BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dimengerti oleh lawan bicara. Kata-kata tersebut terkadang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki ciri khas atau karakteristik tersendiri. Setiap bahasa juga

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa Jepang terdapat banyak sekali kata-kata yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat luas dan dapat juga membantu seseorang untuk

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Kata adalah satuan terkecil dalam kalimat yang dapat berdiri sendiri dan

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri misalnya bahasa Jepang yang memiliki ciri khas yang sangat menonjol dari

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam gramatika suatu bahasa, terdapat penggunaan adverbia. Adverbia

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Seperti yang dikatakan oleh P.W.J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau

Bab 2. Landasan Teori

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. menguasai berbagai bahasa sebagai sarana penunjang hubungan kerjasama

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. terciptanya interaksi antara manusia dengan sesamanya. Tanpa bahasa, manusia tidak

Bab 2 Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. Jepang, yang di dalamnya terdapat unsur-unsur atau kaidah-kaidah yang berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

BAB I PENDAHULUAN. karena setiap bahasa di dunia ini pasti memilikinya. Meskipun suatu kata mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. terkadang masyarakat lebih memilih menggunakan idiom untuk menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus.

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. tteyuuka~, yabai~, mecha~, sugoi~, maji~, dan zenzen~ semuanya

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB 2 LANDASAN TEORI. Penulis akan membagi teori yang dipakai dalam penelitian ini menjadi 5 bagian, yaitu: 2.1 Teori Pragmatik

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Dalam kehidupan

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan salah satu unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya. Menurut Kridalaksana (2001:21), bahasa adalah sistem lambang

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Definisi bahasa menurut Kridalaksana (2001 : 27) adalah sistem lambang

Bab 2. Landasan Teori. dengan sendirinya dapat menjadi predikat, contoh : suatu kalimat. Keiyoushi memiliki beberapa perubahan bentuk.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

BAB 2. Landasan Teori

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

DIKTAT KULIAH. Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 日本語研究者教材開発室

Bab 2. Landasan Teori. Secara umum pembagian kelas kata dalam bahasa Jepang disebut dengan hinshi.

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, atau berkomunikasi satu sama lain. Dengan demikian bahasa

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

PENGGUNAAN SINONIM TAISETSU, JUUYOU DAN DAIJI SKRIPSI OLEH EDI ABDUL BASRI NIM

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi sehari hari, seringkali muncul pengutaraan kalimat

GAIRAIGO DALAM KOMIK GALS! VOLUME 1 DAN 2 KARYA MIHONA FUJII SKRIPSI OLEH : FIRDA NUR AMALINA NIM

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kutipan di atas, dapat dikatakan bahwa たび tabi beberapa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan, manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi sangat penting untuk menjalin hidup dan hubungan antarmanusia. Bahasa merupakan rangkaian kata yang membentuk kalimat sehingga dapat dimengerti oleh lawan bicara. Kata-kata tersebut terkadang merupakan kata yang berbeda namun mempunyai arti yang sama. Dalam bahasa Indonesia, kata yang mempunyai arti sama disebut dengan sinonim. Menurut Tarigan (1985:17), sinonim adalah kata-kata yang mengandung makna pusat yang sama tetapi berbeda dalam nilai rasa, seperti dalam contoh berikut ini: 1. a. Anak itu pintar. b. Anak itu pandai. 2. a. Lelaki yang berdiri di sana sangat gagah. b. Lelaki yang berdiri di sana sangat kuat. Pada contoh kalimat 1 secara umum mempunyai makna bahwa anak tersebut berotak encer. Namun pada kalimat 1.a, pintar mempunyai makna cakap (KBBI, 2001:877), sedangkan pada kalimat 1.b pandai mempunyai makna cepat menangkap pelajaran dan mengerti sesuatu (KBBI, 2001:820). Begitu pula dengan contoh 2. Secara umum, kalimat 2 mempunyai makna bahwa lelaki tersebut bertubuh kuat. 2.a gagah memiliki arti besar dan tegap serta kuat (KBBI, 2001:326), sedangkan kuat mempunyai arti banyak tenaganya, mampu mengangkat (mengangkut dsb) banyak (KBBI, 2001:604). 1 Universitas Kristen Maranatha

Sama halnya dengan bahasa Indonesia, dalam bahasa Jepang pun terdapat berbagai kata yang memiliki arti sama yang disebut dengan ruigigo ( 類義語 ). Menurut Tokugawa dan Miyajima (1972:3) ruigigo adalah sebagai berikut: 類義語というのは 意味が同じか またはよく似ている単語のことある Ruigigo to iu no wa, imi ga onajika, mata wa yoku niteiru tango no koto aru. Ruigigo adalah perbendaharaan kata yang memiliki arti yang sama atau menyerupai. Ruigigo dalam bahasa Jepang terdapat dalam berbagai kelas kata (hinshibunrui). Misalnya dalam kata kerja (doushi), 学ぶ yaitu manabu belajar dan 習う yaitu narau menerima pelajaran, seperti dalam contoh kalimat berikut ini: 3. a. ( 私は ) 大学で哲学を学ぶ (Watashi wa) daigaku de tetsugaku wo manabu. (Saya) menerima pelajaran filosofi di Sekolah Tinggi. b.( 私は ) 大学で哲学を習う (Shogakukan,1994:622) (Watashi wa) daigaku de tetsugaku wo narau. (Saya) mempelajari filosofi di Sekolah Tinggi. Pada contoh kalimat 3 secara umum mempunyai makna bahwa saya sedang belajar filosofi. Namun pada kalimat 3.a, 学ぶ mempunyai makna 教 えてもらったり 見習ったりして 知識や技術を身につける menerima pelajaran dengan melihat dan mempelajari, menggunakan pengetahuan dan teknik (Hayashi dkk,1993:935), sedangkan pada kalimat 3.b, 習う mempunyai makna ものの実際のやり方を人から教えてもらう diajarkan cara untuk melakukan sesuatu dengan benar oleh orang lain (Hayashi dkk,1993:740). 2 Universitas Kristen Maranatha

Ruigigo juga terdapat pada kata sifat (keiyoushi), misalnya 美しい yaitu utsukushii indah dan きれい yaitu kirei cantik. Contoh: 4. a. 声が美しい (Hayashi dkk,1993:85) Koe ga utsukushii. Suaranya indah. b. きれいな声 (Hayashi dkk,1993:264) Kireina koe. Suara yang indah. Pada contoh kalimat 4 secara umum mempunyai makna bahwa suara tersebut indah. Namun pada kalimat 4.a, 美しい mempunyai makna 見たり聞 いたりするものが 人の心をとらえるほど 心よい感じである dengan mendengar dan melihat, dapat mengambil hati orang, ada perasaan baik di hati (Hayashi dkk,1993:85), sedangkan pada kalimat 4.b, きれい mempunyai makna すっきりと美しくととのっていて こころよい benar-benar indah, enak di hati (Hayashi dkk,1993:264). Menurut Tsujimura (1996:307): Kirei pretty and utsukushii beautiful share a very similar meaning. Synonims do not have to share part of speech categories, as the first example mentioned above illustrates: kirei pretty is and adjectival noun while utsukushii beautiful is an adjective. Kirei cantik dan utsukushii indah memiliki makna yang sangat mirip. Sinonim tidak harus selalu terbagi dalam kategori pembicaraan, seperti dalam contoh pertama yang disebutkan di atas mengilustrasikan: kirei cantik adalah nomina adjektifal sedangkan utsukushii indah adalah adjektif. Adapun ruigigo yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah ruigigo dalam kelas kata fukushi (adverbia). Menurut Tomita (1991:23): 用言 ( 動詞 形容詞 1 形容詞 2) について その用言の様子や状況 程度など表す単語を副詞と言います Yougen (doushi, keiyoushi 1, keiyoushi 2) ni tsuite, sono yougen no youshi ya joukyou, teido nado arawasu tango wo fukushi to iimasu. 3 Universitas Kristen Maranatha

Mengenai yougen (kata yang dapat berkonjugasi, doushi, keiyoushi, keiyoudoushi), perbendaharaan kata yang melambangkan youshi (situasi), joukyou (keadaan), teido (derajat) dan lain-lain dari yougen disebut fukushi. Di dalam fukushi, terdapat beberapa kata yang maknanya mirip atau menyerupai, akan tetapi nuansa maknanya berbeda. Misalnya pada contoh berikut: 5. a. 大変面白い話 Taihen omoshiroi hanashi. Pembicaraan yang luar biasa menarik. b. とても面白い話 (Shogakukan,1994:1005) Totemo omoshiroi hanashi. Pembicaraan yang sangat menarik. Pada contoh kalimat 5 secara umum memiliki arti yang sama, yaitu pembicaraan yang sangat menarik. Namun pada kalimat 5.a 大変 memiliki arti おどろくほどひどい sangat mengejutkan (Hayashi dkk,1993:597), sedangkan pada kalimat 5.b, とても memiliki arti あとにくる打ち消えしのことばの意 味をつよめて 全体で menguatkan kata setelahnya (Hayashi dkk,1993:716). Fukushi yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu tentang penggunaan fukushi 絶対に zettai ni, きっと kitto dan 必ず kanarazu. Fukushi zettai(ni), kitto dan kanarazu memiliki makna yang menyerupai dan bisa menggantikan satu sama lain, seperti pada contoh berikut ini: 6. a. この商品は必ず売れる Kono shouhin wa kanarazu ureru. Barang ini pasti dapat dijual. b. この商品は絶対に売れる Kono shouhin wa zettai ni ureru. Barang ini pasti dapat dijual c. この商品はきっと売れる (Shogakukan,1994:299) Kono shouhin wa kitto ureru. Barang ini pasti dapat terjual. 4 Universitas Kristen Maranatha

Pada kalimat 6.a, 必ずkanarazu pasti mempunyai makna きっと する pasti (Hayashi;1993,189), sedangkan pada kalimat 6.b 絶対 zettai pasti mempunyai makna 百パーセント seratus persen (Hayashi dkk,1993:547), dan pada kalimat 6.c きっとkitto pasti mempunyai arti 見こみや期待がはずれないはずだと気持ちを表す menunjukkan perasaan dan kemungkinan atau harapan yang pasti terjadi (Hayashi dkk, 1993:236). Walaupun fukushi 絶対に zettai ni, きっと kitto dan 必ず kanarazu memiliki arti yang mirip, yaitu pasti, namun dalam konteks kalimat tertentu, fukushi 絶対に zettai ni, きっと kitto dan 必ず kanarazu tidak dapat menggantikan antara satu dengan lainnya. Seperti pada contoh kalimat berikut: 7. a. * あの人は必ず行かないよ Ano hito wa kanarazu ikanaiyo. Orang itu pasti tidak akan pergi. 7. b. あの人は絶対に行かないよ Ano hito wa zettai ni ikanai yo. Orang itu pasti tidak akan pergi. 7. c. あの人はきっと行かないよ (Shogakukan,1994:299) Ano hito wa kitto ikanai yo. Orang itu pasti tidak akan pergi. Pada contoh kalimat 7 di atas, fukushi kanarazu tidak dapat menggantikan zettai(ni) dan kitto karena kanarazu hanya digunakan pada predikat yang mengandung makna positif. 必ず が肯定のばあいにだけ使われるのに対して 絶対 ( に ) は肯定 不定いずれるのばあいにも使われる Kanarazu ga koutei no baai ni dake tsukawareru no ni tsuishite, zettai(ni) wa koutei, futei izureru no baai ni mo tsukawareru. kanarazu hanya digunakan pada kalimat positif, zettai(ni) dapat digunakan pada kalimat positif maupun kalimat negatif. (Shogakukan,1994,299) 5 Universitas Kristen Maranatha

Fukushi kitto, zettai(ni), dan kanarazu memiliki arti yang mirip dan bisa saling menggantikan satu dengan yang lain. Namun seperti pada contoh kalimat 7, terkadang fukushi tersebut tidak bisa saling menggantikan. Hal ini menyulitkan pembelajar asing yang mempelajari bahasa Jepang, maka penulis meneliti kesinoniman fukushi kitto, zettai(ni), dan kanarazu agar bisa membantu pembelajar asing untuk lebih memahami makna fukushi kitto, kanarazu, dan zettai(ni). Penelitian mengenai ruigigo dalam kelas kata fukushi sebelumnya telah dilakukan oleh Indra Arizona (0342067) yaitu mengenai fukushi totemo, taihen dan zuibun. Namun sepengetahuan peneliti, belum ada yang meneliti mengenai fukushi kanarazu, kitto dan zettai(ni), maka peneliti tertarik untuk meneliti fukushi-fukushi tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dikemukakan rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan fukushi kanarazu, kitto dan zettai(ni) dalam kalimat bahasa Jepang? 2. Apakah makna fukushi kanarazu, kitto dan zettai(ni) dalam kalimat bahasa Jepang? 1.3 Tujuan Penelitian Dari pembatasan dan perumusan masalah di atas, berikut ini akan diuraikan garis-garis besar hasil yang ingin dicapai dan diperoleh sebagai luaran penelitian setelah setiap permasalahan yang dibatasi, dianalisis, diselidiki dan dibahas, yaitu sebagai berikut: 6 Universitas Kristen Maranatha

1. Mendeskripsikan penggunaan fukushi kanarazu, kitto dan zettai(ni) dalam kalimat bahasa Jepang. 2. Mendeskripsikan makna fukushi kanarazu, kitto dan zettai(ni) dalam kalimat bahasa Jepang. 1.4 Metode dan Teknik Penelitian Metode penelitian adalah cara penyelesaian masalah. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif dan teknik substitusi. Metode deskriptif adalah metode yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan fakta yang ada atau fenomena pada penuturnya (Sudaryanto, 1992;62). Menurut Sudaryanto (1993;5) penelitian dengan metode deskriptif dilakukan dengan 3 tahap, yaitu: 1. Penyediaan data Peneliti mencari dan menyiapkan data yang dibutuhkan untuk penelitian. 2. Penganalisisan data Peneliti menganalisis data berdasarkan teori yang ada, tanpa mengubah data tersebut. 3. Penyajian hasil analisis data Peneliti menyajikan hasil analisis dari data yang telah diteliti berdasarkan teori yang ada. Teknik substitusi digunakan untuk menentukan kadar kesinoniman pada batas tertentu sehingga akan menghasilkan kalimat dengan pola urutan ABCS, ABSD, atau SBCD. Apabila pola kalimat tersebut memiliki linearitas ABCD. Semakin banyak kemungkinan pergantian unsur yang sama dalam berbagai 7 Universitas Kristen Maranatha

kesatuan lingual, menunjukkan bahwa kedua unsur tersebut tinggi kadar kesinonimannya. Contoh: 8. a. この商品は必ず売れる b. この商品はきっと売れる c. この商品は絶対に売れる (Shogakukan, 1994:299) Pada kalimat 8, secara sintaksis fukushi kitto, kanarazu dan zettai(ni) dapat saling menyulih secara sempurna. Secara semantik, fukushi kitto, kanarazu dan zettai(ni) dalam kalimat ini juga dapat saling menggantikan, namun jika pada kalimat 8 (b) dan 8 (c) barang tersebut dapat dijual berdasarkan pemikiran subjek, maka pada kalimat 8 (a) barang tersebut dapat dijual berdasarkan pemikiran semua orang atau objektif. 1.5 Organisasi Penulisan Penulis membagi penulisan skripsi ini menjadi 4 bab. Bab pertama yaitu pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian, dan organisasi penulisan. Latar belakang masalah berisikan sekilas masalah dan latar belakang masalah yang akan dibahas dalam penelitian. Rumusan masalah berisikan batasan masalah yang akan dibahas. Tujuan penelitian berisikan tujuan yang dituju peneliti dalam penelitian. Organisasi penulisan berisikan sistemasi penulisan penelitian. Bab kedua yaitu landasan teori, terdiri dari kajian teori-teori yang digunakan dalam penelitian. Bab ketiga yaitu pembahasan, terdiri dari data-data, dan analisis kesinoniman fukushi kitto, kanarazu, dan zettai(ni). Bab keempat yaitu simpulan, terdiri dari simpulan dari penelitian. 8 Universitas Kristen Maranatha