PROFIL PERILAKU SOSIAL REMAJA DI RT 02 / RW 04 KELURAHAN LAMBUNG BUKIT KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL Oleh : TRI MULYATI. M 10060129 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015
PROFIL PERILAKU SOSIAL REMAJA DI RT 02 / RW 04 KELURAHAN LAMBUNG BUKIT KECAMATAN PAUH KOTA PADANG Oleh: Tri Mulyati. M Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research was done because the social behavior development of teenagers toward each other and their social environment was still low. This research aimed at describing the profile of teenagers social behavior development at RT 02 / RW 04 Kelurahan Lambung Bukit Kecamatan Pauh Kota Padang. The limitations of the problem were (1) the form of role behavior tendency, (2) the form of behavior tendency in social relations, and (3) the form of expressive behavior tendency. The design of the research was descriptive research. The population was 50 teenagers at RT 02 / RW 04 Kelurahan Lambung bukit Kecamatan Pauh Kota Padang. They were chosen by using the total sampling technique. The instrument of te research was questionnaire. The questionnaire was analyzed by using the percentage technique. The findings of the research showed that in general, the profil of the teenagers social behavior development was categorized as pretty strong. The findings wer based on three sub-variables, which were (1) the form of role behavior tendency that was categorized as pretty strong with the percentage of 57.78%, (2) the form of behavior tendency in social relations that was categorized as pretty strong with the percentage of 66.67%, and (3) the form of expressive behavior tendency that was categorized as pretty strong with the percentage of 48.89%. PENDAHULUAN Saat ini terjadinya fenomena yang sangat memprihatinkan dikalangan remaja. Fenomena tersebut merupakan permasalahan perilaku sosial remaja yang sering kali terjadi dari waktu ke waktu yang cenderung meningkat, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan dengan yang lainnya, karena manusia itu akan melakukan tindakan-tindakan. Tindakan tersebut dapat menguntungkan diri sendiri maupun orang lain, tetapi dapat merugikan bagi dirinya dan membahayakan terhadap orang lain. Saefullah (2012: 267-268) menyatakan tentang perkembangan sosial sebagai berikut: Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial atau proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi, meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama. Pada masa remaja berkembang kemampuan untuk memahami orang lain sebagai individu yang unik, baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat, nilai-nilai atau perasaan sehingga mendorong remaja untuk bersosialisasi lebih akrab dengan lingkungan sebaya atau
lingkungan masyarakat, baik melalui persahabatan atau percintaan. Taylor (1994: 3-4) berpendapat bahwa Perilaku sosial adalah fundamental pertukaran perilaku tanpa memperhatikan isi perilaku, sedangkan pertukaran sosial adalah pengenalan konsepsi terminologi atau pengertian baru untuk mendeskripsikan interaksi sosial dan diharapkan para remaja memiliki perilaku sosial yang benar dalam lingkungan masyarakat. Perilaku sosial adalah bagaimana seseorang mempersepsikan orang lain dalam situasi sosial, dan bagaimana merespon terhadapnya, dan mereka terhadap kita, serta bagaimana orang dipengaruhi oleh situasi sosial. Namun, dapat terjadi pada remaja yang melanggar perilaku sosial dilingkungan masyarakat untuk dapat melaksanakan tanggung jawab para remaja harus bisa menjalani proses pendidikan dalam masyarakat. Salah satu usaha yang telah dilakukan masyarakat adalah memberikan bimbingan dan ajaran untuk dapat berperilaku sosial serta interaksi dengan sesama manusia dengan baik, karena remaja harus melalui proses pendidikan dalam lingkungan masyarakat untuk dapat memperoleh perilaku yang baik. Kecenderungan perilaku peran remaja sering kali mendekati perilaku yang bernilai negatif karena semakin berkembangnya gaya hidup manusia. Berkembangnya gaya hidup para remaja sering kali bertingkah laku yang bersifat negatif dan sering menjalani pergaulan bebas, semakin berkembangnya era globalisasi gaya hidup dan perilaku para remaja-remaja saat ini, di dalam suatu pergaulan remaja Indonesia sudah tercampur dengan gaya pergaulan dan budaya dari luar. Perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditunjukkan oleh seseorang sehingga dapat disebut dengan sesuatu tindakan sosial yang amat mendasar oleh sebagian manusia tindakan manusia tidak sama dengan perilaku sosial karena, perilaku manusia adalah perilaku yang khusus ditunjukkan oleh manusia (Al - Mighwar, 2006: 152-153). Bentuk perilaku diantaranya, agresi, marah, kecemasan tak berdaya, regresi (kemunduran perilaku), fiksasi, represi (menekan perasaan), rasionalisasi (mencari alasan), proyeksi (melempar kesalahan pada lingkungan), sublimasi (menyalurkan hasrat dorongan pada objek yang sejenis), kompensasi (menutupi kelemahan atau kegagalan dengan sukses dibidang lain), berfantasi (dalam angan-angannya seakan-akan ia dapat mencapai tujuan yang diharapkan) Syamsu (2009: 124-125). Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 23 Maret 2014 di RT 02 / RW 04 Kelurahan Lambung Bukit Kecamatan Pauh Kota Padang maka dapat di lihat tindakan atau perilaku remaja di masyarakat diantaranya, remaja sering melawan kepada orang tua dan masyarakat, tidak menghormati orang tua, memusuhi orang tua dan warga sekitar, mengejek-ejek warga dengan perkataan yang tidak baik. Selain sikap melanggar sosial yang dilakukan terhadap orang tua dan warga remaja sering berbohong (meminta uang pada orang tuanya dengan alasan untuk membayar uang SPP namun dipergunakan untuk membeli rokok dan berfoya-foya), keluyuran setiap malam,
suka berkelahi dengan remaja lainnya dan kebut-kebutan membawa motor. Berdasarkan hasil wawancara 23 Maret 2014 dengan beberapa orang masyarakat di RT 02 / RW 04 Kelurahan Lambung Bukit Kecamatan Pauh Kota Padang, bahwa remaja pada saat sekarang ini banyak menunjukan perilaku yang tidak baik, remaja sering melakukan perilaku yang bernilai negatif seperti, meminta uang kepada orang tuanya dengan suara yang keras yang menimbulkan terganggunya masyarakat disekitarnya dan perkelahian yang sering terjadi antar remaja di kelurahan lambung bukik disebabkan oleh interaksi sosial remaja yang satu dengan yang lainnya masih belum terbentuk dengan baik. Kemudian remaja sering pergi keluar rumah tanpa pamit pada orang tuanya (keluyuran), adanya remaja yang terpengaruh oleh teman sebayanya untuk tidak pergi sekolah, mereka sering melanggar aturan berlalu lintas dengan mengendarai sepeda motor secara ugalugalan dan suka melakukan kejahatan. Berdasarkan fenomena di atas penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian terhadap Profil Perilaku Sosial Remaja di RT 02 / RW 04 Kelurahan Lambung Bukit Kecamatan Pauh Kota Padang. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang di kemukakan di atas maka peneliti membatasi permasalah pada penelitian ini yaitu: 1. Gambaran umum perilaku sosial remaja di kelurahan lambung bukik kecenderungan perilaku peran. 2. Gambaran umum perilaku sosial remaja di kelurahan lambung bukik kecenderungan perilaku dalam hubungan sosial. 3. Gambaran umum perilaku sosial remaja di kelurahan lambung bukik kecenderungan perilaku ekspresif. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan : 1. Gambaran umum Perilaku Sosial Remaja di Kelurahan Lambung Bukit kecenderungan perilaku peran. 2. Gambaran umum Perilaku Sosial Remaja di Kelurahan Lambung Bukit kecenderungan perilaku dalam hubungan sosial. 3. Gambaran umum Perilaku Sosial Remaja di Kelurahan Lambung Bukit kecenderungan perilaku ekspresif. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada tanggal 23 Maret 2014. Sedangkan tempat atau lokasi untuk melaksanakan penelitian adalah di RT 02 / RW 04 Kelurahan Lambung Bukit Kecamatan Pauh Kota Padang. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, yang biasa disebut juga penelitian taksonomik ( taxonomic research), untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau kenyataan sosial dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang
berkenaan dengan masalah dan unit yang di teliti.. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah remaja yang ada di RT 02 / RW 04 Kelurahan Lambung Bukit Kecamatan Pauh Kota Padang, yang berjumlah 50 (lima puluh) orang remaja. Penarikan Sampel untuk penelitian ini adalah remaja yang ada di RT 02 / RW 04 Kelurahan Lambung Bukit Kecamatan Pauh Kota Padang, dengan jumlah 50 orang karena subjek penelitian ini kurang dari 100 orang maka semua subjek dijadikan sampel. Sebagaimana Suharsimi Arikunto (2002: 112) menjelaskan bahwa apabila subjek kurang dari 100, lebih baik di ambil semua sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dinamakan dengan teknik Total Sampling. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket (questionnaire). Teknik Analisis Data Pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul melalui angket. Data yang terkumpul melalui angket di olah dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Memeriksa kelengkapan isi (angket) yang telah diterima melalui penelitian sampel. b. Membuat tabel pengolahan berdasarkan pertanyaan penelitian. c. Mencari dan menghitung jumlah serta memasukan data dalam tabel pengolahan. d. Menghitung persentase masingmasing frekuensi yang diperoleh. HASIL PENELITIAN Penelitian tentang profil perilaku sosial remaja di RT 02 / RW 04 Kelurahan Lambung Bukit Kecamatan Pauh Kota Padang, secara umum profil perilaku sosial remaja diketahui bahwa 31 dari 50 responden (6 8,89%) menyatakan bahwa profil interaksi sosial remaja tergolong cukup kuat. Hal tersebut dapat dilihat dari setiap sub variabel yang menunjukkan bahwa bentuk kecendrungan perilaku peran diketahui 26 dari 50 responden (57,78%) menyatakan bahwa profil perilaku sosial remaja tergolong cukup kuat, bentuk kecendrungan peilaku dalam hubungan sosial diketahui 30 dari 50 responden (66,67%) menyatakan profil perilaku sosial remaja tergolong cukup kuat, bentuk kecendrungan perilaku ekspresif di ketahui 22 dari 50 responden (48,89%) menyatakan profil perilaku sosial remaja tergolong cukup kuat. Meskipun gambaran secara umum profil perilaku sosial remaja tergolong kuat, tetapi agar interaksi sosial cukup kuat masingmasing remaja baik yang laki-laki maupun yang perempuan agar lebih menjalin hubungan sosial yang lebih baik. 1. Bentuk Kecenderungan Perilaku Peran Berdasarkan hasil pengolahan data tentang profil perilaku sosial remaja dilihat dari bentuk kenderungan perilaku peran berada pada kategori cukup kuat dengan persentase 57,78% sebanyak 26 responden. 2. Bentuk Kecenderungan Perilaku dalam Hubungan Sosial
Berdasarkan hasil pengolahan data tentang bentuk kecenderungan perilaku dalam hubungan sosial tergolong pada kategori cukup kuat dengan persentase 66,67% sebanyak 30 responden. 3. Bentuk Kecenderungan Perilaku Ekspresif Berdasarkan hasil pengolahan data tentang bentuk kecenderungan perilaku dalam hubungan sosial tergolong pada kategori cukup kuat dengan persentase 48,89% sebanyak 22 responden. PENUTUP Simpulan Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulan sebagai berikut: Profil perilaku sosial remaja di RT 02 / RW 04 Kelurahan Lambung Bukit Kecamatan Pauh Kota Padang. 1. Bentuk kecendrungan perilaku peran terkait dengan sifat pemberani, sifat berkuasa, sifat patuh, sifat inisiatif secara sosial dan sifat mandiri. 2. Bentuk kecendrungan perilaku dalam hubungan sosial terkait dengan dapat diterima, suka bergaul, sifat ramah dan simpatik. 3. Bentuk kecendrungan perilaku ekspresif terkait dengan sifat suka bersaing, sifat agresif dan suka pamer atau menonjolkan diri. Saran 1. Remaja Remaja, agar dapat menjadi bahan masukan untuk mengatasi/menghindari perilaku sosial yang bermasalah pada masa pubertas. 2. Orang Tua Orang tua, agar dapat membantu dan menambah wawasan dalam mengentaskan masalah yang dihadapi oleh anaknya yang berusia remaja. 3. Masyarakat Masyarakat, dapat membantu memberikan masukan pada remaja disekitar lingkungan untuk mengatasi perilaku sosial remaja bermasalah. 4. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling, agar dapat menambah dan mengembangkan ilmu mengenai perilaku sosial remaja tentang hubungan perhatian orang tua terhadap perilaku remaja. 5. Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya, penulis mengharapkan skripsi ini bisa bermanfaat sebagai pedoman dalam melakukan penelitiaan selanjutnya dengan meneliti berbagai variabel yang berbeda dengan variabel penelitian ini. KEPUSTAKAAN Al-Mighwar, Muhammad. (2006). Psikologi Remaja. Bandung : Pustaka Setia Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Saefullah. (2012). Psikologi Perkembangan dan Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Syamsu. (2009). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Edisi X. Bandung: Remaja Rosdakarya. Taylor, S.E. et al. 1994. Social Psychology. Edisi ke-8. New Jersey: Prentice Hall. Yusuf, A. Muri. (2005). Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.