan dasar akrual yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dengan mengadakan analisis atau interprestasi terhadap data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dengan mengadakan analisis atau interprestasi terhadap data BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Gambaran tentang perkembangan finansial dari suatu perusahaan dapat diperoleh dengan mengadakan analisis atau interprestasi terhadap data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Laba 1. Pengertian dan Karakteristik Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 ( Revisi 2009 ) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang mendapat banyak

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang mendapat banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laba merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang mendapat banyak perhatian dan banyak penelitian membuktikan adanya hubungan antara laba dengan return

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Laporan Keuangan Di dalam mengamati perkembangan suatu perusahaan, salah satu aspek yang paling penting adalah Bidang Keuangannya. Dengan melihat aspek keuangan suatu perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka a. Teori Kebijakan Deviden Deviden adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. kebijakan akuntansi oleh manajer dan bagaimana manajer akan merespon

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. kebijakan akuntansi oleh manajer dan bagaimana manajer akan merespon BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Akuntansi Positif Teori akuntansi positif merupakan teori yang memprediksi tindakan pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan ekonomi suatu negara. Pajak juga bermanfaat bagi pertumbuhan pembangunan yang diutamakan bagi kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian terhadap kondisi. Pengertian laporan keuangan menurut beberapa ahli :

BAB II LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian terhadap kondisi. Pengertian laporan keuangan menurut beberapa ahli : BAB II LANDASAN TEORI II.1 Laporan Keuangan II.1.1 Definisi Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori Stakeholder, Persistensi Laba, Book Tax Differences, Large Positive Book

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori Stakeholder, Persistensi Laba, Book Tax Differences, Large Positive Book BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Bab ini memuat uraian teori-teori yang mendukung penelitian ini. Teoriteori yang digunakan sebagai acuan dalam memecahkan permasalahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laba merupakan salah satu informasi potensial terkandung dalam laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan karena memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan sering menggunakan laba sebagai dasar pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan sering menggunakan laba sebagai dasar pengambilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi tentang laba (earnings) mempunyai peran sangat penting bagi pihak yang berkepentingan terhadap suatu perusahaan. Pihak internal dan eksternal perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Mickling (1976) menjelaskan hubungan keagenan di dalam teori agency (agency

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Mickling (1976) menjelaskan hubungan keagenan di dalam teori agency (agency BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Teori Keagenan (Agency Theory) Agency theory secara formal berasal pada awal tahun 1970an. Jansen dan Mickling (1976) menjelaskan hubungan keagenan

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana dalam proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Lebih terperinci

ACCOUNTING FOR INCOME TAX

ACCOUNTING FOR INCOME TAX ACCOUNTING FOR INCOME TAX PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK PAJAK PENGHASILAN Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi KELOMPOK 4 Putri Nurfidina C11149014 Dwi Apriani C11149016 Pahlawanita Salsa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Financial distress merupakan kondisi saat keuangan perusahaan dalam keadaan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Financial distress merupakan kondisi saat keuangan perusahaan dalam keadaan BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Financial Distress Financial distress merupakan kondisi saat keuangan perusahaan dalam keadaan tidak sehat atau krisis. Kondisi financial distress

Lebih terperinci

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII :

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII : PRESENTASI VIII : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KOMPONEN UTAMA : RASIO KEUANGAN INFORMASI KEUANGAN SELURUH INFORMASI YANG SECARA SIGNIFIKAN MENGANDUNG DAN MENGEDEPANKAN ASPEK-ASPEK KEUANGAN DENGAN TUJUAN UNTUK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang semakin kompleks

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Ekonomi & Bisnis Riska Rosdiana SE., M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengertian Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasca adopsi penuh International Financial Reporting Standards (IFRS) di tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pasca adopsi penuh International Financial Reporting Standards (IFRS) di tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca adopsi penuh International Financial Reporting Standards (IFRS) di tahun 2012, standar akuntansi keuangan direvisi secara berkesinambungan, baik berupa penyempurnaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana atau alat komunikasi perusahaan dengan pihak-pihak lain.

BAB I PENDAHULUAN. sarana atau alat komunikasi perusahaan dengan pihak-pihak lain. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT ANALISA LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan diperoleh dari laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan diperoleh dari laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan. Laporan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengambilan keputusan di dalam suatu perusahaan selalu membutuhkan informasi, baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan. Informasi keuangan diperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan dan sebagai bentuk mempertanggung jawabkan

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu isu yang menarik saat ini di Indonesia adalah book tax gap yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu isu yang menarik saat ini di Indonesia adalah book tax gap yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu isu yang menarik saat ini di Indonesia adalah book tax gap yaitu perbedaan antara pendapatan kena pajak menurut peraturan perpajakan dan pendapatan sebelum

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Tujuan dan Karakteristik Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan unsur yang sangat penting dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu informasi yang dilaporkan dalam laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu informasi yang dilaporkan dalam laporan keuangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu informasi yang dilaporkan dalam laporan keuangan adalah laba. Laba merupakan selisih pengukuran pendapatan dan biaya secara akrual, laba juga dimaknai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang akan digunakan untuk menuju kemandirian pembiayaan pembangunan. Sebagai bagian dari perekonomian

Lebih terperinci

lokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai

lokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai A. Tinjauan Teoritis 1. Pertumbuhan Perusahaan Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size. Pertumbuhan perusahaan pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Laba Laba memiliki peranan penting dalam setiap pengambilan keputusan. Oleh karena itu manajer akan menentukan kebijakan akuntansi dalam pengelolaan laba agar terlihat

Lebih terperinci

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya 8 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Peraturan Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 04/Per/M.Kukm/Vii/2012, Koperasi adalah :

Lebih terperinci